Está en la página 1de 20

ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

PADA NY.N DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN GANGGUAN


SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI PENDENGARAN DAN
PENGLIHATAN
DIRUANG MELATI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI LAMPUNG

RUANG MELATI

AKADEMI KEPERAWATAN PANCA BHAKTI


BANDAR LAMPUNG
2012/2013

ASUHAN KEPERAWATAN KEESAHAN JIWA

Ruang Rawat

: Melati

Tanggal Dirawat : 01 Mei 2013

I. Identitas Klien
Inisial

: Ny.N

Umur

: 23 Tahun

Tanggal Pengkajian

: 07 Mei 2013

No. CM

Informan

: 022034

: Ny. Y dan Klien

Hubungan dengan klien: Ny. Y sebagai kakak kandung

II. Alasan Masuk


Klien masuk ke Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung pada tanggal 01 Mei 2013
pukul 10:30 WIB melalui UGD yang diantar oleh keluarganya, dengan keluhan 2 bulan
mengalami gangguan jiwa. Sudah 2 minggu bicara klien ngelantur, gelisah, marah-marah,
emosi labil, sulit diarahkan, membanting barang-barang, bingung, klien pergi dari rumah
kurang lebih 5 hari, suka bicara sendiri, jadi pendiam, melamun, dan sekitar 2 hari
dirawat di RS Bumi Waras karena jatuh dari motor.

Pada saat dikaji pada tanggal 07 Mei 2013 klien mengatakan sering mendengar
suara-suara yang memanggil-manggil namanya dan sering melihat bayangan-bayangan
aneh yang membuatnya kesal.

III. Faktor Predisposisi


Klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya. Selama klien
mengalami gangguan jiwa klien belum pernah berobat ke unit kesehatan jiwa atau unit
kesehatan lain, klien hanya dibawa ke paranormal atau dukun.
Klien pernah mengalami aniaya fisik dan kekerasan dalam keluarga yang
dilakukan oleh ibu tirinya karena ibu tirinya ingin klien cepat menikah dengan laki-laki
lain. Klien tidak pernah mengalami aniaya seksual, penolakan, dan tindakan kriminal atau
pun melakukan tindakan kriminal.
Keluarga klien ada yang mengalami gangguan jiwa akibat dari pemakaian
narkoba, hubungan dengan keluarga sebagai kakak kandung klien. Kakak klien dibawa ke
RSJ dan sekarang masih menjalani pengobatan rawat jalan setiap 1 bulan ke RSJ untuk
mendapat terapi obat agar penyakitnya tidak kambuh. Sehingga klien merasa terabaikan
oleh keluarganya dan menarik diri. Klien mengatakan pengalaman dimasa lalu yang tidak
menyenangkan adalah putus cinta dengan pacaranya sehingga klien menjadi orang yang
suka marah-marah, pendiam, tiba-tiba menangis , bicara sendiri dan melamun. Selain
putus dengan pacarnya masalah lain adalah sikap ibu tirinya yang slalu memaksanya
untuk menikah dengan laki-laki lain. Akibatnya klien kesal, marah-marah, membanting
barang-barang dan menyendiri.
Masalah keperawatan : - Koping keluarga inefektif
- Koping individu inefektif

IV. Pemeriksaan fisik


Tanda vital

: TD 110/70, N 80X/mnt,RR 21X/mnt, S 36,5o c

Ukur

: TB = 145cm , BB = 45kg

Klien mengatakan tidak ada keluhan fisik apapun, dan ditubuhnya klien tidak ada tandatanda cidera yang membahayakan.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan masalah

V. Psikososial
1. klien merupakan anak ke tujuh dari tujuh bersaudara. Dan didalam keluarganya ada
yang mengalami gangguan jiwa, yaitu kakak yang ke enam karena menggunakan
narkoba.
2. konsep diri
a. gambaran diri
Klien mengatakan suka pada semua bagian tubuhnya. Klien beranggapan bahawa
apa yang diciptakan tuhan kepadanya inilah yang paling baik dank lien sangat bersyukur.
b. Identitas diri
Klien mengatakan merasa gagal dalam meraih harapan bersama pacarnya
sehingga klien mencoba melukai diri sendiri, dan menarik diri dari lingkungan. Klien
mengatakan merasa bosan karna tidak bekerja sehingga membuatnya tidak berguna.
Klien tidak terima atau tidak suka bila disebut orang yang mengalami gangguan jiwa
karna klien hanya merasa depresi saja dan hanya perlu ketenangan. Klien menganggap
dirinya tidak berguna.
c. Peran
Klien mengatakan kurang berperan dalam keluarganya, karna tidak bekerja
sehingga membuatnya berdiam diri atau menarik diri dari keluarganya. Klien mengatakan
tidak ada seorang pun yang memperhatikan dirinya. Klien menganggap tidak ada orang
yang membutuhkan klien lagi. Dan klien mengatakan bahwa orang-orang yang berada
disekitar lingkungannya menganggap prilaku klien berubah menjadi kurang baik, yang
tadinya mampu bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik, tiba-tiba sifat klien

berubah menjadi pendiam atau tiba-tiba marah tanpa sebab, sehingga orang-orang
disekitar klien menjauh. Klien dijauhin dank lien slalu sendiri.
d. Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dari penyakitnya, klien mengatakan ingin
cepat pulang agar dapat berkumpul lagi dengan keluarga dan dapat kembali bersama
pacar serta teman-temanya. Klien mengatakan ingin cepat beraktifitas seperti biasa yaitu
dapat bekerja dan bersosialisasi kembalibersa orang-orang disekitar lingkungan dan
keluarganya.
e. Harga diri
Klien mengatakan merasa malu kepada orang-orang disekitar lingkungannya
karna klien masuk ke rumah sakit jiwa. Klien mengatakan tidak berguna, klien
mengatakan bahwa orang disekitar lingkungannya tidak membutuhkannya lagi, klien
merasa terabaikan. Klien malas berinteraksi dengan orang lain dank lien malu dengan
keadaannya sekarang.
Masalah keperawatan : gangguan konsep diri, harga diri rendah
3. Hubungan social
a. Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah pacar dan orang tua
pacarnya, serta keluarga klien sendiri.tetapi setelah putus dengan pacarnya klien putus
asa, klien jadi suka menyendiri, malas berinteraksi dan pendiam. Selama dirawat di RSJ
klien sangat dekat denga ny. T yang selalu menjaga dan merawat klien saat sakit.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok, keluarga dan masyarakat
Klien mengatakan jarang mengikuti kegiatan dilingkungan masyarakat seperti
risma ataupun karang taruna. Klien mengatakan pernah mengikuti kegiatan ditempatnya
bekerja dulu untuk melaksanakan bakti social. Selama klien dirawat di RSJ klien belum

pernah mengikuti kegiatan yang ada di sumah sakit seperti TAK, senam, olahraga atau
kegiatan yang lainnya.

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain


Klien mengatakan malas berinteraksi dengan orang lain karna orang lain
menyebutnya orang gila. Klien mengatakan sulit untuk menceritakan masalahnya pada
orang lain. Klien mengatakan dijauhi oleh teman-temannya. Klien melamun, klien senang
duduk sendiri diruang tempat tidur klien, klien sering memunduk, klien dijauhi, klien
sering memandang kea rah lain, kontak mata kosong, klien diam saja.
Masalah keperawatan : isolasi social
4. Spiritual

a. Nilai dan keyakinan


Klien mengatakan bahawa sakit gangguan jiwanya itu akibat dibuat orang atau
diguna-guna oleh orang yang tidak suka dengannya melalui dukun atau8 paranormal.
Klien mengatakan bahwa ini mungkin ujian ndari Allah SWT.
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit jiwa, ataupun selama dirumah
sakit jiwa jarang melaksanakan ibadah yaitu sholat karna tidak ada mukenah untuk
sholat.

VI. Status mental


a.Penampilan
Klien berpenampilan cukup rapih dan bersih, klien mengatakan mandi 2X sehari pada
waktu pagi dan sore hari disertai dengan menyikat gigi dengan pasta gigi, memakai sabun mandi
dan sampo untuk keramas.

b. Pembicaraan
Selama wawancara klien menjawab pertanyaan dengan baik, dan klien cepat beralih
kepada orang lain.
c. Aktivitas motorik
Selama wawancara klien masih terlihat cemas, pandangan mata tajam, klien mampu
melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi, makan, minum dan berpakaian secara mandiri.
d. Alam perasaan
Klien mengatakan dirinya sedih karna putus cinta atau berpisah dengan pacarnya. Klien
juga mengatakan selain berpisah dengan pacarnya yang membuat klien sedih adalah sifat ibu
tirinya yang selalu memaksanya untuk segera menikah dengan laki-laki lain. Hal itu membuat
klien jadi putus asa, murung atau melamun.
Masalah keperawatan : berduka disfungsional
e. Afek
Afek klien baik dan sesuai dengan respon yang semestinya.
f. Interaksi selama wawancara
Selama wawancara klien cukup kooperatif, klien sering memandang kearah lain. Klien
mampu menjawab pertanyaan perawat.
g. Persepsi
Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang memanggil-manggil namanya.
Klien mengatakan sering melihat bayangan-bayangan aneh yang tidak jelas wujudnya.suara-suara
itu muncul ketika klien duduk melamun sendirian. Sering muncul dimalam hari, dalam semalam
suara-suara dan bayangan itu muncul 2-3 kali. Klien mengatakan kesal dengan suara-suara itu
klien tiba-tiba menangis, senyum-senyum sendiri, bicara sendiri.
Masalah keperawatan : Gg. Sensori Persepsi : halusinasi pendengaran dan penglihatan

h. Proses pikir
Saat berkomunikasi terkadang pembicaraan klien berbelit-belit tetapi sampai juga pada
tujuan pembicaraan awal.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan masalah
i.Isi pikir
Pada saat wawancara tidak ditemukan perubahan pada isi pikir klien, tetapi ada tandatanda waham pada klien yaitu keyakinan klien yang berlebih terhadap sesuatu yaitu klien merasa
mampu atau dapat membaca pikiran orang laindan agama. Klien beranggapan bahwa dengan
sholat semua masalah akan teratasi dengan baik.
j. Tingkat kesadaran
Pada saat wawancara klien mengetahui bahwa saat ini dirinya sedang dirawat dirumah
sakitjiwa. Klien juga mengatakan masih ingat dengan orang yang membawanya kerumah sakit
jiwa yaitu kakaknya. Tetapi, terkadang klien disorientasi dengan nama seseorang. Yang sudah
berkenalan.
k. Memori
Klien dapat mengingat kejadian-kejadian dan kejadian-kejadian yang baru saja terjadi.
Klien juga dapat mengingat dan menyebutkan nama keluarga-keluarganya dan alamt rumahnya
dengan baik.
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien dapat berkonsetrasi dengan baik, klien mampu berhitung dengan baik dan klien
selalu dapat menjawab pertanyaan dari perawat dengan baik
masalah keperawatan : tidak ditemukan masalah
m. Kemampuan penilaian
Klien mampu menilai dengan baik dan buruk seperti diberikan pertanyaan cuci tangan
dulu atau makan dulu, klien menjawab cuci tangan dulusupaya tangannya bersih.

n. Daya tilik diri


Klien tidak mengingkari penyakitnya seperti mendengar suara-suara dan bayanganbayangan aneh. Nklien juga menyadari bahwa sedang menjalani perawatan dirumah sakit jiwa.

VII. Mekanisme koping


Klien mengatakan sempat ingin bunuh diri dengan cara menjatuhkan diri dari
motor,pandangan klien tajam,klien mengatakan sering marah-marah tanpa sebab.emosi
klien labil, klien berteriak-teriak,tangan mengepal,memukul kaca,klien mengatakan ingin
membunuh orang.
Masalah keperawatan : Resiko perilaku kekerasan

VIII. Pengetahuan
Klien mengatakan kurang mengerti tentang halusinasi dan manfaat obat serta efek
putus obat.klien bertanya tentang penyakit dan manfaat obat serta efek putus obat.
Masalah keperawatan : Kurang pengetahuan

IX. Aspek medik


a.diagnosa medik : skizofrenia
b.Terapi medik :
-trifluoperazine : 5 mg 2x
-trihexilphenidil : 2 mg 2x1

X. Analisa Data
No
.
1

DATA

MASALAH

Ds :

Gangguan sensori persepsi :

-klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang

halusinasi pendengaran dan

memanggil-manggil namanya

penglihatan

-klien mengatakan sering melihat bayangan-bayangan


yang aneh
-klien mengatakan suara-suara dan bayangan itu muncul
waktu malam hari 2-3 x
Do :
-klien berbicara sendiri
-klien senyum-senyum sendiri
-tiba-tiba klien menangis sendiri
2

Ds :
-klien mengatakan sering marah-marah tanpa sebab

Resiko perilaku kekerasan

-klien mengatakan pernah mencoba untuk bunuh diri


-klien mengatakan ingin membunuh orang
Do :
-pandangan klien tajam
-tangan klien mengepal
-emosi klien labil
-Klien berteriak-teriak sambil memukul kaca
3

Ds :
-klien mengatakan malas berinteraksi dengan orang lain
-klien mengatakan sulit untuk menceritakan masalahnya
pada orang lain

Isolasi sosial

-klien mengatakan dijauhi oleh teman-temannya


Do :
-kontak mata hampa
-klien sering memandang kearah lain
-klien melamun
-Klien sering duduk sendiri diruang tempat tidurnya
-klien dijauhi
4

Ds :
-klien mengatakan kurang mengerti tentang halusinasi
dan manfaat obat serta efek putus obat
Do :
-klien bertanya tentang penyakit dan manfaat obat yang
diminumnya

5
Ds :
-klien mengatakan malu dengan kondisinya yang
sekarang
-klien mengatakan gagal dalam meraih harapannya
-klien mengatakan orang-orang disekitarnya menjauh
darinya
-klien mengatakan dirinya tidak berguna karena tidak
bekerja
-klien mengatakan tidak ada orang yang
memperhatikannya
Do :
-klien malas berinteraksi
-menganggap dirinya tidak berguna

Kurang pengetahuan

-menganggap dirinya tidak dibutuhkan oleh orang lain


-klien dijauhi
-Klien terlihat
6
Ds :
-klien mengatakan sedih karena putus dengan pacarnya

Berduka disfungsional

dan ingin cepat pulang


Do :
-Klien terlihat sedih
-Klien murung atau melamun
7
Ds :

Koping keluarga inefektif

-Klien mengatakan dipaksa ibu tirinya untuk segera


menikah
-Klien mengatakan pernah dipukul oleh ibu tirinya
Do :
-Klien takut sama ibu tirinya
-Klien kesal/jengkel
8
Ds :
-Klien mengatakan putus cinta dengan pacarnya
-Klien mengatakan dirinya terabaikan
Do :
-Klien putus asa
-Klien sedih
-Klien jadi pendiam

Koping individu inefektif

XI. Daftar Masalah Keperawatan


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Gangguan sensori persepsi : Halusinasi Pendengaran dan


Resiko perilaku kekerasan
Isolasi social
Kurang pengetahuan
Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
Berduka disfungsional
Koping keluarga inefektif
Koping individu inefektif

XII. Pohon Masalah


Resiko perilaku kekerasan

Kurang Pengetahuan Gg. Sensori Persepsi : Halusinasi pendengaran dan penglihatan

Isolasi Sosial Berduka Disfungsional

Gg. Konsep diri : Harga Diri Rendah

Koping keluarga Inefektif

Koping Individu Inefektif

XIII. Diagnosa Keperawatan Menurut Prioritas


1. Gangguan sensori persepsi : Halusinasi Pendengaran dan penglihatan

2. Resiko perilaku kekerasan


3. Isolasi social

Catatan Perkembangan
Nama pasien : Ny. N
Ruang
: Melati
No
.
1.

Tanggal/Waktu

Implementasi

Selasa, 07 Mei
2013

Data : Klien bicara dan senyum-senyum


sendiri, klien sering mendengar suarasuara yang memanggil-manggil namanya,
klien sering melihat bayangan-bayangan
aneh, klien marah-marah tanpa sebab,
pandangan mata tajam, emosi klien labil,
kontak mata tidak ada, klien dijauhi, klien
melamun dan sering duduk sendiri.

14:30-14:45

Dx : Halusinasi, RPK, Isolasi social


Tindakan Kep :
- Latih menghardik
- Latih tarik napas dalam dan pukul
bantal, kasur
- Latih berkenalan
RTL :
- Jelaskan tentang obat (5 benar +
efek samping) dan efek putus obat
- Latih kenalan 2-3 orang

Evaluasi
S:
-Klien merasa
senang dan tenang

O:
-Mampu
menghardik, tarik
nafas dalam &
pukul bantal, kasur
serta mampu
berkenalan.
A:
-Halusinasi (+),
RPK (+), ISOS(+).
P:
-Latihan
menghardik 2 x
sehari
-Latihan TND &
pukul bantal, kasur
2 x sehari
-Latihan berkenalan
2 x sehari

TT & nama perawat


2.

Rabu, 08 Mei
2013
14:45-15:00

Data : Bicara & senyum-senyum sendiri


klien berkurang, marah-marah klien
berkurang, pandangan mata baik, TND
(+), pukul bantal kasur (+), klien
berkenalan (+).

S:
-Klien merasa
tenang, semakin
rileks, pikiran klien
jernih.

Dx : Halusinasi, RPK, isolasi social

O:
-Mampu
menjelaskan ulang
tentang obat (5
benar + efek
samping) dan efek
putus obat, mampu
kenalan dengan 2-3
orang

Tindakan Kep :
-Menjelaskan tentang obat ( 5 benar +
efek samping)
-Latihan kenalan dengan 2-3 orang
RTL :
-Latih bercakap-cakap
-Latih mengontrol marah secara verbal
-Latih kenalan dengan 4-5 orang

A:
Halusinasi (+),
RPK(+), Isolasi
social(+)
P:
-Latihan
menghardik 2 x
sehari
-Latihan TND &
pukul bantal kasur 2
x sehari
-Meminta obat 2 x
sehari
-Latihan kenalan
dengan 2-3 orang
TT & Nama
perawat

3.

Kamis, 09 Mei
2013
10:40-10:55

Data : Bicara & senyu-senyum sendiri


klien berkurang,emosi klien labil, kontak
mata baik, pandangan tidak tajam/baik,
klien tidak marah-marah lagi, klien mulai

S:
-Klien merasa
tenang, lebih
tenang, karena

didekati temannya, klien jarang melamun


dan tidak sering duduk sendiri. Klien
minum obat (+), kenalan dengan 4-5
orang(+).
Dx :
-Halusinasi, RPK, isolasi soaial
Tindakan Kep :
-Melatih mengontrol halusinasi dgn
bercakap-cakap
-Melatih cara mengontrol marah dgn
komunikasi verbal
RTL :
-Latih cara mengendalikan halusinasi dgn
aktivitas atau dgn aktivitas ter jadwal
-Latih cara mengontrol Rpk nya dgn
spiritual,
-Latih kenalan dgn > 5 orag

4.

Jumat, 10 Mei
2013
10:50-11:05

Data : -Bicara dan senyum-senyum


sendiri sudah tidak terlihat, klien masih
suka dengar suara-suara dan melihat
bayangan-bayangan aneh, emosinya labil,
kontak mata baik/ada, klien tidak marah-

dapatvmengontrol
emosi, leih rileks.
O:
-Mampu bercakapcakap, mampu
mengontrol marah
secara verbal,
mampu kenalan 4-5
orang.
A:
Halusinasi(+),
RPK(+), Isolasi
social (+)
P:
-Latihan
menghardik 2 x/hari
-Latihan TND &
pukul bantal kasur 2
x/hari
-Meminta obat 2
x/hari
-Latihan
mengontrol
halusinasi dgn
bercakap-cakap 2
x/hari
-Latihan
mengontrol marah
secara verbal
-Latihan kenalan 45 orang
TT & Nama
perawat
S:
-Klien mengatakan
merasa senang
karena ada teman
dan lebih tenang.

marah lagi, pandangan mata tidak tajam,


klien bercakap-cakap(+), klien jarang
melamun, meminta dan meminjam
sesuatu dengan baik-baik tanpa
memaksa(+).
Dx : Halusinasi, RPK, Isolasi social
Tindakan Kep :
-Latih mengontrol halusinasj dgn
kegiatan/aktivitas terjadwal
-Latihan mengontrol marah secara
spiritual.
-Latihan kenalan dengan lebih dari 5
orang
RTL :
-Evaluasi latihan menghardik
-Evaluasi latihan TND & pukul bantal
kasur
-Evaluasi latihan berkenalan

O:
-Klien mampu
melakukan aktivitas
dengan baik belum
mampu meksanakan
ibadah dengan baik,
belum mampu
kenalan dengan
lebih dari 5 orang.
A:
Halusinasi(+),
RPK(+), Isolasi
social(+).
P:
-Latihan
menghardik 2 x/hari
-Latihan TND &
pukul bantal kasur
-Meminta obat
2x/hari
-Latihan kenalan
lebih dari 5 orang
-Latihan
mengontrol
halusinasi dgn cara
kegiatan terjadwal
-Latihan bercakapcakap &
berkomunikasi
secara verbal
2x/hari
-Latihan
mengontrol marah
dgn spiritual 2-3
x/hari
TT & Nama
perawat

5.

Senin, 13 Mei
2013
11:00-11:15

Data : -Klien tidak terlihat bicara dan


senyum-senyum sendiri, klien masih suka
dengar suara-suara dan melihat bayanganbayangan aneh 1 x dalam semalam,
pandangan mata baik, emosi masih labil,
kontak mata ada, klien jarang melamun
dan duduk sendiri.
Dx : Halusinasi, RPK, Isolasi social
Tindakan Kep :
-Latih kembali cara menghardik
-Latih kembali cara TND & pukul bantal
kasur
Latih kembali cara kenalan dan kenalan
dgn 2-3 orang
RTL :
-Evaluasi tentang penggunaan obat (5
benar &efek samping)
-Evaluasi kenalan dgn 4-5 orang
-Evaluasi latihan bercakap-cakap
-Latihan mengontrol marah secara verbal

S:
-Klien mengatakan
merasa senang,
lebih tenang dan
ada teman untuk
berbincang-bincang.
O:
-Klien mampu
menghardik, TND
& pukul bantal
kasur, dan kenalan
dgn 2-3orang serta
mampu mengingat
nama-namanya
A:
Halusinasi (+),
RPK(+), Isolasi
social(+)
P:
-Latihan
menghardik 2 x/hari
-Latihan TND
&pukul bantal kasur
-Latihan kenalan
dengan 2-53orang
TT & Nama
perawat

6.

Selasa, 14 Mei
2013
10:15-10:30

Data : -Klien sudah tidak bicara dan


senyum-senyum sendiri ataupun
menangis sendiri, klien masih mendengar
suara-suara dan melihat bayanganbayangan aneh, emosi labil klien kembali
muncul, marah-marah tanpa sebab yang
jelas, pandangan mata tajam,kontak mata
kosong, duduk sendiri dan menangis.

S;
-Klien mengatakan
sedikit senang,
merasa lebih tenang
dan dapat
mengontrol emosi
O;
-Klien mampu

Dx : Halusinasi, RPK, Isolasi social


Tindakan Kep ;
-Jelaskan kembali tentang obat (5 benar +
efek samping) dan efek putus obat
-Latih kembali cara bercakap-cakap
Latih kembali cara mengontrol marah
secara verbal
-Latihan kembali kenalan dengan 4-5
orang
RTL :
-Evaluasi cara mengontrol halusinasi dgn
kegiatan/aktivitas terjadwal
-Evaluasi mengontrol marah dgn spiritual
-Evaluasi kenalan dengan lebih dari 5
orang

menjelaskan
kembalitentang
obat(5 benar+efek
samping) dan efek
putus obat, mampu
bercakap-cakap,
berkomunikasi
secara
verbal(meminta/me
minjam sesuatu dgn
baik), mampu
kenalan dgn 4-5
orang
A:
Halusinasi(+),
RPK(+), Isolasi
social(+)
P:
-Latihan
menghardik 2 x/hari
-Latihan TND &
pukul bantal kasur 2
x/hari
-Meminta obat 2
x/hari
-Latihan kenalan
dengan 4-5 orang
-Latihan bercakapcakap untuk
memutus halusinasi
-Latihan verbal
(meminta/meminja
m sesuatu dengan
baik)

7.

Rabu, 15 Mei
2013

Data : -Klien tidak bicara dan senyumsenyum sendiri atau menangis, Klien

TT & Nama
perawat
S:
-Klien mengatakan

09:45-10:00

masih mendengar suara-suara dan melihat


bayangan-bayangan aneh, emosi kembali
baik, pandangan mata tidak tajam, klien
tidak marah-marah lagi, kontak mata ada,
klien tidak melamun dan duduk sendiri.
Minum obat (+), bercakap-cakap(+),
beerkenalan dgn 4-5 orang(+).

senang, lebih tenang


& rileks, tetapi
klien masih
mendengar suarasuara dan melihat
bayangan-bayangan
aneh.

Dx : Halusinasi, RPK, Isolasi social

O:
-Klien mampu
Tindakan Kep :
mengontrol
-Latih kembali cara mengontrol halusinasi halusinasi
dengan kegiatan/aktivitas terjadwal
menghardik,
-Latih kembali cara mengontrol marah
bercakap-cakap,
dengan spiritual
aktivitas terjadwal,
-Latih kembali kenalan dengan lebih dari
mampu mengontrol
5 orang
marah dgn TND &
pukul bantal kasur,
RTL :
-Tidak ada karena klien akan pulang siang secara verbal,
spiritual, minum
ini.
obat yang teratur,
dan mampu
berkenalan dengan
lebih dari 5 orang.
A:
Halusinasi (+),
RPK(-), Isolasi
social(-)
P:
-Lanjutkan terapi
obatnya selama
dirumah sesuai
anjuran dokter.

También podría gustarte