Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keluarga membentuk unit dasar dari masyarakat kita, maka lembaga sosial yang
paling banyak memiliki efek-efek yang paling menonjol tehadap anggotanya.Unit dasar ini
memiliki pengaruh yang begitu kuat terhadap perkembengan seorang individu yang dapat
menetukan berhasil-tidaknya kehidupan individu tersebut.Setiap anggota keluarga memiliki
kebutuhan dasar fisik, pribadi dan sosial.Keluarga harus berfungsi menjadi perantara bagi
tuntutan-tuntutan dan harapan-harapan dari semua individu yang ada dalam unit
tersebut.Sebuah keluarga diharapkan dapat bertanggungjawab untuk memenuhi kebutuhan
dan tuntutan dari orang tua dan anak-anak, ini menjadi satu tugas yang sulit karena harus
memprioritaskan kebutuhan individu yang beraneka ragam pada saat tertentu. Di lain pihak,
masyarakat mengharapkan setiap anggotanya memenuhi kewajiban-kewajibannya dan
tuntutannya. Sebab itu keluarga harus menjadi perantara bagi kebutuhan dan tuntutan dari
anggota keluarganya dengan kebutuhan dan tuntutan dari masyarakat.
Dalam suatu keluarga tentunya terdapat orang dewasa dan anak-anak.Di dunia yang
semakin modern ini, yang kita kenal dengan era post modern, ada begitu banyak tantangan
yang
harus
dihadapi
oleh
setiap
individu
dan
keluarga.Apalagi
bicara
soal
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penjelasan teori/konsep dasar mengenai keperawatan Keluarga dengan
Balita?
2. Bagaimana tahap perkembangan Keluarga dengan Balita?
3. Bagaimana proses keperawatan Keluarga dengan Balita?
4. Apa saja masalah-masalah kesehatan yang timbul pada anak usia Toddler dan Pre
School (Balita)?
5. Bagaimana memberikan bimbingan selama Fase Toddler dan Pre School (Balita)?
C. Tujuan
1. Untuk memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai teori/konsep dasar
mengenai keperawatan keluarga dengan Balita.
2. Untuk memaparkan kepada mahasiswa, tahap-tahap perkembangan keluarga
dengan Balita.
3. Untuk menjelaskan kepada mahasiswa bagaimana proses keperawatan berperan
dalam kehidupan keluarga dengan Balita.
4. Untuk memaparkan kepada mahasiswa, masalah-masalah kesehatan apa saja yang
sering muncul pada anak-anak di usia Toddler dan Pra Sekolah (Balita).
5. Untuk menjelaskan kepada mahasiswa tentang bagaimana memberikan bimbingan
pada anak-anak di usia Toddler dan Pra Sekolah (Balita).
D. Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui informasi mengenai teori/konsep keperawatan
keluarga dengan Balita.
2. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja yang menjadi tahap-tahap perkembangan
keluarga dengan Balita.
3. Mahasiswa dapat mengerti melaksanakan proses keperawatan pada keluarga
dengan Balita.
4. Mahasiswa dapat mengetahui masalah-masalah kesehatan yang sering muncul
pada anak-anak di usia Toddler dan Pra Sekolah (Balita).
5. Mahasiswa dapat memahami bagaimana cara memberikan bimbingan kepada
anak-anak di usia Toddler dan Pra Sekolah (Balita).
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
Pada usia Toddler dan prasekolah anak mengalami lompatan kemajuan yang
menakjubkan. Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan emosional. Anak usia
toddler dan prasekolah ini sedang dalam proses awal pencarian jati dirinya. Beberapa prilaku
yang dulunya tidak ada, sekarang muncul. Secara fisik dan psikis usia ini adalah usia yang
rentan berbagai penyakit yang akan mudah menyerang anak usia ini dan menimbulkan
masalah yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang jika kondisi kesehatan anak tidak
ditangani secara baik oleh para praktisi kesehatan yang juga usaha-usaha pencegahan adalah
usaha yang tetap paling baik dilakukan.
Berkaitan dengan uraian diatas maka dalam makalah ini penulis menguraikan beberapa
masalah kesehatan yang banyak dijumpai pada anak usia ini serta usaha pencegahan dan
penanganannya terutama yang berkaitan dengan tindakan keperawatan dan menyangkut satu
masalah yang paling menonjol sehingga muncul satu diagnosa keperawatan.
1. Konsep Dasar
Periode Eraly Childhood yaitu sejak umur 1 tahun sampai dengan 6
tahun dibagi atas :
a. Toddler : umur 1 /sd 3 tahun
b. Preschool : umur 3 s/d 6 tahun
2. Perkembangan Fungsi Mental dan personality
a. Fase oral (0-1 tahun)
Positif
- Memberikan kepuasan/kesenangan
- Menghisap, menelan, memainkan bibir
- Makan kenyang, tidur
Negatif
- Mengigit, mengeluarkan air liur
- Marah, menangis.
1.
Masalah-Masalah Kesehatan Yang Timbul Pada Anak Usia Toddler dan Pre-School
(BALITA)
N
MASALAH /
MANAJEMEN
PERTIMBANGAN
PENYAKIT
TERAUPETIK
KEPERAWATAN
1.
Diare
(Gastroenterolog
i)
agen pembuka :
Bakteri dan
virus.
Sumber :
Makanan basi,
beracun, alergi
terhadap
makanan
Masa Inkubasi :
Bayi : BAB
3x / 24
jam
Anak : BAB 3x
/ 24
jam
Manifestasi
DAN KOMPLIKASI
Komplikasi :
a. Dehidrasi
b. Renjatan hipovelemik
c. Hypocalanta
d. Intoleransi laktosa
sekunder
e. Kejang
f. Malnutrisi energi
protein.
g. Obat:
1) Anti sekresi
2) Anti spasmolitik
3) Pengeras tinja
4) Anti biotika
a. Memberikan
cairan
b. Diatelik
(pemberian
makanan)
Klinis :
Bayi dan anak
menjadi
cenggeng,
gelisah,
suhu tubuh
meninggi
cair dan
mungkin
disertai dengan
lendir
2.
atau darah.
Variacela (cacar
Kekhususan :
air)
Agen
pembawa :
Zooster immunoglobin
Sekresi primer
saluran
pernafasan dan
tinggi.
organ
Obat :
terinfeksi, pada
Diphenhidramin
tingkatan lesi
kulit
histamin untuk
yang lebih
menghilangkan gatak ;
rendah.
Transmisi :
Kontak langsung
kedua.
terkonta minasi
Komplikasi :
oleh
objek penular
an.
Masa
a.
Lakukan isolasi
ketat dirumah
sakit.
b. Isolasi anak
dirumah sampai
vesikel mengering
(biasanya 1
mingus etelah
terinfeksi) dan
isolasi anak yang
beresiko tinggi
terinfeksi.
c. Beri perawatan
kulit; mandi dan
berganti pakaian
setiap hari, beri
olesan lotion;
calamine; potong
dan bersihkan
kuku.
d. Mengurangi
gatalgatal.
Hindari mengupas
kulit kerak yang
menggosok dan
membuat iritasi.
Inkubasi :
2 3 minggu
biasanya
13- 17 hari.
Masa
Penularan :
Biasanya 1 hari
setelah erupsi
lesi
(masa awal)
sampai 6
hari setelah
banyak
muncul vesikel
ketika
kerak kulit
terbentuk.
Manifestasi
Klinis :
Tahap Awal :
Demam ringan,
malaise,
anorexia,
pertama kali 24
jam,
ruam dan gatal
sekali,
mulai muncul
makula,
dengan cepat
berkembang
menjadi
papula dan
menjadi
d.
Peredaran Varicella
(perdarahan kecil pada
vesikel
(dikelilingi oleh
dasar
eritematosus
menjadi
gelembung,mud
ah
pecah dan
membentuk
(kerak). Ketiga
tahapan (Papula,
vesikel dan
kerak
kulit) hadir
dalam
tingkatan
berbeda
dalam waktu
yang
sama.
Distribusi :
Sentrifetal,
menyebar
ke wajah dan
tubuh
tapi jarang pada
tungkai dan
lengan.
Gejala :
Elevasi suhu dari
limfade nopaty,
iritasi
3.
dari gatal-gatal.
Difhteria
a. Antitoksin (biasanya
a.
Lakukan isolasi
Manifestasi
Klinis :
Bervariasi
menurut
lokasi anatomi
Pseudomembran
.
Nasal :
Menyerupai flu,
nasal
mengeluarkan
serosan
guineous
mukous
purulent tanpa
gejalagejala
pokok: tampak
seperti
epistaksis.
Tonsilar /
pharyingeal :
Malaise,
anorexia,
tenggo rokan
sakit,
sedikit demam,
pulse
meningkat dari
yang
diharapkan
selama 24
jam, membran
melembut, putih
atau
melalui intravena
diawali dengan test
kulit dan konjungtiva
untuk me ngetes
sensitifitas terhadap
serum.
b.
Antibiotik (penisillin
atau erythromycin.
c.Bedrest total
(pencegahan
miokarditis)
d.
Tracheostomy untuk
penghambatan jalan
udara.
e. Perawatan carrier dan
b.
c.
d.
e.
f.
g.
ketat di rumah
sakit.
Berpartisipasi
pada test
sensitifitas; beri
epineprin jika
ada.
Beri antibiotik,
amati tandatanda
sensiti fitas
terhadap peni
silin.
Gunakan suction
jika perlu
Beri perawatan
komplit untuk
memproleh
bedrest.
Atur kelembaban
untuk pencairan
optimum sekresi.
Amati respirasi
untuk tanda-tanda
penghambatan.
abu-abu;
timbulnya
limfadenitis jika
penyakitnya
parah
timbul toximea,
septik
syok, dan
meninggal
dalam 6-10 hari.
Lharyngeal :
Demam : serak,
batuk, tanpa ada
tanda awal,
potensial
penghambatan
jalan
udara, gelisah,
cyanosis,
retraksi
dyspniec.
4.
Rubeola
(campak)
Agent
pembawa :
Virus
Komplikasi :
Sumber :
Sekresi saluran
enchepalitis, atau
nafas,
purpura); penyakitpenyakit
menular yang
dari
orang yang
anak-anak; bahaya
terinfeksi.
a. Yakinkan
orangtua bahwa
vesikel-vesi kel
adalah suatu
proses penyakit
yang alami pada
anak-anak yang
terinfeksi.
b. Gunakan
sentuhan lembut
jika diperlukan.
c. Jauhkan anak
dari
wanita hamil.
Transmisi :
Kontak langsung
dengan orang
yang
terinfeksi.
Masa inkubasi :
10 20 hari.
Periode
penularan :
Dari 4- 5 hari
setelah
ruam-ruam
muncul
tetapi terutama
selama tahapan
awal
(catharal).
Manifestasi
klinis :
Fase prodromal :
Tidak dijumpai
pada
anak-anak,
namun
dijumpai pada
orang
remaja dan
dewasa
yang ditandai
dengan
demam ringan,
sakit
kepala, malaise,
anorexia,
konjungtivitis
ringan,
coryza, sakit
kerongkongan,
batuk
dan
limfadenopaty.
Paling sedikit 15 hari,
menghilang 1
hari
setelah
terjadinya
ruam.
Ruam :
Pertama kali
muncul di
wajah dan
dengan
segera menyebar
keleher, lengan
batang
tubuh dan kaki.
Diakhiri hari
pertama
ditutupi dengan
bercak- bercak
kemerahan
makulo
pupalar,
biasanya
hilang pada hari
ketiga.
Tanda dan
gejala :
Demam ringan
yang
muncul
kadangkadang,
sakit kepala,
malaise dan
5.
limfadenopaty.
Pertusis
Pemberian antibiotik
Agent :
Eythromycin, ampisillin,
Bordettela
kotrimaxazol,
pertusis
khloramfenikol,
Sumber :
expextoransia dan
Masuknya dari
saluran
pernafasan dari
hebat sekali.
seseorang
Luminal.
yang terinfeksi.
Komplikasi :
Penularan :
Kontak langsung
bronkop neumonia,
dan
droplet.
muntah-muntah berat,
biasanya
edema otak.
10hari.
Perkembangan
:
Yang paling
besar
selama catharal
(radang selaput
lendir)
sebelum
a. Anjurkan untuk
bedrest
b. Berikan kompres
panas dan dingin.
c. Berikan diit
makanan cair dan
lunak
munculnya
(kambuhnya
kembali
dan menghilang
pada
minggu ke 4
setelah
munculnya
kembali
gejala penyakit).
Manifestasi
klinik :
Stadium
kataralis
Batuk ringan
pada
malam hari,
anorexia,
Stadium
spasmodik
Batuk bertambah
berat dan terjadi
paroximal
berupa
batuk-batuk
khas,
keringat, dilatasi
pembuluh darah
leher dan muka,
muka
merah, sianosis.
Stadium
konvalensi
menghilang.
Parasitis
1. Piperazin sitrat
a. Memberikan
intestinal
(antepar)
penyuluhan pada
Askariasis
2. Hexilresorsinol
orangtua penting-nya
Agent
3. Oleumkenopodii
Askaris
4. Santonin
sanitasi lingkungan.
lumbricoides.
5. Pirantel pamoat
Sumber :
(combantrin)
Faeces
6. Papain (fellardon
Masa
Inkubasi :
2-3 minggu
Manifestasi
Klinis :
Infeksi ringan,
asimptoma tik
infeksi
berat, anorexia,
iritabilitas,
ketakutan,
perut besar,
penurunan berat
badan, demam
dan
kolik.
Infeksi parah;
gangguan usus,
usus
buntu, perforasi
usus
dengan
peritonitis,
gangguan
empedu,
paru dan
pneumonitis.
E.
TODDLER
Usia 12 18 Bulan
PRE- SCHOOL
Usia 3 Tahun
ritualisme.
anak ke TK.
berangsur-angsur hentikan
pengaturan waktu,
padat.
anak.
tidur.
gagap.
terjatuh.
tua.
(briefing).
makanan anak.
gigi.
Tekankan tentang pentingnya
Usia 4 Tahun
mengandung fluorida.
Usia 18 24 Bulan
bahasa-bahasa yang
mengejutkan.
orangtua
anak.
Masukkan anak ke TK
sex.
kemandirian anak.
sebelumnya.
yang menakutkan.
usia 5 tahun.
Usia 5 Tahun
lingkungan sekolah.
Pastikan kelengkapan immunisasi
sebelum memasuki sekolah.
Usia 24 36 Bulan
Bicarakan pentingnya peniruan
pada anak dan perlunya
melibatkan anak dalam berbagai
aktifitas.
Bicarakan tentang pendekatan
yang dilakukan untuk toilet
training dan harapan-harapan
yang realistik.
Tekankan keunikan proses berfikir
pada toddler, terutama bahasa
yang digunakan, pemahaman yang
kurang tentang waktu dan
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN BALITA
3.1 Pengkajian
a. Data fokus
1) Nama Kepala Keluarga
: Tn.A
2) Alamat
: Surabaya
3) Pekerjaan KK
: Karyawan swasta
4) Pendidikan KK
: Sarjana
5) Komposisi keluarga
No
Nama
Jenis kelamin
Tn. A
Laki-laki
Ny. H
3
4
Hub dalam
Ket
Umur
Pendidikan
Ayah
30 th
Karyawan
Perempuan
Ibu
28 th
Karyawati
Ny. M
Perempuan
Ibu Ny.H
50 th
SLTA
An. A
Laki-laki
Anak
5 th
TK
3 th
keluarga
pertama
5
An. J
Laki-laki
Anak ke dua
6) Tipe keluarga
: Keluarga Extended
: Kristen
9) Genogram
= perempuan
= laki-laki
10) Status sosial ekonomi keluarga : Dalam keluarganya yang menjadi tulang punggung
adalah Tn. A sebagai kepala rumah tangga. Penghasilan keluarga berdua sekitar Rp
3.500.000,- sampai dengan Rp 4.000.000.- dan telah memahami pengelolaan uang .
Sementara ini penghasilan banyak dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan
sebagian ditabung
11) Aktivitas rekreasi keluarga: Jika ada keinginan untuk rekreasi maka keluarga akan
berekreasi dan sebisa mungkin meluangkan waktu untuk rekreasi bersama ke taman
atau tempat hiburan.
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. A dan Ny. H menikah selama 9 tahun yang lalu dan telah mempunyai
dua orang anak An A (5 th) dan An J (3 th), jadi keluarga Tn. A dan Ny. H berada
pada tahap perkembangan keluarga dengan anak balita.
2) Riwayat keluarga saat ini
Saat ini keluarga Ny. H dan Tn. A sebagai keluarga yang telah memiliki 2 anak
sedang mengalami kebingungan dalam mendidik anak dan mengatur waktu untuk
anak karena sama-sama bekerja dan keduaya merasa kurang memberikan perhatian
pada anak-anak mereka. Anak lebih sering bersama Ny. M atau Ibu Ny.H.
3) Riwayat kesehatan keluarga sekarang
Menurut Tn.A selama ini Tn.A jarang sakit dan hanya batuk pilek biasa saja.
Menurut Ny.H jika dirinya sakit biasanya berobat di puskesmas atau ke dokter
terdekat. An.A dan An.J memiliki riwayat sakit biasa seperti pilek,batuk,demam,dan
terkadang diare.An.J Kedua anaknya juga rutin mengikuti imunisasi yang
diselenggarakan oleh puskesmas. Saat dilakukan pengkajian An. J mengalami diare
sejak 1 hari sebelumnya
4) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Menurut pengakuan keluarga, tidak pernah mengalami sakit berat yang memerlukan
perawatan di Rumah Sakit ataupun perawatan di rumah yang lama. Dari riwayat
kesehatan keluarga Tn. A ada yang memilki riwayat penyakit kronis yakni
hipertensi.
c. Data lingkungan
1) Karakteristik rumah
a. Denah Rumah
b.
7
8
4
1
3
2
Ket:
1 = Ruang Tamu
2 = Ruang Keluarga
3,4,5 = Kamar Tidur
6 = Kamar Mandi
7 = Dapur
8= Ruang Makan
Hubungan satu anggota keluarga dengan yang lainnya cukup baik dan sudah
terbiasa saling tolong menolong
d.Struktur keluarga
1) Struktur peran
Dalam keluarga Tn.A sebagai kepala keluarga berkewajiban mencari nafkah untuk
keluarga dan dibantu oleh Ny.H.Mereka berdua bekerja menjadi karyawan
swasta.Ny.M adalah ibu dari Ny.H sebagai ibu rumah tangga.
2) Struktur kekuatan keluarga
Dalam pengambilan keputusan keluarga Tn. A dan Ny. H selalu memutuskan
secara bersama-sama, bila ad masalah yang tidak dapat diputuskan mereka
meminta pendapat kepada orang tua masing-masing dan musyawarah sebagai
jalan keluar dari permasalahan mereka.
3) Nilai atau norma keluarga
Sebagai orang yang beragama kristen keluarga Tn A dan Ny H memiliki nilai-nilai
dan norma yang dianut seperti sopan santun terhadap orang tua, isteri terhadap
suami. Di dalam keluarganya memiliki kebiasaan makan bersama setiap pagi di
meja makan dan beribadah bersama setiap hari Minggu.
4) Pola komunikasi keluarga
Sehari-hari semua anggota keluarga berkomunikasi menggunakan bahasa
Indonesia, begitupun terhadap keluarga dan tetangga.
e. Fungsi keluarga
1) Fungsi Afektif
Menurut Ny.H saat ini keluarga sedang berfokus pada perkembangan dan
pertumbuhan dari kedua anak.Terlebih Ny.M (nenek) yang lebih banyak berperan
dalam mengasuh kedua anak mereka di rumah karena kedua orang tua bekerja
pukul 08.00 16.00.Sering terjadi konflik antara An.J dan An. A dikarenakan
berebut mainan dll.Peran Orang tua dari An.J dan An. A tidak berani menghukum
dengan keras,hanya menasihati anaknya.Ny.M (nenek) juga memiliki peran dalam
tumbuh kembang anak.
2)Fungsi ekonomi
Ny. H mengatakan penghasilannya dan suaminya cukup untuk memenuhi
kebutuhan sandang, pangan dan papan keluarga Tn. A,Ny. H, Ny.M dan anak-anak
mereka
1) Fungsi mendapat status social
Hubungan antara ayah, ibu,anak,dan nenek sampai sejauh ini baik dan hubungan
dengan keluarga besarnya pun baik. Hubungan keluarga dengan orang lain pun
baik, terutama tetangga-tetangga terdekat
4) Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan
a. Menurut keluarga, masalah kesehatan apa yang sedang dihadapi keluarga
(pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab, persepsi keluarga terhadap
masalah) : Menurut Ny. H keluarga kawatir ketika anggota keluarganya ada yang
sakit dan memaksimalkan pengobatan untuk kesembuhan anggota keluarga
terlebih saat ini An J sedang diare
b. Apa yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan yang
sedang dialami : Ny.H dan Ny.M sangat memperhatikan kesehatan diri anggota
keluarga, melarang An.A dan An.J bermain permainan yang dapat menjadi faktor
munculnya penyakit. Terdapat kebiasaan cuci tangan dan cuci kaki setiap masuk
rumah.
c. Kemana keluarga meminta pertolongan apabila ada anggota keluarga yang
mengalami masalah kesehatan : Ke puskesmas atau dokter
d. Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah timbulnya masalah
kesehatan : Makan teratur dan istirahat yang cukup banyak membantu dalam
menjaga kesehatan dan mencegah penyakit
5) Fungsi reproduksi
Saat ini Ny. H menggunakan alat kontrasepsi spiral, memasuki jangka waktu
tahun kedua dari pemakaian KB tersebut. Tn.A dan Ny.H memilih KB ini dengan
alasan untuk tidak memiliki anak lagi.Karena mereka lebih memfoskuskan diri
mengasuh kedua anak mereka.
f. Stress dan koping keluarga
1) Stress yang dimiliki
Stressor jangka pendek dan jangka panjang :
Menurut Ny.H dan Tn.A mereka sedang mengalami perasaan kawatir dan cemas
akan pertumbuhan dan perkembangan anak.Dan mereka merasa bersalah kepada
Ny.M karena lebih banyak mengasuh anak-anak mereka pada saat mereka berdua
bekerja.
2)Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Baik, menurut Ny. H dan Tn.A keluarga mereka mampu mengatasi stresor yang
datang dengan koping yang efektif.Ny H dan Tn.A selalu meminta izin Ny.M untuk
mengasuh dan menitipkan anak-anak mereka dan Ny.H dan Tn.A selalu
meluangkan waktu untuk rekreasi bersama di akhir minggu. Dapat disimpulkan
bahwa stressor terbesar keluarga adalah datang dari dunia kerja Ny H dan Tn A.
Karena pekerjaan yang padat sehingga kewajiban mengasuh kedua anak balitanya
tidak terjadi dan kemungkinan anak-anak tumbuh menjadi anak yang kurang kasih
sayang dari kedua orangtuanya dapat terjadi.
3) Strategi koping yang digunakan
Untuk menghadapi stressor Ny.H dan Tn.A selalu berkonsultasi dengan orang tua
masing-masing terlebih masalah pengasuhan dari kedua anak balitanya.Tn A dan
Ny.H
tetap
memfasilitasi
anak
dengan
permainan
yang
menstimulasi
2.
Pemeriksaan
An. J
Tn. A
Fisik
KeadaanUmum
Ny. H
BB
77 kg
59 kg
50 kg
13 kg
10 kg
TB
Kepala :
175 cm
161 cm
159cm
80 cm
60 cm
Rambut
Ikal,hitam,bersih
Ikal,hitam,bersih
dan bersih
Mata
Hidung
putih,bersih
Konjungtiva
an Konjungtiva
an Konjungtiva
anKonjungtiva
anKonjungtiva
an
anemis,
sclera
an anemis,
an anemis,
ananemis,
ananemis,
an
ikterik,
sclera
sclera
sclera
penglihatanikterik,
penglihatanikterik,
sclera
penglihatan
baik
baik
menurun
baik
baik
sinusitis (-),
sinusitis (-),
sinusitis (-),
sinusitis (-),
sinusitis (-),
polip (-), penciuman polip (-), penciuman polip (-), penciumanpolip (-), penciumanpolip (-), penciuman
baik
Mulut
baik
baik
baik
baik
bersih,
gigi cukup.
gigi cukup.
cukup.
Telinga
Pendengaran
baik, Pendengaran
baik, Pendengaran
sedikitPendengaran
baik,Pendengaran
baik,
3.
4.
Leher
serumen (-)
Pembesaran
serumen (-)
vena Pembesaran
serumen (-)
venaPembesaran
JVP
jugularis(-)
jugularis(-)
jugularis(-)
jugularis(-)
jugularis(-)
Kelenjar Tiroid
Dada
Pembengkakan (-)
Pembengkakan (-)
Pembengkakan (-)
Pembengkakan (-)
Pembengkakan (-)
Bengkak (-),
Bengkak (-),
Bengkak (-),
Bengkak (-),
Bengkak (-),
Simetris
Simetris
simetris
simetris
simetris
bengkak (-)
bengkak (-)
bengkak (-)
bengkak (-)
bengkak (-)
vena
Mamae
Inspeksi
Palpasi
Paru
otot
bantuan otot
bantuan otot
bantuanotot
bantuanotot
Inspeksi
pernafasan.(-)
pernafasan.(-)
Palpasi
bengkak dan lesi (-) bengkak dan lesi (-) bengkak dan lesi (-)
Perkusi
Auskultasi
pernafasan.(-)
pernafasan.(-)
cairan(-)Tiimbunan
pernafasan.(-)
Palpasi
vesikuler,
RR 21x/mnit
RR 24x/mnit
Perkusi
nafas
vesikuler,
RR 24x/mnit
Letak normal ics 2 dan Letak normal ics 2 Letak normal ics 2Letak normal ics 2 danLetak normal ics 2
3 5dan 6
Ictus
RR 21 x/mnit
Jantung
bantuan
cordis
dan 3 5dan 6
dan 3 5dan 6
3 5dan 6
cordis
dan 3 5dan 6
normalIctus cordis normal
yaitu ics 5 dan 6
Irama
Auskultasi
teratur,
teratur, suraIrama
TD : 120/70 mmHg
teratur,
Nadi : 90 x/mnt
Nadi : 96 x/mnt
Suhu : 37,7 C
5.
Abdomen
Inspeksi
Simetris,
warna Simetris,
Palpasi
Perkusi
normal,
ada
tidak
tekan,
nyeri Tidak
ada tekan,
ada
tidak
benjolan
benjolan
warnaSimetris,
Auskultasi
warna Simetris,
warnaSimetris,
warna
ada
tekan,
nyeri
tidak
ada
usus
15
benjolan
Bising usus (+)
Bising
abdomen normal
normal
normal
hari
yll,
3x/hari
BAB
>
konsistensi
Genetalia
Eksremitas atas Baik
Baik
Baik
Baik
normal
Baik, namun terdapat
dan bawah
Cedera (-)
Cedera (-)
Cedera (-)
kelemahan pada An J
Cedera (-)
ANALISA DATA
Data
Etiologi
Nenek
Masalah
yang Diare
pada
balita
Data Subjektif :
kurang
Ny. H mengatakan
memperhatikan
Ny.
terakhir
seperti
Data objektif:
balita J
botol
yang
kurang
susu
- Nadi 110x/menit
- Balita J rewel
sal.pencernaan
- BAB >3x/hari
penyerapan nutrisi
elektrolit
tua
Diare
Data Subjektif :
Balita
lebih Risiko
-Ny. M mengatakan
cenderung
dengan
stimulasi
daripada
perkembangan balita
orangtua
nenek
M keluarga
ketidakmampuan
Pengasuh kurang
mengatakan kurang
pengetahuan dan
banyak kesempatan
informasi
untuk berinteraksi
dengan anak mereka.
Data Objektif :
- -Ny.M
Resiko gg.
Perkembangan
sebagai
Tn
yang
terutama An.J
gangguan
Balita
melakukan
balita
keluarga
stimulus
pada
berusia
tahun
55
kurang
Ketidakmampuan
Kecemasan
- Keluarga
keluarga mengenal
perkembangan
mengatakan
tentang
keluarga
anak
balita
-
Keluarga
Tidak dapat
mengatakan
cemas
menentukan
menjadi
untuk menjaga
stimulasi
Data Objektif :
-
Anak
Hiperaktif
perkembangan anak
pertama
dan
lebih
tugas
Kecemasan
1. Diare pada balita J berhubungan dengan perilaku Ny. M yang kurang memperhatikan
kebersihan
No Kriteria
1. a. Sifat Masalah
Skala
Ancaman
3
b.Kemungkinan masalah dapat di
Bobot
1
Skoring
3/3 x 1 = 1
1/2 x 2 = 1
3/3 x 1 = 1
2/2 x 1 = 1
ubah
sebagian
c. Potensi masalah untuk dicegah
Cukup
d. Menonjolnya masalah
Masalah
berat,
harus
segera 2
ditangani
2. Risiko gangguan perkembangan balita J dan A keluarga Tn A yang berhubungan
dengan dengan ketidakmampuan keluarga melakukan stimulus pada balita
No Kriteria
1. a. Sifat Masalah
Skala
ancaman
2
b.Kemungkinan masalah dapat di
Bobot
1
Skoring
2/2 x 1 = 1
2/2 x 2 = 2
2/3 x 1 = 2/3
0/2 x 1 = 0
ubah
sebagian
c. Potensi masalah untuk dicegah
cukup
d. Menonjolnya masalah
Skala
Ancaman
2
b.Kemungkinan masalah dapat di
ubah
Bobot
1
Skoring
2/3 x 1 = 2/3
1/2 x 2 = 1
sebagian
c. Potensi masalah untuk dicegah
Cukup
d. Menonjolnya masalah
2/3 x 1 = 2/3
1/2 x 1 =
keluarga
personal
obat
Rasional
1. Obat anti diare dapat membantu
education
menyembuhkan diare An J
2. Mencegah masuknya kuman atau
tentang
hygiene
lebih
kolaboratif
lanjut.
dengan
Misalnya
pemberian
obat-obatan
1. Berikan
Intervensi
pengetahuan kepada
Rasional
anggota 1. Meningkatkan pengetahuan orang tua
sesuai
dengan
tugas
perkembangan
sesuai
anak
dengan
perkembangannya
mereka
setiap
hari.
Misalnya
keefektifan
intervensi
sebelumnya
3. Kecemasan tentang tugas perkembangan keluarga dengan anak balita pada keluarga
Tn. A b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah dan menentukan solusi sesuai
tugas perkembangan keluarga dengan anak balita
Tujuan:
- Dalam 1 x 24 jam kecemasan keluarga dapat berkurang
Kriteria hasil:
- Keluarga dapat menyebutkan tanggung jawab masing-masing untuk mengasuh anak
-
usia balita
Keluarga mampu menyebutkan tahap perkembangan yang harus dipenuhi pada anak
balita
Balita mampu berkembang sesuai tugas perkembangan sesuai usia
Intervensi
1. Beri informasi keluarga tentang
tanggung
jawab
perkembangan
dan
tugas
keluarga
dengan
anak balita
2. Bantu menilai situasi yang dapat
terjadi pada keluarga dengan anak
balita
3. Beri dorongan untuk membuat
Rasional
1. Membantu keluarga dalam mengambil
tindakan untuk anak balitanya
2. Akan
membantu
perubahan
dalam
mengidentifikasi
keluarga
dengan
balita
3. Membantu keluarga membuat rencana
mengevaluasi
fungsi
perkembangan
balita
1.4 Evaluasi
Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional:
S:
-
Keluarga mengatakan sekarang sudah lebih paham tentang tugas dan tanggung
jawabnya dalam keluarga dengan anak balita
O:
-
Tn. A dan Ny. H lebih mempunyai waktu untuk menemani anaknya bermain
setiap asuhan perawatan yang diberikan baik terhadap keluarga maupun pada anak. Dengan
begitu keluarga dapat melaksanakan pola asuhan keluarga dengan Balita secara mandiri.
Untuk itu tidak lepas pula bimbingan dari tenaga kesehatan, terutama perawat keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Bailon, S.G. dan Maglaya, A.S.,. 1997. Family health Nursing: The Process. Philiphines:
UP College on Nursing Diliman
Carpenito,Lynda Juall.2007.Buku Saku Diagnosis Keperawatan.Jakarta:EGC
Fitri.
2010.
Askep
Keluarga
dengan
Anak
Pra
Sekolah.
disitasi
dari
Suprayitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga: Aplikasi dalam keluarga. Jakarta: EGC
www. Askepkeluarga.com
http://yayannerz.blogspot.com/2011/03/askep-keluarga-dengan-balita.html