Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
JUSTIFIKASI
PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT KWANDANG
TAHUN ANGGARAN APBN 2016
Sektor
Kementerian Perhubungan
Sub Sektor
Satuan Kerja
Program
Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan
1.
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
KANTOR UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN KELAS III KWANDANG
Percepatan
pembangunan
daerah
guna
kesejahteraaan
2.
Justifikasi
Berdasarkan KP. 414 tahun 2013, tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional,
yang direvisi menjadi KP. 725 Tahun 2014, tentang Perubahan Penetapan
Rencana Induk Pelabuhan Nasional. Pelabuhan Kwandang merupakan
2
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
KANTOR UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN KELAS III KWANDANG
pertumbuhan
dalam
berbagai
sektor-sektor
kegiatan
Pada Tahun Anggaran APBN 2016 ini, diusulkan untuk kegiatan Pekerjaan
yang meliputi ;
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
KANTOR UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN KELAS III KWANDANG
Demikian Justifikasi ini dibuat dengan sebenarnya, dalam keadaan sadar dan tidak
dibawah tekanan.
Kwandang,
2015
KEPALA KANTOR UNIT
PENYELENGGARA PELABUHAN
KELAS III KWANDANG
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
KANTOR UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN KELAS III KWANDANG
: Kementerian Perhubungan
Unit Eselon I
Satuan Kerja
Program
Kegiatan
Sasaran
Detail Kegiatan
:
- Pekerjaan Persiapan Kontraktor
- Pekerjaan pembangunan Causeway 240m x 6m
- Pekerjaan Reklamasi 100m x 70m
- Pekerjaan Pembangunan Trestle Type I 50m x 6m
- ( 4 Segmen Lurus )
- Pekerjaan Pembangunan Trestle Type II 50m x 6m
- ( 1 Segmen Sayap Depan )
- Pekerjaan Pembangunan Trestle Type II 50m x 6m
- ( 4 Segmen Sayap Samping )
- Pekerjaan Pembangunan Dermaga 35 m x 10m
- ( 2 Segmen)
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
KANTOR UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN KELAS III KWANDANG
peraturan
Pemerintah
Daerah
tersebut
baik
perlu
membagi
Pemerintah
Provinsi
kewenangan
maupun
kepada
Pemeritah
Kabupaten/Kota.
2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Otonomi Daerah
3. Undang-undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang
4. Keputusan Presiden Nomor 62 Tahun 2000 tentang Koordinasi Penataan
Ruang Nasional
5. peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 1999 Tentang
Angkutan Di Perairan Presiden Republik Indonesia
6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 147 Tahun 2004 tentang Pedoman
Koordinasi Penataan Ruang Daerah
7. Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
8. Undang-Undang No.17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;
9. Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja
dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga ;
10. Peraturan Pemerintah No.69 Tahun 2001 Tentang Kepelabuhan;
11. Undang-undang No. 6 Tahun 1996 Tentang Perairan Indonesia;
12. Kepres No.80 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa;
13. Undang-undang No.24 Tahun 1992 tanggal 13 Oktober, tentang Penataan
Ruang;
14. Undang-Undang
No.
25
Tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan
Pembangunan Nasional;
15. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang;
16. Keputusan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengadaan Jangka
Panjang;
17. Peraturan Menteri Perhubungan No. KM.49 Tahun 2005 tentang Sistem
Transportasi Nasional (SISTRANAS);
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
KANTOR UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN KELAS III KWANDANG
18. Berdasarkan KP.414 tahun 2013 tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional
yang telah direvisi menjadi KP. 725 Tahun 2014, tentang Perubahan
Penetapan Rencana Induk Pelabuhan Nasional.
19. Keputusan Menteri Perhubungan No. KM. 53 Tahun 2002, tentang Tatanan
Kepelabuhanan Nasional.
20. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang
Pelaksanaan Anggaran pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah
dirubah dengan Keputusan Presiden Nomor 72 tahun 2004 ;
21. Keputusan Menteri Perhubungan No. KM. 48 Tahun 1995 tentang Tata Cara
Tetap Pelaksanaan Pembangunan di Lingkungan Kementerian Perhubungan
22. Keputusan menteri Perhubungan No. KM. 63 tahun 2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan ;
23. Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Perhubungan RI No.
29 Tahun 1993 dan KM. 45 Tahun 1993 Tentang Batas-batas Daerah
Lingkungan Kerja Perairan dan Daerah Lingkungan Kerja Daratan ;
24. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut UK. 11/15/DJPL-06 tanggal
; 12 April 2006 tentang Cetak Biru (Blue Print) Pembangunan transportasi
Laut Tahun 2005-2024.
b. Gambaran Umum
Rencana
Tata
Ruang
Wilayah
Nasional
berdasarkan
Peraturan
Daerah
Kabupaten/Kota
memiliki
wewenang
untuk
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
KANTOR UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN KELAS III KWANDANG
penataan
ruang
wilayah
kabupaten/kota
dan
kawasan
strategis
kabupaten/kota.
Bandara
Djalaludin
menuju
Pelabuhan
Kwandang
untuk
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
KANTOR UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN KELAS III KWANDANG
Luas areal sawah yang ditanami padi 2 kali dalam 1 tahun mencapai
4.846 ha.
Populasi ternak besar, sapi 23.750 ekor, kuda 40 ekor. Sedangkan untuk
populasi ternal kecil, terdiri dari kambing 2.027 ekor dan babi 214 ekor.
Total produksi perikanan pada tahun 2012 sebesar 21.883,35 ton. Adapun
tahun 2013 jumlah armada penangkapan ikan terdiri dari perahu tanpa
motor 1.118 unit, perahu motor temple 1.689 unit dan kapal motor 159
unit.
Pelabuhan yang bersifat Regional dapat berperan sebagai tempat alih muat
penumpang dan barang yang menuju dari/ke Pelabuhan Utama dan
Pelabuhan Pengumpan serta dapat terjalinnya sebuah sistem infrastruktur
wilayah yang berdaya saing dan berhasil guna bagi sebuah kawasan yang
diharapkan dapat mendorong pergerakan pertumbuhan perekonomian
secara merata dalam daerah Otonom.
Banyaknya tenaga kerja yang berasal dari pantai utara menuju ke pantai
timur Kalimantan, dengan dilakukannya pengembangan pelabuhan maka
mempermudah transportasi masyarakat.
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
KANTOR UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN KELAS III KWANDANG
10
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
KANTOR UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN KELAS III KWANDANG
Pekerjaan Sipil
2.
Pekerjaa Arsitektur
11
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
KANTOR UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN KELAS III KWANDANG
3.
4.
b. Tahapan kegiatan
Persiapan Pelaksanaan
1.
2.
Justifikasi
3.
Desain Kriteria
2.
Perhitungan Teknik
3.
4.
Jadwal pelaksanaan
5.
6.
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
KANTOR UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN KELAS III KWANDANG
Masa Pemeliharaan
1. Mengawasi dan mengontrolpekerjaan fisik sesuai dengan spesifikasi
teknik
2. Perbaikan cacat mutu selama masa pemeliharaan
3. Penyerahan akhir pekerjaan (FHO)
Pengawasan Pelaksanaan Fisik
1. Pengawasan seluruh lingkup pekerjaan
2. Penerapan QA dan QC
3. Metodedan Prosedur Kerja
4. Rekomendasi Pembayaran (Termyn)
5. Rekomendasi CCO
6. Pelaporan kemajuan Pelaksanaan dan Dokumentasi
7. Inspeksi Akhir
13
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
KANTOR UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN KELAS III KWANDANG
PEKERJAA Ja
N
n
Fe
Ju
Se
No D
Ja
Fe
ar
pr
ei
ul gt
pt
kt
ar
Persiapan
1
&
pelelanga
n
2017
2016
TAHAPAN
Pelaksana
an
Pemeliha
raan
14
es
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
KANTOR UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN KELAS III KWANDANG
15