Está en la página 1de 8

Nama : Siti Fadilatul Mashanah

Nim : 01319024

Cara mempertahankan ADL pada lansia


A. Pengertian ADL
ADL adalah ketrampilan dasar dan tugas okupasional yang harus
dimiliki seseorang untuk merawat dirinya secara mandiri yang dikerjakan
seseorang sehari-harinya dengan tujuan untuk memenuhi/berhubungan
dengan perannya sebagai pribadi dalam keluarga dan masyarakat
(Sugiarto, 2005).
Istilah ADL juga mencakup perawatan diri (seperti berpakaian,
makan & minum, toileting, mandi, berhias, juga menyiapkan makanan,
memakai telfon, menulis, mengelola uang dan sebagainya) dan mobilitas
(seperti berguling di tempat tidur, bangun dan duduk, transfer/bergeser dari
tempat tidur ke kursi atau dari satu tempat ke tempat lain) (Sugiarto,2005).
B. Macam-macam ADL
1. ADL Dasar : sering disebut ADL saja, yaitu ketrampilan dasar
yang harus dimiliki seseorang untuk merawat dirinya meliputi
berpakaian, makan & minum, toileting, mandi, berhias. Ada juga
yang memasukkan kontinensi buang air besar dan buang air kecil
dalam kategori ADL dasar ini. Dalam kepustakaan lain juga
disertakan kemampuan mobilitas (Sugiarto, 2005).
2. ADL Instrumental : yaitu ADL yang berhubungan

dengan

penggunaan alat atau benda penunjang kehidupan sehari-hari


seperti menyiapkan makanan, menggunakan telefon, menulis,
mengetik,

mengelola

uang

kertas ADL dasar,

sering

disebut ADL saja, yaitu ketrampilan dasar yang harus dimiliki


seseorang untuk merawat dirinya meliputi berpakaian, makan &
minum, toileting, mandi, berhias. Ada juga yang memasukkan
kontinensi buang air besar dan buang air kecil dalam

kategori ADL dasar ini. Dalam kepustakaan lain juga disertakan


kemampuan mobilitas (Sugiarto, 2005).
3. ADL Vokasional : yaitu ADL yang berhubungan dengan pekerjaan
atau kegiatan sekolah.
4. ADL Non Vokasional : yaitu ADL yang bersifat rekreasional, hobi,
dan mengisi waktu luang.
C. Cara mengukuran ADL
Pengkajian ADL penting untuk mengetahui tingkat ketergantungan
atau besarnya bantuan yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Pengukuran kemandirian ADL akan lebih mudah dinilai dan dievaluasi
secara kuantitatif denagn sistem skor yang sudah banyak dikemukakan
oleh berbagai penulis ADL dasar, sering disebut ADL saja, yaitu
ketrampilan dasar yang harus dimiliki seseorang untuk merawat dirinya
meliputi berpakaian, makan & minum, toileting, mandi, berhias. Ada juga
yang memasukkan kontinensi buang air besar dan buang air kecil dalam
kategori ADL dasar ini. Dalam kepustakaan lain juga disertakan
kemampuan mobilitas (Sugiarto, 2005).
D. Indeks barthel (IB)
Table IB:
No.
1.
2.
3.
4.
5.

Item yang di nilai


Makan (bila makanan harus dipotong-potong dulu =
dibantu)
transfer dari kursi roda ke tempat tidur dan kembali
(termasuk duduk di bed)
Higieni personal (cuci muka, menyisir, bercukur
jenggot, gosok gigi)
Naik & turun kloset/ WC (melepas/memakai pakaian,
cawik, menyiram WC)
Mandi
Berjalan di permukaaan datar

6.

(atau bila tidak dapat berjalan, dapat mengayuh kursi

7.

roda sendiri)
Naik & turun tangga
Berpakaian(termasuk memakai tali sepatu, menutup

8.

resleting)

Dibantu

Mandiri

10

5-10

15

10

10

15

10

10

9.
10.

Mengontrol anus
Mengontrol kandung kemih

5
5

10
10

IB tidak mengukur ADL instrumental, komunikasi dan psikososial.


Item-item dalam IB dimaksudkan untuk menunjukkan tingkat pelayanan
keperawatan yang dibutuhkan oleh pasien. IB merupakan skala yang
diambil dari catatan medik penderita, pengamatan langsung atau dicatat
sendiri oleh pasien. Dapat dikerjakan dalam waktu kurang dari 10 menit
(Sugiarto, 2005).
Tabel penilaian aktivitas berdasarkan Indeks katz yang dikutip dari
Maryam (2008) :175 (Aktivitas Dasar Lansia).
No
1.
2.
3.

4.

5.
6.

Aktivitas
Mandi di kamar mandi (menggosok,
membersihkan, dan mengeringkan badan)
Menyiapkan pakaian, membuka, ddan
mengenakannya.
Memakan makanan yang telah disiapkan
Memelihara kebersihan diri untuk
penampilan diri (menyisir rambut,
mencuci rambut, menggosok gigi,
mencukur kumis)
Buang air besar di WC (membersihkan
dan mengeringkan daerah bokong)
Dapat mengontrol pengeluaran feses
(tinja)
Buang air kecil di kamar mandi

7.

(membersihkan dan mengeringkan daerah

8.

kemaluan)
Dapat mengontrol pengelauaran air kemih
Berjalan di lingkungan tempat tinggal atau

9.

ke luar ruanggan tanpa alat bantu, seperti

10
11

tongkat.
Menjalankan ibadah sesuia agama dan
kepercayaan yang dianut
Melakukan pekerjaan rumah, seperti :

Kemampuan
Mandiri
Tergantung

merapikan tempat tidur, mencuci pakaian,

12
13
14

15

memasak, dan membersihkan ruanggan


Berbelanja untuk kebutuhan sendiri atau
kebutuhan keluarga
Mengelolah keuangan (menyimpan dan
menggunakan uang sendiri)
Menggunakan sarana transformasi untuk
berpergian.
Menyiapkan obat dan minum obat sesuai
dengan aturan (takaran obat dan waktu
minum obat tepat)
Merencanakan dan mengambil keputusan
untuk kepentingan keluarga dalam hal

16

penggunaan uang, aktivitas sosial yang


dilakukan dan kebutuuhan akan pelayanan
kesehatan.
Melakukan aktivitas di waktu luang

17

(kegiatan keagamaan, social, rekreasi,

olah raga, dan menyalurkan hobi)


Jumlah
Keterangan :
Point 13-17

: Mandiri ( mampu melakukan aktivitas dasar)

Point 0-12

: ketergantungan (kurang mampu melakukan aktivitas)

Tabel Penilaian Skor IB menurut Sumber : Sugiarto,2005.


Penulis

Interpretasi
0-20 Dependen Total

Shah dkk

21-60 Dependen Berat


61-90 Dependen Sedang
91-99 Dependen Ringan
100

Lazar dkk

Independen/Mandiri

10-19 Dependen Perawatan

20-59 Perawatan diri, dibantu


60-79 Kursi roda, dibantu
80-89 Kursi roda, independen/mandiri
90-99 Ambulatori, dibantu
100

Independen/Mandiri

0-20 Dependen Total


21-40 Dependen Berat
Granger

41-60 Dependen Sedang


61-90 Dependen Ringan
91-100 Mandiri

E. ADL olah raga


Olah raga adalah bentuk latihan fisik yang memberikan pengaruh
baik (positif) terhadap tingkat kemampuan fisik seseorang, bila dilakukan
secara baik dan benar.
1. Manfaat ADL Olahraga :
a. Meningkatkan peredaran darah
b. Menambah kekuatan otot.
c. Merangsang pernafasan dalam.
d. Membantu pencernaan.
e. Menolong ginjal.
f. Membantu kelancaran pembuangan bahan sisa.
g. Meningkatkan fungsi jaringan.
h. Menjernihkan dan melenturkan kulit.
i. Merangsang kesegaran mental.
j. Membantu mempertahankan berat badan.
k. Memberikan tidur nyenyak.
l. Memberikan kesegaran jasmani.
2. Prinsip progam latihan fisik / olah raga
a. Latihan fisik harus disenangi /diminati
b. Latihan fisik harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan
(ada kelainan / penyakit atau tidak).
c. Latihan fisik sebaiknya bervariasi.
d. Latihan fisik sebaiknya berlangsung lama / teratur dan
berulang
3. Dosis latihan fisik

a.
b.
c.
d.

Lama latihan minimum : 15-45 menit teratur.


Frekuensi latihan : 3-4 x/minggu.
Kekuatan latihan : 60-80 % (denyut nadi maksimal)
Perlu latihan pemanasan dan pendinginan (bila sudah ada

latihan tersebut dalam senam, boleh tidak dilakukan).


e. Sebelum latihan boleh minum (sebelum, selama dan setelah
latihan).
f. Makan sebaiknya sudah selesai 2 jam sebelum latihan, agar
tidak mengganggu pencernaan. Kalau latihan pagi hari
tidak perlu makan terlebih dahulu.
g. Latihan diawasi pelatih agar tidak terjadi cedera.
h. Latihan dilakukan secara lambat, gerakan tidak boleh
menyentak dan memutar (terutama untuk tulang belakang).
i. Pakaian yang dikenakan terbuat dari bahan ringan, tipis dan
longgar.
j. Waktu latihan sebaiknya pagi atau sore hari.
k. Tempat latihan sebaiknya di luar atau di dalam rumah
(dekat jendela / ventilasi cukup).
l. Landasan tempat latihan sebaiknya tidak terlalu keras dan
dianjurkan berlatih di atas tanah atau rumput dan bukan
diatas lantai yang keras (hal ini untuk mencegah terjadinya
cedera kaki.
4. Teknik dan cara berlatih
ADL Pada Lansia terbagi dalam tiga segmen seperti yang
dijelaskan di bawah ini :
a. Pemasangan warming up
Gerakan umum

(yang

melibatkan

sebanyak-

banyaknya otot dan sendi) dilakukan secara lambat dan


hati-hati.

Pemanasan

dilakukan

bersama

dengan

peregangan (stretching). Lamanya kira-kira 8-10 menit.


Pada 5 menit terakhir pemanasan dilakukan lebih cepat.
Pemanasan dimaksud untuk mengurangi cedera dan
mempersiapkan sel-sel tubuh agar dapat turut serta dalam
proses metabolisme yang meningkat.
b. Latihan inti
Latihan inti bergantung pada komponen/faktor yang
dilatih. Gerakan senam dilakukan berurutan dan dapat

diiringi oleh musik yang disSesuaikan dengan gerakannya.


Untuk lansia biasanya dilatih :
1) Daya tahan (endurance).
2) Kardiopulmonal dengan

latihan-latihan

yang

bersifat aerobik.
3) Fleksibilitas dengan peregangan.
4) Kekuatan otot dengan latihan beban.
5) Komposisi tubuh dapat diatur dengan pengaturan
pola makan latihan aerobik kombinasi dengan
latihan beban kekuatan.
c. Pendinginan (cooling down)
Sehabis latihan inti perlu dilakukan gerakan umum
yang ringan sampai suhu tubuh kembali normal yang
ditandai dengan pulihnya denyut nadi dan terhentinya
keringat.
5. Jenis olah raga yang baik bagi lansia
a. Pekerjaan rumah dan berkebun
b. Jalan kaki
c. Bersepeda
d. Senam

F. Daftar pustaka
Hasting, Diana.1995.Perawatan di Rumah.Jakarta: Arcan
Hastings, Diana.2005.Pedoman Keperawatan di Rumah.Jakarta: EGC
Stanley, Mickey.2006.Buku Ajar Keperawatan Gerontik.Jakarta:EGC
Watson, Roger.2003.Perawatan pada lansia.Jakarta:EGC
Nugroho, Wahyudi.2000.Keperawatan gerontik.Jakarta:EGC
Maryam,
R.Siti.2008.Mengenal
usia
lanjut
dan
perawatannya.Jakarta:Salemba Medika
Zang, Mara Sherly.2003.Manual Perawatan di rumah.Jakarta:EGC

Activity daily living (ADL)


No Hari/tangga

Jam

Kegiata

l
1

Jumat, 07

06.3

Melakukan kegiatan membantu

Paraf

april 2016

klien memakai pakaian


0
WIB

Sabtu, 08
april 2016

Minggu, 09
april 2016

Senin, 10
april 2016

Selasa, 11
april 2016

07.0
0
WIB

Membantu klien untuk


merapihkan tempat tidur.

08.3
0
WIB

Membantu klien menyiapkan


sarapan.

09.0
0
WIB

09.1
5
WIB

6
Rabu, 12
april 2016

12.0
0
WIB

Berbincang-bincang dengan klien.

Melakukan kegiatan membantu


klien memakai pempers Karena
BAB.
Membantu klien menyiapkan
makan siang dan latih klien untuk
cuci tangan sebelum makan.

También podría gustarte