Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
340721194
Page 1
340721194
Page 2
340721194
Page 3
Rasio ini menunjukkan posisi persediaan dan berapa kali dana yang ditanamkan dalam
persediaan berputar pada suatu periode. Semakin besar turn over berarti semakin baik bagi
perusahaan karena dianggap penjualan berjalan dengan cepat. Rumusnya sebagai berikut:
Inventory turnover ratio = COGS / Average inventories
d. Rasio perputaran aktiva tetap/fixed assets turn over
Rasio ini menunjukkan berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar pada
suatu periode dan seberapa efektif perusahaan dalam menggunakan aktiva tetapnya. Semakin
tinggi rasio ini semakin baik karena kemampuan aktiva tetap dalam melakukan penjualan
tinggi. Rumusnya sebagai berikut:
Fixed assets turnover ratio = Sales / Net fixed assets
e. Rasio perputaran total aktiva/total assets turn over ratio
Rasio ini mengukur tingkat efisiensi dan efektivitas dari perputaran maupun pemanfaatan
total aktiva dalam menghasilkan penjualan. Rasio ini menunjukkan banyaknya penjualan
yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah yang telah ditanamkan pada aktiva
perusahaan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik bagi perusahaan. Rumusnya sebagai
berikut:
Total assets turnover ratio = Sales / Total assets
4. Rasio Rentabilitas/Rentability Ratios
Rasio rentabilitas adalah rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba selama periode tertentu. Rentabilitas suatu perusahaan dapat diukur
dengan kesuksesannya dalam menggunakan aktiva secara produktif, maka rentabilitas itu
dapat diketahui dengan membandingkan antara laba dengan modal perusahaan tersebut.
Yang termasuk dalam rasio rentabilitas antara lain:
a. Rasio laba kotor atas penjualan (gross profit ratio)
Rasio ini menunjukkan berapa besar laba kotor yang dapat diperoleh perusahaan untuk setiap
rupiah penjualan pada periode yang sama. Rumusnya sebagai berikut:
Gross profit ratio = Gross profit x 100 %
Sales
b. Rasio laba bersih atas penjualan/net margin on sales
Rasio ini digunakan untuk mengukur laba bersih yang diperoleh pada tingkat penjualan yang
telah dilakukan dan kemampuan perusahaan dalam mengendalikan biaya. Semakin besar
rasio ini semakin baik karena kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba cukup tinggi.
Rumusnya sebagai berikut:
Net margin on sales = Net income x 100 %
Sales
c. Pengembalian atas total aktiva/Return On total Assets (ROA)
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang
telah ditanamkan pada aktiva untuk operasi perusahaan dalam memperoleh keuntungan.
Rasio ini juga menunjukkan produktivitas dari seluruh dana perusahaan. Rumusnya sebagai
berikut:
340721194
Page 4
340721194
Page 5
g. Operating Ratio
Operating Ratio digunakan untuk mengukur biaya operasi per rupiah penjualan, semakin
kecil angka rasio menunjukan kinerja yang semakin baik. Rumusnya sebagai berikut :
Operating Ratio = (HPP + By Adm.Penjualan & Umum)/Penjualan Bersih
Manfaat dan Keterbatasan Analisis Rasio
Sebelum diketahui manfaat yang dapat diperoleh dari analisis rasio yang digunakan,
sebaiknya diketahui terlebih dahulu maksud dilakukannya analisis terhadap laporan keuangan
yaitu dengan mempelajari hubungan dan tendensi yang ada diharapkan dapat menentukan
posisi dan kondisi keuangan serta hasil operasi perusahaan maupun perkembangannya di
masa yang akan datang.
Weston dan Brigham (1998) menyatakan, Analisis rasio digunakan oleh tiga kelompok
utama:
1.
Banyak perusahaan besar mengoperasikan beberapa divisi yang berbeda pada industri
yang sangat berlainan, dan dalam keadaan semacam itu sukarlah untuk mendapatkan ratarata industri yang bisa digunakan sebagai bahan pembanding yang tepat.
Hampir semua perusahaan ingin berprestasi di atas rata-rata (meskipun pada
kenyataannya separuh akan di bawah dan separuh lagi di atas rata-rata), sehingga
pencapaian prestasi rata-rata semata belumlah harus dinyatakan baik.
Inflasi menyebabkan distorsi besar pada neraca nilai yang tercatat di neraca kerap
kali sangat berbeda dari nilai yang sebenarnya.
Faktor-faktor musiman juga menyebabkan ketimpangan pada analisis rasio.
Perusahaan dapat menggunakan teknik window dressing(teknik untuk
mempercantik laporan keuangan) agar laporan keuangannya kelihatannya lebih baik bagi
analisis kredit.
Perbedaan praktek operasi dan akuntansi bisa menyebabkan distorsi dalam
perbandingan.
Sebenarnya sukar untuk menetapkan secara pasti apakah suatu rasio baik atau buruk.
Suatu perusahaan bisa mempunyai sejumlah rasio yang kelihatan baik sedangkan
rasio lainnya jelek, sehingga sulit untuk mengatakan apakah secara keseluruhan
perusahaan ini baik atau buruk(h. 313-314).
340721194
Page 6
340721194
Page 7