Está en la página 1de 31

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu ukuran yang dipakai untuk menilai baik buruknya pelayanan
kebidanan suatu negara ialah kematian. Hingga kini angka kematian bayi dan
ibu di Indonesia masih tergolong tinggi, bahkan menempati urutan pertama di
ASEAN, yakni 52/1000 kelahiran hidup dan 334/100.000 kelahiran hidup.
Salah satu faktor penting dalam upaya penurunan angka kematian tersebut
adalah penyediaan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang
berkualitas dekat dengan masyarakat
Keadaan bayi sangat tergantung pada pertumbuhan janin di dalam
uterus, kualitas dan pengawasan antenatal, penyakit-penyakit ibu waktu
penanganan persalinan dan perawatan sesudah lahir. Penanggulangan bayi
tergantung pada keadaannya, apakah ia normal atau tidak. Diantara bayi
yang normal ada yang membutuhkan pertolongan medik segera .
Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan.
Melalui pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu, berbagai bentuk upaya
pencegahan

dan

penanggulangan

dini,

terdapat

faktor-faktor

yang

menyebabkan kematian prenatal yang meliputi perdarahan, hipotermia,


infeksi, kelahiran preterm/ bayi berat lahir rendah, asfiksia.
Pada umumnya kelahiran bayi normal ditolong oleh bidan yang diberi
tanggung jawab penuh terhadap keselamatan ibu dan bayi pada persalinan
normal. Oleh karena itu kelainan pada bayi dapat terjadi beberapa saat
sesudah selesainya persalinan yang dianggap normal, maka seorang bidan
harus mengetahui dengan segera timbulnya perubahan-perubahan pada bayi
dan bila perlu memberikan pertolongan pertama seperti menghentikan
perdarahan, membersihkan jalan nafas, memberikan oksigen dan melakukan
pernafasan buatan sampai bayi tersebut mendapat perawatan yang memiliki
perlengkapan yang lengkap serta perawatan yang baik, sehingga pengawasan
dan pengobatan dapat dilakukan sebaik-baiknya.
1

1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal
diharapkan mahasiswa mampu memahami dan melaksanakan asuhan
secara komprehensif.
b. Tujuan Khusus
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal
diharapkan:
-

Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi


pada bayi

Mahasiswa dapat menentukan masalah potensial yang mungkin terjadi

Mahasiswa mampu menentukan kebutuhan segera untuk bayi

Mahasiswa mampu menentukan rencana tindakan yang diberikan

Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan yang telah direncanakan

Mahasiswa dapat menilai kembali / mengevaluasi dari tindakan yang


telah diberikan

1.3 Metode Penulisan


Teknik pengumpulan data diperoleh melalui :
a. Studi kasus
Dengan melihat dan mempelajari kasus dari rekam medis di
Rumah Sakit.
b. Studi Kepustakaan
Dengan membaca dan mempelajari buku-buku referensi yang
berhubungan dengan masalah yang ditulis. Tujuannya agar mendapat data
dasar yang teoritis dan bersifat ilmiah.
c. Observasi
Dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap klien
tentang keadaan dan perkembangan kondisinya dengan cara inspeksi,
palpasi, auskultasi dan perkusi.

d. Wawancara
Dengan mengadakan tanya jawab secara langsung kepada klien
dan keluarga, tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan) tentang hal-hal
yang berhubungan dengan masalah kesehatan ibu. Tujuannya untuk
memperoleh data secara langsung dari sumber data.
1.4 Sistematika Penulisan
BAB I

: Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang, tujuan yang terdiri dari tujuan
umum dan tujuan khusus, metode penulisan dan sistematika
penulisan.

BAB II

: Tinjauan Pustaka
Berisi tentang teori bayi baru lahir dan manajemen varney.

BAB III : Tinjauan Kasus


Berisi tetang pengkajian data, identifikasi diagnosa / masalah,
antisipasi masalah potensial, identifikasi kebutuhan segera,
intervensi, implementasi dan evaluasi.
BAB IV : Pembahasan
Membahas ada tidaknya kesenjangan antara teori dengan kasus
dan praktek di lapangan.
BAB V

: Penutup
Berisi tentang kesimpulan dan saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 BAYI BARU LAHIR (BBLN)
1. Definisi
Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dari kehamilan cukup bulan yaitu
dari kehamilan 37-42 minggu dengan berat badan pada saat lahir antara
2500 - 4000 gram.
(Depkes RI BBL, Jakarta 2001)
Asuhan bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut
selama jam pertama selama setelah melahirkan.
(Maternal dan Neonatal, 2002)
2. Ciri - Ciri Bayi Baru Lahir Normal (BBLN)
BBL

: 2500 4000 gram

Panjang badan : 48 52 cm
Lingkar kepala : 33 35 cm
Kulit

: kemerahan dan licin karena subkutan cukup terbentuk


dan diliputi verniks caseosa.

Rambut

: lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah


sempurna

Kuku

: panjang dan lurus

Genetalia

: wanita labia mayora sudah menutupi labia minora dan


laki-laki testis sudah turun.

3. Perubahan yang terjadi pada BBL :


a. Perubahan metabolisme karbohidrat
Dalam 2 jam setelah lahir terjadi penurunan kadar gula darah.
Untuk menambah energi pada jam-jam pertama diambil dari hasil
metabolisme asam lemak. Karena sesuatu hal perubahan glukosa
menjadi glikogen meningkat atau adanya gangguan pada metabolisme
4

asam lemak yang tidak dapat memenuhi kebutuhan neonatus, maka


kemungkinan besar bayi akan menderita hipoglikemia.
b. Penurunan suhu tubuh
Suhu normal pada bayi yaitu 36,5 37,5oC, ketika bayi baru
lahir, bayi berada pada suhu lingkungan yang lebih rendah dari pada
suhu rahim ibu.
Bayi bisa kehilangan panas melalui :
Konveksi : proses hilangnya panas tubuh melalui kontak dengan
udara dingin disekitarnya.
Konduksi : proses hilangnya panas tubuh melalui kontak langsung
dengan benda-benda yang mempunyai suhu lebih rendah.
Radiasi

: proses hilangnya panas tubuh bayi bila diletakkan dekat


dengan benda yang lebih rendah dari suhu tubuhnya.

Evaporasi : proses hilangnya panas tubuh bila bayi dalam keadaan


basah.
c. Perubahan pernafasan
Pernafasan pertama pada bayi normal dalam waktu 30 detik
sesudah kelahiran. Tekanan rongga dada bayi pada waktu melalui
jalan lahir pervaginam mengakibatkan bahwa paru-paru yang ada pada
janin normal cukup bulan mengandung 80 100 ml cairan, kehilangan
1/3 cairan ini. Sesudah bayi lahir cairan yang hilang diganti dengan
udara. Paru-paru berkembang sehingga rongga dada kembali pada
bentuk semula.
d. Perubahan Situasi
Dengan berkembangnya paru-paru oksigen di dalam alveoli
meningkatkan, sebaliknya tekanan karbon dioksida menurun. Hal ini
mengakibatkan menurunnya resistensi pembuluh - pembuluh darah
paru, sehingga aliran darah ke alat

tersebut meningkat. Ini

menyebabkan darah dari arteri pulmonalis mengalir ke paru-paru dan


duktus arteriosus menutup. Dengan menciutnya arteri dan vena
umbilikalis dan kemudian dipotongnya tali pusat, aliran darah dari
5

plasenta melalui vena kava inferior dan foramen ovale ke atrium kiri
terhenti. Sirkulasi janin sekarang berubah menjadi sirkulasi bayi yang
hidup di luar badan ibu.
4. Masalah yang terjadi pada BBL
a. Masalah akut perlu tindakan segera dalam 1 jam kelahiran :
-

Tidak bernafas

Sesak nafas

Sianosis

BBLR

Letargis

Hipotermia

b Bayi dengan kondisi atau masalah yang perlu penanganan / perhatian


di kaber :
-

Bayi BBLR (BB 1500 2500 gram)

Potensial terjadi infeksi bakteri pada ketuban pecah dini atau


pecah lama.

Potensial syphilis (ibu dengan gejala atau serologi positif)

5. Penanganan BBL
Aspek-aspek penting dari asuhan segera BBL :
-

Jagalah bayi tetap hangat dan kering

Usahakan adanya kontak kulit bayi dengan kulit ibu segera setelah
lahir.

Membersihkan jalan nafas

Menilai apgar score menit pertama

Perawatan tali pusat

Score
Aperence/ warna kulit

0
Pucat

1
Badan merah,

2
Seluruh tubuh

Pulse / frekuensi jantung


Grimace / reaksi

Tidak ada
Lumpuh

ekstremitas kebiruan
Di bawah 100
Ekstremitas dalam

kemurahan
Di atas 100
Gerakan aktif

terhadap rangsangan
Respirasi / pernafasan

Tidak ada

fleksi sedikit
Lemah, tidak teratur

Kuat

6. Mempertahankan Suhu Tubuh


Jaga bayi tetap hangat :
-

Pastikan bayi tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi dengan
kulit ibu

Ganti handuk atau kain yang basah dan bungkus bayi tersebut dengan
selimut dan jangan lupa memastikan bahwa kepala telah terlindung
dengan baik untuk mencegah keluarnya panas tubuh.

Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi setiap 15


menit.

7. Perawatan Mata
Obat mata eritroisin 0,5% dan tetrasiklin 1% dianjutkan untuk mencegah
penyakit mata karena klamidia (PMS). Obat mata perlu diberikan pada
jam pertama setelah persalinan. Yang lazim dipakai adalah larutan perak
nitrat atau Neosporin dan langsung diteteskan pada mata bayi segera
setelah bayi lahir.
8. Pemberian Vitamin K
Untuk mencegah terjadinya perdarahan karena diferensiasi vitamin K
pada BBL dilakukan hal-hal berikut :
a. Semua BBL normal dan cukup bulan perlu diberi vitamin K peroral 1
mg/ hari selama 3 hari.
b. Bayi resiko tinggi diberi vitamin parenteral dengan dosis 0,5-1 mg IM
2.2 KONSEP MANAJEMEN KEBIDANAN VARNEY

Adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab


dalam pelayanan pada klien yang mempunyai kebutuhan / masalah dalam
bidang kesehatan selama masa hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB.
I.

PENGKAJIAN
Dilakukan dengan mengumpulkan semua data baik data subyektif
maupun data obyektif disertai hari/ tanggal dan jam pada saat dilakukan
pengkajian, tanggal masuk rumah sakit, jam masuk rumah sakit, nomer
register.
A. Data Obyektif
1. Biodata
a. Biodata Bayi
Nama bayi

: untuk mengetahui identitas bayi bahwa


bayi tersebut adalah benar-benar anak dari
orang tuanya.

Jenis kelamin

: untuk perbedaan jenis/gender

Tanggal lahir

: untuk mengetahui umur bayi

Anak ke berapa : untuk mengetahui bayi tersebut anak


keberapa
b. Biodata Orang Tua
Nama ayah/ibu : untuk mengetahui identitas
Umur ibu

: untuk mengetahui keadaan ibu terutama


pada persalinan pertama

Pekerjaan ayah/ibu : untuk mengetahui status ekonomi dan


aktivitas

(ibu)

serta

sosial

ekonomi

penderita agar nasehat kita nanti sesuai.


Agama

: untuk
terhadap

mengetahui
agama

kepercayaan

yang

dianutnya

klien
dan

mengenali hal-hal yang berkaitan dengan


masalah asuhan kebidanan

Alamat

: untuk mengetahui tempat tinggal klien


berada, dapat menilai apakah lingkungan
cukup aman bagi bayi.

2. Keluhan Utama
Apa yang dikeluhkan ibu tentang keadaan bayinya
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama :
- anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama
penyakit menular seperti TBC, hepatitis
- penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis,
kelainan pembekuan darah, jiwa, asma
- riwayat kehamilan kembar. Faktor yang meningkatkan
kemungkinan hamil kembar adalah

faktor ras, keturunan,

umur wanita, dan paritas. Oleh karena itu apabila ada yang
pernah melahirkan atau hamil dengan anak kembar harus
diwaspadai karena hal ini bisa menurun pada ibu.
(Manuaba, 2000 :265)
4. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas Sekarang
a. Kehamilan
Ditanyakan pada ibu ini kehamilan ke berapa, keluhan ibu
pada saat hamil ini, periksa ke mana dan sudah berapa kali
periksa, mendapat obat apa saja setelah periksa.
b. Persalinan
Ditanyakan pada ibu melahirkan dimana, ditolong siapa,
bagaimana caranya serta penylit yang dialami sewaktu ibu
melahirkan, kemudian ditanyakan tentang jenis kelamin,
berat badan, panjang badan bayi yang dilahirkannya.
c. Nifas
Ditanyakan pada ibu mengeluarkan darah yang bagaimana,
seberapa banyak, kontraksi uterus baik atau tidak (bila
9

kontraksi baik, uterus bulat dan mengeras). ASI sudah keluar


apa belum, ada luka jahitan atau tidak.
d. Neonatal
Ditanyakan pada ibu tentang jenis kelamin, berat badan,
panjang badan bayi yang dilahirkan
5. Pola Kebiasaan Sehari-Hari
Untuk mengetahui bagaimana pola nutrisi ibu, eliminasi,
istirahat, aktivitas, personal hygiene.
6. Riwayat Psikologi dan Budaya
a. Psikologi
Bagaimana respon ibu dan keluarga terhadap kelahiran
anaknya
b. Sosial
Apakah hubungan ibu dengan suami, keluarga serta petugas
kesehatan baik atau tidak.
c. Budaya
Untuk mengetahui tradisi yang dianut keluarga yang
merugikan termasuk pantang makanan, minum jamu dan
kebiasaan berobat jika sakit.
7. Data Spiritual
Untuk mengetahui bagaimana sikap ibu terhadap agama yang
diyakininya.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum

: baik / cukup / lemah

Kesadaran

: composmentis / somnolen / koma

PB

: normal (48 52 x/menit)

BBL

: normal (2500 4000 gram)

LIKA : SOB: normal (32 cm)


OF

: normal (34 cm)


10

MO

: normal (35 cm)

Tanda-tanda vital:
Pernafasan

: normal (40 60 x / menit)

Suhu

: normal (36,5 37,5oC)

Nadi

: normal (100 160 x/menit)

2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala

bersih/tidak, hitam/tidak, tampak benjolan


abnormal/ tidak, ada cepal hematoma/tidak,
ada caput succedaneum/tidak.

Wajah

pucat/tidak

Mata

simetris/tidak,

sclera

kuning/

tidak,

conjungtiva pucat/ tidak.


Hidung

simtris/tidak, bersih/tidak, ada sekret/tidak

Telinga

bersih/tidak, ada serumen/tidak

Mulut

bibir lembab/kering, ada labio skizis/ tidak,


ada labiopalato skizis/ tidak.

Leher

tampak pembesaran kelenjar tyroid, vena


jugularis dan kelenjar limfe/tidak

Dada

simetris/tidak, tampak retraksi dada/tidak

Abdomen

tampak benjolan abnormal/tidak, tali pusat


belum kering masih terbungkus kasa steril.

Genetalia

bersih/tidak, labia mayora sudah menutupi


labia minora

Ekstremitas :
atas

gerakan normal/tidak, aktif/tidak, sindaktil/


tidak, kuku pucat/tidak.

Bawah

gerakan normal/ tidak, aktif/ tidak, sindaktil/


tidak, kuku pucat/ tidak

11

b. Palpasi
Kepala

teraba benjolan abnormal / tidak

Leher

teraba pembesaran kelenjar tyroid, vena


jugularis dan kelenjar limfe/tidak

Dada

teraba benjolan abnormal/tidak

Abdomen

teraba benjolan abnormal/ tidak, teraba


pembesaran hepar/ tidak.

c. Auskultasi
Dada

terdengar suara wheezing maupun ronchi


/tidak

d. Perkusi
Abdomen

kembung / tidak

e. Reflek
Moro

: +/-

Rooting

: +/-

Reflek menelan

: +/-

Reflek menggenggam : +/-

II.

Reflek menghisap

: +/-

Tonic neck reflek

: +/-

Balbynsky

: +/-

IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH


Dx : By. Ny. ... Umur hari dengan bayi baru lahir normal
Ds : Data yang diperoleh melalui anamnesa
Do : Keadaan umum

: baik/cukup / lemah

Kesadaran

: composmentis / somnolen / koma

PB

: normal (48 52 x/menit)

BBL

: normal (2500 4000 gram)

LIKA : SOB

: normal (32 cm)

OF

: normal (34 cm)

MO

: normal (35 cm)


12

Tanda-tanda vital:
Pernafasan

: normal (40 60 x / menit)

Suhu

: normal (36,5 37,5oC)

Nadi

: normal (100 160 x/menit)

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


Masalah potensial yang mungkin terjadi antara lain dapat terjadi
hipotermi dan infeksi tali pusat
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Menentukan tindakan yang akan segera dilakukan berdasarkan pada
masalah potensial yang terjadi (kolaborasi dengan dokter atau tenaga
kesehatan lainnya)
V.

INTERVENSI
Dx

: By. Ny. Umur ...hari dengan bayi baru lahir normal

Tujuan

: setelah dilakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir


diharapkan tidak terjadi komplikasi.

Kriteria hasil :
BB meningkat
Keadaan umum : baik
Pernafasan

: normal (40 60 x / menit)

Suhu

: normal (36,5 37,5oC)

Nadi

: normal (100 160 x/menit)

Intervensi :
1. Bungkus bayi dengan selimut dan letakkan di box
R/ mengurangi terjadinya penguapan pada suhu tubuh untuk
mengurangi terjadinya hipotermi.

13

2. Ganti segera pakaian yang basah dengan pakaian yang kering dan
bersih.
R/ mencegah terjadinya penguapan cairan pada kulit bayi
3. Observasi suhu tubuh bayi dan tanda-tanda vital
R/ sebagai parameter untuk mendeteksi adanya kegawatan
4. Pantau intake dan output
R/ meningkatkan kebutuhan nutrisi, sehingga tidak terjadi penurunan
berat badan bayi.
5. Anjurkan pada ibu untuk memberikan ASI pada bayi sesering
mungkin
R/ memenuhi kebutuhan nutrisi bayi
6. Beri KIE ibu tentang cara menyusii yang baik dan benar
R/ menyusui yang baik dan benar dapat membuat bayi merasa
nyaman
Masalah potensial : potensial terjadi hipotermi
Tujuan

: setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan tidak


terjadi hipotermi

Kriteria hasil :
Pernafasan

: normal (40 60 x / menit)

Suhu

: normal (36,5 37,5oC)

Nadi

: normal (100 160 x/menit)

Bayi dalam keadaan hangat dan bersih (keadaan : pakaian, popok dan
selimut kering)
Intervensi :
1. Pertahankan suhu dalam ruangan
R/ menjaga suhu bayi agar tetap hangat
2. Ganti segera pakaian, popok dan selimut jika basah
R/ mencegah terjadinya penguapan cairan dan kulit bayi
3. Observasi suhu tubuh bayi
R/ parameter terjadi hipotermi pada bayi
14

Masalah potensial : potensial terjadi infeksi


Tujuan

: setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan tidak


terjadi infeksi sehubungan dengan tali pusat basah

Kriteria hasil:
Pernafasan

: normal (40 60 x / menit)

Suhu

: normal (36,5 37,5oC)

Nadi

: normal (100 160 x/menit)

Tanda-tanda infeksi tidak terjadi


Tali pusat kering
Intervensi :
1. Observasi tanda-tanda vital
R/ parameter terjadinya ifneksi pada bayi
2. Lakukan perawatan tali pusat dengan kasa steril dan kering
R/ mengurangi infeksi tali pusat
VI. IMPLEMENTASI
Dilakukan sesuai dengan intervensi dan kondisi bayi
VII. EVALUASI
Dilakukan untuk mengevaluasi keefektifan dan keberhasilan dari asuhan
yang telah diberikan dengan mengacu pada kriteria hasil.

15

BAB III
TINJAUAN KASUS
I.

PENGKAJIAN
Hari

: Sabtu

Tanggal

: 29 Maret 2008

Jam

: 05.15 WIB

Tempat

: BPS NY

A. Data Subyektif
1. Biodata
a. Biodata anak
Nama bayi

: Bayi Ny. V

Tanggal lahir

: 28-03-2008

Jenis kelamin

: Perempuan

Anak ke

: III

b. Biodata Orang Tua


Nama ibu

: Ny. V

Umur

: 19 tahun

Agama

: Islam

Pekerjaan

: IRT

Alamat

: Temas

Nama Ayah

: Tn. A

Umur

: 25 tahun

Agama

: Islam

Pekerjaan

: Swasta

Alamat

: Temas

2. Keluhan Utama
Tidak ada keluhan pada bayi

16

3. Riwayat Kesehatan Keluarga


Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita
penyakit menular seperti TBC, Hepatitis dan tidak ada yang
menderita penyakit menurun seperti jantung, hipertensi, asma,
diabetes mellitus.
4. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Neonatal
a. Kehamilan
1. Trimester I
Ibu mengatakan bahwa ibu merasa tidak enak makan, mual
dan muntah, ibu periksa ke bidan setiap bulan dan mendapat
terapi vitamin dan obat antimual.
2. Trimester II
Ibu mengatakan sudah mulai senang makan dan ibu sudah
mulai beradaptasi dengan keadaanya sekarang dan ibu masih
memeriksakan kehamilannya kepada bidan. Setiap kali ibu
periksa selalu mendapatkan obat penambah darah dan
vitamin. Pada usia kehamilan 5 bulan ibu sudah mulai
merasakan gerakan janin.
3. Trimester III
Ibu mengatakan sangat menantikan kelahiran anaknya dan
pada usia kehamilan yang terakhir ini ibu masih rajin
memeriksakan kehamilannya ke bidan. Ibu mengatakan
akhir-akhir sering kencing.
b. Persalinan
Ibu melahirkan secara operasi pada tanggal 28-03-2008 pada
pukul 21.15 WIB, jenis kelamin Perempuan dengan BB 3300
gram, PB 50 cm
c. Nifas
-

Ibu merasa lega karena bayinya telah lahir dengan selamat

Ibu mengatakan luka jahitan bekas operasi pada perutnya


terasa nyeri jika dibuat bergerak.
17

d. Neonatal
Bayi lahir langsung menangis dengan BB 3300 gram, PB 50 cm,
jenis kelamin Perempuan.
5. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Nutrisi
Bayi mendapat PASI (susu Frisian Flag) sebanyak 1 takar/30 cc
tiap 3 jam sekali dengan menggunakan dot bayi.
b. Eliminasi
BAK : 2 x, warna kuning jernih
BAB : 1 x, warna hitam, konsistensi lembek
c. Istirahat
Bayi tidur di dalam box sepanjang hari dan terbangun ketika
lapar, haus, BAK dan BAB
d. Aktivitas
Bayi sering menangis jika BAB, BAK dan lapar, gerakan aktif
e. Personal hygiene
Mandi pagi jam 05.00 WIB, ganti baju dan popok tiap habis
mandi, kotor dan basah, ganti alas bayi tiap sehabis mandi.
6. Data Psikososial dan Budaya
a. Psikologi
-

Respon ibu dan keluarga terhadap kelahiran anak sangat


bahagia dan senang

Rencana pengasuhan anak : diasuh sendiri

b. Sosial
-

Hubungan ibu dan suami baik terbukti saat


ibu melahirkan, suaminya selalu mendampinginya.

Hubungan ibu dengan keluarga baik terbukti


saat di RS banyak dari pihak keluarga yang datang
menjenguk.

Hubungan ibu dengan petugas kesehatan


baik terbukti saat ditanya ibu selalu menjawab.
18

c. Budaya
Dalam keluarga masih melakukan selamatan 7 bulanan, tidak ada
budaya pantang makanan, tidak pernah minum jamu, jika
keluarga sakit selalu dibawa ke petugas kesehatan.
7. Data spiritual
Ibu mengatakan menganut agama Islam dan ibu menjalankan ibadah
sesuai dengan keyakinannya.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum

: baik

Kesadaran

: composmentis

PB

: 50 cm

BBL

: 3300 gram

BBS

: 3300 gram

LILA

: 11,5 cm

LIDA

: 34 cm

LIKA : SOB

: 33 cm

FO

: 35 cm

MO

: 36 cm

Tanda-tanda vital
Pernafasan

: 40 x/menit

Suhu

: 365 o C

Nadi

: 124x/ menit

2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala

: simetris, tidak tampak adanya benjolan abnormal


rambut hitam tipis, tidak tampak adanya cepal
hematoma, tidak ada caput succedaneum.
19

Wajah

: tidak terlihat pucat

Mata

: simetris, sclera tidak kuning, conjungtiva merah


muda

Hidung

: bersih, tidak ada sekret

Mulut

: bibir warna merah, tidak da labio skizis maupun


labiopalatoskizis, lidah bersih

Telinga

: bersih, tidak ada serumen

Leher

: tidak tampak pembesaran kelenjar tyroid, tidak


tampak pembesaran kelenjar limfe, dan tidak
tampak pembesaran vena jugularis

Dada

: simetris, tidak tampak retraksi dada

Abdomen

: tidak tampak adanya benjolan abnormal, tali pusat


belum kering masih terbungkus kasa steril

Genetalia

: bersih, labia mayora menutupi labia minora

Anus

: bersih tidak terdapat atresia ani

Ekstremitas :
Atas

: gerakan normal, aktif, tidak polidaktil dan tidak


sindaktif, kuku tidak pucat

Bawah : gerakan normal, aktif, tidak polidaktil dan tidak


sindaktif, kuku tidak pucat
b. Palpasi
Kepala

: tidak teraba benjolan yang abnormal

Leher

: tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, tidak


teraba pembesaran vena jugularis dan tidak teraba
pembesaran kelenjar limfe.

Dada

: tidak teraba benjolan abnormal

Abdomen

: tidak teraba benjolan abnormal, tidak teraba


pembesaran hepar.

c. Auskultasi
Dada

: tidak terdengar ronchi maupun wheezing

d. Perkusi
20

Abdomen

: tidak kembung

e. Reflek
Moro

: (+)

Rooting

: (+)

Reflek menelan

: (+)

Reflek menggenggam

: (+)

Reflek menghisap

: (+)

Tonic neck reflek

: (+)

Balbynsky

: (+)

f. Data Rekam Medik


Ibu datang sendiri ke Rumah Sakit pada tanggal 25-03-2008 jam
08.30 WIB, ibu mengatakan ini hamil yang pertama, mulai
merasakan kenceng-kenceng sejak tanggal 27-03-2008 jam 21.00
dan sudah mengeluarkan lender darah dari kemaluannya.
Kemudian ibu diperiksa jam 06.40 WIB tanggal 28-03-2008
hasilnya TD 130/70 mmHg, TFU 3 jari di bawah px, puki, BJA
(+) 12-13-12 let.kep. Periksa dalam v/v lender darah (+), VT 4
cm, effecement 50%, ketuban (+), bagian terdahulu kepala,
bagian terendah UUK, HI, disekitar bagian terdahulu tidak teraba
bagian kecil janin.
Pada tanggal 28-03-2008 jam 13.30 WIB, periksa dalam v/v
lender darah (+), VT 5 cm, effecement 75%, ketuban (+),
bagian terdahulu kepala, bagian terendah UUK, HI, disekitar
bagian terdahulu tidak teraba bagian kecil janin, TFU 3 jari di
bawah px, puki, BJA (+) 11-11-12, let. kep .
Pada tanggal 28-03-2008 jam 19.30 WIB, ibu mengatakan
kenceng-kenceng sudah sering, kemudian ibu diperiksa dan
hasilnya TD 110/70 mmHg TFU 3 jari di bawah px, puki, BJA
(+) 11-12-12, periksa dalam v/v lender darah (+), VT 5 cm,

21

effecement 75%, ketuban (+), bagian terdahulu kepala, bagian


terendah UUK, HI, disekitar bagian terdahulu tidak teraba bagian
kecil janin dan ternyata panggul ibu sempit jadi ibu harus operasi
sesar pada jam 21.00 WIB dan bayi lahir jam 21.15 WIB tanggal
28-03-2008.
II.

IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH


Dx

: By Ny. V Umur 1 hari dengan Bayi Baru Lahir Normal

Ds

: Ibu mengatakan melahirkan secara operasi pada tanggal 28-032008 pukul 21.15 WIB, jenis kelamin Perempuan, BB 3300
gram, PB 50 cm.

Do

:
Keadaan umum

: baik

Kesadaran

: composmentis

PB

: 50 cm

BBL

: 3300 gram

BBS

: 3300 gram

LILA

: 11,5 cm

LIDA

: 34 cm

LIKA :

SOB

: 33 cm

FO

: 35 cm

MO

: 36 cm

Tanda-tanda vital
Pernafasan

: 40 x/menit

Suhu

: 365 o C

Nadi

: 124x/ menit

III.

A
NTISIPASI MASALAH POTENSIAL
a.Potensial terjadi hipotermi
Ds

:22

Do

: Keadaan umum

: baik

Suhu

: 365 0c

BB

: 3300 gram

b. Potensial terjadi infeksi


Ds

:-

Do

: Tali pusat tampak basah


Pernafasan

: 40x/menit

Suhu

: 365oC

Nadi

: 124 x/menit

IV.

I
DENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
-

V.

I
NTERVENSI
Dx

: By. Ny. V Umur1 hari dengan Bayi Baru Lahir Normal

Tujuan

: Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan tidak terjadi


komplikasi.

Kriteria hasil :
BB meningkat
Keadaan umum

: baik

Pernafasan

: normal (40 60 x / menit)

Suhu

: normal (36,5 37,5oC)

Nadi

: normal (100 160 x/menit)

Intervensi :
1. Bungkus bayi dengan selimut hangat dan letakkan bayi di box
R/ mengurangi terjadinya persuapan pada suhu tubuh untuk mengurangi
terjadinya hipotermi.
2. Ganti segera pakaian yang basah dengan pkaian yang kering dan bersih
R/ mencegah terjadinya penguapan cairan pada kulit bayi
3. Observasi suhu tubuh bayi dan tanda-tanda vital
23

R/ sebagai parameter untuk mendeteksi adanya kegawatan


4. Pantau intake dan output
R/ meningkatkan kebutuhan nutrisi, sehingga tidak terjadi penurunan
berat badan bayi.
5. Anjurkan untuk memberikan ASI pada bayi sesering mungkin
R/ memenuhi kebutuhan nutrisi bayi
6. Beri KIE ibu tentang cara menyusui yang baik dan benar
R/ menyusi yang baik dan benar dapat membuat bayi merasa nyaman
Masalah potensial : potensial terjadi hipotermi
Tujuan

: setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan tidak


terjadi hipotermi

Kriteria hasil :
Pernafasan

: normal (40 60 x / menit)

Suhu

: normal (36,5 37,5oC)

Nadi

: normal (100 160 x/menit)

Bayi dalam keadaan hangat dan bersih (keadaan : pakaian, popok dan
selimut kering)
Intervensi :
1. Pertahankan suhu dalam ruangan
R/ menjaga suhu bayi agar tetap hangat
2. Ganti dengan segera pakaian, pokok dan selimut jika basah
R/ mencegah terjadinya penguapan cairan pada kulit bayi
3. Observasi suhu tubuh bayi
R/ parameter terjadinya hipotermi pada bayi
Masalah potensial : potensial terjadi infeksi
Tujuan

: setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan tidak


terjadi infeksi sehuungan dengan tali pusat basah.

Kriteria hasil :
24

Pernafasan

: normal (40 60 x / menit)

Suhu

: normal (36,5 37,5oC)

Nadi

: normal (100 160 x/menit)

Tanda-tanda infeksi tidak terjadi


Tali pusat kering
Intervensi :
1. Observasi tanda-tanda vital
R/ parameter terjadinya infeksi pada bayi
2. Lakukan perawatan tali pusat dengan kasa steril dan kering
R/ mengurangi terjadinya infeksi tali pusat
VI.

I
MPLEMENTASI
Tanggal : 29 Maret 2008
Jam

: 06.15 WIB

Dx

: By. Ny. V Umur 1 Hari dengan Bayi Baru Lahir Normal

1. Membungkus bayi dengan selimut hangat agar tidak terjadi hipotermi


2. Mengganti segera pakaian yang basah dengan pakaian yang kering dan
bersih.
3. Mengobservasi tanda-tanda vital dengan hasil:
Nadi

: 124 x/menit

Suhu

: 365 o c

Pernafasan : 40 x/menit
4. Memantau intake minum susu = 1 : 30 cc/ 3 jam dan output BAK 2
kali, BAB 1 kali.
5. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI sesering mungkin yaitu setiap
bayi haus.
6. Memberi KIE tentang cara menyusui yang baik dan benar yaitu masukan
putting susu dan areola sampai memenuhi mulut bayi dan dilakukan
bergantian payudara kanan dan kiri.
25

Masalah potensial : potensial terjadi hipotermi


1. Mempertahankan suhu dalam ruangan dengan memberi penerangan
lampu yang hangat
2. Mengganti segera pakaian, popok dan selimut jika basah
3. Mengobservasi suhu tubuh bayi dengan hasil S : 365 oC
Masalah potensial : potensial terjadi infeksi
1. Mengobservasi tanda-tanda vital dengan hasil :
Nadi

: 124 x/menit

Suhu

: 365 o c

Pernafasan : 40 x/menit
2. Melakukan perawatan tali pusat dengan kasa steril yang kering dan
bersih yaitu menggantinya setiap habis mandi
VII.

E
VALUASI
Tanggal : 29 Maret 2008
Jam

: 07.15 WIB

Dx

: By. Ny. V Umur 1 Hari dengan Bayi Baru Lahir Normal

1. Bayi dapat menerima PASI yang diberikan sesuai dengan kebutuhan


2. Susu bayi tetap normal
3. Suhu ruangan tetap hangat dengan penerangan cahaya lampu
4. Pakaian dan popok sudah diganti
5. Tali pusat terbungkus kassa steril dan kering
6. Ibu mengatakan sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan
tentang cara menyusui bayi yang baik dan benar
7. Masalah potensial tidak terjadi

26

BAB V
PEMBAHASAN
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada bayi Ny. V Umur 1 hari
dengan Bayi Baru Lahir Normal di RS Haji Batu, melalui tahap pengumpulan
data dengan wawancara, observasi, pemeriksaan umum dan pemeriksaan fisik,
antara asuhan yang ada di lapangan dengan tindakan kebidanan yang ada di teori
pada dasarnya sama. Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan prakteknya
pada masalah potensial diangkat potensial terjadi hipotermi. Tetapi tidak
ditemukan adanya kebutuhan segera untuk menangani masalah tersebut.
Dalam kasus bayi Ny. V diperoleh data-data bahwa bayi lahir dengan
normal yaitu dengan BB 3300 gram, PB 50 cm, bayi lahir langsung menangis,
tidak ada kelainan. Intervensi dari kasus ini yaitu bungkus kain dengan selimut
hangat dan letakkan bayi di box, ganti segera pakaian yang basah dengan pakaian
yang kering dan bersih, observasi suhu tubuh bayi, pantau intake dan output
melakukan perawatan tali pusat dengan kasa steril dan kering, beri KIE ibu
tentang cara menyusui yang baik dan benar. Saat dilakukan evaluasi terbukti
bahwa dalam asuhan kebidanan yang diberikan pada bayi Ny. V ini tidak
terdapat kesenjangan antara teori dan kenyataan di lapangan di mana dalam
prakteknya sesuai dengan teori yang ada.
Menurut penulis, perawatan bayi baru lahir sangat diperlukan karena bayi
baru lahir sangat rentan terhadap infeksi dan hipotermi. Pada umumnya kelahiran
bayi normal cukup dihadiri oleh bidan yang dapat diberi tanggung jawab penuh
tehadap keselamatan ibu dan bayi pada persalinan normal. Oleh karena kelainan
27

pada ibu dan bayi dapat terjadi beberapa saat sesudah selesainya persalinan yang
dianggap normal, maka seorang bidan harus mengetahui dengan segera timbulnya
perubahan perubahan pada ibu dan bayi dan bila perlu memberikan pertolongan
pertama seperti menghentikan perdarahan, memberikan jalan nafas, memberikan
oksigen dan melakukan pernafasan buatan sampai ibu dan bayi tersebut di bawa
ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan yang lebih intensif.
Menurut sarwono 2005, pada waktu lahir bayi sangat aktif. Bunyi jantung
dalam menit menit pertama kira kira 180 x/menit yang kemudian turun sampai
140 x/menit 120 x/menit pada waktu bayi berumur 30 menit. Pernafasan cepat
pada menit menit pertama (kira kira 80 x/menit). Disertai dengan pernafasan
cuping hidung, retraksi suprasternal dan interkostal serta rintihan hanya
berlangsung 10 15 menit. Kelanjutan keaktifan yang berlebih lebihan ialah
bayi menjadi tegang dan relatif tidak memberi reaksi terhadap rangsangan dari
dalam dan dari luar. Dalam keadaan ini bayi tertidur untuk beberapa menit sampai
4 jam. Pada saat bayi pertama kali bangun dari tidurnya ia menjadi mudah
terangsang, dengan frekuensi jantung meningkat dan dengan perubahan warna
serta kadang kadang keluar lendir dari mulut. Setelah masa ini dilampaui,
keadaan bayi mulai stabil, daya isap serta reflek telah mulai diatur sehingga bayi
dapat bernafas dengan spontan dan keadaan bayi segera normal kembali.

28

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dalam pembuatan asuhan kebidanan
pada bayi Ny. V Umur 1 hari dengan Bayi Baru Lahir Normal yaitu pada
tahap pengkajian data yang terdiri atas data subyektif diperoleh data secara
lengkap. Data yang didapatkan dalam pengkajian digunakan sebagai dasar
dalam menentukan identifikasi diagnosa atau masalah terhadap keadaan yang
dirasakan oleh bayi. Pasien tidak mengalami keadaan yang gawat darurat,
sehingga untuk penulisan identifikasi kebutuhan segera tidak perlu dalam
penulisan asuhan kebidanan.
Pada penatalaksanaan rencana tindakan disusun berdasarkan keadaan
yang dialami oleh bayi dan juga disesuaikan dengan kebutuhan bayi. Setelah
rencana tindakan telah tersusun dengan baik maka tahap selanjutnya adalah
melaksanakan rencana tindakan yang telah disusun sebelumnya.
Evaluasi yang didapat berdasarkan asuhan kebidanan yang diberikan,
bayi mengalami kemajuan dalam keadaan kesehatannya.
5.2 Saran
a.Bagi petugas kesehatan :
-

Dalam

memberikan

asuhan

kebidanan

diharapkan

tetap

mempertahankan untuk menjaga komunikasi dalam upaya menjalin


kerjasama antara petugas dan klien untuk keberhasilan asuhan yang
diberikan. Selain itu dalam melakukan semua tindakan petugas
29

kesehatan harus benar benar memperhatikan kebersihan dan


kesterilan
-

Memberi waktu kepada klien dan keluarga untuk bertanya serta


memberikan keterangan dan informasi yang jelas dan tepat.

b. Bagi Masyarakat
-

Keluarga diharapkan selalu bekerjasama dengan petugas kesehatan


dalam proses pelayanan kesehatan sehingga asuhan dapat berjalan
dengan baik.

Melaksanakan saran dan petunjuk yang diberikan oleh petugas


kesehatan.

Segera datang / memeriksakan diri kepada petugas kesehatan jika


mengalami suatu kelainan atau ketidaknyamanan.

30

DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Gde Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana. Jakarta : EGC.
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Saifuddin, Abdul Bachri. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono.

31

También podría gustarte