Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
TESIS
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat guna
memperoleh derajat sarjana S-2 Magister Manajemen
Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro
Oleh :
Rohadi Widodo, SH
NIM. C4A008091
Sertifikasi
Saya, Rohadi Widodo, SH, yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa
tesis yang saya ajukan ini adalah hasil karya saya sendiri yang belum pernah
disampaikan untuk mendapatkan gelar pada program magister manajemen ini
ataupun pada program lainnya. Karya ini adalah milik saya, karena itu
pertanggungjawabannya sepenuhnya berada di pundak saya.
Maret 2010
Rohadi Widodo
PENGESAHAN TESIS
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Tesis berjudul :
Pembimbing Utama
Pembimbing Anggota
Kupersembahkan kepada :
Keluarga, Perusahaan, dan Almamater
ABSTRACT
ABSTRAKSI
Turnover intention dapat berdampak pada penurunan kinerja karyawan maka
perlu diketahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap turn over intention agar
turnover intention karyawan dapat ditekan. Menurut Dessler (1992), keberhasilan
perusahaan sangat dipengaruhi oleh kinerja karyawannya. Berbagai cara bisa
ditempuh untuk memperoleh kinerja karyawan yang efektif dan efisien. Hasil
survai pendahuluan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa jumlah karyawan
outsourcing tahun 2009 di PT. PLN (Persero) APJ Yogyakarta adalah 76.15%
dari total jumlah karyawan yang ada dengan tingkat turnover mencapai 7.17%.
Karyawan outsourcing tersebut menempati posisi-posisi strategi (penting) dalam
business unit yang dijalankan PLN. Berdasarkan hal tersebut maka karyawan
outsourcing tidak dapat disamakan dengan karyawan tetap karena karyawan
outsourcing melakukan aktivitas perusahaan yang didelegasikan kepadanya yang
terikat dalam suatu kontrak kerja sama. Oleh karena itu komitmen organisasional
dari karyawan outsourcing perlu diteliti karena dapat berdampak pada kinerjanya.
Untuk menjawab permasalahan penelitian, dikembangkan sebuah model
penelitian empiris dengan menggunakan empat variabel penelitian yaitu
keamanan kerja, komitmen organisasi, turnover intention, dan kinerja karyawan.
Dari keempat variabel tersebut dirumuskan lima hipotesis penelitian. Dalam
penelitian ini data primer diperoleh secara langsung dari responden melalui
penyebaran kuesioner kepada karyawan outsourcing PT. PLN (Persero) APJ
Yogyakarta. Adapun jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 142 responden dengan teknik analisis yang digunakan adalah Structural
Equation Modeling.
Hasil pengujian hipotesis berdasarkan nilai Critical Ratio (CR) dan nilai
probability menunjukkan bahwa keamanan kerja berpengaruh negatif terhadap
turn over intention, komitmen organisasi berpengaruh negatif terhadap turn over
intention, turnover intention berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan,
keamanan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, dan komitmen
organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
Kata kunci
: keamanan kerja,
intention, kinerja
komitmen
organisasional,
turnover
KATA PENGANTAR
Tak ada kata yang lebih layak dipaparkan di sini kecuali ucapan syukur
kepada Tuhan karena hanya dengan rahmat-Nya dalam setiap perjuangan hidup
penulis maka tugas akhir untuk meraih gelar Magister Manajemen ini
terselesaikan.
Disamping itu, penulis juga ingin menyampaikan terima kasih kepada
banyak pihak yang telah terlibat dan memberi bantuan yang tak terhingga kepada
penulis hingga terselesaikannya penulisan tesis ini. Kiranya tidak mungkin
melunasi hutang budi penulis kepada mereka semua. Hanyalah ucapan terima
kasih yang saat ini mampu penulis haturkan kepada mereka semua.
Melalui kesempatan ini tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Dr.
Hj. Indi Djastuti, MS selaku Pembimbing Utama dan Dr. Suharnomo, M.Si
selaku pembimbing Anggota yang selama proses penyusunan tesis ini telah
memberikan komentar, saran, kritik dan koreksi dengan penuh perhatian sejak
awal penyusunan proposal hingga selesainya tesis ini.
Kepada semua Staff Pengajar di Program Magister Manajemen Universitas
Diponegoro Semarang yang telah memberikan tambahan bekal ilmu yang sangat
berguna dalam penyusunan tesis ini maupun dalam praktek di perusahaan, penulis
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Kepada semua Staff Karyawan di Program Magister Manajemen Universitas
Diponegoro Semarang yang telah membantu proses studi sehingga studi ini dapat
berjalan dengan lancar dan baik.
Kepada semua responden karyawan outsourcing PT. PLN Persero APJ
Yogyakarta yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjawab kuesioner
penelitian.
Terselesaikannya tesis ini juga tidak terlepas dari peran isteri dan putra
putriku terkasih yang semuanya sangat memperhatikan dan mengasihi penulis
serta senantiasa memberikan dorongan dan doa sehingga akhirnya dengan penuh
kepercayaan diri penulis berani menyelesaikan tesis ini. Kepada mereka penulis
ucapkan terima kasih secara khusus.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, namun
bagaimanapun tidak ada suatu usaha besar yang akan berhasil jika tanpa dimulai
dari usaha yang kecil dan tidaklah ada suatu usaha yang dapat berkembang
menjadi lebih baik tanpa adanya keberanian untuk berbuat salah dan dikritik.
Akhir kata, terbetik harapan bahwa sesuatu yang kecil ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.
Semarang,
Maret 2010
Penulis
DAFTAR ISI
Sertifikasi ........................................................................................................
ii
iii
iv
Abstract ...........................................................................................................
Abstraksi .........................................................................................................
vi
vii
ix
xi
xii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
10
10
13
15
16
2.2
21
2.3
25
2.4
27
BAB III
BAB IV
BAB V
METODE PENELITIAN
3.1
31
3.2
31
3.3
33
3.4
34
ANALISIS DATA
4.1
4.2
44
Analysis) .........................................................................
47
4.3
56
4.4
64
4.5
65
Kesimpulan ....................................................................
72
5.2
72
5.3
74
5.4
76
5.5
76
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Tabel 1.2
Tabel 3.1
32
Tabel 3.2
Persamaan
Pengukuran
(Measurement
Model)
dan
38
Tabel 3.3
40
Tabel 4.1
43
Tabel 4.2
44
Tabel 4.3
45
Tabel 4.4
46
Tabel 4.5
47
Tabel 4.6
Tabel 4.7
48
50
Tabel 4.8
51
Tabel 4.9
Tabel 4.10
53
54
Tabel 4.11
55
Tabel 4.12
58
Tabel 4.13
59
Tabel 4.14
60
Tabel 4.15
63
Tabel 4.16
64
Tabel 4.17
66
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
26
Gambar 2.2
27
Gambar 2.3
28
Gambar 2.4
29
Gambar 2.5
30
Gambar 3.1
36
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambar 4.3
Gambar 4.5
51
Gambar 4.4
48
52
55
57
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
tidak kondusif dan juga berdampak pada meningkatnya biaya sumber daya
manusia. .
Survey Global Strategi Rewards 2007/2008 yang dilakukan oleh Watson
Wyatt menemukan, umumnya karyawan atau individu berani memutuskan untuk
berpindah kerja dikarenakan alternatif pekerjaan yang ada tersedia dalam jumlah
yang melimpah, sehingga tidak ada kesulitan bagi karyawan yang mengundurkan
diri untuk mendapatkan pekerjaan kembali. Kondisi yang ada di negara Indonesia
tidaklah demikian, jumlah pengangguran berbanding terbalik dengan lapangan
pekerjaan yang tersedia. Namun demikian, walaupun lapangan pekerjaan yang
tersedia sangat terbatas jumlahnya, fakta yang ada justru menunjukkan tingkat
turnover yang tinggi di Indonesia. Tingkat turnover yang terjadi di Indonesia
untuk posisi-posisi penting (level managerial dan diatasnya) umumnya berkisar
10-12% pertahun. Demikian pula dengan penelitian yang dilakukan Pramesti
Dewi dan Mubasysyir Hasanbasri (2007) menemukan 75% responden memiliki
keinginan untuk keluar dari perusahaan. Hal serupa ditemukan melalui penelitian
yang dilakukan di PT. IndoC sebuah perusahaan di bidang pembuatan kemasan
plastik jenis foodgrade menemui kenyataan bahwa setiap tahun sebanyak 35%
karyawannya mengundurkan diri (Kurniasari, Unair).
Penelitian ini dilakukan di PT. PLN (Persero) APJ Yogyakarta. Data 2009
menunjukkan bahwa dari 1044 karyawan PT. PLN (Persero) APJ Yogyakarta,
sebanyak 795 karyawan (76.15%) adalah karyawan outsourcing sedangkan
karyawan tetapnya hanya berjumlah 249 orang. Pegawai-pegawai outsourcing
tersebut juga menempati posisi-posisi strategis (penting) dalam tubuh PLN.
Tabel 1.1
Data Jumlah dan Jabatan Karyawan Outsourcing PT. PLN (Persero) APJ
Yogyakarta
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Jumlah
419
166
63
22
12
8
7
16
82
795
Jumlah
14
11
12
1
5
1
1
1
11
57
Dari data dalam Tabel 1.2 di atas menunjukkan bahwa selama tahun 2009
terdapat 57 (7.17%) pegawai outsourcing PT. PLN (Persero) APJ Yogyakarta
yang keluar / pindah kerja.
Turnover intention dapat berdampak pada penurunan kinerja karyawan
maka perlu diketahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap turnover intention
agar turnover intention karyawan dapat ditekan. Menurut Dessler (1992),
keberhasilan perusahaan sangat dipengaruhi oleh kinerja karyawannya. Berbagai
cara bisa ditempuh untuk memperoleh kinerja karyawan yang efektif dan efisien.
Untuk meraihnya manajemen perlu mendapatkan komitmen dari karyawan
terhadap organisasinya karena komitmen karyawan pada organisasi menunjuk
pada pengidentifikasian dengan tujuan organisasi, kemampuan mengarahkan
segala daya untuk kepentingan organisasi, dan ketertarikan untuk tetap menjadi
bagian organisasi (Mowday, Steers & Porter, 1979).
Organisasi yang mampu memberikan perhatian yang penuh dan membuat
karyawan percaya terhadap organisasi akan memperoleh komitmen karyawan.
Komitmen karyawan terhadap organisasi akan membuat karyawan setia pada
organisasi dan bekerja dengan baik untuk kepentingan organisasi (Yuwalliatin,
2006). Keadaan ini sangat baik bagi pencapaian tujuan organisasi karena
organisasi mendapat dukungan penuh dari anggotanya sehingga dapat
berkonsentrasi secara penuh pada tujan yang diprioritaskan. Morrison (1997)
menyatakan bahwa komitmen merupakan faktor yang penting bagi organisasi
karena : (1) pengaruhnya bagi turnover dan (2) hubungannya dengan kinerja yang
1.2.
Rumusan Masalah
Keinginan untuk pindah (turnover intention) merupakan sinyal awal
1.3.
Pertanyaan Penelitian
Atas dasar beberapa hasil studi penelitian terdahulu dan fenomena
turnover
intention
berpengaruh
terhadap
kinerja
karyawan
1.4
Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah penelitian dan pertanyaan penelitian yang telah
pengaruh
keamanan
kerja
terhadap
kinerja
karyawan
1.5
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan nantinya dapat memberikan manfaat bagi pihak
akademisi dari bidang manajemen, khususnya mengenai pengaruh keamanan
kerja dan komitmen organisasi terhadap turnover intention dan kinerja
karyawan.
2. Manfaat Manajerial
Disamping itu penelitian ini juga berguna sebagai bahan masukan bagi
manajemen, khususnya manajemen PT. PLN (Persero) APJ Yogyakarta,
dalam mengelola karyawan untuk meningkatkan efektifitas organisasi.
BAB II
TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN MODEL
PENELITIAN
2.1
Telaah Pustaka
2.1.1
Kinerja
Kinerja merupakan hasil yang telah dicapai dari apa yang telah dilakukan
adalah
daya
energi
yang
mendorong,
mengarahkan
dan
mempertahankan perilaku.
Sedangkan menurut Mc. Cormick dan Tiffin (1994), terdapat dua variable
yang dapat mempengaruhi kinerja, yaitu:
1. Variable individu
Variable individu terdiri dari pengalaman, pendidikan, jenis kelamin, umur,
motivasi, keadaan fisik, kepribadian, dan sikap.
2. Variable situasional
Variable situasional yaitu variable yang menyangkut factor fisik dan pekerjaan
yang meliputi metode kerja, pengaturan dan kondisi, perlengkapan kerja,
pengaturan ruang kerja, kebisingan, penyinaran dan temperature. Kemudian
factor social dari organisasi yang meliputi kebijakan, jenis latihan dan
pengalaman, sistem upah, dan lingkungan sosial.
Korelasi antara kinerja dengan kepuasan menurut Lopez (1982)
mempunyai tingkat signifikan tinggi. Kinerja diukur dengan instrument yang
dikembangkan dalam studi yang tergabung dalam ukuran kinerja secara umum
kemudian diterjemahkan ke dalam penilaian perilaku secara mendasar, meliputi:
kuantitas kerja, kualitas kerja, pengetahuan tentang pekerjaan, pendapat atau
pernyataan yang disampaikan, dan perencanaan kerja.
Menurut Ivancevich (1993) mengevaluasi kinerja karyawan dapat
dilakukan dalam dua kategori, yaitu: pertama, terhadap karyawan teknik, yang
mencakup kompetensi teknis, kesanggupan mencukupi kebutuhan sendiri,
2.1.2
2.1.3
Turnover Intention
Keinginan untuk pindah atau turnover intention adalah kecenderungan
oleh Babakus et al. (1999); Netemeyer et al. (1990); dan Sager (1994) dalam
Grant et al, (2001).
2.1.4
Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi merupakan usaha mendefinisikan dan melibatkan
diri dalam organsasi dan tidak ada keinginan meninggalkannya (Robbins, 2006).
Steers dan Porter (1987) mendefinisikan komitmen merupakan sikap seseorang
dalam mengidentifikasikan dirinya terhadap organisasi beserta nilai-nilai dan
tujuannya serta keinginan untuk tetap menjadi anggota untuk mencapai tujuan.
Komitmen organisasi menunjuk pada pengidentifikasian dengan tujuan organisasi,
kemampuan mengarahkan segala daya untuk kepentingan organisasi, dan
ketertarikan untuk tetap menjadi bagian organisasi (Mowday, Steers & Porter,
1979). Mowday, dkk (1982) dalam Luthans (2006) menjelaskan bahwa sebagai
sikap, komitmen organisasi paling sering didefinisikan sebagai 1) keinginan kuat
untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu, 2) keinginan untuk berusaha keras
sesuai keinginan organisasi, dan 3) keyakinan tertentu, penerimaan nilai, dan
tujuan organisasi. Dengan kata lain, ini merupakan sikap yang merefleksikan
loyalitas karyawan pada organisasi dan proses berkelanjutan dimana anggota
organisasi mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan keberhasilan
serta kemajuan yang berkelanjutan.
dengan
tujuan
untuk
memprediksi
faktor-faktor
yang
sebagai diberikannya kesempatan yang sama untuk ikut serta dalam proses
rasa ikut memiliki pegawai pada perusahaannya dan kompetisi, dan (3) faktor
eksternal yang meliputi kewenangan, pengaruh kelompok kerja, imbalan dan
insentif.
Jika karyawan merasa bahwa perusahaan tempatnya bekerja saat ini dapat
memberikan jaminan mengenai faktor-faktor yang tercakup dalam keamanan
kerja maka kepuasan dan kinerja pegawai akan meningkat. Berdasarkan buktibukti empiris keamanan kerja merupakan determinan penting bagi kesehatan
tenaga kerja, kehidupan fisik dan psikologis karyawan (Jacobson, 1991),
pengunduran diri karyawan (Arnold and Feldman, 1982); retensi karyawan
(Ashford et al, 1989; Davy et al, 1997; Vinokur-Kaplan et al, 1994), dan
komitmen organisasional (Ashford et al, 1989; Bhuian and Islam, 1996; Iverson,
1996).
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis pertama yang dirumuskan
adalah:
H1 : Keamanan kerja berpengaruh negatif terhadap turnover intention
Komitmen Organisasi dan Turnover Intention
Komitmen organisasi merupakan usaha mendefinisikan dan melibatkan
diri dalam organsasi dan tidak ada keinginan meninggalkannya. Organisasi yang
mampu memberikan perhatian yang penuh dan membuat karyawan percaya
terhadap organisasi akan memperoleh komitmen karyawan. Komitmen karyawan
terhadap organisasi akan membuat karyawan setia pada organisasi dan bekerja
dengan baik untuk kepentingan organisasi (Yuwalliatin, 2006). Keadaan ini sangat
baik bagi pencapaian tujuan organisasi karena organisasi mendapat dukungan
penuh dari anggotanya sehingga dapat berkonsentrasi secara penuh pada tujan
yang diprioritaskan. Morrison (1997) menyatakan bahwa komitmen merupakan
faktor yang penting bagi organisasi karena : (1) pengaruhnya bagi turnover dan
nilai yang dianutnya sejalan dengan nilai-nilai yang diterapkan dalam organisasi
maka hal ini akan mendorong karyawan tersebut untuk mencapai tujuan
organisasi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Supriyanto dan Suhadak (2005),
Poznanski, Peter dan Bline (1997), dan Yuwalliatin (2006) secara signifikan
menunjukkan adanya pengaruh komitmen kerja terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis pertama yang dirumuskan
adalah:
H5 : Komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan
Gambar 2.1
Pengembangan Model Penelitian
Keamanan
Kerja
H4
H1
H3
Turn Over
Intention
Kinerja
Karyawan
H2
Komitmen
Organisasi
H5
H2
H3
H4
H5
Keamanan
Kerja
Komitmen Organisasi
Variabel komitmen organisasi yang diteliti dalam penelitian ini secara
operasional didefinisikan sebagai sikap yang merefleksikan loyalitas karyawan
pada
organisasi
dan
proses
berkelanjutan
dimana
anggota
organisasi
Komitmen
Organisasi
Turnover Intention
Variabel turnover intention adalah kecenderungan atau tingkat dimana
seorang karyawan memiliki kemungkinan untuk meninggalkan perusahaan.
Indikator yang dipergunakan untuk mengetahui intensi turnover dikembangkan
dari hasil penelitian Chen & Francesco (2000) yang meliputi:
1. Pikiran untuk keluar (X8)
2. Keinginan untuk mencari lowongan pekerjaan lain (X9)
3. Adanya keinginan untuk meninggalkan organisasi dalam beberapa
bulan mendatang (X10)
Gambar 2.4
Indikator Variabel Turnoer Intention
Turnover
Intention
Kinerja Karyawan
Variabel kinerja yang diteliti dalam penelitian ini secara operasional
didefinisikan sebagai hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan,
dikerjakan seseorang dalam melaksanakan kinerja atau tugas. Untuk mengukur
variabel kinerja, digunakan enam indikator yang dikembangkan oleh Beker &
Klimoski, 1999, yaitu :
1. Kualitas pekerjaan (X11)
2. Kuantitas pekerjaan (X12)
3. Sikap (X13)
4. Kerjasama (X14)
5. Komunikasi (X15)
6. Kinerja keseluruhan (X16)
Gambar 2.5
Indikator Variabel Kinerja Karyawan
Kinerja
Karyawan
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan explanatory research dengan pendekatan
kausalitas, yaitu penelitian yang ingin mencari penjelasan dalam bentuk hubungan
sebab akibat (cause effect) antar beberapa konsep atau beberapa variabel atau
beberapa strategi yang dikembangkan dalam manajemen (Ferdinand, 2006).
3.2.
3.2.1.
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan outsourcing PT. PLN
Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang
relatif sama dan dianggap bisa mewakili populasi (Singarimbun, 1991). Penentuan
jumlah sampel untuk analisis Structural Equation Modeling menggunakan rumus
(Ferdinand, 2005):
Jumlah sampel = jumlah indikator x 5 sampai 10
Karena dalam penelitian ini terdapat 16 indikator, maka jumlah sampel yang
digunakan adalah:
Sampel minimum
= Jumlah indikator X 5 = 16 X 5
= 80 Responden.
= 160 Responden.
Selanjutnya Hair, dkk dalam Ferdinand (2005) menemukan bahwa ukuran yang
sampel sesuai untuk SEM adalah antara 100 200 sampel. Dengan mengacu pada
pendapat Hair maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
160 responden.
3.2.3.
Sampel
Jumlah
Pembaca Meter
419
Pelayanan Gangguan
166
63
Pelayanan Pelanggan
22
It / Pengolahan Data
12
Administrasi Teknik
Administrasi Keuangan
Administrasi Umum
16
Lain Lain
82
Jumlah
795
419
x160
795
166
x160
795
63
x160
795
22
x160
795
12
x160
795
8
x160
795
7
x160
795
16
x160
795
82
x160
795
= 84
= 33
= 13
=5
=3
=2
=1
=3
= 16
160
3.3.
Sangat Setuju
3
Data primer yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data persepsi
responden terhadap variabel keamanan kerja, komitmen organisasi, turn over
intention, dan kinerja karyawan.
2. Data sekunder
Data sekunder mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang
telah ada. Data sekunder yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data
tentang gambaran umum PT. PLN (Persero) APJ Yogyakarta dan daftar nama
karyawan outsourcing.
3.4.
Teknik Analisis
Untuk menganalisis data yang diperoleh melalui kuesioner, terdapat dua
Analisis Konfirmatori
Disebut sebagai teknik analisis confirmatory factor karena pada tahap ini
model akan mengkonfirmasi apakah indikator yang diamati dapat mencerminkan
faktor yang dianalisis. Terdapat uji dasar dalam confirmatory factor analysis yaitu
uji signifikansi bobot factor. Uji signifikansi bobot factor dilakukan untuk
menguji apakah sebuah indikator dapat digunakan untuk mengkonfirmasi bahwa
indikator itu dapat bersama-sama dengan indikator lainnya menjelaskan sebuah
variabel laten. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan dua tahapan analisis,
yaitu analisis terhadap nilai standardized regression weight dan analisis bobot
factor (Ferdinand, 2006):
1.
Bobot Faktor
Bobot faktor menunjukkan kuatnya dimensi-dimensi itu membentuk faktor
latennya. Bobot faktor dapat dianalisis dengan menggunakan uji-t yang dalam
analisis SEM uji-t identik dengan nilai Critical Ratio (CR).
3.4.2.
Analisis Inferensial
Untuk menguji model dan hubungan yang dikembangkan dalam penelitian
ini diperlukan suatu teknik analisis. Adapun teknik analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Structural Equation Modeling (SEM) yang dioperasikan
melalui progam AMOS 4.01. Alasan SEM adalah karena SEM merupakan
sekumpulan teknik-teknik statistical yang memungkinkan pengukuran sebuah
rangkaian hubungan yang relative rumit secara simultan. Permodelan penelitian
melalui SEM memungkinkan seorang peneliti dapat menjawab pertanyaan
penelitian yang bersifat regresif maupun dimensional (yaitu mengukur apakah
dimensi-dimensi dari sebuah konsep). SEM juga dapat mengidentifikasi dimensidimensi sebuah konsep atau konstruk dan pada saat yang sama SEM juga dapat
mengukur pengaruh atau derajat hubungan factor yang dapat diidentifikasikan
dimensi-dimensinya (Ferdinand, 2005).
1.
2.
X1
X2
Keamanan
Kerja
X11
X3
X12
X8
X9
X6
Kinerja
Karyawan
X13
X14
X10
X4
X5
Turn Over
Intention
X15
X16
Komitmen
Organisasi
X7
Konstruk Eksogen
Konsruk eksogen pertama adalah keamanan kerja yang dipostulasikan
mempunyai hubungan negatif terhadap turn over intention dan
mempunyai hubungan positif dengan kinerja karyawan.
Konsruk
eksogen
kedua
adalah
komitmen
organisasi
yang
Konstruk Endogen
Konstruk endogen pertama adalah turn over intention yang
dipengaruhi oleh keamanan kerja dan komitmen organisasi.
b.
Persamaan Struktural
Dirumuskan untuk menyatakan hubungan kausalitas antara berbagai
konstruk, dan biasanya disusun dengan pedoman sbb:
Variabel endogen = Variabel eksogen + Variabel Endogen + Error
Tabel 3.2
Persamaan Pengukuran (Measurement Model) dan Persamaan Struktural
Persamaan Pengukuran
Konstruk Eksogen :
Keamanan Kerja
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
Komitmen Organisasi
Konstruk Endogen :
Turn Over Intention
Kinerja Karyawan
=
=
=
=
=
=
=
1 1 + 1
2 1 + 2
3 1 + 3
4 2 + 4
5 2 + 5
6 2 + 6
7 2 + 7
X8 = 8 1 + 8
X9 = 9 1 + 9
X10 = 10 1 + 10
X11 = 11 2 + 11
X12 = 12 2 + 12
X13 = 13 2 + 13
X14 = 14 2 + 14
X15 = 15 2 + 15
X16 = 16 2 + 16
Model Persamaan Struktural
4.
5.
identifikasi
pada
prinsipnya
adalah
masalah
mengenai
Asumsi SEM
dapat
diambil
adalah
mengeluarkan
variable
yang
c.
Uji Reliabilitas
masing-masing
indikator
itu
mengindikasikan
sebuah
( Std .Loading )
Construct Reliability =
( Std .Loading ) + j
2
Std .Loading
Std .Loading
+ j
Dimana:
Std. Loading diperoleh langsung dari standardized loading
untuk tiap-tiap indikator (diambil dari perhitungan komputer)
7.
Indeks Modifikasi
Indeks modifikasi memberikan gambaran mengenai mengecilnya nilai chisquare bila sebuah koefisien diestimasi. Hal lain yang perlu diperhatikan
adalah dalam memperbaiki tingkat kesesuaian modelnya, dimana hanya
dapat dilakukan bila ia mempunyai dukungan dan justifikasi yang cukup
terhadap perubahan secara teoritis (Ferdinand, 2005).
BAB IV
ANALISIS DATA
Tabel 4.1
Hasil Distribusi Kuesioner
Keterangan
Jumlah
160
15
Total
18
142
4.1
Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif ini dilakukan terhadap data karakteristik responden.
4.1.1
Jenis Kelamin
Analisis deskriptif pertama dilakukan untuk mengetahui distribusi responden
Tabel 4.2
Distribusi Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin
Frekuensi
Pria
127
89.4
Wanita
15
10.6
Jumlah
142
100
4.1.2
Umur
Analisis deskriptif kedua dilakukan untuk mengetahui distribusi responden
Tabel 4.3
Distribusi Umur Responden
Umur
Frekuensi
18 22 th
6.3
23 27 th
13
9.2
28 32 th
24
16.9
33 37 th
64
45.1
38 42 th
32
22.5
Jumlah
142
100
4.1.3
Pendidikan
Analisis deskriptif ketiga dilakukan untuk mengetahui distribusi responden
Tabel 4.4
Distribusi Pendidikan Responden
Pendidikan
Frekuensi
SMA
129
90.8
D3
12
8.5
S1
0.7
142
100
Jumlah
4.1.4
Masa Kerja
Analisis deskriptif keempat dilakukan untuk mengetahui distribusi
responden karyawan outsourcing yang ada di PT. PLN (Persero) APJ Yogyakarta
berdasarkan masa kerjanya.
Tabel 4.5
Distribusi Masa Kerja Responden
Masa Kerja
Frekuensi
1 5 th
21
14.8
6 10 th
69
48.6
> 10 th
52
36.6
Jumlah
142
100
4.2
4.2.1
e2
.54
X1
e3
.53
X2
.48
X3
.73
.73
.69
keamanan
kerja
.49
komitmen
organisasi
.64
.89
X7
.41
e7
.71
X6
.79
e6
X5
.50
e5
.69
X4
.48
e4
Tabel 4.6
Hasil Pengujian Analisis Konfirmatori Variable Eksogen
(Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasi)
Goodness of Fit Indeks
Cut off Value
Chi-Square (df = 13)
Kecil (< 22.362)
Probability
0,05
RMSEA
0,08
GFI
0,90
AGFI
0,90
CMIN/DF
2,00
TLI
0,95
CFI
0,95
Sumber: Data primer yang diolah, 2010
Hasil
4.392
0.986
0.000
0.991
0.981
0.338
1.044
1.000
Evaluasi Model
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Dari Tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai Chi Square = 4.392 dengan
tingkat signifikansi sebesar 0.986 menunjukkan bahwa hipotesa nol yang
menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan antara matriks kovarians sample
dengan matriks kovarians populasi yang diestimasi diterima yang berarti model
adalah fit. Demikian pula ukuran model fit yang lain, yaitu RMSEA (0.000),
CMIN/DF (0.338), GFI (0.991), AGFI (0.981), TLI (1.044), dan CFI (1.000)
dimana nilai-nilai indeks tersebut memenuhi criteria fit. Sehingga secara
keseluruhan model dapat diterima untuk memberikan konfirmasi yang cukup
untuk dapat diterimanya hipotesis unidimensionalitas bahwa
indikator yang
2. Pengujian
Unidimensionalitas
dan
Validitas
Konvergen
Variabel
Endogen
Pengujian kemaknaan dari indikator-indikator yang terekstraksi dalam
membentuk variabel laten, dapat diperoleh dari nilai standardized loading factor
dari masing-masing indikator. Jika diperoleh adanya nilai pengujian yang sangat
signifikan maka hal ini mengindikasikan bahwa indikator tersebut cukup baik
untuk terekstraksi membentuk variabel laten. Hasil berikut merupakan pengujian
kemaknaan masing-masing indikator dalam membentuk variabel laten.
Tabel 4.7
Nilai Lambda atau Factor Loading Variable Eksogen
(Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasi)
X1
X2
X3
X5
X6
X7
X4
keamanan_kerja
keamanan_kerja
keamanan_kerja
komitmen_organisasi
komitmen_organisasi
komitmen_organisasi
komitmen_organisasi
Std.Est
0.733
0.726
0.691
0.706
0.890
0.641
0.692
Estimate
1.000
1.144
1.056
1.000
1.456
1.093
1.163
SE
CR
0.173
0.169
6.605
6.257
0.000
0.000
0.165
0.158
0.157
8.818
6.916
7.406
0.000
0.000
0.000
Berdasarkan hasil pengujian yang disajikan dalam Tabel 4.7 terlihat bahwa
indicator pada masing-masing variable laten memiliki nilai lambda atau factor
loading yang 0.40. Sehingga dapat disimpulkan bahwa masing-masing indicator
tersebut secara bersama-sama menyajikan unidimensionalitas untuk masingmasing variable latennya.
Gambar 4.2
Uji Validitas Diskriminan Variabel Eksogen Constrain Model
e1
e2
.56
X1
e3
.53
X2
.48
X3
.73
.75
.69
keamanan
kerja
.53
komitmen
organisasi
.65
.89
X7
X6
.42
e7
.72
.79
e6
X5
X4
.52
e5
.70
.49
e4
Tabel 4.8
Uji Perbedaan Chi Square Untuk Variabel Endogen
Chi Square
4.392
Free Model
df
13
Probabilitas
0.986
Chi Square
4.791
Constrain Model
df
Probabilitas
14
0.989
Beda
Chi Square
0.003
Berdasarkan data dalam Tabel 4.8, nilai beda yang dihasilkan antara free
model dan constrain model adalah 0.003 yang lebih kecil dari cutt of value-nya
sebesar 3.8414 pada tingkat kesalahan 5% maka berdasarkan uji beda Chi Square
ini constrained model tidak dapat ditolak. Namun demikian, nilai chi square yang
dihasilkan pada free model lebih rendah dari nilai Chi Square pada constrained
model menunjukkan bahwa kedua konstruk tidak berkorelasi secara sempurna
karena itu validitas diskriminan dapat dicapai.
4.2.2
.52
X11
.48
e10
X10
e9
X9
.43
.66
.68
.46
e8
.70
X12
X13
.83
X14
.74
X8
e12
.84
.92
kinerja
karyawan
turnover
intention
e11
.67
.72
.82
.55X15
e13
.69
e14
.54
e15
.30
X16
e16
Tabel 4.9
Hasil Pengujian Analisis Konfirmatori Variable Endogen
(Turnover Intention dan Kinerja Karyawan)
Goodness of Fit Indeks
Cut off Value
Chi-Square (df = 26)
Kecil (< 38.885)
Probability
0,05
RMSEA
0,08
GFI
0,90
AGFI
0,90
CMIN/DF
2,00
TLI
0,95
CFI
0,95
Sumber: Data primer yang diolah, 2010
Hasil
33.369
0.152
0.000
0.949
0.912
1.283
0.982
0.987
Evaluasi Model
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Dari Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai Chi Square = 33.369 dengan
tingkat signifikansi sebesar 0.152 menunjukkan bahwa hipotesis nol yang
menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan antara matriks kovarians sample
dengan matriks kovarians populasi yang diestimasi diterima yang berarti model
adalah fit. Demikian pula ukuran model fit yang lain, yaitu RMSEA (0.000),
CMIN/DF (1.283), GFI (0.949), AGFI (0.912), TLI (0.982), dan CFI (0.987)
dimana nilai-nilai indeks tersebut memenuhi criteria fit. Sehingga secara
keseluruhan model dapat diterima untuk memberikan konfirmasi yang cukup
untuk dapat diterimanya hipotesis unidimensionalitas bahwa
indikator yang
2. Pengujian
Unidimensionalitas
dan
Validitas
Konvergen
Variabel
Endogen
Pengujian kemaknaan dari indikator-indikator yang terekstraksi dalam
membentuk variabel laten, dapat diperoleh dari nilai standardized loading factor
dari masing-masing indikator. Jika diperoleh adanya nilai pengujian yang sangat
signifikan maka hal ini mengindikasikan bahwa indikator tersebut cukup baik
untuk terekstraksi membentuk variabel laten. Hasil berikut merupakan pengujian
kemaknaan masing-masing indikator dalam membentuk variabel laten.
Tabel 4.10
Nilai Lambda atau Factor Loading Variable Endogen
(Turnover Intention dan Kinerja Karyawan)
X14
X15
X16
X13
X12
X11
X8
X9
X10
kinerja_karyawan
kinerja_karyawan
kinerja_karyawan
kinerja_karyawan
kinerja_karyawan
kinerja_karyawan
turnover_intention
turnover_intention
turnover_intention
Std.Est
0.831
0.738
0.546
0.918
0.821
0.720
0.681
0.657
0.696
Estimate
1.000
0.774
0.671
1.109
1.023
0.818
1.000
0.961
1.077
SE
CR
0.077
0.099
0.080
0.090
0.086
10.095
6.767
13.783
11.421
9.459
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.175
0.190
5.477
5.682
0.000
0.000
Berdasarkan hasil pengujian yang disajikan dalam Tabel 4.10 terlihat bahwa
indicator pada masing-masing variable laten memiliki nilai lambda atau factor
loading yang 0.40. Sehingga dapat disimpulkan bahwa masing-masing
indicator tersebut secara bersama-sama menyajikan unidimensionalitas untuk
masing-masing variable latennya.
Gambar 4.4
Uji Validitas Diskriminan Variabel Endogen Constrain Model
-.45
.52
X11
.49
e10
X10
e9
X9
.44
.66
.69
.48
e8
.70
X12
X13
.84
e13
.70
X14
.74
X8
e12
.84
.92
kinerja
karyawan
turnover
intention
e11
.68
.72
.82
e14
.55
.55X15
e15
.30
X16
e16
Tabel 4.11
Uji Perbedaan Chi Square Untuk Variabel Eksogen
Free Model
Constrain Model
Chi Square
df
Probabilitas Chi Square
df
Probabilitas
33.369
26
0.152
33.516
27
0.181
Sumber: Data primer yang diolah, 2010
Beda
Chi Square
0.147
Berdasarkan data dalam Tabel 4.11, nilai beda yang dihasilkan antara free
model dan constrain model adalah 0.147 yang lebih kecil dari cutt of value-nya
sebesar 3.8414 pada tingkat kesalahan 5% maka berdasarkan uji beda Chi Square
ini constrained model tidak dapat ditolak. Namun demikian, nilai chi square yang
dihasilkan pada free model lebih rendah dari nilai Chi Square pada constrained
model menunjukkan bahwa kedua konstruk tidak berkorelasi secara sempurna
karena itu validitas diskriminan dapat dicapai.
4.3
Gambar 4.5
Hasil Pengujian terhadap Model Penelitian
e1
e2
e3
.59
X1
.49
X2
.46
X3
.70
.77
.67
keamanan
kerja
-.28
.72 X11
.28
Z1
.48
e10
e9
.49
X10
.46
X9
.69
.22
.68
X8
.82
.33
turnover
intention
.44
e8
Z2
-.23
.92
kinerja
karyawan
-.26
.74
.22
.55
komitmen
organisasi
.64
.41
e7
.71
.89
X7
X6
X5
.80
e6
.69
X4
.50
e5
.47
e4
1.
e11
.67
X12
e12
.84
X13
e13
.69
.83
.66
.51
X14
e14
.54
X15
e15
.30
X16
e16
Tabel 4.12
Hasil Pengujian Kelayakan Model Penelitian
Goodness of Fit Indeks
Chi-Square (df = 98)
Probability
RMSEA
GFI
AGFI
CMIN/DF
TLI
CFI
Hasil
120.253
0.063
0.040
0.912
0.878
1.227
0.972
0.977
Evaluasi Model
Baik
Baik
Baik
Baik
Marginal
Baik
Baik
Baik
Berdasarkan hasil yang disajikan dalam Tabel 4.12 terlihat bahwa nilai 2 =
120.253 dengan probabilitas = 0.063. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesa nol
yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan antara matriks kovarians
sample dan matriks kovarians populasi yang diestimasi tidak dapat ditolak. Selain
itu indeks lain seperti RMSEA (0.040), GFI (0.912), CMIN/DF (1.227), TLI
(0.972), dan CFI (0.977 berada dalam rentang nilai yang diharapkan sehingga
model ini dapat diterima.
Disamping menguji criteria-kriteria kesesuaian model diatas, perlu juga
dilakukan evaluasi terhadap ketepatan model yang lain, meliputi:
Tabel 4.13
Hasil Uji Normalitas
Assessment of normality
min
max
skew
c.r.
kurtosis c.r.
X10
1.000
7.000
0.008
0.039
-1.067
-2.595
X9
1.000
7.000
-0.100
-0.488
-0.966
-2.350
X8
1.000
7.000
0.077
0.372
-0.918
-2.232
X4
1.000
7.000
0.026
0.125
-1.371
-3.335
X7
1.000
7.000
-0.324
-1.577
-1.332
-3.240
X6
1.000
7.000
-0.466
-2.268
-1.165
-2.834
X5
1.000
7.000
-0.126
-0.611
-1.042
-2.536
X11
1.000
7.000
-0.020
-0.099
-1.267
-3.082
X12
1.000
7.000
0.025
0.122
-1.435
-3.492
X13
1.000
7.000
0.091
0.444
-1.432
-3.484
X16
1.000
7.000
-0.122
-0.596
-1.436
-3.492
X15
1.000
7.000
0.065
0.318
-1.072
-2.607
X14
1.000
7.000
0.034
0.164
-1.425
-3.466
X3
1.000
7.000
-0.193
-0.940
-1.297
-3.156
X2
1.000
7.000
-0.177
-0.861
-1.363
-3.315
X1
1.000
7.000
-0.162
-0.786
-0.999
-2.430
Multivariate
Sumber : Data primer yang diolah, 2010
3.126
0.776
b. Evaluasi Outliers
Outliers adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang
terlihat sangat berbeda dengan data lainnya dan muncul dalam bentuk nilai
ekstrim, baik untuk variable tunggal maupun kombinasi (Hair, et al, 1995).
Evaluasi atas ouliers univariat dan outliers multivariate dijelaskan di bawah
ini.
Tabel 4.14
Hasil Analisis Outliers Univariat
Descriptive Statistics
N
Zscore(X1)
Zscore(X2)
Zscore(X3)
Zscore(X4)
Zscore(X5)
Zscore(X6)
Zscore(X7)
Zscore(X8)
Zscore(X9)
Zscore(X10)
Zscore(X11)
Zscore(X12)
Zscore(X13)
Zscore(X14)
Zscore(X15)
Zscore(X16)
Valid N (listwise)
142
142
142
142
142
142
142
142
142
142
142
142
142
142
142
142
142
Minimum
-1.84577
-1.56318
-1.64461
-1.39511
-1.80850
-1.74470
-1.57237
-1.71805
-1.79596
-1.68300
-1.46190
-1.33911
-1.29298
-1.34453
-1.65680
-1.38006
Maximum
1.38338
1.23478
1.23853
1.39511
1.50514
1.12496
1.17847
1.75062
1.68959
1.60580
1.46878
1.33284
1.46106
1.42247
1.51532
1.32919
Mean
.0000000
.0000000
.0000000
.0000000
.0000000
.0000000
.0000000
.0000000
.0000000
.0000000
.0000000
.0000000
.0000000
.0000000
.0000000
.0000000
Std. Deviation
1.00000000
1.00000000
1.00000000
1.00000000
1.00000000
1.00000000
1.00000000
1.00000000
1.00000000
1.00000000
1.00000000
1.00000000
1.00000000
1.00000000
1.00000000
1.00000000
data
selanjutnya
adalah
untuk
melihat
apakah
terdapat
disimpulkan
penelitian
bahwa
data
yang
digunakan
tidak
terdapat
Tabel 4.15
Reliability dan Variance Extract
Std.Load
0.766
0.703
0.675
2.144
Std.Load2
0.587
0.494
0.456
1.537
X4
X5
X6
X7
0.689
0.705
0.895
0.638
2.927
0.475
0.497
0.801
0.407
2.180
0.525
0.503
0.199
0.593
1.820
0.9
0.5
Turnover
Intention
X8
X9
X10
0.663
0.679
0.690
2.032
0.440
0.461
0.476
1.377
0.560
0.539
0.524
1.623
0.7
0.5
Kinerja
Karyawan
X11
X12
X13
X14
X15
X16
0.516
0.674
0.845
0.691
0.543
0.303
3.570
0.484
0.326
0.155
0.309
0.457
0.698
2.430
0.9
0.6
Variabel
Keamanan
Kerja
Indikator
X1
X2
X3
Komitmen
Organisasi
0.718
0.821
0.919
0.831
0.737
0.550
4.576
Sumber: Data primer yang diolah, 2010
1-Std.Load2 Reliabilitas
0.413
0.506
0.8
0.544
1.463
Variance
0.5
2.
Uji Kausalitas
Setelah melakukan penilaian terhadap asumsi-asumsi yang ada pada SEM,
Tabel 4.16
Pengujian Hipotesis
turnover_intention
turnover_intention
kinerja_karyawan
kinerja_karyawan
kinerja_karyawan
keamanan_kerja
komitmen_organisasi
turnover_intention
keamanan_kerja
komitmen_organisasi
Std
Est
-0.278
-0.263
-0.226
0.281
0.221
Est
-0.224
-0.236
-0.355
0.356
0.312
SE
CR
0.110
0.115
0.173
0.147
0.149
-2.031
-2.057
-2.048
2.422
2.093
0.042
0.040
0.041
0.015
0.036
4.4
4.4.1
Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis Pertama
Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh keamanan kerja
terhadap
4.4.2
4.4.3
4.4.4
4.4.5
4.5
Analisis Pengaruh
Analisis pengaruh dilakukan untuk menganalisis kekuatan pengaruh antar
konstruk. Analisis pengaruh yang diuraikan dalam bagian ini merupakan efek
langsung (direct effect). Efek langsung (direct effect) adalah koefisien dari semua
garis koefisien dengan anak panah satu ujung yang menjelaskan besarnya
pengaruh (kekuatan pengaruh) antar konstruk. (Ferdinand, 2005).
Tabel 4.17
Standardized Direct Effects
Standardized Direct Effects - Estimates
Komitmen
Keamanan
Organisasi
Kerja
Turnover
Intention
-0.263
-0.278
Kinerja
Karyawan
0.221
0.281
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
0.000 0.000
-0.226 0.000
Dari Tabel 4.17 dapat diketahui, bahwa terdapat pengaruh langsung dari
keamanan kerja ke turnover intention sebesar -0.278, pengaruh langsung dari
komitmen organisasi ke turnover intention sebesar -0.263, pengaruh langsung dari
turnover intention ke kinerja karyawan sebesar -0.226, pengaruh langsung dari
keamanan kerja ke kinerja karyawan sebesar 0.281, dan pengaruh langsung dari
komitmen organisasi ke kinerja karyawan sebesar 0.221.
4.6
Pembahasan
Untuk menjawab permasalahan penelitian, dikembangkan sebuah model
karyawan (Yousef, 1996 dan Russ dan McNeilly, 1995), keamanan kerja
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan (Borg & Elizur, 1992), dan kinerja
karyawan yang tinggi dipengaruhi oleh komitmen karyawan (Mowday, Steers &
Porter, 1979; Yuwalliatin, 2006; Morrison, 1997).
Dalam penelitian ini data primer diperoleh secara langsung dari responden
melalui penyebaran kuesioner kepada karyawan outsourcing PT. PLN (Persero)
APJ Yogyakarta. Adapun jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 142 responden dengan teknik analisis yang digunakan adalah Structural
Equation Modeling.
Hasil pengujian kelayakan model empiris yang dikembangkan dengan
menggunakan data yang diperoleh kriteria goodness of fit yang meliputi ChiSquares = 120.253, probability = 0.063, CMIN/DF = 1.227, GFI = 0.912,
RMSEA = 0.040, TLI = 0.972, CFI = 0.977 yang menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan antara matriks kovarians sample dan matriks kovarians
populasi dengan kata lain, model adalah fit.
Hasil pengujian hipotesis berdasarkan nilai Critical Ratio (CR) dan nilai
probability menunjukkan bahwa masing-masing pengujian hipotesis menunjukkan
nilai CR > 1.96 (pada = 5%) dan nilai probability < 0.05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa kelima hipotesis yang diuji dalam penelitian ini dapat diterima
dan dibuktikan secara statistik.
Setelah dilakukan penelitian yang menguji lima hipotesis yang terdapat
dalam penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan dari hipotesis-hipotesis
tersebut. Berikut kesimpulan peneliti atas kesimpulan dari ketiga hipotesa dalam
penelitian ini.
4.6.1
H1
yang menyatakan bahwa keamanan kerja berpengaruh negatif terhadap turn over
intention dapat diterima.
Di tempat penelitian, dalam hal ini di PT. PLN (Persero) APJ Yogyakarta,
keamanan kerja yang dimaksud oleh karyawan outsourcing mencakup harapanharapan karyawan terhadap keberlangsungan pekerjaannya, kesempatan promosi,
kondisi pekerjaan pada umumnya dan kesempatan karir jangka panjang.
Karyawan outsourcing di PT. PLN (Persero) APJ Yogyakarta merasa bahwa
perusahaan tempatnya bekerja saat ini belum dapat memberikan jaminan
mengenai faktor-faktor yang tercakup dalam keamanan kerja sehingga karyawan
outsourcing ini masih terus mencari kemungkinan pekerjaan lain yang mampu
memberikan faktor-faktor yang tercakup dalam keamanan kerja.
4.6.2
4.6.3
4.6.4
kerja
merupakan
harapan-harapan
karyawan
terhadap
4.6.5
maka hal ini akan mendorong karyawan tersebut untuk mencapai tujuan
organisasi.
Penelitian ini merupakan usaha menjawab masalah penelitian, dimana pada
bab I disebutkan bahwa masalah penelitian ini adalah bagaimana menekan
turnover intention karyawan outsourcing PT. PLN (Persero) APJ Yogyakarta agar
kinerja karyawan dapat ditingkatkan. Untuk menjawab masalah penelitian
tersebut, karyawan outsourcing PT. PLN (Persero) APJ Yogyakarta diambil
sebagai responden. Kuesioner telah dibentuk untuk mengetahui bagaimana
pengaruh keamanan kerja dan komitmen organisasi terhadap turnover intention
dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan. Dari Hasil analisis penelitian
didapatkan bahwa turnover intention yang rendah diupayakan pertama melalui
peningkatan keamanan kerja dan kedua, melalui peningkatan komitmen karyawan
pada organisasi.
Berdasarkan nilai standardized regression weight diketahui bahwa dari
ketiga indikator variabel keamanan kerja, indikator mengenai karir masa depan
(X1) memiliki nilai yang paling tinggi, artinya indikator ini memegang peranan
penting terhadap meningkat atau menurunnya turnover intention dalam diri
karyawan outsourcing.
Sedangkan dari variabel komitmen organisasi, diketahui bahwa indikator
mengenai penerimaan nilai organisasi (X6) memiliki nilai standardized regression
weight yang paling tinggi, artinya indikator ini merupakan indikator yang juga
menentukan terjadinya turnover intention dalam diri karyawan outsourcing.
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
5.1. Kesimpulan
1. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang
menyatakan bahwa keamanan kerja berpengaruh negatif terhadap turn over
intention dapat diterima.
2. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang
menyatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh negatif terhadap turn
over intention dapat diterima.
3. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hipotesa yang menyatakan turnover
intention berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan dapat diterima.
4. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hipotesa yang menyatakan keamanan
kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan dapat diterima.
5.2.
Implikasi Teoritis
Berdasarkan model penelitian yang dikembangkan dalam penelitian ini,
5.3
Implikasi Manajerial
5.4
Keterbatasan Penelitian
5.5
DAFTAR PUSTAKA
Arnold, H. J. and Fieldman, D. C. 1982. A Multivariate Analysis of the
Determinan of Job Turnover. Journal of Applied Psychology. Vol 67.
Hal 350-360
Ashford, S; Lee, C; Bobko, P; 1989; Content, Causes and Consequences of Job
In security : a Theory based measure and Substantive test; Academy of
management Journal; Vol.32; p. 203-829.
Bhuian, SN dan Islam, MS., 1996., Continuance Commitment And Extrinsic Job
Satisfaction Among A Novel Multicultural Expatriate Work Force., Mid
Atlantic Journal of Business., Vol. 32 No. 1, p. 35-46.
Boles, James S, Mark W. Johnston and Joseph F. Hair, Jr. 1997, Role Stress,
Work-Family Conflict and Emotional Exhaustion: Inter-Relationship and
Effects on Some Work-Related Consequences, Journal of Personal
Selling and Sales Management, Volume XVIII, Number 1 (Winter)
Borg, I and Elizur, D; 1992; Job Insecurity; Correlates, Moderators And
Measurement; International Journal of manpower; Vol.13 No 2; p. 13-26.
Breaugh J. A. dan J. P. Colihan, 1994, Measuring Facets of Job Ambiguity:
Construct Validity Evidence, Journal of Applied Psychology, Vol. 2 p.
191-202
Brown, S.P., & Peterson, R.A. 1993. Antecenden and concequences of
Salespeople Job Satisfaction: Meta analysis and assesment of causal
effects. Journal of Marketing Research, 30 (1): 63-77
Bussing, Andre, Thomas Bissls, Vera Fuchs, dan M Perrar, 1999, A Dinamyc
Model of Work Satisfaction: Qualitative Approaches, Human Relations,
Vol. 52 No. 8, p. 999.
Byars., 2001., Manajemen Sumber Daya Manusia., Andi., Yogyakarta.
Cash, WH dan FE Fischer, 1987, Human Resources Planning, Singapore: Fong
and Sons Printers Pte Ltd.
Cooper dan Emory, 1995, Business Research Method, New York, Prentice Hall
Corp.
Davis, KJ dan Werther, WB. 1996. Human Resource and Personal Management.
Third Edition. Mc. Graw Hill International Edition.
Davy , JA , AJ Kinichi , and CL Scheck , 1997, A Test of Job Securitys Direct
and Mediated Effect on Withdrawal Cognition, Journal of
Organizational, p. 323-349.
Dessler, G, 1992, Manajemen Personalia, 3rd, Erlangga, Jakarta.
KUESIONER PENELITIAN
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Karyawan Outsourcing PT. PLN (Persero) APJ Yogyakarta
Di Tempat
: Rohadi Widodo, SH
Nim
: C4A008091
Keterangan
Untuk keperluan penelitian yang saya lakukan, maka saya mohon kepada
Bapak/Ibu berkenan mengisi kuesioner ini. Semua informasi dari kuesioner
ini terjamin kerahasiannya.
Hormat Saya,
Rohadi Widodo, SH
IDENTITAS KARYAWAN
Nama
: _________________________________
Usia
: ________ tahun
Jenis Kelamin
Laki-laki
Pendidikan
SMP
Perempuan
SLA
D1
D3
S1
S2
Masa Kerja
thn
PETUNJUK
Berikan
jawaban
atas
pernyataan
dalam
kuesioner
dengan
memberikan tanda 5 pada skala 17 yang sudah tersedia, dimana nilai yang
semakin mendekati 7 menunjukkan kecenderungan sangat setuju dan
nilai yang semakin mendekati 1 diartikan sebagai kecenderungan sangat
tidak setuju. Penilaian terhadap pernyataan tersebut diharapkan sesuai
dengan keadaan sesungguhnya yang anda alami saat ini.
DAFTAR PERNYATAAN
A. Keamanan Kerja
1. Di tempat kerja saya sekarang ini memiliki jaminan karir masa depan
yang pasti
Sangat tidak
setuju
Sangat
setuju
1
Sangat
setuju
1
Sangat
setuju
1
B. Komitmen Organisasi
1. Saya memiliki keinginan kuat untuk selalu tetap menjadi anggota
organisasi
Sangat tidak
setuju
Sangat
setuju
1
Sangat
setuju
1
Sangat
setuju
1
Sangat
setuju
1
C. Turnover Intention
Sangat
setuju
1
Sangat
setuju
1
Sangat
setuju
1
Bagian
D. Kinerja Karyawan
1. Hasil pekerjaan saya dapat memenuhi kualitas yang ditetapkan
organisasi
Sangat tidak
setuju
Sangat
setuju
1
Sangat
setuju
1
Sangat
setuju
1
Sangat
setuju
1
Sangat
setuju
1
Sangat
setuju
1