Está en la página 1de 2

1.

Metode pengendalian biaya dalam perusahaan manufaktur telah mengalami


perkembangan sejalan dengan perkembangan teknologi manufaktur yang
digunakan dalam pengolahan produk. Sistem akuntansi pertanggungjawaban
merupakan metode pengendalian biaya yang dikembangkan kemudian setelah
sistim biaya standar. Pada waktu itu biaya produksi merupakan proporsi terbesar
dalam total biaya penuh produk dan biaya overhead pabrik merupakan proporsi
terbesar dalam total biaya produksi.
Pada awal perkembangan akuntansi manajemen, pada waktu itu teknologi
manufaktur lebih banyak mengkonsumsi biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung. Dikembangkan metode pengendalian biaya berupa system biaya standar
yang memfokuskan pengendalian kos produk. Dalam sistim biaya standar,
ditentukan biaya standar per satuan produk, yang di gunakan sebagai tolak ukur
konsumsi sumber daya dalam proses pembuatan produk.
Pada waktu setiap tahap pembuatan produk, tahap desain dan pengembangan,
tahap produksi, dan tahap distribusi produk mengkonsumsi sumber daya secara
signifikan, akuntansi manajemen mengembangkan sistim akuntansi
pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas, fokus pengendalian biayanya adalah
aktivitas yang mengkonsumsi sumber daya. Dengan sistim akuntansi
pertanggungjawaban ini, manajemen mendapatkan informasi akuntansi yang
memungkinkan mereka melakukan pengelolaan aktivitas.
2. Dari beberapa kutipan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa informasi
akuntansi pertanggung jawaban adalah informasi mengenai biaya, pendapatan, dan
aktiva untuk mengukur hasil pusat- pusat pertanggung jawaban dan
membandingkan hasilnya dengan hasil yang diharapkan atau dianggarkan
perusahaan.
3. ctivity-based responsibility adalah suatu sistem akuntansi yang disusun
sedemikian rupa sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya dilakukan menurut
aktivitas penambah dan bukan penambah nilaiuntuk memungkinkan manajemen
merencanakan pengelolaan aktivitas dan memantau hasil perbaikan
bersinambungan atas berbagai aktivitas untuk pembuatan produk/ penyerahan
jasa.
5. a.

Aktiva Terkendalikan

Aktiva yang digunakan oleh suatu pusat pertanggungjawaban dapat


dikelompokan kedalam dua golongan yaitu :
1)

Aktiva terkendali

2)

Aktiva tidak terkendalikan

Aktiva terkendalikan bagi seorang manajer pusat pertanggungjawaban adalah :

1)
Aktiva yang pemerolehan dan penggunaannya berada di bawah wewenang
manajer pusat pertanggungjawaban.
2)
Aktiva yang penggunaannya berada di dalam wewenang manajer pusat
pertanggungjawaban.
6. b. Biaya Terkendalikan
Terjadinya biaya dalam suatu pusat pertanggungjawaban tidak selalu sebagai akibat
dari keputusan yang diambil oleh manajer pusat pertanggungjawaban yang
bersangkutan. Karena itu tidak semua biaya yang terjadi dalam suatu pusat
pertanggungjawaban dapat dikendalikan oleh manajer yang bersangkutan, maka
dalam pengumpulan dan pelaporan biaya setiap pusat pertanggungjawaban, harus
dipisahkan antara biaya-biaya yang terkendalikan dengan yang tidak terkendalikan.
7. Biaya tidak terkendalikan dapat diubah menjadi biaya terkendalikan melalui dua
cara yang saling berkaitan yaitu :
1)
Dengan mengubah dasar pembebanan dari alokasi ke pembebanan langsung,
atau
2)

Dengan mengubah letak tanggung jawab pengambil keputusan.

Biaya yang dialokasikan kepada suatu pusat pertanggungjawaban dengan dasar


yang sembarang, tidak dapat dimintakan pertanggungjawaban kepada manajer
pusat pertanggungjawaban yang bersangkutan, sehingga biaya tersebut
merupakan biaya tidak terkendalikan bagi manajer tersebut.
16. seringkali terdapat lebih dari seorang manajer yang dianggap dapat
mempengaruhi secara signifikan suatu biaya. Hal ini menimbulkan masalah
tanggung jawab ganda. Meskipun demikian, biasanya dalam organisasi hanya ada
seorang yang menjadi penanggung jawab utama dalam pengendaliannya, yaitu
manajer yang mengawasi secara dekat kegiatan sehari-hari.
17. Untuk memecahkan masalah tanggung jawab ganda, pusat
pertanggungjawaban yang bertanggung jawab atas terjadinya suatu biaya yang
dikelompokan kedalam dua golongan yaitu pertanggungjawaban utama dan
pertanggungjawaban sekunder.
Pertanggungjwaban utama dan pertanggungjawaban sekunder dapat dikelompokan
lebih lanjut kedalam dua golongan yaitu :
1)
Unit organisasi pengesah pengeluaran modal dan unit organisasi yang
mengusulkannya.
2)

Unit organisasi penghasil jasa dan unit organisasi pemakai jasa.

También podría gustarte