Está en la página 1de 3

1.

Identitas
Nama : an M Dafa
Umur : 11 bulan
Tanggal MRS : 18-4-2016
Diagnosa : Syok septik + meningitis + susp. DIC + pneumonia +
BB : 9 kg
2. Keluhan Pasien
Pasien datang ke ugd dengan keluhan demam, temp 39,5 0C, kejang. GCS 4-5-6, HR
154x/mnt, RR 50x/mnt. Pasien tiba di PICU, nafas dengan headbox 8 lpm, RR 45x/mnt,
SpO2 96%, perfusi panas, temp 38,60C, HR 193x/mnt, pasien kejang, terpasang iv line
jalan inf sesuai program, BAK spontan dengan pampers, tak cyanosis, reflek membuka
mata negatif, pupil 2/2, reaksi cahaya +/+.
3. Riwayat penyakit dahulu
Rubella
4. Terapi yang telah didapat
Terapi di ugd:
- Inf kaen 3B 500 cc/ 3 jam kemudian lanjut 1000 cc/ 24jam
- Injeksi paracetamol 10 cc (k/p)
- Injeksi ranitidin 2x1/3 amp
- Injeksi phenobarbital 50 mg IM
- Injeksi phenobarbital 100 mg diencerkan menjadi 20 cc
- Stesolid supp 5 mg extra
- Oksigen headbox 8 lpm
Terapi di PICU
- Inf D5 NS 900 ml/ 24 jam
- Inf RL 250 ml/1 jam
Masuk jam 10.00 (loading)
- Aminofusin paed 50cc/ 6 jam
Masuk jam 12.00.
- Inj Ceftriaxone 2x350 mg
Masuk jam 10.00, jam 02.00.
- Inj Gentamicin 1x40 mg
Masuk jam 10.00, jam 02.00.
- Inj paracetamol 8x10 cc
Masuk jam 08.00, jam 10.00
- Inj antrain 4x1/3 amp
Masuk jam 08.00 (1/2 amp), jam 14.00.
- Inj dexamethason 3x3 mg
Masuk jam 10.00.
- Inj ranitidin 3x1/3 amp
Masuk jam 08.00, jam 10.00.
- Dopamin 7 mcq
Masuk 11.00.
- Inj phenobarbital 2x100 mg
Masuk jam 08.00 (loading 100mg iv dioplos dengan pz 20cc), jam 09.00 (loading
-

100 mg iv dioplos dengan pz 20cc), jam 10.00


Inj phenitoin loading 100 mg diencerkan dengan PZ 20cc (jika kejang berulang)
Inj vit K 2 mg IM

5.

6.

7.

8.

Masuk jam 11.00.


- Nebul ventolin 1,5 ml + flexotide 1,5 ml + pz 1 ml/ 4 jam
Masuk jam 08.00, jam 12.00, jam 20.00, jam 24.00
- Stesolid supp 5 mg
Masuk jam 15.00.
- Proris supp 125 mg
Masuk jam 10.00, jam 20.00
- Puasa, pasang ngt terbuka.
- Oksigen headbox 8 lpm. Saat masuk PICU.
- Terpasang ETT nasal sambung neopuff , flow 10 lpm, peep 12. Masuk jam 14.00.
Hasl laboratorium
Tgl 18/4/16
- Hb 11,2 g/dl
- Lekosit 21.600 sel/ul
- Trombosit 253.000 sel/ul
- Hematokrit (PCV) 35 vol%
- GDA 139 mg/dl
- SGOT 65 U/L
- SGPT 82 U/L
- Thypy O negatif
- Thypy H negatif
- Paratypy A negatif
- Parathypy B pos 1/80
- CRP negatif
Diagnosa keperawatan
- Resti kejang berulang
- Hipertermi
- Resti distress nafas
Tindakan keperawatan
- Beri kompres
- Lakukan suction berkala
- Observasi vital sign tiap jam
- Observasi adanya kejang berulang
- Observasi kesadaran pasien
- Observasi pupil dan reaksi cahaya
Catatan Perkembangan
- Jam 08.00,
S: pasien tiba di PICU, kondisi pasien masih kejang
O: pasien masih kejang dengan temp 39,5 0C, di UGD sudah masuk inj paracetamol
10 ml iv jam dan phenobarbital 50 mg IM. Nafas dengan headbox 8 lpm, RR
45x/mnt, SpO2 96%, HR 193x/mnt, pasien terdengar ronchi. Reflek membuka
mata negatif, pupil 2/2, reaksi cahaya +/+.
A: resti distres nafas, hipertermi, resti kejang berulang.
P: Lapor dr Reza,Sp.A by WA,
Advis: tambahin 100 mg phenobarbital diencerkan 20cc PZ, inj antrain amp,
nebul combivent 1,5 ml + flexotide 1,5 ml + pz 1 ml / 4 jam, suction berulang,

berikan ceftriaxone 2x300mg, gentamicin 1x40mg, dexamethason 3x5mg,


-

ranitidin 2x1/3amp, puasa, pasang NGT.


Jam 09.26,
S: pasien panas
O: setelah dilakukan nebul, sekretnya banyak, pasien panas, temp 38,50C, kompres
sudah dilakukan, inj antrain amp sudah masuk.
A: hipertermi, resti kejang berulang, resti distress nafas
P: Lapor dr Reza,Sp.A by WA.
Advis: bila kejang berulang masukkan lagi phenobarbital 100mg diencerkan 20cc,

proris supp masukkan 125mg, grojok RL 250ml/ 1 jam, cek GDA dan DL.
Jam 09:46.
S: Lapor hasil laboratorium Via WA
O:
A: hipertermi, resti kejang berulang, resti distress nafas
P: Terapi dr. Reza, Sp. A Via WA
Advis: lanjutkan guyur RL 250 cc/1 jam, injeksi ceftriaxone naik 2x350 mg, suction
post nebulezer, k/p suction sesuai klinis,

También podría gustarte