Está en la página 1de 7

Octaviana Dian Ayuningrum

14321009
Audit
TUJUAN DAN TANGGUNG JAWAB AUDIT
Pihak manajemen bertanggung jawab menerapkan kebijakan akuntansi
yang memadai, menjaga kecukupan pengendalian internal dan menyajikan
laporan keuangan yang wajar. Mendeteksi kesalahan penyajian yang sifatnya
material dalam laporan keuangan dan mengidentifikasi kelemahan yang
signifikan dalam pengendalian internal terhadap laporan keuangan adalah
tanggung jawab auditor. Jika manajemen bersikeras mempertahankan
pengungkapan laporan keuangan yang dianggap auditor tidak dapat diterima,
maka auditor dapat menerbitkan opini tidak wajar (adverse), opini wajar dengan
pengecualian (qualified) atau menarik diri dari kontrak kerja. Senada dengan
yang diungkapkan PSA 02 bahwa tujuan pengauditan laporan keuangan adalah
pemberian opini atas laporan keuangan.
a.

b.
1.
2.
3.
c.

d.

Dalam memenuhi tanggung jawabnya, auditor harus memerhatikan :


Salah saji material vs. Tidak material
Kesalahan saji dianggap material jika gabungan dari kesalahan-kesalahan yang
belum dikoreksi dan kecurangan dalam laporan keuangan akan mengubah atau
memengaruhi keputusan orang orang yang menggunakan laporan keuangan
tersebut
Keyakinan yang memadahi
Keyakinan adalah ukuran atas tingkat kepastian yagn telah didapatkan oleh
auditor saat pengauditan telah diselesaikan namun tidak bersifat absolut karena :
Sebagian besar bahan bukti audit berasal dari pengujian sampel populasi
Penyajian akuntansi bersisi estimasi yang kompleks melibatkan
ketidakpastian dan dapat dipengaruhi oleh kejadian di masa mendatang
Sulit mendeteksi salah saji dalam laporan keuangan ketika terjadi kolusi di
antara manajemen
Kesalahan vs. Kecurangan (PSA 70 SA 316)
Kesalahan adalah salah saji dalam pelaporan keuangan yang tidak disengaja
Kecurangan adalah salah saji dalam pelaporan keuangan yang disengaja,
kecurangan terbagi menjadi penyalahgunaan aset yang disebut kecurangan
karyawan dan kecurangan dalam pelaporan keuangan yang sering disebut
dengan kecurangan manajemen
Skeptisme profesional (PSA 04 SA 230)
Skeptisme profesional merupakan suatu perilaku pemikiran yang secara kritis
dan penilaian kritis atas bukti audit. Auditor tidak harus menganggap bahwa
manajemen telah berlaku tidak jujur, namun kemungkinan bahwa adanya
ketidakjujuran harus dipertimbangkan

Tanggungjawab auditor dalam mendeteksi kesalahan saji material adalah


auditor menekan beragam kesalahan yang diakibatkan oleh kesalahan dalam
perhitungan, kealpaan, kesalahpahaman dan kesalahan penerapan standar
akuntansi serta kesalahan dalam pengelompokan dan penjelasan.
Tanggung jawab auditor dalam mendeteksi kecurangan material
Kecurangan yang diakibatkan kecurangan dalam pelaporan keuangan
membahayakan para pengguna dengan cara memberikan informasi laporan
keuangan yang salah untuk membuat keputusan. Kecurangan akibat
penyalahgunaan aset para pemegang saham, kreditor, dan lainnya akan
mendapatkan bahaya karena aset tersebut tidak lagi tersedia bagi para
pemiliknya yang berhak.
Terdapat perbedaan penting antara penggelapan aset dan salah saji yang
material dari penggelapan aset dengan beberapa pertimbangan yaitu :
1.
Aset yang diambil dan digelapkan ditutupi dengan cara menyalahsajikan aset
2.
Aset diambil dan digelapkan ditutupi dengan mengurangsajikan pendapatan
atau melebihsajikan beban
Tanggung jawab auditor untuk membongkar tindakan ilegal
Berdasarkan PSA 31 (SA 317) tindakan ilegal adalah pelanggaran terhadap
hukum atau peraturan pemerintah selain kecurangan
a.
Tindakan ilegal berdampak langsung : mengevaluasi apakah terdapat bahan
bukti yang tersedia dan mengindikasikan adanya pelanggaran yang signifikan
terhadap peraturan perpajakan pemerintah
b.
Tindakan ilegal berdampak tidak langsung misalnya melanggar hukum
perlindungan lingkungan, insider trading, hukum hak sipil, dan peraturan
keselamatan karyawan

a.
b.

1.
2.
3.

Auditor memiliki tiga tingkat tanggung jawab untuk menemukan dan


melaporkan tindakan-tindakan ilegal sebagai berikut :
Akumulasi bukti ketika tidak ada alasan untuk meyakini adanya tindakan
ilegal berdampak tidak langsung
Akumulasi bukti ketika ada alasan untuk meyakini adanya tindakan ilegal
berdampak langsung atau tidak langsung yang mungkin timbul. Jika auditor
yakin bahwa suatu tindakan ilegal telah terjadi maka tindakan yang harus
diambil adalah :
Menanyakan pada manajemen yang tingkatannya lebih tinggi dari pihak
yang dicurigai terlibat dalam tindakan ilegal yang potensial
Auditor harus berkonsultasi dengan penasihat hukum klien atau ahli lainnya
Auditor harus mempertimbangkan untuk menambah akumulasi bahan bukti
audit

Tindakan ketika auditor mengetahui adanya tindakan ilegal


1.
Mempertimbangkan dampaknya terhadap laporan keuangan termasuk
kecukupan pengungkapannya. Jika auditor menyimpulkan bahwa
pengungkapan terkait tidak memadahi maka auditor harus memodifikasi laporan
audit yang diterbitkan
2.
Mempertimbangkan dampak terhadap hubungan KAP dengan manajemen
3.
Mengomunikasikan dengan komite audit dan otorasi lainnya
Siklus laporan keuangan
Pengauditan dilakukan dengan membagi laporan keuangan ke dalam
kelompok yang lebih kecil. Memperlakukan setiap saldo akun dalam laporan
keuangan sebagai kelompok yang terpisah tidak efisien dan berakibat audit yang
terpisah atas akun-akun yang berhubungan sangat dekat.

Pendekatan siklus dalam pengelompokan audit


Pendekatan siklus adalah mengelompokkan audit dengan tetap menjaga
jenis atau kelompok transaksi dan saldo akun yang terkait erat ke dalam satu
kelompok yang sama. Pendekatan siklus praktis digunakan karena
menggabungkan transaksi yang dicatat dalam jurnal-jurnal yang berbeda dengan
saldo yang tercatat di buku besar yang ditimbulkan dari transaksi-transaksi
tersebut. Macam-macam siklus :
Siklus penjualan dan penagihan
Siklus pembelian dan pembayaran
Siklus penggajian dan kepegawaian
Siklus akuisisi modal dan pelunasan
Hubungan antar siklus

Menetapkan tujuan pengauditan


Auditor menjalankan pengauditan atas laporan keuangan dengan
menggunkan pendekatan siklus dalam melakukan pengujian audit atas
transaksi-transaksi yang memengaruhi saldo akhir suatu akun serta melakukan
pengujian audit atas saldo akun dan pengungkapan terkait. Cara yang paling

efektif dan efisien untuk melakukan pengauditan dengan mendapatkan beberapa


kombinasi keyakinan untuk setiap kelompok transaksi dan untuk saldo akhir
akun-akun terkait.
1.
Tujuan audit terkait transaksi adalah beberapa tujuan audit harus terpenuhi
sebelum auditor dapat menyimpulkan bahwa transaksi tersebut telah dicatat
dengan tepat
2.
Tujuan audit terkait saldo adalah beberapa tujuan audit harus terpenuhi oleh
masing-masing saldo akun
3.
Tujuan audit terkait penyajian dan pengungkapan informasi laporan
keuangan

1.
-

2.
-

Asersi manajemen
Asersi manajemen adalah pernyataan yang tersirat atau tertulis oleh
manajemen mengenai kelompok-kelompok transaksi dan akun-akun terkait
serta pengungkapan dalam laporan keuangan. Asersi manajemen secara
langsung terkait dengan standar akuntansi karena asersi ini merupakan bagian
dari kriteria bahwa manajemen telah mencatat dan mengungkapkan informasi
akuntansi dalam laporan keuangan
Pengelompokan asersi menurut PSA 07 (SA 326)
Asersi mengenai kelompok-kelompok transaksi dan kejadian-kejadian
selama periode yang diaudit
Keterjadian => asersi menekankan apakah transaksi yang telah tercatat dan
telah dilaporkan dalam laporan keuangan benar-benar telah terjadi selama
periode pembukuan. Pelanggaran atas asersi ini akan mengakibatkan lebih saji
akun
Kelengkapan => asersi ini menekankan apakah sumua transaksi yang
seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan sudah dicatat dengan lengkap.
Kelengkapan ini merupakan kebalikan dari asersi keterjadian. Pelanggaran atas
asersi ini akan mengakibatkan kurang saji
Akurasi => asersi ini membahas apakah transaksi telah dicatat dengan
jumlah yang benar
Klasifikasi => asersi ini menekankan apakah transaksi telah dicatat dengan
nama akun yang tepat
Pisah batas => asersi ini membahas apakah transaksi telah dicatat pada
periode pembukuan yang tepat

Asersi mengenai saldo akun di akhir periode pembukuan


Keberadaan => asersi ini terkait apakah aset, liabilitas, dan ekuitas yang
dimasukkan dalam neraca memang benar-benar ada di tanggal neraca tersebut.
Pelanggaran asersi ini akan mengakibatkan lebih saji
Kelengkapan => asersi ini terkait apakah semua akun yang harusnya
disajikan dalam laporan keuangan benar-benar telah dimasukkan dalam laporan

keuangan dan merupakan kebalikan dari asersi keberadaan. Pelanggaran akan


asersi ini mengakibatkan kurang saji
Penilaian dan alokasi => asersi ini terkait apakah aset, liabilitas, dan ekuitas
telah dimasukkan dalam laporan keuangan dengan jumlah yang tepat termasuk
penyesuaian yang menggambarkan nilai aset pada nilai realisasi bersihnya
Hak dan kewajiban => asersi ini menekankan apakah aset merupakan hak
entitas tersebut dan apakah liabilitas merupakan kewajiban entitas tersebut pada
suatu tanggal tertentu
3.
-

Asersi mengenai penyajian dan pengungkapan


Keterjadian dan hak dan kewajiban => asersi ini membahas apakah
kejadian-kejadian yang diungkapkan telah benar-benar terjadi dan merupakan
hak dan kewajiban entitas tersebut
Kelengkapan => asersi ini terkait dengan apakah semua pengungkapan yang
diharuskan telah dimasukkan dalam laporan keuangan
Akurasi dan penilaian => asersi ini terkait dengan apakah informasi
keuangan telah diungkapkan dengan wajar dan dengan jumlah yang tepat
Klasifikasi dan pemahaman => asersi ini terkait dengan apakah jumlahjumlah telah diklasifikasikan dengan tepat dalam laporan keuangan dan catatancatatan kaki dan apakah penjelasan saldo dan pengungkapan terkait dapat
dipahami

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Tujuan Audit Terkait Transaksi dimaksudkan untuk memberikan kerangka


untuk membantu auditor dalam mengumpulkan bahan bukti audit yang
memadahi yang diharuskan oleh standar ketiga pekerjaan lapangan dan untuk
memutuskan bukti yang tepat untuk dikumpulkan bagi setiap kelompok
transaksi sesuai dengan kondisi kontrak kerja tersebut
Tujuan umum audit terkait transaksi
Keterjadian transaksi yang dicatat benar-benar ada
Kelengkapan transaksi yang ada telah dicatat
Akurasi transaksi yang dicatat disajikan dalam jumlah yang benar
Pemindahbukuan dan pengikhtisaran transaksi yang dicatat telah
dimasukkan dalam arsip utama dengan tepat dan telah diikhtisarkan dengan
benar
Klasifikasi transaksi yang dimasukkan dalam jurnal klien telah
diklasifikasikan dengan tepat
Penetapan waktu transaksi dicatat pada tanggal yang benar
Setidaknya ada satu tujuan audit khusus terkait transaksi yang harus
dimasukkan ke dalam setiap tujuan umum audit terkait transaksi kecuali jika
auditor yakin bahwa tujuan umum audit terkait transaksi tidak relevan dan tidak
penting dalam situasi tersebut.
Terdapat hubungan satu per satu antara asersi manajemen dengan
tujuan audit terkait transaksi kecuali asersi akurasi, karena asersi akurasi

memberikan panduan dalam melakukan pengujian akurasi transaksi bagi


auditor.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Tujuan audit terkait saldo adalah untuk memberikan kerangka kerja untuk
membantu auditor untuk mengumpulkan bahan bukti yang memadahi terkait
saldo akun
Tujuan umum audit terkait saldo :
Keberadaan jumlah yang dicatat memang benar-benar ada
Kelengkapan jumlah yang ada telah dicatat
Akurasi jumlah yang dimasukkan dinyatakan dalam jumlah yang benar
Klasifikasi jumlah yang dimasukkan pada daftar milik klien telah
diklasifikasikan dengan benar
Pisah batas transaksi mendekati tanggal neraca dicatat dalam periode yang
benar
Keterikatan perincian saldo akun sesuai dengan jumlah di arsip utama yang
terkait sesuai dengan jumlah total saldo akun dan sesuai dengan jumlah di buku
besar
Nilai terealisasi aset dicatat pada estimasi jumlah yang dapat terealisasi
Hak dan kewajiban sebagai pelengkap asersi manajemen tentang hak dan
kewajiban untuk saldo akun
Setidaknya ada satu tujuan audit khusus terkait saldo yang harus
dimasukkan ke dalam setiap tujuan umum audit terkait saldo kecuali jika
auditor yakin bahwa tujuan umum audit terkait transaksi tidak relevan dan tidak
penting dalam situasi tersebut.
Hubungan antara asersi manajemen dan tujuan audit terkait saldo
merupakan hubungan satu-satu kecuali untuk penilaian dan asersi lokasi karena
masalah kompleksitas dari penilaian dan kebutuhan untuk menyediakan
panduan tambahan untuk menguji penilaian bagi auditor
Tujuan audit terkait penyajian dan pengungkapan sama dengan asersi
manajemen untuk penyajian dan pengungkapan
Bagaimana memenuhi tujuan-tujuan audit
Auditor harus mendapatkan bukti audit yang memadahi untuk
mendukung semua asersi manajemen dalam laporan keuangan, hal ini dilakukan
dengan mengakumulasi bukti-bukti untuk mendukung kombinasi yang tepat
dari tujuan audit terkait transaksi dan tujuan audit terkait saldo. Untuk
melakukan ini, auditor menjalankan sebuah proses audit yang merupakan
sebuah metodologi yang sangat jelas untuk pengorganisasian sebuah audit untuk
meyakinkan bahwa bukti yang dikumpulkan memadai dan tepat serta semua
tujuan audit yang diperlukan telah dinyatakan dengan jelas dan terpenuhi. Jika
klien merupakan perusahaan publik, auditor juga harus merencanakan untuk

mencapai tujuan yang dikaitkan dengan efektivitas pengendalian internal


terhadap pelaporan keuangan.

1.
2.
1.
2.
3.

(Fase I) Merencanakan dan Merancang Sebutah Pendekatan Audit


Pertimbangan untuk memilih pendekatan untuk mengaudit :
Bukti memadai dalam jumlah yang cukup harus dikumpulkan untuk
memenuhi tanggung jawab profesional dari auditor
Biaya pengumpulan bahan bukti sebaiknya diminimalisir
Aspek kunci pendekatan audit :
Mendapatkan pemahaman atas entitas klien dan lingkungannya
Memahami pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian => auditor
mengidentifikasi pengendalian internal dan mengevaluasi efektivitasnya
Menilai risiko salah saji material dengan memahami industri dan strategi
bisnis klien serta efektivitas dalam pengendalian internal
(Fase II) Melaksanakan Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif
Transaksi
Pengujian pengendalian adalah menguji efektivitas pengendalian. Tes
substantif transaksi adalah auditor mengevaluasi catatan transaksi klien dengan
melakukan verifikasi jumlah nominal transaksi. Demi tercapainya efisiensi
seringkali kedua jenis pengujian tersebut dilakukan pada waktu yang sama.
(Fase III) Melakukan Prosedur Analitis dan Pengujian atas Rincian Saldo
Prosedur analitis menggunakan perbandingan dan keterkaitan untuk
menilai apakah saldo akun atau data lain disajikan secara wajar. Menguji rincian
saldo merupakan prosedur khusus yang dimaksudkan untuk menguji salah saji
nilai nominal saldo akun di laporan keuangan.
(Fase IV) Menyelesaikan Audit dan Menerbitkan Laporan Audit
Setelah auditor menyelesaikan seluruh prosedur untuk masing-masing tujuan
audit dan laporan keuangan serta pengungkapan yang terkait, sangat penting
untuk menggabungkan informasi yang didapatkan untuk mencapai kesimpulan
menyeluruh mengenai apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar.
Ketika audit telah diselesaikan, seorang akuntan publik harus menerbitkan
laporan audit untuk menyertai laporan keuangan yang diterbitkan oleh klien

También podría gustarte