Está en la página 1de 3

Allah akan Menolong Orang yang Berutang

Punya tekad lunasi utang, dan ia selalu berusaha keras agar utangnya itu lunas, maka Allah akan
menolongnya. Beda halnya dengan orang yang cari utangan, lantas kabur atau menghindarkan
diri dan tak pernah mau melunasi.
Ibnu Majah dalam sunannya membawakan dalam Bab Siapa saja yang memiliki utang dan dia
berniat melunasinya. Lalu beliau membawakan hadits dari Ummul Mukminin Maimunah.







- -


Dulu Maimunah ingin berutang. Lalu di antara kerabatnya ada yang mengatakan, Jangan kamu
lakukan itu! Sebagian kerabatnya ini mengingkari perbuatan Maimunah tersebut. Lalu
Maimunah mengatakan, Iya. Sesungguhnya aku mendengar Nabi dan kekasihku shallallahu
alaihi wa sallam bersabda,
Jika seorang muslim memiliki utang dan Allah mengetahui bahwa dia berniat ingin melunasi
utang tersebut, maka Allah akan memudahkan baginya untuk melunasi utang tersebut di dunia.
(HR. Ibnu Majah, no. 2408; An-Nasai, no. 4690. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa
hadits ini hasan)
Juga terdapat hadits dari Abdullah bin Jafar, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Allah akan bersama (memberi pertolongan pada) orang yang berutang (yang ingin melunasi
utangnya) sampai dia melunasi utang tersebut selama utang tersebut bukanlah sesuatu yang
dilarang oleh Allah. (HR. Ibnu Majah, no. 2409. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa
sanad hadits ini hasan)
Dalam riwayat lainnya disebutkan pula hadits dari Maimunah, ia pernah mendengar Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda,




Siapa yang mengambil utangan, lantas ia bertekad untuk melunasinya, maka Allah akan
menolongnya. (HR. An-Nasai, no. 4691. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini
hasan).
Yang dimaksud dengan hadits di atas, siapa yang mati dalam keadaan utangnya belum dilunasi,
padahal ia tidak menyepelekannya seperti ia termasuk orang yang sulit melunasi (orang susah)
atau ia mati tiba-tiba padahal ia memiliki harta yang tersembunyi dan niatannya memang untuk
melunasi utang tersebut di dunia. Ini menurut salah satu pengertian yang disebutkan oleh Ibnu
Hajar dalam Fath Al-Bari, 5: 54.
Adapun hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam
bersabda,


Jiwa seorang mukmin masih bergantung dengan utangnya hingga dia melunasinya. (HR.
Tirmidzi no. 1079 dan Ibnu Majah no. 2413. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad
hadits ini hasan).[1] Hadits ini ditujukan pada orang yang mampu melunasi utangnya, lantas
enggan melunasi. Adapun yang sudah bertekad melunasinya atau dalam keadaan sulit melunasi
tetapi sudah bertekad, maka Allah akan menolongnya. (Lihat Minhah Al-Allam fi Syarh Bulugh
Al-Maram, 6: 259)

Dan ingat pula ancaman lainnya, kalau seseorang meminjam harta (berutang) lantas tidak punya
niatan untuk mengembalikan. Disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu,
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,

Siapa yang mengambil harta orang lain (di antaranya berutang, pen.) lantas ia bertekad untuk
mengembalikannya, maka Allah akan menolongnya (untuk melunasi utang tersebut, pen.). Siapa
yang meminjam harta orang lain (di antaranya berutang, pen.) lantas ia bertekad untuk tidak
mengembalikannya, maka Allah akan menghancurkan dirinya (hidupnya akan sulit, pen.). (HR.
Bukhari, no. 2387. Lihat pengertian hadits ini dalam Minhah Al-Allam, 6: 257-258)
Semoga jadi renungan berharga. Semoga Allah beri pertolongan segera bagi yang berutang,
apalagi terlilit utang riba ratusan juta. Wallahu waliyyut taufiq.

[1] Asy-Syaukani berkata, Hadits ini adalah dorongan agar ahli waris segera melunasi utang si
mayit. Hadits ini sebagai berita bagi mereka bahwa status orang yang berutang masih
menggantung disebabkan oleh utangnya sampai utang tersebut lunas. Ancaman dalam hadits ini
ditujukan bagi orang yang memiliki harta untuk melunasi utangnya lantas ia tidak lunasi.
Sedangkan orang yang tidak memiliki harta dan sudah bertekad ingin melunasi utangnya, maka
ia akan mendapat pertolongan Allah untuk memutihkan utangnya tadi sebagaimana hal ini
diterangkan dalam beberapa hadits. (Nail Al-Authar, 6: 114).

Disusun setelah Ashar, @ Darush Sholihin, Panggang, Gunungkidul, 20 Jumadal Ula 1437 H
Oleh Al-Faqir Ila Maghfirati Rabbihi: Muhammad Abduh Tuasikal

Sumber: https://rumaysho.com/12991-allah-akan-menolong-orang-yang-berutang.html

También podría gustarte