Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
TESIS
Karya tulis sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Magister dari
Institut Teknologi Bandung
Oleh
ERMA DESMALIANA
NIM: 25013006
(Program Studi Magister Teknik Sipil)
Oleh
ERMA DESMALIANA
NIM : 25013006
(Program Studi Masigter Teknik Sipil)
Institut Teknologi Bandung
Menyetujui
Pembimbing
28 September 2016
ABSTRAK
KAJIAN EKSPERIMENTAL PERILAKU MATERIAL
KAYU JABON SEBAGAI BAHAN BAKU KAYU GLULAM
LENGKUNG
Oleh
ERMA DESMALIANA
NIM: 25013006
(Program Studi Masigter Teknik Sipil)
Kayu merupakan sumber daya alam yang sangat potensial untuk digunakan dan
dibudidayakan sebagai material utama dalam bidang konstruksi di Indonesia.
Penggunaan kayu sebagai material konstruksi menjadi pilihan karena lebih aman
untuk digunakan di daerah rawan gempa. Keterbatasan dimensi kayu untuk
kebutuhan sebagian komponen struktural kayu glulam menjadikan kayu sebagai
solusi dari permasalahan ini. Keuntungan dari penggunaan kayu glulam, yaitu
dapat dibuat struktur lengkung yang mampu mengatasi kebutuhan bentang yang
panjang pada aplikasi struktural seperti jembatan ataupun rangka atap. Penelitian
ini bertujuan untuk membandingkan performa struktural kayu glulam lurus
dengan kayu glulam lengkung, sehingga diperoleh nilai pendekatan kekuatan
kapasitas pemikul beban dari kayu glulam lengkung terhadap kayu glulam.
Dalam penelitian ini digunakan jenis kayu cepat tumbuh HTI dan HTR, yaitu
kayu Jabon (kayu kelas kuat III-IV). Sedangkan perekat yang digunakan adalah
perekat Polyurethane. Pengujian dilakukan terhadap benda uji kayu glulam (10
lapis) dan kayu glulam lengkung (10 lapis).
Data dari hasil pengujian terhadap benda uji didapatkan nilai tegangan lentur
untuk kayu solid yaitu 21,27 MPa. Nilai tegangan lentur kayu glulam diperoleh
sebesar 34,29 MPa. Nilai tegangan lentur lebih besar 61,21%. Nilai MOE kayu
solid didapat sebesar 5108,5 MPa, sedangkan nilai MOE kayu glulam yaitu
6279,78 MPa. Nilai MOE kayu glulam lebih besar 22,93%. Nilai beban
maksimum yang mampu dipikul oleh kayu solid yaitu 2,5 kN. Nilai beban
maksimum untuk kayu glulam dan kayu glulam lengkung diperoleh sebesar 3,7
kN dan 4,1 kN. Nilai beban maksimum kayu glulam dan kayu glulam lengkung
lebih besar 48% dan 64%. Nilai beban maksimum kayu glulam lengkung lebih
besar 1,55 kali dari kayu glulam.
Kata kunci: kayu cepat tumbuh, kayu glulam, kayu glulam lengkung, kayu
Jabon, kayu solid, MOE, beban maksimum
ABSTRACT
EXPERIMENTAL STUDY ON MATERIAL BEHAVIOR OF
JABON TIMBER AS A RAW MATERIAL OF CURVED
GLULAM BEAM
by
ERMA DESMALIANA
NIM: 25013006
(Department of Civil Engineering Post Graduate)
Dipersembahkan kepada:
Yang tercinta
Papa Iwan Riswan, S.T. dan Mama Lilis Herayani, S.Pd.
Sebagai bukti bakti seorang anak pada orang tua
Yang kusayangi
Saudaraku Alm. Anwar Hidayat
Semoga kau bangga dengan pencapaian kakakmu ini
Yang kusayangi
Kakek, Nenek, dan seluruh keluarga besar
Terima kasih atas semua dukungannya kepada Erma
Yang kusayangi
Sahabat-sahabat terbaik
Terima kasih atas semua dukungan semangatnya yang tak pernah berhenti
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Alla SWT., karena atas rahmat dan
karunia-Nya
penulis
dapat
menyelsaikan
tesis
yang
berjudul
Kajian
Penulis sangat berterima kasih kepada Papa Iwan Riswan, S.T. dan Mama Lilis
Herayani, S.Pd. yang telah mengiringkan doa dan sangat berjasa dalam
kesuksesan jenjang penulis selama ini. Ucapan terima kasih yang tulus juga
penulis sampaikan kepada adik tersayang alm. Anwar Hidayat yang selalu
mengingatkan penulis untuk tidak pernah berputus asa dan selalu semangat dalam
menyelesaikan tesis ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kakek,
nenek, dan seluruh keluarga besar yang selalu memberikan semangat kepada
penulis.
Terima kasih disampaikan juga kepada Seluruh staf TU program Magister ITB,
yang selalu membantu dalam pengurusan administrasi. Penulis juga tidak lupa
mengucapkan terima kasih kepada Teknisi Laboratorium Struktur dan Bahan
Teknik Sipil ITB karena dengan bantuannya bisa terselenggara segala proses
akademik dengan lancer.
Terima kasih yang tulus disampaikan juga kepada Ibu Sri Indah Setiyaningsih
MSM, S.T., M.T., yang telah membantu memberikan masukan dalam penulisan
tesis ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dian Natassa, S.T., M.T.,
Arman, S.T., M.T., dan Ilham Yunus, S.T., M.T., serta teman-teman sengakatan
2013 lainnya atas kerjasama, kebersamaan dan bantuan yang pernah diberikan
juga yang telah banyak memberikan dukungan semangat dan motivasi dalam
menyelesaikan tesis.
Terima kasih disampaikan juga kepada Bapak Heri dan Bapak Agus selaku
Teknisi Laboratorium Kayu Politeknik Negeri Bandung, yang telah membantu
dalam proses pengerjaan kayu.
Terima kasih yang tulus disampaikan juga kepada Debby Jayanty, S.T., M.T.,
sahabat seperjuangan yang selalu memberikan dukungan semangat dari awal
memulai perkuliahan sampai dengan akhirnya dinyatakan lulus.
Terima kasih yang tulus disampaikan juga kepada Atya Nur Aisha, S.T., M.T.,
sahabat paling bungsu yang selalu memberikan dukungan semangat dan juga
memberikan masukan dalam penulisan tesis ini. Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada Nida, Anisah, Nuantika, Dea, Dessy selaku sahabat yang telah
banyak memberikan dukungan semangat dan motivasi dalam menyelesaikan tesis
ini.
Terima kasih disampaikan juga kepada semua pihak yang telah turut membantu
kelancaran selama proses penyusunan tesis ini.
Dalam penyusunan tesis ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Semoga karya tulis berupa tesis ini dapat memberikan konstribusi
terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi bangsa, juga mampu
bermanfaat bagi pembacanya.
DAFTAR ISI
ABSTRAK..............................................................................................................iii
ABSTRACT............................................................................................................iv
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS.....................................................................v
HALAMAN PERUNTUKAN................................................................................vi
KATA PENGANTAR............................................................................................vii
DAFTAR ISI............................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR DAN ILUSTRASI..............................................................xv
DAFTAR TABEL.................................................................................................xxi
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG......................................................xxiii
Bab I
Pendahuluan...............................................................................................1
I.1 Latar Belakang....................................................................................1
I.2 Maksud dan Tujuan.............................................................................3
I.3 Rumusan Masalah...............................................................................3
I.4 Batasan Masalah.................................................................................3
I.5 Metodologi Penelitian ........................................................................4
I.6 Sistematika Penulisan.........................................................................7
10
11
12
Laminasi
Kayu
Jabon
dengan
Laminasi
menggunakan
Alat
Kayu
Kempa
Jabon
dengan
Hidraulik
dan
Trigger/Quick Clamp..........................................94
IV.2 Pembahasan....................................................................................96
IV.2.1 Analisis Kapasitas Penampang Balok Glulam Lurus........96
IV.2.2 Analisis Kapasitas Penampang Balok Glulam Lengkung
..........................................................................................109
IV.2.3 Analisis Pola Keruntuhan Balok Glulam Lengkung........116
IV.2.3.1 Balok Glulam Lengkung BLL1........................117
IV.2.3.2 Balok Glulam Lengkung BLL2........................118
IV.2.3.3 Balok Glulam Lengkung BLL3........................119
IV.2.4 Analisis Tegangan Residual selama Proses Pembuatan...120
IV.2.5 Analisis Klasifikasi Kekuatan Balok Glulam Lengkung
Jabon................................................................................116
IV.2.6 Perbandingan Hasil Eksperimen Lentur dengan Model
Analisa Penampang..........................................................122
Bab V Kesimpulan dan Saran............................................................................125
V.1
Kesimpulan..................................................................................125
V.2
Saran............................................................................................126
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................127
LAMPIRAN.........................................................................................................129
13
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A
......................................................................................................130
Lampiran B
......................................................................................................141
14
Gambar II.1
Gambar II.2
Gambar II.3
Gambar II.4
Gambar II.5
Gambar II.6
Gambar II.7
Gambar II.8
Gambar II.9
15
Gambar II.21 FBD dan BMD pelengkung dua sendi dengan beban terpusat
(StructX.com, 2015:37).................................................................28
Gambar II.22 Perbedaan penurunan yang terjadi pada tumpuan pelengkung dua
sendi (Karnovsky, 2012)................................................................29
Gambar II.23 Diagram desain pelengkung parabolik dua sendi simetris dibebani
setara untuk tekuk tidak simetris (Karnovsky, 2012:5.3.3.2)........30
Gambar II.24 Mekanisme kegagalan pelengkung dua sendi (Karnovsky,
2012:5.3.3.2)..................................................................................30
Gambar II.25 Balok glulam lengkung..................................................................31
Gambar II.26 Daerah puncak pada balok glulam lengkung.................................31
Gambar II.27 Tegangan lentur dan radial pada balok lengkung..........................32
Gambar II.28 Penampang melintang balok glulam terhadap momen lentur
konstan (M) menghasilkan distribusi tegangan regangan non-linier
........................................................................................................33
Gambar II.29 Gaya internal F dan tegangan tarik tegak lurus arah serat pada garis
pusat balok lengkung.....................................................................35
Gambar II.30 Gaya radial pada glulam lengkung................................................36
Gambar II.31 Proses sebelum terjadinya keruntuhan pada kayu.........................43
Gambar II.32 Keruntuhan tarik tanpa plastisifikasi tekan....................................44
Gambar II.33 Keruntuhan tarik dengan plastisifikasi tekan.................................44
Gambar II.34 Mode keruntuhan tekan..................................................................45
Gambar II.35 Distribusi tegangan lentur balok glulam........................................46
Gambar II.36 Jari-jari kelengkungan R balok lentur............................................46
Gambar II.37 Segmen balok pada posisi lentur....................................................47
Gambar II.38 Balok lentur murni.........................................................................48
Gambar II.39 Batang lengkung yang melentur murni..........................................52
Gambar III.1 Proses pelaburan perekat dan perekatan lem PU...........................56
Gambar III.2 Proses menuangkan lem pada lamina............................................57
Gambar III.3 Proses mengoleskan lem pada lamina............................................57
Gambar III.4 Proses menempelkan permukaan antar lamina..............................58
Gambar III.5 Proses peletakkan balok glulam pada cetakan lengkung...............58
Gambar III.6 Proses pemberian pressing oleh alat kempa hidraulik...................59
16
17
x=0 pada
glulam Jabon................................................................................100
Gambar IV.32 Nilai tegangan 2 pada potongan melintang
glulam Jabon................................................................................100
18
x=0 pada
x=
L
2
pada
x=
L
2
pada
x=
L
2
pada
x=
L
2
pada
x=
L
2
pada
x=0 pada
glulam Jabon................................................................................105
Gambar IV.41 Nilai tegangan 2 pada potongan melintang
glulam Jabon................................................................................106
Gambar IV.42 Nilai tegangan max
x=0 pada
x=
L
2
pada
19
x=
L
2
pada
x=
L
2
pada
x=
L
2
pada
x=
L
2
pada
x=
L
2
pada
x=
L
2
pada
x=
L
2
pada
x=
L
2
pada
x=
L
2
pada
Gambar IV.57 (a) Diagram momen balok glulam lurus ; (b) balok glulam
lengkung.......................................................................................123
DAFTAR TABEL
Tabel II.1
Tabel II.2
Tabel II.3
Tabel II.4
Tabel II.5
Koefisien k
Tabel II.6
Tabel II.7
Parameter
KP
(Karnovsky, 2012:A.17).......................................29
21
Tabel II.8
Tabel II.9
Tabel II.10
Tabel IV.1
Tabel IV.2
Tabel IV.3
Tabel IV.4
Tabel IV.5
Tabel IV.6
Tabel IV.7
Tabel IV.8
Tabel IV.9
Tabel IV.10
Tabel IV.11
Tabel IV.12
Tabel IV.13
x=0
x=
99
L
2
......................................................................................................101
Tabel IV.14
x=0
......................................................................................................104
Tabel IV.15
x=
L
2
......................................................................................................107
Tabel IV.16
Tabel IV.17
L
2
......................................................................................112
L
2
......................................................................................113
22
Tabel IV.18
Tabel IV.19
......................................................................................114
Tabel IV.20
L
2
L
2
......................................................................................115
L
2
......................................................................................116
Tabel IV.21
Tabel IV.22
Tabel IV.23
23
Nama
Pemakaian
pertama kali
pada halaman
9
BJ
Berat Jenis
BKT
CLT
17
EWP
HTI
HTR
LVDT
70
LVL
17
MOE
Modulus of Elasticity
11
MOR
Modulus of Rupture
11
OSB
17
PU
Poly Urethane
PVA
41
Luas penampang
66
Lebar penampang
33
33
Faktor kelengkungan
121
Modulus elastisitas
11
16
Tinggi pelengkung
27
Emin
Kuat lentur
16
Kuat tekan
16
16
Kuat tarik
16
LAMBANG
A
b
c
Cc
E
Fb
24
Fc
Kuat geser
16
Modulus geser
16
15
Ft
15
Fv
15
27
28
Tinggi penampang
34
33
Momen inersia
33
30
27
Fc
Gb
Gm
G15
H
28
H A , HC
Momen
34
29
Kadar air
62
Beban
28
Beban kritis
30
Beban maksimum
72
53
28
Jari-jari pelengkung
33
53
53
MB
33
m( )
Modulus penampang
34
Tebal lamina/lamella
37
Gaya geser
97
Berat awal
62
62
Absis titik
27
hap
I
KP
Pcr
Pmax
R
25
R A , RB ,
36
Defleksi
38
RC
38
beban maksimum
Lendutan ultimit
14
Lendutan
14
Regangan
68
r out
Berat jenis
15
Tegangan
14
t
V
W
W dry
x
max
ult
p
26