Está en la página 1de 9

Home Ayam Petelur Peternakan Penyakit Ayam Petelur, Cara Mengobati dan Pencegahan

Penyakit Ayam Petelur, Cara Mengobati Dan


Pencegahan
Budidaya Usaha 7/01/2015

Penyakit ayam petelur yang sering menyerang serta cara mengobati dan
pencegahan. Penyakit ayam petelur artinya organ ayam tidak berfungsi secara
normal. Baik itu organ pencernaan, pernafasan, central neuro system (CNS) maupun
organ
reproduksi
berhubungan
dengan
produksi
telur.
Masalah ini muncul umumnya akibat kelalaian peternak, misal kurang kandungan
nutrisi pada pakan yang diberikan pada ayam. Selain itu, faktor penyakit penyebab
penurunan
produksi
telur.
Faktor penyakit diantaranya adalah ND, AI, AE Virus, IB, Mycoplasma gallisepticum
dan Paramyxoviruses lainnya, namun yang sering dibicarakan oleh pemerhati
unggas adalah penyakit IB, ND dan Egg Drop Syndrome (EDS 76). Berikut
penjelasannya.

1. Penyakit EDS 76 ayam petelur


EDS 76 merupakan penyakit ayam petelur menyerang pada periode pertumbuhan
dan periode bertelur. Penyakit ini disebabkan oleh Hemagglutinating adenovirus.
Ayam yang terinfeksi akan mengalami anemia, hal ini terlihat pucat pada vial dan
jengger. Penyakit ini menimbulkan kerugian pada peternak karena tidak tercapai
produksi
telur..

Ayam yang terinfeksi EDS 76 tidak terlihat gejala yang spesifik. Secara umum ayam
kelihatan sehat, tetapi produksi telur menurun sampai 40% selama 4-10 minggu.
Gejala awal EDS 76 kehilangan warna kerabang pada telur yang berwarna coklat.
Gejala ini diikuti oleh ada telur yang mempunyai kerabang tipis, kerabang lembek
atau tanpa kerabang sama sekali. Telur dengan kerabang tipis biasanya bertekstur
kasar menyerupai kertas pasir atau bergranula pada salah satu ujungnya
Berpengaruh juga penurunan ukuran telur, sedangkan pada infeksi buatan ukuran
telur tetap normal. Ayam yang terinfeksi Hemagglutinating adenovirus dapat
menurunkan viskositas pada putih telur, yaitu putih telur bagian luar lebih encer
menyerupai air, sedangkan putih telur pada bagian dalam di sekitar kuning telur
normal.
Penyakit ini menyebar melalui kontak langsung dengan unggas lain seperti itik dan
angsa yang terkena virus EDS 76. Beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa itik
dan angsa merupakan inang yang baik bagi virus EDS 76, artinya keberadaan itik
dan angsa dapat mempercepat proses penyebaran EDS 76 ke unggas lain yang
belum tertular. Perpindahan virus EDS 76 juga bisa melalui pemakaian jarum suntik
telah
terkontaminasi.
Pencegahan

penyakit

EDS

ayam

petelur

Tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan cara memilih DOC dari telur yang
induknya tidak tertular EDS 76. Hal ini beralasan bahwa EDS 76 dapat menular
secara
vertikal
yakni
melalui
telur.
Namun kebanyakan breeder telah memilah virus EDS 76, sehingga kemungkinan
penularan secara vertikal sangat kecil. Penularan secara horizontal perlu mendapat
perhatian peternak. Hal terkait dapat dilakukan kegiatan penerapan praktek
manajemen
yang
baik.
Praktek manajemen yang baik adalah seperti sanitasi dan desinfeksi yang ketat.
Disamping itu, peternak dianjurkan untuk tidak menggunakan air minum dari
sumber yang pernah tercemar oleh feses atau leleran tubuh lain dari itik, angsa dan
beberapa
jenis
unggas
lain.
Tindakan lain yang dapat dilakukan peternak untuk mencegah meluasnya EDS 76
adalah dengan melalui vaksinasi. Saat ini vaksin yang tersedia adalah vaksin killed
atau vaksin in aktif yang diberikan pada ayam dara dalam kurun waktu 3-4 minggu
sebelum
bertelur
atau
pada
kisaran
umur
14-16
minggu.

2. Penyakit Infectious Bronchitis ayam petelur

Infectious Bronchitis (IB) penyakit akut pada ayam petelur menyerang saluran
pernafasan ayam dan sangat mudah menular pada ayam dalam satu kelompok atau
antar
kelompok
lain.
Cirinya adanya ngorok basah akibat ada cairan dalam trachea, batuk dan bersin.
Pada anak ayam terlihat kesulitan bernafas ditandai dengan pernafasan melalui
mulut sedang pada ayam petelur terlihat ada penurunan produksi telur secara
mendadak.
Penyakit IB cukup serius. Hal ini karena IB dapat menimbulkan gangguan
pertumbuhan, penurunan efisiensi pakan dan merupakan salah satu penyakit
kompleks pada saluran pernafasan. Disamping itu, penurunan produksi telur dalam
jumlah
dan
mutu
dan
biaya
penyembuhan
tinggi.
Virus IB dapat menyebar secara cepat dari ayam yang satu ke ayam lain dalam
suatu kandang. Gejala sakit pada ayam yang terinfeksi dapat dilihat dalam waktu 48
jam. Penularan virus IB dapat terjadi secara langsung maupun secara tidak langsung.
Penularan secara langsung terjadi melalui leleran tubuh atau feses ayam sakit
kepada ayam lain. Penularan juga bisa melalui udara yang telah tercemar oleh virus
IB.
Penularan secara tidak langsung melalui kandang, alat atau perlengkapan
peternakan, tempat telur, kandang bekas ayam sakit, bangkai ayam sakit.
Kejadian IB pada ayam berlangsung cepat, masa inkubasi 18-36 jam, hal ini
tergantung pada dosis virus dan rute infeksi. Infeksi dapat bersifat asimptomatik
dengan gejala gangguan pernafasan atau berhubungan dengan abnormalitas pada
system
reproduksi.
Gejala
Gejala

penyakit
penyakit

Gejala

penyakit

IB

IB

berbeda
IB

pada

ayam
setiap

petelur

tingkatan

anak

Batuk, sesak nafas, ngorok dan keluar lendir dari hidung.

Mata berair diikuti dengan bengkak sinus.

ayam

umur.
:

Anak ayam terkapar lemah dan lesu serta cenderung berkerumun di bawah
pemanas

Lendir dan eksudat menyerupai keju terkumpul dalam trakea bagian bawah
dan bronki, kondisi ini dapat menimbulkan kematian

Penyakit berlangsung selama 5-21 hari dengan angka kematian 0-40%.


Gejala

penyakit

IB

ayam

petelur

dewasa

Produksi telur menurun diikuti dengan perubahan bentuk kerabang telur,


yakni kasar dan lembek.
Kualitas telur jelek.

Ayam yang tertular pada akhir dari tahun produksi telur sangat menurun,
berlanjut ke peristiwa ganti bulu.
Membutuhkan waktu panjang untuk proses penyembuhan.

Pemeriksaan patologi, ditemukan saluran telur mengeras atau sebagian


menutup menunjukkan petelur palsu.

Berlangsung penyakit berkisar antara 4-10 hari dengan angka kematian 0,5%.
Pencegahan

penyakit

IB

ayam

petelur

Dapat dilakukan dengan cara meningkatkan pengamanan biologis dan pelaksanaan


aspek manajemen kandang secara baik. Pembatasan umur dalam satu blok
pemeliharaan diperlukan untuk menghindari penularan virus IB dari kelompok umur
yang
lain.
Pencegahan efektif adalah dengan program vaksinasi. Program vaksinasi harus
mempertimbangkan 3 titik kritis yakni type vaksin, waktu dan cara vaksinasi.
Terpenting dari ketiganya adalah waktu yang tepat untuk melakukan vaksinasi.
Penyakit ini dapat menyebar melalui kontak langsung dengan ayam lain yang sakit
dan kotoran. Penularan lain melalui ransum, air minum, kandang, tempat ransum
atau tempat minum, peralatan kandang lain yang tercemar, melalui pengunjung,
serangga, burung liar dan angin atau udara yang dapat mencapai radius 5 Km.

3. Penyakit ND Ayam Petelur


Gejala

penyakit

ND

ayam

petelur

Pernafasan seperti bersin-bersin, batuk, sukar bernafas, megap-megap dan


ngorok.

Sayap terkulai, kaki lumpuh jalan terseret), jalan mundur (sempoyongan)


serta kepala dan leher terpuntir yang merupakan gejala khas penyakit ini.

Diare warna hijau, jaringan sekitar mata dan leher bengkak, pada ayam
petelur produksinya berhenti, kalau sudah sembuh kualitas telur jelek. Warna,
bentuk tidak normal serta putih telur encer.
Hal demikian disebabkan organ reproduksi tidak dapat berfungsi dengan baik.
Umumnya kematian pada anak ayam. Artinya angka kematian lebih tinggi pada
ayam
lebih
muda
dibanding
ayam
tua.
Pencegahan

penyakit

ND

ayam

petelur

Sejauh ini belum ada obat yang efektif dapat menyembuhkan ayam dari penyakit ini.
Penanggulangan penyakit ND hanya dapat dilakukan dengan dengan tindakan
pencegahan
melalui
program
vaksinasi
Ada dua jenis vaksin dapat diberikan yaitu vaksin aktif dan vaksin inaktif. Vaksin aktif

berupa vaksin hidup yang telah dilemahkan, diantaranya banyak digunakan adalah
strain Lentogenic terutama vaksin Hitchner B-1 dan Lasota. Vaksin aktif ini dapat
menimbulkan kekebalan dalam kurun waktu lama sehingga penggunaan vaksin aktif
lebih
dianjurkan
dibanding
vaksin
inaktif.
Beberapa penyakit tersebut sering menyerang pada usaha budidaya ternak ayam
petelur. Selain faktor penyakit juga dari segi tata laksana peternakan seperti
pembuatan kandang. Kandang ayam petelur ada beberapa pilihan salah satunya
kandang baterai. Lihat juga bagaimana cara membuat kandang baterai yang baik
disini.
Demikian
beberapa penyakit
yang
sering
menyerang
ayam
petelur beserta cara mengobati serta cara pencegahan vaksinasi. Semoga
membantu

Tata Cara Pemberian Pakan Ayam Petelur,


Layerhttp://arboge.com/wp-content/uploads/2012/12/Rancangan-sangkarkawat-ukuran-medium-model-gantung-untuk-ayam-petelur..jpg
Budidaya Usaha 12/16/2015

Tata cara pemberian pakan ayam petelur adalah salah satu kunci keberhasilan
budidaya. Hal ini karena pakan sangat erat kaitannya dengan untung rugi usaha,
mengingat
pakan
ayam
petelur
tidak
murah.
Ayam layer atau ayam petelur adalah ayam betina dewasa yang sengaja dipelihara
untuk diambil telurnya. Ayam ini bisa dipelihara dikandang kloni atau dikandang
batrei. Tapi lebih disarankan menggunakan kandang batrei. baca : Cara membuat
kandang
batrei
ayam
petelur.
Kalau pemberian pakan tidak pas bisa jadi rugi. Kalau pakan terlalu banyak boros
dan kalau sedikit, ayam tidak produktif. Belum lagi harus memberi pakan ayam
sesuai kebutuhan tingkatan umur. Untuk itu kami mencoba memberi info sedikit
mengenai
hal
itu.
Seperti yang sudah diketahui pakan Ayam dibedakan berdasarkan umur, yaitu
periode
starter,
grower,
layer.
1. Periode stater adalah ayam umur 0 - 4 minggu
(anak ayam)
2. Periode grower adalah ayam umur 4 - 16 minggu (masa pertumbuhan)
3. Periode layer adalah ayam umur 16 minggu - sampai akhir (masa produksi telur)

Info dibawah ini adalah pakan ayam untuk periode layer


Pakan ayam boleh menggunakan yang sudah jadi, tinggal beli saja banyak dijual di
toko peternakan yang sudah dikemas atau bisa juga meracik sendiri asal sesuai
kandungan
gizi.
Kalau ingin membuat sendiri ini ada patokan kandungan gizi yang harus dipenuhi
menurut SNI sebagai berikut :

Cara meracik sendiri pakan ayam petelur


Mengacu pada tabel diatas dapat meracik sendiri pakan ayam layer petelur. Untuk
lebih jelas dibawah ini ada contoh yang dapat diikuti atau boleh juga membuat
dengan
komposisi
lain
Siapkan 8 bahan pakan untuk meracik pakan layer ayam petelur yaitu Jagung, Dedak
Padi, Bungkil Kedelai, Kapur/Lime stone granular, DCP (Dicalcium Phospat), Garam,
Vitamin
premix
&
Mineral
Premik.
Lebih jelasnya seperti ini :
Jagung

50 %

Dedak Padi

10 %

Bungkil Kedelai

28 %

Kapur/LSG

9%

DCP

2.5 %

Garam

0.3 %

vitamin premix

0.1 %

mineral premix

0.1 %

Total

100 %

Catatan : Vitamin premix & mineral premix dosis bisa disesuaikan dengan
rekomendasi
dalam
kemasan.
Contoh diatas juga bisa diganti dengan bahan baku lain tergantung ketersediaan di
tempat masing masing. Bahan pengganti atau tambahan kira kira seperti dibawah
ini
CPO

1%

dapat menggantikan 2% Jagung atau 3% Dedak Padi

Bungkil Kelapa

1%

dapat menggantikan 0.5% Bungkil kedelai

CGM

1%

dapat menggantikan 1.25% bungkil kedelai

tepung ikan

1%

dapat menggantikan 1% Bungkil kedelai

MBM

1%

dapat menggantikan 1% Bungkil kedelai

Pollard

1%

dapat menggantikan 0.75% Dedak Padi atau 0.5% jagung

RSM

1%

dapat menggantikan 0.75% Bungkil kedelai

PKM (inti sawit)

1%

dapat menggantikan 0.25% Bungkil kedelai

Itulah

tadi

contoh

racikkan

pakan

ayam

petelur

Waktu pemberian pakan ayam petelur


Pemberian pakan ayam petelur dapat diberikan 2 kali sehari pada pagi hari dan sore.
Kebutuhan
Pembagian
1.
Jam
2.
Jam

pakan

dalam

dan
7.00
15.00

hari

waktu
pagi)
(sore)

untuk

ekor

ayam

pemberian
pakan
diberikan
30
%
diberikan
60
%

adalah
ayam
sampai
sampai

100

gram

petelur
40
%
70
%

Pemberian pakan lebih banyak sore hari karena keinginan makan ayam lebih besar
pada jam tersebut. Usahakan juga pemberian pakan tepat waktu agar menghindari
ayam
stres.
Sebenarnya masih banyak yang perlu diperhatikan dalam hal pakan ayam
petelurtapi pada umumnya kira kira demikian. Untuk skala budidaya pemula kami
rasa sudah cukup. Yang sering jadi masalah peternak ayam petelur adalah pada saat
ayam kena penyakit. Kalau tidak cepat diatasi akan berakibat fatal. Ingin tahu baca

Pedoman Membuat Kandang Baterai Ayam


Petelur
Budidaya Usaha 6/18/2015

Kandang baterai ayam petelur adalah kandang bentuk sangkar empat persegi
panjang disusun berderet memanjang bertingkat dua atau lebih, setiap sangkar
dapat
menampung
1
atau
2
ayam
dewasa.
Lantai kandang terbuat dari bambu atau kawat disusun tidak rapat agar kotoran
ayam
dapat
langsung
jatuh
ke
tanah.
Model kandang baterai ini cocok dan efektif pada lahan sempit dan daerah panas
seperti
di
Indonesia.

Kandang Baterai Ayam Petelur Harap Perhatikan :


1.
Bahan
Kandang
Baterai
(
battery
)
Bahan kandang baterai ayam petelur bisa terbuat dari bambu atau kawat. Kandang
bambu bisa dibuat sendiri dengan mengikuti ukuran dibawah ini atau kalau punya
modal lebih bisa langsung beli yang sudah jadi dari bahan kawat di toko peralatan

peternakan pada daerah masing masing. Biasanya sudah tersedia dan tanyakan juga
untuk ukuran berapa ayam.

Contoh : Kandang baterai bahan bambu atau bahan kawat

2.
Ukuran
Kandang
baterai
ayam
petelur
Ukuran dibawah ini banyak digunakan oleh peternak ayam, jadi tinggal ikuti saja.
Ukuran kandang juga akan mempengaruhi kesehatan dan produktif ayam itu sendiri.
Selain berpengaruh pada perkembangan ayam kita juga melihat dari segi biaya,
jangan lupa membangun usaha tidak akan terlepas dari investasi yang dikeluarkan.
Bentuk kandang dibuat memanjang dan di sekat sekat kecil, panjangnya samakan
saja
dengan
kebutuhan.
Untuk
sekat-sekat
ukuran
dibawah
ini
Panjang
Tinggi

Depan

40

37

cm

cm

Lebar
dan

:
Belakang

40
30

cm
cm

Kandang baterai ventilasi sangat terbuka dari bagian belakang atas, depan. Kandang
bagian alas harus miring untuk agar telur dapat bergulir ke depan.
Dalam 1 sekat ditempati oleh 1 atau 2 ayam dewasa yang sudah siap produksi
3.
Tempat
Pakan
dan
Minum
kandang
baterai
Tempat pakan, tempat minum dibuat bertingkat. Tempat pakan di bawah, tempat
minum
diatas
Tempat pakan menggunakan kayu atau dari pipa. Lebih mudah terbuat dari pipa
karena
sudah
lengkung
dan
mudah
didapat
di
toko
bangunan.
Tempat minum boleh menggunakan pipa asal tidak bocor.

contoh : Tempat pakan dan minum

4.

Posisi

Penempatan

pada

bangunan

pelindung

Kandang di buat berupa panggung dimana kotoran ayam bisa langsung jatuh ke
lantai. Ini akan memudahkan dalam membersihkan kotoran dan sirkulasi udara
menjadi
lebih
baik.
Penempatan kandang baterai dibuat bersusun bertingkat, tapi tidak boleh percis
diatas banget harus geser ke samping. Ini dibuat untuk ventilasi udara dan kotoran
tidak menimpa ayam yang dibawah. Dibuat 2 atau sampai 3 tingkat saja. Jika terlalu
tinggi
sulit
di
kontrol
Tinggi kandang dari tanah 1,25 sampai 1,5 m. Ini bertujuan untuk mengurangi
amunia
dari
kotoran
Jarak

ideal

antar

kandang

adalah

lebar

kandang

Posisi kandang dibuat memanjang ke arah barat-timur, ini agar pencahayaan lebih
baik.

contoh : Penempatan kandang ayam petelur

Kelebihan dan Kekurangan Kandang Baterai


Kelebihan atau keuntungan dari kandang baterai adalah ventilasi alamiah lancar
sehingga ayam akan merasa nyaman, kemungkinan terjadi kanibal dapat dihindari,
pengawasan ayam sakit lebih mudah diketahui, kontrol pakan dan produksi lebih
mudah dilakukan, ayam tidak kehilangan energi, produksi telur selalu dalam kondisi
bersih.
Kekurangan adalah investasi awal pembuatan kandang mahal, jika terlambat dalam
membersihkan kotoran akan ada lalat dan bau, jika pakan kurang baik ayam akan
mudah defisiensi nutrisi, mudah terjadi kelumpuhan, jika ayam dimasukkan sebelum
waktunya karena otot-otot ayam masih terlalu lemah. Sebelum kandang battery
terlebih dahulu harus dibangun bangunan utama berupa atas tiang dan atap
berfungsi
sebagai
pelindung.
Demikian Andari pedoman membuat kandang baterai ayam petelur beserta
kelebihan dan kekurangannya. Tidak itu saja pada usaha budidaya ayam petelur,
perlu mengetahui penyakit ayam dan cara pencegahannya, bagi yang ingin tahu
lihat aja disana.

También podría gustarte