Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
KONSEP DASAR
A. Pengertian
Menurut Reksoprodjo (1996) tumor (neoplasma) didefinisikan sebagai
penyakit pertumbuhan sel-sel baru yang tidak terbatas, tidak ada koordinasi
dengan jaringan sekitarnya dan tidak berfungsi fisiologisnya. Senada dengan
pendapat di atas, Tjarta (1991) mengemukakan neoplasma adalah kumpulan
sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus-menerus secara
tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak
berguna bagi tubuh.
Ahli lain berpendapat bahwa tumor adalah massa abnormal dari sel-sel
yang mengalami proliferasi (Price, et. all, cit.Abrams, 1995). Pengertian lain
tumor adalah pembengkakan yang disebabkan oleh macam-macam kondisi,
seperti karena inflamasi atau kuman (Long, cit.Zack, et. all, 1996).
Sedangkan menurut Willis (1995) menyatakan bahwa neoplasma
adalah massa jaringan abnormal dengan pertumbuhan berlebihan dan tidak ada
koordinasi dengan pertumbuhan jaringan normal, dan tetap tumbuh dengan
cara berlebihan setelah stimulus yang menimbulkan perubahan tersebut
berhenti.
2. Karsinogen
Di dalam alam banyak terdapat karsinogen, yaitu zat atau bahan yang
dapat menimbulkan tumor/ kanker. Ada beberapa macam karsinogen,
yaitu:
a. Karsinogen Kimiawi
Pada saat ini telah ditemukan lebih dari 2000 jenis karsinogen yang
berupa zat kimia sehingga dapat dikatakan hampir tidak ada orang
yang bebas dari karsinogen. Karsinogen kimiawi dapat berupa:
1) Karsinogen alami
Banyak sekali karsinogen yang ditemukan di alam bebas seperti:
a) Bahan organik
(1) Aflatoxin
Terdapat pada biji kacang-kacangan yang ditumbuhi jamur
aspergillus flamus, alfatoxin itu dapat menimbulkan tumor
ganas.
(2) Cycasin dari biji cycad
(3) Safide dari akar sassafras
(4) Alkaloida dari golden raqwant
(5) Nitrosamin dalam berbagai makanan dan minuman
b) Anorganik
(1) Berryllium
(2) Cadmium
(3) Plumbum
(4) Chromium
(5) Arsenikum
(6) Asbes
(7) Radium
2) Karsinogen buatan manusia
Karsinogen buatan manusia digunakan untuk:
a) Bahan industri di pabrik-pabrik seperti:
(1) Arang dan tir
(2) Cat
(3) Petrokimia
(4) Tekstil
(5) Karet
(6) Kulit
(7) Plastik
(8) Kayu
b) Obat-obatan
(1) Arsen
(2) Chlornaphazine
(3) Immunosupresif
(4) Kontrasepsi
c) Pestisida
seperti
karbondioksida,
karbonmonoksida,
Sinar yang dapat mengadakan ionisasi air dan elektrolit dalam jaringan
ialah sinar X atau sinar rntgen dan sinar- UV (Ultraviolet). Dengan
adanya ionisasi air dan elektrolit dalam jaringan, akan tindakan
desintegrasi sel dan bila disentegrasi loerat sel akan mati.
Karena radiasi mungkin timbul malformasi sel, gangguan mitosis,
mutasi gen. Ini semua dapat mengakibatkan timbulnya pembentukan
sel yang tak terkontrol.
c. Virus
Ada 3 janis virus yang dapat menimbulkan tumor yaitu virus DNA(Deoksi Ribonucleac Acid), RNA(Ribo Nucleac Acid) dan Restroid.
1) Virus De-oksi Ribonucleac Acid
Dan bermacam-macam virus De-oksi Ribonucleac Acid, seperti:
a) Virus papava
b) Virus edemona
c) Virus herpes
d) Virus hepatitis B
2) Virus Ribo Nucleic Acid.
Virus Ribo Nucleic Acid dapat digolongkan menjadi 3 tipe, yaitu A,
B dan C tergantung morvologinya yang tampak pada mikroskop
elektron.
a) Virus Tipe A
b) Virus Tipe B, Virus tumor mamae
c) Virus Tipe C, Virus sarkoma dan leukimia
3) Virus rektroid (Virus sektropspokon).
d. Hormon
Hormon menimbulkan hanya pada beberapa organ saja, yaitu
payudara, uterus, dan prostat.
e. Iritasi kronik
(3) Alkohol
(4) Makanan asin, diasap, dipanggang
(5) Nitrate dan pengawet makanan nitrite
(6) Kalori tinggi.
dan
ini
mengurangi
10
Pathways
11
D. Pengkajian Fokus
Pada post operasi exisi tumor pada pipi. Menurut Doenges (2000),
pengkajian fokus pada klien dengan exisi tumor pada pipi (pasca operasi)
adalah:
1. Integritas ego
Gejala
Tanda
2. Makanan/ cairan
Gejala
Tanda
3. Neurosensori
Gejala
Tanda
4. Nyeri/ kenyamanan
Gejala
Tanda
12
5. Pernapasan
Tanda
6. Keamanan
Gejala
7. Penyuluhan/ Pembelajaran
Gejala
tumor/
kanker
atau
Rencana pemulangan:
Dapat memerlukan bantuan dalam persiapan makan atau
pemasukan diit
Membutuhkan bantuan dalam pengobatan/ rehabilitasi
keputusan, aktivitas perawatan diri, pemeliharaan di
rumah.
E. Fokus Intervensi
1. Risiko tinggi terhadap bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan
dengan trauma pada jaringan lunak/ jalan napas, cedera atau bedah.
(Doenges, 2000).
Tujuan
13
Rencana intervensi:
a. Selidiki keluhan nyeri/ perhatikan lokasi, intensitas (Skala 0 10) dan
faktor pemberat/ penghilang.
b. Anjurkan pasien untuk melaporkan nyeri segera saat timbul
c. Anjurkan bernapas melalui hidung pengganti mulut
14
15
Tujuan
16