Está en la página 1de 7

Nama

NIM
Jurusan

: Febry Christoper
: 41116110081
: Teknik Sipil

RESUME MANAJEMEN KONSTRUKSI


Organizing for Project Management
Pendahuluan
Poin penting yang perlu ditekankan dalam pengorganisasian dalam manajemen proyek yaitu :

Berapa banyak organisasi yang terlibat didalam proyek


Bagaimana hubungan kerja antar organisasi
Kapan keberagaman organisasi yang ada akan dibawa dalam pelaksanaan suatu proyek

Organisasi
Pengorganisasian merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian
didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuantujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah
struktur organisasi.

Struktur organisasi berdasarkan Robbins (2007) :


Pembagian tugas serta tanggung jawab;
Hubungan pelaporan, hirarkhi dan rentang kendali;
Pengelompokan individu;
Hubungan kerja yang memungkinkan terjadinya komunikasi, koordinasi dan integrasi
seluruh kegiatan organisasi.
Berikut ini ciri-ciri organisasi yang baik, diantaranya adalah :
Adanya tujuan yang jelas
Tujuan organisasi harus dipahami oleh semua orang
Tujuan organisasi harus diterima oleh semua individu dalam organisasi
Adanya kesatuan arah dalam organisasi
Adanya struktur organisasi, jaminan jabatan dan koordinasi

Bentuk-Bentuk Organisasi
1. Organisasi Fungsional
Ciri Utamanya:
Sistem komando tunggal, memiliki satu atasan
Personil memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas (professional) dan ada
spesialisasi / keahlian dalam bidang tertentu
Arus Informasi dan pelaporan bersifat Vertikal.

Hubungan horisontal diatur dengan prosedur kerja & kebijakan


Pekerjaan dilaksanakan dalam departemen yang telah ditetapkan (tidak terjadi
overlapping)
Pengambilan keputusan birokratis (bottom up)

Organisasi Fungsional
2. Organisasi Produk Area

Organisasi Produk Area


Organisasi ini dipakai saat :
Untuk pekerjaan / proyek padat modal dan biaya besar
Adanya duplikasi tenaga kerja
Tidak ada koordinasi horizontal
Bentuk organisasi dengan membentuk tim proyek independen dan beroperasi sebagai
unit terpisah dari organisasi induk
Terdiri dari sekumpulan tim independen yang bekerja pada berbagai proyek spesifik.
Keunggulan:
Sederhana dan cepat

Integrasi Lintas Fungsional


Kelemahan:
Mahal
Perselisihan Internal

3. Organisasi matriks

Organisasi Matriks
Ciri dari organisasi matriks :
Tanggung jawab ke dua arah sama besar
Rentan terjadi konflik
Efisien dalam penggunaan sumber daya (dipakai bersam-sama dalam divisi
fungsional)
Fokus proyek kuat (manajer proyek bertanggung jawab untuk mengkoordinasi dan
mengintegrasikan unit-unit yang berbeda)
Transisi pasca proyek lebih mudah
Jenis organisasi matriks dibedakan menjadi 3 macam yaitu
1. Weak matrix

Weak Matrix

2. Balance matrix

Balance Matrix
3. Strong matrix

Strong Matrix

Organisasi Proyek
Organisasi proyek merupakan sekelompok orang dengan berbagai latar belakang ilmu,
yang terorganisir dan terkoordinir dalam wadah tertentu yang melaksanakan tugas (mengelola
proyek) dengan cara tertentu untuk mencapai tujuan bersama, yaitu mencapai keuntungan bagi
perusahaan dan kepuasan pelanggan sebagai pengguna jasa.
Faktor-faktor yang mempengaruhi organisasi proyek:
Besar kecilnya volume dan ruang lingkup pekerjaan
Tingkat kompleksitas pelaksanaan proyek
Waktu dan biaya yang tersedia
Penggunaan Teknologi
Lokasi
Perlunya integrasi
Organisasi proyek merupakan bentuk modifikasi dari ketiga organisasi diatas antara lain:

Organisasi Proyek Fungsional


Pada organisasi proyek ini, proyek dititipkan pada salah satu departemen fungsional.

Organisasi Proyek Fungsional


o

Organisasi Proyek Murni


Dalam pelaksanaan proyek, pimpro bertanggung jawab penuh pada pengelolaan proyek

Organisasi Proyek Murni


o

Organisasi Proyek Matriks


Disini proyek merupakan tanggung jawab bersama antara departemen fungsional dan
manajer proyek.

Organisasi Proyek Matriks


Barrie dan Paulson (1995) mengelompokkan organisasi proyek konstruksi menjadi 4 jenis
berdasarkan kontrak atau perjanjian kerjasamanya, yaitu :
1. Organisasi tradisional. Dalam struktur organisasi ini pihak pemilik (owner) mempekerjakan
seorang pendesain (arsitektur designer) yang bertugas dalam mempersiapkan rencana dan
spesifikasi proyek. Pembangunan konstruksi merupakan tanggung jawab kontraktor utama
tunggal kepada pemilik melalui suatu perjanjian.

organisasi tradisional
2. Organisasi pembangun-pemilik. (Owner-Builder). Dalam organisasi ini, pemilik bekerja
dengan kemampuan sendiri, baik di bidang perencanaan atau desain maupun pelaksanaan,
sehingga pemilik dapat bertugas sebagai desainer dan kontraktor. Meskipun pemilik
bertindak sebagai kontraktor, beberapa pekerjaan konstruksi dapat diberikan kepada
kontraktor lain/subkontraktor.

organisasi pemilik-pembangun
3. Organisasi putar kunci (turnkey project), Dalam metode ini keseluruhan manajemen
proyek yang meliputi konsep perencanaan, perancangan, pelaksanaan konstruksi serta
penyelesaian proyek biasanya ditangani oleh satu perusahaan.

organisasi putar kunci (turnkey project)


4. Organisasi Manajemen Konstruksi Profesional. Manajemen konstruksi profesional
membentuk satu tim atas tiga kelompok utama yaitu pemilik, perancang, dan manajer
konstruksi dalam suatu hubungan yang tidak saling bertentangan dan hal ini membuka
kesempatan bagi pemilik untuk berperan secara penuh dalam proses pelaksanaan
konstruksi

Organisasi Manajemen Konstruksi Profesional

También podría gustarte