Está en la página 1de 12

MAKALAH

ALIRAN HUBUNGAN MANUSIAWI

DISUSUN OLEH:
NURAINI S UMAR
SRI RAHAYU
RENI EVANI INENG
ROFIUL MUHAIMIN
RIZKY MAULANA A.L
AL ILHAM BUSADA

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LUWUK
TA~2016/2017

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebagaimana kita tahu bahwa ilmu manajemen telah berkembang sangat pesat
sampai saat ini. Ilmu inipun telah memberikan pemahaman terhadap kita tentang
pendekatan ataupun tata cara penting dalam meneliti, menganalisis dan memecahkan
masalah-masalah yang berkaitan dengan pengaturan atau manajemen. Oleh karena itu
tulisan ini berisi uraian tentang pengertian manajemen itu sendiri, dan
perkembangannya sampai saat ini. Pekembangan yang dimaksud di dalam tulisan ini
dikemukakan dalam aliran hubungan manusiawi. Pemikiran dalam aliran inilah yang
akan menjadi cikal bakal bagi perkembangan manajemen saat ini. Adapun aliran
hubungan manusiawi lebih melihat dari sisi bagaimana sumber daya manusia yang
berada dalam organisasi. Menjadi seorang manajer hendaknya mempelajari dan
memahami tentang teori aliran tersebut yang menjadi dasar dari teori aliran manajemen
yang telah berkembang. Hal ini bertujuan agar manajer dapat Dengan demikian bila
seorang manajer menghadapi situasi bagaimanapun kompleksnya akan dapat mencari
solusi atau membuat keputusan yang baik.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan teori manajement berdasarkan aliran hubungan
manusiawi?
2. Bagaiman kualitas teori manajemen berdasakan aliran hubungan manusia?
3. Apa saja yang menjadi kelemahan teori manajemen berdasarkan hubungan
manusiawi?
4. Bagaimana solusi yang dapat diberikan untuk mengatasi teori manajemen
berdasarkan hubungan manusiawi?

C. Tujuan Penulisan
1. Mendeskripsikan perkembangan teori manajement berdasarkan aliran hubungan
manusiawi.
2. Mendeskripsikan kualitas teori manajemen berdasakan aliran hubungan manusia
3. Mendeskripsikan hal-hal yang menjadi lemahnya teori manajemen berdasarkan
hubungan manusiawi.
4. Mendeskripsikan solusi yang dapat diberikan dari manajemen berdasarkan
hubungan manusiawi.

BAB II
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN MANAJEMEN
Dalam sub bab ini akan dibahas tentang pengertian dari manajemen itu sendiri.
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno mnagement, yang memiliki arti
seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan
diterima secara universal.
Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas
mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai
sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada
dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Stoner mengemukakan suatu defenisi yang lebih kompleks yaitu sebagai berikut
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya
sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.
2. TEORI DAN ALIRAN MANAJEMEN
Mempelajari teori manajemen membatu kita menjadi seorang manajer yang
efektif dalam mengelola organisasi yang semakin kompleks dewasa ini. Manajemen

merupakan disiplin ilmu yang berfokus pada hasil yang mudah dilaksanakan. Teori
adalah kumpulan prinsip yang disusun secara sistematis. Sedangkan konsep adalah
simbol yang dipakai untuk menjelaskan pengertian tertentu dalam teori
Paling tidak ada 4 (empat) alasan mempelajari teori manajemen antara lain :
1) Teori mengarahkan keputusan Manajemen. Mempelajari teori membantu mamahami
prosesyang pokok dan dapat memilih suatu tindakan yang efektif. Pada hakikatnya
suatu teori merupakan kelompok asumsi-asumsi yang koheren/ logis, yang
menjelaskan antara dua atau lebih fakta yang dapat di observasi. Teori yang absah,
dapat memprediksi apa yang akan terjadi pada situasi tertentu. Dengan pengetahuan
ini, dapat menerapkan teori manajemen yang berbeda terhadap situasi yang berbeda.
2) Teori membentuk pandangan kita mengenai organisasi.
Mempelajari teori manajemen juga memberi petunjuk kepada kita dimana kita
mendapatkanbeberapa ide mengenai organisasi dan manusia didalamnya.
3) Teori membuat kita sadar mengenai lingkungan usaha.
Dengan mempelajari teori, kita dapat melihat bahwa setiap teori adalah hasil dari
lingkungannya social, ekonomi, politik dan kekuatan teknologi yang ada pada waktu
dan tempat terjadinya peristiwa tertentu. Pengetahuan ini akan membantu kita
memehami apa sebabnya teori tertentu cocok terhadap keadaan yang berbeda.
4) Teori merupakan suatu sumber ide baru
Teori memungkinkan kita pada suatu kesempatan mengambil pandangan yang berbeda
dari situasi sehari-hari. Pendekatan electic, yaitu praktek meminjam prinsip-prinsip
dari teori yangberbeda, seperti yang diperlukan oleh keadaan State of the Art dalam
teori dan praktek manajemen.
3. ALIRAN HUBUNGAN MANUSIAWI (HUMAN BEHAVIOR)
Pada tahap aliran perilaku atau hubungan manusiawi organisasi melihat pada
hakikatnya adalah sumber daya manusia. Aliran ini mernandang aliran klasik kurang
lengkap karena terlihat kurang mampu rnewujudkan efisiensi produksi yang sempurna
dengan keharmonisan

di tempat kerja. Manusia dalam sebuah organisasi tidak selalu

dapat dengan mudah diramalkan prilakunya karena sering juga tidak rasional. Oleh
sebab itu para manajer perlu dibantu dalam menghadapi rnanusia, melalui antar lain
ilmu sosiologi dan psikologi. Ada tiga
orang pelopor aliran perilaku yaitu :

1. Hugo Munsterberg (1863 -1916)


Yaitu Bapak Psikologi Industri.Sumbangannya yang terpenting adalah berupa
pernanfaatan psikologi dalam mewujudkan tujuan-tujuan produktivitas sarna seperti
dengan
teori-teori manajemen lainnya. Bukunya "Psychology and Indutrial Efficiency", ia
memberikan 3 cara untuk peningkatkan produktivitas:
a. Menempatkan seorang pekerja terbaik yang paling sesuai denganbidang pekerjaan
ya ngakan dikerjakannya.
b. Menciptakan tata kerja yang terbaik yang memenuhi syarat-syarat psikologis untuk
memaksimalkan produktivitas.
c. Menggunakan pengaruh psikologis agar memperoleh dampak yang paling tepat
dalammend orong karyawan.
2. Elton Mayo (1880 -1949)
Gerakan memperkenalkan hubungannya yang diartikan sebagai satu gerakan
yang memiliki hubungan timbal batik manajer dan bawahan sehingga mereka secara
serasi mewujudkan kerjasama yang memuaskan, dan tercipta semangat dan efisiensi
kerja yang memuaskan. Disini terlihat adanya peran faktor-faktor sosial dan psikologis
dalam member dorongan kerja kepada karyawan. Satu hal yang menarik dari hasil
percobaan Mayo dengankawan-kawan adalah rangsangan uang tidak menyebabkan
membaiknya produktivitas. Mereka menyatakan dalam meningkatkan produktivitas
adalah satu karena sikap yang dimiliki karyawan yang merasa rnanajer ataupun
atasannya memberikan perhatian yang cukup terhadap kesejahteraan mereka yang

dikenal dengan sebutan "Hawthorne effect", Selain itu, juga ditemukan pengaruh
kehidupan lingkungan sosial dalam kelompok yang lebih informal lebih besar
pengaruhnya terhadap produktivitas. Mayo beryakinan terhadap konsepsnya yang
terkenal dengan "Social man yaitu seharusnyalah dimotivasi oleh kebutuhankebutuhan sosial dalam hubungan yang lebih efektif daripada pengawasan ataupun
pengendalian manajemen. Konsep "socialmanldapat menggantikan konsep "rational
man yaitu seseorang bekerja didorong semata-mata oleh kebutuhan ekonomis pribadi
yang terkenal dengan julukan "rational economic man yang oleh Robert Owen
diperkenalkan dengan istilah "vital machine.
Dalam pendidikan dan pelatihan bagi para manajer dirasa semakin pentingnya
"people
management skillsl daripada "engineering atau technicall skills, Sehingga konsep
dinamika kelompok dalam praktek manajemen lebih penting daripada manajemen atas
dasar kemampuan perseorangan (individu),Walaupun demikian ada beberapa
kelemahan temuan Mayo yang dinyatakan oleh orang-orang yang beranggapan
kepuasan karyawan bersifat kompleks, karena selain ditentukan oleh lingkungan sosial,
juga oleh faktor-faktor lainnya yaitu tingkat gaji, jenis pekerjaan, struktur dan kultur
organisasi, hubungan karyawan manajemen dan lain-lain. Gerakan hubungan manusia
terus berkembang dengan munculnya pemikiranpemikiran lain yang juga tergolong
dalam aliran perilaku yang labih maju. Penggunaan ilmu-ilmu sosial seperti Sosiologi,
Psikologi, dan Antropologi terus dipergunakan dengan penelitian yang lebih sempurna,
dan parapenelitinya lebih dikenal dengan sebutan "behavioral scientists" dari pada
human relations theorists". Di antara mereka yang terkenal adalah Argyris, Maslow and
Mc Gregor yang lebih mengutamakan konsep "selfactualizing man" daripada hanya
sekedar "social man" dalam member dorongan kepada karyawan. Teori Mayo ini pun
kemudian lebih ditingkatkan dengan pendapat bahwa rnanusia tidak hanya didorong
oleh berbagai kebutuhan yang dikenal dengan konsep "complex-man".Karena tidak ada
dua orang yang persis sarna, oleh sebab itu seorang manajer yang efektif akan
berusaha mempelajari kebutuhan-kebutuhan setiap individu yangterkait dalam
organisasinya agar dapat mempengaruhi individu tersebut.

3. William Ouchi (1981)


William Ouchi, dalam bukunya "theory Z -How America Business Can Meet The
Japanese Challen ge (1981)", memperkenalkan teori Z pada tahun 1981 untuk
menggambarkan adaptasi Amerikaatas perilaku Organisasi Jepang.Teori beliau
didasarkan pada perbandingan manajemen dalam organisasi. Jepang disebut tipe
perusahaan Jepang dengan manajemen dalam perusahaan Amerika -disebut
perusahaan tipe Amerika. Berikut adalah perbedaan organisasi tipe Amerika dan tipe
Jepang. Sumbangan para ilmuan yang beraliran hubungan manusiawi ini terlihat dalam
peningkatan pemahaman terhadap motivasi perseorangan, perlaku kelompok,
Ataupun hubungan antara pribadi dalam kerja dan pentingnya kerja bagi
manusia. Para manajer diharapkan semakin peka dan terampil dalam menangani dan
berhubungan dengan bawahannya. Bahkan muncul

berbagai jenis konsep yang lebih

mengaji pada masalah-masalah kepemimpinan, penyelesaian perselisihan,


memperoleh dan memanfaatkan kekuasaan, perubahan organisasi dan konsep
komunikasi. Walaupun demikian aliran ini tidak bebas dari kritikan, karena di samping
terlalu umum, abstrak dan kompleks, sukar sekali bagi manajer untuk menerangkan
tentang perilaku manusia yang begitu kompleks dan sukar memilih nasehat ilmuwan
yang mana yang sebaiknya harus dituruti dalam mencapai solusi di dalam perusahaan.

4. SUMBANGAN ALIRAN HUBUNGAN MANUSIAWI (HUMAN BEHAVIOR)


Aliran hubungan manusiawi menyadarkan pentingnya ke-butuhan sosial. Dengan
demikian aliran ini menyeimbangkan konsep lama yang menekankan
ekonomi/rasionalitas manusia. Suasana kerja menjadi lebih baik dibandingkan
sebelumnya. Pelatihan-pelatihan yang kemudian banyak yang memfokuskan pada
upaya memperbaiki hubungan kerja antar manajer dengan karyawan. Aliran ini
mempelopori studi baru dalam bidang dinamika kelompok, dimana perhatian ditunjukan
tidak hanya pada individu, tetapi juga pada proses dan dinamika kelompok

5. KETERBATASAN ALIRAN HUBUNGAN MANUSIAWI


Kekurangan
Meskipun demikian ada beberapa keterbatasan teori ini. Disain, metoda dan
analisis penelitian yang dilakukan oleh Mayo sampai saat ini masih menjadi kontaversi.
Konsep manusia social yang dikembangkan ternyata tidak menjelaskan sepenuhnya
perilaku manusia. Usaha perbaikan -perbaikan kondisi kerja ternyata tidak mampu
menaikan prestasi kerja. Sebagai contoh, perbaikan kondisi kerja disuatu perkebunan,
tidak menaikan prestasi kerja, malah cenderung menurunkan prestasi kerja karena
pekerja cenderung menjadi lebih santai dalam kerja. Tidak ada
tekanan untuk bekerja keras seperti sebelumnya. Tentunya ada faktor lain, selain faktor
sosial, yang mendorong prestasi kerja. Faktor ekonomi (gaji), kemampuan kerja
karyawan, budaya dan struktur organisasi, dan banyak faktorlain mempengaruhi
prestasi kerja karyawan. Aliran hubungan manusia belum mampu melakukan prediksi
perilaku manusia dengan akurat. Suatu hal yang dapat dimengerti karena faktor social
merupakan hasil emosi manusia yang lebih sulit diukur. Contoh lain, kepuasan kerja
sering dikatakan sebagai pendorong prestasi kerja. Tetapi hubungan tersebut diragukan
bahkan logika sebaliknya tampaknya lebih kuat : prestasi kerja akan menyebabkan
kepuasan kerja
Kelebihan
Kelebihan Aliran hubungan manusiawi menyadarkan pentingnya ke-butuhan
sosial. Dengan demikianaliran ini menyeimbangkan konsep lama yang menekankan
ekonomi/rasionalitas manusia.Perhatian pada keterampilan manajemen manusia
semakin ditingkatkan disampingketerampilan teknis manusia, karena penekanan pada
hubungan sosial.

BAB III
PENUTUP
Manajer saat ini dituntut mempelajari dan memahami semua teori manajemen
yang dihasilkan oleh berbagai aliran, karena manajer bisa memilih teori yang paling
sesuai untuk menghadapi situasi tertentu. Disamping itu seorang manajer dapat saja m
enggabungkan dan memanfaatkan teori dan konsep yang paling cocok atau
pendekatan untuk menghadapi masalah sederhana maupun yang kompleks dan
pendekatan-pendekatan ini yang menggambarkan kedudukan dan peranan manajemen
saat ini dan di masa datang. Ada beberapa alasan untuk mengetahui dan mempelajari
perkembangan ilmu manajemen yang akan diuraikan di bawah ini yaitu antara lain:
1. Membentuk pandangan kita mengenai organisasi.Mempelajari teori manajemen juga
memberi petunjuk kepada kita di mana kita mendapatkan beberapa ide mengenai
organisasi dan manusia didalamnya.
2. Membuat kita sadar mengenai lingkkungan usaha. Mempelajari berbagai teori
manajemen berdasarkan perkembangannya, kita dapat memahami bahwa setiap teori
adalah karena berdasarkan lingkungannya yaitu ekonomi, sosial, politik dan pengaruh
teknologi yang dirasakan pada waktu dan tempat terjadinya peristiwa tertentu.
Pengetahuan ini membantu setiap orang untuk memahami apa sebabnya teori tertentu
cocok terhadap keadaan yang berbeda.
3. Mengarahkan terhadap keputusan manajemen. Mempelajari evolusi manajemen
membantu memahami proses dasar sehingga dapat memilih suatu tindakan yang
efektif. Pada hakekatnya suatu teori merupakan asumsi-asumsi yang koheren/logis,
untuk menjelaskan beberapa fakta yang diobservasi. Teori yang absah, dapat
memprediksi apa yang akan terjadi pada situasi tertentu. Dengan adanya pengetahuan
ini, kita bisa rnenerapkan teori manajemen yang berbeda terhadap situasi yang
berbeda.

4. Merupakan sumber ide baru. Mempelajari perkembangan teori manajemen


memungkinkan kita pada suatu kesempatan mengambil pandangan yang berbeda
darisituasi sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

--------------Edward Freeman.R, Jr.Gilbert,dan Stoner, dkk (1995).Manajemen,


Jakarta:PT.Prenhallindo.
http://www.wikipedia.com/manajemen
http://ekavidiaz.wordpress.com/2012/10/20/teori-manajemen-neo-klasik-aliranhubungan-manusiawi-2/
http://rezaardiansyah.blog.com/2012/03/28/teori-evolusi-manajemen/

También podría gustarte