Está en la página 1de 52

Skenario A 201

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul Laporan Pleno Tutorial
Skenario A BLOK 17 sebagai tugas kompetensi kelompok. Salawat beriring salam selalu
tercurah kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan
pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa mendatang.
Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan
dan saran. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih
kepada :
1. Allah SWT, yang telah memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan.
2. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan materil maupun spiritual.
3. dr. Hj. Hasmeinah, Sp.M selaku tutor Tutorial 4
4. Teman-teman seperjuangan
5. Semua pihak yang membantu penulis.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan kepada
semua orang yang telah mendukung penulis dan semoga laporan turotial ini bermanfaat bagi kita
dan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.

Palembang, 31 Maret 2012

Penulis

Tutorial 4 FK UMP09

Page 1

Skenario A 201
2

DAFTAR ISI
Halaman Kover
Kata Pengantar .

Daftar Isi

BAB I

BAB II

: Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ...

1.2 Maksud dan Tujuan

: Pembahasan
2.1 Data Tutorial

2.2 Skenario

2.3 Seven Jump Steps

I.

Klarifikasi Istilah-Istilah .

II.

Identifikasi Masalah

III.

Analisis Permasalahan dan Jawaban .

IV.

Hipotesis ..

V.

Kerangka Konsep..9

VI.

Merumuskan Keterbatasan Pengetahuan


dan Learning Issue ..

10

VII. Sintesis ............................................................................


DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

Tutorial 4 FK UMP09

Page 2

Skenario A 201
2

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Blok Kesehatan Reproduksi adalah Blok 17 pada Semester 6 dari Kurikulum Berbasis
Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang.
Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus sebagai bahan pembelajaran untuk
menghadapi tutorial yang sebenarnya pada kesempatan yang akan datang. Penulis kali ini
memaparkan kasus mengenai Ny. Cik Nayu, berusia 40 tahun, merasa hamil cukup bulan
dengan G6P4A1, datang ke Poliklinik kebidanan pada tanggal 20 Maret 2012 denga
keluhan perdarahan pervaginam berwarna kehitaman dengan perut nyeri dan terasa
tegang.
Karena adanya masalah yang dialami oleh Ny. Cik Nayu tersebut maka kelompok kami
berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut.

1.2

Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari materi praktikum ini, yaitu :
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari system
pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan
pembelajaran diskusi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial dan memahami konsep dari
skenario ini.

Tutorial 4 FK UMP09

Page 3

Skenario A 201
2

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Data
TUTORIAL SKENARIO A
Tutor

: dr. Hj. Hasmeinah, Sp.M

Moderator

: M. Adriwansyah

Notulen

: Amalia Kharisma

Sekretaris

: Nevi Yulita Sari


: Selasa, 27 Maret 2012 (T1SA)
Kamis, 29 Maret 2012 (T2SA)

Rule tutorial

: 1. Alat komunikasi dinonaktifkan.


2. Semua anggota tutorial harus mengeluarkan pendapat
dengan cara mengacungkan tangan terlebih dahulu.
3. Boleh membawa makanan dan minuman pada saat proses
tutorial berlangsung (jika perlu)

2.2 Skenario Kasus


SKENARIO A
Ny. Cik Nayu, berusia 40 tahun, merasa hamil cukup bulan dengan G6P4A1, datang ke
Poliklinik kebidanan pada tanggal 20 Maret 2012 denga keluhan perdarahan pervaginam
berwarna kehitaman dengan perut nyeri dan terasa tegang. Kejadian ini baru dirasakan sejak 6
jam yang lalu dan perutnya sekarang bertambah nyeri. HPHT 28 Juni 2011. Os memang jarang

Tutorial 4 FK UMP09

Page 4

Skenario A 201
2
memeriksakan kehamilannya, hanya sekali pada sebulan yang lalu pada Bidan Puskesmas dan
dikatakan semuanya baik. Sejak 12 tahun ini, Os menderita hipertensi kronik.
Pemeriksaan Fisik:
Keadaan umum : compos mentis, pre-syok
Tanda vital : N: 80x/menit, TD: 100/60 mmHg, RR: 24x/menit, T: 36,8oC
Pemeriksaan Khusus:
-

Kepala : konjungtiva pucat, anemis

Thoraks : dalam batas normal

Abdomen : keras/kaku, sakit tekan (+)

Ekstremitas : adema (-)

Pemariksaan Laboratorium:
-

Darah rutin : Hb: 8,2 mg/dl

COT (Clot Observation Test) >10 menit

Fibrinogen : 200 mg%

Trombosit: 140.000/ml

2.3 Seven Jump Step


I. KLARIFIKASI ISTILAH
1. Hamil cukup bulan (aterm) : kehamilan yang cukup bulan antara 37-42 minggu.
2. G6P4A1 : hamil 6 kali, melahirkan 4 kali, keguguran 1 kali.
3. Perdarahan pervaginam : peristiwa keluarnya darah sebagai akibat pecahnya pembuluh
darah melalui vagina.
4. HPHT : haid pertama haid terakhir.
5. Hipertensi kronis : peningkatan tekanan darah diatas normal (120/80 mmHg) yang telah
terjadi lebih dari 6 bualn.
6. Pre-syok : keadaan sebelum syok.
7. Anemis : suatu tanda yang mengindikasikan bahwa telah terjadi penurunan kadar
hemoglobin darah.

Tutorial 4 FK UMP09

Page 5

Skenario A 201
2
8. Fibrinogen : protein yang berasal dari pembentukan fibrin di dalam penggumpalan darah
normal.

II. IDENTIFIKASI MASALAH


1. Ny. Cik Nayu, berusia 40 tahun, merasa hamil cukup bulan dengan G6P4A1, datang ke
Poliklinik kebidanan pada tanggal 20 Maret 2012 denga keluhan perdarahan pervaginam
berwarna kehitaman dengan perut nyeri dan terasa tegang.
2. Kejadian ini baru dirasakan sejak 6 jam yang lalu dan perutnya sekarang bertambah nyeri.
3. HPHT 28 Juni 2011.
4. Os memang jarang memeriksakan kehamilannya, hanya sekali pada sebulan yang lalu pada
Bidan Puskesmas dan dikatakan semuanya baik.
5. Sejak 12 tahun ini, Os menderita hipertensi kronik.
6. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : pre-syok
Tanda vital : TD: 100/60 mmHg
7. Pemeriksaan Khusus:
- Kepala : konjungtiva pucat, anemis
- Abdomen : keras/kaku, sakit tekan (+)
8. Pemariksaan Laboratorium:

Darah rutin : Hb: 8,2 mg/dl

COT (Clot Observation Test) >10 menit

Fibrinogen : 200 mg%

Trombosit: 140.000/ml

III. ANALISIS MASALAH


1.

a. Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita ?


b. Apa dampak hamil pada usia 40 tahun?
c. Apa makna dan dampak G6P4A1?
d. Apa penyebab perdarahan pervaginam?
e. Apa makna perdarahan pervaginam berwarna kehitaman?
f. Apa penyebab perut nyeri dan terasa tegang?
g. Bagaimana hubungan perdarahan pervaginam berwarna kehitaman dengan perut nyeri
dan terasa tegang?
h. Apa saja kemungkinan penyakit yang dapat menyebabkan perdarahan pada kehamilan?

Tutorial 4 FK UMP09

Page 6

Skenario A 201
2
2.

a. Apa makan kejadian ini baru dirasakan sejak 6 jam yang lalu?
b. Mengapa perutnya semakin lama bertambah nyeri?

3.

a. Bagaimana fisiologi menstruasi?


b. Apa makna HPHT 28 Juni 2011?
c. Bagaimana hubungan HPHT 28 Juni 2011 dengan keluhan Ny. Cik Nayu?
d. Bagaimana cara menentukan usia kehamilan berdasarkan HPHT?

4.

a. Bagaimana cara pemeriksaan kehamilan yang baik dan benar?


b. Apa dampak jarang memeriksakan kehamilan?

5.

Bagaimana hubungan hipertensi kronis sejak 12 tahun dengan keluhan?

6.

Bagaimana interpretasi dari:


a. Keadaan umum : pre-syok
b. Tanda vital : TD : 100/60 mmHg

7.

Bagaimana interpretasi dari:


a. Kepala : konjungtiva pucat, anemis
b. Abdomen : keras/kaku, sakit tekan (+)

8.

Bagaiana interpretasi dari:


a. Hb : 8,2 mg/dl
b. Trombosit : 140000/ml
c. COT (Clot Observation Test) >10 menit
d. Fibrinogen : 200 mg%

9.

Cara mendiagnosis?

10. DD?
Tutorial 4 FK UMP09

Page 7

Skenario A 201
2
11. Pemeriksaan penunjang?
12. WD?
13. Etiologi?
14. Epidemiologi?
15. Penatalaksanaan?
16. Komplikasi?
17. Prognosis?
18. KDU?
19. Pandangan islam?

V. HIPOTESIS
Ny. Cik Nayu, 40 tahun, dengan riwayat G6P4A1 menderita perdarahan pervaginam
berwarna kehitaman dengan perut nyeri dan tegang karena mengalami solutio plasenta.

VI. KERANGKA KONSEP


Tutorial 4 FK UMP09

Page 8

Skenario A 201
2
Hipertensi, usia tua,
grandemultigravida

Vasokontriksi a. spiralis dalam desidua


basalis

Ruptur a. spiralis dalam desidua basalis

Hematoma
retroplasenta
Pelepasan plasenta

Trombosit : 140.000/ml

SOLUTIO PLASENTA

Perdarahan pervaginam
berwarna kehitaman

Tutorial 4 FK UMP09

Nyeri dan
tegang

Pre-Syok
TD
:
100/60
mmHg
Konjungtiva pucat,
anemis
Hb : 8,2 mg/dl

Fibrinogen : 200 mg%

COT > 10
menit

Page 9

Skenario A 201
2
VI. LEARNING ISSUE
No

Pokok Bahasan

What I

What I dont know

1.

Hipertensi pada

Definisi,

kehamilan

Epidemiologi,

know

I have to
prove

How will I
learn
- Text book
- Internet

Etiologi,
Patofisiologi,
Diagnosis, Diagnosis
banding,
Penatalaksanaan,
Komplikasi,
2.
3.

Menstruasi

Definisi

Solutio plasenta

Prognosis
Macam-macam,

Definisi

Mekanisme
Definisi,

- Text book
- Internet

Patogenesis

- Text book
- Internet

Epidemiologi,
Etiologi,
Patofisiologi,
Diagnosis, Diagnosis
banding,
Penatalaksanaan,
Komplikasi,
4.

Pemeriksaan

5.

kehamilan
KDU

6.

Pandangan islam

Tujuan

Prognosis
Prosedur,

macam-

- Text book
- Internet

macam
KDU

KDU
Pengobatan penyakit

Pengobatan
penyakit

- Text book
- Internet
- Text book
- Internet

VI. SINTESIS

Tutorial 4 FK UMP09

Page 10

Skenario A 201
2
1. Ny. Cik Nayu, berusia 40 tahun, merasa hamil cukup bulan dengan G6P4A1,
datang ke Poliklinik kebidanan pada tanggal 20 Maret 2012 denga keluhan
perdarahan pervaginam berwarna kehitaman dengan perut nyeri dan terasa
tegang.
a. Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem reprodusi wanita?
Jawab :

Organ reproduksi wanita Terdiri alat / organ eksternal dan internal, sebagian besar
terletak dalam rongga panggul. Eksternal (sampai vagina) : fungsi kopulasi Internal :
fungsi ovulasi, fertilisasi ovum, transportasi blastocyst, implantasi, pertumbuhan fetus,
kelahiran. Fungsi sistem reproduksi wanita dikendalikan / dipengaruhi oleh hormonhormon gondaotropin / steroid dari poros hormonal thalamus hipothalamus hipofisisadrenal-ovarium. Selain itu terdapat organ/system ekstragonad/ekstragenital yang juga
dipengaruhi oleh siklus reproduksi : payudara, kulit daerah tertentu, pigmen dan
sebagainya.
Pelvis (Cingulum Membri inferioris)
Terdiri atas 4 tulang, yaitu :
-

2 os coxae

os sacrum

os coccygis

Terdapat 2 articulatio, yaitu :


Tutorial 4 FK UMP09

Page 11

Skenario A 201
2
-

articulatio sacroiliaca, yang menghubungankan antara os coxae pars iliaca


dengan os sacrum;

symphisis pubis, yang menghubungan antara os coxae dextra dan sinistra.

Dibagi atas 2 apertura pelvis, yaitu :


-

Apertura pelvis superior, Batas :

anterior : symphisis pubis

posterior : promontorium os sacrum

lateral : linea terminalis

Apertura pelvis inferior, Batas :

anterior : arcus pubic

posterior : ujung os coccygis

lateral : tuberculum ischiadica

Otot dinding dan dasar pelvis :

m. piriformis

origo: depan os sacrum

insersio : trochanter major femur

innervasi : plexus sacralis

fungsi : rotator lateral femur art. coxae

m. obturatorius internus

origo : membran obturatoria dan os coxae

insersio : trochanter major femur

innervasi : n. obturatorius internus

fungsi : rotator lateral femur art. Coxae

m. levator ani

origo : corpus ossi pubis, spina ischiadica

insersio : corpus perinea, corpus annocygeum, prostat, vagina, rectum, canalis


analis

Tutorial 4 FK UMP09

Page 12

Skenario A 201
2
-

innervasi : n. sacralis IV dan n. pudendus

fungsi : menyokong visera pelvis dan sphincter untuk junction anorectalis dan
vagina

m. coccygeus

origo : spina ischiadica

insersio : ujung bawah os sacrum dan os coccygis

innervasi : n. sacralis IV dan V

fungsi : membantu menyokong visera pelvis dan fleksi os coccygis

A. Genetalia Eksterna (vulva)

Yang terdiri dari:


a.

Tundun (Mons veneris)

Bagian yang menonjol meliputi simfisis yang terdiri dari jaringan dan lemak, area
ini mulai ditumbuhi bulu (pubis hair) pada masa pubertas. Bagian yang dilapisi lemak,
terletak di atas simfisis pubis
b.

Labia Mayora

Merupakan kelanjutan dari mons veneris, berbentuk lonjong. Kedua bibir ini
bertemu di bagian bawah dan membentuk perineum. Labia mayora bagian luar tertutp
rambut, yang merupakan kelanjutan dari rambut pada mons veneris. Labia mayora bagian
dalam tanpa rambut, merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea
Tutorial 4 FK UMP09

Page 13

Skenario A 201
2
(lemak). Ukuran labia mayora pada wanita dewasa panjang 7- 8 cm, lebar 2 3 cm,
tebal 1 1,5 cm. Pada anak-anak dan nullipara kedua labia mayora sangat berdekatan.
c.

Labia Minora

Bibir kecil yang merupakan lipatan bagian dalam bibir besar (labia mayora), tanpa
rambut. Setiap labia minora terdiri dari suatu jaringan tipis yang lembab dan berwarna
kemerahan;Bagian atas labia minora akan bersatu membentuk preputium dan frenulum
clitoridis, sementara bagian. Di Bibir kecil ini mengeliligi orifisium vagina bawahnya
akan bersatu membentuk fourchette
d.

Klitoris

Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil. Glans clitoridis
mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitif.
Analog dengan penis pada laki-laki. Terdiri dari glans, corpus dan 2 buah crura, dengan
panjang rata-rata tidak melebihi 2 cm.
e.

Vestibulum (serambi)

Merupakan rongga yang berada di antara bibir kecil (labia minora). Pada vestibula
terdapat 6 buah lubang, yaitu orifisium urethra eksterna, introitus vagina, 2 buah muara
kelenjar Bartholini, dan 2 buah muara kelenjar paraurethral. Kelenjar bartholini berfungsi
untuk mensekresikan cairan mukoid ketika terjadi rangsangan seksual. Kelenjar bartholini
juga menghalangi masuknya bakteri Neisseria gonorhoeae maupun bakteri-bakteri
patogen.
f.

Hymen (selaput dara)

Terdiri dari jaringan ikat kolagen dan elastic. Lapisan tipis ini yang menutupi
sabagian besar dari liang senggama, di tengahnya berlubang supaya kotoran menstruasi
dapat mengalir keluar. Bentuk dari himen dari masing-masing wanita berbeda-beda, ada
yang berbentuk seperti bulan sabit, konsistensi ada yang kaku dan ada lunak, lubangnya
ada yang seujung jari, ada yang dapat dilalui satu jari. Saat melakukan koitus pertama
sekali dapat terjadi robekan, biasanya pada bagian posterior.
g.

Perineum (kerampang)

Tutorial 4 FK UMP09

Page 14

Skenario A 201
2
Terletak di antara vulva dan anus, panjangnya kurang lebih 4 cm. Dibatasi oleh
otot-otot muskulus levator ani dan muskulus coccygeus. Otot-otot berfungsi untuk
menjaga kerja dari sphincter ani.

B. Genetalia Interna

a.

Vagina

Merupakan saluran muskulo-membraneus yang menghubungkan rahim dengan


vulva. Jaringan muskulusnya merupakan kelanjutan dari muskulus sfingter ani dan
muskulus levator ani, oleh karena itu dapat dikendalikan.
Vagina terletak antara kandung kemih dan rektum. Panjang bagian depannya sekitar
9 cm dan dinding belakangnya sekitar 11 cm.
Bagian serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut portio. Portio uteri
membagi puncak (ujung) vagina menjadi :

Forniks anterior -Forniks dekstra

Forniks posterior -Forniks sisistra

Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam susu
dengan pH 4,5. keasaman vagina memberikan proteksi terhadap infeksi.
Fungsi utama vagina :
1) Saluran untuk mengeluarkan lendir uterus dan darah menstruasi.
Tutorial 4 FK UMP09

Page 15

Skenario A 201
2
2) Alat hubungan seks.
3) Jalan lahir pada waktu persalinan.
b.

Uterus

Merupakan Jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis minor diantara kandung
kemih dan rektum.Dinding belakang dan depan dan bagian atas tertutup peritonium,
sedangkan bagian bawah berhubungan dengan kandung kemih.Vaskularisasi uterus
berasal dari arteri uterina yang merupakan cabang utama dari arteri illiaka interna
(arterihipogastrika interna). Bentuk uterus seperti bola lampu dan gepeng.
1) Korpus uteri : berbentuk segitiga
2) Serviks uteri : berbentuk silinder
3) Fundus uteri : bagian korpus uteri yang terletak diatas kedua pangkal tuba.
Untuk mempertahankan posisinya, uterus disangga beberapa ligamentum, jaringan
ikat dan parametrium. Ukuran uterus tergantung dari usia wanita dan paritas. Ukuran
anak-anak 2-3 cm, nullipara 6-8 cm, multipara 8-9 cm dan > 80 gram pada wanita hamil.
Uterus dapat menahan beban hingga 5 liter. Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan :
a) Peritonium
Meliputi dinding rahim bagian luar. Menutupi bagian luar uterus. Merupakan
penebalan yang diisi jaringan ikat dan pembuluh darah limfe dan urat syaraf. Peritoneum
meliputi tuba dan mencapai dinding abdomen.
b) Lapisan otot
Susunan otot rahim terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan
lapisan dalam. Pada lapisan tengah membentuk lapisan tebal anyaman serabut otot rahim.
Lapisan tengah ditembus oleh pembuluh darah arteri dan vena. Lengkungan serabut otot
ini membentuk angka delapan sehingga saat terjadi kontraksi pembuluh darah terjepit
rapat, dengan demikian pendarahan dapat terhenti. Makin kearah serviks, otot rahim
makin berkurang, dan jaringan ikatnya bertambah. Bagian rahim yang terletak antara
osteum uteri internum anatomikum, yang merupakan batas dari kavum uteri dan kanalis
servikalis dengan osteum uteri histologikum (dimana terjadi perubahan selaput lendir
kavum uteri menjadi selaput lendir serviks) disebut isthmus. Isthmus uteri ini akan
menjadi segmen bawah rahim dan meregang saat persalinan.
Tutorial 4 FK UMP09

Page 16

Skenario A 201
2
c) Endometrium
Pada endometrium terdapat lubang kecil yang merupakan muara dari kelenjar
endometrium. Variasi tebal, tipisnya, dan fase pengeluaran lendir endometrium ditentukan
oleh perubahan hormonal dalam siklus menstruasi. Pada saat konsepsi endometrium
mengalami perubahan menjadi desidua, sehingga memungkinkan terjadi implantasi
(nidasi).Lapisan epitel serviks berbentuk silindris, dan bersifat mengeluarakan cairan
secara terus-menerus, sehingga dapat membasahi vagina. Kedudukan uterus dalam tulang
panggul ditentukan oleh tonus otot rahim sendiri, tonus ligamentum yang menyangga,
tonus otot-otot panggul. Ligamentum yang menyangga uterus adalah :
1) Ligamentum latum

Ligamentum latum seolah-olah tergantung pada tuba fallopii.

2) Ligamentum rotundum (teres uteri)

Terdiri dari otot polos dan jaringan ikat.

Fungsinya menahan uterus dalam posisi antefleksi.

3) Ligamentum infundibulopelvikum

Menggantung dinding uterus ke dinding panggul.

4) Ligamentum kardinale Machenrod

Menghalangi pergerakan uteruske kanan dan ke kiri.

Tempat masuknya pembuluh darah menuju uterus.

5) Ligamentum sacro-uterinum

Merupakan penebalan dari ligamentum kardinale Machenrod menuju


os.sacrum.

6) Ligamentum vesiko-uterinum

Merupakan

jaringan

ikat

agak

longgar

sehingga

dapat

mengikuti

perkembangan uterus saat hamil dan persalinan.


c.

Tuba Fallopii

Tuba fallopii merupakan tubulo-muskuler, dengan panjang 12 cm dan diameternya


antara 3 sampai 8 mm. fungsi tubae sangat penting, yaiu untuk menangkap ovum yang di
lepaskan saat ovulasi, sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi, tempat

Tutorial 4 FK UMP09

Page 17

Skenario A 201
2
terjadinya konsepsi, dan tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai
mencapai bentuk blastula yang siap melakukan implantasi.
d.

Ovarium

Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak kiri dan kanan uterus di bawah
tuba uterina dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum uterus. Setiap bulan
sebuah folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan pada saat kira-kira pertengahan
(hari ke-14) siklus menstruasi. Ovulasi adalah pematangan folikel de graaf dan
mengeluarkan ovum. Ketika dilahirkan, wanita memiliki cadangan ovum sebanyak
100.000 buah di dalam ovariumnya, bila habis menopause.
Ovarium yang disebut juga indung telur, mempunyai 3 fungsi:
a.

Memproduksi ovum

b.

Memproduksi hormone estrogen

c.

Memproduksi progesteron

Memasuki pubertas yaitu sekitar usia 13-16 tahun dimulai pertumbuhan folikel
primordial ovarium yang mengeluarkan hormon estrogen. Estrogen merupakan hormone
terpenting pada wanita. Pengeluaran hormone ini menumbuhkan tanda seks sekunder
pada wanita seperti pembesaran payudara, pertumbuhan rambut pubis, pertumbuhan
rambut ketiak, dan akhirnya terjadi pengeluaran darah menstruasi pertama yang disebut
menarche.
Awal-awal menstruasi sering tidak teratur karena folikel graaf belum melepaskan
ovum yang disebut ovulasi. Hal ini terjadi karena memberikan kesempatan pada estrogen
untuk menumbuhkan tanda-tanda seks sekunder. Pada usia 17-18 tahun menstruasi sudah
teratur dengan interval 28-30 hari yang berlangsung kurang lebih 2-3 hari disertai dengan
ovulasi, sebagai kematangan organ reproduksi wanita.

Tutorial 4 FK UMP09

Page 18

Skenario A 201
2

Fisiologi Reproduksi
Hormon Reproduksi pada wanita
Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel
sekitar sel ovum. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang
matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan
dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.
Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH. Estrogen
dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling penting untuk
reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan
seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll.
Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan
endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai
untuk penetrasi sperma.
LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone).
Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses pematangan sel
ovum). Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH, LH berfungsi
memicu perkembangan folikel (sel-sel teka dan sel-sel granulosa) dan juga mencetuskan
terjadinya ovulasi di pertengahan siklus (LH-surge). Selama fase luteal siklus, LH

Tutorial 4 FK UMP09

Page 19

Skenario A 201
2
meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum pascaovulasi dalam
menghasilkan progesteron. Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadarnya dalam darah
bervariasi setiap fase siklus, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 1 jam). Kerja
sangat cepat dan singkat.
Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH.
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan
endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar progesterone terus
dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk
hormon HCG.
Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) merupakan hormon yang
diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl
stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan
memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GnRH akan menjadi rendah,
begitupun sebaliknya. gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis akibat
rangsangan dari GnRH.
HCG (Human Chorionic Gonadotrophin) mulai diproduksi sejak usia
kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas (plasenta). Kadarnya makin meningkat
sampai dengan kehamilan 10-12 minggu (sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian
turun pada trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml), kemudian naik kembali sampai akhir
trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml). Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan
fungsi korpus luteum dan produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa
kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi imunologik. Deteksi HCG pada darah
atau urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli
Mainini, tes Pack, dsb).
LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin diproduksi di hipofisis anterior,
memiliki aktifitas memicu / meningkatkan produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar
payudara. Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi pematangan sel telur dan
mempengaruhi fungsi korpus luteum. Pada kehamilan, prolaktin juga
Fisiologi Kehamilan

Tutorial 4 FK UMP09

Page 20

Skenario A 201
2
Setiap wanita yang subur setiap 1 bulan mengalami ovulasi (proses pelepasan ovum
dari ovarium yang diperngaruhi sistem hormon yang komplek). Kemudian di tangkap
oleh fimbriae dan masuk ke tuba fallopi. Waktu coitus air mani terpancar ke dalam ujung
atas dari vagina sebanyak 100-200 juta tiap cc. Sperma begerak memasuki rongga
rahim lalu masuk ke tuba fallopi ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri
sambil bergerak (oleh : silia tuba) menuju kavum uteri dan terjadilah nidasi masuknya /
tertanamnya hasil konsepsi (zigot) ke dalam endometrium untuk menyuplai darah dan
zat-zat makanan bagi mudigah dan janin di persiapkan ari-ari (plasenta) dan terjadilah
tumbuh kembang janin sampai aterm. (Mocthar, Rustam, 1998 :17)
Masa kehamilan biasanya terbagi dalam periode, yang dikenal sebagai triwulan,
yaitu :
A. Triwulan I : berlangsung hingga minggu kehamilan ke-13. Pada masa ini
terjadi perkembangan janin yang cepat. Pada masa ini risiko keguguran juga termasuk
tinggi.
1. Dari Zigot menjadi Embrio
Zigot adalah sebuah kumpulan sel yang terbagi hingga mencapai 100 sel, yang
kemudian disebut dengan blastocyst, yaitu bagian dalam dari sel yang mana akan
membentuk embrio. Sementara bagian luar dari sel akan membentuk plasenta yang
kemudian memberikan nutrisi dan kehidupan bagi janin. Tiga minggu sebelum terjadinya
kehamilan, blastocyst akan melekat pada dinding rahim ibu, dan kemudian melepaskan
HCG. Hal ini akan terjadi hanya beberapa hari setelah pembuahan. Dokter kandungan
biasanya akan mulai menghitung masa 40 minggu kehamilan, dari tanggal hari pertama
haid ibu yang terakhir (walaupun biasanya pembuahan sering terjadi 2 minggu
setelahnya, yaitu masa subur ibu). Pada usia 5 minggu, otak, sumsum tulang belakang,
jantung dan beberapa organ lainnya mulai terbentuk. Saat ini embrio dibentuk dari 3
lapisan yaitu ectoderm, mesoderm, dan endoderm. Setiap jaringan dan organ janin akan
dibentuk dari 3 lapisan ini. Ectoderm akan membentuk sistem saraf dan tulang belakang,
mesoderm akan membentuk jantung dan sistem peredaran darah, dan endoderm akan
membentuk paru paru, sistem pencernaan, kelenjar tiroid, hati, dan pankreas. Sementara

Tutorial 4 FK UMP09

Page 21

Skenario A 201
2
itu, plasenta dan tali pusar mulai terbentuk, dimana tali pusar akan berfungsi untuk
mengirimkan nutrisi dan makanan untuk embrio yang masih berkembang.

Walaupun saat ini embrio masih seukuran biji beras, ibu hamil akan mulai
merasakan tanda-tanda awal kehamilan seperti mual muntah di pagi hari, sering buang air
kecil, mengantuk, dan keinginan untuk suatu jenis makanan. Payudara mulai terasa
membesar, dan lebih lembek. Beberapa ibu bahkan mulai bertambah berat badannya.
Tetapi pada umumnya, karena mual muntah, berat badan akan menurun. Pada masa inilah
biasanya ibu mulai berkunjung ke dokter kandungan, dan pada minggu kelima ini, USG
sudah dapat menangkap detak jantung janin. Ibu harus extra hati hati pada trimester
pertama ini, karena saat inilah organ organ utama janin mulai dibentuk. Sebaiknya ibu
menghindari minum alkohol, obat obatan tanpa pengawasan dokter, kafein, dan rokok.
Ibu juga dianjurkan untuk makan makanan yang bergizi, berolahraga ringan secara teratur
dan mengkonsumsi vitamin untuk memperkuat janin yang biasanya berupa asam folat.
2.

Dari embrio menjadi janin

Pada minggu minggu terakhir trimester 1, embrio mulai memiliki bentuk seperti
struktur wajah dan tunas yang kemudian membentuk tangan dan kaki. Pada minggu ke 8,
embrio kemudian menjadi janin. Organ organ tubuh seperti ginjal, hati, paru paru dan
otak mulai berfungsi. Jari jari mulai berbentuk demikian juga alat kelamin (yang belum
dapat terlihat karena belum berbentuk penis ataupun vagina).

Tutorial 4 FK UMP09

Page 22

Skenario A 201
2

B. Triwulan II : berlangsung dari minggu ke-14 hingga minggu kehamilan ke-27


Pada trimester 2 inilah banyak terjadi perubahan dalam dirinya. Mual muntah di
pagi hari mulai hilang, rasa malas dan lemas tidak lagi dirasakan. Kesimpulannya, banyak
yang merasakan dirinya kembali sehat pada trimester 2 ini. Napsu makan mulai kembali,
bahkan mungkin menjadi lebih banyak dari sebelumnya. Namun ada banyak juga wanita
hamil yang pada trimester 2 ini mulai sering merasakan nyeri lambung (sakit maag).
Walaupun saat ini ukuran janin hanya beberapa centimeter (masih sangat kecil), namun
perut ibu mulai bertambah besar. Kelenjar susu pada payudara ibu mulai bekerja untuk
produksi susu. Pada trimester inilah, payudara ibu mulai memproduksi cairan kekuningan
yang kaya nutrisi untuk bayi, yang disebut dengan kolostrum. Kolostrum akan menjadi
makanan pertama begitu bayi lahir hingga beberapa hari setelahnya. Sekarang janin sudah
mulai bergerak dan menendang, namun ibu belum dapat merasakannya. Ukuran kepala
janin yang semula jauh lebih besar dari tubuhnya, sekarang mulai mengecil dan menjadi
lebih proporsional. Saat ini janin memiliki rambut tipis dan halus, tumbuh di seluruh
tubuhnya yang disebut dengan lanugo. Ginjal janin dan saluran kemih mulai
memproduksi air kemih yang kemudian dikeluarkan ke air ketuban. Sel sel darah merah
pun mulai diproduksi.

Tutorial 4 FK UMP09

Page 23

Skenario A 201
2

Minggu ke-15, ukuran janin kurang lebih 10-13 cm dengan berat sekitar 200 gram.
Walaupun kelopak matanya masih menutup, namun ia mulai sensitif terhadap sinar yang
dapat tertangkap oleh matanya. Terkadang, dokter kandungan sudah dapat melihat jenis
kelamin janin melalui USG saat ibu melakukan kunjungan di minggu ke 15 atau 16 ini.
Antara minggu ke 16 dan 20, janin mulai dapat mendengar suara dari luar rahim ibunya,
bahkan dapat mengenali suara ibunya sendiri. Wajahnya pun sudah dapat melakukan
bermacam macam ekspresi seperti meringis, merengut, tersenyum, dan lain lain.
Kepalanya mulai tumbuh rambut, tengkorak-nya pun mulai mengeras, dan jutaan syaraf
kecil pada otaknya mulai memerintahkan otot untuk bergerak. Organ reproduksi-nya
mulai terlihat jelas. Di akhir minggu ke 19 atau 20, ibu mulai dapat merasakan tendangan
kecil pada dinding rahim. Beberapa wanita hamil terlihat lebih cerah dan bersinar. Hal
ini mungkin disebabkan oleh meningkatnya aliran darah ke wajah ibu. Banyak pula ibu
hamil yang pada perut bagian bawahnya timbul garis garis hitam. Garis garis hitam
ini timbul karena adanya peningkatan pada pigmen kulit atau melanin, yang biasanya
akan hilang setelah melahirkan. Pada beberapa wanita juga akan timbul stretchmark yang
biasanya juga akan hilang setelah melahirkan. Pada minggu ke-20, panjang janin sekitar
15 17 cm, dengan berat hampir 1 kg. Sistem pencernaannya mulai berfungsi lebih
banyak dan memproduksi mekonium. Tubuhnya diselimuti dengan semacam cairan kental
berwarna putih yang disebut vernix caseosa, dimana cairan ini berguna untuk melindungi
kulitnya dari air ketuban di dalam rahim ibu.

Untuk melatih sistem pencernaan dan paru parunya, janin mulai dapat menelan
dan menghirup air ketuban. Paru parunya akan memproduksi suatu zat yang disebut
surfactant, dimana zat ini akan membuat kantung udara dalam paru parunya

Tutorial 4 FK UMP09

Page 24

Skenario A 201
2
mengembang begitu ia dilahirkan ke dunia. Saat ini, kemungkinan besar wajah ibu hamil
akan timbul jerawat, karena kulitnya memproduksi minyak lebih banyak. Pada beberapa
kasus juga timbul varises pada kaki ibu. Perubahan lain yang dialami ibu hamil saat ini
adalah payudara yang semakin membesar, perubahan warna kulit, sakit maag, dan
kesulitan buang air besar.

Minggu 27 adalah minggu terakhir dari trimester kedua. Saat ini, janin telah
tumbuh hingga 35 cm dengan berat sekitar 1 kg. Tubuhnya sudah terlihat seperti bayi
yang baru lahir. Jika terpaksa dilahirkan pada masa ini, ia sudah mempunyai
kemungkinan untuk hidup walaupun akan menghadapi banyak masalah bersangkutan
dengan kesehatannya.
C. Triwulan III : berlangsung dari minggu ke-28 hingga masa kelahiran
Dalam masa 12 minggu ke depan, perkembangan janin di dalam rahim akan
mencapai kesempurnaan, dan bersiap siap untuk menjalani proses kelahiran. Panjang
badannya kurang lebih 40 cm dengan berat badan sekitar 1,5 kg. Tubuhnya mulai berisi
karena terbentuknya lemak di bawah kulitnya. Lemak yang terbentuk ini akan membantu
janin dalam mengatur suhu tubuhnya begitu ia dilahirkan. Otak-nya sekarang lebih besar
dan lebih terstruktur, demikian juga tengkorak kepala-nya yang mulai menyesuaikan
dengan pertumbuhan otak. Seiring dengan pertumbuhan janin, perut ibu mulai semakin
membesar dan berbagai rasa tidak nyaman akan muncul. Mungkin ibu hamil akan merasa
kesulitan untuk tidur (insomnia). Adanya tekanan pada diafragma ibu membuatnya sering

Tutorial 4 FK UMP09

Page 25

Skenario A 201
2
sesak napas. Ini juga akibat dari perut yang membesar dan menekan organ organ
pencernaan ke atas dan tentu saja membuat ibu menjadi semakin tidak nyaman. Ibu juga
akan merasakan pegal pada punggung dan kakinya, juga keinginan untuk buang air kecil
yang semakin sering karena pertumbuhan janin yang semakin besar kini semakin
menekan kandung kemih. Kebanyakan, pada trimester 3, otot otot pada dinding rahim
ibu hamil mulai melakukan latihan kontraksi yang disebut kontraksi palsu atau
kontraksi braxton hicks. Terkadang kontraksi ini dirasa sangat kencang sehingga ibu
mengira sudah mengalami proses persalinan. Kontraksi palsu ini hanya berlangsung
sesekali dan tidak memiliki interval yang sama. Jika posisi ibu dirubah, kontraksi
palsu kadang akan hilang dengan sendirinya. Berhati hatilah akan adanya kelahiran
prematur jika pada trimester 3, terjadi kontraksi yang dianggap palsu, namun terjadi
secara teratur dan semakin kencang. Pada minggu ke 32, janin sudah dapat menggerakkan
bola matanya dan dapat membedakan gelap dan terang. Saat ini, penambahan berat badan
bayi berlangsung lebih cepat yaitu sekitar 200 hingga 250 gram per minggu. Sekarang
ukuran janin sudah mencapai kurang lebih 45 cm. Rambutnya sudah mulai melebat, dan
ia juga sudah memiliki kuku pada jari jari tangan dan kakinya.

Rahim ibu mulai terasa sesak baginya, sehingga gerakan janin tidak leluasa seperti
sebelumnya. Tendangan tendangannya mulai terasa lebih kencang daripada
sebelumnya, dan terkadang membuat perut ibu berubah bentuk karena posisi janin yang
berubah ubah dan terus bergerak. Pada minggu ke 35, panjang janin mencapai antara
47-50 cm dengan berat kurang lebih 2,5 hingga 3 kg. Rambut halus di sekujur tubuhnya

Tutorial 4 FK UMP09

Page 26

Skenario A 201
2
perlahan lahan mulai rontok. Cairan kental berwarna putih yang melindungi tubuhnya
dari air ketuban juga mulai menghilang. Seluruh organ tubuh janin semakin mendekati
sempurna. Biasanya pada bulan terakhir di trimester 3, dokter kandungan meminta ibu
untuk datang tiap seminggu sekali sampai saatnya melahirkan. Normalnya, pada minggu
ke 35 kepala janin sudah berada di bawah, dan semakin mendekati jadwal kelahirannya,
kepala janin akan menempati posisi engaged pada jalan lahir (terkunci pada jalan lahir).
Karena posisi terkunci ini lah, kadang ibu merasakan sakit pada selangkangan dan
pangkal paha jika sedang berjalan. Ibu hamil pun mungkin sudah dapat lebih lega dalam
bernapas, tidak sesak seperti sebelumnya karena posisi janin sudah turun ke jalan lahir.
Walaupun jadwal kelahiran biasanya ditetapkan pada 40 minggu, namun mulai minggu ke
37 sebenarnya janin sudah sempurna dan dapat dilahirkan dengan sehat. Panjangnya
mungkin sudah mencapai 50 cm atau lebih dengan berat normal sekitar 2,8 hingga 3,3 kg.
Minggu ke 40 adalah masa yang sesuai dengan perhitungan tanggal kelahiran (due-date).
Namun sedikit sekali ibu yang melahirkan tepat dan sesuai dengan tanggal perkiraan
kelahiran. Kebanyakan melahirkan beberapa hari lebih cepat atau lebih lambat. Namun
jika hingga minggu ke 42 ibu belum juga melahirkan, biasanya dokter kadungan akan
menggunakan metode induksi untuk memancing kontraksi agar janin dilahirkan. Hal ini
karena takut terjadi keracunan air ketuban bagi janin yang sudah melewati jadwal
perkiraan lahir.
b. Apa dampak hamil pada usia 40 tahun?
Jawab :
Pada prinsipnya jika seorang wanita hamil usia >35 tahun sudah dalam risiko
tinggin baik untuk ibun1.a. Pada prinsipnya jika seorang wanita hamil usia >35 tahun
sudah dalam risiko tinggin baik untuk ibunya maupun untuk bayi yang dikandungnya.
Risiko yang terjadi pada Ibu hamil usia >35 tahun adalah hipertensi, perdarahan saat
melahirkan (perdarahan post partum), dan berkurangnya tenaga saat melahirkan.
Sedangkan untuk bayinya adalah pertumbuhan bayi terhambat dan cacat atau kelainan
janin yang berkaitan langsung dengan usia Ibu dapat menyebabkan anaknya menderita
sindroma down.
Tutorial 4 FK UMP09

Page 27

Skenario A 201
2
c. Apa makna G6P4A1?
Jawab :
G6P4A1 berarti pernah hamil 6 kali, 4 anak hidup yang lahir, 1 kehamilan yang lain
abortus.
d. Apa penyebab perdarahan pervaginam?
Jawab :
Perdarahan pada desidua basalis yang kemudian merembes di antara selaput
ketuban dan uterus dan kemudian lolos keluar melalui serviks, yang menyebabkan
perdarahan eksternal (perdarahan pervaginam).
e. Apa makna perdarahan pervaginam berwarna kehitaman?
Jawab :
Perdarahan pervaginam berwarna kehitaman menandakan bahwa sudah terjadi
bekuan darah yang lama.

f. Apa penyebab perut nyeri dan terasa tegang?


Jawab :

Reaksi fisiologis dari rahim secara periodic karena rahim sedang berisi (sejak trimester
kedua kehamilan).

Gangguan asupan oksigen ke rahim sehingga aliran darah pun menjadi tidak lancar.

Asupan gizi ibu hamil yang kurang bagus. Kemungkinan karena adanya pertumbuhan
dan pembesaran dari rahim dimana otot dan ligament merenggang untuk menyokong
rahim.

Kekurangan Ca diatas umur sekitar 20 tahun biasanya kadar kalsium dalam tubuh
kita jadi berkurang.

Tutorial 4 FK UMP09

Page 28

Skenario A 201
2
g. Bagaimana hubungan perdarahan pervaginam berwarna kehitaman dengan perut
nyeri dan terasa tegang?
Jawab :
Perdarahan ruptur a. spiralis dalam desidua basalis lama-lama terbentuk
hematoma retroplasenta hematoma meluas pelepasan plasenta, kompresi, dan
kerusakan pada bagian sekeliling yang berdekatan
Darah yang keluar merembes
antara selaput ketuban dan
miometrium
Darah keluar melalui serviks ke
vagina berwarna kehitaman

Sebagian darah akan mengadakan


ekstravasasi di antara serabut-serabut
otot uterus
Jika berlangsung habet
Permukaan uterus akan
berbercak biru/ungu
Terasa nyari dan tegang

h. Apa saja kemungkinan penyakit yang dapat menyebabkan perdarahan pada


kehamilan?
Jawab :
Perdarahan pada kehamilan muda :

Abortus

Kehamilan ektopik

Mola hidatidosa

Perdarahan pada kehamilan lanjut dan persalinan :

Plasenta previa

Solusio plasenta

Ruptura uteri

Tutorial 4 FK UMP09

Page 29

Skenario A 201
2
2. Kejadian ini baru dirasakan sejak 6 jam yang lalu dan perutnya sekarang
bertambah nyeri.
a. Apa makan kejadian ini baru dirasakan sejak 6 jam yang lalu?
Jawab :
Waktu adalah hal yang sangat menentukan dalam beratnya gangguan pembekuan
darah, kelainan ginjal dan nasib janin. Makin lama sejak terjadinya solusio placenta
sampai persalinan selesai, makin hebat komplikasinya.
b. Mengapa perutnya semakin lama bertambah nyeri?
Jawab :
Karena semakin lama perutnya merenggang menyebabkan nyeri perutnya semakin
bertambah.

3. HPHT 28 Juni 2011.


a. Bagaimana fisiologi menstruasi?
Jawab :

Tutorial 4 FK UMP09

Page 30

Skenario A 201
2
-

Fase Proliferasi (fase estrogen)


o Peningkatan sekresi ovarium dari ovarium.
o Proliferasi cepat stroma dan epitel endometrium.
o Peningkatan pertumbuhan keenjar endometrium.
o Pada saat ovulasi, ketebalan endometrium mencapai 3 mm.
Fase Sekresi (fase progesterone)
o Peningkatan sekresi estrogen dan progesterone dari korpus luteum.
o Progesterone menyebabkan:
Pembengkakan endometrium
Peningkatan sekresi
Peningkatan komponen nutrisi pada sel stroma
Keenjar menjadi berliku-liku
o Ketebalan endometrium: 6mm
Fase menstruasi
Hari ke-26: degenerasi korpus luteum penurunan level estrogen dan
progesterone dalam darah:
o Penurunan stimuasi sel endometrium
o Involusi endometrium
o Pembuuh darahkontriksi
o Endometrium nekrosis
o Deskuamasi lapisan permukaan endometrium
o Kontraksi uterus: 35 ml darah, dan 35 m cairan serosa
o Ada fibroisin untuk mencegah penggumpaan darah

Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pula setiap
21 hari dan 30 hari) yaitu sebagai berikut :
Pada hari 1 sampai hari ke-14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel
primer yang dirangsang oleh hormon FSH. Pada seat tersebut sel oosit primer akan

Tutorial 4 FK UMP09

Page 31

Skenario A 201
2
membelah dan menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel berkembang menjadi
folikel Graaf yang masak, folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang
merangsang keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen yang keluar berfungsi merangsang
perbaikan dinding uterus yaitu endometrium yang habis terkelupas waktu menstruasi,
selain itu estrogen menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis
menghasilkan LH yang berfungsi merangsang folikel Graaf yang masak untuk
mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke-14, waktu di sekitar terjadinya ovulasi
disebut fase estrus. Selain itu, LH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah
menjadi badan kuning (Corpus Luteum). Badan kuning menghasilkan hormon
progesteron yang berfungsi mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan
pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya embrio. Periode ini disebut fase luteal,
selain itu progesteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH, akibatnya
korpus luteum mengecil dan menghilang, pembentukan progesteron berhenti sehingga
pemberian nutrisikepada endometrium terhenti, endometrium menjadi mengering dan
selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah perdarahan (menstruasi) pada hari ke-28. Fase
ini disebut fase perdarahan atau fase menstruasi. Oleh karena tidak ada progesteron, maka
FSH mulai terbentuk lagi dan terjadilan proses oogenesis kembali.
b. Apa makna HPHT 28 Juni 2011?
Jawab :
Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)
Untuk dapat menghitung usia kehamilan anda berdasar HPHT hanya dapat
dilakukan oleh ibu hamil yang memiliki siklus haid normal dan teratur (28-30 hari).
Untuk taksiran usia kehamilan berdasar HPHT dapat menggunakan rumus Neagele,
selain dapat menghitung usia kehamilan, rumus ini juga dapat digunakan untuk
menghitung hari perkiraan lahir (HPL). Penggunaan rumus ini adalah dengan
menambahkan 7 pada tanggal pertama dari haid terakhir, kemudian mengurangi bulan
dengan 3 dan menambahkan 1 pada tahunnnya, sedangkan untuk bulan yang tidak bisa
dikurangi 3, misalnya Januari, Februari, dan Maret, maka bulannya ditambah 9, tapi
tahunnya tetap tidak ditambah atau dikurangi.
Tutorial 4 FK UMP09

Page 32

Skenario A 201
2
d. Bagaimana cara menentukan usia kehamilan berdasarkan HPHT?
Jawab :
HPHT 28 Juni 2011
Rumus Neagele = Hari + 7, Bulan 3, Tahun + 1
= 28 + 7, 6 3, 2011 +1
= 35, 3, 2012 4 April 2012.

4. Os memang jarang memeriksakan kehamilannya, hanya sekali pada sebulan yang


lalu pada Bidan Puskesmas dan dikatakan semuanya baik.
a. Bagaimana cara pemeriksaan kehamilan yang baik dan benar?
Jawab :
ANTENATAL CARE
Jadwal Pemeriksaan :
Trimester I

: 1 kali

Trimester II

: 1 kali

Trimester III

: 2 kali

Pemeriksaan Rutin :
Identifikasi dan riwayat kesehatan :
- Data umum pribadi :
oNama
oUsia
oAlamat
oPekerjaan ibu/suami
Tutorial 4 FK UMP09

Page 33

Skenario A 201
2
oLamanya menikah
oKebiasaan yang dapat merugikan kesehatan

- Keluhan saat ini


- Jenis dan sifat gangguan yang dirasakan ibu
- Lamanya mengalami gangguan tersebut
- Riwayat haid
- HPHT
- Usia kehamilan dan taksiran persalinan (rumus Naegele : tanggal HPHT
ditambah 7 dan bulan dikurangi 3).
-

Riwayat kehamilan dan persalinan


Asuhan antenatal, persalinan dan nifas kehamilan sebelumnya
Cara persalinan
Jumlah dan jenis kelamin anak hidup
Berat badan lahir
Cara pemberian asupan bagi bayi yang dilahirkan
Informasi dan saat persalinan atau keguguran terakhir.

Riwayat kehamilan saat ini


Identifikasi kehamilan
Identifikasi penyulit
Penyakit lain yang diderita
Gerakan bayi dalam kandungan.

- Riwayat penyakit dalam keluarga


- DM, hipertensi atau hamil kembar
- Kelainan bawaan
-

Riwayat penyakit ibu


Riwayat penyakit yang memerlukan tindakan bedah
Riwayat mengikuti program KB
Riwayat imunisasi
Riwayat menyusui

Pemeriksaan :

Tutorial 4 FK UMP09

Page 34

Skenario A 201
2
-

Keadaan umum : tanda vital, pemeriksaan jntung dan paru, pemeriksaan

payudara, kelainan otot dan rangka serta neurologik


- Pemeriksaan abdomen
Laboratorium
- Analisis urin rutin
- Analisis tinja rutin
- Hb, McV
- Golongan darah
- Hitung jenis sel darah
- Gula darah
- Antigen hepatitis B virus
- Antibodi rubella
- HIV/VDRL
- USG

Edukasi keshtan pd ibu hamil :


1.
2.
3.
4.

Nutrisi yang adekuat seperti kalori, protein, kalsium, zar besi, asam folat
Perawatan payudara
Perawatan gigi
Kebersihan tubuh dan pakaian

b. Apa dampak jarang memeriksakan kehamilan?


Jawab :
1. Pasien tidak dapat mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin di
jumpai dalam kehamilan,persalinan,dan nifas.
2. Pasien tidak dapat mengenali penyakit-penyakit yang mungkin di deritanya.
3. Meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak.
4. Pasien tidak dapat menerima informasi tentang nasihat-nasihat tentang cara hidup
sehari-hari dan keluarga berencana, kehamilan, persalinan, nifas, dan laktasi.

Tutorial 4 FK UMP09

Page 35

Skenario A 201
2
Manfaatnya adalah untuk memastikan kehamilan berjalan normal dan mendeteksi
secara dini gangguan yang mungkin terjadi.
Minimal jumlah pemeriksaan selama hamil adalah empat kali, yaitu 1 kali pada
tiga bulan pertama (trimester I), 1 kali pada tiga bulan kedua (trimester II), dan 2 kali
pada bulan ketiga (trimester III).

Tutorial 4 FK UMP09

Page 36

Skenario A 201
2
5. Sejak 12 tahun ini, Os menderita hipertensi kronik.
Bagaimana hubungan hipertensi kronis sejak 12 tahun dengan keluhan?
Jawab :
Hipertensi Kronik, usia tua, grandemultigravida
tekanan perifer pembuluh darah
a. spiralis mengalami vasokontriksi
Terjadi kegagalan remodeling a. spiralis
Aliran darah uteroplasenta
Hipoksia dan iskemik plasenta
Nekrosis jaringan
Perdarahan
Ruptur a spiralis dalam desidual basalis
Lama-lama terbentuk hematoma
retroplasenta
Hematoma meluas
Pelepasan plasenta, kompresi, dan kerusakan pada bagian sekelilingnya yang berdekatan

Darah yang keluar merembes antara


selaput ketuban dan miometrium
Darah keluar melalui serviks ke vagina
Tutorial 4 FK UMP09
berwarna kehitaman

Sebagian darah akan mengadakan ekstravasasi di antara


serabut-serabut oto uterus
Jika berlangsung hebat
Page 37

Skenario A 201
2

Permukaan uterus akan berbercak biru/ungu

Kerusakan jaringan miometrium dan pembekuan


retroplasenta

Terasa nyeri dan tegang

Banyak tromboplastin akan masuk ke dalam


predaran darah ibu
Terjadi pembekuan intravaskular dimana-mana
Yang akan menghabiskan sebagian besar
persediaan fibrinogen
Hipofibrinogen
Gangguan pembekuan darah tidak hanya
di uterus tetapi uga di organ
Pre-syok
6. Pemeriksaan Fisik :
Keadaan umum : pre-syok
Tanda vital : TD: 100/60 mmHg
Bagaimana interpretasi dari:
a. Keadaan umum : pre-syok
Jawab :
Interpretasi : abnormal perdarahan yang berlangsung terus menerus

Tutorial 4 FK UMP09

Page 38

Skenario A 201
2

b. Tanda vital : TD : 100/60 mmHg


Jawab :

Interpretasi : hipotensi

Normal : Menurut JNC 7, Klasifikasi tekan darah sebagai berikut


Tekanan darah

Tekanan darah

Sistolik
100-119
120-139
139-159
160-179
180<

Diastolik
60-79
80-89
90-119
110-119
120<

Dan
Dan
Atau
Atau
Atau

Klasifikasi
Normal
Pre-Hipertensi
Hipertensi stadium 1
Hipertensi stadium 2
hipertensi Emergency

7. Pemeriksaan Khusus :
Kepala : konjungtiva pucat, anemis
Abdomen : keras/kaku, sakit tekan (+)
Bagaimana interpretasi dari:
a. Kepala : konjungtiva pucat, anemis
Jawab :
Konjungtiva pucat merupakan suatu tanda wanita ini telah mengalami anemia
akibat perdarahan. Pemeriksaan ini dilihat dari konjungtiva karena struktur konjungtiva
yang tipis yang salah satunya terdiri dari jaringan ikat longgar sehingga pemeriksaan ini
merupakan standar untuk menentukan telah terjadi atau tidak penurunan kadar Hb darah.
b. Abdomen : keras/kaku, sakit tekan (+)
Jawab :
Interpretasi : abnormal, darah sudah diinfiltrasi ke dalam miometrium uterus couvlaire
tegang dan nyeri

Tutorial 4 FK UMP09

Page 39

Skenario A 201
2
8. Pemariksaan Laboratorium :

Darah rutin : Hb: 8,2 mg/dl

COT (Clot Observation Test) >10 menit

Fibrinogen : 200 mg%

Trombosit: 140.000/ml

Bagaimana interpretasi dari:


a. Hb : 8,2 mg/dl
Jawab :
Interpretasi : anemia
Normal : 11-15 mg/dl
b. Trombosit : 140000/ml
Jawab :
Interpretasi : trombositopenia
Normal : 150.000 450.000/ml
c. COT (Clot Observation Test) >10 menit
Jawab :
Bila clot berlangsung > 5 10 menit maka hal tersebut menunjukkan adanya
penurunan kadar fibrinogen dan trombosit.
Masa pembekuan (clotting time)
Masa pembekuan digunakan untuk menilai faktor-faktor pembekuan darah,
khususnya faktor pembentuk tromboplastin dan faktor trombosit, serta kadar fibrinogen.
Ada 2 cara pemeriksaan yang lazim digunakan yaitu modifikasi cara Lee dan White serta
cara Duke.
Langkah-langkah untuk pemeriksaan dengan modifikasi cara Lee dan White adalah:
1. Sediakan dalam rak 4 tabung berdiameter 7-8 mm
2. Ambil 5 cc darah vena, saat darah masuk semprit jalankan stopwatch.

Tutorial 4 FK UMP09

Page 40

Skenario A 201
2
3. Masukkan 1 cc darah ke dalam setiap tabung
4. Tiap 30 detik, angkat tabung pertama dan miringkan untuk melihat bekuan.
Cegah tabung lain agar tak bergoyang
5. Setelah darah di tabung pertama membeku, periksa tabung kedua tiap 30 detik.
Catatlah waktunya
6. Lakukan langkah berikutnya untuk tabung ketiga dan keempat
7. Masa pembekuan adalah masa pembekuan rata-rata dari tabung kedua, ketiga dan
Keempat.
d. Fibrinogen : 200 mg%
Jawab :
Kadar normal : 450g%
Pada kasus : 200mg%, fibrinogen mengalami penurunan jumlah.
9. Cara mendiagnosis?
Jawab :
Diagnosis solusio plasenta dapat ditegakkan dengan melakukan :
a. Anamnesa

Terjadi perdarahan disertai rasa nyeri

Terjadi spontan atau karena trauma

Perut terasa nyeri

Diikuti penurunan sampai terhentinya gerakan janin dalam rahim


b. Pemeriksaan
1. Pemeriksaan fisik umum
Keadaan umum penderita tidak sesuai dengan jumlah perdarahan
Tekanan darah menurun, nadi dan pernafasan meningkat
Penderita tampak anemis
2. Pemeriksaan khusus
a. Palpasi abdomen
Perut tegang terus menerus
Terasa nyeri saat dipalpasi
Bagian janin sukar ditemukan
b. Auskultasi
Denyut jantung janin bervariasi dan asfiksia ringan sampai berat
c. Pemeriksaan dalam
Terdapat pembukaan

Tutorial 4 FK UMP09

Page 41

Skenario A 201
2

Ketuban tegang dan menonjol

10. DD?
Jawab :

11. Pemeriksaan penunjang?


Jawab :
Pemeriksaan plasenta
Plasenta dapat diperiksa setelah dilahirkan. Biasanya tampak tipis dan cekung di
bagian plasenta yang terlepas (kreater) dan terdapat koagulum atau darah beku yang
biasanya menempel di belakang plasenta, yang disebut hematoma retroplacenter.
Pemeriksaaan Ultrasonografi (USG)
Pada pemeriksaan USG yang dapat ditemukan antara lain :

Terlihat daerah terlepasnya plasenta

Janin dan kandung kemih ibu

Darah

Tutorial 4 FK UMP09

Page 42

Skenario A 201
2

Tepian plasenta

Gambar Ultrasonografi kasus solusio plasenta


12. WD?
Jawab :
Solutio plasenta
Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta yang letaknya normal di korpus uteri
yang terjadi setelah kehamilan 20 minggu dan sebelum janin dilahirkan.
Solusio plasenta diklasifikasikan menjadi beberapa tipe:
Sistem I
Berdasarkan gejala klinik yang ditimbulkan:
a. Kelas 0 : Asimptomatik. Diagnosis ditegakkan secara retrospektif dengan menemukan
hematoma atau daerah yang mengalami pendesakan pada plasenta. Ruptur
sinus marginal juga dimasukkan dalam kategori ini.
b. Kelas 1 : Gejala klinis ringan dan terdapat pada hampir 48 % kasus. Gejala meliputi:
tidak ada perdarahan pervaginam sampai perdarahan pervaginam ringan;
uterus sedikit tegang; tekanan darah dan denyut jantung maternal normal;
tidak ada koagulopati; dan tidak ditemukan tanda-tanda fetal distress.
c. Kelas 2 : Gejala klinik sedang dan terdapat + 27 % kasus. Perdarahan pervaginam bisa
ada atau tidak ada; ketegangan uterus sedang sampai berat dengan
kemungkinan kontraksi tetanik; takikardi maternal dengan perubahan

Tutorial 4 FK UMP09

Page 43

Skenario A 201
2
ortostatik tekanan darah dan denyut jantung; terdapat fetal distress, dan
hipofibrinogenemi (150-250 mg/dl).
d. Kelas 3 : Gejala berat dan terdapat pada hampir 24% kasus, perdarahan pervaginam
dari tidak ada sampai berat; uterus tetanik dan sangat nyeri; syok maternal;
hipofibrinogenemi (<150 mg/dl); koagulopati serta kematian janin.
Sistem II
Berdasarkan ada atau tidaknya perdarahan pervaginam:
a. Solusio plasenta yang nyata/tampak (revealed

)Terjadinya perdarahan

pervaginam, gejala klinis sesuai dengan jumlah kehilangan darah, tidak terdapat
ketegangan uterus, atau hanya ringan.
b. Solusio plasenta yang tersembunyi (concealed) Tidak terdapat perdarahan
pervaginam, uterus tegang dan hipertonus, sering terjadi fetal distress berat. Tipe
ini sering disebut Perdarahan Retroplasental.
c. Solusio plasenta tipe campuran (mixed) Terjadi perdarahan baik retroplasental atau
pervaginam; uterus tetanik.
Sistem III
Berdasarkan jumlah perdarahan yang terjadi
a. Solusio plasenta ringan : perdarahan pervaginam <100 ml.
b. Solusio plasenta sedang : perdarahan pervaginam 100-500 ml, hipersensitifitas
uterus atau peningkatan tonus, syok ringan, dapat terjadi fetal distress.
c. Solusio plasenta berat : perdarahan pervaginam luas >500 ml, uterus tetanik, syok
maternal sampai kematian janin dan koagulopati.
Sistem IV
Berdasarkan luasnya bagian plasenta yang terlepas dari uterus
a. Solusio plasenta ringan : kurang dari bagian bagian plasenta yang terlepas.
Perdarahan kurang dari 250 ml.

Tutorial 4 FK UMP09

Page 44

Skenario A 201
2
b. Solusio plasenta sedang : plasenta yang terlepas - 2/3 bagian. Perdarahan <1000
ml, uterus tegang, terdapat fetal distress akibat insufisiensi uteroplasenta.
c. Solusio plasenta berat : plasenta yang terlepas > 2/3 bagian, perdarahan >1000 ml,
terdapat fetal distress sampai dengan kematian janin, syok maternal serta
koagulopati.
13. Etiologi?
Jawab :
Sebab primer dari solusio plasenta tidak diketahui, tetapi terdapat beberapa
keadaaan patologik yang terlihat lebih sering bersama dengan atau menyertai solusio
plasenta dan dianggap sebagai faktor resiko. Usia ibu dan paritas yang tinggi berisiko
lebih tinggi.
Faktor risiko :

Pernah solusio plasenta


Ketuban pecah preterm/korioamnionitis
Sindroma preeklampsia
Hipertensi kronik
Merokok/nikotin
Merokok + hipertensi kronik atau preeklampsia
Pecandu kokain
Mioma di belakang plasenta
Trauma abdomen dalam kehamilan

Dalam kepustakaan terdapat 5 kategori populasi perempuan yang berisiko tinggi


untuk solusio plasenta

Kategori sosioekonomi
Kategori fisik
Kategori kelainan pada rahim
Kategori penyakit ibu
Kategori sebab iatrogenika

14. Epidemiologi?
Tutorial 4 FK UMP09

Page 45

Skenario A 201
2
Jawab :
Dalam kepustakaan dilaporkan insidensi solusio plasenta 1 dalam 155 sampai 1
dalam 225 persalinan yang berarti >0,5 % di negara-negara Eropa untuk solusio plasenta
yang tidak sampai mematikan janin. Untuk solusio yang lebih berat sampai mematikan
janin insidensinya lebih rendah 1 dalam 830 persalinan (1974-1989) dan turun menjadi 1
dalam 1.550 persalinan (1988-1999). Namun, insidensi solusio plasenta diyakini masih
lebih tinggi di tanah air dibanding dengan negara maju.
15. Penatalaksanaan?
Jawab :
a.

Farmakologi
1.

Perbaikan KU ( sebaiknya pasang CVP)

Resusitasi cairan/ perbaiki hipovolemi/ atasi syok dan anemia

Darah (kalau ada darah segar)

Cairan

Kalau cairan sudah cukup, masih juga syok beri obat-obatan untuk
membuka mikrosirkulasi : blocker

Kortikosteroid

Mengatasi kelainan pembekuan darah

Darah segar

Fibrinogen 4 gr

Trasylol 500.000 u

Transamin 10-50 ml

Kelainan ginjal

2.

Darah segar

Manitol

Tindakan obstetrik

Amniotomi
Tutorial 4 FK UMP09

Page 46

Skenario A 201
2
Pervaginam

Janin hidup, gawat janin, pembukaan lengkap, bagian terendah janin


di dasar panggul amniotomi (jika belum pecah) percepat kala II

Janin mati, Bishop score baik amniotomi + tetes pitosin bila


gagal lakukan SC

Perabdominal
Uterus couvelaire bukan indikasi histerektomi, tapi jika perdarahan tidak dapat
diatasi, histerektomi dipertimbangkan.
b.

Non farmakologi

Solusio Plasenta Ringan


Solusio plasenta ringan jarang ditemukan di RS. Pada umumnya didiagnosis
secara kebetulan pada pemeriksaaan USG oleh karena tidak memberikan gejala klinik
yang khas. Apabila kehamilannya kurang dari 36 minggu dan perdarahan kemudian
berhenti, perut tidak menjadi nyeri, dna uterus tidak tegang, maka penderita harus
diobservasi dengan ketat. Apabila perdarahan berlangsung terus dan gejala solusio
plasenta bertambah jelas atau dengan pemeriksaan USG daerah solusio plasenta
bertambah luas maka dilakukan terminasi kehamilan
Solusio Plasenta Sedang dan Berat
Pada solusio plasenta sedang sampai berat dilakukan perbaikan keadaan umum
terlebih dahulu dengan resusitasi cairan dan transfusi darah. Bila janin masih hidup
biasanya dalam keadaan gawat janin, dilakukan seksio sesarea, kecuali bila pembukaan
telah lengkap. Pada keadaan ini dilakukan amniotomi, drip oksitosin, dan bayi dilahirkan
dengan ekstraksi forcep. Apabila janin telah mati dilakukan persalinan pervaginam
dengan cara melakukan amniotomi, drip oksitosin. Bila bayi belum lahir dalam waktu 6
jam, dilakukan tindakan seksio sesarea.

Tutorial 4 FK UMP09

Page 47

Skenario A 201
2

1.

Solusio plasenta ringan

Perut tegang sedikit, perdarahan tidak terlalu banyak

Keadaan janin masih baik dapat dilakukan penanganan secara konservatif

Perdarahan berlangsung terus ketegangan makin meningkat dengan janin yang

2.

3.

masih baik dilakukan SC


Perdarahan yang berhenti dan keadaan baik pada kehamilan premature dilakukan

perawatan inap
Solusio plasenta tingkat sedang dan berat
Penanganannya dilakukan di rumah sakit karena dapat membahayakan jiwa penderita.
Tatalaksananya adalah :

Pemasangan infuse dan transfusi darah

Memecahkan ketuban

Induksi persalinan atau dilakukan SC


Sikap bidan dalam menghadapi solusio plasenta
Bidan merupakan tenaga andalan masyarakat untuk dapat memberikan pertolongan
kebidanan, sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun
perinatal. Dalam menghadapi perdarahan pada kehamilan, sikap bidan yang paling
utama adalah melakukan rujukan ke rumah sakit.
Dalam melakukan rujukan diberikan pertolongan darurat :

Pemasangan infuse

Tanpa melakukan pemerikasaan dalam

Diantar petugas yang dapat memberikan pertolongan

Mempersiapkan donor dari masyarakat atau keluarganya

Menyertakan keterangan tentang apa yang telah dilakukan untuk memberikan


pertolangan pertama

16. Komplikasi?
Jawab :
1. Uterus couvelaire (apopleksia uteroplasentae)
Pada solutio plasentae yang berat terdapat effusi darah dalam miometrium sampai
dibawah serosa uteri.
2.Syok
Syok yang terjadi kadang tidak sesuai dengan jumlah darah yang keluar

Tutorial 4 FK UMP09

Page 48

Skenario A 201
2
3.Oliguria
Oliguria dapat terjadi karena perfusi ginjal yang tidak cukup dan oliguria ini seringkali
menjadi baik dengan memberi terapi terhadap hipovilemia
4.Gagal ginjal akut
Pada solutio plasenta yang ringan gagal ginjal akut yang berlangsung lama jarang terjadi
tetapi sebaliknya pada solutio plasenta berat yang terlantar dapat mengakibatkan gagal
ginjal akut
5. Gangguan pembekuan darah
Terjadi karena adanya koagulasi intravaskuler
17. Prognosis?
Jawab :
Prognosis ibu tergantung dari luasnya placenta yang terlepas dari dinding uterus,
banyaknya perdarahan, derajat kelainan pembekuan darah, ada tidaknya hipertensi
menahun atau pre eklampsia, tersembunyi tidaknya perdarahannya dan jarak waktu antara
terjadinya solusio placenta sampai pengosongan uterus.
Prognosis janin pada solusio placenta berat hampir 100% mengalami kematian.
Pada solusio placenta ringan dan sedang kematian janin tergantung dari luasnya placenta
yang

terlepas

dari dinding uterus

dan tuanya

kehamilan.

Perdarahan

yang

lebih dari 2000ml biasanya menyebabkan kematian janin.Pada kasus solusio placenta
tertentu sectio caesaria dapat mengurangi angka kematian janin. Persediaan darah
secukupnya akan sangat membantu memperbaiki prognosis ibu dan janinnya.

18. KDU?
Tutorial 4 FK UMP09

Page 49

Skenario A 201
2
Jawab :
Tingkat kemampuan 2
Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaanpemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya: peneriksaan laboratorium
sederhana atau X-ray). Dokter mampu merujuk pasien secepatnya ke spesialis yang
relevan dan mampu menindaklanjuti sesudahnya
19. Pandangan islam?
Jawab :
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan ( dari kubur), maka
(ketahuilah) sesungguhnya kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari
setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang
sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu dan
kami tetap kan dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah di
tentukan. Kemudian kami keluarkan kamu sebagi bayi, kemudian(dengan berangsurangsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang di wafatkan
dan ( ada pula) di antara kamu yang di panjangkan umurnya sampai pikun ,supaya dia
tidak mengetahui lagi suatupun yang dahulu telah di ketahuinya. Dan kamu lihat bumi
ini kering, kemudian apabila telah kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumu itu dan
suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.(QS.AlHajj: 5)
Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu sari pati (berasal
dari tanah). Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat
yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah. Lalu
segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging. Dan segumpal daging kami jadikan
tulang belulang. Lalu tulang belulan itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka maha suci Allah, pencipta yang paling
baik.(QS.Al-Muminun:12-14)

Tutorial 4 FK UMP09

Page 50

Skenario A 201
2
Rasulullah saw bersabda:
Artinya: Berobatlah kamu karena Allah tidak akan mengadakan penyakit
melainkan mengadakan pula obatnya, kecuali hanya satu penyakit yang tidak dapat
diobati yaitu ketuaan.

Tutorial 4 FK UMP09

Page 51

Skenario A 201
2
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran
Ganiswarna, dkk. 1995. Farmakologi dan Terapi. Jakarta : FK UI
Dorland, W.A. Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta : EGC
Guyton, Arthur C., John E. Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC
Isselbacher K.J., et al, editor; Ahmad H. A., editor ed. Indonesia; Harrison Prinsip-prinsip
Ilmu Penyakit Dalam, ed. 13, EGC, Jakarta, 1995.
Kumar V., Cotran R.S., Robbins S.L., editor; Brahm U.P., alih bahasa; Huriawati H.,
Nurwany D., Nanda W. editor ed. Indonesia; Buku Ajar Patologi Robbins, ed. 7, EGC,
Jakarta, 2007
Price S.A., Wilson L.M.; Brahm U.P., et al, alih bahasa; Huriawati H., et al, editor ed.
Indonesia; Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, ed. 6, Vol.1, EGC,
Jakarta, 2006.
Cunningham FG. 2006. Obstetri William. Jakarta: EGC.
Llewellyn JD. 2002. Dasar-Dasar Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: EGC.
Oxorn H. 2003. Patologi dan Fisiologi Persalinan. Jakarta: Yayasan Essentia Medika.

Tutorial 4 FK UMP09

Page 52

También podría gustarte

  • Perforasi
    Perforasi
    Documento26 páginas
    Perforasi
    Nurfanida Natasya M
    Aún no hay calificaciones
  • Analisis SK B Amalia
    Analisis SK B Amalia
    Documento5 páginas
    Analisis SK B Amalia
    Nurfanida Natasya M
    Aún no hay calificaciones
  • Kuliah Blok 17 - KB
    Kuliah Blok 17 - KB
    Documento90 páginas
    Kuliah Blok 17 - KB
    Nurfanida Natasya M
    Aún no hay calificaciones
  • GE1
    GE1
    Documento1 página
    GE1
    Nurfanida Natasya M
    Aún no hay calificaciones
  • PLENO
    PLENO
    Documento68 páginas
    PLENO
    Nurfanida Natasya M
    Aún no hay calificaciones
  • PLENO
    PLENO
    Documento29 páginas
    PLENO
    Nurfanida Natasya M
    Aún no hay calificaciones
  • Tugas Translate
    Tugas Translate
    Documento21 páginas
    Tugas Translate
    tasti_imoey
    Aún no hay calificaciones
  • Hernia 1
    Hernia 1
    Documento2 páginas
    Hernia 1
    Nurfanida Natasya M
    Aún no hay calificaciones
  • Diafragma
    Diafragma
    Documento15 páginas
    Diafragma
    Nurfanida Natasya M
    Aún no hay calificaciones
  • PLENO
    PLENO
    Documento25 páginas
    PLENO
    Nurfanida Natasya M
    Aún no hay calificaciones
  • Struktur Dan Fungsi Sendi
    Struktur Dan Fungsi Sendi
    Documento6 páginas
    Struktur Dan Fungsi Sendi
    Nurfanida Natasya M
    Aún no hay calificaciones
  • PLENO
    PLENO
    Documento26 páginas
    PLENO
    Nurfanida Natasya M
    Aún no hay calificaciones
  • Schwabach Test
    Schwabach Test
    Documento6 páginas
    Schwabach Test
    Nurfanida Natasya M
    Aún no hay calificaciones
  • Buang Air Besar
    Buang Air Besar
    Documento2 páginas
    Buang Air Besar
    Nurfanida Natasya M
    Aún no hay calificaciones
  • Kelenjar Tiroid
    Kelenjar Tiroid
    Documento60 páginas
    Kelenjar Tiroid
    Nurfanida Natasya M
    Aún no hay calificaciones
  • BENJOLAN_LEHER
    BENJOLAN_LEHER
    Documento52 páginas
    BENJOLAN_LEHER
    Nurfanida Natasya M
    Aún no hay calificaciones
  • Tutorial 1
    Tutorial 1
    Documento39 páginas
    Tutorial 1
    Nurfanida Natasya M
    Aún no hay calificaciones
  • Cover Blok 17 (Yenti)
    Cover Blok 17 (Yenti)
    Documento1 página
    Cover Blok 17 (Yenti)
    Nurfanida Natasya M
    Aún no hay calificaciones
  • Kata Pengantarr
    Kata Pengantarr
    Documento3 páginas
    Kata Pengantarr
    Nurfanida Natasya M
    Aún no hay calificaciones
  • Tutorial 1
    Tutorial 1
    Documento39 páginas
    Tutorial 1
    Nurfanida Natasya M
    Aún no hay calificaciones
  • PLENO
    PLENO
    Documento68 páginas
    PLENO
    Nurfanida Natasya M
    Aún no hay calificaciones
  • Skenario C: Kasus Infertilitas Pak Dhana dan Ibu Neneng
    Skenario C: Kasus Infertilitas Pak Dhana dan Ibu Neneng
    Documento67 páginas
    Skenario C: Kasus Infertilitas Pak Dhana dan Ibu Neneng
    Nurfanida Natasya M
    Aún no hay calificaciones
  • Tutorial 1
    Tutorial 1
    Documento39 páginas
    Tutorial 1
    Nurfanida Natasya M
    Aún no hay calificaciones
  • Kata Pengantarr
    Kata Pengantarr
    Documento3 páginas
    Kata Pengantarr
    Nurfanida Natasya M
    Aún no hay calificaciones
  • Blok 17
    Blok 17
    Documento38 páginas
    Blok 17
    Nurfanida Natasya M
    Aún no hay calificaciones
  • Ske.a Bolk 17
    Ske.a Bolk 17
    Documento29 páginas
    Ske.a Bolk 17
    Nurfanida Natasya M
    Aún no hay calificaciones
  • Sken A Blok 17 Solusio
    Sken A Blok 17 Solusio
    Documento32 páginas
    Sken A Blok 17 Solusio
    Nurfanida Natasya M
    Aún no hay calificaciones
  • Skenario A Blok 17
    Skenario A Blok 17
    Documento39 páginas
    Skenario A Blok 17
    Nurfanida Natasya M
    Aún no hay calificaciones
  • Skenario A Blok 17
    Skenario A Blok 17
    Documento39 páginas
    Skenario A Blok 17
    Nurfanida Natasya M
    Aún no hay calificaciones