Está en la página 1de 11

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN

PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MEDIA GAMBAR PADA


SISWA KELAS IV SDN 004 SUNGAI TUBU
TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Yasa Anggiu, Ahsan Sofyan, SE., M.Pd & Neni Novitasari, M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
TARAKAN
2016

ABSTRAK
Berdasarkan hasil observasi awal di SDN 004 Sungai Tubu pada mata pelajaran IPS
menunjukkan hahwa kemampuan siswa kelas IV SD Negeri 004 Sungai Tubu dalam
memahami materi pelajaran belum maksimal. Pencapaian nilai siswa kelas IV SD Negeri 004
Sungai Tubu yang kurang tersebut disebabkan metode yang digunakan guru di kelas saat
pembelajaran rnasih kurang tepat. penggunaan media pembelajaran yang masih minim. Dan
permasalahan di atas peneliti akan menggunakan pendekatan Scientific dengan media gambar
untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV di SDN 004 Sungai Tubu.
Media Gambar dapat mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat, dan setiap
siswa akan termotivasi untuk berpikir, sedangkan melalui media gambar sehingga dapat
memudahkan siswa dalam memahami konsep dan menarik perhatian siswa saat pembelajaran
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yaitu suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakantindakan tertentu untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara
lebih berkualitas, sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik, adapun
model yang digunakan yaitu model scientific dengan bantuan media gambar pada siswa kelas
IV di SDN 004 Sungai Tubu dengan subyek yang berjumlah 13 anak.
Dari hasil analisis kemampuan aktivitas proses belajar siswa pada siklus I dan II
mengalami peningkatan kearah yang lebih baik bila dbandingkan sebelum dilaksanakan

tindakan. Pada siklus I nilai rata-rata sebesar 7.3 dan pada siklus II sebesar 7.8. Dibandingkan
siklus I, siklus II mengalami peningkatan yang lebih pesat dengan perolehan nilai kehadiran
pada pertemuan 1 dan 2.
Dengan hasil tersebut, maka dengan menggunakan pendekatan Scientific berbantuan
media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 004 Sungai Tubu. Hal
tersebut ditunjukkan dari peningkatan hasil belajar pada siklus I sebesar 59,6 % menjadi 93,2
% pada siklus II..

Kata kunci:Hasil belajar, Scientific, Media Gambar

PENDAHULUAN

siswa. Faktor yang berasal dan dalam diri


siswa seperti: motivasi belajar, minat

Latar Belakang

belajar, sikap terhadap Ilmu Pengetahuan


Dalam dunia pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial adalah sebagai salah
satu ilmu dasar yang rnempunyai peranan
penting

karena

pelajaran

Ilmu

Pengetahuan Sosial merupakan salah satu


sarana dalam membentuk siswa untuk
berpikir secara ilmiah. Hal ini sesuai
dengan

fungsi

pembelajaran

Ilmu

Pengetahuan Sosial yaitu mengembangkan


kemampuan yang

dapat diaplikasikan

dalam

sehari-hari

kehidupan

karena

pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial pada


jenjang

pendidikan

dasar

mempunyai

peranan yang sangat penting sebab jenjang


ini

merupakan

pondasi

yang

sangat

menentukan dalam membentuk sikap.


Kecerdasan dan kepribadian anak.
prestasi

belajar

siswa terdapat juga faktor yang berasal dan


luar diri siswa misalnya kemampuan
seorang guru dalarn mengelola proses
belajar, sarana belajar dan lingkungan
pendukung.
Suryosubroto (dalam Estiningrum,
2005) menyatakan bahwa proses belajar
mengajar

meliputi

kegiatan

yang

dilakukan guru mulai dan perencanaan.


Pclaksanaan

kegiatan,

evaluasi

dan

program tindak lanjut yang berlangsung


dalam situasi edukatif untuk mencapai
tujuan pengajaran. Secara umum. pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah
satu pelajaran yang kurang menarik bagi
siswa. bahkan siswa berasumsi bahwa

Banyak faktor yang menyebabkan


rendahnya

Sosial. Selain faktor yang dan dalam diri

Ilmu

Pengetahuan Sosial baik itu berasal dari


dalam diri siswa maupun dari luar diri

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial itu sulit


sehingga menjadi hal yang susah bagi
sebagian siswa yang akhirnya berpengaruh
pada interaksi proses belajar mengajar.

Dalam konteks yang aplikatif proses

suatu

belajar mengajar merupakan inti dari

mencegah/membetulkan kesalah pahaman.

proses pendidikan secara keseluruhan

Mengacu pada kelebihan media gambar

antara guru dan siswa masing-masing

maka dapat dimungkinkan pemanfaatan

memegang peranan penting.

media gambar dalam pembelajaran Ilmu

Media pembelajaran merupakan


wahana dalam menyampaikan informasi
adanya

media

pada

proses

sehingga

dapat

Pengetahuan Sosial akan meningkatkan


pemahaman berhitung siswa.

atau pesan pembelajaran pada sswa.


Dengan

masalah

Berdasarkan hasil observasi awal


di SDN 004 Sungai Tubu pada mata

pembelajaran diharapkan membantu guru

pelajaran

dalam

pemahaman

kemampuan siswa kelas IV SD Negeri 004

itu.

guru

Sungai Tubu dalam memahami materi

seharusnya menghadirkan media dalam

pelajaran belum maksimal. Hal tersebut

setiap

demi

dapat dilihat dan skor pencapaian siswa

tercapainya tujuan yang hendak dicapai.

yang masih belum mencapai Kriteria

Pada

Ketuntasan

meningkatkan

siswanya.

Oleh
proses

karena

pembelajaran

umumnya

ketika

guru

IPS

menunjukkan

Minimal

(KKM)

hahwa

yang

membelajarkan siswa dikelasnya, masih

ditetapkan sekolab yaitu 75. Berdasarkan

banyak

strategi

hasil observasi awal mengenai nilai di

mengajar yang tidak serasi yaitu tidak

kelas IV SD Negeri 004 Sungai Tubu,

digunakannya alat serta sumber belajar

menunjukkan dan 38 siswa, terdapat 12

yang optimal. Proses belajar mengajar jadi

siswa (39,47%) yang belum mencapai

terpusat pada guru sehingga guru masih

ketuntasan belajar individual yaitu nilai

dianggap satu-satunya sumber ilmu yang

yang diperoleb masih di bawah Kriteria

utama.

Ketuntasan Minimal (KKM).

dijumpai

Proses

penerapan

pembelajaran

yang

dernikian tentu kurang menarik bagi siswa

Pencapaian nilai siswa kelas IV

karena hanya menempatkannya sebagai

SD Negeni 004 Sungai Tubu yang kurang

objek

tersebut

saja

bukan

sebagai

subjek

disebabkan

metode

yang

mempunyai keterlibatan dalam proses

digunakan guru di kelas saat pembelajaran

pembelajaran.

rnasih kurang tepat. penggunaan media

Sadiman (1996:30) menyatakan

pembelajaran

yang

masih

minim.

bahwa kelebihan media pembelajaran

Rendahnya hasil belajar yang dicapai

adalah sifatnya kongkrit. gambar dapat

siswa

mengatasi ruang dan waktu, mengatasi

melibatkan siswa secara aktif belum

keterbatasan

sepenuhnya

pengamatan,

memperjelas

disebabkan

pembelajaran

dilaksanakan.

Di

yang
dalam

pembelajaran guru terlalu mendominasi

Scientific

dengan media gambar pada

pembelajaran sehingga keterlibatan peserta

siswa kelas IV SDN 004 Sungai Tubu

didik dalam proses pembclajaran masib

Tahun Pelajaran 2015/2016?

sangat kurang.
Dan permasalahan di atas peneliti

Batasan Masalah

akan menggunakan pendekatan Scientific

Penelitian

ini

yang

dibatasi

berhubungan

pada

dengan media gambar untuk meningkatkan

masalah

aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV di

peningkatan hasil belajar menggunakan

SDN 004 Sungai Tubu. Media Gambar

pendekatan

dapat mendorong siswa untuk berani

gambar pada siswa kelas IV SDN 004

mengemukakan pendapat, dan setiap siswa

Sungai Tubu dengan materi ajar tentang

akan termotivasi untuk berpikir, sedangkan

Sumber

melalui media gambar tersebut siswa

kemajuan teknologi.

Scientific

Daya

dengan

dengan

Alam,

media

Ekonomi

dan

diharapkan mampu menyelesaikan soalsoal

yang

membutuhkan

perhitungan

Tujuan penelitian

dengan lebih mudah. Penggunaan Media

Penelitian

bertujuan

untuk

gambar dapat memudahkan siswa dalam

meningkatkan

hasil

memahami konsep dan menarik perhatian

menggunakan

Pendekatan

siswa saat pembelajaran. Berdasarkan dari

dengan media gambar pada siswa kelas IV

Latar belakang yang telah penulis uraikan,

SDN 004 Sungai

maka

Tubu Tahun Pelajaran 2015/2016.

penulis

mengangkat

judul

belajar

IPS

Scientific

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR


IPS MENGGUNAKAN PENDEKATAN
SCIENTIFIC

DENGAN

MEDIA

GAMBAR PADA SISWA KELAS IV


SDN 004 SUNGAI TUBU TAHUN
PELAJARAN 2015/2016.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat
membenikan manfaat, sebagai berikut:
1. bagi

siswa,

dapat

rnemberikan

pengalaman yang berharga bagi siswa


dalam memperbaiki kemampuan dalam

Rumusan Masalah

hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.

Berdasarkan latar belakang di atas.

2. bagi guru, sehagai bahan masukan bagi

rumusan masalah dalam penelitian ini

guru dalam meningkatkan kualitas

adalah:

hasil helajar.

Bagaimanakan

meningkatkan

hasil belajar IPS menggunakan Pendekatan

3. bagi sekolah. memberikan masukan


terhadap

guru-guru

upaya

aspek pribadi. OIeh karena itu seseorang

Scientific,

dikatakan belajar apabila dalam diri orang

khususnya media gambar dalam proses

tersebut terjadi perubahan tingkah laku

belajar mengajar.

yang dapat ditunjukkan dalam berbagai

pemanfaatan

dalam

ketrampilan maupun sikap dan segenap

pendekatan

bentuk seperti berubahnya pengetahuan,


KAJIAN PUSTAKA

sikap, percakapan, kebiasaan dan lain-lain.

Pengertian belajar

Akan

Belajar sering diartikan sebagai

tetapi

tidak

semua

perubahan

tingkah laku merupakan hasil belajar.

penambahan pengetahuan. Pengertian ini


masih banyak dianut disekolah. Guru yang

Pengertian Hasil Belajar

mcnerapkan ini dalam pembelajarannya

Menurut Suprjiono (dalam Thobroni

akan berusaha untuk memberikan ilmu

2011:22), hasil belajar adalah pola-pola

yang sebanyak-banyaknya kepada siswa,

pembuatan,

bahkan

pengertian, sikap-sikap, apresisasi, dan

seringkali

belajar

disamakan

dengan menghafal.
2004:2)

Belajar

adalah

mengamati, membaca, meniru, mencoba


sesuatu. mendengar dan mengikuti arah
tertentu.

Sedangkan

Morgan

(dalam

Supriyono, 2004:2) menyatakan bahwa


belajar adalah perubahan perilaku yang
bersifat

permanen

pengertian-

ketrampilan. Menurut pemikiran Gagne,

Menurut Halord Spears (dalam


Supriyono,

nilai-nilai,

sebagai

hasil

dan

pengalaman.
Gagne (dalam Supriyono. 2004:2)
juga menyatakan bahwa belajar adalah
suatu perubahan dalam kemampuan yang
bertahan lama dan bukan berasal dan
proses pertumbuhan. Dengan demikian.
belajar adalah proses perubahan perilaku
berkat pengalaman dan latihan. Artinya.
tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah
laku yang baik yang meliputi pengetahuan,

hasil belajar merupakan hal-hal berikut.


a. Informasi vebal, yaitu kapabilitas
mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan maupun
tertulis.

Kemampuan

merespons

secara spesifik terhadap rangsangan


spesifik. Kemampuan tersebut tidak
memerlukan

manipulasi

symbol,

pemecahan

masalah,

maupun

penerapan aturan.
b. Keterampilan
intelektual,
kemampuan

yaitu

mempresentasikan

konsep dan lambang. Keterampilan


intelektual terdiri dari kemampuan
mengategorisasi, kemampuan analitissinteris

fakta-konsep,

mengembangkan

dan

prinsip-prinsip

keilmuan. Keterampilan intelektual

merupakan

kemampuan

aktifitas

kognitif bersifat khas.


c. Strategi kognitif, yaitu kecakapan
menyaluran

dan

mengarahkan

aktivitas kognitifnya. Kemampuan ini


meliputi

pengunaan

konsep

dan

yang

perlu

diperhatikan

dalam

mengajarkan Ilmu Pengetahuan Sosial,


guru harus memahami bahwa kemampuan
siswa berbeda beda serta tidak semua
siswa

menyenangi

pelajaran

Ilmu

Pengetahuan Sosial.

kaidah dalam memecahkan masalah.


d. Keterampilan
motorik,
yaitu
kemampuan melakukan serangkaian

Pengertian Pendekatan Scientific


Pendekatan

gerak jasmani dalam urusan dan


koordinasi

sehingga

terwujud

otomatisme gerak
jasmani.
e. Sikap adalah kemampuan menerima
atau

menolak

objek

berupa

melatari

dan

mengeksternalisasi nilai-nilai. Sikap


merupakan kemampuan menjadikan

yang

adalah

mewadahi,

menguatkan,

pemikiran

serta
tentang

bagaimana
metode

pembelajaran

diterapkan

berdasarkan teori tertentu.

kemampuan

menginternalisasi

dasar

menginspirasi,

berdasarkan

penilaian terhadap objek tersebut.


Sikap

konsep

Scientific

Pendekatan

scientific dalam

pembelajaran harus memenuhi tiga


prinsip utama, yaitu :
a

nilai-nilai sebagai standar perilaku.

Belajar siswa aktif, dalam hal ini


termasuk inquiry-based learning
atau belajar berbasis penelitian,

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

cooperative learning atau belajar

Suhito (dalam Estiningrum, 2005)


mengemukakan

bahwa

berkelompok, dan belajar berpusat

pembelajaran

adalah upaya untuk menciptakan iklim dan

pada siswa.
Assessment

berarti

pelayanan terhadap kemampuan, potensi,

kemajuan

minat, hakat dan kebutuhan peserta didik

dibandingkan

yang

tpencapaian tujuan belajar.


Keberagaman mengandung makna

beragam

agar

terjadi

interaksi

optimal antara guru dengan siswa serta.


Dalam mengembangkan kreatititas dan
kompetensi siswa, maka guru hendaknya
dapat
efektif

menyajikan
dan

pembelajaran

efisien

sesuai

yang
dengan

kurikulum dan pola pikir siswa. Hal lain

belajar

pengukuran
siswa

dengan

yang
targe

bahwa dalam pendekatan ilmiah


mengembangkan
keragaman.

pendekatan

Pendekatan

ini

membawa konsekuensi siswa unik,


kelompok siswa unik, termasuk

keunikan dari kompetensi, materi,

Suharsismi Arikunto, dkk. (2010: 130),

instruktur, pendekatan dan metode

merupakan

mengajar, serta konteks.

tindakan, dan kelas. Penelitian merupakan

gabungan

kata

penelitian,

kegiatan mencermati suatu objek, tindakan


merupakan suatu gerak kegiatan yang
Pengertian media gambar.

sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu,

Menurut Oemar Hamalik (1994:43)

sedangkan kelas adalah sekelompok siswa

berpendapat bahwa Gambar adalah segala

yang dalam waktu yang sama menerima

sesuatu yang diwujudkan secara visual

pelajaran yang sama dari seorang guru.

dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan

Dari

perasaan atau pikiran. Dalam Kamus

mengungkapkan

Besar Bahasa Indonesia, Gambar adalah

tindakan

tiruan barang, binatang, tumbuhan dan

pencermatan

sebagainya. Jadi media gambar adalah

sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam

perwujudan lambang clan hasil peniruan

sebuah kelas.

benda-benda, pemandangan, curah pikir

penjelasan

di

atas,

Suharsimi

bahwa

kelas

penelitian

merupakan

terhadap

Selanjutnya,

suatu

kegiatan

Suhardjono

(dalam

atau ide-ide yang divisualisasikan kedalam

Mohammad

bentuk dua dimensi. Rentuknya dapat

mengungkapkan bahwa PTK merupakan

berupa gambar situasi dan lukisan yang

penelitian yang dilakukan di kelas dengan

berhubungan dengan pokok bahasan.

tujuan memperbaiki/meningkatkan mutu


praktik

Asrori,

yang

2007:5)

pembelajaran.Sejalan

METODE PENELITIAN

Suhardjono,

Mohammad

Jenis Penelitian

mengungkapkan

bahwa

Jenis

penelitian

yang

digunakan

dalam penelitian ini adalah Penelitian


Tindakan Kelas (PTK) yaitu suatu bentuk
penilitian yang bersifat reflektif dengan
melakukan

tindakan-tindakan

praktik pembelajaran di kelas secara lebih


sehingga

siswa

dapat

memperoleh hasil belajar yang lebih baik.


Penelitian

tindakan

kelas

Artinya,

dilakukan

untuk

Asrori
bersifat

penelitian

yang

memperbaiki

proses

pembelajaran agar siswa bisa mencapai


hasil yang maksimal.

tertentu

untuk memperbaiki dan meningkatkan


berkualitas,

reparatif.

PTK

dengan

menurut

Analisis Data
1. Tes yang telah dilaksanakan oleh
siswa akan di hitung mengunakan
rumus ketuntasan belajar klasikal
(KBK)

jumlah

siswa

yang

memperoleh nilai 75 di bagi dengan

atau 58%, nilai 71 sebanyak 2 orang atau

jumlah siswa kemudian di kali 100

16%, nilai 80 sebanyak 3 orang atau 25%.

Observasi

sehingga diperoleh rata-rata nilai hasil

a. Mengunakan

lembar

observasi

belajar siswa.67,4.

untuk mengetahui tingkat aktivitas


siswa.
b. Mengunakan

Pada hasil observasi data bahwa 1


orang

lembar

observasi

untuk mengetahui tingkat aktivitas


guru.

atau

(8,3%)

siswa

yang

mendapatkan nilai Baik sekali, 3 orang


atau (14.3%) siswa yang mendapatkan
nilai kurang, 13 orang atau (61.9%) yang
mendapatkan nilai cukup, dan 4 orang atau

HASIL

PENELITIAN

DAN

PEMBAHASAN
siswa

mencapai

(100%),

bertanya dalam proses pembelajaran siklus


I sebanyak 4 orang atau (33%) dan siklus
II sebanyak 9 orang atau (75%), menjawab
pertanyaan pada siklus I sebesar 5 orang
atau (41%) dan siklus II sebesar 11% atau
(91%), aktif dalam berbicara siklus I
sebesar 7 orang atau (58%) dan siklus II
sebesar 12 orang atau (100%), dan
mengerjakan soal soal dengan baik siklus I
sebesar 8 orang atau (66%) dan siklus II
sebesar

12

Berdasarkan

orang

atau

observasi,

data

(100%).
yang

terkumpul pada siklus I dan II dapat


terlihat hasil pembelajaran yang diamati
mengalami peningkatan sehingga tujuan
pembelajaran

yang

yang

Sedangkan

Berdasarkan pada siklus I dan II


kehadiran

19%

menjadi

target

penelitian akhirnya tercapai. Hal ini dapat


terlihat dan nilai hasil belajar siswa
sebagai berikut: pada siklus I siswa
mendapatkan nilai 61 sebanyak 7 orang

mendapatkan
pada

siklus

nilai

baik.

II

siswa

mendapatkan nilai 95 sebanyak 1 orang


atau 8%, nilai 85 sebanyak 2 orang atau
16%, nilai 80 sebanyak 6 orang atau 50%,
nilai 71 sebanyak 3 orang atau 25% dan
nilai rata-rata sebesar 79,8 . Tidak ada
siswa yang mendapatkan nilai kategori
sangat kurang, kurang maupun cukup, 11
orang atau (91,7%) yang mendapatkan
kategori Baik, dan 1 orang atau (8,3%)
mendapatkan

nilai

sangat

baik.

Perbandingan nilai hasil belajar siswa pada


siklus I sebesar 67,4 sedangkan pada siklus
Il sebesar 79,8. Hal tersebut menunjukkan
adanya peningkatan hasil belajar dengan
menggunakan media gambar. Dari grafik
tersebut,

dapat

peningkatan

dilihat
hasil

bahawa
belajar

ada
dari

masing.masing siswa, walaupun belum


signifikan, namun ada kenaikan yang
setidaknya menumbuhkan prestasi atau
minat belajar siswa

KESIMPULAN

pembelajaran pertemuan I sebesar 7 orang

Berdasarkan hasil penelitian dan

atan (58%) dan pertemuan 2 sebesar 9

pembahasan yang telah dilakukan dapat

orang atau (75%), menjawab pertanyaan

disimpulkan ada beberapa temuan dalam

tentang materi pertemuan 1 sebanyak 9

penelitian

yaitu:

(75%) dan pertemuan 2 sebanyak 11 orang

Kemampuan aktivitas proses belajar siswa

atau (91%), aktif dalam berbicara pada

pada

mengalami

pertemuan 1 sebanyak 10 orang atau

peningkatan kearah yang lebih baik bila

(83%) dan pertemuan 2 sebanyak 12 orang

dbandingkan

atau (100%), dan mengerjakan soal-soal

tindakan

siklus

tindakan.

kelas

dan

II

sebelum

Sehingga

dilaksanakan
dalam

proses

dengan baik pertemuan 1 sebanyak 11

pembelajaran ini akhirnya dapat diketahui

orang atau (91%) dan pertemuan 2

hasil belajar dari siklus I dan II. Pada

sebanyak 12 orang atau (100%).

siklus I nilai rata-rata sebesar 7.3 dan pada


siklus

II

sebesar

7.8.

Berdasarkan

Dengan hasil yang telah diuraikan


pada

pembahasan,

maka

disimpulkan

perbandingan nilai siklus I dan siklus II

bahwa dengan menggunakan pendekatan

pertemuan 1 dan 2 jumlah kehadiran siswa

Scientific berbantuan media gambar dapat

sebanyak 12 atau (100%), bertanya dalam

meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV

proses pembelajaran pada pertemuan 1

SDN 004 Sungai Tubu.

sebanyak

dan

ditunjukkan dari peningkatan hasil belajar

pertemuan 2 sebanyak 4 orang atau (33%),

pada siklus I sebesar 59,6 % menjadi 93,2

menjawab pertanyaan tentang materi pada

% pada siklus II.

orang

atau

(16%)

Hal tersebut

pertemuan 1 sebanyak 3 atan (25%) dan


pertemuan 2 sebanyak 5 orang atau (41%),

DAFTAR PUSTAKA

aktif mengamati pertemuan I sebanyak 5

1. Abu

orang atau (41%) dan pertemuan 2


sebanyak

orang

atau

(58%),

mengerjakan soal-soal pada pertemuan 1


sebanyak

orang

atau

(33%)

dari

pertemuan 2 sebanyak 8 orang atau (66%).


Dibandingkan siklus I, siklus II
mengalami peningkatan yang lebih pesat
dengan perolehan nilai kehadiran pada

Ahmadi,

Widodo

Supriyono,

2004. Psikologi Belajar. PT. Rineka


Cipta, Jakarta
2. Aisyah,
Nyimas,
Pengembangan

dkk.

2008.

Pembelajaran

SD.Jakarta: DIRJEN DIKTI


3. Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur
PenelitianSuatu Pendekatan Praktik.
Jakarta. Rineka Cipta
4. Aristo,
Rahadi.
2003,

Media

pertemuan 1 dan 2 sebesar 12 orang atau

Pembelajaran. Jakarta : Departemen

(100%),

Pendidikan. Nasional

bertanya

dalam

proses

5. B, Suryosubroto. 1997. Proses Belajar


Mengajar Di Sekolah. Jakarta,
Rineksa Cipta
6. Estiningrum,
Keefektifan
Gambar

Fahrida.

2005.

Penggunaan
Dalam

PT.

Media

Meningkatkan

Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu


Pendidikan.

Universitas

Negeri

Semarang
7. Muhammad Thobroni & Arif Mustofa.
(2011).

Belajar

&

Pembelajaran:Pengembangan

acana

Pemahaman Konsep Berhitung Pada

dan

dalam

Mata Pelajaran Matematika Siswa

Pembangunan Nasional. Yogyakarta:

Kelas 1 SD Negeri Pringtulis 02


Kecamatan
Jepara
Skripsi.

Nalumsari

Tahun
urusan

Ajaran

Kabupaten
2004/2005.

Kurikulum

dan

Praktik

Pembelajaran

Ar-Ruzz Media.
8. Oemar
Hamalik.

1994.

Media

Pendidikan. Bandung: Cipta Aditya


Bakti

También podría gustarte