Está en la página 1de 9

BAB I

PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Sejarah Peradaban Islam adalah sesuatu yang wajib kita ketahui sebagai
umat Islam, karena dari Sejarah Peradaban Islam tersebut kita dapat belajar
banyak hal dan banyak nilai-nilai moral yang kita dapat seperti mempelajari hasil
kebudayaan pada suatu peradaban dan sistem pemerintahannya. Dari sinilah kita
akan memperoleh nilai-nilai sosial, moral, budaya, pendidikan dan politik. Dalam
masa lebih dari tujuh abad kekuasaan pada periode Islam klasik.
Andalusia mencapai puncak keemasannya.Banyak prestasi yang mereka
peroleh bahkan pegaruhnya membawa Eropa dan kemudian dunia kepada
kemajuan yang lebih kompleks, Andalusia juga dikatakan mampu menyaingi
Baghdad yang ada di timur. Selama delapan abad, Islam pernah berjaya di bumi
Eropa (Andalusia) dan membangun peradaban yang gemilang.
Masa yang silam kemajuan peradaban manusia terjadi pada masa
kekuasaan Islam di hampir semua belahan dunia. Disaat di Eropa sedang berada
dalam masa kegelapan (the darkness), di dunia Islam sendiri sedang berada dalam
masa kejayaan. Baghdad dan Cordova merupakan salah satu bukti betapa tinggi
dan majunya peradaban Islam pada masa itu. Pada masa kekuasaan Khalifah Bani
Umayyah al Muntashir di Andaluisa, selain istana-istana yang megah, jalan-jalan
sudah diperkeras dan diberi penerangan pada malam hari.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang Masalah diatas kami mengambil Rumusan masalah
sebagai berikut, Diantaranya
1
2
3

Siapa saja yang pernah memimpin Bani Ummayah.


Siapa Sajakah Pemimpin bani Umayah yang terkenal?
Apa Saja Kebijakan Pemerintah Dinasti Umayah?

C. Tujuan
Adapun tujuan Penulis menyusun Makalah ini adalah
1
2

Untuk mengetahui siapa saja yang pernah memimpin Bani Ummayah.


Untuk mengetahui Siapa Sajakah Pemimpin bani Umayah yang terkenal.
BAB II

Makalah Sejarah Kebudayaan Islam

PEMBAHASAN
A. Khalifah-Khalifah Dinasti Umayyah
Ada 14 khalifah dinasti Umayyah. Keempat belas khalifah ini berasal dari
dua keluarga, yaitu keluarga Abu Sufyan dan Al-Hakam. Kedua-duanya cucu
Umayyah bin Abd Syams. Keluarga Abu Sufyan diwakili oleh Muawiyah I, Yazid
I, dan Muawiyah II. Keluarga al-Hakam diwakili oleh Marwan I, Abdul Malik,
Walid I, Sulaiman, Umar, Yazid II, Hisyam, Walid II, Yazid III, Ibrahim, dan
Marwan II.
B. Khalifah yang Terkenal Pada Masa Dinasti Umayah
1.

Muawiyah ibn Abu Sufyan atau Muawiyah I (41-60 H/661-679 M)


Nama lengkapnya Abu Abdurrahman Muawiyah bin Abu Sufyan. Ibunyya

Hindun ibnt Rubaiah ibn Abd Syam (Syekh Ihsan Muhammad Dahlan, 70)
Sebagaimana disebutkan di bagian pendahuluan bahwa Muawiyah seorang politisi
ulung dan pendiri dinasti Umayyah. Ia pantas disebut raja terbesar bani Umayyah
karena jasa-jasanya dalam membangun fondasi dinasti Umayyah sehingga
sanggup bertahan sampai 91 tahun. Hitti menggambarkan sosok Muawiyah ini.
Dalam diri Muawiyah seni berpolitik berkembang hingga tingkatan yang
mungkin lebih tinggitinimbang (dibandingkan dengan: penulis) khalifah-khalifah
lainnya. Menurut para penulis biografinya, nilai utama yang ia miliki adalah alhilm, kemampuan luar biasa untuk mengunakan kekuatan hanya ketika dipandang
perlu dan, sebagai gantinya, lebih banyak menggunakan jalan damai. Kelembutan
yang sarat dengan kebijakan, yang ia gunakan agar tentara meletakkan senjata dan
membuat kagum musuhnya, sikapnya yang tidak mudah marah dan pengendalian
diri yang sangat tinggi, membuatnya mampu menguasai keadaan(Hiiti, 2006:
245).
Pada masa pemerintahnnya, ekpansi wilayah islam diteruskan meliputi dua
wilayah utama, yaitu wilayah barat dan wilayah Timur. Di wilayah Barat,
kepulauan Jarba di Tunisia, kepulauan Rhodesia, kepulauan Kreta, dan kepulauan
Ijih dekat Konstantinopel dapat ditaklukan. Bahkan penaklukan sampai ke daerah
Maghrib Tengah (Aljazair). Uqbah ibn Nafi adalah panglima perang yang paling
terkenal di wilayah ini. Di kawasan Timur, sebagian daerah-daerah di Asia Tengah

Makalah Sejarah Kebudayaan Islam

dan wilayah Sindh dapat ditaklukan di bawah kepemimpinan Abdullah ibn


Ziyad(Al-Usairy, 2008: 188-189).
Kesuksesan Muawiyah ini karena disokong oleh orang-orang yang berada
di sekelilingnya, yaitu Amr ibn Ash (Gubernur Mesir), Al-Mughirah (Gubernur
Kufah), dan Ziyad ibn Abihi (Gubernur Basrah). Ketiga orang ini para politisi
ulung yang menjadi andalan Muawiyah(Hitti, 2006: 244).
Selain ketiga orang tersebut, Muawiyah juga sangat dibantu oleh orangorang Suriah. Mereka masyarakat yang sangat patuh dan setia kepadanya. Mereka
berhasil dicetak oleh Muawiyah menjadi kekuatan militer yang berdisiplin tinggi
dan terorganisir(Ibid,----: 242)
Beberapa keberhasilan Muawiyah selain perluasan daerah islam.
1.

Pencipataan stabilitas nasional. Pada masa pemerintahannya, tidak ada


pemberontakan yang berarti kecuali letupan-letupan kecil saja.

2.

Pendirian

departemen

pencatatan

adiminstrasi

negara,

termasuk

pembuatan stempel pertama kali dalam sejarah pemerintahan islam.


3.

Pendirian

pelayanan

pos

untuk

menghubungkan

wilayah-wilayah

kekuasaan dan untuk melakukan konsolidasi diantara pemimpin-pemimpin


wilayah tersebut. Pelayanan ini diantaranya menggunakan kuda dan keledai.
4.

Pembangunan departemen pemungutan pajak. Departemen ini mendorong


kesejahteraan dan stabilitas ekonomi masyarakat.
Muawiyah meninggal pada bulan April tahun 679 M/60 H. Dunia telah

mencatatkan namanya sebagai pemimpin yang paling berpengaruh pada


jamannya. Ia telah membangun fondasi kekuasaan yang sangat kokoh. Kelak para
penerusnya melanjutkan cita-citanya dengan bertumpu pada fondasi yang sudah
dibangunnya.
2.

Yazid ibn Muawiyah (60-64 H/679-683 M)


Namanya Yazid ibn Muawiyah ibn Abu Sufyan. Ia khalifah kedua dinasti

Umayyah yang dibait langsung oleh ayahnya untuk menggantikannya.


Pembaiatan ini menjadi yang pertama kali terjadi dalam sistem politik islam dan
semakin mempertegas sebuah sistem pemerintahan turun temurun (Monarki)
Dinasti Umayyah.

Makalah Sejarah Kebudayaan Islam

Mayoritas masyarakat membaitnya, namun Ibnu Umar, Ibnu Abu Bakar,


Ibnu Abbas, Ibnu Zubair, dan Husen ibn Ali tidak mau membaitnya. Namun
karena dipaksa untuk membait, tokoh-tokoh tersebut kecuali ibn Zubair dan
Husen akhirnya membait Yazid sebagai pemimpin pemerintahan(Al-Usairy, 2008:
92)
Kecuali sedikit penaklukan di daerah Afrika dan moralitasnya yang sangat
buruk, tidak ada yang menonjol dari diri seorang Yazid. Malah pada masa
pemerintahnya, terjadi dua tragedi yang sangat mencoreng sejarah Islam.
Pertama, tragedi Karbala memerah. Pada waktu itu, seorang panglima
Yazid yang sangat bengis, yang bernama Ubaidillah ibn Ziyad dan pasukannya
mencegat rombongan Husen beserta pengikutnya di Karbala. Pasukan Ziyad
membunuh Husen dan pengikutnya dengan cara yang sangat sadis. Kepala Husen
diserahkan kepada pemimpinnya, Yazid ibn Abu Sufyan.
Kedua, peristiwa Hurrah dan penghalalan Madinah. Peristiwa ini terjadi
karena Abdullah ibn Zubair tidak mau membait Yazid. Ibnu Zubair malah
mengumumkan pencopotan Yazid di madinah dan membait dirinya sendiri sebagai
pemimpin pemerintahan. Yazid pun mengirimkan pasukan untuk menumpas
kelompok Ibnu Zubair. Ratusan sahabat Ibnu Zubair dan anak-anak meninggal
dunia. Yazid menghalalkan pertumpahan darah untuk membasmi pemberontakan.
Yazid meninggal dunia pada tahun 64 H / 683 M dengan masa
kepemimpinan selama dua tahun. Ia telah menjadi contoh buruknya moralitas
seorang pemimpin pemerintahan islam.
3.

Marwan ibn Hakam (64-65 H/683-684 M)


Marwan diangkat menjadi khalifah keempat setelah Muawiyah ibn Yazid

mengundurkan diri. Ia memerintah hampir satu tahun. Pada saat pemerintahannya,


posisinya goyah karena mayoritas masyarakat lebih mempercayai Abdullah ibn
Zubair sebagai pemimpin yang sah. Sehingga hal ini menyebabkan dualisme
kepemimpinan, yaitu kepemimpinannya yang berpusat di Suria, Damaskus dan
kepemimpinan Abdullah ibn Zubair yang berpusat di daerah Hijaj (makkah dan
Madinah).
3. Walid ibn Abdul Malik (86-96 H/705-714 M).

Makalah Sejarah Kebudayaan Islam

Walid terkenal sebagai seorang arsitektur ulung pertama dalam sejarah Islam. Dia
banyak mendirikan bangunan-bangunan yang megah dalam sekala besar,
diantaranya membangun Masjid Damaskus, membangun Qubbat al-Shakhrah di
Yerusalem dan memperluas Masjid Nabawi(Ibid, hlm. 200)
Selain terkenal dengan membangun infrastruktur yang megah, pada masa
pemerintahannya, penaklukan kawasan islam diperluas. Pasukannya berhasil
menaklukan Sisilia dan Merovits, Afrika, dan Andalusia di bagian barat. Pada
masa ini hidup seorang panglima besar islam asal Barbar, yang bernama Thariq
ibn Ziyad. Ia berhasil menduduki Andalusia pada tahun 92 H / 710 M. Di kawasan
timur, pasukan Walid berhasil menguasai Asia Tengah dengan panglimanya yang
terkenal, yaitu Qutaibah ibn Muslim al-Bahili. Sind dan India pun berhasil
ditaklukan di bawah pimpinan Muhammad ibn Qasim Ats-Tsaqafi. Penaklukan ini
menjadikan wilayah islam semakin luas(Ibid, hlm. 200-202).
Walid berkuasa sampai tahun 96 H/ 714 M. Ia salah satu negarawan besar
dinasti Umayyah. Ia dikenal dengan jasa-jasanya membangun peradaban islam
yang ada sampai sekarang. Penerusnya tidak mampu melakukan apa yang telah
dilakukannya.
5.

Umar ibn Abdul Aziz (99-101 H/ 717-719 M)


Umar ibn Abdul Aziz adalah putra saudara Sulayman, yaitu Abdul Aziz.

Umar pa Sulaiman digantikan oleh Umar bin Abdul Aziz, seorang penguasa yang
menonjol karena sangat berbeda dengan para pendahulunya, dan pemerintahannya
yang singkat itu dipandang oleh banyak orang Islam nsebagai satu-satunya titik
cerah di dalam satu abad pemerintahannya yang tidak bertuhan dan kezaliman
yang berlumuran darah.
Pemerintahan Umar jelas sekali meninggalkan semua kemegahan dunia
yang selalu ditunjukkan oleh bani umayah. Ketika ia menerima jabatan sebagai
khalifah, tukang-tukang kuda kerajaan membawa kehadpannya kuda-kuda yang
paling baik untuk dipilih. Akan tetapi, dia lebih menyukai kudanya yang
sederhana. Dia memerintahkan semua kuda dari istal kerajaan dilelang kepada
umum dan hasil penjualan itu diserahkan kepada baitul mal. Dia juga menyuruh
istrinya mengembalikan semua perhiasan dan hadiah-hadiah berharga yang

Makalah Sejarah Kebudayaan Islam

diperoleh dari ayah dan saudara-saudaranya kepada perbendaharaan Negara dan


istrinya menurut tanpa mengomel. Kemudian di menyeru kepada kerabat bani
umayah untuk menyerahkan harta kekayaan mereka kepada Negara. Kebun
Fedak, yang menjadi hak milik Nabi suci yang telah diambil oleh Marwan,
diberikan kembali kepada ahli waris Nabi. Dia memerintahkan untuk
menghentikan kebiasaan mengutuk kenangan suci Khalifah Ali dan anak cucunya
dimimbar. Harta kekayaan tertentu dikembalikan kepada keluarga Talhah.
Meskipun seorang muslim yang taat, dia sangat toleran terhadap orangorang Kristen dan orang-orang Yahudi. Umar meninggal dunia dalam usa 39
tahun dan dimakamkan di Dair Simon dekat Hims.
C. Kebijakan Pemerintah Pada Masa Dinasti Umayah
1

Kebijakan Muawiyah
a Memperluas wilayah islam di 3 wilayah yang rata-rata subur: Aprika
Utara, India dan bizantium. Akan tati dari wilayah itu Byzantium lebih
dahulu di taklukanrani ortodok. karena selain subur, masyarakatnya
menganut nas
b Membentuk departemen dan duta tugasnya untuk mengirim beberapa
duta islam membawa misi islam kebeberapa wilayah : Cina, India,

Indonesia dan Bukhara


c Mengangakat beberapa professional dalam bidang administrasi.
Kebijakan Masa Pemerintahan Khalifah Abdul Malik bin Marwan.
a Menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa resmi negara.
b Penggantian Mata Uang
c Pembaruan Ragam Tulisan Bahasa Arab
Pada Masa Pemerintahan Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik Kebijakan dam
negri dan luar negri:
a Jaminan sosial pada anak-anak yatim dan penderita cacat. Pembangunan
b

jalan-jalan, gedung-gedung dan fasilitas lain.


Perluasan wilayah kekusaan Bani Umayyah, diantara wilayah yang
ditaklukkan adalah Asia Tengah,Indo-Pakistan (anak Benua India),

Afrika Utara dan Spanyol di Eropa.


Pada Masa Pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz
1 Menghapuskan kelas-kelas sosial antara muslim Arab dan muslim non2
3

Arab.
Mengembali kan pensiun anak-anak yatim, para pejuang Islam.
Menghidupkan kerukunan dan Toleransi Beragama

Makalah Sejarah Kebudayaan Islam

Mengurangi beban pajak atas penganut Kristen Najran dari 2000 keping

5
6

menjadi 200 keping.


Melarang pembelin tanah non-muslim kepada umat Islam.
Mewajibkan pembayaran kharraj kepada umat Islam dan Jizyah (pajak
jiwa) kepada non-muslim.
Khalifah Umar juga mengembangkan jasa dalam pengembangan Islam,

yaitu:
1

Mengirim para muballig ke berbagai penjuru wilayah Islam. Langkah ini


dilaukan karena ia memandang banyak umat Islam yang belum memahami

dengan baik tentang ajaran Isalam.


Meminta para gubernur menyebarkan ajaran Islam. Salah satu langkah
yang di ambilnya adalah mengirim sepuluh orang ulama ali fiqh ke Afrika

utara. Mereka diminta untuk mengajarkan Islam kepada bangsa Barbar.


Membukukan Hadits. Usaha ini dilakukannya atas dasar pertimbangan
bahwa banyak ahlihadis yang gugur dalam berbagai medan perang, selain
banyaknya hadits palsu. Bila tidak dilakukan pembukuan hadits, maka
dikhawatirkan hadits akan hilang. Seadangkan hadits dalam ajaran Islam
menempati urutan kedua seagai sumberhukum dalam Islam setelah AlQuran

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penjelasanpenjelasan yang telah disebutkan, maka dapat kita ambil
beberapa kesimpulan. Proses terbentuknya kekhalifahan Bani Umayyah dimulai
sejak khalifah Utsman bin Affan tewas terbunuh oleh tikaman pedang Humran bin
Sudan pada tahun 35 H/656 M. Pada saat itu khalifah Utsman bin Affan di anggap
terlalu nepotisme (mementingkan kaum kerabatnya sendiri). Setelah wafatnya

Makalah Sejarah Kebudayaan Islam

Utsman bin Afan maka masyarakat Madinah mengangkat sahabat Ali bin Abi
Thalib sebagai khalifah yang baru. Dan masyrakat melakukan sumpah setia
( baiat ) terhadap Ali pada tanggal 17 Juni 656 M / 18 Djulhijah 35 H.
Dinasti umayyah diambil dari nama Umayyah Ibn Abdi Syams Ibn
Abdi Manaf, Dinasti ini sebenarnya mulai dirintis semenjak masa kepemimpinan
khalifah Utsman bin Affan namun baru kemudian berhasil dideklarasikan dan
mendapatkan pengakuan kedaulatan oleh seluruh rakyat setelah khalifah Ali
terbunuh dan Hasan ibn Ali yang diangkat oleh kaum muslimin di Irak
menyerahkan kekuasaanya pada Muawiyah setelah melakukan perundingan dan
perjanjian. Bersatunya ummat muslim dalam satu kepemimpinan pada masa itu
disebut dengan tahun jamaah (Am al Jamaah) tahun 41 H (661 M).
B. SARAN
Demikianlah isi dari makalah kami, yang menurut kami

telah kami

susun secara sistematis agar pembaca mudah untuk memahaminya. Berbicara


mengenai sejarah, maka sejarah merupakan ilmu yang tidak akan pernah ada
habisnya. Ingatlah, orang yang cerdas adalah orang yang belajar dari sejarah.
Sering kali kita lupa bahwa meskipun berkisah mengenai masa lampau,
tapi sejarah begitu penting bagi perjalanan suatu bangsa. Melalui sejarah, kita
belajar untuk menghargai perjuangan para pendahulu kita, belajar menghargai
tetes darah dan keringat mereka untuk apa yang kita nikmati saat ini. Lewat
sejarah kita juga belajar dari pengalaman masa lalu, dan menjadikannya sebagai
modal berharga untuk melangkah di masa depan
Islam merupakan agama yang besar dengan perjalanan sejarah yang
panjang. maka dari itu, marilah kita menggali lebih jauh lagi ilmu-ilmu yang
berkaitan dengan sejarah Islamiah. Demi menguatkan keteguhan dan rasa
kebanggaan hati kita terhadap agama Islam yang kita peluk ini.

DAFTAR PUSTAKA

Makalah Sejarah Kebudayaan Islam

Mashurimas,

Makalah

Kekuasaan

Dinasti

Umayyah,

di

akses

dari

http://mashurimas.blogspot.com/2011/01/makalah-kekuasaan-dinastiumayyah.html, pada tanggal 30 September 2012, pukul 14.49


Wikipedia,

Perang

Saudara

Islam

Pertama,

di

akses

dari

http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_saudara_Islam_pertama, pada tanggal 3


Oktober 2012, pukul 15.49

Makalah Sejarah Kebudayaan Islam

También podría gustarte