Está en la página 1de 2

Abbad bin Bisyr

Kali ini kita akan mengarungi lautan kisah dari seorang anshar, sahabat Nabi yang mulia
bernama Abbad bin Bisyr. Betapa tidak? Ummul muminin Aisyah berkata tentang beliau,
Tiga orang dari Anshar, tidak seorangpun yang bisa mengungguli kemuliaan mereka yaitu
Saad bin Muadz, Usaid bin Hudhair, dan Abbad bin Bisyr.
Sebuah nama yang akan dikenang sepanjang sejarah umat manusia. Marilah kita
menikmati kisah beliau. Abbad bin Bisyr tergolong orang yang ahli ibadah, termasuk
pejuang Islam yang gemar turun berjuang demi tegaknya Islam, dan seorang gubernur
yang amanah.
Diwaktu cahaya purnama Islam bersinar di Yatsrib (Madinah), beliau berusia remaja dan
masuk kepada ajaran kebenaran. Beliau mendatangi Mushab bin Umair seorang dai utusan
Rasulullah dari Makkah yang berdakwah di Madinah, beliau asyik menyimak bacaan Al
quran dari Mushab bin Umair yang sangat teduh dan menggugah sehingga Abbad bin Bisyr
menjadi semakin mantap dan menjadikan Al quran sebagai kesibukan utamanya.
Pernah suatu malam, Rasulullah melakukan shalat tahajjud di rumah Aisyah, beliau
mendengar suara Abbad bin Bisyr yang sedang melantunkan ayat ayat Allah dengan
syahdu, maka Rasulullah bertanya kepada Aisyah, wahai Aisyah apakah ini suara Abbad
bin Bisyr?. Aisyah menjawab,benar. Maka Rasulullah pun mendoakan Abbad,Ya Allah
ampunilah dia. Betapa beruntungnya Abbad karena didoakan oleh Rasulullah.
Ada kisah yang heroik tentangnya, mari kita sama sama mendengarnya. Setelah
peperangan Dzatur Riqo, kaum muslimin singgah di suatu bukit untuk beristirahat
melepas lelah. Rasulullah bersabda,Siapa yang menjaga kita malam ini? Serta merta Amr
bin Yasir dan Abbad bin Bisyr berkata,kami ya Rasulullah. Abbad bin Bisyr dan Amr bin
Yasir adalah dua orang yang dipersaudarakan Rasulullah ketika Amr bin Yasir hijrah ke
Madinah.
Di awal malam, giliran Abbad bin Bisyr yang menjaga dan Amr bin Yasir yang tidur.
Malam itu adalah malam yang tenang, tentram, maka Abbad bin Bisyr tidak menyia
nyiakan kesempatan itu untuk beribadah. Abbad mulai shalat dan mulai membaca surat
panjang. Ketika beliau sedang tenggelam dalam kenikmatan beribadah, tiba tiba musuh
dari jauh memanah beliau, anak panah melesat kencang mengenai tubuh beliau.
Apa yang terjadi? Abbad langsung mencabutnya, dan meneruskan shalatnya. Masya
Allah... Sang musuh melepaskan anak panah yang kedua, Abbad tidak terpengaruh, beliau
mencabutnya dan tetap shalat. Sang musuh tidak menyerah begitu saja, diapun melesakkan
anak panah yang ketiga. Abbad melakukan hal yang sama.
Tak lama kemudian, Abbad menyudahi shalatnya dan melangkah terseok seok menuju Amr
bin Yasir yang sedang tertidur lalu membangunkannya dan berkata,Bangunlah, luka luka
ditubuhku melemahkan kekuatanku. Ketika sang musuh melihat Amr terbangun, lalu ia
mengambil langkah seribu.
Amr yang baru bangun terkejut melihat darah merembes dari tiga lubang pada tubuhnya
dan berkata,Subhanallah, mengapa kamu tidak membangunkanku ketika anak panah
pertama melukaimu?. Abbad menjawab,Aku sedang membaca sebuah surat, dan aku
tidak ingin memotongnya sebelum aku menyelesaikannya.

Beliau gugur dalam peperangan dizaman Abu bakar Shiddiq untuk melawan gerakan nabi
palsu Musailamah al kadzdzab. Itulah sekelumit kisah sahabat nabi yang mulia dari
kalangan Anshar.

También podría gustarte