Está en la página 1de 9

A.

Cara Penyesuaian Diri Tumbuhan Terhadap Lingkungan


Selain hewan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan , tumbuhan juga memiliki
cara yang unik untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya agar dapat bertahan
hidup di lingkungan tersebut. Pada umumnya tumbuhan hidup di tempat yang berbedabeda. Ada yang hidup di daerah kering ada pula yang hidupnya di air. Oleh karena itu,
bentuk penyesuaian dirinya pun berbeda-beda disesuaikan dengan lingkungan tempat
hidupnya. Perhatikan uraian berikut tentang cara-cara tumbuhan menyesuaikan diri
terhadap lingkungan.

1. Pohon Jati

Pohon jati menyesuaikan diri dengan cara menggugurkan daunnya saat musim
kemarau. Pengguguran daun ini bertujuan agar tidak terjadi penguapan yang
berlebihan yang dapat menyebabkan tumbuhan kekurangan air dan mati. Pengguguran
daun pada musim kemarau juga dilakukan oleh tumbuhan lain, seperti mahoni dan
kedondong walaupun tidak sebanyak pada pohon jati.

2. Kaktus
Kalau di rumahmu atau di sekolahmu ada tanaman kaktus, coba perhatikan tanaman
tersebut! Tanaman kaktus tempat hidup aslinya sebenarnya adalah tanah yang kering
seperti gurun. Oleh karena itu tanaman ini menyesuaikan diri dengan kondisi
lingkungan yang kering dan panas. Tumbuhan kaktus menyesuikan diri dengan memiliki
daun yang kecil-kecil seperti duri yang berfungsi untuk mengurangi penguapan air,
batangnya tebal berair dan berlapis lilin yang berfungsi untuk menyimpan cadangan air,
akarnya yang panjang untuk mencari air.

3. Teratai
Teratai tempat hidupnya di air. Tumbuhan ini menyesuaikan diri dengan memiliki daun
yang berbentuk lebar dan tipis. Bentuk daun seperti ini mengakibatkan penguapan air
terjadi dengan mudah. Selain itu, batangnya yang berongga-rongga memungkinkan
teratai dapat bernapas walaupun akar dan batangnya berada di dalam air.

4. Eceng gondok
Eceng gondok hidup mengapung di permukaan air. Agar dapat mengapung tumbuhan
ini memiliki batang yang menggembung berisi rongga udara seperti spons

B. Adaptasi Makhluk Hidup Terhadap Lingkungannya

Adaptasi adalah penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkunganya. Setiap


makhluk hidup telah dibekali kemampuan beradaptasi oleh Tuhan. Kemampuan
beradaptasi itu berguna untuk mempertahankan hidupnya. Dengan dapat
mempertahankan hidup maka hewan dan tumbuhan terhindar dari kepunahan dan
ekosistem tetap seimbang.
Cara beradaptasi setiap makhluk hidup berbeda-beda. Ada yang beradaptasi secara
morfologis, fisiologis, dan tingkah laku. Nah, ciri khusus makhluk hidup berhubungan
erat dengan cara adaptasi mereka. Bagaimanakah hubungan antara ciri khusus dan
cara adaptasi suatu makhluk hidup.
Setiap jenis hewan dan tumbuhan memiliki ciri khusus, ciri khusus yang dimiliki hewan
dan tumbuhan merupakan bentuk adaptasi telah mengetahui bahwa adaptasi
dibedakan menjadi tiga. Pengertian masing-masing adaptasi dijelaskan di bawah ini.

Ada tiga bentuk adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya, yaitu :


1. Adaptasi morfologi (bentuk fisik) merupakan penyesuaian bentuk tubuh makhluk hidup terhadap
lingkungannya. Adaptasi morfologi dapat dilihat dengan jelas. Contohnya, kaki berselaput pada bebek
dan bentuk paruh pada burung.

2. Adaptasi fisiologi (fungsi organ tubuh) merupakan penyesuaian fungsi alat-alat tubuh makhluk hidup
terhadap lingkungannya. Salah satunya berupa enzim yang dihasilkan oleh suatu organisme. Contohnya,
bunga rafesia mengeluarkan enzim untuk menarik serangga. Enzim adalah zat yang dapat mempercepat
proses kimia. Sementara itu, kantong semar mengeluarkan enzim untuk membunuh serangga.

3. Adaptasi tingkah laku merupakan penyesuaian berupa perubahan tingkah laku. Contohnya, cecak
memutuskan ekornya saat ditangkap musuh. Contoh lain, putri malu mengatupkan daunnya bila disentuh.

NAMA KELOMPOK : GARUDA


NAMA ANGGOTA : 1. EGGY
2. FATAN
3. FAJAR
4. INAYA
5. JUWIT

KEANEKARAGAMAN BUDAYA

Indonesia adalah Negara Kesatuan yang penuh dengan keragaman. Indonesia terdiri
atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan
kepercayaan, dll. Namun Indonesia mampu mepersatukan bebragai keragaman itu
sesuai dengan semboyan bangsa Indonesia "Bhineka Tunggal Ika" , yang berarti
berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

Keragaman budaya atau cultural diversity adalah keniscayaan yang ada di bumi
Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri
keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan
kelompok sukubangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan
daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan
kelompok sukubangsa yang ada didaerah tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta
orang dimana mereka tinggal tersebar dipulau- pulau di Indonesia. Mereka juga
mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari
pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Hal ini
juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok sukubangsa dan
masyarakat di Indonesia yang berbeda.

Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi proses asimilasi


kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah ragamnya jenis kebudayaan
yang ada di Indonesia. Kemudian juga berkembang dan meluasnya agama-agama
besar di Indonesia turut mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga
memcerminkan kebudayaan agama tertentu. Bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah
salah satu negara dengan tingkat keaneragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya
yang tinggi. Tidak saja keanekaragaman budaya kelompok sukubangsa namun juga
keanekaragaman budaya dalam konteks peradaban, tradsional hingga ke modern, dan
kewilayahan. Dengan keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan
mempunyai keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya.

Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Dan tak kalah
pentingnya, secara sosial budaya dan politik masyarakat Indonesia mempunyai jalinan
sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang dirangkai sejak dulu. Interaksi antar
kebudayaan dijalin tidak hanya meliputi antar kelompok sukubangsa yang berbeda,
namun juga meliputi antar peradaban yang ada di dunia. Labuhnya kapal-kapal
Portugis di Banten pada abad pertengahan misalnya telah membuka diri Indonesia
pada lingkup pergaulan dunia internasional pada saat itu. Hubungan antar pedagang
gujarat dan pesisir jawa juga memberikan arti yang penting dalam membangun interaksi
antar peradaban yang ada di Indonesia. Singgungan-singgungan peradaban ini pada
dasarnya telah membangun daya elasitas bangsa Indonesia dalam berinteraksi dengan
perbedaan.

Disisi

yang

lain

bangsa

Indonesia

juga

mampu

menelisik

dan

mengembangkan budaya lokal ditengah-tengah singgungan antar peradaban itu.

Sejarah membuktikan bahwa kebudayaan di Indonesia mampu hidup secara


berdampingan, saling mengisi, dan ataupun berjalan secara paralel. Misalnya
kebudayaan kraton atau kerajaan yang berdiri sejalan secara paralel dengan

kebudayaan berburu meramu kelompok masyarakat tertentu. Dalam konteks kekinian


dapat kita temui bagaimana kebudayaan masyarakat urban dapat berjalan paralel
dengan kebudayaan rural atau pedesaan, bahkan dengan kebudayaan berburu
meramu yang hidup jauh terpencil. Hubungan-hubungan antar kebudayaan tersebut
dapat berjalan terjalin dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika , dimana bisa kita
maknai

bahwa

konteks

keanekaragamannya

bukan

hanya

mengacu

kepada

keanekaragaman kelompok sukubangsa semata namun kepada konteks kebudayaan.


Didasari pula bahwa dengan jumlah kelompok sukubangsa kurang lebih 700an
sukubangsa di seluruh nusantara, dengan berbagai tipe kelompok masyarakat yang
beragam, serta keragaman agamanya, pakaian adat, rumah adat kesenian adat
bahkan makanan yang dimakan pun beraneka ragam. Masyarakat Indonesia adalah
masyarakat majemuk yang memiliki karakteristi yang unik ini dapat dilihat dari budaya
gotong royong, teposliro, budaya menghormati orang tua (cium tangan), dan lain
sebagainya.

Untuk itulah sebagai generasi penerus bangsa, kita harus mampu menjaga dan
melestarikan kebudayaan bangsa kita tercinta Indonesia ini. Janganlah kita biarkan
perbedaan yang ada itu membuat kita lemah dan memicu konflik, namun marilah kita
bergandengan tangan menyongsong Indonesia yang Jaya dan penuh dengan harapan.
Janganlah kita mengucapkan kata - kata negatif tentang Indonesia, karena apa yang
kita katakan itu adalah DOA. Jadi katakan kata POSITIF untuk Indonesia. Kalau
INDONESIA Sejahtera, kehidupan Kita sebagai rakyat juga Sejahtera. Amin.

NAMA : EGGY DWI P.

También podría gustarte