Está en la página 1de 7

Username

Profil nyamuk aedes dan pembasmiannya

Video
Umum

Simpan

Log in

Password

Home > Kesehatan

Gambar
Umum

Username

Daftar
Lupa Password?

Radio & TV
Online

Sponsored Links

Sponsored Links

Thread
Tools

Search this
Thread

#1

Profil nyamuk aedes dan pembasmiannya

Profil nyamuk aedes dan pembasmiannya


30/01/2007 - Dr Widodo Judarwanto SpA
Belum lagi trauma Flu burung menghilang, masyarakat Indonesia dihantui penyakit
Demam berdarah Dengue (DBD) yang kembali merebak di seluruh penjuru Indonesia.
Penyakit DBD adalah penyakit menular yang sangat ganas sehingga dapat
menimbulkan kematian dalam waktu singkat karena terjadinya perdarahan dan syok.
Penyakit DBD disebabkan karena virus dengue yang disebarkan oleh vektor nyamuk
aedes.
Pencegahan penyakit DBD yang paling utama adalah memberantas vektor penyakit,
yaitu membasmi nyamuk aedes. Strategi pemberantasan nyamuk yang ideal harus
didasarkan pemahaman yang baik tentang profil nyamuk tersebut meliputi pola
kembang biak, cara penularan, karakteristik virus di dalam tubuh nyamuk dan
sebagainya.
Vektor penyebab penyakit
Penularan penyakit DBD dari satu orang ke orang lain dengan perantara nyamuk
Aedes. Penyakit ini tidak akan menular tanpa ada gigitan nyamuk. Nyamuk pembawa
virus dengue yang paling utama adalah jenis aedes aegypti, sedangkan aedes
albopictus relatif jarang.

Aedes aegypti umumnya berkembang biak di rumah penduduk, aedes albopictus lebih
suka di cekungan dahan pohon yang menampung air. Makanya nyamuk jenis ini lebih
sering ditemukan di kebun-kebun. Ditemukan hal yang ganjil, terdapat angka
penderita cukup tinggi meskipun jumlah penduduknya jarang di daerah tertentu.
Setelah ditelusuri, ternyata penyebabnya banyak nyamuk albopictus terdapat di kebunkebun warga. Persamaannya, kedua jenis nyamuk ini sama-sama menyukai air bersih
dan nyaris terdapat di seluruh Indonesia. Kecuali di daerah yang mempunyai
ketinggian lebih dari 1.000 meter di atas permukaan air laut.
Nyamuk Aedes Aegypty mulanya berasal dari Mesir yang kemudian menyebar ke
seluruh dunia, melalui kapal laut atau udara. Nyamuk hidup dengan baik di belahan
dunia yang beriklim tropis dan subtropis seperti Asia, Afrika, Australia, dan Amerika.
Secara fisik bentuk nyamuk aedes adalah hitam putih pada kaki dan badannya,
`pontianak' kecil berukuran lebih kurang lima milimeter. Hanya nyamuk betina yang
menggigit dan menghisap darah serta memilih darah manusia untuk mematangkan
telurnya. Sedangkan nyamuk jantan tidak bisa menggigit dan menghisap darah,
melainkan hidup dari sari bunga tumbuh-tumbuhan.
Umur nyamuk betina berkisar antara 2 minggu sampai 3 bulan atau rata-rata 11/2
bulan dan tergantung suhu kelembaban udara sekelilingnya. Kepadatan nyamuk akan
meningkat saat musim hujan.
Nyamuk Aedes aegypti adalah nyamuk yang mempunyai sifat yang khas, menggigit
pada waktu siang yaitu pada pagi dan sore hari, hinggap antara lain di gantungan
baju, dan berkembang biak di tempat penampungan air bersih seperti bak mandi,
tempayan, tempat minum burung dan barang-barang bekas yang dibuang
sembarangan yang pada waktu hujan terisi air.
Untuk berkembang biak, nyamuk dewasa bertelur di air, hari pertama langsung
menjadi jentik sampai hari ke-4, lalu menjadi pupa (kepompong), kemudian akan
meninggalkan rumah pupa-nya menjadi nyamuk dewasa.Hanya bertelur di tempat
genangan air jernih dan tidak bersarang di air got dan semacamnya.
Nyamuk aedes dapat berkembang di dalam air bersih yang menggenang lebih dari lima
hari. Dapat berkembangbiak di air dengan volume minimal kira-kira 0.5 sentimeter
atau sama dengan satu sendok teh saja. Siklus perkembangbiakan nyamuk berkisar
antara 10-12 hari. Kemampuan terbangnya antara 40 hingga 100 m.
Kajian ilmiah terkini mendapatkan bahwa nyamuk aedes dewasa yang bertelur akan
menurunkan virusnya secara langsung kepada keturunannya. Apabila dewasa kelak, ia
tidak perlu menggigit manusia yang ada terinfeksi virus untuk menjadi pembawa virus
dengue.
Masalah lain yang mengkawatirkan bahwa telur aedes dapat bertahan hingga enam
bulan lamanya sekalipun berada di tempat yang kering dan bukannya di dalam air.
Apabila telur tersebut terkena air dalam waktu tertentu, ia tetap akan membiak
menjadi jentik-jentik.
Proses penularan
Cara penularan penyakit DBD adalah melalui gigitan nyamuk Aedes yang mengigit
penderita DBD kemudian ditularkan kepada orang sehat. Masa menggigitnya yang aktif
ialah pada awal pagi yaitu dari pukul 8 hingga 10 dan sore hari dari pukul 3 hingga 5.

Nyamuk aedes aegypti lebih suka berkelana mencari mangsanya di siang hari
dibanding nyamuk lain yang cenderung menyerang manusia pada malam hari. Setelah
menggigit tubuh manusia sengan cepat perutnya menjadi buncit dipenuhi kira-kira dua
hingga empat miligram darah atau sekitar 1.5 kali berat badannya.
Berbeda dengan spesies sejenis lainnya, lazimnya sudah cukup puas menggigit satu
mangsa pada periode setelah bertelur hingga akhir hidupnya, aedes mempunyai
kebiasaan menggigit beberapa orang secara berganti-ganti dalam jangka waktu yang
singkat.
Nyamuk betina menghisap darah manusia untuk mendapatkan protein bagi
keperluan pembiakannya. Tiga hari selepas menghisap darah, ia akan menghasilkan
hingga 100 butir telur yang halus seperti pasir. Nyamuk dewasa akan terus menghisap
darah dan bertelur lagi.
Apabila nyamuk betina menggigit atau menghisap darah orang yang menagalami
infeksi dengue, virus akan masuk ke dalam tubuh nyamuk. Diperlukan waktu sembilan
hari oleh virus dengue untuk hidup dan membiak di dalam air liur nyamuk.
Apabila nyamuk yang terjangkit menggigit manusia, ia akan memasukkan virus
dengue yang berada di dalam air liurnya ke dalam sistem aliran darah manusia.
Setelah empat hingga enam hari atau yang disebut sebagai periode inkubasi, penderita
akan mulai mendapat demam yang tinggi.
Penularan mekanik juga dapat terjadi apabila nyamuk aedes betina sedang menghisap
darah orang yang terinfeksi virus dengue diganggu, dan nyamuk itu segera akan
menggigit orang lain pula. Hal ini menyebabkan virus yang terdapat di dalam belalai
nyamuk tersebut akan masuk ke dalam peredaran darah orang kedua tanpa
memerlukan masa inkubasi. Seekor nyamuk yang sudah terjangkit akan membawa
virus itu di dalam badannya sampai berakhir kehidupannya.
Pencegahan utama
Sejak dulu tidak ada yang berubah dengan bionomik atau perilaku hidup nyamuk
Aedes aegypti sehingga teknologi pemberantasannya pun dari dulu tidak berubah. Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam upaya pencegahan dan pemberantasan
penyakit DBD peran masyarakat sangat besar, sehingga boleh dikatakan persentasenya
lebih dari 90% dari keseluruhan upaya pemberantasan penyakit DBD. Dan upaya
tersebut sangat berkaitan dengan faktor perilaku dan faktor lingkungan.
Masyarakat juga dapat berperan dalam upaya pemberantasan vektor yang merupakan
upaya paling penting untuk memutuskan rantai penularan dalam rangka mencegah
dan memberantas penyakit DBD muncul di masa yang akan datang.
Dalam upaya pemberantasan vektor tersebut antara lain masyarakat dapat berperan
secara aktif dalam pemantauan jentik berkala dan melakukan gerakan serentak
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
PSN secara umum adalah melakukan gerakan 3M yaitu menguras bak air, menutup
tempat yang mungkin menjadi sarang berkembang biak nyamuk, mengubur barangbarang bekas yang bisa menampung air. Di tempat penampungan air seperti bak
mandi diberikan insektisida yang membunuh larva nyamuk seperti abate. Ini bisa
mencegah perkembangbiakan nyamuk selama beberapa minggu, tapi pemberiannya
harus diulang setiap periode waktu tertentu.

Dengan demikian gerakan PSN dengan 3M Plus yaitu menguras tempat-tempat


penampungan air minimal seminggu sekali atau menaburinya dengan bubuk abate
untuk membunuh jentik nyamuk. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air agar
nyamuk Aedes aegipty tidak bisa bertelur. Mengubur dan membuang barang-barang
bekas seperti ban bekas, kaleng bekas yang dapat menampung air hujan.
Pemberantasan DBD akan berhasil dengan baik jika upaya PSN dengan 3M Plus
dilakukan secara sistematis, terus-menerus berupa gerakan serentak, sehingga dapat
mengubah perilaku masyarakat dan lingkungannya ke arah perilaku dan lingkungan
yang bersih dan sehat, tidak kondusif untuk hidup nyamuk Aedes aegypti.
Berbagai gerakan yang pernah ada di masyarakat seperti Gerakan Disiplin Nasional
(GDN), Gerakan Jumat Bersih (GJB), Adipura, Kota Sehat dan gerakan-gerakan lain
serupa dapat dihidupkan kembali untuk membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS).
Keberhasilan Jenderal WC Gorgas memberantas nyamuk Aedes aegypti untuk
memberantas demam kuning (Yellow Fever) lebih dari 100 tahun yang lalu di Kuba
dapat kita ulangi di Indonesia. Teknologi yang digunakan oleh Jenderal Gorgas adalah
gerakan PSN yang dilaksanakan serentak dan secara besar-besaran di seluruh negeri.
Agar gerakan yang dilakukan oleh Jenderal Gorgas bisa dilakukan di Indonesia
diperlukan komitmen yang kuat dari seluruh jajaran struktur pemerintahan bersamasama masyarakat dan swasta. Berbagai negara yang mempunyai masalah yang sama
dengan Indonesia menggunakan berbagai macam pendekatan dalam melakukan PSN
antara lain Singapura dan Malaysia menggunakan pendekatan hukum yaitu
masyarakat yang rumahnya kedapatan ada jentik Aedes aegypti dihukum dengan
membayar denda.
Sri Lanka menggunakan gerakan Green Home Movement untuk tujuan yang sama
yaitu menempelkan stiker hijau bagi rumah yang memenuhi syarat kebersihan dan
kesehatan termasuk bebas dari jentik Aedes aegypti dan menempelkan stiker hitam
pada rumah yang tidak memenuhi syarat kebersihan dan kesehatan.
Bagi pemilik rumah yang ditempeli stiker hitam diberi peringatan 3 kali untuk
membersihkan rumah dan lingkungannya dan jika tidak dilakukan maka orang tersebut
dipanggil dan didenda.
Dalam era otonomi dan desentralisasi saat ini Pemerintah Kabupaten/Kota dalam
mengatur rumah tangganya sendiri dapat melakukan gerakan-gerakan inovatif seperti
yang disebutkan di atas yang didukung dengan berbagai Peraturan Daerah.
Sedangkan pencegahan dengan pengasapan sebenarnya hanya dengan cara ini saja
kurang efektif. Pengasapan hanya dapat menghalau atau membunuh nyamuk betina
dewasa tetapi tidak dapat membunuh larvanya. Pengasapan menggunakan insektisida
Malathion 4 persen dicampur solar, hanya dapat membunuh nyamuk-nyamuk dewasa
pada wilayah radius 100-200 meter di sekitarnya dan efektif hanya untuk satu-dua
hari.
Sementara, siklus pertumbuhan jentik nyamuk menjadi nyamuk dewasa memerlukan
waktu 10 hari. Sehingga tidak cukup dilakukan satu kali penyemprotan saja. Tetapi
pengasapan yang dilakukan secara berulang-ulang bisa mengganggu keseimbangan
ekologi, termasuk peningkatan kekebalan nyamuk tersebut. Para ahli lebih
menekankan pembasmian nyamuk demam berdarah pada tingkat larva dibandingkan
pembasmian nyamuk betina dewasa.

Pencegahan alternatif
Upaya pencegahan lain meskipun tidak terlalu efektif dibandingkan 3 M tetap harus
diupayakan. Salah satunya dengan dapat juga melakukan upaya mencegah gigitan
nyamuk dengan menggunakan obat gosok antinyamuk, tidur dengan kelambu,
menyemprot rumah dengan obat nyamuk yang tersedia luas di pasaran. Hal sederhana
lainnya yang dapat dilakukan sendiri oleh masyarakat adalah menata gantungan baju
dengan baik agar tidak menjadi tempat hinggap dan istirahat nyamuk Aedes aegypti.
Pencegahan alternatif yang mulai dilakukan adalah penggunaan tanaman pengusir
nyamuk. Meskipun belum terbukti secara ilmiah hal ini sudah banyak dilakukan
masyarakat sejak lama. Beberapa tanaman tersebut di antaranya adalah zodia,
geranium, lavender, dan serai wangi.
Zodia lebih banyak ditanam di dalam pot, maka geranium lazim ditanam outdoor,
meskipun cara penggunaannya sama, yakni dengan menggoyang-goyang helaian
daun, atau tertiup oleh angin maupun kipas angin, lalu keluar bau wangi yang khas
(agak langu). Bau tersebut berasal dari kandungan yang dimiliki geranium, yakni zat
citronella.
Tanaman geranium (Pelargonium citrosa) tumbuh merumpun, daunnya hijau,
berbentuk menyerupai jangkar, tepi daun bergerigi dan batangnya banyak
mengandung air. Tanaman geranium setidaknya memiliki tiga varian, yakni Citrosa
mosquito fighter, Cirosa queen of lemon, dan Citrosa lady diana. Citrosa mosquito
fighter dulunya cukup mudah ditemukan di kawasan sekitar Bandung dan Sukabumi.
Tumbuh liar di seputar sawah dan digunakan oleh orang-orang kampung. Daunnya
diambil lalu diselipkan di antara pakaian dalam almari. Khasiatnya mampu mengusir
nyamuk dan ngengat, juga memberikan aroma khas.
Sedangkan bunga lavender atau Lavandula angustifolia berwarna ungu kecil-kecil dan
tampak menarik. Bunga ini mengeluarkan aroma wangi. Bunga ini sering digosokgosok ke tubuh untuk menghindari gigitan nyamuk. Perbanyakan tanaman lavender
biasanya dengan menggunakan bijinya. Biji-biji yang tua dan sehat disemaikan. Bila
sudah tumbuh, dipindahkan ke polybag. Ketika tingginya mencapai 15 - 20 cm, dapat
dipindahkan ke dalam pot atau ditanam di halaman rumah.
Tanaman lain adalah serai wangi atau Cymbopogon nardus dipakai untuk bumbu
masak dan bahan pencampur jamu. Tanaman serai wangi mengandung zat-zat seperti
geraniol, metilheptenon, terpen-alkohol, asam-asam organik, dan terutama adalah
sitronelal.
Zat sitronelal ini memiliki sifat racun kontak. Sebagai racun kontak, ia dapat
menyebabkan kematian akibat kehilangan cairan secara terus-menerus sehingga tubuh
nyamuk kekurangan cairan.
Tanaman serai wangi tumbuh berumpun dengan tinggi sekitar 50 - 100 cm. Daun
tunggal berjumbai, panjang sampai 1 meter, lebar 1,5 cm, bagian bawahnya agak
kasar, tulang daun sejajar. Batang tidak berkayu, berusuk-rusuk pendek, dan berwarna
putih.
Tanaman Zodia atau Evodia suaveolens biasa digunakan orang Papua dengan cara
menggosok kulitnya sebelum masuk ke hutan untuk melindungi dari serangan nyamuk.
Tanaman ini mengandung zat evodiamine dan rutaecarpine.

Meskipun saat ini banyak sekali ditawarkan berbagai tehnologi pembasmian nyamuk
demam berdarah yang modern, namun PSN tetap yang masih harus diutamakan
Reputasi: 13
nurcahyo
Continent Level
Post: 3.490

#2

Re: Profil nyamuk aedes dan pembasmiannya

Bagi yg awam spt aku,sulit untuk mencari tanaman tsb diatas,tanpa dilengkapi
gambar / foto yg detail & informasi bisa didapat dimana tanaman tsb? thanks
Reputasi:
guest
Guest
Post: n/a

Psoriasis | Racun dalam Cokelat

Similar Threads
Thread

Original Poster

Forum

Replies

Profil Keamanan Fluvastatin Atas CK yang


Baik

nurcahyo

Kesehatan

Tanaman Harum Pengusir Nyamuk

andy_baex

Kesehatan

Tips Usir Nyamuk Cara Alami

graphe

Kesehatan

Pengumuman Penting
- Pengumuman selengkapnya di Forum Pengumuman & Saran

Cari indonesiaindonesia.com
Search

Cari Forum | Post Terbaru | Thread Terbaru | Belum Terjawab

Powered by vBulletin Copyright 2000 - 2016, Jelsoft Enterprises Ltd.


Kunjungi DISKUSI dan INFORMASI Profil nyamuk aedes dan pembasmiannya - Kesehatan di Forum
Indonesia.
Profil nyamuk aedes dan pembasmiannya Kesehatan forum Kesehatan, penyakit, perawatan, pencegahan,
penyembuhan. Gaya hidup lebih kepada kesehatan termasuk

Contact Us - Moderator - Peraturan Forum - Syarat & Ketentuan Layanan - Kebijakan Privasi -

También podría gustarte

  • Tupoksi P2PL
    Tupoksi P2PL
    Documento3 páginas
    Tupoksi P2PL
    Herfina Hasanuddin
    Aún no hay calificaciones
  • DIARE
    DIARE
    Documento3 páginas
    DIARE
    Herfina Hasanuddin
    Aún no hay calificaciones
  • Seputar Tentang Hipertensi
    Seputar Tentang Hipertensi
    Documento2 páginas
    Seputar Tentang Hipertensi
    Herfina Hasanuddin
    Aún no hay calificaciones
  • Gout
    Gout
    Documento5 páginas
    Gout
    anhiramdhani
    Aún no hay calificaciones
  • Konjungtivitis
    Konjungtivitis
    Documento2 páginas
    Konjungtivitis
    Herfina Hasanuddin
    Aún no hay calificaciones
  • Psikologi Merokok Remaja
    Psikologi Merokok Remaja
    Documento0 páginas
    Psikologi Merokok Remaja
    Marsya Gitaa AdeLia Tawil
    Aún no hay calificaciones
  • Neuro Dermatitis
    Neuro Dermatitis
    Documento1 página
    Neuro Dermatitis
    Herfina Hasanuddin
    Aún no hay calificaciones
  • Sop Posbindu New
    Sop Posbindu New
    Documento1 página
    Sop Posbindu New
    Herfina Hasanuddin
    Aún no hay calificaciones
  • Komunikasi 2
    Komunikasi 2
    Documento2 páginas
    Komunikasi 2
    Herfina Hasanuddin
    Aún no hay calificaciones
  • Pengamatan Kincir Angin
    Pengamatan Kincir Angin
    Documento1 página
    Pengamatan Kincir Angin
    Herfina Hasanuddin
    Aún no hay calificaciones
  • Pem Elisa
    Pem Elisa
    Documento27 páginas
    Pem Elisa
    Herfina Hasanuddin
    Aún no hay calificaciones
  • Komunikasi 3
    Komunikasi 3
    Documento21 páginas
    Komunikasi 3
    Herfina Hasanuddin
    Aún no hay calificaciones
  • PATOLOGI
    PATOLOGI
    Documento13 páginas
    PATOLOGI
    Herfina Hasanuddin
    Aún no hay calificaciones
  • Format Penyelidikan Epidemiologi Umum
    Format Penyelidikan Epidemiologi Umum
    Documento2 páginas
    Format Penyelidikan Epidemiologi Umum
    Herfina Hasanuddin
    Aún no hay calificaciones
  • Pancasila Sebagai Etika Bangsa
    Pancasila Sebagai Etika Bangsa
    Documento6 páginas
    Pancasila Sebagai Etika Bangsa
    Herfina Hasanuddin
    100% (1)
  • Jan Tung
    Jan Tung
    Documento18 páginas
    Jan Tung
    Herfina Hasanuddin
    Aún no hay calificaciones
  • Komunikasi 3
    Komunikasi 3
    Documento21 páginas
    Komunikasi 3
    Herfina Hasanuddin
    Aún no hay calificaciones
  • SINDROMA KOMPARTEMEN
    SINDROMA KOMPARTEMEN
    Documento7 páginas
    SINDROMA KOMPARTEMEN
    Andhika Aji Nugroho
    Aún no hay calificaciones
  • 9 Kriteria Bradford Hill
    9 Kriteria Bradford Hill
    Documento5 páginas
    9 Kriteria Bradford Hill
    Herfina Hasanuddin
    50% (2)
  • Gizi Buruk Ancam Anak Indonesia
    Gizi Buruk Ancam Anak Indonesia
    Documento4 páginas
    Gizi Buruk Ancam Anak Indonesia
    Herfina Hasanuddin
    Aún no hay calificaciones
  • DBD
    DBD
    Documento19 páginas
    DBD
    Herfina Hasanuddin
    Aún no hay calificaciones
  • Defenisi Komunikasi Menurut Beberapa Ahli
    Defenisi Komunikasi Menurut Beberapa Ahli
    Documento3 páginas
    Defenisi Komunikasi Menurut Beberapa Ahli
    Herfina Hasanuddin
    Aún no hay calificaciones
  • Blok
    Blok
    Documento2 páginas
    Blok
    Herfina Hasanuddin
    Aún no hay calificaciones
  • SEJARAH MENTAL
    SEJARAH MENTAL
    Documento16 páginas
    SEJARAH MENTAL
    Herfina Hasanuddin
    Aún no hay calificaciones
  • Epi Lepsi
    Epi Lepsi
    Documento47 páginas
    Epi Lepsi
    Herfina Hasanuddin
    Aún no hay calificaciones
  • ANTROPOLOGI
    ANTROPOLOGI
    Documento34 páginas
    ANTROPOLOGI
    Herfina Hasanuddin
    Aún no hay calificaciones
  • Analisis Pengertian Komunikasi Dan 5
    Analisis Pengertian Komunikasi Dan 5
    Documento11 páginas
    Analisis Pengertian Komunikasi Dan 5
    Herfina Hasanuddin
    Aún no hay calificaciones
  • Blok
    Blok
    Documento2 páginas
    Blok
    Herfina Hasanuddin
    Aún no hay calificaciones
  • Chikungunya Di Depok
    Chikungunya Di Depok
    Documento6 páginas
    Chikungunya Di Depok
    Herfina Hasanuddin
    Aún no hay calificaciones
  • Draft Standar Pelayanan Minimal Kesehatan 2015
    Draft Standar Pelayanan Minimal Kesehatan 2015
    Documento103 páginas
    Draft Standar Pelayanan Minimal Kesehatan 2015
    Herfina Hasanuddin
    Aún no hay calificaciones