Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
BRONCHITIS
I.
Definisi
Bronchitis kronik merupakan suatu definisi klinis yaitu batuk-batuk hampir
setiap hari disertai pengeluaran dahak, sekurang-kurangnya 3 bulan dalam satu
tahun dan terjadi paling sedikit 2 tahun berturut-turut.
Bronchitis kronik dapat dibagi atas:
-
II. Etiologi
Penyebab bronchitis belum diketahui, tetapi ada 3 faktor utama yang
mempengaruhi timbulnya bronchitis kronik yaitu: rokok, infeksi dan polusi
selain itu terdapat pula hubungan dengan faktor keturunan dan status sosial.
V.
Penatalaksanaan
1. Penyuluhan tentang bronchitis kronik.
2. Pencegahan misalnya: tidak merokok, menghindari lingkungan polusi.
3. Terapi farmakologi:
-
Pemberian corticosteroid
Data Umum
A. Identitas Klien
Nama
: Tn. R
Umur
: 40 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Wiraswasta
Pendidikan
: STM
Alamat
Tgl. masuk RS
: 2 April 2004
Vital sign:
P: 26 x/menit
V: 100 x/menit
TD: 140/90 mmHg
Suhu: 38 C
2) Palpasi:
-
Jarak tulang rawan krikotiroid dengan lekukan supra sternal kurang dari
3 jari.
3) Perkusi
-
4) Auskultasi
-
Bila ada kenaikan tekanan pulmonal suara jantung kedua lebih keras
terutama di ruang interkostalis 2 dan 3 kiri
Pemeriksaan radiologis
Foto dada
Pemeriksaan EKG
V.
Rencana Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi sekret
pada saluran nafas ditandai dengan:
-
Sesak nafas
Tujuan: klien dapat menunjukkan bersihan jalan nafas yang efektif dengan
kriteria:
1. Bunyi nafas bersih
2. Tidak ada dispnea
3. Bunyi nafas normal
4. Frekuensi pernafasan: 26 x/menit
Intervensi:
1. Kaji frekuensi, kedalaman pernafasan dan gerakan dada.
Rasional: Takipnea, pernafasan dangkal dan gerakan dada tidak simetris
sering terjadi karena ketidaknyamanan gerakan dinding dada.
2. Auskultasi area paru, catat adanya perubahan aliran udara dan adanya
bunyi nafas ronkhi, mengi dan kreker.
Pernyataan demam
Observasi suhu: 38 C.
Intervensi
1. Kaji adanya keluhan/tanda-tanda perubahan (peningkatan) suhu tubuh.
Rasional: perubahan (peningkatan) suhu tubuh akan menunjukkan
berbagai gejala seperti mata merah, badan teraba hangat.
2. Observasi TTV terutama suhu tubuh sesuai indikasi
Rasional: demam disebabkan oleh efek-efek dari endotoksin pada
hipotalamus dan endorphin yang melepaskan pirogen.
3. Beri kompres air hangat pada dahi dan kedua axilla
Rasional: merangsang hipotalamus ke pusat pengaturan suhu
BB: 45 kg
DAFTAR PUSTAKA
Marilynn Doenges, dkk., Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, EGC, Jakarta,
2000.
Slamet Suyono, dkk., Ilmu Penyakit Dalam Jilid III, Edisi 3, FKUI, Jakarta, 2001.