Está en la página 1de 6

Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi

Manajemen
Proses Manajemen
1. Perencanaan
Untuk menetapkan tujuan perusahaan dan menerjemahkan tujuan tersebut
menjadi tindakan.
Perencanaan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1.

Perencanaan strategis, yang merupakan pengembangan


tindakan jangka panjang untuk mencapai tujuan perusahaan.
2.
Perencanaan operasional, yang merupakan pengembangan
tindakan jangka pendek untuk mengatur kegiatan operasional
sehari-hari perusahaan.
2.

Pengarahan
Pengarahan ialah suatu proses di mana manajer menjalankan kegiatan
operasional sehari-hari.

3. Pengawasan
Pengawasan merupakan memantau hasil operasi dan membandingkan hasil
aktual dengan hasil yang diharapkan.
4. Perbaikan
- Umpan balik juga dibutuhkan manajer untuk menunjang proses perbaikan
terus-menerus (continuous process improvement).
- Proses perbaikan terus-menerus (continuous process improvement) adalah
sebuah filosofi mengenai memperbaiki kualitas pegawai, proses bisnis, dan
produk secara terus-menerus.
5. Pengambilan Keputusan
- Pengambilan keputusan ( decision making) merupakan proses manajemen
yang tidak bisa terlepas dari setiap proses manajemen sebelumnya.

- Dalam mengatur perusahaan, manajemen harus mengambil keputusan


secara terus-menerus terkait alternatif-alternatif tindakan.

Karakteristik Proses Akuntansi Manajemen


1. Perencanaan
Contoh perencanaan: Memilih perusahaan penyuplai komponen-komponen dalam proses
produksi yang benar-benar berkualitas terbaik.
2. Pengarahan
Contoh Pengarahan: Usaha pengawas produksi untuk menjaga agar lini produksi tetap berjalan
tanpa interupsi
3.Pengawasan
Contohnya: Senantiasa memantau maupun mengawasi supplier komponen, agar menjamin
dalam kualitas produk komponen.
4.Perbaikan
Contohnya: Perbaikan alat produksi secara rutin untuk menunjang produksi yang lebih baik.
5.Pengambilan Keputusan
Contohnya: dalam mengarahkan operasi, manajer harus memutuskan mengenai struktur operasi,
prosedur pelatihan, dan pembagian tugas staf dalam kegiatan operasional sehari-hari

Penggolongan Biaya
1. Obyek Pengeluaran: penggolongan berdasarkan jenis dari pengeluaran itu
sendiri.
2. Fungsi Pokok dalam Perusahaan:
a. Biaya Produksi; biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi
bahan jadi
b. Biaya Pemasaran; biaya yang terjadi untuk melakukan pemasaran

c. Biaya Administrasi; biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi &


pemasaran
3. Hubungannya dengan yang Dibiayai:
a. Biaya Langsung; Diidentifikasi dan dapat ditelusur ke objek biayanya
Contohnya, biaya pembelian plat besi yang digunakan untuk membuat body
mobil dalam perusahaan karoseri
b. Biaya Tidak Langsung; Tidak bisa diidentifikasi ataupun ditelusuri ke objek
biayanya
Contohnya, gaji pengawas produksi.
4. Perilaku Biaya dan Perubahan Volume Kegiatan:
a. Biaya Variabel; biaya yang besarnya selalu berubah sesuai dengan
perubahan aktivitas produksi yang dilakukan
b. Biaya Semi Veriabel; biaya yang besarnya akan tetap dalam range
kapasitas produksi tertentu, namun dengan penambahan aktivitas produksi
dari kapasitas yang tersedia, maka akan terjadi penambahan biaya yang
besarnya disesuaikan dengan jumlah aktivitas produksi yang dilakukan.
c. Biaya Semi Fixed; biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu
dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.
d. Biaya Fixed / Tetap; biaya tetap yang besarnya akan tetap, meskipun
aktivitas produksi berubah (selama aktvitas produksi tsb masih dalam range
kapasitas produksi yang sama) dalam periode tertentu
5. Jangka Waktu Manfaatnya:
a. Pengeluaran Modal; yaitu pengeluaran yang akan memberikan manfaat/benefit pada
periode akuntansi atau pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat pada periode
akuntansi yang akan datang.
b. Pengeluaran Pendapatan; pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada
periode akuntansi dimana pengeluaran itu terjadi.

Manufaktur (Biaya Produk) & Non Manufaktur (Biaya


Periode)

Manufakt

Non

Manufaktur: Biaya Produk;

Biaya bahan baku langsung; Biaya barang-barang yg diproduksi,


diawali dengan bahan baku yg dikonversi menjadi barang jadi.
Agar diklasifikasikan sebagai biaya bahan langsung, biaya
harus memenuhi kedua syarat berikut:
1. Merupakan bagian tak terpisahkan dari barang jadi
2. Merupakan bagian yang signifikan dari total biaya produk
Contoh: biaya bahan langsung dalam industri otomotif
yaitu pembelian lembaran baja dan alumunium.

Biaya tenaga kerja langsung; Biaya gaji pegawai yang


merupakan bagian tak terpisahkan dari barang jadi.
Syarat dapat dikategorikan sebagai biaya tenaga kerja
langsung, yaitu:
1. Merupakan bagian tak terpisahkan dari barang jadi
2. Merupakan bagian yang signifikan dari total biaya produk
Contoh Biaya Tenaga Kerja Langsung adalah gaji dan
tunjangan yang dibayarkan kepada tenaga kerja bagian
produksi yang memproduksi bahan baku menjadi barang
jadi.

Biaya overhead pabrik; Biaya selain biaya bahan langsung dan


biaya tenaga kerja langsung yang muncul dalam proses
produksi digabungkan.
Contoh :
1. Perbaikan dan perawatan peralatan pabrik, bea perolehan
hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) untuk bangunan
dan tanah perusahaan,
2. Asuransi untuk bangunan perusahaan,
3. Penyusutan atas aset tetap perusahaan,
4. Depresiasi gedung pabrik

Non Manufaktur: Biaya Periode;

Biaya pemasaran; muncul dalam kegiatan pemasaran dan


pengiriman produk ke pelanggan.
Contoh:
1. Beban iklan
2.Beban gaji penjualan
3.Beban komisi

Biaya administrasi & umum; muncul dalam proses


pengelolaan perusahaan dan tidak berhubungan langsung
dengan fungsi produksi dan penjualan.
Contoh:
1.Beban gaji pegawai kantor
2. Beban perlengkapan kantor

También podría gustarte