Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Home
Preface
a. Mencegah pertumbuhan kalus yang tidak diinginkan, seperti dalam androgenesis dan pucuk
yang ingin diakarkan.
b. Membantu embryogenesis kultur dalam media regenerasi tanpa auksin, mungkin dengan
bertindak sebagai sink yang menarik auksin dari dalam sel sehingga embryogenesis dapat
terjadi
(Drew, (1979 dalam George & Sherringtone, 1984).
3. Merangsang perakaran dengan mengurangi tingkat cahaya yang sampai ke bagian eksplan yang
terdapat dalam media.
Arang aktif ditambahkan dengan konsentrasi yang bervariasi yakni 0.5-6 %, tergantung dari
tujuan. Dalam media yang ditambahkan arang aktif, harus diusahakan agar arang aktif terbagi rata
dalam media. Sesudah sterilisasi dalam autoklaf botol media harus sering dikocok sampai agar
mulai membeku. Bila tidak diadakan pengocokan, maka hampir semua arang aktif berada di lapisan
bawah media (George, 1984).
Post a Comment
Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)
Popular
CHORDATA
CHORDATA PENDAHULUAN Hewan yang termasuk chordata adalah semua hewan
yang memiliki penyokong tubuh dalam, mulai dari tingkat sederhan...
Interaksi Hewan-Tumbuhan
Suatu ekosistem selalu menunjukkan interaksi antara komunitasnya. Interaksi yang
terjadi selalu memberikan pengaruh satu sama lain. Pada kon...
Materi
Everything About Plant's (68) Kultur Jaringan_Learning (22) Selain Tumbuhan (22) Tugas
Semester 5 (13) Sosial Sciences (6) tugas semester 6 (6) Tugas Semester 7 (5) HaveFun (3)
tags
Everything About Plant's (68) HaveFun (3) Kultur Jaringan_Learning (22) Selain Tumbuhan
(22) Sosial Sciences (6) Tugas Semester 5 (13) tugas semester 6 (6) Tugas Semester 7 (5)
Translate
Diberdayakan oleh
Terjemahan
Search
READER's
135,278
mine
2013 (7)
2012 (6)
2011 (63)
o November (2)
o September (2)
o August (2)
o July (30)
Sterilisasi (Mikrobiologi)
Teknik Aseptis
Sitokinin
Auksin
TERMINOLOGI
Giberelin
Browning
Columna Vertebrae
Tulang
OTOT
Jaringan Syaraf
Sirip Ikan
Vitellogenesis Ikan
Hipofisasi
Ikan Gatul
Musci-Lumut Daun
Marchantia
Riccia
Jati (Review)
Embryology Bryophyta
o June (2)
o May (1)
o April (5)
o March (16)
o January (3)
2010 (39)
2009 (30)
mei
myblog
Senin, 27 Mei 2013
kultur jaringan pembuatan media
LAPORAN PRAKTIKUM
KULTUR JARINGAN
ACARA II
PEMBUATAN MEDIA
Semester :
Genap 2012/2013
Oleh:
Nama
NIM
: A1L011128
Rombongan : E
a.
Latar Belakang
Prinsip dasar kultur jaringan tanaman adalah bahwa setiap sel dalam tubuh organisme
merupakan suatu unit otonom yang totipotensi, yaitu kemampuan tipa sel yang berasal dari
semua bagian tanaman untuk tumbuh menjadi tanaman sempurna jika di letakkan pada media
dan lingkungan yang sesuai.
Keberhasilan kultur jaringan ditentukan oleh media tanam dan jenis tanaman.
Campuran media yang satu mungkin cocok dengan jenis tanaman tertentu, namun tidak
cocok untuk jenis tanaman yang lain. Hal ini disebabkan karena setiap spesies tanaman dan
bagian dari tanaman mempunyai kemampuan yang tidak sama dalam mensintesa atau
merombak zat- zat yang menyusun media. Oleh karena itu tidak ada formulasi yang sesuai
untuk semua jenis tanaman yang menyebabkan diciptakannya berbagai macam media yang
disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan dikulturkan (Hendaryono, 1994).
Media kultur jaringan merupakan tempat tumbuh bagi eksplan .Untuk menjamin
pertumbuhan eksplan yang ditanam, media kultur jaringan tanaman harus berisi semua zat
yang diperlukan media tersebut dan harus berisi garam mineral berupa unsur makro dan
mikro, gula, protein, vitamin, dan hormon tumbuh.
Media kultur jaringan harus mengandung unsur hara makro dan unsur hara mikro
dalam kadar perbandingan tertentu, sumber energi (sukrosa), satu atau dua macam vitamin
dan zat pengatur tumbuh. Unsure-unsur yang diberikan dalam bentuk garam organic, unsure
hara makro sangat menunjang pertumbuhan jaringan dan diberikan dalm jumlah banyak dari
unsur mikro. Unsur hara mikro meliputi Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Sulfur(S),
Kalsium (Ca), dan Magnesium (Mg), Seng(Zn), Bor(B), molibdemnum (mo).
Zat pengatur tumbuh (ZPT) sangat diperlukan sebagai komponen medium bagi
pertumbuhan dan differensiasi. Tanpa penambahan ZPT dalam medium, pertumbuhan
mungkin terhambat bahakan tidak tumbuh. Golongan auksin yang sering digunakan pada
medium kultur jaringan adalah 2,4D, IAA, NAA, dan IBA. Sedangkan dari golongan
sitokinin adalah kinetin, zeatin, BAP. Konsentrasi yang digunakan untuk masing-masing
tanaman dan bagian tanaman tidak sama.
Tanaman memerlukan makanan yang sering disebut hara tanaman (plant nutrient).
Tanaman menggunakan bahan anorganik untuk mendapatkan energi dan pertumbuhannya.
Dengan fotosintesis, tanaman mengumpulkan karbon yang ada di atmosfir yang kadarnya
sangat rendah, ditambah dengan air diubah menjadi bahan organik oleh klorofil dengan
bantuan sinar matahari. Unsur yang diserap untuk pertumbuhan dan metabolisme tanaman
dinamakan hara tanaman. Mekanisme pengubahan unsur hara menjadi senyawa organik atau
energi disebut metabolisme (Anonim, 2007).
Nutrisi dasar untuk kultur sel tanaman pada dasarnya mirip dengan nutrisi yang
dibutuhkan oleh tanaman itu sendiri. Namun, variasi komposisi nutrisi tergantung pada selsel, jaringan-jaring, organ-organ dan protoplasma serta jenis tanaman yang akan dikulturkan.
Komposisi media yang diguanakan untuk menumbuhkan eksplan harus mengandung nutrien
esensial makro dan mikro dengan perbandingan komposisi tertentu yang sesuai dengan
kebutuhan jenis dan varietas tanaman yang dijadikan eksplan. Nutrien esencial makro terdiri
atas 6 elemen makro nutrien yang terdiri atas: nitrogen, kalium, magnesium, kalsium,
belerang dan fosfor serta tujuh eleven mikro yang terdiri atas besi, mangan, seng, tembaga,
boron, molibden, dan khlor dalam bentuk ikatan kimia dan perbandingan yang sesuai
(Wetherell, 1982)
b. Tujuan
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat:
1. Mengetahui dan mempraktikan cara membuat larutan stok.
2. Mengetahui dan mempraktikan cara membuat media MS.
3. Melakukan sterilisasi medium.
C. METODE PELAKSANAAN
Tempat pelaksanaan : Di ruang lab pemuliaan tanaman.
Waktu
a.
: 28 november 2012
a.
Prosedur Kerja
2. Pembuatan Media MS
a. Aquades sebanyak 500 ml dipersiapkan di dalam erlenmeyer ukuran 1000
ml. Larutan stok A, B, C, D, E, dan F dimasukkan kedalam erlenmeyer
sesuai dengnan yang dibutuhkan. Untuk pembuatan 1 liter medium, maka
stok A diambil sebanyak 100 ml, stok B 0,1 ml, stok C 2 ml, stok D 2 ml,
stok E 1 ml, dan stok F 5 ml. Semua larutan dicampur sambil digoyangkan
wadahnya agar semua bahan kimia tersebut larut.
b. Sukrosa ditimbang sebanyak 30 gr dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer
(pada pointa) sambil diaduk sampai homogen.
c. Aquades ditambahkan sampai volumenya 1000 ml.
d. pH larutan diukur dengan menggunakan pH meter elektrik atau kertas
lakmus, pH yang diutuhkan sekitar 5,7-5,8. Jika terlalu asam maka larutan
ditambahkan KOH atau NaOH 1 M dan jika terlalu basa dapat ditambahkan
ada
tidaknya
D. PEMBAHASAN
Beberapa macam media dasar yang dikenal antara lain (Hendaryono, 1994):
1.
Mdium dasar Murashige dan Skoog (MS). Media ini mempunyai konsentrasi garam
garam mineral yang tinggi dan senyawa N dalam bentuk NO3- dan NH4+.
2. Mdium dasar B5 atau Gamborg. Digunakan untuk kultur suspensi sel bangsa legume.
3. Mdium dasar white. Digunakan untuk kultur akar mengandung konsentrasi garam garam
mineral yang rendah.
4. Mdium Vacin Went (VW). Digunakan sebagai mdium anggrek.
5. Mdium dasar Nitsch dan Nitsch. Digunakan untuk kultur tepungsari (pollen) dan kultur sel.
6.
Mdium dasar Schenk dan Hildebrandt. Digunakan untuk kultur jaringan tanaman
monokotil.
7. Mdium dasar Woody Plant Mdium (WMP). Digunakan untuk tanaman berkayu.
8. Mdium dasar N6. Digunakan untuk tanaman serealia terutama padi.
Media dasar terdapat dalam bentuk kemasan dan lebih praktis, Namur karena
harganya masih relatif mahal, maka para peneliti berupaya meramu komposisi media sendiri.
Untuk unsur makro komposisi masing masing campurannya cukup ditimbang.
Praktikum kali ini dalam pembuatan media ini adalah menggunakn media MS, dari
berbagai komposisi
Larutan stok adalah larutan bahan media yang dibuat dalam jumlah atau volume
besar. Pembuatan larutan stok bertujuan untuk menghemat pekerjaan menimbang bahan yang
berulang-ulang setiap kali membuat media. Larutan stok sebaiknya disimpan di tempat yang
bertemperatur rendah dan gelap (dianjurkan untuk disimpan dalam lemari es).
Fungsi kandungan unsur makro
1. KNO3
Berfungsi memperkuat tubuh tanaman, karena unsur KNO 3 ini dapat menguatkan
serabut-serabut akar, sehingga daun, bunga dan buah tidak mudah gugur. Disamping itu juga
berfungsi memperlancar memetabolisme dan mempengaruhi penyerapan makanan.
2. NH4NO3
Berfungsi menyuburkan tanaman sabab dapat membentuk protein, lemak dan
berbagai persenyawaan organik lainnya. NH4NO3 juga digunakan dalam pertumbuhan
vegetative tanaman, pembentukan hijau daun yang sangat dimanfaatkan dalam proses
fotosintesis.
3. CaCl2.2H2O
Berfungsi merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang dan
merangsang pembentukan biji.
4. MgSO4.7H2O
Berfungsi dengan terbentuknya sejumlah protein maka pertumbuhan daun menjadi hijau,
terbentuk karbohidrat, lemak serta minyak-minyak lainnya.
Fungsi bahan yang digunakan pada pembuatan media kultur jaringan ini:
1. Unsur Besi (Fe)
Unsur Fe dibutuhkan sedikit banyak dari pada unsur mikro lainnya. Pada medium unsur Fe
ini berfungsi untuk menyangga kestabilan pH media selama digunakan untuk menumbuhkan
jaringan tanaman pada tanaman. Unsur ini berfungsi untuk pernafasan pembentukan hijau
daun.
2. Unsur Sukrosa
Sukrosa pada media kultur jaringan berfungsi sebagai sumber energi yang diperlukan
untuk inkubasi kalus.
3. Unsur Mio-inositol
Penambahan Mio-inositol pada medium bertujuan untuk membantu differensiasi dan
pertumbuhan sejumlah jaringan.
4. Unsur Vitamin
Vitamin-vitamin yang sering digunakan dalam kultur jaringan adalah Tiamin (vitamin
B1), Piridoksin (vitamin B6) dan asam nikotonat. Tiamin berfungsi untuk mempercepat
pembelahan sel pada meristem akar juga berperan dalam koenzim dalam reaksi yang
menghasilkan energi dari karbohidrat dan memindahkan energi.
5. Unsur-unsur Asam Amino
Asam amino berperan penting untuk pertumbuhan dan differensiasi kalus. Kebutuhan
asam amino untuk setiap tanaman berbeda-beda.
6. Unsur Zat Pengatur Tumbuh
Zat pengatur tumbuh pada tanaman adalah senyawa organik bukan hara yang dalam
jumlah sedikit dapat mendukung, menghambat dan merubah proses fisiologi tumbuhan. Zat
pengatur tumbuh dalam tanaman terdiri dari lima kelompok yaitu Auksin, Gibberelin,
Sitokinin, Etilen dan inhibitor dengan ciri khas serta pengaruh berlainan terhadap proses
fisiologi.
Zat pengatur tumbuh tanaman berperan penting dalam mengontrol
proses biologi dalam jaringan tanaman (Davies, 1995; Gaba, 2005).
Perannya antara lain mengatur kecepatan pertumbuhan dari masing-
Agar membeku pada temperatur kurang dari 45oC, sehingga dalam kisaran temperatur kultur
dalam keadaan beku yang stabil.
E. KESIMPULAN
1.
Pembuatan larutan stok yang terdiri dari unsur hara makro dan unsur hara mikro harus
dilakukan secara teliti dan berurutan, jika bahan-bahan tersebut dimasukkan secara
bersamaan maka akan menimbulkan reaksi pengendapan (persipitat).
2. Salah satu faktor yang mempengaruhi media yaitu pH. Apabila ph terlalu tinggi maka akan
menyebabkan media menjadi keras (media padat). Demikina pula jika pH terlalu rendah,
maka media akan menjadi sangat lembek. pH optimal yaitu 5,8.
3. Media ini terdiri dari berbagai larutan stok, diantaranya larutan stok A atau unsur hara makro
(NH4NO3, KNO3, CaCl2, 2H2O, MgSO4, 7H2O dan KH2PO4), larutan stok B atau unsur hara
mikro (MnSO4, 4H2O, ZnSO4, 4H2O, H3BO3, Kl, NaM0O4, 2H2O, CuSO4, H2O, dan C0Cl2. 6H2O),
larutan stok C (FeSO4.7H2O, Na2-EDTA), larutan stok D atau vitamin (Mio-inositol),
larutan stok E (ZPT), glukosa, dan agar.
DAFTAR PUSTAKA
Arsip Blog
2013 (3)
o Mei (3)
bahaya merokok
Mengenai Saya
yunita fajri
Lihat profil lengkapku
Template PT Keren Sekali. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh
Blogger.
Home
About
Product
Articles
Forum
Contact us
Login
Newest Articles
Pilih Bahasa
Company Profile
PETA LOKASI >>. Esha Flora
Popular Tags
skripsi
kuljar
eshaflora
anggrek
teknik kuljar
pelatihan
Raflesia
Details
Written by Kuljar
Share this post
Esha Flora Plants and Tissue Culture, Powered by Joomla! Joomla template by SiteGround
tanamaninvitro
32003
Unsur Makro
Hara makro dalam media kultur jaringan adalah; N (nitrogen), P (phospor), K
(kalium), Mg (magnesium), Ca (kalsium) dan S (sulfur). Fungsi masing-masing unsur
adalah sebagai berikut:
1. Nitrogen (N)
Kegunaan nitrogen bagi tanaman adalah untuk menyuburkan tanaman, sebab unsur N
dapat membentuk protein, lemak dan berbagai persenyawaan organik lain. Yang
paling penting dalam hal ini adalah pembentukan protein atau lazim disebut putih
telur. Putih telur banyak terdapat pada sel-sel yang masih hidup, yaitu pada bagian
yang sedang aktif tumbuh. Jadi unsur N dipergunakan terutama untuk
pertumbuhan vegetatif tanaman. Kecuali itu, unsur N juga berperanan dalam
pembentukan hijau daun, di mana hijau daun ini berguna untuk melaksana-kan
proses pemasakan pada tanaman (proses fotosintesis) yang nantinya akan
menghasilkan karbonhidrat.
2. Fosfor (P)
Unsur P terutama dibutuhkan tanaman untuk pembentukan karbohidrat. Maka unsur
P ini dibutuhkan secara besar-besaran pada waktu pertumbuhan benih,
pembungaan, pemasakan buah dan biji.
3. Kalium (K)
Unsur K berfungsi untuk memperkuat tubuh tanaman, karena unsur ini dapat
menguatkan serabut-serabut akar sehingga daun, bunga dan buah tidak mudah
gugur. Di samping itu, unsur K juga berfungsi memperlancar metabolisme dan
mempengaruhi penyerapan makanan.
4. Sulfur (S)
Unsur S merupakan unsur yang penting untuk pembentukan beberapa jenis protein,
seperti asam amino dan vitamin B1. Unsur S juga berperanan penting dalam
pembentukan bintil-bintil akar. Di samping itu, unsur S juga membantu
pembentukan anakan sehingga pertumbuhan dan ketahanan tanaman terjamin.
5. Kalsium (Ca)
Unsur Ca terdapat pada batang dan daun tanaman. Unsur Ca ini bertugas merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang dan merangsang
pembentukan biji . Karena unsur Ca bersama-sama dengan unsur Mg akan memproduksi cadangan makanan.
6. Magnesium (Mg)
Dengan menambahkan unsur Mg, maka kandungan fosfat dalam tanaman dapat
meningkat. Sedangkan kegunaan dari fosfat itu sendiri adalah sebagai bahan
mentah untuk pembentukan sejumlah protein. Dengan terbentuknya sejumlah
protein ini maka pertumbuhan daun menjadi sempurna dan terbentuk karbohidrat,
lemak dan minyak.
Hara Mikro
Hara mikro dalam media kultur jaringan diantaranya adalah: Fe (besi), Mn
(mangan), Zn (seng), B (boron), Cu (tembaga), Co (cobalt), Na (natrium), dan Mo
(molibdenum). Masing-masing fungsi dari unsur tersebut adalah sebagai berikut:
1. Besi (Fe)
Unsur Fe dibutuhkan sedikit lebih banyak daripada unsur mikro lainnya. Unsur fe
biasa diberikan dalam bentuk FeSO4. 7H2O. Pada tanaman, unsur Fe berfungsi
sebagai pembentuk hijau daun dan membantu proses respirasi.
2. Natrium (Na)
Natrium pada umumnya bagi tanaman tidak mutlak diperlukan. Beberapa macam
tanaman seperti; bit, rupanya membutuhkan natrium. Unsur ini sama perlunya
seperti kalium untuk pertumbuhan tanaman bit.
3. Mangan (Mn)
Mangan mempunyai peranan yang penting di dalam fisiologi tanaman, karena mangan
merupakan komponen berbagai enzim. Juga diperlukan oleh tanaman untuk
pembentukan hijau daun. Menurut Gerretsen, mangan juga mempunyai pengaruh
terhadap proses asimilasi karbon.
4. Tembaga (Cu)
Mengenai fungsi Cu terhadap tanaman masih sangat sedikit diketahui. Ia men-dorong
terbentuknya hijau daun dan termasuk komponen dari beberapa enzim. Pada
tanaman muda yang kekurangan Cu, gejalanya adalah pucuk-pucuk daun yang mati
dan lemas.
5. Boron (B)
Boron mempunyai peranan pada transportasi di dalam tanaman. Pada tanaman yang
isi benihnya terdiri dari 2 bagian; boron berfungsi terhadap pembagian sel. Pada
tanaman semacam ini kekurangan B dapat mengakibatkan terjadinya mati pucuk
yang masih muda dan rusaknya titik-titik tumbuh dari bagian-bagian tanaman yang
akhirnya menjadi busuk dan mati.
6. Kobalt (Co)
Fungsi Co secara detail belum diketahui terhadap pertumbuhan tanaman. Tetapi
pada ternak; ketiadaan unsur Co dapat menyebabkan terganggunya stok vitamin B
12.
7. Molibdenum (Mo)
Molibdenum sebagai zat makanan tanaman. Pada beberapa kasus tanaman yang
kekurangan zat ini gejalanya adalah tidak terbentuknya bunga, daun-daunnya tidak
tumbuh, dan tanaman kerdil. Tanaman yang menderita biasanya memper-lihatkan
pertumbuhan daun yang buruk dan warnanya hijau muda.
Diposkan oleh tanamaninvitro di 21.50
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Cp:
email: greenpower_08@yahoo.co.id
Hp : 081 317 377 694
Mengenai Saya
tanamaninvitro
Tangerang, Indonesia
Alumni IPB A-35 Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan - Lab Kuljar. Pekerjaan :
Konsultan
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
2014 (1)
2013 (3)
2012 (15)
o Mei (15)
AKLIMATISASI
PEMBUATAN MEDIA
ARANG AKTIF
SUMBER ENERGI
TEKNIK STERILISASI
2011 (1)
Entri Populer
Zat pengatur tumbuh adalah persenyawaan organik selain nutrient yang dalam jumlah
sedikit (1 mM) dapat merangsang, menghambat, atau men...
teman
Cari Blog Ini
Memuat...
Template Kelembutan. Diberdayakan oleh Blogger.