Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Proposal Sinta
Proposal Sinta
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah hak dasar setiap individu dan semua warga
negara berhak mendapat pelayanan kesehatan termasuk masyarakat
miskin (Pasal 28H UUD 1945). Kesadaran tentang pentingnya jaminan
perlindungan sosial terus berkembang hingga perubahan UUD 1945 pada
Pasal 34 ayat 2, menyebutkan bahwa Negara mengembangkan sistem
jaminan sosial bagi masyarakat. Dengan terbitnya Undang-Undang RI
Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
menjadi suatu bukti yang kuat bahwa pemerintah memiliki komitmen yang
besar dalam mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh masyarakat.1
Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1
Rumah sakit dalam penyelenggaraan pelayanan publik, masih banyak
dijumpai kekurangan, sehingga mempengaruhi kualitas pelayanan kepada
masyarakat.
maka akan
dan
mempertahankan
pasien
diperlukan
strategi
yang
925
739
70
138
892
776
752
679
93
111
66
123
117
P. Baru
841
788
775
692
94
692
91
119
10
105
11
118
12
P. Lama
latar
belakang,
penelitian
terdahulu
dan
hasil
persentase
penduduk
penambalan/pencabutan/bedah
pemasangan
gigi
gigi
lepasan/tiruan
menerima
rata-rata
sebesar
perawatan
sebesar
4,6
%,
untuk
38,5
%,
konseling
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran deskriptif karakteristik pasien,kriteria favorit
dokter, persepsi pasien tentang mutu pelayanan serta minat
kunjungan pasien pada pelayanan poliklinik gigi RS Telogorejo
b. Menganalisis mutu pelayanan dengan menggunakan metode dari
Institute of Medicine (IOM) pelayanan poliklinik gigi RS telogorejo
c. Menganalisis pengaruh mutu pelayanan terhadap minat kunjungan
ulang pasien di poliklinik gigi RS Telogorejo
E. Manfaat Penelitian:
1. Manfaat bagi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Undip Semarang.
Diharapkan penulisan ini dapat memperkaya konsep atau teori
yang menunjang perkembangan ilmu pengetahuan sumber daya
manusia, khususnya yang terkait dengan Manfaat bagi Rumah Sakit
Telogorejo. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
dan meningkatkan kualitas pelayanan yang ada di RS Telogorejo.
2. Manfaat bagi peneliti
Peneliti dapat menerapkan ilmu dan teori serta menambah
wawasan tentang mutu pelayanan RS telogorejo dengan minat
kunjungan ulang pasien di Poliklinik Gigi RS Telogorejo
3. Manfaat Bagi RS Telogorejo
Memberikan masukan kepada manajemen RS Telogorejo
tentang
Keaslian Penelitian
Penelitian mutu pelayanan poliklinik gigi di sebuah rumah sakit
dengan pendekatan mutu menurut Instiutute of Medicine (IOM) hingga
8
saat ini belum pernah ditemui oleh peneliti baik berupa jurnal maupun
publikasi lainnya. Di dalam penelitian ini, peneliti berusaha menggali data
tentang persepsi mutu pelayanan poliklinik gigi terhadap minat kunjungan
ulang pasien di rumah sakit Telogorejo Semarang yang pada penelitian
sebelumnya belum pernah dilakukan. Sebagai rujukan dan juga
pembanding penelitian sejenis berikut ini peneliti telah merangkum
penelitian terdahulu yang sejenis dengan penelitian ini.
Tabel 3.2. Keaslian Penelitian
Nama
Pengarang
Didik
Bashar
(2004)
Karmilasari
(2014)
Judul
Analisis
Pengaruh
skema pelayanan medis
diruang
rawat
inap
RSUD kendal terhadap
persepsi pasien tentang
mutu pelayanan
Hubungan Kualitas
Pelayanan Dengan
Minat Pemanfaatan
Kembali Pelayanan
Kesehatan Di
Puskesmas Jongaya
Kota Makassar
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
penelitian kuantitatif
dengan metode cross
sectional.
Widya Chitami
Utami (2013)
Pengaruh pelayanan
dan kepuasan terhadap
loyalitas pasien rawat
jalan dan rawat inap RS
Otorita Batam
Metode penelitian
deskriptif dan
verifikatif dengan
pendekatan survey
Bayu Kumolo W
(2010)
Pengaruh
Kualitas
Pelayanan
Terhadap
Kepuasan Pasien Pada
Rumah Sakit Umum
Daerah Sragen
Metode Penelitian
Cross Sectional
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Mutu Pelayanan
1. Pengertian
UU No.25 tahun 2009 tentang pelayanan publik menyebutkan
bahwa pelayanan kesehatan termasuk golongan barang publik yang
tercantum dalam pasal 5 ayat 1 dan 2 yaitu (ayat 1) ruang lingkup
pelayanan publik meliputi pelayanan barang publik serta pelayanan
administratif yang diatur dalam peraturan perundang-undangan; (ayat
2) ruang lingkup sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi
pendidikan, pengajaran, pekerjaan dan usaha, tempat tinggal,
komunikasi dan informasi, lingkungan hidup, kesehatan, jaminan
sosial, energi, perbankan, perhubungan, sumber daya alam, pariwisata
dan
sektor
strategis
lainnya.
Dalam
pelayanan
publik
perlu
pilihannya
dan
cara-cara
mengaksesnya
yang
serta
ketepatan
mereka.
Kualitas
penyampaiannya
pelayanan
untuk
adalah
mengimbangi
tingkat
harapan
keunggulan
yang
pada
kemampuan
penyedia
jasa
tersebut
untuk
12
SERVQUAL
lima
(service
karakteristik
yang
quality)
menyimpulkan
digunakan
pelanggan
bahwa
dalam
penyampaian
informasi
yang
jelas.
Membiarkan
13
Keandalan (reliability)
Kehandalan
adalah
kemampuan
perusahaan
untuk
yaitu
kemampuan
untuk
memberikan
pelayanan
Empati (empaty )
Empati adalah memberikan perhatian yang tulus dan bersifat
individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan
dengan berupaya memahami keinginan konsumen. Empati adalah
syarat untuk peduli, memberi perhatian pribadi bagi pelanggan.
Dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan
pengetahuan
tentang
pelanggan,
memahami
kebutuhan
adalah
desain
individu.
pelayanan
konsumen
Jaminan (assurance)
Jaminan yaitu Pengetahuan dan kesopanan karyawan serta
kemampuan
keyakinan
Jaminan
kepercayaan
merupakan
dan
pengetahuan,
Bukti Fisik(tangibles)
Tampilan fisik adalah bukti langsung perusahaan dalam
menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Dimensi bukti
langsung terdiri dari : penampilan fasilitas fisik seperti gedung dan
ruangan front office, tersedianya tempat parkir, kebersihan,
kerapihan dan kenyamanan ruangan, kelengkapan peralatan
komunikasi, dan penampilan karyawan.
Dimensi kualitas pelayanan berpengaruh pada harapan
pelanggan dan kenyataan yang mereka terima. Jika pelayanan
yang mereka terima kurang dari harapan maka pelanggan
kecewa,
jika
pelayanan
sepadan
dengan
harapan
maka
15
bahwa
perusahaan
tidak
mengetahui
apa
yang
Parasuraman
dkk.
Dimensi
mutu
pelayanan
menurut
Parasuraman dkk. lebih kepada pelayanan jasa secara luas dan dapat
digunakan untuk pengukuran mutu selain rumah sakit sedangkan
pengukuran mutu menurut metode IOM lebih spesifik untuk pelayanan
kesehatan di rumah sakit. Berikut ini adalah 6 (enam) dimensi mutu
menurut IOM: 4
a. Aman (keselamatan pasien)
Menghindari cedera pasien dari perawatan yang seharusnya untuk
membantu mereka.
b. Efektif
Menyediakan layanan berdasarkan pengetahuan ilmiah untuk
semua orang yang bisa mendapatkan keuntungan dan menahan diri
dari memberikan pelayanan kepada mereka yang tidak mungkin
untuk mendapatkan keuntungan (menghindari penggunaan yang
berlebihan).
c. Berpusat pada pasien
16
pemborosan,
dalam
limbah
tertentu
peralatan,
Adil
Memberikan perawatan yang tidak bervariasi dalam kualitas karena
pribadi karakteristik, seperti jenis kelamin, etnis, lokasi geografis,
dan status sosial ekonomi
B. KEPUASAN PASIEN
Kepuasan
adalah
tingkat
perasaan
seseorang
setelah
yang
dirasakannya
dengan
harapannya.
Tingkat
kepuasan
Bila
kinerja
sesuai
harapan,
maka
pelanggan
akan
17
fisik
atau
mentalnya
menyerahkan
pengawasan
dan
pelanggan
merupakan
respon
emosional
terhadap
18
membeli
dipengaruhi
oleh
sikap,
tapi
minat
untuk
Tjiptono
mengemukakan
bahwa
kepuasan
pasien
dengan
memperhatikan
kebersihan,
keramahan
dan
19
yang
diberikan.
Hal
ini
dipengaruhi
oleh
20
dengan
lingkungannya
yang
terwujud
dalam
bentuk
pelayanan
kesehatan,
makanan
dan
minuman,
serta
lingkungan(13).
Menurut Umar (2003), minat kunjungan ulang merupakan perilaku
yang muncul sebagai respon terhadap objek yang menunjukkan
keinginan
pelanggan
untuk
melakukan
pembelian
ulang(14).Proses
21
menghasilkan
pendapatan
yang
mampu
menutupi
biaya
memenuhi
kebutuhan
dan
harapan/keinginan
pasien/konsumen tersebut.
E. Faktor-faktor Mutu Pelayanan Kesehatan yang Mempengaruhi Jumlah
Kunjungan Pasien di Poli Gigi Rumah Sakit
Kunjungan pasien sangat berpengaruh dari sumber daya manusia,
motivasi pasien, ketersediaan alat dan bahan, tarif dan lokasi/bahan.
1. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang berkualitas yaitu petugas kesehatan (dokter
gigi dan perawat gigi) harus memiliki kemampuannon tekhnik yakni
sikap, perilaku serta mengadakan pendekatan sehingga menimbulkan
kepercayaan pasien kepada petugas kesehatan dengan perawatan
24
oleh
adanya
rangsangan/dorongan
dari
dalam
diri
dengan
karakter
pendidikan,
latar
belakangorang
yang
yang
membutuhkan
pelayanan
kesehatan.
Namun
27
D. Kerangka Teori
Keselamatan Pasien
-Menghindari cedera saat dirawat
Efektif
Menggunaan pengetahuan ilmiah untuk
semua kepurtusan
Tepat waktu
Kepuasan
Pasien
Minat
Kunjungan
Ulang
Efisien
Menghindari penggunaan sumber daya
yang berlebihan
Adil
Pelayanan dilakukan tanpa
membedaan status social, aga, etnis
dan sebagainya
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Keselamatan
Efektif
Kunjungan
Ulang
Variabel mediasi
Kepuasan
Tepat waktu
Efisien
Adil
Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
a. Aman (Keselamatan pasien)
b. Efektif
c. Berpusat pada pasien
d. Tepat waktu
e. Efisien
f. Adil
29
2. Variabel Mediasi
Kepuasan
3. Variabel Terikat
Kunjungan Ulang
B. Hipotesis
1. Ada pengaruh antara keselamatan terhadap kepuasan
yang berakibat kunjungan ulang pasien poliklinik gigi RS
Telogorejo
2. Ada pengaruh antara efektifitas pelayanan terhadap
kepuasan pasien yang berakibat kunjungan ulang
pasien poliklinik gigi RS Telogorejo
3. Ada pengaruh antara pelayanan yang berpusat pada
pasien terhadap kepuasan yang berakibat kunjungan
ulang pasien poliklinik gigi RS Telogorejo
4. Ada pengaruh antara pelayanan yang tepat
waktu
Rancangan Penelitian
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah non experimental tergolong dalam penelitian
30
Data sekunder
Data sekunder diperoleh dari data Rekam Medis, laporan tahunan,
data kepegawaian dan catatan lainnya di RS Telogorejo Semarang.
4.
Populasi Penelitian
Pasien rawat jalan yang melakukan periksa di poliklinik gigi RS
Telogorejo Semarang tahun 2015
Keterangan :
N : Besar Populasi
n : Besar Sampel
d : Tingkat kepercayaan / Ketepatan (10%)
Dengan menggunakan rumus diatas dapat diambil jumlah sampel dari
seluruh pasien lama poli gigi RS SMC Telogorejo pada tahun 2015 yang
berjumlah 9477 pasien , dihitung sebagai berikut :
N
n=
1+N(d2)
9477
n=
9477
=
1+9477 (0,12)
= 98,9558
95,77
Kriteria inklusi :
1) Pasien poli gigi rawat jalan yang memanfaatkan pelayanan
poliklinik gigi lebih dari 2 kali dalam 3 bulan
2) Responden dapat berkomunikasi dengan baik.
3) Responden bersedia diwawancarai.
32
Variabel
Penelitian
Keselamatan
Efektif
Definisi
Operasional
Penilaian
responden
terhadap
kemampuan
memberikan
pelayanan
dan
menghindari
cedera pasien
dari
perawatan
yang
seharusnya
untuk
membantu
mereka.
Menyediakan
layanan
berdasarkan
pengetahuan
ilmiah untuk
semua orang
yang
bisa
mendapatkan
keuntungan
dan menahan
Alat
Ukur
Kues
ioner
Sekala
Pengukuran
Ordinal
Kues
ioner
Ordinal
Skor
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
Sangat Baik
Baik
Netral
Tidak Baik,
5angat tidak baik
Sangat Baik
Baik
Netral
Tidak Baik,
5angat tidak baik
33
Berpusat pada
Pasien
Tepat waktu
Efisien
diri
dari
memberikan
pelayanan
kepada
mereka yang
tidak mungkin
untuk
mendapatkan
keuntungan
(menghindari
sedikit
digunakan
dan
berlebihan).
Memberikan
perawatan
yang
menghormati
dan responsif
terhadap
individu
preferensi
pasien,
kebutuhan,
dan nilai-nilai
dan
memastikan
bahwa nilainilai
pasien
memandu
semua
keputusan
klinis.
Mengurangi
waktu
menunggu
dan
penundaan
terkadang
berbahaya
bagi mereka
yang
menerima
dan mereka
yang
memberi
perawatan
Menghindari
pemborosan,
dalam limbah
peralatan
Kues
ioner
Ordinal
1.
2.
3.
4.
5.
Kues
ioner
Ordinal
Sangat Baik
Baik
Netral
Tidak Baik,
5angat tidak baik
Kues
ioner
Ordinal
1.
2.
3.
4.
Sangat Baik
Baik
Netral
Tidak Baik,
5angat tidak baik
Sangat Baik
Baik
Netral
Tidak Baik,
34
Adil
tertentu,
perlengkapan
, ide, dan
energi.
Memberikan
perawatan
yang
tidak
bervariasi
dalam
kualitas
karena
pribadi
karakteristik,
seperti jenis
kelamin,
etnis, lokasi
geografis,
dan
status.sosial
ekonomi
Kues
ioner
Ordinal
1. Tidak puas
2. puas
35
F. Instrumen Penelitian
Instrumen untuk mengukur variabel bebas maupun variabel terikat adalah
kuesioner terstruktur. Pengumpulan data primer digunakan kuesioner yang
berisi daftar pertanyaan tertutup dan data sekunder dari dokumentasi. Daftar
pertanyaan sebagai interview guide yang digunakan sebagai instrument
penelitian ini diuji validitas dan reabilitas terlebih dahulu. Uji validitas dalam
penelitian ini dilakukan dengan mengguanakan analisis item. Korelasi yang
digunakan adalah pearson product moment. Bila r dihitung lebih besar dari r
tabel maka instrumen penelitian dinyatakan valid. Uji validitas dimaksudkan
untuk mengukur sampai sejauh mana derajat ketepatan, ketelitian,
keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran(15)
Uji reliabilitas adalah suatu cara untuk melihat apakah alat ukur, dalam hal
ini adalah daftar pertanyaan yang digunakan konsisten atau tidak.
Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara one shot time atau
pengukuran
sekali
saja.
Kemudian
hasilnya
dibandingkan
dengan
36
angka/bilangan.
Kegunaan
koding
adalah
untuk
37
mengetahui
karakteristik
dari
subyek
penelitian
serta
bivariat
digunakan
untuk
melihat
pola/kecenderungan
besar
pengaruhnya
terhadap
variabel
terikat. Analisis
38
DAFTAR PUSTAKA
3.
4.
5.
Al-Assaf AF. Mutu pelayanan kesehatan: dulu dan sekarang. In:Al-Assaf AF,
editor. Mutu pelayanan kesehatan perspektif internasional. Jakarta: EGC;
2009. hal.15-6,18
6.
7.
8.
9.
10. Robbins, Stephen. P. Perilaku Organisasi (alih bahasa Drs. Benjamin Molan),
Edisi Bahasa Indonesia, Klaten: PT INTAN SEJATI. 2006
11. UU No.25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, Jakarta; 2009
12. Fandi Tjiptono. Manajemen Jasa, Penerbit Andi, Yogyakarta. 2008
13. Wiyono, Djoko. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan, Teori, Strategi dan
Aplikasi. Surabaya : Airlangga University Press; 2000
14. Umar. Riset Perilaku konsumen. Jakarta: Pustaka Karya; 2003.
15. Tjiptono, F., Service Management Mewujudkan Layanan Prima, Edisi 2,
Yogyakarta:.ANDI; 2012
39
40
41
42
3 Azwar, A., (1996). Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan Aplikasi Prinsip Lingkaran Pemecahan
5 Yuwono. (2003). Kebijakan Publik Konsep dan. Strategi, FISIP UNDIP, Semarang
6 Prabowo. 2006. Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana
7
Tjiptono, F. (2012).
Yogyakarta:.ANDI.
Service
Management
Mewujudkan
Layanan
Prima,
Edisi
2,
8 Pohan, Imbalo S. 2007. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan: Dasar-Dasar Pengertian dan
Media
10 Lamiri. 2008. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Minat Perilaku Penderita
ANDI.
13
1414. Umar. Riset Perilaku konsumen. Jakarta: Pustaka Karya; 2003.