Está en la página 1de 15

THE RULE OF LAW DAN

HAK ASASI MANUSIA

Penyusun:
Nama
: Angga Anugrah
Npm
: F1B012053
Tugas Ke
:4
Hari Tanggal
: Selasa, 19 Juli 2016

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS BENGKULU
2016

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rule of law di Indonesia mengatur perundang-undangan di Negara Indonesia. Rule of law
dan negara hukum pada hakikatnya sulit dipisahkan. Ada sementara pakar mendeskripsikan
bahwa pengertian negara hukum dan Rule of law hampir dapat dikatakan sama, namun terdapat
pula menjelaskan bahwa meskipun antar negara hukum ada Rule of law tidak dapat dipisahkan
namun masing-masing memiliki penekanan masing-masing.
Gerakan masyarakat yang menghendaki bahwa kekuasaan raja maupun penyelenggara
Negara harus dibatasi dan diatur melalui suatu perundang-undangan dan pelaksanaanya dalam
hubungan dengan segala peraturan perundang-undangan dan pelaksanaan dalam hubungannya
dengan segala peraturan perundang-undangan itulah yangsering diistilahkan dengan Rule of law .
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut dapat ditarik rumusan masalah :
a. Apa pengertian dari Rule of Law dan Negara Hukum?
b. Bagaimana ciri-ciri Rule of Law dan Negara Hukum?
c. Apa pengertian dari HAM dan macam-macamnya?
d. Bagaimana penegakkan HAM di Indonesia?

BAB II
ISI

Rule of Law
A.Konsep Rule of Law dan Ciri Negara Hukum
a. Pengertian Rule of Law dan Negara Hukum
Rule of Law adalah kekuasaan publik yang diatur secara legal. Berdasarkan pengertian
tersebut maka setiap negara yang legal senantiasa menegakkan Rule of Law. Rule of Law
berdasarkan substansi atau isinya sangat berkaitan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dalam suatu negara. Konsekuensinya setiap negara akan mengatakan mendasarkan pada
Rule of Law dalam kehidupan kenegaraannya, meskipun negara tersebut adalah negara otoriter.
Menurut Philipus M. Hadjon dalam Buku Pendidikan Kewarganegaraan misalnya bahwa
Negara hukum yang menurut istilah bahasa Belanda rechtsstaat lahir dari suatu perjuangan
menentang absolutism, yaitu dari kekuasaan raja yang sewenang-wenang untuk mewujudkan
Negara yang didasarkan pada suatu peraturan perundang-undangan. ( Buku Pendidikan
Kewarganegaraan)
Dalam Undang-Undang Dasar 1945, Negara Indonesia adalah negara hukum bukan negara
kekuasaan. Di dalamnya terkandung pengertian adanya pengakuan terhadap prinsip supremasi
hukum dan konstitusi, dianutnya prinsip pemisahan dan pembatasan kekuasaan menurut sistem
konstitusional yang diatur dalam UUD, adanya prinsip peradilan yang bebas dan tidak memihak
yang menjamin persamaan setiap warga negara dalam hukum, serta menjamin keadilan bagi
setiap orang termasuk terhadap penyalahgunaan wewenang oleh setiap penguasa. Oleh karena
itu, Indonesia menganut prinsip Rule of Law,and not of Man.
Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa pengertian Rule of Law tidak dapat dipisahkan
dengan pengertian Negara hukum. Negara yang menganut sistem Rule of Law harus memiliki
prinsip-prinsip

yang

jelas.

Menurut

Albert

Venn

Dicey

dalam

buku

Kewarganegaraan, terdapat tiga unsur yang fundamental dalam Rule of Law, yaitu :

Pendidikan

1.

Supremasi aturan-aturan hukum,tidak adanya kekuasaan sewenang-wenang

2.

Kedudukan yang sama di muka hukum

3.

Terjaminnya hak-hak asasi manusia oleh Undang-Undang serta keputusan-

keputusan pengadilan.
b.

Negara Hukum Formal dan Negara Hukum Materiil

Prinsip-prinsip rule of law secara formal tertera dalam pembukaan UUD 1945

yang menyatakan:
a.bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa,karena tidak sesuai dengan peri
kemanusiaan dan peri keadilan;
b.

kemerdekaan Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur;

c.untuk memajukan kesejahteraan umum,dan keadilan sosial;


d.

disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-

Undang Dasar Negara Indonesia;


e.kemanusiaan yang adil dan beradab;
f. serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dengan demikian inti rule of law adalah jaminan adanya keadilan bagi masyarakat
terutama keadilan sosial.
Penjabaran prinsip-prinsip rule of law secara formal termuat di dalam pasal-pasal UUD
1945, yaitu:

Negara Indonesia adalah negara hukum (pasal 1 ayat 3),

Kekuasaan

kehakiman

merupakan

kekuasaan

yang

merdeka

untuk

menyelenggaraakan peradilan guna menegakan hukum dan keadilan (pasal 24 ayat 1),

Segala warga Negara bersamaan kedudukanya didalam hukum dan pemerintahan,

serta menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya (pasal 27 ayat 1),

Dalam Bab X A Tentang Hak Asasi Manusia, memuat 10 pasal, antara lain bahwa

setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil, serta
perlakuan yang sama dihadapan hukum (pasal 28 D ayat 1),

Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang

adil dan layak dalam hubungan kerja (pasal 28 D ayat 2).

Prinsip-prinsip rule of law secara hakiki (materiil) erat kaitannya dengan

(penyelenggaraan menyangkut ketentuan-ketentuan hukum) the enforcement of the rules of


law dalam penyelenggaraan pemerintahan, terutama dalam penegakan hukum dan implementasi
prinsip-prinsip rule of law.
Berdasarkan pengalaman berbagai Negara dan hasil kajian, menunjukan keberhasilan the
enforcement of the rules of law bergantung pada kepribadian nasional setiap bangsa (Sunarjati
Hartono: 1982). Hal ini didukung kenyataan bahwa rule of law merupakan institusi sosial yang
memiliki struktur sosiologis yang khas dan mempunyai akar budayanya yang khas pula. Karena
bersifat legalisme maka mengandung gagasan bahwa keadilan dapat dilayani dengan pembuatan
sistem peraturan dan prosedur yang sengaja bersifat objektif, tidak memihak, tidak personal dan
otonom.
Secara kuantitatif, peraturan perundang-undangan yang terkait rule of law telah banyak
dihasilkan di Indonesia, tetapi implementasinya belum mencapai hasil yang optimal sehingga
rasa keadilan sebagai perwujudan pelaksanaan rule of law belum dirasakan di masyarakat.
c.Ciri-ciri Negara hukum
Setiap Negara pasti mempunyai suatu hukum yang dianut, jadi suatu Negara hukum pasti
mempunyai ciri-ciri tertentu.
Ciri-ciri Rechtstaat (Negara hukum) menurut Friederich Julius Stahl yaitu :
Hak Asasi manusia
Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin HAM
Pemerintahan berdasarkan peraturan - peraturan (Pendidikan Kewarganegaraan)

Ciri-ciri Negara Hukum menurut Prof. Sudargo Gautama yaitu :


Terdapatnya pembatasan negara terhadap perorangan.
Asas legalitas
Pemisahan Kekuasaan (Pendidikan Kewarganegaraan)

B.

Negara Hukum Indonesia


a.Landasan Yuridis Negara hukum Indonesia
Dasar pijakan bahwa negara Indonesia adalah negara hukum sekarang ini tertuang dengan

jelas pada pasal 1 ayat 3 UUD 1945 Perubahan ketiga, yang berbunyi Negara Indonesia adalah
negara hukum. Sebelumnya, landasan negara hukum Indonesia kita temukan dalam bagian
penjelasan umum UUD 1945 tentang sistem pemerintah negara , yaitu sebagai berikut :
1. Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum (Rechtsstaat).
2. Sistem Konstitusional. Pemerintah berdasarkan atas sistem konstitusi (hukum dasar),
tidak bersifat absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas).
b.

Perwujudan Negara Hukum di Indonesia

Syarat-syarat pemerintahan yang demokratis di bawah rule of law yang dinamis, yaitu :
1.

Perlindungan konstitusional, artinya selain menjamin hak-hak individual,

konstitusi harus ula menentukan teknis-prosedural untuk memperoleh perlindungan atas hakhak yang dijamin.
2.

Lembaga kehakiman yang bebas dan tidak memihak.

3.

Pemilihan umum yang bebas.

4.

Kebebasan menyatakan pendapat.

5.

Kebebasan berserikat/berorganisasi dan beroposisi.

6.

Pendidikan kewarganegaraan (Azhary, 1995:59)

HAM
A.

Pengertian HAM

HAM / Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal
dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun. Sebagai warga
negara yang baik kita mesti menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia tanpa membeda-bedakan
status, golongan, keturunan, jabatan, dan lain sebagainya.
Melanggar HAM seseorang bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Hak
asasi manusia memiliki wadah organisasi yang mengurus permasalahan seputar hak asasi
manusia yaitu Komnas HAM. Kasus pelanggaran HAM di Indonesia memang masih banyak
yang belum terselesaikan / tuntas sehingga diharapkan perkembangan dunia ham di Indonesia
dapat terwujud ke arah yang lebih baik. Salah satu tokoh HAM di Indonesia adalah Munir yang
tewas dibunuh di atas pesawat udara saat menuju Belanda dari Indonesia.

B.

Macam-macam HAM

Pembagian Bidang, Jenis dan Macam Hak Asasi Manusia Dunia :


1.

Hak asasi pribadi / personal Right

Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pindah tempat

Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat

Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan

Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan

kepercayaan yang diyakini masing-masing


2.

Hak asasi politik / Political Right

Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan

Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan

Hak membuat dan mendirikan parpol / partai politik dan organisasi politik lainnya

Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi

3.

Hak azasi hukum / Legal Equality Right

Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan

Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil / pns

Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum

4.

Hak azasi Ekonomi / Property Rigths

Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli

Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak

Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang, dll

Hak kebebasan untuk memiliki sesuatu

Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak

5.

Hak Asasi Peradilan / Procedural Rights

Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan

Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan dan

penyelidikan di mata hukum.

C.

6.

Hak asasi sosial budaya / Social Culture Right

Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan

Hak mendapatkan pengajaran

Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat

Penegakan HAM di Indonesia

Sebagai mana kita ketahui, bahwa hak asasi manusia bersifat Universal sehingga masalah
ini menjadi perhatian segenap umat manusia, tanpa memperdulikan dari mana para korban atau
pelaku pelanggaran HAM berasal. Dunia internasional sendiri memiliki berbagai instrumen
sanksi untuk para penjahat kemanusiaan, mulai dari sanksi ringan berupa pengucilan atau
pemboikotan hingga sanksi pidana melalui pengadilan internasional. Penegakkan hak asasi
manusia membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak.
Persaingan berbagai kekuatan politik menjadi warna utama dalam kehidupan politik pada
masa orde lama, persaingan tersebut meluas kesegenap kehidupan rakyat hingga memicu
perseteruan diantara mereka. Haruskah persaingan politik selalu mengarah pada perseteruan?
Kenyataan menunjukan bahwa hingga kini proses penegakan HAM di indonesia masih
menghadapi berbagai kendala. Tetapi, proses demokratisasi yang terjadi pasca tumbangnya
kekuasaan orde baru telah memberi harapan yang besar bagi kita agar pengakuan dan
perlindungan terhadap hak asasi manusia dapat ditegakkan.
Kendati demikian, diera reformasi dapat kita catat bahwa pemerintah dan lembaga legislatif
telah bekerja sama menyusun perangkap perundangan yang menunjukkan upaya nyata untuk
mengedepankan perlindungan tentang hak asasi manusia. Tetapi, meski iklim demokratis kini
tengah tumbuh subur bukan berarti upaya penegakkan hak asasi manusia di Indonesia tidak
mengalami hambatan sama sekali. Kita dapat mencermati bahwa dalam lingkungan sosial kita
terdapat beberapa hambatan yang bersifat struktural (berkenaan dengan budaya masyarakat).
Walau demikian hambatan tersebut sepatutnya tidak membuat semangat kita untuk menegakkan
hak asasi manusia menjadi surut.
Dari faktor-faktor yang menjadi hambatan dalam penegakkan hak asasi manusia tersebut,
mari kita upayakan sedikit demi sedikit untuk dikurangi (eliminasi), demi terwujudnya hak asasi
manusia yang baik, mulailah dari diri kita sendiri untuk belajar menghormati hak-hak orang lain.
Kita harus terus berupaya untuk menyuarakan tetap tegaknya hak asasi manusia, agar harkat dan
martabat yang ada pada setiap manusia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa tetap terpelihara
dalam sebaik-baiknya.

BAB III
PENUTUP
1.

Kesimpulan

Rule of Law berdasarkan substansi atau isinya sangat berkaitan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dalam suatu negara. Prinsip-prinsip rule of law secara formal
tertera dalam pembukaan UUD 1945 yang menyatakan:
a.bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa,karena tidak sesuai dengan peri
kemanusiaan dan peri keadilan;
b.

kemerdekaan Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur;

c.untuk memajukan kesejahteraan umum,dan keadilan sosial;


d.

disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-

Undang Dasar Negara Indonesia;


e.kemanusiaan yang adil dan beradab;
f. serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dengan demikian inti rule of law adalah jaminan adanya keadilan bagi masyarakat
terutama keadilan sosial.
HAM / Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal
dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun.

Saran
Saran yang dapat kami sampaikan sebagai pelajar / mahasiswa kita harus bisa menegakkan
hukum yang ada di Indonesia dan menaati segala hukum yang ada di Indonesia karena kita
ketahui bahwa Negara Indonesia adalah Negara hukum. Apabila dalam Negara Indonesia
hukumnya ditegakkan dan ditaati oleh setiap kalangan masyarakat baik rakyat yang ada dalam
kalangan kecil sampai pejabat pejabatnya maka Negara Indonesia akan menjadi Negara yang
kondusif dan bahkan bisa menjadi Negara yang maju. Selain itu kita juga harus bisa melindungi
warga Negara Indonesia baik yang ada di dalam dan luar negeri.

Daftar Pustaka
Kaelan.2007.Pendidikan

Kewaarganegaraan

Tinggi.Paradigma.Yogyakarta
Undang-Undang Dasar 1945

untuk

Perguruan

Sesi Tanya Jawab


Tyas (081012056)
1. Pertanyaan :Lembaga kehakiman yang bebas dan tidak memihak. Tapi kenapa Indonesia
banyak lembaga kehakiman yang mudah di suap?apakah Negara Indonesia masih bisa
disebut Negara demokrasi?
Jawaban :Negara ini sebenarnya sudah baik dalam sistemnya dalam hokum dan HAMnya
akan tetapi dalam pelaksanaan sisitemnya kurang berjalan lancar seperti anda bertanya
tentang penyuapan lembaga kehakiman hal tersebut karena adanya pemerintahan yang
kurang jujur, akan tetapi Indonesia tidak diam begitu saja sekarang ini ada lembaga KPK
yang mengatasi masalah korupsi. Negara Indonesia adalah Negara demokrasi. Negara
demokrasi adalah Negara yang mempunyai kebebasan sepenuhnya beradadi tangan
rakyat untuk kesejahteraan rakyat, jadi Negara ini masih demokrasi tetapi hanya bergeser
nilai-nilai demokrasinya.
Nasrudin (081012076)
2. Pertanyaan : hukum tidak memihak, tetapi kenapa misal : kasus gayus tambuanan.apakah
Indonesia sudah adil?
Jawaban : Indonesia sudah berusaha untuk adil, Indonesia sudah mengadili gayus
tambunan akan tetapi gayus dapat berlaku seperti itu karena adanya lembaga-lembaga
rutannya atau lembaga kehakimannya yang mudah disuap oleh gayus tambunan.
Lutfi (081012060)
3. Pertanyaan : pasal 28 menjelaskan tentang UU mempertahankan hidup. Lalu bagaimana
dengan hukuman mati yang notabene mengganggu hak hidup seseorang?
Jawaban :kita harus menjalankan kewajiban kita lalu menuntut hak. Apabila seseorang
yang mendapat hukuman mati berarti orang tersebut tidak menjalankan kewajibannya
dengan baik sehingga dia tidak pantas untuk menuntut haknya. Dalam perkara orang
mendapat hukuman mati,hukuman tersebut tidak asal dilakukan. Hukuman tersebut

dijatuhkan kepada orang-orang yang mempunyai tindak criminal yang berat seperti
terorisme.

También podría gustarte