Está en la página 1de 18

PANDUAN FASILITAS

RSU SEMBIRING

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik
tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi,
dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih
bermutu dan terjangkau oleh masyarakt agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Rumah sakit adalah bangunan gedung atau sarana kesehatan yang memerlukan perhatian
khusus dari segi keamanan, keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan, dimana
berdasarkan Undang-undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 3 menyebutkan
bahwa pengaturan penyelenggaraan Rumah Sakit bertujuan :
1. Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan;
2. Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan rumah
sakit dan sumber daya manusia di rumah sakit;
3. Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit
Undang-undang tentang bangunan gedung nomor 28 tahun 2002 juga menyebutkan bahwa
bangunan gedung penting sebagai tempat manusia melakukan kegiatan, maka perlu diperhatikan
keamanan, keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan.
Dari pembahasan pedoman ini diharapkan dapat memberikan arahan, referensi cara-cara
pengembangan dan perencanaan bangunan rumah sakit
B. TUJUAN
Tujuan umum dari diterbitkannya buku pedoman ini adalah sebagai pedoman dalam
pengembangan dan perencanaan bangunan RSU Sembiring. Tujuan khusus dari diterbitkannya
buku pedoman ini adalah :
1. Menjadi pedoman dalam pengembangan dan perencanaan bangunan gedung RSU
Sembiring.
2. Meningkatkan pengetahuan tentang tata cara pengembangan dan perencanaan
bangunan gedung RSU Sembiring.
Menjadi pertimbangan bagi manajemen RS dalam pengambilan keputusan pada pemilihan
tata letak pengembangan dan perencanaan pengembangan dan perencanaan bangunan gedung
RSU Sembiring.

BAB II
PENGERTIAN DAN URAIAN FASILITAS RSU SEMBIRING

A. Gambaran Umum
Sejarah atau masa lalu tidak dapat dilepaskan bagitu saja dari sebuah rumah sakit. Sejarah
merupakan fondasi awal perkembangan yang lebih maju dari sebuah organisasi yang dapat
digunakan sebagai motivasimenjadi lebih baik.
Rumah Sakit Umum Sembiring merupakan Rumah Sakit Swasta yang berada di Kota Binjai
dan menjadi sebuah kebanggaan masyarakat kota Binjai. Mulai dibangun pada tahun 2004 diatas
lahan seluas 3.920 m2mulai beroperasional pada 16 januari 2006 dan sekarang menjadi seluas
lahan 6108m2dan luas bangunan 5000 m2dengan jumlah tempat tidur 200 tempat tidur yang
berlokasi di jl. Perintis kemerdekaan no. 174 A Kebun Lada Binjai.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : HK.03.05/I/841/12 Tanggal 25 Mei
2012tentang penetapan kelas C RSU Sembiring dan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota
Binjai Nomor : 445-15/K/I. 2013 tentang izin tetap menyelenggarakan Rumah Sakit Umum, maka
RSU Sembiring kelas C pada tanggal 25 Mei 2012.
RSU Sembiring merupakan sebuah rumah sakit yang masih dapat terus dikembangkan
mengingat masih banyak potensinya yang belum tergali. Sebagai satu-satunya rumah sakit yang
cukup besar di wilayah Lubuk Pakam dan sekitarnya, apabila dikelola dengan tepat, RSU
Sembiring dapat menjadi provider pelayanan kesehatan tumpuan bagi masyarakat Lubuk Pakam
dan sekitrnya.
Saat inikapasitas tempat tidur (TT) RSU Sembiring berjumlah 200 TT yang terdiri dari 40
tempat tidur Perawatan Kebinan, 40 tempat tidur Perawatan Bedah, 20 tempat tidur Perawatan
Anak, 10 tempat tidur Perinaologi, 60 tempat tidur perawatan Penyakit Dalam, 4 tempat tidur
Isolasi, 10 tempat tidur ruang Syaraf/THT/Mata, 16 tempat tidur ICU. Seiring dengan
meningkatkan jumlah pasien dengan spesialistiknya, maka tahun 2012 kapasitas temmpat tidur
yang dimiliki oleh RSU Sembiring tersebut kinib telah dimanfaatkan secara maksimal.
Oleh karena itu, RSU Sembiringsenantiasa berusaha menjalin kerjasama dengan berbagai
pihak untuk dapat melaksanakan visi dan misinya. Saat ini, RSU Sembiringtelah dipercaya oleh
Pemerintah sebagai provider bagi program Jamkesmas dan sudah menjalin kerjasama dengan PT.
ASKES dan PT. Jamsostek. Kepercayaan pemerintah itu adalah suatu prestasi tersendiri bagi RSU
Sembiring, dan peningkatan layanan administratif karena kerjasama tersebut menjadi modal yang
baik untuk menjalin kerjasama lainnya dengan berbagai pihak yang mempunyai tujuan yang sama.

Adapun penggunaan bangunan adalah sebagai berikut :

Adapun penggunaan bangunan RSU Sembiring sebagai berikut :


Lantai I :
- Unit Gawat Darurat
- Unit Rawat Jalan terdiri dari :
Poli Umum
Poli Penyakit Dalam
Poli THT
Poli Mulut
Poli Mata
Poli Kelamin
Poli Kebidanan/Obgyn
Poli Bedah Anak
Poli Paru
Poli Urologi
Poli Kardiologi/Treadmill
- Unit Rawat Inap Terdiri dari :
Ruang Rawat Inap Primer Club
: 7 Bed
Ruang Rawat Inap Kelas I
: 12 Bed
Ruang Rawat Inap Kelas II
: 8 Bed
Ruang Rawat Inap Kelas III
: 5 Bed
- Unit Rehabilitasi Medik
- BPJS
- Bagian Recepsionist (Pendaftaran)
- Bagian Keuangan / Kasir
- Bagian Administrasi : Askes dan Non Askes
- Radiologi, CT Scan, USG, Mamografi, Audiometri , EEG dan Kedokteran Nuklir
- Unit Laboratorium Klinik dan Pelayanan Darah
- Bagian Rekam Medik
- Mushola
- Bagian Pemeliharaan Sarana / Teknisi Umum dan Biomedik
- Unit Gas Medis Sentral
- Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
- Ruang HD (Hemodialisa)
Lantai II :
- Ruang Rawat Inap Kelas I
- RuangRawat Inap Kelas II
- Ruang Rawat Inap Kelas III
- Ruang Rawat Inap VIP
- Ruang Rawat Inap Baby Sehat
- Ruang Rawat Inap Nicu Level 1

: 22 Bed
: 15 Bed
: 29 Bed
: 6 Bed
: 30 Bed
: 6 Bed

Lantai III :
- Ruang Rawat Inap Kelas I
- Ruang Rawat Inap Kelas II
- Ruang Rawat Inap Kelas III
- Ruang Rawat Inap Nicu Level 2 & 3
- Ruang Rawat Inap ICU
- Kamar Bersalin
- Ruang OKA

: 4 Bed
: 12Bed
: 12 Bed
: 7 Bed
: 4 Bed ( 8 Bed Sedang Renovasi )
: 5 Bed
: 2 Bed

Lantai IV :
- Ruang Rawat Inap Kelas I
- Ruang Rawat Inap Kelas II
- Ruang Rawat Inap Kelas III

: 4 Bed
: 12 Bed
: 22 Bed

B. PENGERTIAN
Fasilitas adalah segala sesuatu hal yang menyangkut Sarana, Prasarana maupun Alat (baik alat
medik maupun alat non medik) yang dibutuhkan oleh rumah sakit dalam memberikan pelayanan
yang sebaik-baiknya bagi pasien. Adapun uraian fasilitas yang ada di RSU Sembiringadalah sebagai
berikut :
1.

Unit Rawat Jalan.


Fasilitas yang digunakan sebagai tempat konsultasi, penyelidikan, pemeriksaan dan
pengobatan pasien oleh dokter ahli di bidang masing-masing yang disediakan untuk pasien
yang membutuhkan waktu singkat untuk penyembuhannya atau tidak memerlukan
pelayanan perawatan.
2. Unit Gawat Darurat.
Fasilitas yang melayani pasien yang berada dalam keadaan gawat dan terancam nyawanya
yang membutuhkan pertolongan secepatnya.
3. Unit Rawat Inap.
Fasilitas yang digunakan merawat pasien yang harus di rawat lebih dari 24 jam (pasien
menginap di rumah sakit)

4.

Unit Perawatan Intensif (Intensive Care Unit = ICU).


Fasilitas untuk merawat pasien yang dalam keadaan sakit berat sesudah operasi berat atau
bukan karena operasi berat yang memerlukan pemantauan secara intensif dan tindakan
segera.

5.

Unit Kebidanan dan penyakit kandungan.


Fasilitas menyelenggarakan kegiatan persalinan, perinatal, nifas dan gangguan kesehatan
reproduksi.

6.

Unit Bedah.

Suatu unit khusus di rumah sakit yang berfungsi sebagai tempat untuk melakukan tindakan
pembedahan/operasi secara elektif maupun akut, yang membutuhkan kondisi steril dan
kondisi khusus lainnya.
7.

Unit Farmasi.
Fasilitas untuk penyediaan dan membuat obat racikan, penyediaan obat paten, serta
memberikan informasi dan konsultasi perihal obat.
8. Unit radiologi
Fasilitas untuk melakukan pemeriksaan terhadap pasien dengan menggunakan energy
radioaktif dalam diagnosis dan pengobatan penyakit.
9. Unit Hemodialisa
Fasilitas tempat pasien cuci darah akibat terjadinya gangguan pada ginjal.
10. Unit Laboratorium.
Fasilitas kerja khususnya untuk melakukan pemeriksaan dan penyelidikan ilmiah (misalnya
fisika, kimia, higiene, dan sebagainya
11. Bagian Administrasi dan Manajemen
Suatu unit dalam rumah sakit tempat melaksanakan kegiatan administrasi pengelolaan/
manajemen rumah sakit serta tempat melaksanakan kegiatan merekam dan menyimpan
berkas-berkas jati diri, riwayat penyakit, hasil pemeriksaan dan pengobatan pasien yang
diterapkan secara terpusat/sentral.
12. Unit Gizi/Dapur.
Fasilitas melakukan proses penanganan makanan dan minuman meliputi kegiatan;
pengadaan bahan mentah, penyimpanan, pengolahan, dan penyajian makanan-minuman.
13. Unit Cuci (Laundry).
Fasilitas untuk melakukan pencucian linen rumah sakit.
14. Bengkel Mekanikal dan Elektrikal (;Workshop)
Fasilitas untuk melakukan pemeliharaan dan perbaikan ringan terhadap komponenkomponen Sarana, Prasarana dan Peralatan Medik

C. AREA PENGELOMPOKAN FASILITAS RSU SEMBIRING


Area fasilitas Rumah sakit
Area Pelayanan Medik
dan Perawatan
1. Unit Rawat Jalan (IRJ)
Area Administrasi dan Manajemen
2. Unit Gawat Darurat (UGD)
1. Unsur pimpinan rumah sakit
3. Unit Rawat Inap (IRNA)
2. Unsur pelayanan medik
4. Unit Perawatan Intensif (ICU)
3. Unsur pelayanan penunjang
5. Unit Bedah
medik
6. Unit Kebidanan dan
4. Pelayanan keperawatan
PenyakitKandungan
5. Unsur pendidikan dan pelatihan
7. Unit Rehabilitasi Medik (IRM)
6. Administrasi umum dan keuangan
8. Unit Hemodialisa
7. SDM
9. Unit Fisioterapi
8. Komite medic
9. Komite etik dan hukum

Area Penunjang Medis


1. Unit Farmasi
2. Unit Radiologi
3. Laboratorium\
4. Gizi
5. HK dan Laundri
6. Personalia
7. Teknisi Medis dan Non Medis

BAB III
PRASARANA DAN PEMELIHARAANNYA

A. PRASARANA
1. Sistem Proteksi Kebakaran

Sistem proteksi kebakaran di RSU Sembiring bersifat aktif dimana peralatan deteksi dan
pemadam yang dipasang tetap atau tidak tetap, berbasis air, bahan kimia atau gas, yang digunakan
untuk mendeteksi dan memadamkan kebakaran pada bangunan rumah sakit.
Pemadam Api Ringan (PAR)
Alat pemadam api ringan kimia (APAR) harus ditujukan untuk menyediakan sarana bagi
pemadaman api pada tahap awal. Konstruksi APAR dapat dari jenis portabel (jinjing) atau
beroda
Sistem Deteksi & Alarm Kebakaran
Sistem deteksi dan alarm kebakaran berfungsi untuk mendeteksi secara dini terjadinya
kebakaran, baik secara otomatis maupun manual Sistem Pemadam Kebakaran Khusus.
Sistem Pencahayaan Darurat
Pencahayaan darurat di dalam rumah sakit diperlukan khususmya pada keadaan darurat,
misalnya tidak berfungsinya pencahayaan normal dari PLN atau tidak dapat beroperasinya
dengan segera daya siaga dari diesel generator.
Tanda Arah
Bila suatu eksit tidak dapat terlihat secara langsung dengan jelas oleh pengunjung atau
pengguna bangunan, maka harus dipasang tanda penunjuk dengan tanda panah
menunjukkan arah, dan dipasang di koridor, jalan menuju ruang besar (hal), lobi dan
semacamnya yang memberikan indikasi penunjukkan arah ke eksit yang disyaratkan.
Sistem Peringatan Bahaya
Sistem peringatan bahaya dapat juga difungsikan sebagai sistem penguat suara (public
address), diperlukan guna memberikan panduan kepada penghuni dan tamu sebagai tindakan
evakuasi atau penyelamatan dalam keadaan darurat.Ini dimaksudkan agar penghuni
bangunan memperoleh informasi panduan yang tepat dan jelas.
2. Sistem Panggil Perawat (Nurse Call)
Peralatan sistem panggil perawat dimaksudkan untuk memberikan pelayanan kepada pasien
yang memerlukan bantuan perawat, baik dalam kondisi rutin atau darurat.Sistem panggil perawat
bertujuan menjadi alat komunikasi antara perawat dan pasien dalam bentuk visual dan audible
(suara), dan memberikan sinyal pada kejadian darurat pasien.
3. Sistem Proteksi Petir.
Suatu Unit proteksi petir dapat melindungi semua bagian dari bangunan rumah sakit, termasuk
manusia yang ada di dalamnya, dan Unit serta peralatan lainnya terhadap bahaya sambaran petir.
Unit proteksi petir disesuaikan dengan adanya perluasan atau penambahan bangunan rumah sakit

4. Sistem Kelistrikan
Sistem Unit listrik dan penempatannya harus mudah dioperasikan, diamati, dipelihara, tidak
membahayakan, tidak mengganggu dan tidak merugikan lingkungan, bagian bangunan dan
Unitlain, serta perancangan dan pelaksanaannya harus berdasarkan:
1) Sumber Daya Listrik
Sumber daya listrik dibagi 3 :

Sumber Daya Listrik Normal


Sumber daya listrik utama gedung harus diusahakan untuk menggunakan tenaga listrik
dari Perusahaan Listrik Negara.
Sumber Daya Listrik Siaga
Sumber listrik cadangan berupa diesel generator (Genset).Genset harus disediakan 2
(dua) unit dengan kapasitas minimal 40% dari jumlah daya terpasang pada masingmasing unit.
Sumber Daya Listrik Darurat
Daya Listrik Darurat berasal dari Peralatan UPS (;Uninterruptable Power Supply) untuk
melayani Kamar Operasi, Cath-lab terletak di Ruang Operasi Rumah Sakit, Ruang
Perawatan Intensif dan diberi pendingin ruangan.

2) Panel-panel listrik Unit Listrik


Sistem Unit listrik terdiri dari sumber daya listrik, jaringan distribusi, papan hubung
bagi dan beban listrik.
Sistem Unit listrik dan penempatannya harus mudah diamati, dilakukan peliharaan dan
perbaikan, tidak membahayakan, mengganggu atau merugikan bagimanusia,
lingkungan, bagian bangunan dan Unit lainnya.
Sistem Pembumian (grounding system) harus terpisah antara grounding panel gedung
dan panel alat. Nilai grounding peralatan tidak boleh kurang dari 0,2 Ohm.
Pemeliharaan panel listrik :
Pada ruang panel hubung bagi, harus terdapat ruang yang cukup untuk
memudahkan pemeriksaan, perbaikan dan pelayanan, serta diberi ventilasi
cukup.
Pemeliharaan Unit listrik harus dilaksanakan dan diperiksa setiap lima tahun
serta dilaporkan secara tertulis kepada instansi yang berwenang.
Pembangkit/sumber daya listrik darurat secara periodik harus dihidupkan untuk
menjamin agar pembangkit tersebut dapat dioperasikan bila diperlukan
5. Sistem Pengolahan dan Pembuangan Limbah
Persyaratan Pengolahan dan Pembuangan Limbah Rumah Sakit dalam bentuk padat, cair dan,
baik limbah medis maupun non-medis dapat dilihat pada Keputusan Menteri Kesehatan RI
Nomor 1204/MENKES/SK/X/2004, tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
6. Sistem Unit Gas Medik
Dibangun dengan akses ke luar dan masuk lokasi untuk memindahkan silinder, peralatan, dan
sebagainya. Dijaga keamanannya dengan pintu atau gerbang yang dapat dikunci, atau
diamankan dengan cara lain.
7. Tangga
Tangga merupakan fasilitas bagi pergerakan vertikal yang dirancang dengan
mempertimbangkan ukuran dan kemiringan pijakan dan tanjakan dengan lebar yang memadai
8. Lift (Elevator)
Lift merupakan fasilitas lalu lintas vertikal baik bagi petugas RS maupun untuk pasien. Oleh

karena itu harus direncanakan dapat menampung tempat tidur pasien.


9. Sarana Evakuasi
Setiap bangunan Rumah Sakit harus menyediakan sarana evakuasi bagi orang yang
berkebutuhan khusus termasuk penyandang cacat yang meliputi :
a. sistem peringatan bahaya bagi pengguna
b. pintu keluar darurat, dan
c. jalur evakuasi yang dapat menjamin pengguna bangunan Rumah Sakit untuk melakukan
evakuasi dari dalam bangunan Rumah Sakit secara aman apabila terjadi bencana atau
keadaan darurat.
10. Prasarana/Sarana Umum
Guna memberikan kemudahan bagi pengguna bangunan Rumah Sakit untuk beraktivitas di
dalamnya, setiap bangunan Rumah Sakit untuk kepentingan umum harus menyediakan
kelengkapan prasarana dan sarana pemanfaatan bangunan Rumah Sakit, meliputi: ruang ibadah,
toilet, tempat parkir, tempat sampah, serta fasilitas komunikasi dan informasi. Penyediaan
prasarana dan sarana disesuaikan dengan fungsi dan luas bangunan Rumah Sakit, serta jumlah
pengguna bangunan Rumah Sakit.
B. Pemeliharaan Prasaran
No

Prasarana

Pemeliharaan

Mesin diesel (Genset)

1. Petugas piket setiap pagi mengontrol air radiator, air batre


dan solar apakah mencukupi
2. Dilakukan pemeliharaan? Service setiap dua minggu sekali
untuk : oli genset, memanaskan oli genset agar oli dan batre
bekerja
3. Setiap pemakain 250 jam wajib mengganti filter solar dan
filter oli mesin
4. Setiap setahun sekali wajib mengganti air dan obat radiator

Proteksi petir (Anti petir)

1. Melakukan pemeriksaan kabel yang berhubungan ke bumi


(tanah) sekali tiga bulan
2. Melakukan pengukuran tegangan dimana tegangan tidak
boleh kurang dari 0.2 ohm ()dilakukan dalan sekali 6
bulan, jika tegangan melewati dari 0.2 ohm maka kabel dan
perangka yang lainnya akan mudah rusak

Lift (Elevator)

1. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan


2. Setiap dua kali sebulan dilakukan service : door lock, door
motor, switch door, tali sling, control panel dan cleaning
3. Setiap tiga bulan wajib menggantti oli gerbok

Pengelolahan limbah Cair

1. Pastikan aerator sudah beroperasi normal dan enzyme cukup


2. Pastikan bahan bahan kimia conditioner dan settler di
dalam tangki sudah cukup

3. Pastikan system tabung F-1 dan F-2 sudah siap dan pastikan
kran V-1 dan V-3 terbuka dan V-2 tertutup dengan baik
4. Arahkan swtch untuk untuk pompa P1, P2, P3 dan P4 di
panel listrik ke posisi otomatis untuk memulai
pengoperasian system
5. Bila air bak limbah di D-1 dan D-3 cukup banyak maka
pompa P1 dan P2 akan segera hidup dan mengirim air
limbah ke kolam aerasi. Dan bila air kolam D-3 masih
kurang maka pompa P1 dan P2 tidak akan hidup
6. Bila air limbah di kolamD-5 cukup banyak maka pompa P3
akan segera hidup lalu diikuti dengan hidupnya kedua
pompa bahan kimia(pump dosing) secara otomatis. Tapi bila
air limbah di kolam D-5 masih kurang banyak maka pompa
P3 dosing bahan kimia yidak akan hidup
7. Bila kolam D-6 sudah terisi cukup banyak maka pompa P4
akan segera hidup dan air akan dipompakan ke dalam filter
F-1 dan F-2 dan tak lama kemudian air limbah yang telah diolah
akan segera keluar menuju kolam D-8. Perhatikanlah air kolam D-8
air ini harus jernih dan tidak berbau sama sekali

Pengolahan Limbah Padat

1.

Kenakan APD(alat pelindung diri) sarung tangan dan


masker

2.

Siapkan troli barang atau septi box kuning yang bersih


dan kantong plastic warna kuning

3.

Buang sampah medis rumah sakit 1x1 hari mulai pukul


10.00 wib s/d selesai setiap harinya ke TPS

4.

Kutip sampah padat medis dari tiap nurse station atau


tiap unit terkait, bila septi box atau limbah B3 kering
atau botol infuse yang sudah penuh

5.

Ganti septi Box yang dikutip, cuci tong sampah di bak


pencucian tong sampah lalu kenakan plastic kuning ke
tong sampah tersebut

6.

Dorong limbah B3 tersebut melalui lift barang ke


belakang RS di TPS yang ditetapkan

7.

Pengutipan sampah dimulai dari lt VI(enam) terakhir di


lantai 1

Gas Medis

8.

Buka pintu TPS lalu masukkan limbah B3 ke TPS


tersebut

9.

Bersihkan peralatan kerja dan kunci TPS kembali

10.

Timbang dan catat limbah B3 di papan setiap harinya

11.

Kemudian limbah B3 akan dibakar di incinerator yang


ditunjuk

1.

Setiap pagi petugas teknisi umum melakukan


monitoring/ pemeriksaan gas medis ke setiap ruangan

2.

Setiap overshift dilakukan pengecekkan kondisi gas


medis yang ada di gudang penyimpanan

3.

Pembersihan gudang gas medis dilakukan setiap pagi


hari

4.

Pengecekkan stock gas medic dilakukan agar tidak


terjadi kekurangan pada saat tindakan dilakukan

5.

Pemakaian gas medis dilakukan secara berkesinambungan


(pakai stock lama dahulu)

6.

Pada saat penerimaan gas medis petugas benar-benar


mengecek kondisi segel tabung, regulator dari tabung
apa terjadi kebocoran

BAB IV
SARANA DAN PEMELIHARAANNYA
Segala sesuatu benda fisik yang dapat tervisualisasi mata maupun teraba oleh panca
indra dan dengan mudah dapat dikenali oleh pasien dan (umumnya) merupakan bagian dari
suatu gedung ataupun bangunan gedung itu sendiri
A. Sarana Non Medis
NO
SARANA

PEMELIHARAANNYA

Pesawat Telepon

Pesawat Televisi

Exhausfan

AC (Air Conditioner)

5.

Tempat Tidur (Bed)

Lemari Pendingin(kulkas)

1. Mempersiapkan peralatan seperti obeng, kain lap atau


majun dan bahan pembersih
2. Kencangkan terminal kabel telephone
3. Periksa kabel roset telephone
4. Dirapikan kabel spiral telephone pada gagang hand set
5. Bersihkan tutup pesawat telephone dan badan telephone
dengan kain lap bersih
6. Meletakkan gagang dan menekan tuts nomor telephone agar
dilakukan secara benar.
1. Persiapkan peralatan (obeng kecil, soket antena televisi,
kabel antena televisi dan remote control)
2. Posisi antena agar didudukan dan kokoh
3. Kabel televisi yang disoket di perhatikan agar tidak bersatu
4. Dudukkan televisi agar diperhatikan jangan sampai goyang
5. Program disetting melalui remote control dan disesuaikan
urutannya
6. Jauhkan dari jangkauan anak
1. Persiapkan peralatan seperti ember, kain lap, brush dan
cairan pembersih
2. Aliran listriknya terlebih dahulu dimatikan
3. Buka penutupnya
4. Lepaskan kipasnya (baling - baling)
5. Bersihkan seluruh bagian dengan kain pembersih / brush
6. Dipasang kembali bagian yang dibuka
7. Hidupkan kembali aliran listriknya
1. Persiapkan peralatan seperti: obeng, tang ampere, tang
kombinasi, talang atau kelambu penampung air cucian,
ember, tangga, selang air, kain pembersih
2. Putuskan hubungan listrik langsung dari MCB
3. Buka penutup AC
4. Pasang talang penampung air cucuian AC dan ember
penampung
5. Tutup PCB AC dengan plastik
6. Bersihkan penutup AC dan filter AC
7. Bersihkan AC dengan pompa air penyemprotan sampai
bersih
8. Dikeringkan dengan kain pembersih
9. Bersihkan mesin (out door) dengan pompa air
10. Ditutup kembali penutup AC / dipasang kembali
11. AC dihidupkan kembali
1. Persiapkan peralatan seperti: obeng, tang, multitester, kunci
kunci yang diperlukan dan kain pembersih
2. Periksa tombol / remote naik turun
3. Periksa kabel remote dan stop kontaknya
4. Periksa spare bed yang rusak
5. Pelumasan roda gigi bed
6. Bersihkan seluruh bagian dengan kain pembersih
1.
2.

Persiapkan peralatan seperti: tang ampere, obeng, tang


kunci - kunci yang dibutuhkan dan kain pembersih
Periksa pipa compressor

Kipas Angin

B. Sarana Medis (Kesehatan)


No
Sarana

3. Isi obat (Freon R134) apabila kurang


4. Bersihkan body dalam lemari pendingin setelah di-Offkan
1. Persiapkan peralatan seperti obeng, tang, kuas, sabun dan
kain pembersih
2. Putuskan hubungan listriknya dari stop kontak
3. Buka penutup kipas
4. Bersihkan kipas dan penutupnya dengan kuas agar
debunya bersih
5. Bersihkan semuanya dengan sabun
6. Bersihkan dengan kain pembersih
7. Pasang kembali penutupnya dan sambungkan kembali
steker ke stop kontak
Pemeliharaannya

X-ray unit

1. Siapkan peralatan seperti: multimeter, obeng plus atau


minus, kunci L dan kain lap
2. Periksa line input voltage dan pembumian
3. Pemeriksaan oil level generator serta pengencangan kabel
high voltage kabel untuk generator
4. Pelumasan dan pembersihan bucky stand tube / sistem
mekanik
5. Pembersihan meja serta pelumasan gear gear pada meja /
sistem mekanik
6. Pemeriksaan fungsi mikrophone
7. Pemeriksaan lampu kolimator
8. Kencangkan kembali kabel high voltage pada tube
9. Pengetesan pergerakan meja fluroscopy
10. Pembersihan alat keseluruhan
11. Pengujian / pengetesan alat
12. Catat dalam form pemeliharaan

X-ray mobile

1. Siapkan peralatan (contak cleaner, grease, kuas kecil, kain


lap)
2. Periksa sistem mekanik alat (naik turun tube, putar
sesuai sudut derajatnya)
3. Pelumasan gear mekanik untuk moring alat
4. Periksa pembumian dan steker / cok listrik
5. Kencangkan baut baut, mur dan periksa roda roda X
Ray Mobile
6. Bersihkan alat
7. Uji fungsi alat (voltase, KV, mA, dan waktu)
8. Uji fungsi alat keseluruhan
9. Catat dalam form pemeliharaan

EEG (Electro
Encepalograph)

1. Siapkan peralatan seperti: multimeter, obeng plus atau


minus, kunci L, baskom tempat air hangat, kain lap dan
spit kecil
2. Siapkan air hangat (warm water)
3. Siapkan spit kecil
4. Periksa line input voltage dan pembumian
5. Buka seluruh pena perekam, lalu direndam di air hangat

6. Bersihkan tabung tinta dengan air hangat


7. Bersihkan seluruh pena dengan menggunakan spit kecil
agar tidak tumpat
8. Test / periksa lampu pasien

9. Bersihkan filter fan mesin


10. Pasang kembali pena pena yang dibersihkan dan isi tinta
kembali
11. Pengetesan perekam hasil
12. Pengetesan / pengujian fungsi alat
13. Catat dalam form pemeliharaan
4

Mesin Anastesi

1. Siapkan peralatan seperti: kunci L, multimeter, kunci


inggris, seal tape, obeng plus atau minus.
2. Periksa line input voltage dan pembumian
3. Periksa line input gas (O2, N2O, UDT) (conectornya dan
selang dari kebocoran)
4. Periksa regulator gas dan bersihkan dari debu, air
5. Bersihkan filter fan
6. Bersihkan tabung absorben
7. Bersihkan katup expirasi dan inspirasi
8. Periksa kebocoran pada selang selang yang ada
9. Periksa fungsi battery
10. Pengetesan fungsi alarm
11. Pengujian fungsi
12. Catat dalam form pemeliharaan

Mesin Hemodialisa

1. Siapkan peralatan seperti: kunci inggris, kunci bunga,


multimeter, obeng plus atau minus
2. Periksa line input voltage dan pembumian
3. Bersihkan filter air inlet (air RO )
4. Bersihkan selang selang di dalam mesin
5. Periksa pompa mesin
6. Bersihkan alat / mesin
7. Periksa dan pengetesan alarm system
8. Uji fungsi alat
9. Catat dalam form pemeliharaan

USG (Ultrasonograph)

1. Siapkan peralatan seperti kunci L, multimeter, obeng plus


atau minus, obeng bunga dan vakum cleaner
2. Periksa line input voltage dan pembumian
3. Bersihkan filter fan dari debu
4. Pembersihan probe sensor
5. Pembersihan corer-corer USG unit
6. Pembersihan perekam hasil (printer warna dan B/w)
7. Pemeriksaan dan penggantian vibbon film
8. Pengetesan module system pada alat
9. Pengujian fungsi alat
10. Catat dalam form pemeliharaan

Endoscopy

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Siapkan kain lap, kuas kecil


Lepaskan selang selang penghubung dan selang ke pasien
Buang air yang ada ditabung, lalu dibersihkan
Buang air yang ditabung penampungan, lalu bersihkan
Buka tutup mesin
Pengecekan selang selang yang ada didalam mesin (bila
berlipat atau tertekuk dibenari)
7. Pembersihan pompa dari debu dengan memakai kuas kecil
8. Pengecekan karet membran pompa
9. Pengecekan sambungan kabel kabel listrik
10. Tutup kembali dan pasang tabung tabung dan selang
selang
11. Pengetesan mesin
12. Catat dalam form pemeliharaan

Alat Ventilator

1. Persiapkan peralatan seperti: kunci L, obeng plus dan


minus, multimeter digital dan kunci inggris
2. Siapkan kain lap, contak cleaner, Filer bacteria dan
aksesoris lainnya
3. Periksa hubungan pembumian atau grounded
4. Periksa steker / cok listrik
5. Periksa sambungan / conektor oksigen dan udara tekan
6. Bersihkan filter fan
7. Periksa fungsi battery (jika ada)
8. Penggantian filter bacteria dan lainya bila diperlukan
9. Lakukan kalibrasi alat sesuai panduan bila dibutuhkan
10. Pengecekan fungsi alarm pada seluruh fungsi yang ada
11. Pengetesan / uji fungsi sesuai protap pelayanan medis
12. Catat pada form pemeliharaan

Angiograpy
jantung

Katerisasi 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

Persiapkan peralatan seperti: kunci L, obeng plus dan


minus, multimeter digital dan kunci inggris
Siapkan kain lap, contac cleaner, minyak geases (gemuk)
Buka pintu panel
Periksa oil pada panel cooling system (jika kurang oil
ditambah)
Dikencangkan / diketatkan seluruh terminal kabel power
Tutup kembali pintu panel
Periksa kondisi meja pasien naik, turun, maju dan mundur
bila perlu diberi pelumasan
Periksa C arm, dengan menyemprotkan contak cleaner
ke couping break
Gerakan C arm ke arah depan, belakang samping kanan
dan samping kiri sampai mudah dan ringan pergerakannya
Pengecekan Hemodynamik dan perekam kertas
Bersihkan seluruh unit catth lab (Angiograpy)
Pengecekan fungsi UPS dan di uji coba
Pengetesan fungsi unit
Catat pada form pemeliharaan

BAB V
PEDOMAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN TERHADAP FASILITAS
RSU SEMBIRING

1. Mengadakan evaluasi tentang tata ruangan dan bangunan serta membuat standart pemeliharaan
2. Melakukan evaluasi pengadaan barang, bahan makanan dan minuman seta pengelolahan dan
pendistribusiannya secara berkala dan menetapkan standar standar kerja
3. Menetapkan teknik teknik pengolahan sampah dan limbah sesuai dengan fasilitas yang tersedia
dan membuat standar standar kerja
4. Melakukan pengendalian serangga dan tikus secara berkala sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan
5. Melakukan penyuluhan kesehatan lingkungan di wilayah kerja Rumah sakit secara berkala
6. Melakukan penilaian mutu, makanan, minuman, air bersih, udara, pengolahan sampah, limbah
dan fasilitas sanitasi lainnya secara berkala dengan melibatkan ke Instansi / Unit terkait

BAB VI
PENUTUP

1. Pedoman teknis ini diharapkan dapat digunakan sebagai rujukan oleh pengelola fasilitas
pelayanan kesehatan, penyedia jasa konstruksi, Pemerintah Daerah, dan instansi yang terkait
dengan kegiatan pengaturan dan pengendalian penyelenggaraan pembangunan bangunan
fasilitas pelayanan kesehatan, guna menjamin kesehatan penghuni bangunan dan lingkungan
terhadap bahaya penyakit.
2. Persyaratan-persyaratan yang lebih spesifik dan atau yang bersifat alternatip, serta penyesuaian
Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas B oleh masing-masing daerah
disesuaikan dengan kondisi dan kesiapan kelembagaan daerah.

También podría gustarte