Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Pewarisan Sifat
Ika Puspita*
10-2011-036
Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA
*Alamat Korespendensi:
Fakultas Kedokteran UKRIDA
Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta 11510, e-mail: ika.puspita20@gmail.com
Pendahuluan :
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari individu karena adanya
perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel
darah merah yang mampu memicu pembentukan antibodi. Ada dua jenis
penggolongan darah yang paling penting dalam bank darah dan imu
kedokteran transfusi yaitu penggolongan ABO dan Rhesus. Penggolongan
ABO ditemukan oleh Karl Landsteiner pada tahun 1901. Adanya empat
fenotipe golongan darah A, B, AB, dan O. Golongan darah manusia
ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam
darahnya. Antigen adalah suatu zat yang menginduksi respon imun.
Antigen yang terdapat pada golongan darah ada 2 yaitu antigen-A dan
antigen-B sedangkan antibodi juga terdiri dari 2, yaitu anti-A dan anti-B.
Sedangkan penggolongan rhesus, diawali oleh Karl Landsteiner dan A.S.
Weiner pada tahun 1940 yang menemukan antigen tertentu pada kera
Macacus rhesus (India).
Pembahasan :
1. Hukum mendel
Abbot Gregor Johann Mendel, seorang biarawan otodidak pada abad-19
melakukan
percobaan
persilangan
pada
kacang
ercis.
Mendel
lokus. Selain itu, pada gen juga terdapat alel, yaitu anggota pasangan gen
yang menempati posisi yang sama dalam kromosom homolog.2
A. Pola inheritan paling sederhana adalah pola yang ditentukan mealui
sepasang gen tunggal.
1. Jika ada dua alel pada satu lokus, B dan b, maka tiga genotip akan
terbentuk dalam populasi BB, Bb, dan bb. Ketiga genotip tersebut dapat
menghasilkan enam jenis pasangan.2
BB X BB
BB X Bb
BB X bb
Bb X Bb
Bb X bb
Bb X bb
2.
a.
b.
Nada suara untuk bernyanyi (bas, alto, tenor, dan sopran) diperkirakan
juga dipengaruhi oleh alel dominan yang tidak penuh.
3. Alel ganda
Alel adalah yaitu anggota pasangan gen yang menempati posisi yang
sama dalam kromosom homolog. Alel ganda mengacu pada munculnya
tiga alel atau lebih (dalam bentuk gen) dalam satu lokus tunggal,
walaupun tidak ada individu yang membawa alel lebih dari dua.
Contohnya adalah golongan darah ABO yang melibatkan kodominansi,
yaitu
tidak
memunculkan
sifat
antara
individu
heterozigot
tetapi
Parental
4.
IAIB
Genotip
1.IAIA
2.IAIB
1.IBIB
Fenotip
25% gol.A
50% gol.AB
25%gol.B
B. Persilangan Dihibrida
Melibatkan orangtua dengan karakteristik berbeda pada kromosom non
homolog yang juga berbeda.
Jika seorang laki-laki heterozigot dapat melekukan lidahnya (dominan) dan
berdaun
telinga
normal
(dominan)
menikah
dengan
perempuan
bebas
Parental
CcEe
CcEe
Genotip
Fenotip
CE
Ce
cE
ce
CE
Ce
cE
ce
CCEE
CCEe
CcEE
CcEe
CCEe
CCee
CcEe
Ccee
CcEE
CcEe
ccEE
ccEe
CcEe
Ccee
ccEe
ccee
caplang
3 ccE. = tidak dapat melekukan lidah dan
bertelinga normal
1 ccee = tidak dapat melekukan lidah dan
bertelinga caplang
3. Golongan Darah
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena
adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan
membran sel darah merah.3
Pada manusia dikenal berbagai macam sistem golongan darah. Yang
paling awal diketahui adalah sistem ABO (1901), sistem MN (1927), sistem
rhesus (1940). Kemudian penemuan ini memicu penemuan sistem
golongan darah lain, misalnya sistem Lewis (Le), Kell, Duffy (Fy) dan
sebagainya. Namun yang paling memiliki arti penting dalam bank darah
dan ilmu kedokteran transfusi adalah sistem ABO dan sistem rhesus.3,4
3.1 Sistem ABO
Sistem ABO pertama kali ditemukan oleh ahli patologi Austria, Karl
Landsteiner pada tahun 1901. Ada 4 macam golongan darah yaitu A, B,
AB, dan O. Karena golongan darah manusia ditentukan oleh antigen dan
antibodi yang terkandung di dalam darahnya. Antigen-antigen utamanya
disebut antigen-A dan antigen-B, sedangkan antibodi utamanya adalah
anti-A dan anti-B.3,5,6
-
Individu bergolongan darah A memiliki antigen-A dalam eritrosit dan antiB dalam plasma darahnya.
Individu bergolongan darah B memiliki antigen-B dalam eritrosit dan antiA dalam plasma darahnya.
Golongan Darah
Genotip Homozigot
Genotip Heterozigot
A
B
AB
O
IAIA
IBIB
Ii
IAi
IBi
IAIB
-
Sistem Rhesus
Disamping sistem golongan ABO, golongan darah Rhesus (Rh) sangat
penting dalam transfusi darah. Dr. Karl Landsteiner dan A.S.Weiner pada
tahun 1940 menemukan adanya antigen tertentu dalam eritrosit kera
Macacus rhesus (India). Ternyata beberapa sampel darah manusia ada
yang memiliki antigen tersebut dan ada yang tidak memiliki. Jadi, dikenal
dua golongan darah yaitu.
Tapi di saat itu di dalam darah ibu secara perlahan-lahan akan terbentuk
antibodi Rh+ yang disebabkan masuknya erithrocyt foetus ke dalam
darah ibu melalui plasenta. Jika ibu tersebut mengandung anak kedua
yang memikliki golongan darah Rh+ maka antibodi Rh+ yg terbentuk
sebelumnya akan menggumpalkan antigen Rh+ dari darah janin. Keadaan
ini menyebabkan erythroblastosis foetalis, ysitu anemia yang parah,
sebab darah janin tidak terbentuk yang matang yang disebut erythroblast.
Jika tidak mendapatkam transfusi darah, bayi akan meninggal dunia. Ciriciri
dsari
bayi
yang
mengalami
hal
tersebut
adalah
tubuhnya
IAi X IAIA
IAi X IAi
heterozigot, 25% O)
IAi X IBi
IAi X IBIB
IAIA X IBi
= 1.IAIB, 1.IAi, 1.IBi, 1.ii (25% AB, 25% A-heterozigot, 25% Bheterozigot, 25% O)
IAi X IAIB
= 1.IAIA , 1.IAIB , 1.IAi , 1.IBi (25% A-homozigot, 25% AB, 25% Aheterozigot, 25% B-heterozigot)
IAi X ii
IBi X IBIB
IBi X IBi
25% O)
IBi X IAIB
= 1.IAIB , 1.IBIB , 1.IAi , 1.IBi (25% AB, 25%B-homozigot, 25% Aheterozigot, 25% B-heterozigot)
IAIB X IAIB
IBi X ii
Penutup :
Hukum pewarisan sifat yang dibuat Gregor Mendel menjadi dasar bagi
penentuan pewarisan sifat. Salah satunya adalah pewarisan golongan
darah. Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena
adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan
membran
sel
darah
merah.
Terdaoat
berbagai
macam
sistem