Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Video
Umum
Simpan
Log in
Password
Gambar
Umum
Username
Daftar
Lupa Password?
Radio & TV
Online
Sponsored Links
Sponsored Links
Thread
Tools
Search this
Thread
#1
Aedes aegypti umumnya berkembang biak di rumah penduduk, aedes albopictus lebih
suka di cekungan dahan pohon yang menampung air. Makanya nyamuk jenis ini lebih
sering ditemukan di kebun-kebun. Ditemukan hal yang ganjil, terdapat angka
penderita cukup tinggi meskipun jumlah penduduknya jarang di daerah tertentu.
Setelah ditelusuri, ternyata penyebabnya banyak nyamuk albopictus terdapat di kebunkebun warga. Persamaannya, kedua jenis nyamuk ini sama-sama menyukai air bersih
dan nyaris terdapat di seluruh Indonesia. Kecuali di daerah yang mempunyai
ketinggian lebih dari 1.000 meter di atas permukaan air laut.
Nyamuk Aedes Aegypty mulanya berasal dari Mesir yang kemudian menyebar ke
seluruh dunia, melalui kapal laut atau udara. Nyamuk hidup dengan baik di belahan
dunia yang beriklim tropis dan subtropis seperti Asia, Afrika, Australia, dan Amerika.
Secara fisik bentuk nyamuk aedes adalah hitam putih pada kaki dan badannya,
`pontianak' kecil berukuran lebih kurang lima milimeter. Hanya nyamuk betina yang
menggigit dan menghisap darah serta memilih darah manusia untuk mematangkan
telurnya. Sedangkan nyamuk jantan tidak bisa menggigit dan menghisap darah,
melainkan hidup dari sari bunga tumbuh-tumbuhan.
Umur nyamuk betina berkisar antara 2 minggu sampai 3 bulan atau rata-rata 11/2
bulan dan tergantung suhu kelembaban udara sekelilingnya. Kepadatan nyamuk akan
meningkat saat musim hujan.
Nyamuk Aedes aegypti adalah nyamuk yang mempunyai sifat yang khas, menggigit
pada waktu siang yaitu pada pagi dan sore hari, hinggap antara lain di gantungan
baju, dan berkembang biak di tempat penampungan air bersih seperti bak mandi,
tempayan, tempat minum burung dan barang-barang bekas yang dibuang
sembarangan yang pada waktu hujan terisi air.
Untuk berkembang biak, nyamuk dewasa bertelur di air, hari pertama langsung
menjadi jentik sampai hari ke-4, lalu menjadi pupa (kepompong), kemudian akan
meninggalkan rumah pupa-nya menjadi nyamuk dewasa.Hanya bertelur di tempat
genangan air jernih dan tidak bersarang di air got dan semacamnya.
Nyamuk aedes dapat berkembang di dalam air bersih yang menggenang lebih dari lima
hari. Dapat berkembangbiak di air dengan volume minimal kira-kira 0.5 sentimeter
atau sama dengan satu sendok teh saja. Siklus perkembangbiakan nyamuk berkisar
antara 10-12 hari. Kemampuan terbangnya antara 40 hingga 100 m.
Kajian ilmiah terkini mendapatkan bahwa nyamuk aedes dewasa yang bertelur akan
menurunkan virusnya secara langsung kepada keturunannya. Apabila dewasa kelak, ia
tidak perlu menggigit manusia yang ada terinfeksi virus untuk menjadi pembawa virus
dengue.
Masalah lain yang mengkawatirkan bahwa telur aedes dapat bertahan hingga enam
bulan lamanya sekalipun berada di tempat yang kering dan bukannya di dalam air.
Apabila telur tersebut terkena air dalam waktu tertentu, ia tetap akan membiak
menjadi jentik-jentik.
Proses penularan
Cara penularan penyakit DBD adalah melalui gigitan nyamuk Aedes yang mengigit
penderita DBD kemudian ditularkan kepada orang sehat. Masa menggigitnya yang aktif
ialah pada awal pagi yaitu dari pukul 8 hingga 10 dan sore hari dari pukul 3 hingga 5.
Nyamuk aedes aegypti lebih suka berkelana mencari mangsanya di siang hari
dibanding nyamuk lain yang cenderung menyerang manusia pada malam hari. Setelah
menggigit tubuh manusia sengan cepat perutnya menjadi buncit dipenuhi kira-kira dua
hingga empat miligram darah atau sekitar 1.5 kali berat badannya.
Berbeda dengan spesies sejenis lainnya, lazimnya sudah cukup puas menggigit satu
mangsa pada periode setelah bertelur hingga akhir hidupnya, aedes mempunyai
kebiasaan menggigit beberapa orang secara berganti-ganti dalam jangka waktu yang
singkat.
Nyamuk betina menghisap darah manusia untuk mendapatkan protein bagi
keperluan pembiakannya. Tiga hari selepas menghisap darah, ia akan menghasilkan
hingga 100 butir telur yang halus seperti pasir. Nyamuk dewasa akan terus menghisap
darah dan bertelur lagi.
Apabila nyamuk betina menggigit atau menghisap darah orang yang menagalami
infeksi dengue, virus akan masuk ke dalam tubuh nyamuk. Diperlukan waktu sembilan
hari oleh virus dengue untuk hidup dan membiak di dalam air liur nyamuk.
Apabila nyamuk yang terjangkit menggigit manusia, ia akan memasukkan virus
dengue yang berada di dalam air liurnya ke dalam sistem aliran darah manusia.
Setelah empat hingga enam hari atau yang disebut sebagai periode inkubasi, penderita
akan mulai mendapat demam yang tinggi.
Penularan mekanik juga dapat terjadi apabila nyamuk aedes betina sedang menghisap
darah orang yang terinfeksi virus dengue diganggu, dan nyamuk itu segera akan
menggigit orang lain pula. Hal ini menyebabkan virus yang terdapat di dalam belalai
nyamuk tersebut akan masuk ke dalam peredaran darah orang kedua tanpa
memerlukan masa inkubasi. Seekor nyamuk yang sudah terjangkit akan membawa
virus itu di dalam badannya sampai berakhir kehidupannya.
Pencegahan utama
Sejak dulu tidak ada yang berubah dengan bionomik atau perilaku hidup nyamuk
Aedes aegypti sehingga teknologi pemberantasannya pun dari dulu tidak berubah. Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam upaya pencegahan dan pemberantasan
penyakit DBD peran masyarakat sangat besar, sehingga boleh dikatakan persentasenya
lebih dari 90% dari keseluruhan upaya pemberantasan penyakit DBD. Dan upaya
tersebut sangat berkaitan dengan faktor perilaku dan faktor lingkungan.
Masyarakat juga dapat berperan dalam upaya pemberantasan vektor yang merupakan
upaya paling penting untuk memutuskan rantai penularan dalam rangka mencegah
dan memberantas penyakit DBD muncul di masa yang akan datang.
Dalam upaya pemberantasan vektor tersebut antara lain masyarakat dapat berperan
secara aktif dalam pemantauan jentik berkala dan melakukan gerakan serentak
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
PSN secara umum adalah melakukan gerakan 3M yaitu menguras bak air, menutup
tempat yang mungkin menjadi sarang berkembang biak nyamuk, mengubur barangbarang bekas yang bisa menampung air. Di tempat penampungan air seperti bak
mandi diberikan insektisida yang membunuh larva nyamuk seperti abate. Ini bisa
mencegah perkembangbiakan nyamuk selama beberapa minggu, tapi pemberiannya
harus diulang setiap periode waktu tertentu.
Pencegahan alternatif
Upaya pencegahan lain meskipun tidak terlalu efektif dibandingkan 3 M tetap harus
diupayakan. Salah satunya dengan dapat juga melakukan upaya mencegah gigitan
nyamuk dengan menggunakan obat gosok antinyamuk, tidur dengan kelambu,
menyemprot rumah dengan obat nyamuk yang tersedia luas di pasaran. Hal sederhana
lainnya yang dapat dilakukan sendiri oleh masyarakat adalah menata gantungan baju
dengan baik agar tidak menjadi tempat hinggap dan istirahat nyamuk Aedes aegypti.
Pencegahan alternatif yang mulai dilakukan adalah penggunaan tanaman pengusir
nyamuk. Meskipun belum terbukti secara ilmiah hal ini sudah banyak dilakukan
masyarakat sejak lama. Beberapa tanaman tersebut di antaranya adalah zodia,
geranium, lavender, dan serai wangi.
Zodia lebih banyak ditanam di dalam pot, maka geranium lazim ditanam outdoor,
meskipun cara penggunaannya sama, yakni dengan menggoyang-goyang helaian
daun, atau tertiup oleh angin maupun kipas angin, lalu keluar bau wangi yang khas
(agak langu). Bau tersebut berasal dari kandungan yang dimiliki geranium, yakni zat
citronella.
Tanaman geranium (Pelargonium citrosa) tumbuh merumpun, daunnya hijau,
berbentuk menyerupai jangkar, tepi daun bergerigi dan batangnya banyak
mengandung air. Tanaman geranium setidaknya memiliki tiga varian, yakni Citrosa
mosquito fighter, Cirosa queen of lemon, dan Citrosa lady diana. Citrosa mosquito
fighter dulunya cukup mudah ditemukan di kawasan sekitar Bandung dan Sukabumi.
Tumbuh liar di seputar sawah dan digunakan oleh orang-orang kampung. Daunnya
diambil lalu diselipkan di antara pakaian dalam almari. Khasiatnya mampu mengusir
nyamuk dan ngengat, juga memberikan aroma khas.
Sedangkan bunga lavender atau Lavandula angustifolia berwarna ungu kecil-kecil dan
tampak menarik. Bunga ini mengeluarkan aroma wangi. Bunga ini sering digosokgosok ke tubuh untuk menghindari gigitan nyamuk. Perbanyakan tanaman lavender
biasanya dengan menggunakan bijinya. Biji-biji yang tua dan sehat disemaikan. Bila
sudah tumbuh, dipindahkan ke polybag. Ketika tingginya mencapai 15 - 20 cm, dapat
dipindahkan ke dalam pot atau ditanam di halaman rumah.
Tanaman lain adalah serai wangi atau Cymbopogon nardus dipakai untuk bumbu
masak dan bahan pencampur jamu. Tanaman serai wangi mengandung zat-zat seperti
geraniol, metilheptenon, terpen-alkohol, asam-asam organik, dan terutama adalah
sitronelal.
Zat sitronelal ini memiliki sifat racun kontak. Sebagai racun kontak, ia dapat
menyebabkan kematian akibat kehilangan cairan secara terus-menerus sehingga tubuh
nyamuk kekurangan cairan.
Tanaman serai wangi tumbuh berumpun dengan tinggi sekitar 50 - 100 cm. Daun
tunggal berjumbai, panjang sampai 1 meter, lebar 1,5 cm, bagian bawahnya agak
kasar, tulang daun sejajar. Batang tidak berkayu, berusuk-rusuk pendek, dan berwarna
putih.
Tanaman Zodia atau Evodia suaveolens biasa digunakan orang Papua dengan cara
menggosok kulitnya sebelum masuk ke hutan untuk melindungi dari serangan nyamuk.
Tanaman ini mengandung zat evodiamine dan rutaecarpine.
Meskipun saat ini banyak sekali ditawarkan berbagai tehnologi pembasmian nyamuk
demam berdarah yang modern, namun PSN tetap yang masih harus diutamakan
Reputasi: 13
nurcahyo
Continent Level
Post: 3.490
#2
Bagi yg awam spt aku,sulit untuk mencari tanaman tsb diatas,tanpa dilengkapi
gambar / foto yg detail & informasi bisa didapat dimana tanaman tsb? thanks
Reputasi:
guest
Guest
Post: n/a
Similar Threads
Thread
Original Poster
Forum
Replies
nurcahyo
Kesehatan
andy_baex
Kesehatan
graphe
Kesehatan
Pengumuman Penting
- Pengumuman selengkapnya di Forum Pengumuman & Saran
Cari indonesiaindonesia.com
Search
Contact Us - Moderator - Peraturan Forum - Syarat & Ketentuan Layanan - Kebijakan Privasi -