Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
ABSTRAK
Undang-undang No.25 tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah No. 58 tahun
2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, menegaskan bahwa salah satu tujuan
dari perencanaan daerah adalah untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan dan penganggaran. Mengabaikan keterkaitan antar dokumen
perencanaan, menyebabkan tidak konsistennya pelaksanaan kegiatan dan
penganggaran.
Penelitian ini bertujuan menganalisis konsistensi antara perencanaan dan
penganggaran pada SKPD. Karena perencanaan dan penganggaran di SKPD sangat
berkontribusi terhadap suksesnya perencanaan dan penganggaran di daerah. SKPD
yang menjadi objek studi adalah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Solok.
Penilaian konsistensi antara program dan kegiatan dokumen dilakukan
dengan menggunakan matrik konsolidasi perencanaan dan penganggaran (MKPP)
dan penyebab ketidak konsistenan dilakukan dengan menganalisis hasil wawancara
mendalam.
Hasil analisis konsistensi menemukan rendahnya konsistensi antara
dokumen perencanaan dan penganggaran. Konsistensi tertinggi ada pada dokumen
PPAS dan APBD. Penyebab ketidak konsistenan adalah adanya kebijakan strategis
pemerintah daerah, kurangnya informasi atau data perencanaan dan rendahnya
komitmen dalam menjaga konsistensi perencanaan dan penganggaran.
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Undang-undang
No.25
tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan
2.
3.
4.
5.
2.
3.
4.
5.
antar
dokumen
perencanaan
yang
ada,
menyebabkan
tidak
Penjelasan Umum Peraturan Pemerintah No.58 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah
di (http://www.presidenri.go.id/DokumenUU.php/138.pdf)
3
Nasri Bachtiar, Pembangunan pedesaan dan kemiskinan: Beberapa persoalan terkait ruu
desa.2010
aktivitas
perekonomian
terus
dilakukan
secara
konsisten
dan
2.
2.
3.
Penelitian
dilakukan
terbatas
pada
dokumen
perencanaan
dan
3.
RPJPD
RPJMD
RANCANGAN
AWAL RKPD
RANCANGAN
RKPD
- Ranc.Kerangka
Ekonomi
- Prioritas Pemb.
- Program dengan
Pagu Indikatif
- Kegiatan Pokok
- Unit Pelaksana
- Prioritas Pemb.
- Pagu Indikatif
RANCANGAN
RENJA-SKPD
- Kebijakan
- Program dengan
pagu Indikatif
- Kegiatan dengan
anggaran
- Jenis Belanja
- Lokasi Kecamatan
- Indikator keluaranFebruari
- Unit Pelaksanau
Renstra SKPD
RENJA-SKPD
- Kebijakan
- Program dengan
Pagu Indikatif
- Kegiatan dengan
Anggaran
- Jenis Belanja
- Lokasi Kecamatan
- Indikator Keluaran
- Unit Pelaksana April
RANCANGAN
AKHIR RKPD
K
U
A
P
&
P
Juni
P
RKA-RKPD
- Program dengan anggaran
- Kegiatan dengan
Anggaran
- Sub Kegiatan dengan
Anggaran
- Jenis Belanja
- Mata Anggaran Keluaran
(MAK)
- Lokasi
Kecamatan
Desa
Indikator Keluaran
- Perhitungan Belanja
masing-masing kegiatan
Volume
Harga Satuan
- Anggaran Pendapatan
Kegiatan
Mata Anggaran
Pendapatan (MAP)
Kelompok Pendapatan
Agustus
- Unit Pelaksana
RAPBD
APBD
DIPA
A
S
Dikutip Pada Buku perencanaan dan penganggaran partisipatif: kerangka konseptual hal 1 & 2 di
(Http://Desentralisasi.Net/Wp-Content/Uploads/2010/01/Isi-Buku-Final.Pdf)
2.2. Penganggaran
Dalam
rangka
mewujudkan
keterpaduan
antara
perencanaan
dan
penganggaran, Undang undang No.25 Tahun 2004 juga telah melakukan perubahan
yang cukup penting. Perubahan tersebut menyangkut dengan penyusunan anggaran
yang dewasa ini didasarkan pada rencana tahunan. (Sjafrizal;2009)
Undang-undang No.17 tahun 2003 yang dijabarkan lebih lanjut dalam
Peraturan Pemerintah No.28 tahun 2005 menggariskan beberapa prosedur dan
langkah yang harus ditempuh dalam proses penyusunan anggaran, baik pada tingkat
nasional
maupun
daerah.
Langkah-langkah
tersebut
menyangkut
dengan
penyusunan dokumen berikut ini : (a) Kebijakan Umum Anggaran (KUA), (b)
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dan Rencana Kerja Anggaran
(RKA). Disamping itu diwajibkan pula menyusun Anggaran Kinerja (performance
Budget) agar alokasi dana menjadi lebih terarah sesuai dengan capaian kinerja yang
diharapkan sebagaimana yang tertera dalam rencana tahunan. (Sjafrizal;2009)
Gambar 2. Keterkaitan Perencanaan dan Penganggaran
PERENCANAAN
PENGANGGARAN
BAB 3. METODOLOGI
3.1. Rumus Data Dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam tesis ini adalah data sekunder dan data primer.
Data sekunder adalah data yang dikeluarkan oleh Dinas/instansi terkait yang ada di
Kabupaten Solok, berupa dokumen RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Program kerja
tahunan SKPD, PPAS, dan APBD. Sedangkan data primer diperoleh melalui
wawancara dengan Pejabat yang terkait dengan proses penyusunan perencanaan
dan penganggaran pada Pemda Kabupaten Solok, khususnya Dinas PU Kabupaten
Solok.
Adapun beberapa metode dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :
1.
Kajian Dokumen
a.
Peraturan
perundang-undangan
tentang
perencanaan
dan
c.
digunakan
sebagai
sarana
untuk
menganalisis
permasalahan.
2.
In Dept Interview
Untuk mengumpulkan data mengenai proses penyusunan perencanaan dan
10
2.
3.
4.
5.
Penilaian konsistensi
Dokumen A
Dokumen B
Ada
Ada
Konsisten
Ada
Tidak Ada
Tidak konsisten
Tidak Ada
Ada
Tidak konsisten
K =
100%
K =
100%
11
Untuk konsistensi dokumen PPAS dan APBD, selain konsistensi program dan
kegiatan, juga dilakukan konsistensi anggaran. Konsistensi anggaran dilakukan
terhadap program dan kegiatan yang telah konsisten berdasarkan indikator
konsistensi
tersebut
diatas.
Konsistensi
anggaran
dihitung
berdasarkan
PPA
Konsistensi =
Anggaran APBD
Anggaran PPAS
APBD
100%
3.2.2 Metoda
Deskriptif
untuk
mengetahui
faktor-faktor
yang
mempengaruhi konsistensi
Analisis deskriptif dilakukan dengan menganalisis hasil wawancara yang
diperoleh tentang faktor-faktor yang mempengaruhi konsistensi tersebut dengan
cara membuat deskripsi mengenai fakta-fakta fenomena yang diselidiki.
3.3. Definisi Operasional Variabel
Konsistensi adalah kesesuaian atau kecocokan antara program dan kegiatan
yang direncanakan dengan program dan kegiatan yang dilaksanakan
Program dan kegiatan yang direncanakan adalah program dan kegiatan pada
RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD Renja SKPD pada periode tahun 2006-2010.
Program dan Kegiatan yang dianggarkan adalah program dan kegiatan yang
tertampung pada PPAS dan APBD.
Alokasi anggaran adalah jumlah dana yang digunakan untuk membiayai
program dan kegiatan yang tercantum dalam APBD
12
BAB 4. PEMBAHASAN
4.1. Konsistensi Dokumen Renstra Dinas PU 2006-2010 Dengan RPJMD
Kabupaten Solok 2006-2010
RPJMD memuat 45 program sedangkan Renstra memuat 10 program. Dari 10
program tersebut, 7 diantaranya bersesuaian dengan 13 program pada RPJMD
sedangkan 3 program lainnya tidak sesuai dengan program RPJMD. Artinya hanya
70% program pada Renstra yang konsisten dengan program RPJMD sedangkan 30%
sisanya tidak sesuai.
Tabel 5.2 Konsistensi Renstra Dinas PU dengan RPJMD Kab. Solok
No.
Status program
1.
Konsisten
2.
Tidak Konsisten
a. Tidak ada di RPJMD, ada di Renstra
Renstra
Jumlah
Program
7
3
%
70
30
13
kepada satu tujuan yaitu tujuan daerah. Oleh karena itu dinas PU harus
memperbaiki Renstranya untuk periode selanjutnya.
3.4. Konsistensi Renja Dengan Renstra Dinas PU
Dokumen Renstra merupakan dokumen rujukan atau pedoman bagi
instansi/dinas dalam membuat rencana kerja tahunan yang disebut Renja dinas.
Oleh karena itu, untuk melihat konsistensinya, Renja harus dibandingkan dengan
Renstra.
Usulan Renja Dinas PU disusun oleh Dinas kemudian diserahkan ke Bappeda
untuk dilakukan penyesuaian dengan usulan renja SKPD lainnya dan kemudian
dicocokkan dengan program dan kegiatan pada RPJMD. Bappeda kemudian
melaksanakan musrenbang RKPD dan kemudian mensinkronkan usulan Renja
dengan hasil musrenbang. Sinkronisasi usulan renja dengan hasil musrenbang RKPD
melahirkan dokumen RKPD. Berdasarkan dokumen RKPD inilah disusun kembali
renja SKPD (dalam hal ini renja Dinas PU). Dari keseluruhan dokumen renja Dinas
PU yang diminta, dokumen yang diberikan adalah dokumen RKPD terkhusus dinas
PU saja.
Renja dinas PU tahun 2007 terdiri atas 15 program dan 42 kegiatan. Dari 15
program tersebut 10 diantaranya bersesuaian dengan 5 program pada renstra,
sedangkan 5 program sisanya tidak bersesuaian dengan Renstra, artinya 66,67%
program Renja konsisten dan sisanya 33,33% tidak konsisten. Dari 42 kegiatan pada
renja, 12 kegiatan bersesuaian dengan 12 kegiatan pada renstra, sedangkan sisanya
30 kegiatan tidak bersesuaian dengan renstra, artinya 40% kegiatan pada renja
konsisten dan sisanya 60% tidak konsisten.
Renja dinas PU tahun 2008 terdiri atas 15 program dan 44 kegiatan. Dari 15
program tersebut 10 diantaranya bersesuaian dengan 7 program pada renstra,
sedangkan 5 program sisanya tidak bersesuaian dengan Renstra, artinya 66,67%
program Renja konsisten dan sisanya 33,33% tidak konsisten. Dari 44 kegiatan pada
renja, 14 kegiatan bersesuaian dengan 14 kegiatan pada renstra, sedangkan sisanya
30 kegiatan tidak bersesuaian dengan renstra, artinya 46,67% kegiatan pada renja
konsisten dan sisanya 53,33% tidak konsisten.
14
Renja dinas PU tahun 2009 terdiri atas 13 program dan 33 kegiatan. Dari 13
program tersebut 9 diantaranya bersesuaian dengan 7 program pada renstra,
sedangkan 5 program sisanya tidak bersesuaian dengan Renstra, artinya 69,23%
program Renja konsisten dan sisanya 30,77% tidak konsisten. Dari 33 kegiatan pada
renja, 12 kegiatan bersesuaian dengan 12 kegiatan pada renstra, sedangkan sisanya
21 kegiatan tidak bersesuaian dengan renstra, artinya 36,36% kegiatan pada renja
konsisten dan sisanya 63,64% tidak konsisten.
Renja dinas PU tahun 2010 terdiri atas 17 program dan 300 kegiatan. Dari
17 program tersebut 10 diantaranya bersesuaian dengan 6 program pada Renstra,
sedangkan 5 program sisanya tidak bersesuaian dengan Renstra, artinya 58,82%
program Renja konsisten dan sisanya 41,18% tidak konsisten. Dari 300 kegiatan
pada renja, 275 kegiatan bersesuaian dengan 12 kegiatan pada renstra, sedangkan
sisanya 25 kegiatan tidak bersesuaian dengan renstra, artinya 91,67% kegiatan
pada renja konsisten dan sisanya 8,33% tidak konsisten.
Gambar 4. Konsistensi Renja dengan Renstra Dinas PU tahun 2007-2010
100
80
60
40
20
0
Program
Kegiatan
2007
Kegiatan
Program
2008
2009
2010
1.
2.
Status program
2007
2008
2009
2010
Prog
Keg
Prog
Keg
Prog
Keg
Prog
Keg
Jumlah
10
12
10
14
12
10
275
66,67
28,57
66,67
31,82
69,23
36,36
58,82
91,67
Jumlah
30
30
21
25
33,33
71,42
33,33
68,18
30,77
63,64
41,18
8,33
Konsisten
Tidak
Konsisten
Sumber : Renstra Dinas dan Renja PU Kab. Solok tahun 2007, 2008, 2009, 2010
15
Penyusunan renja Dinas PU sejak tahun 2007 sampai tahun 2009 mengacu
kepada standar program dan kegiatan seperti yang telah ditetapkan pada
Permendagri no.13 tahun 2006. Sementara Renstra Dinas PU yang telah dibuat tidak
mengacu kepada Permendagri tersebut. Akibatnya banyak program kegiatan yang
tidak sesuai dengan Renstra SKPD. Beberapa program dapat disesuaikan, namun
beberapa program lainnya dipaksakan sesuai (hasil wawancara mendalam dengan
pihak terkait). Pada tahun 2010, penyusunan pemograman dan kegiatan tidak lagi
menyesuaikan terhadap permendagri, tetapi secara keseluruhan mengacu kepada
hasil musrenbang kabupaten dan RPJMD. Konsistensi Renja terhadap Renstra Dinas
PU Kab. Solok dapat kita lihat pada Gambar 5.1. Pada tahun 2007 sampai 2009
konsistensinya rendah dan pada tahun 2010 konsistensinya lebih tinggi.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata
cara penyusunan, pengendalian adan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan
daerah, bagian penjelasan atas pasal 27 ayat 5 Forum SKPD membahas prioritas
program dan kegiatan yang dihasilkan dari musrenbang kecamatan sebagai upaya
penyempurnaan rancangan renja SKPD, difasilitasi oleh SKPD terkait kemudian
pasal 18 ayat 4 Di dalam musrenbang kabupaten/kota dibahas rancangan RKPD
kabupaten/kota berdasarkan renja SKPD hasil forum SKPD dengan cara meninjau
keserasian antara rancangan renja SKPD dengan kebutuhan masyarakat yang
hasilnya digunakan untuk pemutakhiran rancangan RKPD dapat disimpulkan
beberapa hal, antara lain :
1. Rancangan renja SKPD disusun berdasarkan hasil musrenbang kecamatan.
2. Rancangan renja SKPD dibahas pada Forum SKPD.
3. Hasil Forum SKPD disebut Renja SKPD
4. Renja SKPD merupakan salah satu bahan penyusunan rancangan RKPD
Dari penjabaran peraturan tersebut diatas, ditemukan beberapa hal dalam
pelaksanaan proses perencanaan atau penyusunan renja yang tidak sesuai dengan
peraturan perundang-undangan diatas,
1. Rancangan renja dibuat oleh Dinas PU sendiri dan tidak berpedoman
kepada hasil musrenbang kecamatan.
2. Rancangan renja Dinas PU diserahkan ke Bappeda untuk dibahas dan
disinkronkan dengan renja SKPD lain dan hasil musrenbang kabupaten.
3. Rancangan renja Dinas PU tidak pernah dibahas dalam forum SKPD.
16
Daerah
(RKPD)
disebutkan
bahwa
Renja
SKPD
adalah
17
PPAS dinas PU tahun 2007 terdiri atas 15 program dan 49 kegiatan. Dari 15
program tersebut 11 diantaranya bersesuaian dengan program Renja, sedangkan 4
program sisanya tidak bersesuaian dengan program Renja, artinya 73,33% program
PPAS konsisten dan sisanya 26,67% tidak konsisten. Dari 49 kegiatan pada PPAS, 32
kegiatan bersesuaian dengan kegiatan pada renja, sedangkan sisanya 16 kegiatan
tidak bersesuaian dengan kegiatan pada renja, artinya 66,67% kegiatan pada PPAS
konsisten dan sisanya 33,33% tidak konsisten.
Tabel 5.4 Konsistensi PPAS dengan Renja Dinas PU tahun 2007-2010
No.
1.
2.
Status program
2007
2008
2009
2010
Prog
Keg
Prog
Keg
Prog
Keg
Prog
Keg
Jml
11
32
15
44
13
33
30
73,33
66,67
100
95,65
100
100
57,14
60
Tidak
Jml
16
20
Konsisten
26,67
33,33
4,35
42,86
40
Konsisten
Sumber : Renja dan PPAS Dinas PU Kab. Solok tahun 2007, 2008, 2009, 2010
PPAS dinas PU tahun 2008 terdiri atas 15 program dan 46 kegiatan. 15
program tersebut bersesuaian dengan program Renja, artinya 100% program PPAS
konsisten. Dari 46 kegiatan pada PPAS, 44 kegiatan bersesuaian dengan kegiatan
pada renja, sedangkan sisanya 2 kegiatan tidak bersesuaian dengan kegiatan pada
renja, artinya 95,65% kegiatan pada PPAS konsisten dan sisanya 4,35% tidak
konsisten.
PPAS dinas PU tahun 2009 terdiri atas 13 program dan 33 kegiatan. 13
program tersebut bersesuaian dengan program Renja, artinya 100% program PPAS
konsisten. Dari 33 kegiatan pada PPAS, semuanya bersesuaian dengan kegiatan
pada renja, artinya 100% kegiatan pada PPAS konsisten.
PPAS dinas PU tahun 2010 terdiri atas 14 program dan 50 kegiatan. Dari 14
program tersebut 8 diantaranya bersesuaian dengan 12 program Renja, sedangkan
6 program sisanya tidak bersesuaian dengan program Renja, artinya 57,14%
program PPAS konsisten dan sisanya 42,86% tidak konsisten. Dari 50 kegiatan pada
PPAS, 30 kegiatan bersesuaian dengan kegiatan pada renja, sedangkan sisanya 20
18
kegiatan tidak bersesuaian dengan kegiatan pada renja, artinya 60% kegiatan pada
PPAS konsisten dan sisanya 40% tidak konsisten.
Gambar 5. Konsistensi PPAS dengan Renja Dinas PU tahun 2007-2010
100
80
60
Program
40
Kegiatan
20
Kegiatan
0
2007
2008
Program
2009
2010
Konsistensi PPAS terhadap Renja pada Dinas PU Kab. Solok dapat kita lihat
pada gambar 5.2. Kekonsistensian program dan kegiatan sepanjang tahun 2007
sampai tahun 2009 hampir sempurna 100%. Sementara pada tahun 2010,
konsistensinya sangat kecil.
Berdasarkan hasil wawancara mendalam, ada beberapa hal yang menjadi
penyebab ketidakkonsistenan tersebut, antara lain :
1. Penyusunan renja Dinas PU tahun 2010 tidak berpedoman pada
permendagri nomor 13 tahun 2006 ataupun permendagri nomor 59 tahun
2007, sementara PPAS berpedoman pada peraturan menteri dalam negeri
tersebut.
2. Terjadi bencana alam pada rentang waktu setelah penyusunan Renja dan
sebelum penyusunan PPAS.
3. Adanya dana dari pusat (APBN) yang hadir pada rentang waktu setelah
penyusunan Renja dan sebelum penyusunan PPAS.
a. Wajib diakomodir dengan penyusunan program dan kegiatan pada PPAS
(Dana DAK)
b. Wajib diakomodir dengan dana pendampingan (contoh : Kegiatan P2IP)
19
20
pada PPAS, sedangkan sisanya 12 kegiatan tidak sesuai, artinya 68,42% kegiatan
pada APBD konsisten dan 31,58% sisanya tidak konsisten.
Tabel 5.5 Konsistensi APBD dengan PPAS Dinas PU tahun 2007-2010
No.
Status program
1.
2007
2008
2009
2010
Prog
Keg
Prog
Keg
Prog
Keg
Prog
Keg
Jml
15
48
14
43
12
26
13
32
100
87,27
100
97,73
100
68,42
92,86
88,89
Tidak
Jml
12
Konsisten
12,73
2,27
31,58
7,14
11,11
Konsisten
2.
Sumber : PPAS dan APBD Dinas PU Kab. Solok tahun 2007, 2008, 2009, 2010
APBD dinas PU tahun 2010 terdiri atas 14 program dan 36 kegiatan. Dari 14
program tersebut, 13 program bersesuaian dengan program PPAS sedangkan 1
program sisanya tidak sesuai, artinya 93,86% program APBD konsisten dan sisanya
7,14%
dengan kegiatan pada PPAS, sedangkan sisanya 4 kegiatan tidak sesuai, artinya
88,89% kegiatan pada APBD konsisten dan 11,11% sisanya tidak konsisten.
Gambar 6. Konsistensi APBD dengan PPAS Dinas PU Tahun 2007-2010
120
100
80
60
Program
Kegiatan
40
20
0
2007
2008
2009
2010
21
tersebut
diatas.
Konsistensi
anggaran
dihitung
berdasarkan
TAHUN
< 5%
< 10%
< 20%
< 30%
< 40%
> 40%
1.
2007
38
2.
2008
28
3.
2009
13
4.
2010
18
Sumber : diolah dari PPAS dan APBD Dinas PU Kab.Solok tahun 2007-2010
Dari tabel diatas, terlihat bahwa pada tahun 2007 deviasi anggaran yang besar
dari 40% berjumlah 7 kegiatan dengan persentase 14,58. Pada tahun 2008
persentase deviasi anggaran yang besar dari 40% adalah 11,63. Persentase deviasi
terbesar berada pada tahun 2010 yaitu 56,25. Kondisi ini terjadi karena pada tahun
2009 terjadi gempa besar sehingga pergeseran dana cukup besar dari anggaran
belanja lainnya ke belanja rehabilitasi pasca gempa. Tapi deviasi anggaran yang
22
besar seperti ini juga dapat terjadi dengan sebab-sebab lain. Berdasarkan hasil
wawancara dengan narasumber terkait, sebab-sebab deviasi tersebut antara lain
adalah :
1. Terjadi bencana alam pada rentang waktu setelah penyusunan PPAS
2. Adanya dana dari pusat (APBN) yang hadir pada rentang waktu setelah
penyusunan PPAS
a. Wajib diakomodir dengan penyusunan program dan kegiatan pada PPAS
(Dana DAK)
b. Wajib diakomodir dengan dana pendampingan (contoh : Kegiatan P2IP)
c. Wajib memenuhi petunjuk teknis program (contoh : kegiatan
pembangunan bak sampah, pengadaan truk sampah harus disediakan
daerah)
3. Ketidak matangan SKPD dalam menyusun PPAS
4. Adanya kebijakan pemerintah pusat, tentang pelaksanaan sebuah program
5. Adanya tekanan politis untuk mengadakan suatu kegiatan pada APBD
Dari keseluruhan analisis matrik konsolidasi perencanaan dan penganggaran
(MKPP) dapat dilihat bagaimana sinkronisasi dan konsistensi perencanaan dan
penganggaran setiap tahunnya.
Tabel 5.11 Konsistensi Dokumen Perencanaan Dinas PU tahun 2007-2010
No.
Tahun
Dokumen
Renstra
2.
Renja
3.
PPAS
4.
APBD
2007
2008
2009
2010
70%
Program
Program
66,67%
66,67%
69,23%
69,23%
Kegiatan
40%
46,67
36,36%
91,67%
Program
73,33%
100%
100%
57,14%
Kegiatan
66,67%
95,65%
100%
60%
Program
100%
100%
100%
92,86%
Kegiatan
87,27%
100%
68,42%
88,89%
23
BAB 5. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Perencanaan dan penganggaran di daerah adalah proses merencanakan dan
melaksanakan pembangunan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran dari
perencanaan itu sendiri. Oleh karena itu proses evaluasi terhadap perencanaan dan
penganggaran sangat perlu dilakukan.
Kegiatan evaluasi bukanlah untuk menemukan penyelewengan keuangan tetapi
sasaran utamanya adalah untuk memastikan pelaksanaan program dan kegiatan
sesuai dengan yang direncanakan sehingga diperoleh masukan (feedback) untuk
perbaikan penyusunan perencanaan di masa mendatang. Namun akan sangat ironis
sekali apabila program dan kegiatan rencana tidak dilaksanakan, tujuan dan sasaran
pembangunanpun akan semakin kabur. Oleh karena itu antara perencanaan dan
penganggaran mutlak konsisten.
Setelah dilakukan analisis konsistensi perencanaan dan penganggaran, maka
dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1.
2.
Konsistensi program dan kegiatan Renja terhadap Renstra adalah enam puluh
enam koma enam puluh tujuh persen dan empat puluh persen pada tahun 2007.
Enam puluh enam koma enam puluh tujuh persen dan empat puluh enam koma
enam puluh tujuh persen pada tahun 2008. enam puluh sembilan koma dua
puluh tiga persen dan tiga puluh enam koma tiga puluh enam persen pada
tahun 2009. Dan enam puluh sembilan koma dua puluh tiga persen dan
sembilan puluh satu koma enam puluh tujuh persen pada tahun 2010
3.
Konsistensi program dan kegiatan PPAS terhadap Renja adalah tujuh pulu tiga
koma tiga puluh tiga persen dan enam puluh enam koma enam puluh tujuh
persen pada tahun 2007. Seratus persen dan sembilan puluh lima persen pada
tahun 2008. Seratus persen dan seratus persen pada tahun 2009. Dan enam
puluh persen dan sembilan puluh dua koma delapan puluh enam persen pada
tahun 2010
24
4.
Konsistensi program dan kegiatan APBD terhadap PPAS adalah seratus persen
dan delapan puluh tujuh koma dua puluh tujuh persen pada tahun 2007.
Seratus persen dan seratus persen pada tahun 2008. Seratus persen dan enam
puluh delapan koma empat puluh dua persen pada tahun 2009. Dan sembilan
puluh dua koma delapan puluh enam persen dan delapan puluh delapan koma
delapan puluh sembilan persen pada tahun 2010
5.
Konsistensi Anggaran APBD dengan PPAS pada tahun 2007 dengan tingkat
konsistensi kecil dari empat puluh persen (< 40%) berjumlah delapan puluh
lima koma empat puluh dua persen. Tahun 2008 dengan jumlah delapan puluh
delapankoma tiga puluh enam persen, tahun 2009 berjumlah delapan puluh
koma tujuh puluh tujuh persen dan tahun 2010 dengan konsistensi empat
puluh tiga koma tujuh puluh lima persen.
6.
b.
c.
Adanya dana dari pusat (APBN) yang hadir pada rentang waktu setelah
penyusunan dokumen
d.
e.
f.
g.
25
5.2.
Saran
Agar konsistensi perencanaan dan penganggaran tetap terpelihara, maka
Penulis menyarankan agar Pemerintah Daerah dapat melakukan kebijakankebijakan sebagai berikut :
1.
Pemberian kedudukan yang lebih tinggi pada Bappeda dari SKPD lainnya
agar Bappeda dapat memberikan pengarahan dan kontrol pada SKPD
dalam penyusunan Renstra SKPD.
2.
3.
4.
5.
6.
Menyusun
26
DAFTAR PUSTAKA
Adrimas, Perencanaan Pembangunan, Universitas Andalas, Padang. 2011
Bachtiar, Nasri. Pembangunan Pedesaan Dan Kemiskinan : Beberapa persoalan
terkait ruu desa. 2010
Bappeda kabupaten Solok, Kabupaten solok dalam angka tahun 2009-2010. tahun
2010
Bastian Indra. Akuntansi Sektor Publik di Indonesia, BPFE UGM, Yogyakarta, 2001.
Buku perencanaan dan penganggaran partisipatif: kerangka konseptual
di
(Http://Desentralisasi.Net/Wp-Content/Uploads/2010/01/Isi-BukuFinal.Pdf)
Dinas Pendapatan dan Pengelola Keuangan dan Asset Kabupaten Solok, Statistik
Keuangan Daerah Tahun 2009, tahun 2009
Graito Usodo, Wisnu (2007), Konsistensi Perencanaan dan Penganggaran di
Kabupaten Temanggung Kasus Program Wajib Belajar Sembilan Tahun,
Padang
Ihyaul Ulum. Akuntansi Sektor Publik, UMM PRESS, Yogyakarta, 2004.
LGSP, Musrenbang sebagai Instrumen Efektif dalam Penganggaran Partisipatif.
di(http://www.lgsp.or.id/publications/Index.cfm?fuseaction=index&showSt
artNode=0&catID=14&cType=0&domainStartNode=23&docType=0&showa
ll=Yes). 17 Februari 2011
Mardiasmo. Akuntansi Sektor Publik. ANDI Yogyakarta, Yogyakarta, 2002.
Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kab. Solok dengan DPRD Kab. Solok nomor 36
Bup/2006, Nomor 19 DPRD/2007 tentang prioritas dan plafon anggaran
sementara kabupaten solok tahun 2008, arosuka 2007
Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kab. Solok dengan DPRD Kab. Solok nomor
601/Bup/2007, Nomor 20/DPRD/2006 tentang prioritas dan plafon
anggaran sementara kabupaten solok tahun 2007, arosuka 2006
Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kab. Solok dengan DPRD Kab. Solok nomor
050/396/Bappeda/2008, Nomor 25 tahun 2008 tentang prioritas dan
plafon anggaran sementara kabupaten solok tahun 2009, arosuka 2008
27
Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kab. Solok dengan DPRD Kab. Solok nomor
052/396/Bappeda/2009, Nomor 24 tahun 2009 tentang prioritas dan
plafon anggaran sementara kabupaten solok tahun 2010, arosuka 2009
Pemerintah Kabupaten Solok, Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD)
Akhir Masa Jabatan Bupati Solok periode 2005-2010, Arosuka 2010
Pemerintah Kabupaten Solok, Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD)
tahun 2010, Arosuka 2011
Pemerintah Kabupaten Solok, Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD)
Akhir Masa Jabatan Bupati Solok periode 2005-2010, Arosuka 2010
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah, di (http://ngada.org/pp8-2008.htm)
Peraturan Pemerintah RI no.8 tahun 2008 di (http://ngada.org/pp8-2008.htm)
Peraturan menteri dalam negeri nomor 26 tahun 2006 tentang Pedoman
penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah Tahun anggaran
2007.
di (http://www.dsfindonesia.org/userfiles/Permendagri_26_2006.pdf). 17
Februari 2011
Peraturan Bupati Solok No.36 tahun 2008 tentang penjabaran pertanggungjawaban
pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun anggaran
2007, Solok 2008
Peraturan Bupati Solok No.39 tahun 2009 tentang penjabaran pertanggungjawaban
pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun anggaran
2008, Solok 2009
Peraturan Bupati Solok No.35 tahun 2010 tentang penjabaran pertanggungjawaban
pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun anggaran
2009, Solok 2008
Peraturan Bupati Solok No.36 tahun 2011 tentang penjabaran pertanggungjawaban
pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun anggaran
2010, Solok 2011
Peraturan Daerah Solok No.10 tahun 2007 tentang penjabaran perubahan anggaran
pendapatan dan belanja daerah kabupaten Solok tahun 2007, solok 2007
Peraturan Daerah Solok No.14 tahun 2008 tentang penjabaran perubahan anggaran
pendapatan dan belanja daerah kabupaten Solok tahun 2007, solok 2008
28
Peraturan Daerah Solok No.5 tahun 2009 tentang penjabaran perubahan anggaran
pendapatan dan belanja daerah kabupaten Solok tahun 2007, solok 2009
Peraturan Daerah Solok No.10 tahun 2010 tentang penjabaran perubahan anggaran
pendapatan dan belanja daerah kabupaten Solok tahun 2010, solok 2010
Peraturan Bupati nomor 15 tahun 2006, rencana kerja pemerintah daerah
kabupaten solok tahun 2007, arosuka 2006
Peraturan Bupati nomor 14 tahun 2007, rencana kerja pemerintah daerah
kabupaten solok tahun 2008, arosuka 2007
Peraturan Bupati nomor 18 tahun 2008, rencana kerja pemerintah daerah
kabupaten solok tahun 2009, arosuka 2008
Peraturan Bupati nomor 20 tahun 2009, rencana kerja pemerintah daerah
kabupaten solok tahun 2010, arosuka 2009
Peraturan Daerah No. 16 tahun 2008, RPJMD review Kabupaten Solok
Pemerintah Kabupaten Solok, Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD)
Akhir Masa Jabatan Bupati Solok periode 2005-2010, Arosuka 2010
Peraturan Pemerintah No.58 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah
di (http://www.presidenri.go.id/DokumenUU.php/138.pdf)
Planning, Programming And Budgeting System (PPBS)
di (http://id.wikipedia.org/wiki/PPBS), 18 Januari 2011
Republik
Pemerintahan
dan
di
(http://www.bappenas.go.id/node/42/539/buku-pegangan-2008penyelenggaraan-pemerintahan-dan-pembangunan-daerah/). 28 Maret
2011
Rini Oktavianti, Analisis Konsisteni Perencanaan dan Penganggaran Bidang
Pendidikan Dasar dan Menengah di Kabupaten Solok Selatan. Tahun 2008
Rutiana D. Wahyuningsih, Mulyanto, 2007: 101 halaman. Responsibilitas Kebijakan
Perencanaan dan Penganggaran Daerah (Studi Konsistensi Dokumen
RKPD, PPAS, dan APBD th 2008 dari aspek Pro Job, Pro Poor, dan Pro
Growth di Kabupaten Palopo, Semarang, Klaten, Nagan Raya, Aceh Jaya,
Simalungun, Malang, dan Probolinggo)
RPJM kementrian perhubungan
di (http://www.hubdat.web.id/downloads/rendat/rpjmdarat.pdf)
29
30