Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Salah Pilih
Karya : Nur St. Iskandar
A. Menentukan Nomina
No
.
Paragra
f
Kalimat
1.
a. Di sebuah daerah di
Minangkabau, tinggal
sebuah keluarga.
Nomina
Nomina
Modifikatif
Nomina
Koordinatif
Nomina
Apositif
Di sebuah
daerah di
Minangkabau
(Subjek)
dalam
keluarga
tersebut.
(Objek
Penderita)
Seorang ibu
saudara
perempuanny
a dan seorang
anak
perempuan
(Subjek)
Anak
perempuan itu
bernama
Asnah, ia
adalah
(Subjek)
seorang anak
laki-laki
bernama Asri.
Mariati juga
(Subjek)
(Objek
Penderita)
b. Asri sayang terhadap Asnah
sebagaimana dia menyayangi
adik kandungnya.
Sebab masih
sepasukuan
(Subjek)
3
kepada
seorang gadis
cantik yang
baik rupa
maupun raut
wajahnya
yang lahir
dari keluarga
kaya dan
terpandang
gadis itu
bernama
Saniah.
(Objek
Penyerta)
mereka
berdua
(Subjek)
mengalami kecelakaan.
Akhirnya
Saniah pun
(Subjek)
a.Perantauannya
menghasilkan sesuatu yang
baik.
Tetapi
perasaan yang
(Subjek)
sesuatu yang
baik.
(Objek
Penderita)
a. Setibanya di Maninjau,
mereka disambut meriah oleh
warga yang sangat
menghormati Asri atas jasajasanya sebelum ia merantau
dulu.
Di tengah
rutinitas
mereka di
Jawa,
tepatnya di
Jakarta
(Subjek)
B. Menentukan Verba
No.
1.
Paragraf
Kalimat
Verba
Modifikatif
Verba
Koordinatif
Verba
Apositif
a. Di sebuah daerah di
Minangkabau, tinggal
sebuah keluarga.
b. Seorang ibu saudara
perempuannya, dan
seorang anak perempuan
terdapat dalam keluarga
tersebut. Anak perempuan
itu bernama Asnah, ia
adalah anak angkat dari
Mariati.
Verba
senang
dilayani
sedang
bersekolah
-
d. Seiring berjalannya
waktu, perasaan Asnah
terhadap Asri berubah.
a. Setelah beranjak
semakin dewasa, Asri
menyetujui keinginan
ibunya untuk menikah,
tetapi dia masih bingung
dalam mencari calon istri
untuk dirinya.
menyetujui
keinginan
b. Kemudian Asri
menjatuhkan pilihannya
kepada seorang gadis
cantik yang baik rupa
bertemu dan
meminta
berkata kasar
Meninggal
dunia
perasaan yang
dimiliki
saling
mencintai
a.Perantauannya
menghasilkan sesuatu yang
baik.
a. Setibanya di Maninjau,
mereka disambut meriah
oleh warga yang sangat
menghormati Asri atas
jasa-jasanya sebelum ia
merantau dulu.
berusaha
keras
Paragra
f
Kalimat
Konjungsi
a. Di sebuah daerah di
Minangkabau, tinggal sebuah
keluarga
d. Seiring berjalannya
waktu, perasaan Asnah
terhadap Asri berubah.
e. Walau demikian, Asnah tak
ingin Asri mengetahui
perasaannya.
f. Asnah dan Asri mengetahui
bahwa menurut adat istiadat
Minangkabau mereka tidak
boleh menikah.
1.
g. Sebab masih sepasukuan
yang berasal dari satu kaum.
2.
3.
4.
5.
6.
b. Kemudian Asri
menjatuhkan pilihannya
kepada seorang gadis cantik
yang baik rupa maupun
raut wajahnya yang lahir
dari keluarga kaya dan
terpandang gadis itu
bernama Saniah.
- Setelah menikah
- sebelum menikah
a.Perantauannya
menghasilkan sesuatu yang
baik.
dulu.
b. Berawal dari Asri yang
6
Paragraf
1.
Kalimat
a. Di sebuah daerah di
Minangkabau, tinggal sebuah
keluarga
Konjungsi
2.
2.
Bersekolah diJakarta
4.
- sebelum menikah
Jawa
a.Perantauannya menghasilkan
sesuatu yang baik.
b.Asri punya kedudukan yang
baik dan keduanya mempunyai
banyak teman di sana.
Jakarta
5
e.Mereka sangat rindu dengan
kampung kelahirannya itu
a. Setibanya di Maninjau,
mereka disambut meriah oleh
warga yang sangat
menghormati Asri atas jasajasanya sebelum ia merantau
Maninjau
dulu.
b. Berawal dari Asri yang salah
6
Kampung halaman
Paragra
Kalimat
Konjungsi
1.
a. Di sebuah daerah di
Minangkabau, tinggal sebuah
keluarga
b. Kemudian Asri
menjatuhkan pilihannya
kepada seorang gadis cantik
yang baik rupa maupun raut
wajahnya yang lahir dari
keluarga kaya dan terpandang
gadis itu bernama Saniah.
a.Perantauannya
menghasilkan sesuatu yang
baik.
a. Setibanya di Maninjau,
mereka disambut meriah oleh
warga yang sangat
menghormati Asri atas jasajasanya sebelum ia merantau
dulu.
Asnah
Asri
Saniah
pendendam.
Mariati
Siti Maliah
Mariah
b. Tokoh pembantu/latar
Hasan Basri
Ali
3) Sudut Pandang
Sudut pandang orang ketiga.
Kutipannya : Demi dilihat Ibu Mariati hal sedemikian, ia pun
tersenyum.
4) Alur
Menggunakan alur maju :
Asnah menggosok matanya dengan jarinya yang halus sebagai duri
landak itu. Kemudian dilekapkannyalah pipinya kepada orangtua itu.
5) Setting/ Latar
a.
Waktu
:
Seiring berjalannya waktu
Kuripan : Seiring berjalannya waktu, perasaan Asnah
terhadap Asri berubah.
Setelah beranjak dewasa
Kutipan : Setelah beranjak semakin dewasa, Asri
menyetujui keinginan ibunya untuk menikah, tetapi dia
masih bingung dalam mencari calon istri untuk dirinya.
Setelah menikah
Kutipan : Setelah menikah, mereka berdua pindah ke
Rumah Gedang milik keluarga Asri.
Setelah sempat beretmu dan meminta maaf kepada
suaminya
Kutipan : Akhirnya Saniah pun meninggal dunia
setelah sempat bertemu dan meminta maaf kepada
suaminya.
Setibanya di Maninjau
b. Tempat :
Di sebuah daerah di Minangkabau,
Kutipan : Di sebuah daerah di Minangkabau, tinggal
sebuah keluarga.
Ke Rumah Gedang milik keluarga Asri.
Kutipan : Setelah menikah, mereka berdua pindah ke
Rumah Gedang milik keluarga Asri.
Ke Jawa
Bahagia
Kutipan : Setibanya di Maninjau, mereka disambut
meriah oleh warga yang sangat menghormati Asri atas
jasa-jasanya sebelum ia merantau dulu.
6) Gaya Bahasa
1.
Dan di dalam mangkun itu ada rebusan daun jeruk tujuh macam,
yang masih suam-suam kuku, sedang uapnya naik keudara dengan
selesai. (Nur St. Iskandar, 2006:1) Gaya bahasa yang digunakan
adalah majas personifikasi.
2.
tak usah kakak cium, minum saja cepat-cepat! Obat ini sangat
mujarab, sudah banyak orang yang sembuh olehnya. (Nur St.
Iskandar, 2006:1) Gaya bahasa yang digunakan adalah majas
hiperbola.
3.
Kepada permaidani takkan berapa jahatnya dari kepada
tubuhku. (Nur St. Iskandar, 2006:2) Gaya bahasa yang digunakan
adalah majas personifikasi. 4.
Asnah! Mana anakku itu? Mukanya
akan jadi obat bagiku, Liah, bukan parasmu yang buruk dan bengis
ini. (Nur St. Iskandar, 2006:2) Gaya bahasa yang digunakan adalah
majas hiperbola.
5.
Ya, kalau Kakak memandang kecermin ituTapi lihat,
Kakak, bajuku sudah sembuh kena obat mujarab ini. (Nur St.
Iskandar, 2006:2) Gaya bahasa yang digunakan adalah majas ironi.
6.
Inilah saya, ibu, kata anak gadis itu dengan riang dan
tersenyum, sehingga tampaklah lesung pipit pada kedua belah
pipinya yang sebagai payuh dilayang itu. (Nur St. Iskandar, 2006:4)
Gaya bahasa yang digunakan adalah majas perumpamaan.
7.
Giginya yang putih sebagai gading itu kelihatan dua jajar
dengan indahnya. (Nur St. Iskandar, 2006:4) Gaya bahasa yang
digunakan adalah majas perumpamaan.
8.
Muka orang tua pun berseri-seri seperti matahari yang baru
terbit. (Nur St. Iskandar, 2006:4) Gaya bahasa yang digunakan adalah
majas perumpamaan. 9.
Ngeri sekali! Dan cahaya matahari pun
menjadi gangguan pula kepadaku. (Nur St. Iskandar, 2006:7) Gaya
bahasa yang digunakan adalah majas personifikasi.
10. Demi didengar Asnah perkataan yang akhir itu, mukanya yang
hening jernih iztu pun seakan-akan disaputi oeh awan yang
mengandung hujan. (Nur St. Iskandar, 2006:11) Gaya bahasa yang
digunakan adalah majas perbandingan. 11. Supaya berhak atas
sesuatunya, haruslah saya bekerja membanting tulang. (Nur St.
Iskandar, 2006:11) Gaya bahasa yang digunakan adalah majas
hiperbola. 12. Engkau tak usah bermuram durja, karena hal yang
merawankan hati ini. (Nur St. Iskandar, 2006:13) Gaya bahasa yang
digunakan adalah majas hiperbola. 13. Seperti anaknya tidak laku
kepada perempuan lain. Lebih panas lagi hatinya melihat St. Penghulu
sangat cinta kepada sabariah. Katanya, anaknya itu sudah
termakan cirit berendeng. (Nur St. Iskandar, 2006:14) Gaya bahasa
yang digunakan adalah majas perbandingan.
14. Asnah berteriak karena terkejut, mukanya pucat sebagai mayat.
(Nur St. Iskandar, 2006:25) Gaya bahasa yang digunakan adalah majas
perumpamaan. 15. Dadanya menjadi lapang rasanya, sebagai
terlepas daripada tekanan suatu benda yang berat. (Nur St. Iskandar,
2006:32) Gaya bahasa yang digunakan adalah majas hiperbola.
16. Pemandangan, pendengaran, dan perasaan bertukar, seakanakan kita beroleh kehidupan baru. (Nur St. Iskandar, 2006:36) Gaya
bahasa yang digunakan adalah majas personifikasi.
17. Akan tetapi pikirannya melayang-layang jua kemana-mana (Nur
St. Iskandar, 2006:44) Gaya bahasa yang digunakan adalah majas
personifikasi.
18. Menahan jerit sedih dan pilu, yang menyesak-nyesak hendak
keluar dari dadanya (Nur St. Iskandar, 2006:49) Gaya bahasa yang
digunakan adalah majas personifikasi.
19. Ketika masih kanak-kanak pun hatinya sudah tersangkut pada
Asri dengan kasih mesra yang tak terperikan (Nur St. Iskandar,
2006:49) Gaya bahasa yang digunakan adalah majas personifikasi.
20. Dan perasaan yang teramat manis bercampur sedih timbullah di
dalam hatinya (Nur St. Iskandar, 2006:49) Gaya bahasa yang
digunakan adalah majas personifikasi.
21. Ia mengeluh sekali lagi, hatinya remuk redam (Nur St. Iskandar,
2006:51) Gaya bahasa yang digunakan adalah majas hiperbola.
22. Alisnya yang seperti bentuk taji dan bulu matanya yang hitam
sebagai semut beriring (Nur St. Iskandar, 2006:53) Gaya bahasa yang
digunakan adalah majas perumpamaan.
23. Memang paras anak gadis itu tak ubah sebagai sekuntum bunga
yang baru kembang. (Nur St. Iskandar, 2006:53) Gaya bahasa yang
digunakan adalah majas perumpamaan.
24. Jam besar yang tergantung di dinding ruang tengah rumah
gedung itu sudah berbunyi lima kali, alamat hari sudah pukul lima
waktu subuh. (Nur St. Iskandar, 2006:76) Gaya bahasa yang digunakan
adalah majas personifikasi. 25. Kelihatanlah panas matahari
menerangi puncak bukit Barisan. (Nur St. Iskandar, 2006:76) Gaya
bahasa yang digunakan adalah majas personifikasi. 26. Panas itu
turun ke bawah dengan perlahan-lahan. (Nur St. Iskandar, 2006:76)
Gaya bahasa yang digunakan adalah majas personifikasi.
27. Makin lama panas itu makin menjalar masuk danau. (Nur St.
Iskandar, 2006:76) Gaya bahasa yang digunakan adalah majas
personifikasi.
28. Dan akhirnya sampailah panas itu ke pinggir danau yang di
sebelah timur. (Nur St. Iskandar, 2006:76) Gaya bahasa yang
digunakan adalah majas personifikasi.
29. Waktu berjalan juga dengan perlahan-lahan. (Nur St. Iskandar,
2006:78) Gaya bahasa yang digunakan adalah majas personifikasi.
30. Ingatannya terbang kemana-mana. (Nur St. Iskandar, 2006 :84)
Gaya bahasa yang digunakan adalah majas personifikasi.
31. Matahari hampir terbenam, hilang di bukit Barisan. (Nur St.
Iskandar, 2006:87) Gaya bahasa yang digunakan adalah majas
personifikasi.
32. Tidak silau lagi mata menentang maharaja siang yang hendak
masuk ke peraduannya itu. (Nur St. Iskandar, 2006:87) Gaya bahasa
yang digunakan adalah majas personifikasi.
33. Pada pemandangan Asri adalah dia sebagai seorang bidadari
yang baru turun dari kayangan. (Nur St. Iskandar, 2006:87) Gaya
bahasa yang digunakan adalah majas perumpamaan.
34. Bencana Rangkayo Saleah yang sangat hebat itu telah menyayatnyayat hati jantungnya. (Nur St. Iskandar, 2006:89) Gaya bahasa yang
digunakan adalah majas personifikasi.
35. Bahwa cinta itu pada perempuan biasanya mula-mula terbit di
dalam hati, kemudian baru sampai ke mulut. (Nur St. Iskandar,
2006:120) Gaya bahasa yang digunakan adalah majas personifikasi.
36. Ketika matahari terbit dan cahayanya masuk ke kamar dari
jendela, maka orang tua itu pun membeliakan matanya serta
memandang ke hadapan dengan tenang. (Nur St. Iskandar, 2006:161)
Gaya bahasa yang digunakan adalah majas personifikasi.
37. Dan tidak lama sesudah itu napasnya pun hilang dengan
selesai. (Nur St. Iskandar, 2006:163) Gaya bahasa yang digunakan
adalah majas personifikasi. 38. Matahari sudah mulai naik dan
kebanyakan orang sudah pergi ke pekerjaannya masing-masing. (Nur
St. Iskandar, 2006:164) Gaya bahasa yang digunakan adalah majas
personifikasi.
39. Sebentar antaranya terdengar pula gemanya, yang berbalik dari
bukit yang menahan bunyi itu. (Nur St. Iskandar, 2006:164) Gaya
bahasa yang digunakan adalah majas personifikasi.
40. Ia tidak tahu dan ingat, bahwa perasaan itu sudah memberi
bahagia kepadanya. (Nur St. Iskandar, 2006:171) Gaya bahasa yang
digunakan adalah majas personifikasi.
41. Akan tetapi ketika dipandanginya muka Asri yang pucat sebagai
mayat itu keheranannya itu pun bertukar dengan takut dan
khawatir. (Nur St. Iskandar, 2006:175)
Gaya bahasa yang digunakan adalah majas perumpamaan
42. Badannya gemetar, dadanya turun naik dengan kencang. (Nur
St. Iskandar, 2006:177)
Gaya bahasa yang digunakan adalah majas hiperbola.
43. Awan berarak di atas air, melindungi biduk-biduk yang
bersimpang siur itu. (Nur St. Iskandar, 2006:209)
Gaya bahasa yang digunakan adalah majas personifikasi.
44. Sejurus lamanya mereka itu tengah lurus-lurus, seperti matahari
dengan bulan. (Nur St. Iskandar, 2006:244)
Gaya bahasa yang digunakan adalah majas perumpamaan.
7) Amanat