LAPORAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEBIDANAN SECARA KOMPREHENSIF PADA

NY.W USIA 23 TAHUN DARI MASA KEHAMILAN SAMPAI
KB DENGAN PEB DAN KPD
DI KELURAHAN TUNJUNG SEKAR
KOTA MALANG

ARTIKEL

Oleh :
LIA SUCININTYAS
NIM : 1211.15401.665

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYAGAMA
HUSADA
MALANG
2015

ASUHAN KEBIDANAN SECARA KOMPREHENSIF PADA NY.W USIA 23 TAHUN

DARI MASA KEHAMILAN SAMPAI KB DENGAN PEB DAN KPD
DI KELURAHAN TUNJUNG SEKAR KOTA MALANG
LIA SUCININTYAS*

ABSTRAK
Di Indonesia AKI dan AKB masih tergolong tinggi khususnya kelurahan
Tunjung Sekar Kota Malang Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan data Puskesmas
Mojolangu dari bulan Januari-Maret 2015 kelurahan Tunjung Sekar mempunyai
sasaran ibu hamil 267 dengan jumlah K1 73 ibu hamil dan K4 46 ibu hamil. Cakupan
kunjungan tersebut masih jauh dari sasaran sehingga dapat berdampak pada
rendahnya deteksi dini kehamilan berisiko,yang kemudian mempengaruhi tingginya
AKI dan AKB. Berdasarkan pengkajian yang dilakukan Ny.W primigravida G I P0000
Ab000 usia kehamilan 34 minggu 5 hari dengan score KSPR 2. Tujuan umum dari
Laporan Tugas Akhir ini adalah dapat memberikan asuhan kebidanan secara
continuity of care pada ibu selama masa kehamilan sampai KB dengan
menggunakan pendekatan manajemen asuhan kebidanan. Asuhan kebidanan yang
diberikan kepada ibu secara continuity of care menggunakan manajemen asuhan
kebidanan, adapun peneliti melakukan kunjungan kerumah pasien minimal 12 kali
kunjungan dan didapatkan hasil kehamilan dalam kondisi normal termasuk
pemeriksaan penunjang protein urin, glukosa urin, dan Hb. Namun saat proses
persalinan secara seksio sesarea karena komplikasi PEB dan PROM yang mana
secara tiba-tiba protein urin ibu +3, selama masa nifas kondisi ibu normal, kondisi
bayi normal, ibu beserta suami memilih KB kondom dan tidak ada komplikasi atau
efek samping yang berarti dalam penggunaan KB kondom tersebut. Dalam
penatalaksanaan asuhan kebidanan mulai dari kunjungan kehamilan trimester III
sampai masa KB tidak ditemukan kesenjangan antara penatalaksanaan di lapangan
dengan teori. Diharapkan untuk bidan dapat benar-benar memberikan asuhan
secara continuity of care dengan menggunakan pendekatan manajemen asuhan
kebidanan guna menurunkan AKI dan AKB.
Kata Kunci : Kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana
PENDAHULUAN
Di Negara miskin dan Negara

Kematian

Ibu

(AKI)

di

Indonesia

berkembang, kematian wanita usia

sebesar 359 per 100.000 kelahiran

subur disebabkan oleh masalah yang

hidup

berkaitan

(AKB) sebesar 40 per 1.000 kelahiran

dengan

kehamilan,

dan

Angka

hidup.

tinggi.

Di Indonesia menurut Hasil

kematian ibu di kota Malang sendiri

Survei

Demografi

sebesar 97,97 per 100.000 kelahiran

Indonesia

(SDKI)

Kesehatan

2012

Angka

tahun

2014

Bayi

persalinan serta nifas yang masih

dan

Pada

Kematian

Angka

hidup dan Angka kematian bayi (AKB)

sebesar 130 per 1000 kelahiran hidup.

masyarakat

terhadap

(DINKES MALANG 2014). Menurut

pemeriksaan

kehamilan.

WHO Tingginya AKI disebabkan oleh

care merupakan program terencana

perdarahan, eklamsi, infeksi, partus

berupa

lama, komplikasi keguguran, emboli,

penanganan medik pada ibu hamil.

komplikasi masa nifas dan lain-lain.

Program

Sedangkan

kedudukan

penyebab

utama

observasi,

ini

pentingnya
Antenatal

edukasi

terbukti

dan

mempunyai

yang sangat penting

kematian bayi baru lahir atau neonatal

dalam upaya meningkatkan kesehatan

karena bayi lahir prematur, sepsis dan

mental dan fisik kehamilan, untuk

pneumonia, asfiksia, dan trauma.

menghadapi persalinan. (Manuaba,

Berdasarkan
didapat

dari

yang

2010).

Puskesmas

Dari hasil pengkajian penulis

Mojolangu, selama 1 tahun terakhir

yang dilakukan pada tanggal 1 Maret

yaitu dari bulan Januari - Maret 2015

2015 didapatkan bahwa Ny.W usia

didapatkan bahwa Kelurahan Tunjung

kehamilan 34 minggu 5 hari dengan

Sekar mempunyai sasaran ibu hamil

skor KSPR 2, kehamilan pertama atau

267 dengan jumlah kunjungan K1 73

primigravida yaitu wanita yang baru

ibu hamil dan K4 46 ibu hamil.

pertama hamil dimana pengetahuan

Sehingga dapat disimpulkan bahwa

tentang kehamilan, persalinan, nifas,

cakupan

kehamilan

dan bayi baru lahir masih kurang.

masih jauh dari sasaran.

Oleh sebab itu dilakukan asuhan

tersebut

penulis

data

kunjungan

Rendahnya

cakupan

kunjungan

kebidanan

untuk

memantau

kehamilan tersebut dapat berdampak

perkembangan kehamilan, mengenali

pada

gejala dan tanda bahaya, menyiapkan

rendahnya

deteksi

dini

kehamilan berisiko, yang kemudian

persalinan

mempengaruhi

menghadapi komplikasi.

tingginya

AKI

dan

dan

kesediaan

AKB. Oleh sebab itu untuk menekan

Bidan yang merupakan ujung

faktor-faktor penyebab tingginya AKI

tombak atau orang yang berada di

dan AKB di atas maka dibutuhkan

garis terdepan berhubungan langsung

deteksi sedini mungkin terhadap faktor

dengan

resiko yang dapat terjadi pada ibu

asuhan kebidanan mulai dari masa

hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir

kehamilan, bersalin, nifas, neonatus,

dan KB serta peningkatan kesadaran

dan

KB

perempuan

sesuai

memberikan

dengan

standar

pelayanan antenatal care.

melakukan

kunjungan

memberikan
kali

Bidan

rumah

dan

pelayanan sedikitnya 4

kunjungan

antenatal

untuk

GI P0000 Ab000 mulai hamil trimester III

sampai

KB

dengan

melakukan

kunjungan rumah minimal 12 kali.

Kunjungan

antenatal

dilakukan

memberikan penyuluhan, motivasi ibu,

sebanyak 4 kali kunjungan, kunjungan

dan memotivasi suami dan keluarga

nifas 4 kali kunjungan sesuai dengan

agar

untuk

kebijakan program nasional kunjungan

memeriksakan kehamilannya secara

masa nifas, kunjungan neonatal 2 kali

teratur serta memberikan saran yang

kunjungan, dan kunjungan keluarga

tepat pada trimester ketiga untuk

berencana 2 kali kunjungan untuk

memastikan

konseling

mendorong

ibu

bahwa

persiapan

persalinan telah direncanakan dengan

baik, bersih,
persiapan

KB

dini

dan

evaluasi

penggunaan KB.

aman, di samping

transportasi

dan

biaya

HASIL DAN PEMBAHASAN

untuk merujuk bila sewaktu-waktu

Kehamilan

terjadi keadaan darurat. Apabila hal

Pada tanggal 1 Maret 2015 dilakukan

tersebut benar-benar dilakukan oleh

kunjungan pertama kehamilan

pada

bidan

hasil

maka

deteksi

dini

faktor

Ny.W

AKB

dapat

pengkajian didapatkan bahwa Ny.W

ditangani.

GI P0000 Ab000 usia kehamilan 34

penyebab

AKI

dan

diketahui

dan

segera

(Asrinah, 2010).
Laporan

usia

23

tahun.

Dari

minggu 5 hari. Saat kunjungan ini ibu

tugas

akhir

ini

mengeluh bengkak pada kaki dan

bertujuan dapat memberikan asuhan

nyeri

kebidanan secara continuity of care

kunjungan

pada

nifas,

tanggal 6 Maret 2015 jam 16.00 WIB

menggunakan

usia kehamilan 35 minggu 5 hari ibu

ibu

neonatus

hamil,
dan

pendekatan

KB

bersalin,

manajemen

asuhan

kebidanan .

perut

bagian
kedua

bawah.

Pada

dilakukan

pada

mengeluh pegal-pegal pada daerah

punggung

serta

kakinya

masih

bengkak,. Kunjungan ketiga dilakukan

KERANGKA KONSEP KEGIATAN

pada tanggal 18 Maret 2015 jam

Dalam pelaksanaan

11.00 WIB usia kehamilan 37 minggu

Akhir

penulis

Laporan Tugas

melakukan

asuhan

kebidanan pada Ny. W usia 23 tahun

1 hari dari hasil pengkajian didapatkan

ibu

tidak

ada

keluhan.

Pada

kunjungan keempat dilakukan pada

dokter

tanggal 24 Maret 2015 jam 16.00 WIB

floating head ibu direncanakan akan

usia

dilakukan

kehamilan

mengeluh

38

minggu

ibu

juga

mendiagnosa

operasi

seksio

adanya

sesarea

kenceng-kenceng tidak

segera mungkin yaitu pada jam 23.30

teratur dan sering hilang timbul. Hasil

WIB dan pemberian MgSO4 pada ibu

pemeriksaan TTV, pemeriksaan fisik

tidak

dan

tersebut.

pemeriksaan

leopold

dari

dilakukan
Ibu

karena

keadaan

melahirkan

bayinya

keseluruhan kunjungan antenatal 1

secara seksio sesarea pada tanggal

sampai 4 dalam batas normal. Hasil

25 Maret 2015 jam 00.01 atas indikasi

pemeriksaan

PEB+PROM.

penunjang

pada

kunjungan ke-4 Hb 9,2 gr%, protein

urin negatif, dan glukosa urin negatif.

Nifas
Asuhan masa nifas dilakukan

Persalinan

jam

mulai tanggal 25 Maret 2015 jam

Pada tanggal 24 Maret 2015

00.30 WIB saat 2 jam postpartum di

22.00 WIB Ny W mengatakan

ruang perawatan RSIA Puri Bunda.

keluar

cairan

merembes

seperti

Saat

ini

ibu

mengeluh

bahwa

ketuban, jernih dan tidak berbau tanpa

badannya menggigil serta kaki tidak

disertai

dapat

mencegah

kenceng-kenceng.
terjadinya

digerakkan.

Saat

jam

ibu

postpartum juga dilakukan observasi

segera dibawa ke UGD RSIA Puri

tanda-tanda vital tiap 15 menit pada 1

Bunda

hasil

jam pertama dan tiap 30 menit pada 1

pemeriksaan tekanan darah 150/100

jam kedua untuk mengetahui keadaan

mmHg, periksa dalam pembukaan

dan kondisi dasar ibu, memantau

serviks 1 cm, ketuban (-), kepala,

kontraksi

hodge I dan pemeriksaan laboratorium

kemungkinan terjadinya atonia uteri,

proteinuria +3, Hb 9,6%, GDA 101

memantau perdarahan pervaginam,

gr/dL. Setelah dilakukan pemantauan

memantau urin produksi untuk menilai

tekanan darah selama 1 jam tiap 15

ouput paisen. Dari hasil monitoring 2

menit didapatkan tekanan darah ibu

jam pertama semua dalam keadaan

tetap tinggi dan

normal baik tanda-tanda vital maupun

dan

infeksi

Untuk

didapatkan

karena ditakutkan

untuk

terjadi infeksi dan gawat janin oleh

kontraksi

karena ketuban

pertama masa nifas yaitu 6 jam

pecah

dini

serta

uterus.

Pada

mengetahui

kunjungan

postpartum tanggal 25 Maret 2015

bekas

jam 05.30 WIB ibu mengatakan masih

menentukan

sedikit menggigil serta nyeri pada luka

kondom dan IUD. Pada kunjungan 6

bekas

minggu post partum tanggal 7 Mei

operasi.

Ibu

mengatakan

operasi

ibu

bingung

KB

antara

pilihan

bahwa sudah buang angin jam 03.00

2015

WIB dan kaki sudah bisa digerakkan.

pengkajian ibu mengatakan saat ini

Dari hasil pemeriksaan baik tanda-

tidak ada keluhan, ibu juga tidak ada

tanda

kesulitan

vital,

pemeriksaan

fisik,

jam

serta

08.30

WIB

dalam

dari

hasil

perawatan

perdarahan pervaginam dan kontraksi

sehari-hari

semua dalam kondisi normal. Pada

mendiskusikan

kunjungan ke dua yang dilakukan

yang akan dipilih yaitu kondom. Dari

pada tanggal 1 April 2015 yaitu saat 7

hasil pemeriksaan tanda-tanda vital,

hari postpartum dari hasil pengkajian

pemeriksaan fisik, involusi uterus, dan

ibu mengeluh puting lecet dan ibu

lochea didapatkan semua dalam batas

tidak mengolesi ASI pada daerah

normal. Luka bekas operasi sudah

puting

kering dan jahitan sudah menyatu.

sebelum

menyusui

namun

dan

sesudah

ibu

serta

ibu

bayi

dengan

sudah

suami

KB

tetap

memberikan ASI sesering mungkin

Neonatus

pada bayinya. Selama masa nifas ini

Selain memberikan kunjungan

ibu tidak tarak makan serta ibu selalu

pada ibu dalam masa kehamilan,

tidur siang setiap hari selama 1 jam.

persalinan

Dari hasil pemeriksaan tanda-tanda

melakukan kunjungan bayi baru lahir.

vital, pemeriksaan fisik, involusi uterus

Kunjungan

dan lochea dalam keadaan normal

dilakukan pada tanggal 25 Maret 2015

serta luka operasi masih tertutup oleh

saat 1 jam kelahiran. Berdasarkan

plester anti air dari rumah sakit, bersih

data yang diperoleh, bayi lahir secara

dan tidak ada tanda-tanda infeksi.

operasi seksio sesarea tanggal 25

Saat kunjungan ketiga yaitu pada

Maret 2015 jam 00.01 WIB, langsung

tanggal 8 April 2015 saat 2 minggu

menangis, dan gerakan aktif. Berat

postpartum ibu mengatakan putingnya

badan

masih

sudah

badan 49 cm dan jenis kelamin laki-

mengolesi ASI pada daerah putting.

laki. Pada tanggal 27 Maret 2014 bayi

Ibu masih sedikit nyeri pada luka

mendapat imunisasi hepatitis B atau

lecet

meskipun ibu

lahir

dan

nifas

bidan

neonatal

2900

gram,

juga

pertama

panjang

Hb0.

Kunjungan

kedua

terjadi penurunan hormon estrogen

dilakukan pada tanggal 1 April 2015

yang menyebabkan penurunan jumlah

ibu mengeluh bintik-bintik merah pada

pelumas vagina dan penipisan vagina.

daerah

Kekeringan

dahi

neonatal

dan

badan

Berdasarkan

hasil

mengatakan

bahwa

dimandikan

tapi

bayi.

anamnesa
bayi

ibu
tidak

hanya

diseka.

nyaman
akan

lokal

saat

dan

koitus

dirasakan

menetap

rasa

(dispareunia)

oleh

sampai

ibu

fungsi

normal

tidak

dan

serta

ovarium

Ruangan bayi juga terasa panas dan

kembali

menstruasi

kurang ventilasi sehingga biasanya

dimulai lagi. (Wulandari,2011).

bayi rewel dan sering berkeringat. Dari

hasil pemeriksaan tanda-tanda vital

KESIMPULAN DAN SARAN

didapatkan hasil normal, berat badan

bayi

naik

300

gram.

Pada

Asuhan

kebidanan

komprehensif yang dilakukan pada

pemeriksaan fisik didapatkan bintik-

Ny.W

bintik merah pada daerah dahi, leher,

persalinan, nifas, bayi baru lahir dan

dan dada.

KB berjalan normal meskipun saat

Keluarga Berencana
Kunjungan

selama

masa

proses

persalinan

seksio

sesarea.

kehamilan,

secara

operasi

Namun

keluarga

ditemukan

berencana dilakukan pada tanggal 27

pemberian

Mei 2015 jam 16.00 WIB di rumah

dengan teori karena asuhan dilakukan

pasien. Berdasarkan hasil anamnesa

sesuai

ibu

kebidanan serta kebutuhan klien.

telah

mendiskusikan

dengan

kesenjangan

tidak

asuhan

dengan

di

standart

dalam
lapangan

asuhan

suami KB apa yang akan digunakan.

Ibu mengatakan akan menggunakan

Saran

KB kondom untuk suaminya. Pada

1. Diharapkan

dapat

lebih

kunjungan ke dua yang dilakukan

meningkatkan pengetahuan serta

pada tanggal 5 Juni 2015 untuk

menjadi

evaluasi penggunaan KB kondom ibu

pemberian

mengatakan

saat

pada ibu selama masa kehamilan,

berhubungan dan ibu serta suami

persalinan, nifas, bayi baru lahir,

tidak ada alergi dalam penggunaan

dan KB.

merasa

nyeri

KB kondom. Pada masa postpartum

pengalaman
asuhan

dalam
kebidanan

2. Bidan

dapat

memberikan
continuity

benar-benar

asuhan

secara

care

dengan

of

menggunakan
manajemen

pendekatan
asuhan

Provinsi Jawa timur Tahun

2010: Dinas Kesehatan Jawa
Timur.
Dinas

kebidanan

ibu

meningkatkan
tentang

hamil

dapat

persalinan,

Jawa

Provinsi Jawa Timur Tahun

2012: Dinas Kesehatan Jawa

pengetahuannya

kehamilan,

Provinsi

Timur. 2012. Profil Kesehatan

guna menurunkan AKI dan AKB.

3. Diharapkan

Kesehatan

Timur.
Faizah Betty R & Yanti. Hubungan

nifas, bayi baru lahir dan KB serta

Karakteristik

lebih meningkatkan pemeriksaan

Kejadian Preeklamsi Di RSUI

antenatal secara teratur ke tenaga

YAKSSI Sragen. 2011.

kesehatan

Ibu

Dengan

Fraser, Diane M. 2009. Myles Buku

Ajar Bidan . Edisi 14 EGC.

DAFTAR PUSTAKA
Abidin,

Jakarta.

Muhammad
Asuhan

Zainal.

2011.

Postnatal

Care.

Sri.

2010.

Pelayanan
Berencana.

mbagian-umur-menurut-masa-

Pustaka Rihanna.

diakses

Maret

2015.

Kebidanan Nifas. Jogjakarta:

Nuha Medika.
et

Umi,

et

Yogyakarta

al.

Kebidanan

Ambarwati, Eny Retna. 2010. Asuhan

Asrinah,

Hani,

al.

Asuhan

Ajar

2010. Asuhan

Pada

Kehamilan

Fisiologis. Jakarta: Salemba

Medika
Hardiyanto,

2010.

Buku

Keluarga

www.masbied.com/search/pe

reproduksi

Ismar

Anastesi

Tri.

Pengaruh

Spinal

Terhadap

Kebidanan Masa Kehamilan.

Hemodinamik Pada Penderita

Yogyakarta : Graha Ilmu.

Dengan Seksio Sesarea. 2006.

Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan

Neonatus

Bayi

Balita. Jakarta:

dan

Anak

Salemba

Medika.
Dinas

Handayani,

Kesehatan

Kemenkes

RI.

Pelayanan
Baru

2010.

Panduan

Kesehatan
Lahir

Bayi

Berbasis

Perlindungan Anak: Kemenkes

Provinsi

Jawa

Timur. 2010. Profil Kesehatan

RI.

Kemenkes RI. 2013. Rencana Aksi

Nurjanah,

Siti

Nunung.dkk.

2013.

Nasional Pelayanan Keluarga

Asuhan

Berencana

Postpartum. Bandung: Refika

2014-2015.

Direktorat Bina Jendral Gizi

dan Kesehatan Ibu dan Anak.

Kebidanan

Aditama.
Pinem,Saroha.

2011.

Kesehatan

Reproduksi dan Kontrasepsi.

Kuswanti, Ina dan Firtia Melina. 2013.
Askeb

II

Persalinan.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Manuaba,

IBG,

dkk.

2010. Ilmu

Kebidanan

Jakarta: Trans Info Media.

Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu
Kebidanan. Jakarta:

Yayasan

Bina Pustaka.

Penyakit

Kandungan Dan KB.Jakarta :

Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Ilmu

Kandungan

EGC.
Manurung,Suyani. 2011. Buku Ajar

Jakarta: PT Bina Pustaka.

Raylene M Rospond dan Terj D.

Antenatal.

Lyrawati. 2009. Prinsip Dan

Jakarta: CV Trans Info Media.

Marmi, Retno Murti Suryaningsih, dan
Ery Fatmawati. 2011. Asuhan
Kebidanan

Ketiga.

Asuhan

Maternitas
Keperawatan

Edisi

Patologi.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Maryuni, Anik dan Eka Puspita. 2013.

Metode

Pemeriksaan

Fisik

Dasar.
Rohani.dkk.2011. Asuhan Pada Masa
Persalinan. Jakarta : Salemba
Medika.
Romauli, Suryati. 2011. Buku Ajar

Asuhan

Kegawatdaruratan

Asuhan Kebidanan 1 Konsep

Maternal

dan

Dasar

Neonatal.

Jakarta: Trans Info Media.

Muslihatun, Wafi Nur. 2010. Asuhan
Neonatus

Bayi

dan

Balita.

M. Sholeh kosim , dkk. 2012. Buku

Neonatologi.

Kehamilan.

Yogyakarta : Nuha Medika.

Rukiyah, Ai yeyeh, dkk. 2009. Asuhan
Kebidanan

(kehamilan).

Jakarta: Trans Info Media.

Yogyakarta: Fitramaya.

Ajar

Asuhan

Jakarta:

Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Rukiyah, Aiyeyeh.dkk. 2011. Asuhan

Kebidanan III (Nifas). Jakarta:
Trans Info Media.

Rukiyah,

Aiyeyeh.

Kebidanan

2012.
II

Asuhan

Ibu Bersalin. Jakarta: Salemba

(Persalinan).

Jakarta: Tans Info Media.

Medika.
Survei

Demografi

dan

Kesehatan

Rukiyah Ai Yeyeh dan Lia Yulianti.

Indonesia (SDKI). (2012). AKI

2013. Asuhan Kebidanan 4

dan AKB di Indonesia. Diakses

Patologi Kebidanan. Jakarta:

Februari

Trans Info Media.

http://surveidemografidankese

2015.

Dari:

hatanindonesiaSDKI.com.
Saminem, 2010. Dokumentasi Asuhan
Kebidanan

Konsep

dan

Praktik. Jakarta: EGC.

Siti

Muliawati.

Dan Sehat Memilih Alat KB.

Yogyakarta : Insania.

Deskriptif

Walyani, Elisabeth Siwi. 2015. Asuhan

Pelaksanaan Teknik Menyusui

Kebidanan Pada Kehamilan.

Bayi Tunggal Di RB MTA

Yogyakarta:

Semanggi Surakarta. 2012.

Press.

Sujiyatini.dkk.
Kebidanan

Studi

Uliyah, Maratul. 2010. Panduan Aman

2011.
II

Asuhan
(Persalinan).

Yogyakarta: Rohima Press.

Sulistyawati, Ari dan Esti Nugraheny.
2010. Asuhan Kebidanan Pada

Wulandari,

Pustaka

Setyo

Retno

Handayani.

2011.

Baru

dan

Sri

Asuhan

Kebidanan Ibu Masa Nifas.

Yogyakarta:
Publishing.

Gosyen