Está en la página 1de 11

1

Daftar isi
Kata pengantar.........................................................................................1
BAB I Pendahuluan.................................................................................3
1
2
3

Latar Belakang..................................................................................3
Rumusan Masalah.............................................................................3
Tujuan................................................................................................3

BAB II Pembahasan................................................................................4
1. Pengertian Asuransi............................................................................5
2. Fungsi Dan Tujuan Asuransi..............................................................5
a. Fungsi Utama (Primer)..................................................................5
b. Tujuan Asuransi............................................................................6
3. Prinsip Dasar Asuransi.......................................................................6
4. Polis Asuransi.....................................................................................7
5. Pengertian Asuransi Syriah................................................................8
6. Perbedaan Asuransi Konvensional Dengan Asuransi Syariah...........9
BAB III Penutupan..................................................................................10
1. Kesimpulan...................................................................................10
Daftar Pustaka.........................................................................................11

BAB I
PENDAHULUAN
1.

Latar Belakang
Perusahaan asuransi merupakan lembaga keuangan nonbank yang mempunyai
peranan yang tidak jauh berbeda dari bank, yaitu bergerak dalam bidang layanan jasa
yang diberikan kepada masyarakat dalam mengatasi resiko yang akan terjadi di masa
yang akan datang. Perusahaan asuransi mempunyai perbedaan karaketeristik dengan
perusahaan nonasuransi.
Dalam dunia bisnis, banyak sekali resiko yang tidak dapat di prediksi. Secara
rasional, para pelaku bisnis akan mempertimbangkan untuk mengurangi risiko yang
dihadapi. Pada tingkat kehidupan keluarga atau rumah tangga, asuransi juga
dibutuhkan untuk mengurangi permasalahan ekonomi yang akan dihadapi apabila ada
salah satu anggota keluarga yang menghadapi risiko cacat atau meninggal dunia.
Industri asuransi di Indonesia akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang
cukup pesat setelah pemerintah mengeluarkan deregulasi pada tahun 1980-an.
Dipertegas lagi dengan keluarnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2
Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian. Diharapkan dengan semakin
berkembangnya industri asuransi di indonesia, maka akan semakin berkembang pula
pertumbuhan ekonomi indonesia dari tahun ketahun akan semakin meningkat, Pada
era globalisasi seperti ini kebutuhan masyarakat akan asuransi semakin meningkat
oleh karena itu pertumbuhan atau perkembangan industri asurasi di indonesia semakin
dan akan terus meningkat.

2.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
3.

Rumusan Masalah
Apa pengertian dari asuransi?
Apa saja fungsi dan tujuan asuransi?
Apa saja prinsip dalam asuransi?
Apa yang dimaksud dengan polis dan premi asuransi?
Apa pengertian dari asuransi syariah?
Perbedaan antara asuransi konvensional dan asuransi syariah?
Tujuan
Makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui tentang asuransi dan
manfaatnya. Juga untuk mengetahui tentang prinsip-prinsip asuransi dan peraturan
asuransi yang berlaku di Indonesia. Sama hal-nya seperti bank, asuransi juga memiliki
asuransi syariah. Dalam makalah ini akan dijelaskan pengertian asuransi syariah dan
perbedaanya dengan asuransi konvensional.

BAB II
PEMBAHASAN
1.

Pengertian Asuransi
Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem,
atau bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa,
properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadiankejadian yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan,
kerusakan atau sakit, dimana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam
jangka waktu tertentu sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut.
Menurut Ketentuan Pasal 246 KUHD, Asuransi atau Pertanggungan adalah
Perjanjian dengan mana penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan
menerima premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin dideritanya
akibat dari suatu evenemen(peristiwa tidak pasti).
Menurut Ketentuan Undangundang No.2 tahun 1992 tertanggal 11 Pebruari
1992 tentang Usaha Perasuransian (UU Asuransi), Asuransi atau pertanggungan
adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana pihak penanggung
mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi untuk
memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak
ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang
tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal
atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Berdasarkan definisi tersebut di atas maka asuransi merupakan suatu bentuk
perjanjian dimana harus dipenuhi syarat sebagaimana dalam Pasal 1320 KUH Perdata,
namun dengan karakteristik bahwa asuransi adalah persetujuan yang bersifat untunguntungan sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 1774 KUH Perdata.
Perusahaan asuransi mempunyai perbedaan karaketeristik dengan perusahaan
nonasuransi seperti kegiatan Underwriting akutaria, klaim, dan reasuransi
retrosesi. Penjaminan (underwriting) adalah Proses penaksiran/penilaian dan
penggolongan derajad risiko yang terkait pada calon tertanggung, serta pembuatan
keputusan untuk menerima atau menolak risiko tersebut.
Aktuaria (actuarial) adalah Fungsi pada suatu perusahaan asuransi yang
menerapkan prinsip-prinsip matematika pada asuransi, termasuk mengkalkulasi/
memperhitungkan daftar harga premi serta memastikan kesehatan perusahaan dari segi
keuangan.
Klaim adalah beban yang menjadi kewajiban perusahaan asuransi terhadap
pemegang polis sehubungan dengan perjanjian asuransi antara perusahaan asuransi
dengan konsumen (pemegang polis) akibat terjadi peristiwa yang di asuransikan atau
yang jatuh tempo.
Reasuransi adalah pihak yang menerima pertanggungan ulang dari suatu
penutupan asuransi. Retrosesi adalah Pelimpahan risiko dari perusahaan reasuransi
kepada perusahaan reasuransi lain.
4

2. Fungsi dan Tujuan Asuransi


Disamping sebagai bentuk pengendalian risiko (secara finansial), asuransi juga
memiliki berbagai manfaat yang diklasifikasikan ke dalam beberapa fungsi sebagai
berikut:
a.

Fungsi Utama (Primer)


a.

Pengalihan Resiko
Sebagai sarana atau mekanisme pengalihan kemungkinan resiko / kerugian
(chance of loss) dari tertanggung sebagai Original Risk Bearer kepada satu atau
beberapa penanggung
(a risk transfer mechanism). Sehingga ketidakpastian
(uncertainty) yang berupa kemungkinan terjadinya kerugian sebagai akibat suatu
peristiwa tidak terduga, akan berubah menjadi proteksi asuransi yang pasti (certainty)
merubah kerugian menjadi ganti rugi atau santunan klaim dengan syarat pembayaran
premi.

b.

Penghimpun Dana
Sebagai penghimpun dana dari masyarakat (pemegang polis) yang akan
dibayarkan kepada mereka yang mengalami musibah, dana yang dihimpun tersebut
berupa premi atau biaya ber- asuransi yang dibayar oleh tertanggung kepada
penanggung, dikelola sedemikian rupa sehingga dana tersebut berkemang, yang kelak
akan akan dipergunakan untuk membayar kerugian yang mungkin akan diderita salah
seorang tertanggung.

c.

Premi Seimbang
Untuk mengatur sedemikian rupa sehingga pembayaran premi yang dilakukan
oleh masing masing tertanggung adalah seimbang dan wajar dibandingkan dengan
resiko yang dialihkannya kepada penanggung (equitable premium). Dan besar
kecilnya premi yang harus dibayarkan tertanggung dihitung berdasarkan suatu tarip
premi (rate of premium) dikalikan dengan Nilai Pertanggungan.

b.

Tujuan Asuransi
Adapun tujuan asuransi adalah sebagai berikut :
Memberikan jaminan perlindungan dari risiko-risiko kerugian yang diderita satu
pihak.
Meningkatkan efisiensi, karena tidak perlu secara khusus mengadakan
pengamanan dan pengawasan untuk memberikan perlindungan yang memakan
banyak tenaga, waktu dan biaya
Pemerataan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya yang
jumlahnya tertentu dan tidak perlu mengganti/membayar sendiri kerugian yang
timbul yang jumlahnya tidak tentu dan tidak pasti
Dasar bagi pihak bank untuk memberikan kredit karena bank memerlukan
jaminan perlindungan atas agunan yang diberikan oleh peminjam uang.
Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar kepada pihak asuransi akan
dikembalikan dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini khusus berlaku untuk asuransi
jiwa.
3.

Prinsip Dasar Asuransi

Dalam dunia asuransi ada 6 macam prinsip dasar yang harus dipenuhi, yaitu
insurable interest, utmost good faith, proximate cause, indemnity, subrogation dan
contribution.
Insurable interest
Adalah hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan keuangan
antara tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui secara hukum. Jadi, anda
dikatakan memiliki kepentingan atas obyek yang diasuransikan apabila Anda
menderita kerugian keuangan seandainya terjadi musibah yang menimbulkan kerugian
atau kerusakan atas obyek tersebut.
Kepentingan keuangan ini memungkinkan Anda mengasuransikan harta benda
atau kepentingan anda. Apabila terjadi musibah atas obyek yang diasuransikan dan
terbukti bahwa Anda tidak memiliki kepentingan keuangan atas obyek tersebut, maka
Anda tidak berhak menerima ganti rugi.
Utmost Good Faith
Adalah suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap,
semua fakta yang material mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik diminta
maupun tidak. Artinya si penanggung harus dengan jujur menerangkan dengan jelas
segala sesuatu tentang luasnya syarat dan kondisi dari asuransi dan si tertanggung juga
harus memberikan keterangan yang jelas dan benar atas obyek atau kepentingan yang
dipertanggungkan.
Intinya Anda berkewajiban memberitahukan sejelas-jelasnya dan dengan teliti
mengenai segala fakta-fakta penting yang berkaitan dengan obyek yang diasuransikan.
Prinsip inipun menjelaskan risiko-risiko yang dijamin maupun yang dikecualikan,
segala persyaratan dan kondisi pertanggungan secara jelas serta teliti.
6

Proximate Cause
Adalah suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian kejadian yang
menimbulkan suatu akibat tanpa adanya intervensi suatu yang diawali dan secara aktif
oleh sumber yang baru dan independen. Jadi apabila kepentingan yang diasuransikan
mengalami musibah atau kecelakaan, maka pertama-tama dicari sebab-sebab yang
aktif dan efisien yang menggerakkan suatu rangkaian peristiwa tanpa terputus
sehingga pada akhirnya terjadilah musibah atau kecelakaan tersebut. Suatu prinsip
yang digunakan untuk mencari penyebab kerugian yang aktif dan efisien adalah:
"Unbroken Chain of Events" yaitu suatu rangkaian mata rantai peristiwa yang tidak
terputus.
Indemnity
Adalah suatu mekanisme dimana penanggung menyediakan kompensasi
finansial dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia
miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian (KUHD pasal 252, 253 dan dipertegas
dalam pasal 278).
Subrogation
Adalah pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah
klaim dibayar. Prinsip subrogasi diatur dalam pasal 284 kitab Undang-Undang Hukum
Dagang, yang berbunyi: "Apabila seorang penanggung telah membayar ganti rugi
sepenuhnya kepada tertanggung, maka penanggung akan menggantikan kedudukan
tertanggung dalam segala hal untuk menuntut pihak ketiga yang telah menimbulkan
kerugian pada tertanggung".

Contribution
Adalah hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-sama
menanggung, tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggung untuk ikut
memberikan indemnity. Anda dapat saja mengasuransikan harta benda yang sama
pada beberapa perusahaan asuransi. Namun bila terjadi kerugian atas obyek yang
diasuransikan maka secara otomatis berlaku prinsip kontribusi.
4.

Polis Asuransi
Menurut ketentuan pasal 225 KUHD perjanjian asuransi harus dibuat secara
tertulis dalam bentuk akta yang disebut polis yang memuat kesepakatan, syarat-syarat
khusus dan janji-janji khusus yang menjadi dasar pemenuhan hak dan kewajiban para
pihak (penanggung dan tertanggung) dalam mencapai tujuan asuransi. Dengan
demikian polis asuransi adalah bukti tertulis atau surat perjanjian antara pihak-pihak
yang mengadakan perjanjian asuransi. Dengan adanya polis asuransi perjanjian antara
kedua belah pihak mendapatkan kekuatan secara hukum.

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Menurut ketentuan pasal 256 KUHD, setiap polis kecuali mengenai asuransi
jiwa harus memuat syarat-syarat khusus berikut ini:
Hari dan tanggal pembuatan perjanjian asuransi
Nama tertanggung, untuk diri sendiri atau pihak ketiga
Uraian yang jelas mengenai benda yang diasuransikan
Jumlah yang diasuransikan (nilai pertanggungan)
Bahaya-bahaya/ evenemen yang ditanggung oleh penanggung
Saat bahaya mulai berjalan dan berakhir yang menjadi tanggungan penanggung
Premi asuransi
Umumnya semua keadaan yang perlu diketahui oleh penanggung dan segala janjijanji khusus yang diadakan antara para pihak.
5.
Pengertian Asuransi Syariah
Definisi asuransi syari'ah menurut Dewan Syariah Nasional adalah usaha untuk
saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang melalui investasi
dalam bentuk aset dan atau tabarru' yang memberikan pola pengembalian untuk
menghadapi risiko/ bahaya tertentu melalui akad yang sesuai dengan syariah.
Asuransi Syariah adalah sebuah sistem dimana para partisipan/ anggota/ peserta
mendonasikan/ menghibahkan sebagian atau seluruh kontribusi yang akan digunakan
untuk membayar klaim, jika terjadi musibah yang dialami oleh sebagian partisipan/
anggota/ peserta. Peranan perusahaan disini hanya sebatas pengelolaan operasional
perusahaan asuransi serta investasi dari dana-dana/ kontribusi yang diterima/
dilimpahkan kepada perusahaan.
Asuransi syari'ah disebut juga dengan asuransi ta'awun yang artinya tolong
menolong atau saling membantu. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa Asuransi
ta'awun prinsip dasarnya adalah dasar syariat yang saling toleran terhadap sesama
manusia untuk menjalin kebersamaan dalam meringankan bencana yang dialami
peserta.
Asuransi syariah memiliki landasan filosofi yang berbeda dengan asuransi
konvensional, yaitu mencari ridha Allah untuk kebaikan dunia dan akhirat. Asuransi
syariah memiliki karakteristik tertentu. Karakteristik itu pada gilirannya bisa
membedakan dirinya dengan asuransi konvensional.
Di antara karakteristik tersebut adalah sebagai berikut:
Pertama : akad yang dilakukan adalah akad at-Takafuli.
Kedua : selain tabungan, peserta juga dibuatkan tabungan derma.
Ketiga : merealisir prinsip bagi hasil.
Secara structural, landasan operasional asuransi syariah di Indonesia masih
menginduk pada peraturan yang mengatur usaha perasuransian secara umum
(konvensional). Baru ada peraturan yang secara tegas menjelaskan asuransi syariah
pada Surat Keputusan Direktur jendral Lembaga Keuangan No. Kep. 4499/LK/2000
tentang Jenis, Penilaian dan Pembatasan Investasi Perusahaan Asuransi dan
Perusahaan Reasuransi dengan Sistem Syariah.
8

6.

Perbedaan Asuransi Konvensional dan Asuransi Syariah

Secara garis besar, misi utama asuransi konvensional adalah misi ekonomi dan
misi social. Sedangkan dalam asuransi syariah misi yang di emban adalah misi
aqidan, misi ibadah, misi ekonomi dan misi pemberdayaan umat.
Dalam asuransi syariah terdapat Dewan Pengawas Syariah yang berfungsi untuk
mengawasi pelaksanaa operasional perusahaan agar terbebas dari praktik-praktik yang
bertentangan dengan prinsip syariah. Dan dalam asuransi konvensional tidak ada
dewan pengawas sehingga dalam praktiknya tidak diawasi dan kemungkinan
pelaksanaannya tidak sesuai dengan kaidah syariah.
Akad yang ada dalam asuransi konvensional didasarkan pada jual-beli sedangkan
akad dalam asuransi syariah didasarkan pada tolong-menolong.
Invenstasi dana dalam asuransi konvensional bebas tetapi masih dalam batasbatas perundang-undangan dan tidak dibatasi oleh halal-haramnya objek atau system
yang digunakan. Beda halnya dengan investasi dana asuransi syariah. Investasi
dilakukan dengan batas perundang-undangan, sepanjang tidak bertenangan dengan
prinsip syariah. Bebas dari riba dan tenpat investasi yang terlarang.
Selain itu, dana yang terkumpul dari premi peserta asuransi konvensional
seluruhnya menjadi milik perusahaan dan perusahaan bebas menginvestasikan dana
tersebut kemana saja. Sedangkan dana yang terkumpul dari peserta asuransi syariah
dalam bentuk iuran atau kontribusi sepenuhnya milik peserta. Perusahaan hanya
berperan sebagai pemegang amanah dalam mengelola dana tersebut.
Tidak ada pemisahan dana dalam asuransi konvensional. Pada beberapa produk
tertentu dapat mengakibatkan dana hangus. Dalam asuransi syariah ada pemisahan
dana yaitu dana tabarru, derma dan dana peserta sehingga tidak mengenal dana
hangus.
Adanya transfer of risk dalam asuransi konvensional atau terjadinya transfer
resiko dari nasabah keped menanggung (perusahaan). Lain halnya dalam asuransi
syariah yang mengenal adanya sharing of risk yang berarti terjadinya proses saling
menanggung antara satu peserta dengan peserta lain.
Sumber dana klaim dalam asuransi konvensional dari rekening perusahaan.
Perusahaan akan menanggung resiko dari peserta asuransi. Ini terjadi karena segala
resiko sudah ditransfer dari nasabah ke perusahaan. Sumber dana klaim dalam
asuransi syariah dari rekening tabarru, yaitu peserta saling menanggung. Jika salah
satu peserta mengalami musibah, maka peserta lain akan ikut menanggung resiko.
Dalam asuransi konvensional. Seluruh keuntungan yang didapat adalah milik
perusahaan. Sedangan dalam asuransi syariah keuntungan tidak sepenuhnya milik
perusahaan tetapi dibagi antara peserta dan perusahaan. Sesuai dengan prinsip bagi
hasil.

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Menurut UU no.2 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, asuransi atau
pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak
penanggung mengikatkn diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi,
untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak
ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang
tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal
atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Perusahaan asuransi mempunyai perbedaan karaketeristik dengan perusahaan
nonasuransi seperti kegiatan Underwriting akutaria, klaim, dan reasuransi
retrosesi.
Pada dasarnya, asuransi dapat memberikan manfaat bagi pihak tertanggung,
antara lain dapat memberikan rasa aman dan perlindungan, sebagai pendistribusian
biaya dan manfaat yang lebih adil, polis asuransi dapat dijadikan jaminan untuk
memperoleh kredit, sebagai tabungan dan sumber pendapatan, sebagai alat
penyebaran risiko, serta dapat membantu meningkatkan kegiatan usaha.

10

DAFTAR PUSTAKA

http://www.slideshare.net/deviazhar/9-perbedaan-asursyariah-dankonvensional
http://legalbanking.wordpress.com/materi-hukum/dsar-dasar-hukumasuransi/
http://nunite.blogspot.com/2013/03/pengetahuan-dasar-tentangasuransi.html
http://jhohandewangga.wordpress.com/2012/02/27/makalah-tentangasuransi/
http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-asuransi-umum-tujuan.html
http://makalahmajannaii.blogspot.com/2013/02/makalah-asuransisyariah.html
http://www.tugu.com/understanding-insurance/principles-of-insurance.html
http://shandy07.files.wordpress.com/2011/12/makalah-asuransi.docx
http://asuransibinagriya.blogspot.com/2011/11/disamping-sebagai-bentukpengendalian.html

11

También podría gustarte

  • 58 Penanganan Gizi Buruk Dengan Perspektif Person in Environment Oleh Pekerja Sosial
    58 Penanganan Gizi Buruk Dengan Perspektif Person in Environment Oleh Pekerja Sosial
    Documento6 páginas
    58 Penanganan Gizi Buruk Dengan Perspektif Person in Environment Oleh Pekerja Sosial
    Muzammil Bin Yusuf
    Aún no hay calificaciones
  • Cover HERPES GENITALIA
    Cover HERPES GENITALIA
    Documento1 página
    Cover HERPES GENITALIA
    Muzammil Bin Yusuf
    Aún no hay calificaciones
  • GEA Akut
    GEA Akut
    Documento28 páginas
    GEA Akut
    wenmakerd
    0% (1)
  • Cover Trauma Kapitis
    Cover Trauma Kapitis
    Documento19 páginas
    Cover Trauma Kapitis
    Muzammil Bin Yusuf
    Aún no hay calificaciones
  • Herpes Genital
    Herpes Genital
    Documento6 páginas
    Herpes Genital
    Muzammil Bin Yusuf
    Aún no hay calificaciones
  • Paruku
    Paruku
    Documento15 páginas
    Paruku
    Muzammil Bin Yusuf
    Aún no hay calificaciones
  • Kesmas
    Kesmas
    Documento34 páginas
    Kesmas
    Muzammil Bin Yusuf
    Aún no hay calificaciones
  • Lampiran 1 Kesmas
    Lampiran 1 Kesmas
    Documento3 páginas
    Lampiran 1 Kesmas
    Muzammil Bin Yusuf
    Aún no hay calificaciones
  • Lampiran 1 Kesmas
    Lampiran 1 Kesmas
    Documento3 páginas
    Lampiran 1 Kesmas
    Muzammil Bin Yusuf
    Aún no hay calificaciones
  • Amputasi
    Amputasi
    Documento6 páginas
    Amputasi
    Andi Aganda
    Aún no hay calificaciones
  • Jiwa
    Jiwa
    Documento30 páginas
    Jiwa
    Muzammil Bin Yusuf
    Aún no hay calificaciones
  • HEMIPARESE
    HEMIPARESE
    Documento7 páginas
    HEMIPARESE
    Siti Rahmayanti
    67% (3)
  • Malposisi Dan Malpresentasi
    Malposisi Dan Malpresentasi
    Documento17 páginas
    Malposisi Dan Malpresentasi
    TaufikBudiPermana
    Aún no hay calificaciones
  • Paruku
    Paruku
    Documento15 páginas
    Paruku
    Muzammil Bin Yusuf
    Aún no hay calificaciones
  • Lapkas Bab 1
    Lapkas Bab 1
    Documento6 páginas
    Lapkas Bab 1
    Muzammil Bin Yusuf
    Aún no hay calificaciones
  • Lembar Pengesahan
    Lembar Pengesahan
    Documento16 páginas
    Lembar Pengesahan
    Muzammil Bin Yusuf
    Aún no hay calificaciones
  • Kata Pengantar Peri Vs BBLR
    Kata Pengantar Peri Vs BBLR
    Documento3 páginas
    Kata Pengantar Peri Vs BBLR
    de_yoce
    Aún no hay calificaciones
  • HEMIPARESE
    HEMIPARESE
    Documento7 páginas
    HEMIPARESE
    Siti Rahmayanti
    67% (3)
  • Kata Pengantar Peri Vs BBLR
    Kata Pengantar Peri Vs BBLR
    Documento3 páginas
    Kata Pengantar Peri Vs BBLR
    de_yoce
    Aún no hay calificaciones
  • Cover Nina
    Cover Nina
    Documento1 página
    Cover Nina
    Muzammil Bin Yusuf
    Aún no hay calificaciones
  • Bedah
    Bedah
    Documento27 páginas
    Bedah
    Muzammil Bin Yusuf
    Aún no hay calificaciones
  • Solusio Plasenta
    Solusio Plasenta
    Documento15 páginas
    Solusio Plasenta
    Muzammil Bin Yusuf
    Aún no hay calificaciones
  • Lembar Pengesahan
    Lembar Pengesahan
    Documento16 páginas
    Lembar Pengesahan
    Muzammil Bin Yusuf
    Aún no hay calificaciones
  • Lapkas Muti
    Lapkas Muti
    Documento26 páginas
    Lapkas Muti
    Muzammil Bin Yusuf
    Aún no hay calificaciones
  • Efusi Pleura
    Efusi Pleura
    Documento29 páginas
    Efusi Pleura
    Muzammil Bin Yusuf
    Aún no hay calificaciones
  • Laporan Kasus
    Laporan Kasus
    Documento2 páginas
    Laporan Kasus
    Muzammil Bin Yusuf
    Aún no hay calificaciones
  • Lapkas DKP
    Lapkas DKP
    Documento30 páginas
    Lapkas DKP
    Muzammil Bin Yusuf
    Aún no hay calificaciones
  • Surat Pemberitahuan
    Surat Pemberitahuan
    Documento9 páginas
    Surat Pemberitahuan
    Muzammil Bin Yusuf
    Aún no hay calificaciones
  • Kata Pengantar Peri Vs BBLR
    Kata Pengantar Peri Vs BBLR
    Documento3 páginas
    Kata Pengantar Peri Vs BBLR
    de_yoce
    Aún no hay calificaciones
  • Lembar Pengesahan
    Lembar Pengesahan
    Documento1 página
    Lembar Pengesahan
    Muzammil Bin Yusuf
    Aún no hay calificaciones