Está en la página 1de 16

Dianjurkan untuk Memenuhi Tugas

Oleh :
RAHAYU PRIGUSTIANI
YUSRIZAL
RIFKA PUTRI R
NURUL HIKMAH J
ZENIKA FEBIAN R
MUHAMMAD FIRMAN

UNIVERSITAS
FAKULTAS
ILMU
PROGRAM STUDI
ANALISIS KIMIA
BANDUNG
2016

140603140050
140603140051
140603140052
140603140053
140603140054
140603140055

PADJADJARAN
MATEMATIKA DAN
PENGETAHUAN ALAM
DIPLOMA III JURUSAN

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa, penulis memanjatkan puji
syukur atas segala nikmat yang telah diberikan kepada penulis, baik kesempatan
maupun kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik.
Makalah yang telah penulis susun berjudulMakalah ini dapat
terselesaikan tak lepas dari bantuan banyak pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah berjasa membantu penulis selama proses pembuatan makalah ini dari awal
hingga akhir.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna dan terdapat
banyak kesalahan yang luput dari perhatian penulis. Baik itu dari bahasa yang
digunakan maupun dari teknik penyajiannya. Oleh karena itu, dengan segala
kekurangan dan kerendahan hati, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
dari para pembaca demi perbaikan makalah ini kedepannya.Akhirnya, besar
harapan penulis agar kehadiran makalah ilmiah ini dapat memberikan manfaat
yang berarti untuk para pembaca.
Bandung, 25 Oktober 2016
Penulis

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR............................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................iv
DAFTAR TABEL................................................................v
BAB IPENDAHULUAN.........................................................7
1.1 LatarBelakang.......................................................................7
1.2 Maksud dan Tujuan.................................................................7

BAB IITINJAUAN PUSTAKA.................................................8


2.1 Pengertian Lemak...................................................................8
2.2 Analisis Lemak dengan Metode Sokhlet............................................9

BAB III METODE.............................................................11


3.1 Alat dan Bahan.....................................................................11
3.2 Prosedur Percobaan................................................................11

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................12


4.1 Hasil
....................................................................................
................................12
4.2 Pembahasan........................................................................12

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN.........................................15


5.1 Kesimpulan.........................................................................15

DAFTAR PUSTAKA..........................................................16

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Hasil Analisis Lemak Hewani dari Sampel Hati Ayam...............................14

BAB IPENDAHULUAN
1.1LatarBelakang
Lemak dan minyak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga
kesehatan tubuh manusia. Selain itu minyak dan lemak juga merupakan sumber
energi yang lebih efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Satu
minyak dan lemak dapat menghasilkan 9 kkal/gram sedangkan protein dan
karbohidrat hanya menghasilkan 4 kkal/gram. Lemak dan minyak terdapat hampir
di semua bahan pangan dengan kandungan yang berbeda-beda. Minyak dan lemak
tidak berbeda dalam bentuk umum trigliseridanya, tetapi hanya berbeda dalam
bentuk (wujud). Perbedaan ini didasarkan pada perbedaan titik lelehnya. Pada
suhu kamar lemak berwujud padat, sedangkan minyak berwujud cair. Titik leleh
minyak dan lemak tergantung pada strukturnya, biasanya meningkat dengan
bertambahnya jumlah karbon.
Lemak merupakan sekelompok besar molekul-molekul alam yang terdiri
atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi asam lemak, malam,
sterol, vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak (contohnya A, D, E, dan K),
monogliserida, digliserida, fosfolemak, glikolemak, terpenoid (termasuk di
dalamnya getah dan steroid) dan lain-lain. Lemak secara khusus menjadi sebutan
bagi minyak hewani pada suhu ruang, lepas dari wujudnya yang padat maupun
cair, yang terdapat pada jaringan tubuh yang disebut adipose.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dilaksanakannya program kuliah lapangan ini adalah :
1. Mengetahui dan memahami cara analisis lemak dari sampel hati ayam
dengan menggunakan Metode Soklet

BAB IITINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Lemak
Lemak merupakan senyawa organik yang tidak larut dalam air, tetapi larut
dalam zat pelarut organik non polar, seperti aseton, alkohol, eter, benzena,
kloroform dan sebagainya. Lemak tersusun atas rantai hidrokarbon panjang
berantai lurus, bercabang, atau membentuk struktur siklis. Lemak esensial
merupakan prekursor pembentukan hormon tertentu seperti prostaglandin, lemak
juga berperan sebagai penyusun membran yang sangat penting untuk berbagai
tugas metabolisme, lemak juga dapat melarutkan berbagai vitamin, yaitu vitamin
A, D, E dan K. (Setiadji, 2007).
Menurut Buckle (1987), Lemak dalam tubuh mempunyai peranan yang penting,
karena lemak cadangan yang ada yang ada dalam tubuh dapat melindungi
berbagai organ yang penting, seperti ginjal, hati dan sebagainya, tidak saja sebagai
isolator, tetapi juga kerusakan fisik yang mungkin terjadi pada waktu
kecelakaan. . Lipid terdiri atas lemak dan minyak yang banyak dihasilkan hewan
dan tanaman. Lipid umumnya berupa trigliserida yang merupakan ester asam
lemak dan gliserol maupun gugus senyawa lain/komponen non lipid lain. Lipid
memiliki sifat kimia dan sifat fisik yang berbeda-beda, seperti:
Sifat fisik lipid:
Pada suhu kamar, lemak berwujud padat dan minyak berwujud cair, lemak
padat berwarna putih kekuningan, dapat membentuk kristal lemak, tidak
larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non polar seperti eter,
alkohol, aseton, khloroform, benzene, lemak besifat plastis, lipid jenuh
(sedikit ikatan rangkap)memiliki titik lebur tinggi, lipid tidak jenuh
(banyak ikatan rangkap)memiliki titik lebur rendah, dan dapat melarutkan
beberapa jenis vitaminyaitu vitamin A, D, E, dan K
Sifat kimia lipid:Lipid tersusun atas rantai hidrokarbon panjang berantai
lurus, bercabang, atau berbentuk siklis, terdiri atas ester asam lemak
dengan gliserol atau dengan gugus senyawa lain, lemak banyak

mengandung asam lemak jenuh (sedikit ikatan rangkap),minyak banyak


mengandung asam lemak tidak jenuh (banyak ikatan rangkap), reaksi
dengan alkali akan menghasilkan asam lemak dan gliserol, sehingga
mudah teroksidasi
2.2 Analisis Lemak dengan Metode Sokhlet
Penetapan kadar lemak dengan ektraksi menggunakan pelarut pada bahan
merupakan analisa kadar lemak kasar karena tidak hanya lemak saja yang ikut
terekstraksi, tetapi juga fosfolipid, asam lemak bebas, karotenoid, dan pigmen
larut lemak lainnya. Sebagai zat gizi, lemak atau minyak semakin baik kualitasnya
jika banyak mengandung asam lemak tidak jenuh dan sebaliknya. Minyak atau
lemak bersifat non polar sehingga tidak larut dalam pelarut polar seperti air dan
larutan asam, tetapi larut dalam pelarut organik yang bersifat non polar seperti nHexane, Benzene, Chloroform, petroleum eter . (Sudarmadji, et all 1996)
Pemilihan bahan pelarut yang paling sesuai untuk ekstraksi lemak adalah
dengan menentukan derajat polaritasnya. Pada dasarnya semua bahan akan mudah
larut dalam pelarut yang sama polaritasnya. Karena polaritas lemak berbeda-beda
maka tidak ada bahan pelarut umum (universal) untuk semua jenis lemak.
Penentuan

kadar

lemak

dengan

pelarut

organik,

selain

lemak

juga terikut Fosfolipida, Sterol, Asam lemak bebas, Karotenoid, dan Pigmen
yang lain. Karena itu hasil analisanya disebut Lemak kasar. Pada garis
besarnya analisa lemak kasar ada dua cara, yaitu Cara Kering (Ekstraksi Panas)
dan Cara Basah (Ekstraksi Dingin).
Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru
sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya
pendingin balik.Metode soxhlet ini dipilih karena pelarut yang digunakan lebih
sedikit (efesiensi bahan) dan larutan sari yang dialirkan melalui sifon tetap tinggal
dalam labu, sehingga pelarut yang digunakan untuk mengekstrak sampel selalu
baru dan meningkatkan laju ekstraksi.Waktu yang digunakan lebih cepat.

Kerugian metode ini ialah pelarut yang digunakan harus mudah menguap
dan hanya digunakan untuk ekstraksi senyawa yang tahan panas.
Menerut (Tejasari, 2005:114). Prinsip analisa lemak metode Soxhlet
modifikasi adalah ekstraksi lemak dengan pelarut lemak yaitu petroleum ether.
Pelarut yang digunakan untuk mengekstraksi lemak harus memiliki derajat
polaritas yang sama dengan lemak yang akan dianalisis. Ekstraksi ini dapat
dilakukan secara terputus-putus. Thimble yang sudah terisi sampel dimasukan ke
dalam soxhlet. Soxhlet disambungkan dengan labu dan ditempatkan pada alat
pemanas listrik serta kondensor. Alat pendingindisambungkan dengan soxhlet. Air
untuk pendingin dijalankan dan alat ekstraksi lemak mulai dipanaskan. Pelarut
yang memiliki titih didihlebih rendah akan diuapkan dan dikondensasi saat
melewati kondensor lalu pelarut akan jatuh membasahi bahan dan lemak bahan
akan terekstraksi sekitar 4-6 jamditunggu hingga pelarut turun kembali dan
sisa/residu lemak akan dioven untuk menguapkan sisa pelarut lalu ditimbang
hingga dicapai berat konstan kemudian dapat ditentukan persentase kadar
lemaknya yaitu nisbah berat lemak terhadap berat sampel dikali 100%.Ekstraksi
dengan Soxhlet memberikan hasil ekstrak yang lebih tinggi karena pada cara ini
digunakan pemanasan yang diduga memperbaiki kelarutan ekstrak. Dibandingkan
dengan cara maserasi, ekstraksi dengan Soxhlet memberikan hasil ekstrak yang
lebih tinggi. Makin polar pelarut, bahan terekstrak yang dihasilkan tidak berbeda
untuk kedua macam cara ekstraksi. (Whitaker 1915).

BAB III METODE


3.1 Alat dan Bahan
Percobaan penetapan kadar lemak ini menggunakan alat antara lain kertas
saring, kondensor, labu lemak, soxhlet,dan hexane (pelarut lemak). Bahan yang
digunakan adalah sampel
Alat yang digunakan
1. Desikator
2. Kertas saring + kapas
3. Kondensor
4. Labu lemak
5. Oven
6. Panci
7. Penangas
8. Rotary , evaporator , vakum
9. Tabung soxlet
10. Timbangan
Bahan yang digunakan
1. Larutan N-Hexane
2. Sampel Hati Ayam
3.2 Prosedur Percobaan
3.2.1 Preparasi Sampel
Mula-mula sampel hati ayam dipotong kecil-kecil dengan menggunakan pisau,
kemudian sampel dikeringkan di dalam oven dengan suhu 37 oC selama 12 jam.
Kemudian sampel yang telah kering digerus sampai halus dengan menggunakan
mortar dan stamper. Sampel siap untuk diuji.
i

3.2.2 Penentuan Kadar Lemak Total


Sampel yang telah halus ditimbang menggunakan neraca analitis sejumlah 5,1766
gram kemudian dibungkus dengan menggunakan kertas saring. Kemudian sampel
dimasukkan ke dalam set alat Soxhlet yang telah disiapkan. Ke dalam labu soxhlet
yang telah ditimbang konstan diisi larutan N-Hexane kemudian dilakukan
ekstraksi selama 5 jam. Pelarut dalam labu soxhlet kemudian diuapkan dan labu
dikeringkan dalam oven pada suhu 105oC, lalu dimasukkan ke dalam desikator
kemudian ditimbang. Proses ini dilakukan sampai diapat berat yang konstan.
Penambahan berat pada labu merupakan berat lemak total dalam sampel hati
ayam.
3.3 Perhitungan
3.3.1 Penentuan Berat Lemak Total
Berat Lemak Total = Berat Labu setelah ekstraksi Berat Labu sebelum ekstraksi
Berat Lemak Total=163 , 9552 gram163 , 5172 gram
Berat Lemak Total=0,4380 gram

3.3.2 Penentuan Kadar Lemak Total


Kadar Lemak Total=

Berat Lemak
x 100
Berat Sampel

Kadar Lemak Total=

0,4380
x 100
5,1766

Kadar Lemak Total=8,46

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil
Tabel 1 Hasil Analisis Lemak Hewani dari Sampel Hati Ayam
SAMPEL
HATI
AYAM

LABU (a)

SAMPEL
(b)

LABU + SAMPEL
( c)

% LEMAK

163,5172gram

5,1766
gram

163,9552 gram

8.46%

4.2 Pembahasan
Lemak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid,
yaitu senyawa organik yang terdapat dia alam serta tidak larut dalam air, tetapi
larut dalam pelarut organik non-polar, misalnya dietil eter, kloroform, benzena
dan hidrokarbon lainny. Lemak merupakan salah satu kandungan utama dalam
makanan, juga merupakan salah satu sumber utama energi dan mengandung
lemak esensial. Komponen lemak memegang peranan penting yang menenutkan
karakteristik fisik makanan seperti aroma, tekstur, rasa, dan penampilan. Jika
lemak dihilangkan maka salah satu karakteristik fisik menjadi hilang (Sudarmadji
1996).
Fungsi lemak bagi tubuh antara lain adalah sebagai komponen dasar dari
membran sel, sebagai sumber energi yang lebih efektif dibanding karbohidrat dan
protein (9:4), menghemat penggunaan protein sebagai sumber energi, lemak
khususnya minyak nabati mengandung asam-asam lemak esensial, (spt linoleat,
lenolenat dan arakidonat), berperan sebagai sumber seakligus pelarut/alat angkut
bagi vitamin A, D, E dan K, sebagai cadangan energi, keberadaan simpanan lemak
dapat sebagai pelindung organ penting, keberadaan lemak bawah kulit melindungi

terhadap perubahan suhu luar mendadak & dari kehilangan panas yang tidak
terduga.
Lemak merupakan zat gizi yang sangat penting bagi tubuh kita. Lemak memiliki
banyak fungsi yang sangat penting antara lain sebagai sumber energi, pelumas
sendi, memberikan cita rasa pada makanan dan fungsi penting lainnya. Oleh
karena itu keberadaan lemak dalam suatu bahan pangan perlu utuk
dipertimbangkan kadarnya karena selain memiliki fungsi yang penting bagi tubuh
dan fungsi fungsional lainnya, lemak juga memiliki efek negatif jika berlebihan.
Lemak dapat dianalisis dengan berbagai metode.
Beberapa metode analisis lemak diantaranya, yaitu metode Soxhlet, metode
Goldgish, dan metode Babcock. Percobaan penetapan kadar lemak pada
praktikum dilakukan dengan metode Soxhlet. Hal ini dilakukan karena metode
Soxhlet lebih sesuai digunakan untuk menganalisa sampel dalam wujud padat
seperti pada sampel yang digunakan, sedangkan metode Babcock lebih sesuai
untuk analisis lemak berwujud cair (Sudarmadji 2003).
Organ Hati Ayam sudah lama dikenal sebagai makanan yang tinggi
mengandung berbagai nutrisi penting, bahkan seringkali ahli kesehatan
menyarankan untuk menjadikannya sebagai bagian dari diet sehat anak
anak.Tingginya protein, berbagai mineral(fosfor dan zat besi), lemak, dan
vitamin(B12, A, C, Niacin), jelas sangat dibutuhkan terutama bagi pertumbuhan
Anak.Namun kini menjadi kurang populer, karena hati yang tidak terlalu tinggi
lemak ini ternyata sangat tinggi kolesterol.Satu porsi 3 ons hati ayam matang
mengandung 130 kalori, 21 gram protein, 5 gram lemak termasuk 2 gram lemak
jenuh. Bagi orang yang mengkonsumsi 2.000 kalori per hari, lemak termasuk
lemak jenuh yang terdapat dalam hati ayam hanya mewakili sekitar 8 persen
dari jumlah harian yang disarankan. Pada analisis kadar lemak ini di dapatkan
jumlah persentase kadar lemak dari kira-kira gram sampel adalah 8,5%
Keuntungan dari metode soxhlet yaitu : metode ini dapat digunakan untuk
sampel yang lunak dan yang tidak tahan terhadap pemanasan secara langsung,
menggunakan pelarut yang lebih sedikit, dan pemanasan dapat diatur sederhana
i

dan mempunyai ketepatan yang baik (Harper et al. 1979). Kerugian atau
kekurangan dari metode soxhlet yaitu metode ini dapat menyebabkan reaksi
peruraian oleh panas, karena pelarut yang didaur ulang dan secara terus menerus
dipanaskan, kemudian jumlah total senyawa-senyawa yang diekstraksi akan
melampaui kelarutannya dalam pelarut tertentu sehingga dapat mengendap dalam
wadah

dan

membutuhkan

volume

pelarut

yang

lebih

banyak

untuk

melarutkannya, dan metode ini tidak cocok digunakan untuk pelarut dengan titik
didih yang terlalu tinggi, seperti metanol atau air, karena seluruh alat yang berada
di bawah kondensor perlu berada pada temperatur ini untuk pergerakan uap
pelarut yang efektif.

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Kadar lemak merupakan kandungan lemak yang terdapat dalam bahan
pangan,untuk mengetahui kadar lemak harus terlebih dahulu diteliti kadar
airnya.Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang
umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan
dengan adanya pendingin balik. Pada analisis kadar lemak hewani ini di dapatkan
jumlah persentase kadar lemak hewani dari sampel hati ayam adalah 8,46%.

DAFTAR PUSTAKA
Andarwulan, N., F.Kusnandar & D. Herawati. 2011. Analisis Pangan. Dian
Rakyat, Jakarta.
Arlene, A. 2013. Ekstraksi Kemiri Dengan Metode Soxhlet Dan Karakterisasi
Minyak Kemiri. Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 2, No. 2
Buckle, K.A. 1987. Ilmu Pangan. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press
Panagan, Almunady.T. 2010. Pengaruh Penambahan Bubuk Bawang Merah
(allium ascalonicum) Terhadap Bilangan Peroksida dan Kadar
Asam Lemak Bebas Minyak Goreng Curah. Jurnal Penelitian Sains Edisi
Khusus Juni 2010 (C) 10:06-05
Setiadji. 2007. Kimia Oraganik. Jember : FTP UNEJ
Sudarmadji, Slamet. et all. 1996. Prosedur Analisis Bahan Makanan dan
Pertanian.Yogyakarta: Penerbit Liberty.

También podría gustarte