Está en la página 1de 19

LAPORAN HASIL WAWANCARA

(Studi Kasus Pada Perusaaan Kerupuk PD. Melati Ciamis)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Ujian Tengah Semester (UTS) Ganjil
Mata Kuliah Lab. Manajemen Operasional

Oleh :
Ervin Nuurasiah
Irni Anisa
Nurlayinah
Ade Winda A.

133402322
133402325
133402333
133402475

JURUSAN MANAJEMEN
F A K U L TA S E K O N O M I
U N I V E R S I TAS S I L I WAN G I
T A S I K M A L A YA
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjarkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas Laporan Hasil Wawancara pada perusahaan kerupuk PD.
Melati, yang mana tugas ini disusun guna memenuhi salah satu tugas Ujian
Tengah Semester (UTS) Ganjil Mata Kuliah Lab. Manajemen Operasional.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih jauh dari
kesempurnaan, hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan, wawasan serta
sumber yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan penyusuna selanjtnya.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, arahannya serta
bantuannya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini,
semoga semua amal kebaikan semua pihak mendapat imbalan yang berlipat dari
Allah SWT. Amiin..
Akhirnya penulis berharap semoga tugas ini dapat memberikan manfaat
bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya serta bagi
khalayak pendidikan.
Tasikmalaya, Oktober 2016
Penulis,

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
.....................................................................................................
.....................................................................................................
i
DAFTAR ISI
.....................................................................................................
.....................................................................................................
ii
BAB I

PENDAHULUAN
.....................................................................................................
.....................................................................................................
1

1.1 Latar Belakang


................................................................................................................
................................................................................................................
1
1.2 Profil Perusahaan
................................................................................................................
................................................................................................................
2
BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN


HIPOTESIS
.....................................................................................................
.....................................................................................................
3

2.1 Perencanaan dan Pengembangan Produk


....................................................................................................
....................................................................................................
3
2.2 Perencanaan dan Penentuan Lokasi Perusahaan

ii

....................................................................................................
....................................................................................................
5
2.3 Perencanaan Tata Letak Usaha
....................................................................................................
....................................................................................................
6
2.4 Peramalan Produksi
....................................................................................................
....................................................................................................
8
2.5 Perencanaan Proses Produksi
....................................................................................................
....................................................................................................
9
2.6 Pengendalian Persediaan
....................................................................................................
....................................................................................................
12
BAB III PENUTUP
.....................................................................................................
.....................................................................................................
14
DAFTAR PUSTAKA
.....................................................................................................
.....................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kerupuk merupakan makanan ringan namun sangat berarti sebagai
pelengkap makan, kerupuk sangat memasyarakat di lidah penduduk Indonesia dari
kalangan menengah ke bawah sampai menengah ke atas. Banyak orang yang
mengkonsumsi kerupuk untuk teman makan dan banyak sekali orang yang tidak
bisa menikmati enaknya makan karena tidak ditemani kerupuk. Salah satu
penggemar berat kerupuk yaitu Bapak presiden kita Bapak Susilo Bambang
Yudoyono. Beliau menggemari kerupuk sejak kecil hingga sekarang. Sampaisampai disetiap sudut dapur rumah beliau bertuliskan Sediakan kerupuk di
tempat ini.
Kerupuk merupakan jenis makanan ringan yang dapat diperoleh dimana
saja tempatnya baik di pedesaan maupun perkotaan. Jenis kerupuk yang beredar
sangat beragam macamnya mulai dari kerupuk kerupuk udang, kerupuk ikan,
peyek, krupuk uyel dan lain sebagainya. Selain sebagai bahan pelengkap makan
tidak sedikit masyarakat yang menggunakan sebagai camilan atau makanan ringan
untuk bersantai. Karena semakin beragamnya kerupuk yang beredar maka
masyarakat pun lebih banyak mendapatkan pilihan untuk mengkonsumsi kerupuk.
Semakin banyak peminat kerupuk mempengaruhi banyak industri kerupuk
yang berkembang pesat di daerah-daerah khususnya di daerah Cikoneng
Kabupaten Ciamis, baik industri kerupuk yang langsung dapat dinikmati ataupun
yang masih setengah jadi. Hal ini menyebabkan pola pikir masyarakat
berkembang. Menjadikan masyarakat lebih inovatif dan kreatif untuk
berwirausaha dalam bidang pangan khususnya krupuk. Dengan alasan di atas
penulis mengadakan observasi di perusahaan krupuk PD. Melati milik Bpk Pepen
Supendi untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana kerupuk dapat
diproduksi.

1.2 Profil Perusahaan


Nama Perusahaan

: PD. MELATI

Alamat

: Dusun Nasol Desa Nasol Kecamatan Cikoneng


Kabupaten Ciamis

Tahun berdiri

: 2012

Status Badan Usaha

: Perseorangan

Dasar Produksi

: Atas Dasar Pesanan

Jenis Produk Utama

: Kerupuk

Perkiraan kapasitas
produksi utama
rata-rata perhari

: 1 ton per hari

Pasar

: Lokal

Perkiraan pangsa pasar

: 75%

Jumlah Sumber Daya Manusia/Karyawan terakhir

: 28 orang

Jumlah SDM di bagian produksi saat ini

: 25 orang

Perkiraan % SDM bagian produksi yang sesuai


dengan bidangnya

: 75 %

Rata-rata % Pemenuhan target produksi


2 tahun terakhir

: 80 %
(fluktuatif/naik turun)

Perkiraan % Alokasi Anggaran produksi


dari Total Anggaran Tahun ini

: 80 %

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perencanaan dan Pengembangan Produk
Perencanaan produk merupakan suatu proses menciptakan ide produk dan
menindaklanjuti sampai produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu, perusahaan
harus memiliki strategi cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya.
Termasuk diantaranya ekstensi produk atau perbaikan, distribusi, perubahan harga
dan promosi.
Kesuksesan ekonomi suatu perusahaan manufaktur tergantung kepada
kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian secara cepat
menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya yang
rendah. Hal ini bukan merupakan tanggung jawab bagian pemasaran, bagian
manufaktur, attau bagian desain saja, melainkan merupakan tanggung jawab yang
melibatkan banyak fungsi yang ada di perusahaan. Metode pengembangan produk
berdasarkan kepada permintaan atau persyaratan serta spesifikasi produk oleh
customer adalah metode yang cukup baik, karena dengan berbasis keinginan
customer maka kemungkinan produk tersebut tidak diterima oleh customer
menjadi lebih kecil.
Perancangan dan pembuatan suatu produk baik yang baru atau yang sudah
ada merupakan bagian yang sangat besar dari semua kegiatan teknik yang telah
ada. Kegiatan ini didapat dari persepsi tentang kebutuhan manusia, kemudian
disusul oleh penciptaan suatu konsep produk, perancangan produk,
pengembangan dan penyempurnaan produk, dan diakhiri dengan pembuatan dan
pendistribusian produk tersebut.
Di dalam suatu produk yang akan dikembangkan, tiap-tiap elemen suatu
produk mempunyai fungsi-fungsi sendiri. Diantara fungsi-fungsi satu dengan
yang lain terkadang ada saling terkait, sehingga suatu fungsi komponen akan
menentukan fungsi komponen lainnya.

Rencana produk perlu diperbarui secara berkala agar dapat


mengakomodasi perubahan dan perkembangan yang ada. Untuk mengembangkan
suatu rencana produk dan pernyataan misi proyek perlu beberapa tahapan proses,
diantaranya mengidentifikasi peluang, mengevaluasi dan memprioritaskan proyek,
pengalokasian sumber daya dan perencanaan waktu, penyelesaian perancangan
proyek pendahuluan, merefleksikan hasil dengan proses
Berdasarkan hasil survey dan wawancara yang dilakukan diperoleh
keterangan bahwa perencanaan dan pengembangan produk yang dilakukan oleh
PD. Melati yaitu sebagai berikut :
1. Munculnya ide usaha kerupuk yang dijalani yaitu berasal dari ide sendiri,
karena faktor kebutuhan ekonomi sehingga muncul ide untuk memproduksi,
dan lalu muncul berbagai inisiatif.
2. Dalam menjalankan usahanya PD. Melati selalu mengembangkan inovasi
produk, caranya yaitu dengan terjun langsung ke lapangan untuk melihat/
membaca situasi kebutuhan pasar.
3. Dalam menjalankan usahanya PD. Melati pernah mengalami kegagalan dalam
memasarkan produk barunya, hal ini dikarenakan kurangnya bahan baku,
mesin produksi, serta tenaga kerja yang profesional, selain hal tersebut minat
konsumen terhadap produk baru tersebut sangat kurang, kemungkinan karena
kebiasaan konsumen/pembeli yang sudah terbiasa dengan produk sebelumnya.
4. Sampai saat ini, produk utama yang diproduksi oleh PD. Melati yaitu Kerupuk
Rasa Ikan, karena kerupuk tersebut sangat laris dibeli oleh konsumen.
Berdasarkan hasil survey dan wawancara di atas dapat kita ketahui bahwa
perencanaan produk adalah proses menciptakan ide produk dan menindaklanjuti
sampai produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu, perusahaan harus memiliki
strategi cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya. Termasuk
diantaranya ekstensi produk atau perbaikan, distribusi, perubahan harga dan
promosi.

2.2 Perencanaan dan Penentuan Lokasi Perusahaan

Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan dalam


suatu perusahaan yang akan jalankan. Salah satu yang utama ialah lokasi.
Pemilihan lokasi yang tepat merupakan sebuah tugas yang harus diselesaikan
bahkan jauh-jauh hari sebelum semua itu dijalankan. Apapun yang anda jalankan,
sebuah lokasi yang tepat diharapkan dapat memberikan sebuah daya dorong
terhadap pertumbuhan secara nyata. Sering ditemui adanya Usaha Kerupuk
Ikan yang kurang berkembang karena terkendala faktor lokasi. Lokasi yang
mereka pilih tidak strategis dan kurang menguntungkan dalam sudut pandang
bisnis.
Banyak alasan yang mendasari pentingnya untuk menentukan suatu lokasi.
Keputusan penentuan lokasi bergantung pada jenis bisnis. Untuk keputusan lokasi
industri, strategi yang digunakan biasanya adalah strategi untuk meminimalkan
biaya, meski inovasi dan kreativitas juga penting. Untuk bisnis eceran dan jasa
profesi, strategi yang digunakan difokuskan pada memaksimalkan pendapatan.
Berdasarkan hasil survey dan wawancara yang dilakukan diperoleh
keterangan bahwa perencanaan dan perencanaan dan penentuan lokasi perusahaan
oleh PD. Melati yaitu sebagai berikut :
1. Dalam menentukan lokasi usahanya PD. Melati memilih lokasi usaha yang
dapat menunjang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan sehingga
dengan hal tersebut dapat menunjang pula terhadap potensi untuk
mendapatkan laba yang besar.
2. PD. Melati memandang bahwa lokasi yang sekarang ini dapat dibilang
strategis, karena lokasi usaha yang sekarang sangat menunjang dan berpotensi
terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan, contohnya tidak
perlu biaya yang berlebihan untuk menjual hasil produksi dikarenakan faktor
tempat usaha yang ada disekitar masyarakat, karena masyarakat bisa langsung
membelinya atau membelinya melalui pedagang-pedagang kecil yang
dititipkan oleh sang pemilik untuk menjualkan kerupuk itu.

3. Dalam menentukan lokasi usahanya, PD. Melati sudah mengetahui metodemetode dalam penentuan lokasi, oleh karena itu PD. Melati sudah merasa
cocok dengan lokasi yang sekarang ditempatinya.
4. Alasan/Pertimbangan PD. Melati memilih lokasi yang sekarang ini karena
lokasi yang ditempati sekarang sangat dekat dengan masyarakat, serta
lokasinya sangat menunjang dan berpotensi terhadap usahanya, dan dalam
menjual hasil produksinya dapat dibilang mudah faktor tempat usaha yang ada
disekitar masyarakat, karena masyarakat bisa langsung membelinya atau
membelinya melalui pedagang-pedagang kecil yang dititipkan oleh sang
pemilik untuk menjualkan kerupuk hasil produksi.
5. Sampai saat ini PD. Melati tidak pernah pindah lokasi, karena menurut
keterangan pemilik perusahaan, jika perusahaan pindah lokasi membutuhkan
modal yang cukup besar serta memakan banyak waktu. Selain hal tersebut
pemilik perusahaan juga tidak menemukan tempat yang strategis dan cocok
untuk dijadikan pabrik kerupuk.
6. Dalam menentukan lokasi usahanya PD. Melati tidak mendapatkan kesulitan.
7. Sampai saat ini, perusahaan sudah merasa puas dengan lokasi usahanya saat
ini.
2.3 Perencanaan Tata Letak Usaha
Tata letak pabrik merupakan suatu landasan utama dalam dunia industri.
Tata letak pabrik yang terencana dengan baik akan ikut menentukan efisiensi dan
efektivitas kegiatan produksi dan dalam beberapa hal akan juga menjaga
kelangsungan hidup atau keberhasila suatu perusahaan. Peralatan produksi yang
canggih dan mahal harganya tidak akan berarti apa-apa akibat perencanaan tata
letak yang sembarangan saja. Karena aktivitas produksi suatu industri secara
normal harus berlangsung dalam jangka waktu yang panjang dengan tata letak
yang tidak berubah-rubah, maka kekeliruan yang dibuat dalam perencanaan tata
letak ini akan menyebabkan kerugian yang tidak kecil.
Bila ditinjau secara umum, tujuan utama dari tata letak pabrik ialah
mengatur area kerja dan segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk

operasi produksi, aman dan nyaman sehingga akan dapat meningkatkan moral
kerja yang baik dari operator.
Adapun pengaturan tata letak pabrik yang baik akan memberikan manfaat
dalam sistem produksi, antara lain menaikkan output produksi, mengurangi waktu
tunggu, mengurangi proses pemindahan bahan, penghematan penggunaan area
(produksi, gudang, service, dsb), peningkatan pendaya gunaan pemakaian mesin,
tenaga kerja, dan fasilitas produksi, mengurangi kemacetan dan kesimpangsiuran,
memperbaiki moral dan kepuasaan kerja, dan lain-lain, yang pada dasarnya
kesemuanya itu akan bisa meningkatkan produktivitas kerja dan mengurangi
biaya operasi, dapat diperoleh harga produk yang rendah, sehinga mampu
bersaing di pasar bebas.
Berdasarkan hasil survey dan wawancara yang dilakukan diperoleh
keterangan bahwa perencanaan tata letak pabrik oleh PD. Melati yaitu sebagai
berikut :
1. Kondisi tata letak pada PD. Melati saat ini dapat dibilang sudah baik. Hal ini
dilihat dari produktivitas kerja pegawai sudah teratur.
2. Pandangan PD. Melati terkait tata letak fasiltas perusahaan menurutnya sangat
penting, karena jika tata letak ditempatkan secara tidak teratur maka akan
menghambat pada proses produksi.
3. Tujuan perusahaan mengenai pemilihan tata letak yang dilakukan seperti
sekarang ini adalah untuk mempermudah produksi, serta untuk meminimalkan
waktu kerja pegawai yang terbuang. Selain hal tersebut pemilihan tata letak
yang ada saat ini di karenakan mudah dari segalah aspek.
4. Tata letak yang digunakan oleh PD. Melati saat ini yaitu tata letak yang
berorientasi produk.
5. Jenis bangunan yang digunakan saat ini oleh PD. Melati yaitu semi permanen,
alasannya untuk menghemat biaya. Selain hal tersebut, jenis bangunan untuk
sebuah pabrik kerupuk menurutnya tidak harus mewah.
6. Dalam penyusunan tata letak PD. Melati tidak menggunakan metode tata letak
tertentu, namun saja dalam menentukan tata letak perusahaan lebih

menguitamakan keefektifan waktu dalam memproduksi kerupuk serta dan


meminimalisir resiko kecelakaan kerja karyawannya.
7. Di lihat dari produktivitas kerja karyawan serta hasil produksinya, pimpinan
PD. Melati merasa sangat puasa dengan tata letak yang ada saat ini hal ini di
karenakan keefektifan waktu produksi sudah sangat efektif.
8. Berdasarkan dari metode tata letak yang digunakan perusahaan saat ini dapat
mengefesiensikan proses produksi, hal ini dilihat dalam produksi tidak ada
bahan yang tersendat/tersimpan.
2.4 Peramalan Produksi
Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa
mendatang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu, dan
lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa.
Peramalan mungkin tidak selalu dibutuhkan dalam kondisi permintaan pasar yang
stabil, karena perubahan permintaannya relatif kecil. Tetapi peramalan akan
sangat dibutuhkan bila kondisi keadaan pasar bersifat kompleks dan dinamis.
Dalam kondisi pasar bebas, permintaan pasar lebih banyak bersifat
kompleks dan dinamis karena permintaan tersebut akan bergantung kepada
keadaan sosial, ekonomi, politik, aspek teknologi, produk pesaingm dan produk
substitusi. Oleh karena itu, peramalan yang akurat merupakan informasi yang
sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan manajemen.
Dalam membuat keputusan dalam perusahaan industri, seorang manajer
membutuhkan informasi dari berbagai sisi yang berbeda. Oleh karena itu, Seorang
manajer perlu melakukan peramalan pada beberapa bidang penting, antara lain
peramalan tentang perkembangan teknologi, peramalan tentang kondisi ekonomi,
peramalan permintaan, dan sebagainaya. Pada perencanaan dan pengendalian
produksi, bidang peramalan yang difokuskan adalah peramalan permintaan yaitu
peramalan tingkat permintaan produk-produk yang diharapkan akan terealisasikan
untuk jangka waktu tertentu pada masa yang akan datang. Peramalan tersebut
akan menjadi masukan yang sangat penting dalam keputusan perencanaan dan
pengendalian perusahaan. Karena bagian operasional produksi bertanggung jawab

terhadap pembuatan produk yang dibutuhkan konsumen, maka keputusan operasi


produksi sangat dipengaruhi oleh hasil peramalan permintaan. Peramalan
permintaan ini digunakan untuk meramalkan permintaan dari produk yang bersifat
bebas (tidak bergantung), seperti peramalan produk jadi.
Berdasarkan hasil survey dan wawancara yang dilakukan diperoleh
keterangan bahwa peramalan produksi PD. Melati yaitu sebagai berikut :
1. Peramalan produksi menurut pemilik perusahaan PD. Melati bahwa peramalan
digunakan dalam pengambilan keputusan karena hasil dari peramalan
merupakan informasi yang mendasari dalam tingkatan manajemen
perusahaan. Pemilik perusahaan juga beranggapan bahwa peramalan berguna
untuk mengkaji kebijakan perusahaan yang berlaku saat ini dan dimasa lalu,
serta melihat sejauh mana pengaruhnya dimasa datang. Dengan adanya
peramalan maka perusahaan dapat mempersiapkan program dan tindakan
perusahaan untuk mengantisipasi keadaan dimasa datang sehingga resiko
kegagalan bisa diminimalkan. Peramalan juga dijadikan sebagai dasar
penyusunan rencana bisnis perusahaan, sehingga dapat meningkatkan
efektivitas suatu rencana bisnis. Peramalan juga digunakan oleh pimpinan
perusahaan dalam hal ini pemilik perusahaan dalam pembuatan keputusan,
karena hasil peramalan merupakan informasi yang mendasari keputusan bagi
pemilik perusahaan dalam berbagai tingkatan manajemen perusahaan.
2. Dalam usahanya, perusahaan tidak pernah melakukan peramalan produksi,
karena PD. Melati hanya melakukan proses produksi berdasarkan pesanan
pasar yang sudah tentu jumlahnya di satu hari.
2.5 Perencanaan Proses Produksi
Perencanaan adalah fungsi manajemen yang paling pokok dan sangat luas
meliputi perkiraan dan perhitungan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan
pada waktu yang akan datang mengikuti suatu urutan tertentu. Perencanaan
merupakan salah satu sarana manajemen untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan karena itu setiap tingkat manajemen dalam organisasi sangat


membutuhkan aktivitas perencanaan.
Proses perencanaan produk dilakukan sebelum suatu proyek
pengembangan produk secara formal disetujui, sumber daya yang penting dipakai
dan sebelum tim pengembang yang lebih besar dibentuk. Perencanaan produk
merupakan suatu kejadian yang mempertimbangkan portofolio suatu proyek,
sehingga suatu organisasi dapat mengikuti dan menetukan bagian apa dari proyek
yang akan diikuti selama periode tertentu.
Kegiatan perencanaan produk menjamin bahwa proyek pengembangan
produk mendukung strategi bisnis perusahaan yang lebih luas dan menentukan:
Proyek-proyek pengembangan produk apa yang akan dilakukan. Kombinasi
pengembangan produk (produk baru, produk platform, atau produk turunan).
Keterkaitan antar proyek dalam suatu portofolio. Waktu dan urutan proyek.
Berdasarkan hasil survey dan wawancara yang dilakukan diperoleh
keterangan bahwa perencanaan proses produksi pada PD. Melati yaitu sebagai
berikut :
1. Dalam pembuatan kerupuk dimulai dari pengadonan bahan yang dibutuhkan,
seperti tepung tapioka atau acisample ini dicampurkan dengan bumbu-bumbu
yang terdiri dari bawang putih, garam, minyak ikan, terasi putih, dan pewarna
makanan. Saat ini proses pencampuran sudah menggunakan mesin pengaduk,
sehingga lebih menghemat tenaga, dan mesin pengaduk juga bisa membuat
adonan tercampur lebih rata. Biasanya pengadonan ini memakan waktu sekitar
30 menit. Kemudian adonan ditempatkan pada mesin press. Supaya mesin
dapat bekerja dengan baik adonan harus ditempatkan tepat pada tabung press,
dengan mesin yang menggunakan sistem hidrolik ini akan menekan dan
membentuk adonan jadi manjang. Lalu adonan ini akan mengucur dari kerankeran khusus karena bentuknya yang mirip dengan cacing, sehingga adonan
memanjang ini juga sering disebut cacingan. Selanjutnya dari cacingan inilah
kerupuk dibentuk dengan terampil para pekerja mengubah cacingan menjadi
kerupuk, untuk proses ini harus dilakukan dengan cepat. Lalu kerupuk mentah

tersebut kita kukus. Tiap wadah kukus biasanya dapat memuat sekitar 25,
kerupuk mentah kemudian dikukus menggunakan kukusan atau langseng
besar. Pengukusan berlangsung tak lama hanya 10 menit saja jika suhu
pengukusan sudah mencapai 100 derajat itu tandanya kerupuk mentah telah
matang. Kerupuk mentah yang telah matang kemudian disusun pada wadah
penjemuran yang disebut "eplek" yang mampu menampung sekitar 200 hingga
300 kerupuk. Kemudian lakukan penjemuran di bawah sinar matahari. Karena
selain untuk mengurangi kadar air penjemuran ini juga akan membuat awet,
selain itu tanpa dijemur kerupuk tidak akan mengembang dengan sempurna
saat digoreng. Biasanya penjemuran berlangsung selama dua hari hingga
kerupuk benar-benar kering. Sebelum digoreng kerupuk yang telah kering
harus digarang dulu selama kurang lebih satu jam penggarangan ini berfungsi
untuk menghangatkan kerupuk tadi. Kerupuk siap untuk digoreng, namun
menggoreng kerupuk pun ada caranya tak bisa sembarangan, kerupuk mentah
memang harus dipanaskan perlahan, jika langsung digoreng dalam minyak
panas maka kerupuk malah tak dapat mengembang.
2. Dalam proses produksi perusahaan kerupuk PD. Melati termasuk dalam tipe
proses produksi dengan menggunakan teknologi mesin. Jadi dalam pembuatan
lebih cepat dan praktis sehingga produk dapat beres sesuai dengan pesanan
dan sedikit meringankan para karyawan dalam pelaksanaan proses produksi.
3. Perusahaan kerupuk PD. Melati sudah mengenal dan menerapkan yang apa
disebut dengan BEP.
4. Perusahaan kerupuk PD. Melati menerapkan apa yang disebut BEP, dan
hasilnya kadang naik, kadang turun. Akan tetapi lebih sering mendapatkan
laba lebih dari BEP yang telah ditentukan.

2.6 Pengendalian Persediaan


Pengendalian persediaan adalah merupakan usaha-usaha yang dilakukan
oleh suatu perusahaan termasuk keputusan-keputusan yang diambil sehingga

kebutuhan akan bahan untuk keperluan proses produksi dapat terpenuhi secara
optimal dengan resiko yang sekecil mungkin. Persediaan yang terlalu besar (over
stock) merupakan pemborosan karena menyebabkan terlalu tingginya bebanbeban biaya guna penyimpanan dan pemeliharaan selama penyimpanan di
gudang.
Disamping itu juga persediaan yang terlalu besar berarti terlalu besar juga
barang modal yang menganggur dan tidak berputar. Begitu juga sebaliknya
kekurangan persediaan (out of stock) dapat menganggu kelancaran proses
produksi sehingga ketepatan waktu pengiriman sebagaimana telah ditetapkan oleh
pelanggan tidak terpenuhi yang ada sehingga pelanggan lari ke perusahaan lain.
Singkatnya pengendalian persediaan merupakan usaha-usaha penyediaan bahanbahan yang diperlukan untuk proses produksi sehingga dapat berjalan lancar tidak
terjadi kekurangan bahan serta dapat diperoleh biaya persediaan yang sekecilkecilnya.
Pada dasarnya pengendalian persediaan dimaksudkan untuk membantu
kelancaran proses produksi, melayani kebutuhan perusahaan akan bahan-bahan
atau barang jadi dari waktu ke waktu. Sedangkan tujuan dari pengendalian
persediaan oleh perusahaan yaitu menjaga agar jangan sampai perusahaan
kehabisan bahan-bahan sehingga menyebabkan terhenti atau terganggunya proses
produksi; menjaga agar keadaan persediaan tidak terlalu besar atau berlebihan
sehingga biaya-biaya yang timbul dari persediaan tidak besar pula. Selain untuk
memenuhi permintaan pelanggan, persediaan juga diperlukan apabila biaya untuk
mencari barang/bahan penggantian atau biaya kehabisan bahan atau barang (stock
out) relatif besar.
Berdasarkan hasil survey dan wawancara yang dilakukan diperoleh
keterangan bahwa perencanaan proses produksi pada PD. Melati yaitu sebagai
berikut :
1. Pandangan perusahaan mengenai pengendalian persediaan bahwa tanpa
adanya pengendalian persediaan barang dagangan, perusahaan akan
menghadapi resiko dimana perusahaan tidak dapat memenuhi keinginan

konsumen hal tersebut tentu saja akan berakibat fatal untuk perusahaan,
karena secara tidak langsung perusahaan kehilangan kesempatan untuk
memperoleh keuntungan yang seharusnya didapatkan.
2. Persedian bahan baku yang ada di perusahaan kerupuk PD. Melati berasal dari
pasar berada di Ciamis, Tasikmalaya bahkan dari Kota Banjar yang telah
menjadi langganan kepada perusahaan tersebut, sehingga ketika perusahaan
memerlukan bahan baku tidak perlu mendatangi suplayer nya jadi perusahaan
tinggal memesan lewat telepon sehingga barang langsung di kirim. Bahan
baku tersebut digunakan untuk pembuatan produk di perusahaan tersebut yaitu
kerupuk.
3. Perusahaan kerupuk PD. Melati menerapkan metode atau model yang
digunakan oleh perusahaan dalam mengendalikan persediaan perusahaan
adalah metode jumlah pemesanan optimal (EOQ). Biasanya pemesanan bahan
baku dilakukan 2 atau 3 hari untuk digunakan sekitar 2-4 hari produksi sesuai
dengan pesanan, dan proses produksi pun dilakukan setiap hari. Jadi bahan
baku selalu ada.

BAB III
PENUTUP
Dalam mendirikan suatu usaha ternyata tidak segampang membalikkan
telapak tangan, diprlukan bekal ilmu dan ketrampilan (skill) yang cukup.
Misalnya seperti yang dilakukan oleh Bapak Pepen, beliau selalu tegar dan
bersemangat dalam menghadapi tantangan dan persoalan bahkan ancaman dari
luar dan dalam perusahaan. Sehingga apa yang dicita-citakan akan dengan mudah
didapatkannya. Itupun perlu adanya semangat, kerja keras, sealalu optimis, dan
usaha yang maksimal dengan ketekunan tinggi serta dalam waktu yang tidak
singkat (tidak instan).
Setelah mengadakan penelitian di perusahaan krupuk PD Melati yang
beralamat di Cikoneng Ciamis, perusahaan tersebut saat ini sudah mengalami
perkembangan yang pesat terbukti dengan banyaknya pesanan bukan hanya di
wilayah Ciamis saja tetapi dari luar Kabuaten Ciamis. Krupuk yang diproduksi di
perusahaan PD Melati harganya relatif murah di banding krupuk lainya. Karena
itu krupuk ini diminati oleh berbagai kalangan. Suatu pekerjaan yang dimulai dari
bawah dan dijalani dengan tekun dan ulet akan membuahkan kesuksesan.
1. Untuk perusahaan krupuk ini diharapkan dapat menjaga kualitas produk agar
minat masyarakat tidak menurun.
2. Sebaiknya pengepakan di lakukan secara praktis, misalnya dengan meletakkan
kemasan dalam kardus atau karung sehingga dapat mengurangi kerusakan
hasil produksi saat melakukan pengiriman.
3. Sebaiknya perusahaan krupuk PD. Melati menambahkan variasi/jenis krupuk
yang di produksi, agar pilihan krupuk semakin bervariasi dan pelanggan/
konsumen bertambah.

DAFTAR PUSTAKA
Ulrich, Karl T., Eppinger, Steven D., 1995. Product Design and Development.
Singapore: McGraw-Hill, Inc.
Hansen, Don R., & Mowen, Maryanne M. 2006. Cost management: Accounting
and control. Cincinnati, Ohio: Thomson South-Western. Tim Universitas
Gunadarma. 2000.Laboratorium Pengembangan Akuntansi. Jakarta: Universitas
Gunadarma Tim Gama Exacta. 2009. Cerdik (Cepat, Ringkas, dan Metodik)
Ekonomi. Jogjakarta : Penerbit Buku BBJJ Gama Exacta

También podría gustarte