Está en la página 1de 11

Analisa SWOT

Strength
- Berdasarkan

data

sekunder,

Weakness
71,4% - Berdasarkan

perawat di ruang Bougenvile memiliki


pengalaman kerja > 5 tahun
- Berdasarkan data sekunder didapatkan
dalam 3 bulan terakhir, jumlah total
pasien

adalah

prosentase

545

pasien

pasien,
umum

dengan

42%

dan

sisanya pasien BPJS 58%.


- Berdasarkan pengkajian selama 3 hari,
jumlah pasien di ruang Bougenvile ratarata 37 pasien dengan TT 39.
- Berdasarkan hasil pengkajian
kepuasan
menyatakan

perawat,
puas

tingkat

60%

perawat

terhadap

kinerja

pasien untuk meminimalkan resiko jatuh


pasien di kamar mandi
- Posisi nurse station berada di tengah
ruang rawat pasien hingga mudah untuk
serta

kelengkapan

dokumen, buku, serta formulir-formulir


sudah tersedia dengan lengkap.
- kepala ruang dalam menjalankan fungsi
manajemen

keperawatan

terlaksana

dengan baik yaitu 90%.


- perawat pelaksana menjalankan fungsi
manajemen

keperawatan

rata-rata

79.95%
- BOR dalam 3 hari 75%, selama 1 tahun
66%
- ALOS dalam tahun 2015 sebanyak 5 hari
- TOI dalam tahun 2015 sebesar 1 hari
- Dari 10 pasien, sebanyak 60% (6 pasien)
tidak mengalami tanda phlebitis
- Perhitungan tenaga kerja keperawatan
harian

berdasarkan

ketergantungan

pasien

tingkat
yaitu

perawat

tenaga

penghitungan
perawat,

jumlah

di ruang Bougenvile tergolong

kurang.
- Berdasarkan data sekunder, rata-rata
tingkat pendidikan perawat di ruang
Bougenvile adalah D3
- Ruang isolasi di ruang bugenvil belum
terpisah dari ruangan perawatan umum
- Ruang tindakan di sisi utara nurse station
tidak difungsikan sebagai ruang tindakan

ruangan
- kamar mandi terdapat pegangan bagi

mengontrol pasien
- Alat-alat kantor

kebutuhan

hasil

minimal

namun sebagai gudang


- Belum tersedia Ruang Dokter/ Ruang KIE
untuk pasien
- Belum tersedia ruang linen kotor
- Kondisi nurse station kurang rapi karena
dijadikan juga sebagai tempat untuk
penempatan dokumen
- Terdapat 1 buah wastafle untuk cuci
tangan bagi petugas, tetapi tidak ada tisu
untuk mengeringkan
- Terdapat beberapa alat medis yang
belum

ada

Permenkes

di
56

ruangan
tahun

(menurut

2014)

seperti

infusion pump, set rawat luka, nebulizer,


dll, selain itu Untuk alat-alat medis yang
memerlukan kalibrasi, belum di lengkapi
kartu kalibrasi.
- Metode asuhan

keperawatan

yang

diterapkan di ruangan adalah metode tim


modifikasi karena keterbatasan jumlah
tenaga
- Evaluasi proses operan pada Ruang
Bougenvile,

62,8%

proses

operan

dilakukan sesuai juknis.


- Pre conference dilaksanakan setiap pagi
sebelum

melaksanakan

aktivitas

keperawatan, diikuti oleh semua perawat

partial dan total menggunakan metode


gillies
- Jumlah

mahasiswa

yang

dinas

pagi.

Pelaksanaan sesuai juknis terlaksana


bed

di

ruang

bougenville

sebanyak 39 bed sehingga sangat cukup


kapasitasnya

untuk

melayani

dengan ore atau post op.


- Terdapat alat sterilisasi
ruangan
- Di ruang

dan

pasien

mandiri

di

52,3%.
- Post conference tidak dilakukan
- Capaian SOP orientasi pasien baru yang
dilakukan sebesar 42,5%
- Berdasarkan
wawancara,

supervisi

ruangan belum dilakukan selama sebulan


bougenvile

terdapat

ruang

terakhir ini. Supervisi dilakukan ketika

isolasi untuk pasien yang memiliki risiko

terdapat mahasiswa manajemen


- Penghitungan resiko jatuh dilakukan

tinggi infeksi
- Penomoran bed pasien tertata dengan
baik dan mudah diingat
- Penyimpanan obat sesuai dengan nama
pasien
- Sebagai tempat rujukan dari beerbagai
RS di sekitar Wlingi
- Terdapat dokter spesialis penyakit dalam
15% (3 dokter), dokter spesialis paru 5%
(1 dokter), dokter spesialis saraf 10% (2
dokter) dokter spesialis jantung 5% 91
dokter),
- Terdapat poster 5 moment cuci tangan di
wastafel ruang perawat
- Terdapat poster untuk pengkajian risiko
jatuh yaitu skala MORSE

hanya 25% dari SOP yang ada


- Berdasarkan data primer pengkajian
perawat terhadap resiko infeksi selama 3
hari, dari 10 perawat, hanya ada 48,7%
perawat yang melakukan prosedur untuk
pengurangan

resiko

infeksi

terkait

pelayanan kesehatan
- Rata-rata dalam 3 hari terdapat 9 orang
(30%) dengan resiko tinggi jatuh, tetapi
tidak terpasang gelang identifikasi resiko
jatuh.
- Dari 10 pasien yang dipilih secara acak,
sebanyak

70%

pasien

(7

pasien)

beresiko dekubitus
- Dari 10 perawat, tingkat pengetahuan
perawat

tentang patient safety 10%

sangat baik
- Lebar ruangan agar dapat dilewati oleh
bed dengan pasien yang akan operasi
kurang lebar sehingga harus menata
ulang bed pasien lain.
- Saat wawancara, perawat mengatakan
bahwa ronde keperawatan hampir tidak
pernah dilakukan karena terbatasnya
tenaga perawat dan kesibukan perawat,
ronde

keperawatan

hanya

dilakukan

pada saat ada mahasiswa yang sedang


praktek di Ruang Bougenville
- Pegetahuan pasien tentang

infeksi

nosokomial masih rendah 100%


Prosedur observasi pasien post op yang

tidak sesuai SOP


- Jam
kunjungan

yang

tidak

ada

batasannya
- Identifikasi perawat sebelum melakukan
tindakan

yang

sesuai

dengan

SOP

sebanyak 60% yang dilakukan


- sebagian besar (60.1%) dapat melakukan
prosdur komunikasi yang efektif pada
saat pelayanan secara benar.
- Sebesar 66,6% perawat tidak melakukan
Kepastian Tepat-Lokasi, Tepat-Prosedur,
Tepat-Pasien Operasi
- Sebagian
perawat

(51.3%)

tidak

melakukan prosedur untuk Pengurangan


Risiko

Infeksi

Terkait

Pelayanan

Kesehatan.
Skor
Opportunity
Threat
- Berdasarkan data pengunjung, sebagian - Terdapat RSUD lain dengan tipe B dan
besar

pasien

berasal

dari

dalam

kabupaten Blitar dan beberapa dari luar

pemerintah sehingga kinerja pegawai

kabupaten
- Lokasi RSUD strategis dan terjangkau
- Telah mendapatkan ISO 9001:2008

tidak mempengaruhi pengingkatan mutu

tanggal 21 Juni 2010


- Telah terakreditasi 16 bidang pelayanan
oleh Kemenkes RI tahun 2014
- Digunakan sebagai sarana pendidikan
oleh berbagai institusi
- Terdapat perawat magang

tetap RS
- Adanya tenaga tambahan dari mahasiswa
profesi PSIK UB, dan dari institusi lainnya
- Pendanaan RS berasal dari pemerintah
daerah
- Berdasarkan data wawancara terdapat

yang prima
Banyaknya

perguruan

mengeluarkan

lulusan

tinggi
S1

yang

sehingga

jenjang pendidikan
Kemajuan teknologi yang memungkinkan
pasien

dapat

mengakses

banyak

informasi yang berdampak pada tuntutan


-

pasien yang terus meningkat


Tidak adanya aturan tentang

jam

berkunjung keluarga pasien di ruang


bougenvile

kesempatan untuk perawat meningkatkan


ketrampilan dan pelatihan

dan kualitas pelayanan


Tingginya tuntutan terhadap pelayanan

menuntut perawat untuk meningkatkan

dengan

jenjang yang lulus uji kompetensi pegawai

RS swasta lain yang menjadi pesaing


Gaji dari pegawai tetap berasal dari

sehingga

privasi

pasien

kurang terjaga
Keluarga pasien banyak berlalu lalang di

ruang

bougenvile

hal

ini

dapat

meningkatkan penyebaran infeksi yang


-

dibawa keluarga dari luar ruangan


Kurangnya tingkat kesadaran klien dalam
memncuci tangan dengan langkah yang
benar

terutama

setelah

melakukan

pembersihan urin/cairan tubuh pasien


Skor

Faktor Internal

Ranking

Konstanta

RxK

Bobot

Rating

BxR

21

84

0.031

0.124

80

0.029

0.058

0.026

0.052

0.024

0.048

0.019

0.057

S:
1. Berdasarkan
71,4%

data

perawat

sekunder,
di

Bougenvile

ruang
memiliki

pengalaman kerja > 5 tahun


2. Berdasarkan data sekunder
didapatkan

dalam

bulan

20

terakhir, jumlah total pasien


adalah

545

pasien,

dengan

prosentase pasien umum 42%


dan sisanya pasien BPJS 58%.
3. Berdasarkan
pengkajian
selama 3 hari, jumlah pasien di
ruang Bougenvile rata-rata 37

12

48

pasien dengan TT 39.


4. Berdasarkan hasil pengkajian
tingkat kepuasan perawat, 60%
perawat

menyatakan

puas

terhadap kinerja ruangan


5. kamar
mandi
terdapat
pegangan bagi pasien untuk

19

76

meminimalkan

resiko

jatuh

20

pasien di kamar mandi


6. Posisi nurse station berada di
tengah

ruang

hingga

rawat

mudah

0.066

0.039

0.016

0.017

0.068

0,036

0.144

0.0096

0.019

0.0072

0.014

0.0024

0,005

0.005

0.009

serta

kelengkapan dokumen, buku,


serta

pasien
untuk

mengontrol pasien
7. Alat-alat
kantor

0.022

formulir-formulir

sudah

11

44

tersedia dengan lengkap.


8. kepala
ruang
dalam
menjalankan fungsi manajemen
keperawatan terlaksana dengan
baik yaitu 90%.
9. perawat

22

pelaksana

88

menjalankan fungsi manajemen


keperawatan rata-rata 79.95%
10. BOR dalam 3 hari 75%, selama 17
1 tahun 66%
11. ALOS dalam

tahun

18

1 hari
15
13. Dari 10 pasien, sebanyak 60%
pasien)

tidak

kerja 14

keperawatan

harian

berdasarkan

tingkat

minimal

partial

72

60

0.034

0.14

56

0,014

0,014

0,012

0,024

mengalami

tanda phlebitis
14. Perhitungan
tenaga

ketergantungan

68

2015

sebanyak 5 hari
12. TOI dalam tahun 2015 sebesar

(6

pasien

yaitu

dan

total

menggunakan metode gillies


15. Jumlah
bed
di
ruang

13

24

bougenville sebanyak 39 bed


sehingga
kapasitasnya

sangat

cukup

untuk melayani

pasien dengan ore atau post


6
op.
16. Terdapat alat sterilisasi mandiri
di ruangan
17. Di ruang bougenvile terdapat

ruang isolasi untuk pasien yang


memiliki risiko tinggi infeksi
18. Penomoran bed pasien tertata

16

12

dengan baik dan mudah diingat


19. Penyimpanan
obat
sesuai 4
dengan nama pasien
3
20. Sebagai tempat rujukan dari
beerbagai RS di sekitar Wlingi
21. Terdapat
dokter
spesialis
penyakit dalam 15% (3 dokter), 7

28

32

92

64

40

36

dokter spesialis paru 5% (1


dokter), dokter spesialis saraf
10% (2 dokter) dokter spesialis 8
jantung 5% 91 dokter),
22. Terdapat poster 5 moment cuci 23
tangan

di

perawat
23. Terdapat

wastafel

ruang

poster

untuk

16

pengkajian risiko jatuh yaitu


skala MORSE

10

9
Total

1052

0,327

0,858

68

0.041

0.123

64

0.039

0.117

28

0.017

0.051

W:
1. Berdasarkan

hasil

penghitungan

29

kebutuhan

tenaga perawat, jumlah perawat


di ruang Bougenvile tergolong
kurang.
2. Berdasarkan
rata-rata

data

tingkat

sekunder,
pendidikan

perawat di ruang Bougenvile


adalah D3

3. Ruang isolasi di ruang bugenvil


belum terpisah dari ruangan

13

24

0.014

0.028

32

0.019

0.038

84

0.051

0.204

12

0.007

0.014

0.005

0,005

80

0.048

0.192

40

0.024

0.072

72

0.043

0.172

88

0.053

0.212

36

0.022

0.066

0.002

0.004

16

0.009

0.018

16

102

0.061

0.244

18

56

0.034

0.102

52

0.031

0.093

perawatan umum
4. Ruang tindakan di sisi utara
nurse station tidak difungsikan

sebagai ruang tindakan namun


sebagai gudang
5. Belum tersedia Ruang Dokter/
Ruang KIE untuk pasien
6. Belum tersedia ruang

9
linen

kotor
7. Kondisi nurse station kurang
rapi

karena

sebagai

dijadikan
tempat

juga
untuk

penempatan dokumen
8. Terdapat 1 buah wastafle untuk
cuci tangan bagi petugas, tetapi
tidak

ada

tisu

untuk

mengeringkan
9. Terdapat beberapa alat medis

11

yang belum ada di ruangan


(menurut Permenkes 56 tahun
2014) seperti infusion pump, set

12

rawat luka, nebulizer, dll, selain


itu Untuk alat-alat medis yang
memerlukan kalibrasi, belum di
lengkapi kartu kalibrasi.
10. Metode asuhan keperawatan
yang

diterapkan di ruangan

adalah metode tim modifikasi


karena

keterbatasan

jumlah

tenaga
11. Evaluasi proses operan pada
Ruang

Bougenvile,

62,8%

proses operan dilakukan sesuai


juknis.
12. Pre conference dilaksanakan
setiap

pagi

sebelum

melaksanakan
keperawatan,

aktivitas
diikuti

oleh

semua perawat dan mahasiswa

17

48

0.029

0,087

60

0,036

0.108

10

20

0,012

0.024

23

76

0,046

0,184

44

0,026

0,052

yang dinas pagi. Pelaksanaan


sesuai juknis terlaksana 52,3%.
13. Post conference tidak dilakukan
14. Capaian SOP orientasi pasien
baru yang dilakukan sebesar
42,5%
15. Berdasarkan

wawancara,

supervisi

ruangan

dilakukan

selama

belum
sebulan

terakhir ini. Supervisi dilakukan


ketika

terdapat

manajemen
16. Penghitungan

mahasiswa
15
resiko

jatuh

dilakukan hanya 25% dari SOP


yang ada
17. Berdasarkan

data

primer

pengkajian perawat terhadap


resiko infeksi selama 3 hari,
dari 10 perawat, hanya ada

19

48,7% perawat yang melakukan


prosedur

untuk pengurangan

resiko infeksi terkait pelayanan

20

kesehatan
18. Rata-rata dalam 3 hari terdapat
9 orang (30%) dengan resiko
tinggi

jatuh,

terpasang

tetapi

gelang

tidak

identifikasi

resiko jatuh.
19. Dari 10 pasien yang dipilih

21

secara acak, sebanyak 70%


pasien

(7

dekubitus
20. Dari
10

pasien)
perawat,

beresiko
tingkat

pengetahuan perawat tentang


patient safety 10% sangat baik
21. Lebar ruangan agar dapat
dilewati
pasien

oleh

bed

dengan

yang

akan

operasi

kurang lebar sehingga harus

menata ulang bed pasien lain.


22. Saat
wawancara,
perawat
mengatakan

bahwa

keperawatan

hampir

pernah

ronde
tidak

dilakukan

terbatasnya

28

karena

tenaga

perawat

dan kesibukan perawat, ronde


keperawatan hanya dilakukan
pada saat ada mahasiswa yang
sedang

praktek

Bougenville
23. Pegetahuan
infeksi
24.

di

Ruang

pasien

tentang

nosokomial

masih

rendah 100%
Prosedur observasi pasien

post op yang tidak sesuai SOP


25. Jam kunjungan yang tidak ada
batasannya
26. Identifikasi perawat
melakukan

sebelum

tindakan

yang

sesuai dengan SOP sebanyak

14

60% yang dilakukan


27. sebagian besar (60.1%) dapat
melakukan prosdur komunikasi
yang

efektif

pada

25

saat

pelayanan secara benar.


28. Sebesar 66,6% perawat tidak
melakukan

Kepastian

Tepat-

24

Lokasi, Tepat-Prosedur, TepatPasien Operasi


29. Sebagian perawat (51.3%) tidak
melakukan
Pengurangan

prosedur

untuk

Risiko

Infeksi

22

Terkait Pelayanan Kesehatan.

26

27

Total

1114

Total S-W

1658

Faktor Eksternal

0,669

2,21
S W = -1.352

Ranking

Konstanta

RxK

Bobot

Rating

BxR

0,021

0,063

16

0,087

0,348

12

0,065

0,26

0,043

0,129

32

0,173

0,692

28

0,152

0,608

20

0,108

0,432

24
144

0,130
0,779

0,52
3,052

16

0,087

0,348

O:
1. Tenaga kerja berasal dari BLUD
2. Sebagian besar pasien merasa
puas

dengan

sarana

dan

sarana

dan

prasarana
3. Secara
umum,

prasarana sudah sesuai dengan


RS tipe C
4. Ruangan

kemuning

bantuan

mendapat

2 PP karena ruangan

Mawar sedang direnovasi


5. RSP sudah banyak

dikenal

masyarakat baik dari dalam dan


luar kota
6. Lokasi RSP sangat strategis dan
nyaman

sehingga

masyarakat

mudah mengakses
7. RSP
Batu
sudah
kerjasama

dengan

asuransi swasta
8. Satu-satunya

menjalin
PKK

rumah

dan
sakit

pemerintah di kota Batu


Total
T:
1. Terdapat rumah sakit kompetitor
yang memiliki jumlah dokter lebih
banyak

dan

didominasi

dokter

spesialis serta perawat sebagian

besar S1.
2. Ada
tuntutan

tinggi

dari

12

0,065

0,26

0,022

0,066

0,043

0,172

provinsi
Total

40

0,217

Total O-T

184

masyarakat
prima.
3. Makin

untuk

tingginya

pelayanan
kedasaran

masyarakat akan hukum.


4. Birokrasi dengan pemerintah yang
sulit

dan

membutuhkan

waktu

untuk menambah jumlah tenaga


kerja diputuskan oleh pemerintah
0,846
O-T = 2,206

También podría gustarte