Está en la página 1de 4

Definisi

Campak adalah penyakit akut yang sangat menular, disebabkan oleh infeksi virus yang
umumnya menyerang anak. IDAI
Etiologi
Penyebab penyakit ini adalah sejenis virus yang tergolong dalam genus morbili virus dan
famili Paramyxoridae yang merupakan virus single stranded RNA. Didalam virus terdapat
infeksi nukleokapsid yang bulat lonjong terdiri dari bagan protein yang mengelilingi asam
nukleat (RNA). Selubung luar merupakan suatu protein yang bersifat hemagglutinin. (Buku
INFEKSI)
Patogenesis
Penularan nya sangat efektif, dengan sedikit virus yang infeksius sudah dapat menimbulkan
infeksi pada seseorang. Penularan campak terjadi sceara droplet melalui udara, sejak 1-2 hari
sebelum timbul gejala klinis sampai 4 hari setelah timbul ruam. Di tempat awal infeksi,
penggandaan virus sangat minimal dan jarang ditemukan virusnya. Virus masuk ke dalam
limfatik lokal, bebas maupun berhubungan dengan sel mononuklear, kemudian mencapai
kelenjar getah bening regional. Di sini virus memperbanyak diri dengan dangat perlahan dan
dimulailah penyebaran ke sel jaringan limforetikular seperti limfa. Sel mononuklear yang
terinfeksi menyebabkan terbentuknya sel raksasa berinti banyak ( sel Warthin), sedangkan
limfosit-T (termasuk T-supressor dan T-helper) yang rentan terhadap turut aktif membelah.
Gambaran kejadian awal di jaringan limfoid masih belum diketahui secara lengkap,
tetapi 5-6 hari infeksi awal, terbentuklah fokus infeksi yaitu ketika virus masuk ke dalam
pembuluh darah dan menyebar ke permukaan epitel orofaring, konjungtiva, saluran nafas,
kulit, kandung kemih dan usus.
Pada hari ke 9-10, fokus infeksi yang berada di epitel saluran nadas dan konjungtiva,
akan menyebabkan timbulnya nekrosis pada satu sampai dua lapis sel. Pada saat itu virus
dalam jumlah banyak masuk kembali ke pembuluh darah dan menimbulkan manifestasi klinis
dari sistem saluran nafas di awali dengan keluhan batuk pilek disertai selaput konjungtiva
yang tampak merah. Respons imun yang terjadi ialah proses peradangan epitel pada sistem
saluran pernafasandiikuti dengan manifestasi klinis berupa demam tinggi, anak tampak sakit
berat dan tampak suatu ulsera kecil pada mukosa pipi yang disebut bercak Koplik, yang dapat
tanda pasti untuk menegakkan diagnosis.
Selanjutnya daya tahan tubuh menurun. Sebagai akibat respons delayed
hypersensitivity terhadap antigen virus, muncul ruam makulopapular pada hari ke-14 sesudah
awal infeksi dan pada saat itu antibodi humoral dapat dideteksi oleh kulit. Kejadian ini tidak
tampak pada kasus yang mengalami defissit sel-T.
Fokus infeksi tidak menyebar jauh ke pembuluh darah. Vesikel tampak secara
mikroskopis di epidermis tetapi virus tidak berhasil tumbuh di kulit. Penelitian dengan
imunofluoresens dan histologik menunjukkan adanya antigen campak dan diduga terjadi
suatu reaksi Arthus. Daerah epitel yang nekrotik di nasofaring dan saluran pernafasan
memberikan keesempatan infeksi bakteri sekunder berupa bronkopneumonia, otitis media
dan lain lain. Dalam keadaan tertentu pneumonia juga dapat terjadi, selain itu campak dapat
menyebabkan gizi kurang. IDAI
Gambaran Klinis (buku Infeksi)
Penyakit ini merupakan salah satu self limiting disease ditandai oleh 3 stadium, yaitu :
1. Stadium inkubasi, 10-12 hari, tanpa gejala
2. Stadium prodromal, dengan gejala gejala panas sampai sedang, coryza ,batuk,
konjungtivitis, fotofobia,anoreksia,malaise dan Koplik spot pada mukosa bukalis

3. Stadium erupsi, dengan adanya rash makulopapulous pada seluruh tubuh dan panas
tinggi.
Setelah masa inkubasi, mulai timbul gejala gejala panas dan malaise. Dalam 24 jam
timbul coryza, conjungtivitis, dan batuk. Gejala gejala ini bertambah berat secara
bertahap dan mencapai puncaknya saat timbul erupsi pada hari keempat.
Kira kira beberapa jam sebelum timbulnya rash, terlihat Koplik spot di mukosa
bukalis pada sisi yang berlawanan dengan gigi molar. Panas dan Koplik spot
menghilang dalam 24 jam setelah timbulnya rash. Coryza dan konjuntivitis
menghilang pada hari ketiga rash. Lamanya eksantema menghilang jarang melebihi 56 hari.
Panas
Panas dapat meningkat pada hari ke-5 atau ke-6, yaitu pada saat puncak timbulnya
eruupsi, kadang kadang temperatur dapat bifasik dengan peningkatan awal yang cepat dalam
24-48 jam pertama diikuti dengan periode normal selama 1 hari dan selanjutnya terjadi
peningkatan yang ceoat sampai 39-40,6 derajat C saat erupsi rash mencapai puncaknya.
Pada morbili yang tidak mengalami komplikasi, temperatur turun secara lisis antara
hari ke-2 dan ke-3, hingga timbulnya eksantema. Bila tidak disertai komplikasi, 2 hari setelah
timbulnya rash yang lengkap, panas biasanya turun. Bila panas menetap, kemungkinan
penderita mengalami komplikasi.
Coryza
Tidak dapat dibedakan dengan common cold. Batuk dan bersin diikuti dengan hidung
tersumbat dan sekret yang mukopurulen dan menjadi profus pada saat erupsi mencapai
puncaknya serta menghilang bersamaan dengan menghilangnya panas.
Konjungtivitis
Pada periode awal stadium prodromal dapat ditemukan transverse marginal line
injection pada palpebra inferior. Gambaran ini sering dikaburkan dengan adanya inflamasi
konjungtiva yang luas dengan disertai adanya edema palpebra. Keadaan ini dapat disertai
dengan adanya peningkatan lakrimasi dan fotofobia, konjungtivitis akan menghilang setelah
demam turun
Batuk
Batuk disebabkan oleh rekasi inflamasi mukosa saluranpernafasan. Intensitas batuk
meningkat dan mencapai puncaknya pada saat erupsi. Namun, batuk dapat bertahan lebih
lama dan menghilang secara bertahap dalam waktu 5-10 hari.
Koplik Spot
Merupakan bercak bercak kecil yang iregular sebesar ujung jarum pasir yang
berwarna merah terang dan pada bagian tengahnya berwarna putih kelabu. Gambaran ini
merupakan salah satu tanda patognomonik morbili. Beberapa jam sebelum timbulnya rash
sudah dapat ditemukan adanya Koplik spot dan menghilang dalam 24 jam- hari kedua
timbulnya rash.
Rash
Timbul setelah 3-4 hari panas. Rash mulai sebagai eritema makulo papiuler, mulai
timbul dari belakang telinga pada batas rambut, kemudian menyebar ke daerah pipi, leher,
seluruh wajah dan dada serta biasanya dalam 24 jam sudah menyebar sampai ke lengan atas

dan selanjutnya ke seluruh tubuh mencapai kaki pada hari ketiga. Pada saat rash sudah
sampai kaki, rash yang timbul duluan mulai berangsur-angsur menghilang.
Diagnosis
Diagnosis campak biasanya dapat dibuat berdasarkan kelompok gejala klinis yang
sangat berkaitan, yaitu koriza dan mata meradang disertai batuk dan demam tinggi dalam
beberapa hari, diikuti timbulnya ruam yang memiliki ciri khas, yaitu diawali dari belakang
telinga kemudian menyebar ke muka, dada, tubuh, lengan dan kaki bersamaan dengan
meningkatnya suhu tubuh dan selanjutnya mengalami hiperpigmentasi dan mengelupas.pada
stadium prodromal dapat ditemukan enantema di mukosa pipi yang merupakan tanda
patognomonis campak (bercak Koplik). IDAI
Pada pemeriksaan darah tepi, hanya ditemukan adanya leukopeni. Dalam sputum,
sekresi nasal, sedimen urine dapat ditemukan adanya multinucleated giant cells yang
khas.pemeriksaan serologi dengan ELISA IgM lebih sensitif bila diperiksa antara hari ke-3
sampai hari ke-28 timbulnya rash. (buku infeksi).
Pada pemeriksaan serologis dengan cara hemagglutinin inhibition tes dan complemen
fixation test akan ditemukan adanya antibodi yang spesifik dalam 1-3 hari setelah timbulnya
rash dan mencapai puncaknya pada 2-4 minggu kemudian. Test ini cukup praktis dan spesifik
untuk mendiagnosis morbili atipik atau subklinik. (buku infeksi)
Jadi dapat disimpulkan bahwa diagnosis campak dapat ditegakkan secara klinis,
sedangkan pemeriksaan penunjang sekedar membantu, seperti pada pemeriksaan sitologik
ditemukan sel raksasa pada lapisan mukosa hidung dan pipi, dan pada pemeriksaan serologik
didapatkan IgM spesifik. Campak yang bermanifestasi klinis tidak khas disebut campak
atipikal. (buku IDAI)
Diagnosa Banding (buku infeksi)
1. Eksantema Subitum
Penyakit ini juga disebabkan oleh virus, biasanya timbul pada bayi berumur 6-36
bulan. Perlangsungan penyakit ini mirip morbili, beda nya rash timbul pada saat panas
turun.
2. German Measles
Gejala lebih ringan dari morbili, terdiri dari gejala infeksi saluran nafas bagian atas,
demam ringan, pembesaran kelenjar regional di daerah occipital dan post aurikuler.
Rash lebih halus, yang mula mula pada wajah lalu menyebar ke batang tubuh dan
menghilang dalam waktu 3 hari.
3. Rash karena obat oabatan
Lebih bersifat urtikaria, sehingga rash lebih besar, luas, menonjol dan umumnya tidak
disertai panas.
4. Ricketsia
Gejala prodromal lebih ringan, rash tidak dijumpai di wajah dan Koplik spot tidak
ada.
5. Mononukleosis infeksiosa
Dijumpai limfadenopati umum dan peningkatan jumlah monosit.
6. Demam skarlatina
Kelainan kulit biasa timbul dalam 12 jam pertama sesudah demam. Batuk dan
muntah. Gejala prodromal berlangsung 12 hari.

7. Penyakit Kawasaki
Demam tidak spesifik disertai nyeri tenggorok mendahului penyakit ini selama 2-5
hari. Biasa ditemukan adanya eksantema yang bersifat generalisata dan
makulopapuler. Telapak tangan dan kaki membengkak merah dan menghilang dalam
beberapa hari sampai minggu, gejala klinik lain yang dapat ditemukan : adanya bibir,
mulut, dan lidah mengering dan merah serta adanya konjungtivitis non purulen.

También podría gustarte