Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
OLEH :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
(06081181419067)
(06081181419022)
(06081181419012)
(06081181419009)
(06081181419004)
(06081181419005)
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAR SRIWIJAYA
2016
A.
PENDAHULUAN
Sepanjang sejarah umat manusia, orang melakukan penelitian tentang ada
tidaknya hubungan antara dua
tidaknya pengaruh antara satu kejadian dengan kejadian yang lainnya. Karena itu
untuk mempermudah dalam melakukan penghitungan suatu kejadian maka kita
menggunakananalisiskorelasi.
Korelasi merupakan teknik analisis yang termasuk dalam salah satu teknik
pengukuran asosiasi / hubungan (Measures of association). Teknik ini berguna untuk
mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel (kadang lebih dari dua variabel)
dengan skala-skala tertentu. Diantara sekian banyak teknik-teknik pengukuran
asosiasi, terdapat dua teknik korelasi yang sangat populer sampai sekarang, yaitu
Korelasi Pearson Product Moment dan Korelasi Rank Spearman.
Maksud dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan gambaran dan
pengetahuan mengenai hubungan suatu kejadian atau lebih kita kenal dengan istilah
korelasi. Seperti yang kita ketahui bahwa suatu kejadian/fenomena pasti mempunyai
keterkaitan satu sama lain dan pengaruh bagi lingkungan sekitar.tapi tidak semua
kejadian bisa dikaitkan dengan yang lain tergantung unsur-unsur /kriteria kriteria
apa saja yang mempunyai keterkaitan dan yang mempengaruhinya.
Tujuan dari pembuatan makalah adalah Memberikan informasi dan wawasan
mengenai
B.
PEMBAHASAN
1. Pengertian Korelasi
ke
arah
yang
berlawanan,
yakni
dengan
bebas, disebut juga dengan independen yang biasa dilambangkan dengan huruf X
atau X1 X2 X3,... Xn. Sedangkan data akibat atau yang dipengaruhi disebut variabel
terikat, disebut juga dependen yang biasa dilambangkan dengan huruf Y,
(Usman,2006:197).
Dalam korelasi sederhana terdapat istilah variabel bebas
(independen) dan variabel terikat (dependen). Sesuai dengan
namanya,
variabel
independen
adalah
variabel
yang
menyatakan
derajat
hubungan
antara
dua
variabel
tanpa
memperhatikan yang menjadi peubah. Karena itu hubungan korelasi belum dapat
dikatakan sebagai hubungan sebab akibat.
Berikut ini merupakan gambaran bentuk-bentuk hubungan korelasi :
Keterangan :
1. Hubungan positif menyatakan hubungan semakin besar nilai pada variabel
X, maka semakin besar pula nilai pada variabel Y.
2. Hubungan Negatif menyatakan hubungan semakin besar nilai pada
variabel X, maka semakil kecil nilai pada variabel Y.
3. r = 1.00 menyatakan hubungan yang sempurna ; r = 0.05 menyatakan
hubunganan sedang, dan r = 0.00 menyatakan tidak ada hubungan sama
sekali.
3. Jenis- Jenis Analisis Korelasi
Ada beberapa jenis analisis korelasi atau koefisien korelasi seperti pada tabel :
Teknik korelasi Simbol
Product
R
Rank
Variabel 1
Interval
Variabel 2
interval
Ordinal
ordinal
Keterangan
Teknik yang paling banyak
dipakai, khususnya untuk
mendapatkan standar
kesalahan terkecil
Sering dipakai sebagai
Ordinal
ordinal
Untuk pengganti jika
sampel kurang dari 10
Biserial
Interval
interval
Kadang-kadang lebih dari
Rbis
1 = standar kesalahan lebih
besar dari r umumnya
dipakai untuk analisis item
Biserial
Interval
interval
Khususnya dipakai untuk
Rwbs
perseorangan yang ekstrem
Widespread
dalam dikotomi variabel
Point Biserial
Interval
interval
Hasilnya lebih tendah
Rpbis
daripada rbis
s
Tentrachoris
S
Dikotomi
Dikotomi
Digunakan jika kedua
Artifisial
Artifisial
variabel dapat dipecah
Buatan
Buatan
pada titik kritis
Phi
Dikotomi
Dikotomi
Digunakan pada
sebenarnya
sebenarnya
perhitungan antara analisis
item
Contingensi
2 kategori
2 kategori atau Ialah kondisi khusus dapat
atau lebih
lebih
dibandingkan dengan r
berhubungan erat dengan
chi kuadrat
Rasio otomatis
Interval
interval
Digunakan untuk
mengetahui hubungan
nonlinear
(Disadur dari Usman, H, 2006, hal 199)
Selain itu, jenis- jenis analisis korelasi dapat dibagi dalam bentuk :
- Statistik Parametrik
Korelasi Product Moment (Pearson)
Korelasi Parsial
Korelasi Semi Parsial
Korelasi Ganda, dsb
- Statistik Non Parametrik
Korelasi Rank Spearmen
Korelasi Tau Kendall
Koefisien Kontingensi, dsb.
Analisis Korelasi betujuan untuk mengetahui keeratan hubungan (kuatlemahnya) hubungan antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y, tanpa
melihat bentuk hubungannya, apakah linear atau tidak linear. Kuat-lemahnya
hubungan antara dua variabel dilihat dari koefisisen korelasinya.
4. Koefisien Korelasi
4.1 Pengertian Koefisien Korelasi (KK)
KK
bernilai
(nol),
maka
variabel-variabel
tidak
menunjukkan korelasi.
4. Jika KK bernilai +1 atau -1, maka variabel menunjukkan korelasi
positif atau negatif yang sempurna.
Untuk menentukan keeratan hubungan/korelasi antarvariabel tersebut,
berikut ini diberikan nilai-nilai dari KK sebagai patokan.
1.
KK = 0, tidak ada korelasi.
2.
0 < KK
3.
0,20 < KK
4.
0,40 < KK
5.
0,70 < KK
6.
0,90 < KK < 1,00, korelasi sangat tinggi; kuat sekali, dapat
7.
diandalkan.
KK = 1, korelasi sempurna.
Membuat Tabel
Mencari rhitung
Membuat kesimpulan
Keterangan :
2rs
1 rs
Membuat table
Membuat kesimpulan
Keterangan:
= chi kuadrat
= jumlah semua frekuensi
Cov (X,Y) =
Untuk
menggunakan distribusi t
dan
diterima jika
ditolak jika
Untuk
dan
diterima jika
ditolak jika
Untuk
dan
diterima jika
ditolak jika
atau
6.Membuat kesimpulan
Menyimpulkan
pengujian).
Untuk asumsi
1.
Untuk asumsi
menggunakan
(
3.
4.
dan
diterima jika
:
,
ditolak jika
Untuk
dan
diterima jika
:
,
ditolak jika
Untuk
dan
diterima jika
ditolak jika
,
atau
5.
6.
Membuat kesimpulan
Menyimpulkan H0 diterima atau ditolak (sesuai dengan kriteria
pengujian).
Motivasi
Kinerja
(X)
(Y)
60
450
70
475
75
450
65
470
70
475
60
455
80
475
75
470
85
485
90
480
70
475
85
480
Pertanyaan ;
a. Berapakah besar hubungan motivasi dengan kinerja dosen?
b. Berapakah besar sumbangan (kontribusi) motivasi dengan kinerja dosen?
c. Buktikan apakah ada hubungan yang signifikan motivasi dengan kinerja
dosen?
Pembahasan :
Langkah-langkah menjawab :
Langkah 1. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat :
Ha : ada hubungan yang signifikan motivasi dengan kinerja dosen.
Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan motivasi dengan kinerja dosen.
Langkah 2. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik
Ha : r 0
Ho : r = 0
Langkah 3. Membuat tabel penolong untuk menghitung Korelasi PPM :
No
X2
1.
60
450
3600
2.
70
475
4900
3.
75
450
5625
4.
65
470
4225
5.
70
475
4900
6.
60
455
3600
7.
80
475
6400
8.
75
470
5625
9.
85
485
7225
10.
90
480
8100
11.
70
475
4900
12.
85
480
7225
Statistik
X2
Y2
XY
885
5640
66325
2652350
416825
Jumlah
Y2
202500
225625
202500
220900
225625
207025
225625
220900
235225
230400
225625
230400
XY
27000
33250
33750
30550
33250
27300
38000
35250
41225
43200
33250
40800
Mencari rhitung dengan cara masukkan angka statistik dari tabel penolong dengan
rumus ;
n X Y ( X )( Y )
12(416.825) (885).(5.460)
169.900
133.463.835.000
169.00
0,465
365.327,02
hitung
r n2
1 r2
0,465 12 2
1 0,684
2,15
3,329
0,88
Kaidah pengujian :
Jika thitung ttabel, maka tolak Ho artinya signifikan
Jika thitung ttabel, terima Ho artinya tidak signifikan.
Pembahasan :
Jawaban No.1 dan No. 2
1. Tulis Ha dan Ho dalam bentuk kalimat.
H a Terdapat hubungan yang positif den signifikan, antara variabel X dengan Y.
Ho Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel X dengan
Y
2. Tulis Ha dan Ho dalam bentuk statistik
Ha :
r0
Ho :
r=0
Nilai
Rank
Ganjil
Genap
2
4,50
3
2
1
4,50
2
2
2
2
3
6
JUMLAH
Rank
Ganjil
4
1,50
6
4
1,50
4
Beda(b)
(b2)
0,50
0,50
-1,50
-2
0,50
2
0
0,25
0,25
2,25
4
0,25
4
11
Nilai Data
Rangking
b.
4,5
4,5
Periksa dulu apakah nilai data yang diurutkan sudah cocok dengan banyaknya
anggota ota sampel? Dalam halini sudahada enam urutanmentah. Setelah cocok
lanjutkan menghitung urutan matang (ranking ke-) dengan cara, sebagai berikut.
Nilai 3 Merupakan ranking ke
1 2 3
2
3
45
4,50
2
c. Masukkan ranking tersebut ke dalam tabel penolong sesuai dengan nilai data
masing masing. Dengan cara yang sama maka ranking ke- n, untuk data
nilai ganjil dapat di hitung.
d. Cari selisih ranking nilai genap dengan rangkin nilai ganjil.
e. Jumlahkan semua selisih rankin tersebut,jika = 0 berarti perhitungan betul dan
lanjutkan.
f. Kuadratkan selisih ranking(b) tersebut, kemudian jumlahkan sehingga
menjadi b2.
4. Masukkan
= 1
6.11
63 6
= 1 66/212
= 0,678
5. Taraf signifikansi () = 0,05
6. Tentukan kriterianya yaitu:
rs table <rs
hitung
ttabel = 2,776
8. Ternyata 2,776 < 0,499 < 2,776 atau t tabel< thitung< ttabel sehingga Ho diterima
2.0,687
1 0,687
= 0,814
2. Tentukan kriterianya yaitu:
Jika t ii tabel< t ii hitung < t tabel sehingga Ho diterima atau tidak reliable.
rii tabel pada daftar r kritis untuk Spearman dengan = 0.05 dan n = 6 didapat
r ii tabel = 0.829
-0,829 < 0,814 < 0,829
Atau rs tabel<rs hitung< rs tabel sehingga Ho. diterima atau alat pengumpul datanya tidak
reliabel.
3. Kesimpulan : Alat pengumpul data tersebut tidak reliabel untuk mengukur variabel
tertentu.
C. PENUTUP
1. Kesimpulan
Korelasi merupakan hubungan antara dua kebijakan dimana kejadian
yang satu dapat mempengaruhi eksistensi kejadian yang lain. Misalnya
kejadian X mempengaruhi kejadian Y. Apabila dua variable X dan Y
mempunyai hubungan, maka nilai variable X yang sudah diketahui dapat
dipergunakan untuk memperkirakan, menaksir atau meramalkan Y. Ramalan
pada dasarnya merupakan perkiraan, taksiran mengenai terjadinya suatu
kejadian (nilai variable) untuk waktu yang akan datang. Variable yang nilainya
akan diramalkan disebut variable tidak bebas (dependent variable), sedangkan
variable X yang nilainya dipergunakan untuk meramalkan nilai Y disebut
variable bebas (independent variable) atau variable peramal (predictor) atau
seringkali disebut variable yang menerangkan (explanatory). Jadi jelas analisis
korelasi ini memungkinkan kita untuk mengtahui suatu diluar hasil
penyelidikan, Salah satu cara untuk melakukan peramalan adalah dengan
menggunakan garis regresi. untuk menghitung parameter yang akan dijadikan
dalam penentuan hubungan antara dua variable, terdapat beberapa cara, yaitu:
koefisien determinasi dan koefisien korelasi.
DAFTAR PUSTAKA
Hasan, Iqbal. 2003. Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensial). Jakarta : Bumi
Aksara.
Hasan, Iqbal. 2006. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta : Bumi Aksara.
Furqon. 2009. Statistika Terapan untuk Penelitian. Cetakan ketujuh. Bandung : Alfabeta.
Sudjana .1996 . Metoda Statistika. Bandung : Tarsito Bandung
Usman, Husaini. 2006 . Pengantar Statistika. Jakarta : PT Bumi Aksara