Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
1. Pohon Jati
Pohon jati menyesuaikan diri dengan cara menggugurkan daunnya saat musim
kemarau. Pengguguran daun ini bertujuan agar tidak terjadi penguapan yang
berlebihan yang dapat menyebabkan tumbuhan kekurangan air dan mati. Pengguguran
daun pada musim kemarau juga dilakukan oleh tumbuhan lain, seperti mahoni dan
kedondong walaupun tidak sebanyak pada pohon jati.
2. Kaktus
Kalau di rumahmu atau di sekolahmu ada tanaman kaktus, coba perhatikan tanaman
tersebut! Tanaman kaktus tempat hidup aslinya sebenarnya adalah tanah yang kering
seperti gurun. Oleh karena itu tanaman ini menyesuaikan diri dengan kondisi
lingkungan yang kering dan panas. Tumbuhan kaktus menyesuikan diri dengan memiliki
daun yang kecil-kecil seperti duri yang berfungsi untuk mengurangi penguapan air,
batangnya tebal berair dan berlapis lilin yang berfungsi untuk menyimpan cadangan air,
akarnya yang panjang untuk mencari air.
3. Teratai
Teratai tempat hidupnya di air. Tumbuhan ini menyesuaikan diri dengan memiliki daun
yang berbentuk lebar dan tipis. Bentuk daun seperti ini mengakibatkan penguapan air
terjadi dengan mudah. Selain itu, batangnya yang berongga-rongga memungkinkan
teratai dapat bernapas walaupun akar dan batangnya berada di dalam air.
4. Eceng gondok
Eceng gondok hidup mengapung di permukaan air. Agar dapat mengapung tumbuhan
ini memiliki batang yang menggembung berisi rongga udara seperti spons
2. Adaptasi fisiologi (fungsi organ tubuh) merupakan penyesuaian fungsi alat-alat tubuh makhluk hidup
terhadap lingkungannya. Salah satunya berupa enzim yang dihasilkan oleh suatu organisme. Contohnya,
bunga rafesia mengeluarkan enzim untuk menarik serangga. Enzim adalah zat yang dapat mempercepat
proses kimia. Sementara itu, kantong semar mengeluarkan enzim untuk membunuh serangga.
3. Adaptasi tingkah laku merupakan penyesuaian berupa perubahan tingkah laku. Contohnya, cecak
memutuskan ekornya saat ditangkap musuh. Contoh lain, putri malu mengatupkan daunnya bila disentuh.
KEANEKARAGAMAN BUDAYA
Indonesia adalah Negara Kesatuan yang penuh dengan keragaman. Indonesia terdiri
atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan
kepercayaan, dll. Namun Indonesia mampu mepersatukan bebragai keragaman itu
sesuai dengan semboyan bangsa Indonesia "Bhineka Tunggal Ika" , yang berarti
berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Keragaman budaya atau cultural diversity adalah keniscayaan yang ada di bumi
Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri
keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan
kelompok sukubangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan
daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan
kelompok sukubangsa yang ada didaerah tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta
orang dimana mereka tinggal tersebar dipulau- pulau di Indonesia. Mereka juga
mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari
pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Hal ini
juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok sukubangsa dan
masyarakat di Indonesia yang berbeda.
Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Dan tak kalah
pentingnya, secara sosial budaya dan politik masyarakat Indonesia mempunyai jalinan
sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang dirangkai sejak dulu. Interaksi antar
kebudayaan dijalin tidak hanya meliputi antar kelompok sukubangsa yang berbeda,
namun juga meliputi antar peradaban yang ada di dunia. Labuhnya kapal-kapal
Portugis di Banten pada abad pertengahan misalnya telah membuka diri Indonesia
pada lingkup pergaulan dunia internasional pada saat itu. Hubungan antar pedagang
gujarat dan pesisir jawa juga memberikan arti yang penting dalam membangun interaksi
antar peradaban yang ada di Indonesia. Singgungan-singgungan peradaban ini pada
dasarnya telah membangun daya elasitas bangsa Indonesia dalam berinteraksi dengan
perbedaan.
Disisi
yang
lain
bangsa
Indonesia
juga
mampu
menelisik
dan
bahwa
konteks
keanekaragamannya
bukan
hanya
mengacu
kepada
Untuk itulah sebagai generasi penerus bangsa, kita harus mampu menjaga dan
melestarikan kebudayaan bangsa kita tercinta Indonesia ini. Janganlah kita biarkan
perbedaan yang ada itu membuat kita lemah dan memicu konflik, namun marilah kita
bergandengan tangan menyongsong Indonesia yang Jaya dan penuh dengan harapan.
Janganlah kita mengucapkan kata - kata negatif tentang Indonesia, karena apa yang
kita katakan itu adalah DOA. Jadi katakan kata POSITIF untuk Indonesia. Kalau
INDONESIA Sejahtera, kehidupan Kita sebagai rakyat juga Sejahtera. Amin.