Está en la página 1de 2

OPTIMASI PERMASALAHAN JAMAK (MOO) LINTAS LAPISAN

UNTUK PEMILIHAN RELAY PADA SISTEM KOMUNIKASI


NIRKABEL AD-HOC DAN KOOPERATIF

Nama Mahasiswa
NRP
Pembimbing

: Nyoman Gunantara
: 2208301013
: Prof. Ir. Gamantyo Hendrantoro, M.Eng., Ph.D.

ABSTRAK
Transmisi nirkabel dengan kecepatan dan kualitas tinggi dibatasi oleh
bandwidth, sensitif terhadap error, serta harus memenuhi standar referensi
jaringan OSI. Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut
yaitu dari komunikasi point to point sampai komunikasi MIMO. Kenyataannya,
sistem MIMO mengalami banyak hambatan. Sehingga digantikan oleh teknologi
komunikasi kooperatif. Karena berkooperatif maka kunci keberhasilan dari
komunikasi adalah terletak pada pemilihan relaynya. Dalam pemilihan relay
tersebut melibatkan lintas lapisan komunikasi yaitu melibatkan kompromi
beberapa sumber daya, beberapa di antaranya bertentangan satu sama lain
sehingga diperlukan pendekatan optimasi permasalahan jamak (MOO). Serta
dalam komunikasi kooperatif harus dapat menjamin full diversity.
Penelitian disertasi ini mengusulkan metode dalam pemilihan relay dan
pasangan lintasan pada kondisi luar dan dalam gedung. Pemilihan relay dan
pemilihan pasangan lintasan dilakukan pada jaringan ad hoc nirkabel multihop
dengan permasalahan jamak yaitu lapisan fisik dan jaringan. Permasalahan jamak
tersebut diformulasi menjadi MOO. Pada pemilihan relay digunakan metode
Pareto sedangkan pada pemilihan pasangan lintasan digunakan algoritma genetika
dengan metode Pareto dan skalarisasi. Usulan berikutnya yaitu protokol diversitas
kooperatif dalam pemilihan pasangan lintasan dengan kriteria multi-objective
yang menjamin full diversity.
Berdasarkan simulasi diperoleh tiga hasil. Pertama, dengan metode Pareto
dihasilkan pemilihan relay dimana kinerja yang membentuk optimasi berdiri
sendiri dan terpisah serta adanya solusi kompromi. Kondisi luar dan dalam
gedung, untuk membuat POF pada bidang datar ditentukan ada atau tidaknya
pertentangan dari setiap permasalahan. Kedua, metode Pareto membutuhkan
waktu komputasi yang lebih lama dalam proses optimasi dibandingkan skalarisasi.
Terakhir, protokol diversitas kooperatif dalam pemilihan pasangan lintasan
dengan kriteria multi-objective menjamin full diversity. Ini ditunjukkan dari
perbaikan SNR yang diperoleh sebesar 3,06 dB, konsumsi daya cenderung 3 W,
dan berdasarkan load variance mengakibatkan beban trafik menjadi terdistribusi
lebih merata.

Kata kunci : Komunikasi nirkabel ad-hoc, lintas lapisan, throughput, SNR,


konsumsi daya, load variance, optimasi permasalahan jamak,
metode Pareto, skalarisasi, protokol, diversitas kooperatif
v

[Halaman ini sengaja dikosongkan]

vi

También podría gustarte