Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
: Waras Septiana
NIM
: 13713048
Kelompok
:3
Anggota (NIM)
: Irza A.Z
(13712006)
Adam Dwiputra
(13713039)
(13713054)
Tanggal Praktikum
: 6 April 2016
: 11 April 2016
: Rachmad Santoso
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak sekali menjumpai barangbarang yang terbuat dari material keramik seperti alat rumah tangga, bata
bangunan, semen, bahan tahan api, dsb. Pada aplikasi lain, seperti silikon karbida
dapat digunakan untuk bahan turbin dan motor yang efisien. Dengan banyaknya
aplikasi dari keramik yang disebabkan banyaknya sifat unggul dari material
keramik seperti kekuatan tarik yang tinggi, tahan temperatur tinggi, keras, namun
juga memiliki kelemahan seperti getas, dan mudah patah.
Salah satu sifat material keramik yang akan dibahas pada praktikum ini
adalah porositas. Dimana porositas memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihannya seperti menurunkan densitas sehingga materialnya lebih ringan,
konduktivitasya menurun juga sehingga menjadi lebih isolator. Kekurangannya
seperti memiliki kekuatan tarik yang rendah. Untuk itu pada praktikum ini akan di
bahas hubungan antara modulus elastisitas suatu material keramik dengan
porositas.
1.2 Tujuan
1. Menentukan nilai porositas dari spesimen material keramik
2. Menentukan nilai modulus elastisitas dari spesimen material keramik
3. Menentukan hubungan dari modulus elastisitas dan porositas dari spesimen
material keramik
BAB II
TEORI DASAR
Flux
Binder
Filler
Slip
Casting
2. Plastic Forming
Pada teknik ini slurry dicetak hingga terbentuk filter cake melalui proses
filter press. Filter cake diproses lagi dengan memberikan shearing melalui
mesin putar hingga didapatkan bentuk produk yang diinginkan. Proses
shearing yang diberikan antara lain adalah jiggering, jolleying dan roller
head. Pada produk dengan teknik ini biasanya memiliki kadar 10-20 %.
Contoh produk dari teknik ini adalah dinnerware.
3. Powder Pressing
Pada teknik ini partikel keramik dibuat dengan bantuan proses spray
drying untuk mengontrol orientasi partikel. Partikel keramik yang
terbentuk berupa droplet yang berongga. Contoh produk dari teknik ini
adalah tegel, penampang busi, dll.
Gambar 2.23 Proses Powder Press (Sumber : Callister, W.D., Material Science and Engineering: An
Introduction. 2007. New York: John Willey and Sons)
2.3 Porositas
Porositas merupakan presentase kandungan void di dalam suatu material keramik.
Keberadaan porositas pada material keramik memberikan efek yang signifikan
pada sifatnya. Sifat yang dipengaruihi oleh porositas adalah densitas hingga
konduktivitas dan fracture strength hingga crack resistance.
Hal-hal yang memengaruhi porositas adalah:
1. Bentuk partikel keramik
Semakin acak / random bentuk keramik maka porositas semakin tinggi.
2. Ukuran partikel keramik
Ukuran partikel yang semakin besar akan menyebabkan porositas semakin
tinggi.
3. Homogenitas ukuran partikel keramik
Ukuran partikel yang semakin homogen maka porositas akan semakin
besar.
Efek dari keberadaan porositas pada material keramik:
V op
100
V
Dengan
V : volume eksterior
M : massa spesimen saat dikeluarkan dari air
S : massa spesimen saat direndam
D : massa spesimen saat kering
Vop : volume porositas terbuka
Vip : volume spesimen tanpa porositas
BAB III
DATA PERCOBAAN
3. 1. Data
Modulus Elastisitas
Spesimen
Panjang (L)
(mm)
Lebar (b) (mm)
Tebal (d) (mm)
Spesime
n
I
II
III
IV
P (N)
7,9
17,9
22,9
7,9
17,9
22,9
7,9
17,9
22,9
7,9
17,9
22,9
II
III
IV
100
100
100
100
20,81
6,83
20,98
7,41
21,31
7,74
21,57
7,35
m
(mm)
0,066
0,101
0,125
0,557
0,593
0,611
0,093
0,13
0,148
0,372
0,417
0,442
Defleksi VS Beban
25
spesimen 1
Linear (spesimen 1)
f(x)f(x)
= 256.53x
- 8.74
= 272.36x
- 17.45
R R
= 0.99
=1
20
15
f(x) = 215.23x
- 72.08 - 146.82
f(x) = 277.78x
R = 1 R = 1
Spesimen 2
Linear (Spesimen 2)
Spesimen 3
Linear (Spesimen 3)
Beban
10
5
0
Spesimen 4
0.1
0.2
0.3
Linear (Spesimen 4)
0.4
0.5
0.6
Defleksi
W L3
E=
4 b d3
Dari grafik di dapat persamaan y= mx + c dimana m = W/
sehingga E =
m L3
4 b d3
E1 = 9672.616 Mpa
E2 = 8135.436 Mpa
E3 = 6890.91 Mpa
E4 = 6282.473 Mpa
0.7
BAB IV
ANALISIS DATA
Pada praktikum ini dilakukan pengukuran modulus elastisitas
keramik dengan menggunakan beban tekan. Metode yang digunakan dalam
pembebanan tekan ini adalah three points bending. Spesimen yang diuji ada
empat buah. Setiap spesimen memiliki persentase porositas yang berbeda. Pada
spesimen pertama memiliki porositas sebanyak 10%, spesimen kedua memiliki
porositas sebanyak 20%, spesimen ketiga memiliki porositas sebanyak 30%,
dan spesimen keempat memiliki porositas sebanyak 40%. Dan hasil nilai
modulus elastisitas adalah sebagai berikut :
E1 = 9672.616 Mpa
E2 = 8135.436 Mpa
E3 = 6890.91 Mpa
E4 = 6282.473 Mpa
Pada hasil pengolahan data diatas terlihat bahwa modulus
elastisitas keramik memiliki kecenderungan semakin turun seiring dengan
pertambahan nilai porositas. Makan sesuai dengan teori, semakin banyak
porositas maka semakin kecil modulus elastitasnya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Nilai porositas dari spesimen material keramik
Spesimen 1 = 10 %
Spesimen 2 = 20 %
Spesimen 3 = 30 %
Spesimen 4 = 40 %
2. Nilai modulus elastisitas dari spesimen material keramik
No.
E (MPa)
Spesimen 1
9672.616
Spesimen 2
8135.436
Spesimen 3
Spesimen 4
6890.910
6282.473
5.2 Saran
1. Sebaiknya spesimen praktikum untuk pengujian bending di uji hingga
material gagal
2. Sebaiknya dilakukan pengujian porositas sehingga praktikan lebih dapat
memahami pengujian porositas dengan baik
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Tugas Setelah Praktikum
1.
resistance
(konduktivitas
dan
termal,
fracture
listrik,
strength
dan
dan
sifat
densitas).
fisik
Dengan
yang
2.
membutuhkan
konduktivitas
listrik
tinggi,
maka
Tugas Tambahan
1. Gambarkan distribusi tegangan akibat adanya porositas!
2. Turunkan rumus E!
Jawab :