Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Pembimbing:
Prof. dr. Hafas Hanafiah, Sp.B, Sp.OT (K) FICS
Disusun oleh:
Gold S P Tampubolon (090100099)
Irfah Tutalwiyah R (090100009)
Ulfah Mashfufah (090100069)
Aina Sarah Dalimunthe (090100041)
Putri Ariani Siregar (090100015)
Mohd. Reza Lubis (080100087)
DEPARTEMEN ORTHOPAEDI DAN TRAUMATOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
RSUP H ADAM MALIK MEDAN
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat-Nya laporan
kasus ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Pada laporan kasus ini, kami
menyajikan pembahasan mengenai Dislokasi Sendi Glenohumeral. Adapun
tujuan penulisan laporan kasus ini adalah untuk memenuhi tugas kepaniteraan
klinik senior (KKS) di Departemen Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara/ RSUP H Adam Malik Medan.
Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan terima kasih kepada
Prof. dr. Hafas Hanafiah, Sp.B, Sp.OT (K) FICS atas kesediaannya sebagai
pembimbing dalam penulisan laporan kasus ini. Semoga melalui laporan kasus
ini, pengetahuan dan pemahaman kami mengenai dislokasi sendi glenohumeral
semakin bertambah.
Kami menyadari bahwa laporan kasus ini masih belum sempurna, baik
dari segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan laporan kasus ini. Atas bantuan dan segala dukungan dari berbagai
pihak baik secara moral maupun spiritual, kami ucapkan terima kasih. Semoga
laporan kasus ini dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu
pengetahuan khususnya kesehatan.
Medan, 16 Juni 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1.
1.2.
1.3.
Latar Belakang.......................................................................... 1
Tujuan........................................................................................ 2
Manfaat..................................................................................... 2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 3
2.1. Anatomi..................................................................................... 3
2.2.1. Definisi ..................................................................................... 8
2.2. Luka Bakar ............................................................................... 8
2.2.1. Definisi ..................................................................................... 8
2.2.2. Etiologi...................................................................................... 8
2.2.3. Penentuan Luas Luka Bakar .................................................... 8
2.2.4. Patofisiologi.............................................................................. 14
2.2.5. Penilaian Luka Bakar ............................................................... 18
2.2.6. Penatalaksanaan Luka Bakar .................................................... 19
2.2.7. Kriteria Merujuk ....................................................................... 25
BAB 3 LAPORAN KASUS............................................................................ 26
BAB 4 DISKUSI DAN KESIMPULAN........................................................ 35
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 36
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dislokasi adalah suatu keadaan dimana terjadi pergeseran secara total dari
Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan kasus ini adalah untuk lebih mengerti dan
1.3.
Manfaat
Laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada penulis
dan pembaca khususnya yang terlibat dalam bidang medis dan masyarakat secara
umumnya agar dapat lebih mengetahui dan memahami lebih dalam mengenai
dislokasi sendi glenohumeral.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Anatomi
Sendi glenohumeralia adalah sendi synovialis jenis ball and socket antara
caput humeri dan cavitas glenoidalis scapulae. Sendi ini adalah sendi multiaksial
dengan jangkauan gerak yang luas. Stabilitas sendi dijaga oleh musculi manset
rotator/rotator cuff, caput longum, biceps brachii, processus tulang yang terkait,
dan ligamentum extracapsularia. Permukaan sendi glenohumeralia terdiri atas
caput humeri yang besar dan bulat serta cavitas glenoidalis scapulae yang kecil.4
Cavitas glenoidalis diperdalam dan diperluas ke arah tepi oleh kerah
melingkar jaringan fibrocartilago (labrum glenoidalis) yang melekat pada tepi
fossa. Ke superior, struktur ini berkesinambungan dengan tendo caput longum
musculus biceps brachii, yang melekat pada tuberculum supraglenoidale dan
melintasi cavitas articularis di superior dari caput humeri.4
Membrana synovialis melekat pada tepi permukaan sendi dan melapisi
membrana fibrosum capsula articularis. Membrana synovialis ini kendor di
inferior. Daerah berlebih membrana synovialis dan membrana fibrosum yang
terkait ini mengakomodasi abduksi lengan atas.4
Membrana synovialis mencuat melalui celah pada membrana fibrosum
untuk membentuk bursa yang berada di antara tendines musculi sekelilingnya dan
membrana fibrosum. Bursa yang paling konsisten adalah bursa subtendinea
musculi subcapsularis, yang berada di antara musculus subcapsularis dan
membrana fibrosum. Membrana synovialis juga melipat di sekliling tendo caput
longum biceps brachii di sendi dan meluas sepanjang tendo sampai melewati
sulcus intertubercularis. Kesemua struktur synovialis ini mengurangi gesekan
antara tendo dan struktur di dekatnya seperti capsula articularis dan tulang.4
2.2.
10
2.2.1. Definisi
Suatu kondisi di mana caput humerus bergeser keluar batas fossa glenoid.5
2.2.2. Etiologi
Penyebab utama dislokasi sendi bahu ialah trauma dengan lengan
mengalami rotasi internal dan abduksi, menyebabkan caput humerus subluksasio
ke arah depan. Subluksasio ke arah posterior terjadi dari terjatuh dengan posisi
lengan terulur. Dislokasi inferior dapat terjadi dari lemahnya tonus otot dengan
hemiplegia dan dari berat lengan menarik humerus ke arah bawah. Dislokasi
glenohumeral anterior biasa terjadi pada atlet, khususnya pemain sepak bola.5
2.2.3. Epidemiologi
Pasien dengan riwayat dislokasi lebih rentan untuk mengalami redislokasi.
Faktor lainnya dengan korelasi yang jelas dengan redislokasi sendi bahu adalah
usia pasien dan penyerta berupa robekan manset rotator/rotator cuff dan fraktur
glenoid. Pasien usia muda, remaja dan orang dewasa berusia 20-an lebih sering
mengalami redislokasi dibanding pasien usia 50 60-an. Namun, banyak dokter
ahli berpendapat tingkat aktivitas lebih berpengaruh dibandingkan usia.6
2.2.4. Klasifikasi7
1)
2)
3)
4)
Dislokasi anterior
Dislokasi posterior
Dislokasi inferior atau luksasi erekta
Dislokasi disertai fraktur
11
12
13
14
2.2.8. Penatalaksanaan
1. Teknik1,7,10
Beraneka ragam metode reduksi dilakukan pada pasien dengan dislokasi
sendi bahu. Untuk pasien yang pernah mengalami dislokasi sebelumnya, traksi
sederhana pada lengan biasanya berhasil dengan baik.
Metode Hipocrates
Dengan metode Kocher, penderita berbaring di tempat tidur dan pemeriksa
berada di samping penderita. Sendi siku dalam posisi fleksi 90 dan
dilakukan traksi sesuai garis humerus, kemudian dilakukan rotasi ke arah
lateral dan lengan diadduksi dan sendi siku dibawa mendekati tubuh ke
arah garis tengah dan lengan kemudian dirotasi ke medial sehingga tangan
15
2.2.9. Komplikasi1
1. Komplikasi dislokasi anterior
a. Awal
Rotator cuff tear. Biasa mengiringi dislokasi anterior pada orang
dewasa. Pasien mungkin kesulitan mengabduksikan lengannya
setelah reduksi; kontraksi musculus deltoid yang teraba
menyingkirkan kelumpuhan saraf aksillaris.
16
DAFTAR PUSTAKA
1. Apley, A Graham & Solomon, Louis, 2010, Ortopedi dan Fraktur Sistem
Apley, Widya Medika, Jakarta.
17