Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Disusun Oleh :
1. AMIELIA SALFATIRA
(030216A006)
bahwa
alat-alat
ukur
tersebut
memang
k
p.q
1
k 1
k . s2
dimana :
k = jumlah item yang diuji
p = proporsi respon yang benar
q = proporsi respon yang salah = 1 - p
s2 = variance dari skor
M = mean dari skor
VALIDITAS
Reliabilitas alat ukur menunjukkan pada kita tentang sifat suatu
alat ukur dalam pengertian apakah suatu alat ukur cukup akurat, stabil,
atau konsisten dalam mengukur apa yang ingin kita ukur. Di lain pihak,
validitas mempersoalkan apakah kita benar-bnar mengukur apa yang kita
pikirkan sedang kita ukur. Istilah validitas ternyata memiliki keragaman
kategori. Ebel (dalam Nazir 1988) membagi validitas menjadi concurrent
validity, construct validity, face validity, factorial validity, empirical
validity, intrinsic validity, predictive validity, content validity, dan
curricular validity.
Berdasarkan definisi-definisi validitas di atas, terlihat bahwa terdapat
tumpang tindih antara yang satu dengan lainnya.Oleh karena itu,
Thorndike dan Hagen membagi validitas atas dua jenis saja, yaitu validitas
pi
0,7
qi
0,3
piqi
0,21
0,5
0,5
0,25
0,6
0,4
0,24
0,5
0,5
0,25
0,3
0,7
0,21
1,16
6
Jumlah
St = 3,24
Jadi koefesien reliabilitas tes (dengan 5 butir) pada contoh diatas adalah
0,80.