Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
1.
menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan
senyawanya, serta menyebutkan dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan beserta
cara mengatasinya;
2.
terampil menyajikan hasil diskusi kelompok mengenai pembuatan isomer serta penamaan senyawa hidrokarbon.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa:
1.
mengagumi dan mensyukuri keberadaan senyawa hidrokarbon yang berguna bagi kelangsungan hidup manusia kemudian
memanfaatkan sebaik-baiknya;
2.
mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi, bersikap jujur, teliti, serta aktif saat bekerja sama dalam kelompok praktikum.
Materi
Pembelajaran Kognitif
Kegiatan Psikomotorik
Menuliskan berbagai struktur dan menyebutkan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan golongannya serta menyebutkan dampak pembakaran senyawa hidrokarbon.
Mengagumi dan mensyukuri berbagai kegunaan senyawa hidrokarbon.
Mempunyai rasa ingin tahu serta sikap proaktif yang tinggi.
Senyawa Hidrokarbon
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: d
Senyawa organik mengandung unsur karbon (C).
Sementara itu ,unsur S, N, P, dan K terdapat dalam
senyawa anorganik.
2. Jawaban: e
Pada senyawa karbon organik reaksinya berlangsung antarmolekul dan berjalan lambat.
3. Jawaban: b
Adanya H dalam makanan dapat dilakukan melalui
berbagai uji hidrokarbon. Unsur tersebut dapat
diidentifikasi dengan terjadinya perubahan warna
pada kertas kobalt(II), yaitu dari biru menjadi merah
muda.
4. Jawaban: d
Unsur karbon dalam senyawa hidrokarbon dapat
diketahui dengan cara memanaskan senyawa
hidrokarbon. Gas yang dihasilkan dari proses ini
dialirkan ke dalam air kapur. Jika air kapur berubah
menjadi keruh, berarti gas yang dihasilkan dari
pemanasan senyawa hidrokarbon mengandung
CO2. Larutan keruh ini merupakan H2CO3 yang
berwujud padat. Namun, jika pemanasan diteruskan, larutan akan kembali bening karena endapan
H2CO3 kembali larut.
5. Jawaban: d
Atom karbon mempunyai empat elektron valensi.
Keempat elektron valensi ini digunakan untuk
membentuk ikatan antaratom karbon atau dengan
atom-atom lain. Ikatan antaratom karbon dapat
berupa ikatan tunggal, rangkap dua, atau rangkap
tiga, serta membentuk rantai lurus atau melingkar.
Dengan demikian, jumlah senyawa karbon
menjadi sangat banyak.
6. Jawaban: e
Pada gambar:
Atom C
Atom C
Atom H
8. Jawaban: c
Senyawa hidrokarbon jenuh adalah senyawa yang
rantai karbonnya berikatan tunggal. Bentuk rantai
ikatan untuk senyawa C2H2, C2H4, C3H8, C4H6,
dan C4H8 sebagai berikut.
(ikatan tidak jenuh)
C2H2 : H C C H
C2H4 : H
C3H8 :
H
GC=CH
H
H
H H H
| |
|
HCCCH
| |
|
H H H
(ikatan jenuh)
C4H6 :
H
H
|
|
H C C C C H(ikatan tidak jenuh)
|
|
H
H
C4H8 :
H
H H
|
|
|
H C C = C C H(ikatan tidak jenuh)
|
|
|
H H
H
c.
d.
e.
H
H
|
|
2
3
1
4
HC CCCH
|
|
|
H H 5C H H
|
H
atom C nomor 2 memiliki 5 garis (salah)
H
|
1
2
3
HCCCH
|
|
H
H
atom C nomor 1 memiliki 5 garis (salah)
H
H
|
|
2
1
C C 3C 4C H
|
|
|
H H 5C H H
|
H
semua atom C nomor 1 dan 2 memiliki 4 garis
(benar)
H H H
H
|
|
|
|
H 1C 2 C 3C 4C H
|
|
|
|
H H H
H
atom C nomor 2 dan 3 masing-masing memiliki
6 garis (salah)
12. Jawaban: b
Atom C primer adalah atom karbon yang terikat
pada satu atom karbon yang lain. Jadi, yang termasuk
atom C primer adalah atom C bernomor 1, 3, 5, 8,
dan 9. Atom C nomor 7 merupakan atom C sekunder.
Atom C nomor 2, 4, dan 6 merupakan atom C tersier.
13. Jawaban: d
Atom C yang bertanda * merupakan atom karbon
kuarterner. Atom karbon kuarterner adalah atom
karbon yang terikat pada empat atom karbon lain.
14. Jawaban: b
Atom C sekunder adalah atom karbon yang terikat
pada dua atom karbon yang lain. Atom C sekunder
Senyawa Hidrokarbon
Contoh:
l
l
l
CCC
l
l
l
l
l l
CCC
l
l l
C
l
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: d
Semakin banyak atom C (semakin panjang
rantainya), semakin tinggi titik didihnya. Di antara
pilihan jawaban tersebut, butana dan 2-metil
butana sama-sama memiliki rantai induk terpanjang yaitu sebanyak 4. Akan tetapi, 2-metil
butana juga memiliki cabang. Dengan demikian,
2-metil butana mempunyai titik didih paling tinggi.
2. Jawaban: c
Alkil mempunyai rumus = CnH2n + 1, untuk C = 5,
maka atom H = (2 5) + 1 = 11.
Jadi, rumus molekul radikal alkil = C5H11.
3. Jawaban: a
Senyawa hidrokarbon tidak jenuh adalah senyawa
hidrokarbon yang memiliki rantai karbon berikatan
rangkap. Rantai seperti ini dimiliki oleh alkena
dengan rumus umum CnH2n dan alkuna dengan
rumus umum CnH2n 2. Contoh senyawa hidrokarbon tidak jenuh yaitu C2H4 dan C5H10 (alkena),
serta C3H4 (alkuna). Sementara itu, C3H8 dan
C4H10 merupakan alkana. Alkana merupakan
senyawa hidrokarbon jenuh.
4. Jawaban: a
b = 3-etil-2,2,3-trimetil pentana
c = 3,3,4-trimetil heksana
d = 3-etil-2,4-dimetil pentana
e = 3-etil-2,3-dimetil pentana
5. Jawaban: a
a. CH3 CH2 CH CH CH2 CH3
l
l
CH3 CH2 CH2 CH3
3,4-dietil heksana (sesuai aturan)
b. CH2 CH2 CH2 CH CH2 CH2 CH3
l
l
CH3
CH3
4-metil oktana (bukan 1,4-dimetil heptana)
c. CH2 CH2 CH CH2 CH2 CH3
l
l
CH3
CH3
4-metil heptana (bukan 1,3-dimetil heksana)
d.
e.
CH3
l
CH3 CH2 C CH2 CH2 CH CH3
l
l
CH3
CH3
2,5,5-trimetil heptana (bukan 3,3,6-trimetil
heptana)
CH3 CH2 CH2 CH CH CH2 CH3
l
l
CH3 CH2 CH3
4-etil-3-metil heptana (bukan 4-etil-5-metil
heptana)
6. Jawaban: d
Atom C tersier adalah atom C yang mengikat
3 atom C lainnya. Jadi, pada molekul tersebut
atom C tersier adalah atom C nomor 5, sedangkan
atom C primer adalah atom C nomor 1 dan 8, atom
C sekunder adalah atom C nomor 2, 4, 6, 7, dan
atom C kuarterner adalah atom C nomor 3.
7. Jawaban: e
Sikloalkana = CnH2n
CH2
H2C CH2
|
|
H2C CH2
C5H10 (siklopentana)
8. Jawaban: b
H3C CH CH2 CH2 CH2 CH3 (C7H16)
|
CH3
2-metil heksana merupakan isomer dari heptana.
n-heksana: C6H14
2-metil pentana:
CH3 CH CH2 CH2 CH3
|
CH3
2,2-dimetil butana:
CH3
|
CH3 C CH2 CH3
|
CH3
2,3-dimetil butana:
Kimia Kelas XI
(C6H14)
(C6H14)
(C6H14)
(C6H14)
9. Jawaban: b
Alkena termasuk hidrokarbon tidak jenuh dengan
rumus umum CnH2n. Rumus struktur C3H6 adalah
CH3 CH = CH2.
11. Jawaban: b
n-heksana (C6H14):
Senyawa Hidrokarbon
(C6H10)
beda
(C6H12)
12. Jawaban: a
Jumlah atom C = 18
Jumlah atom H = 36
Jadi, C18H36 = CnH2n.
13. Jawaban: d
Sifat-sifat kimia alkena yaitu pembakaran alkena
menghasilkan gas CO2 dan H2O, dapat dioksidasi
oleh KMnO 4 menghasilkan glikol, mampu
membentuk molekul dengan rantai yang sangat
panjang, dan daya reaktivitas alkena lebih besar
daripada alkana. Sementara itu, titik leleh alkena
berbanding lurus dengan massa rumus alkena
merupakan sifat fisika alkena.
10. Jawaban: c
5
3
4
6
CH3 C = CH CH2 CH3
|
2 CH
2
|
1CH
3
3-metil-3-heksena
(C7H16)
Pilihan d
2,3-dimetil pentana:
CH3 CH CH CH2 CH3
|
|
CH3 CH3
3-metil pentana:
CH3 CH2 CH CH2 CH3
|
CH3
Pilihan e
4-metil-2-pentuna:
CH3 C C CH CH3
|
CH3
4-metil-2-pentena:
CH3 CH = CH CH CH3
|
CH3
CH3
|
CH3 CH CH CH3
|
CH3
3-metil pentana:
CH3 CH2 CH CH2 CH3
|
CH3
(C6H14)
beda
14. Jawaban: a
Alkena merupakan senyawa hidrokarbon tidak
jenuh dengan gugus fungsional GC = CH
15. Jawaban: d
Isomer geometri atau cis-trans hanya dimiliki oleh
alkena yang kedua atom C berikatan rangkapnya
masing-masing mengikat 2 gugus yang berbeda,
seperti pada struktur a, b, c, dan e.
16. Jawaban: c
Senyawa hidrokarbon yang sedikit larut dalam air
adalah alkena dan alkuna. Senyawa 3-metil-1pentena merupakan alkena. Jadi, senyawa
tersebut sedikit larut dalam air. Sementara itu, noktana, 3-metil-pentana, 2,2-dimetil-pentana, dan
4-etil-2-metil-oktana merupakan alkana. Alkana
tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut
nonpolar.
17. Jawaban: a
Alkena dapat dibuat dengan beberapa reaksi
seperti reaksi dehidrogenasi, dehidrohalogenasi,
dehidrasi, dan eliminasi alkana. Reaksi dehidrogenasi ditunjukkan oleh reaksi a, reaksi dehidrohalogenasi ditunjukkan oleh reaksi b, dan reaksi
dehidrasi ditunjukkan oleh reaksi c. Sementara itu,
reaksi d dan e merupakan reaksi pembuatan alkana.
18. Jawaban: c
Alkuna merupakan golongan alifatik tidak jenuh
yang mempunyai gugus fungsi ikatan rangkap tiga.
Rumus umumnya CnH2n 2. Jadi, senyawa yang
merupakan alkuna adalah C4H6.
19. Jawaban: b
2
|||
|
|
1
CH 4CH 5 CH2
|
CH3
4-metil-1-heptuna
20. Jawaban: d
Senyawa di atas mempunyai rumus = C6H10. Jadi,
merupakan isomer dari heksuna (C6H10).
Rumus molekul butuna: C4H6, pentuna: C5H8,
heptuna: C7H12, butena: C4H8.
21. Jawaban: c
Isomer C5H8
1) CH C CH2 CH2 CH3
(1-pentuna)
2) CH3 C C CH2 CH3
(2-pentuna)
(3-metil-1-butuna)
3) CH C CH CH3
|
CH3
22. Jawaban: a
CaC2 + 2H2O Ca(OH)2 + C2H2
kalsium
karbida
etuna
(asetilena)
23. Jawaban: d
1
6
H2C
C
C
CC
2C
|
5C C
C
C
|
3CH
C3H7
C
4C
(3-propil-1,4-sikloheksadiuna)
24. Jawaban: c
Alkuna dapat dibuat dengan cara memanaskan
campuran dihaloalkana dengan KOH melalui
reaksi berikut.
CH3 CH CH CH3(aq) + 2KOH(aq)
|
|
Br
Br
2,3-dibromo butana (dihaloalkana)
CH3 C C CH3(g) + 2KBr(aq) + 2H2O(A)
2-butuna
25. Jawaban: e
Mr propuna (C3H4) = 40 g/mol
Mol propuna =
(heksana)
c.
b.
= mol
Jumlah molekul propuna
B. Uraian
1. a. CH3 CH2 CH2 CH CH2 CH2 CH3
|
CH CH3
|
CH3
b. CH3 CH = C = CH CH3
c. CH3 CH C = CH2
|
|
CH3 CH = CH2
2. Rumus empiris (C3H7)n; Mr = 86
a. Mr (C3H7)n = 3n Ar C + 7n Ar H
86 = 36n + 7n
86 = 43n
n=2
Jadi, rumus molekulnya (C3H7)2 = C6H14.
b. Rumus strukturnya:
CH3 CH2 CH2 CH2 CH2 CH3
c.
d.
e.
Alkena = CnH2n
Mr CnH2n = n Ar C + 2n Ar H
70 = (n 12) + (2n 1)
70 = 14n
n=5
CnH2n = C5H10
Jadi, nama alkena C5H10 adalah pentena.
5. a.
b.
= 20 mol
Mol =
Mr =
= 70
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: d
Reaksi adisi etena dengan gas klor:
CH2 = CH2 + Cl2 CH2 CH2
etena
|
|
Cl
Cl
6. Jawaban: a
Reaksi tersebut merupakan reaksi adisi. Pada
reaksi ini terjadi perubahan ikatan rangkap dua
menjadi ikatan tunggal. Apabila hasil reaksi berupa
butana, zat X yang bereaksi merupakan ikatan
rangkap dua (butena). Dengan demikian, reaksi
yang terjadi sebagai berikut.
dikloro etana
2. Jawaban: c
Metana merupakan senyawa hidrokarbon dengan
satu atom karbon. Sementara itu, senyawa alkena
paling sederhana adalah etena, yaitu senyawa
hidrokarbon yang terdiri atas dua atom karbon dan
berikatan rangkap dua. Adisi alkena menghasilkan
etana. Dengan demikian, senyawa alkana yang
tidak dapat dihasilkan dari reaksi adisi alkena
adalah metana karena metana hanya terdiri dari
satu atom karbon.
3. Jawaban: d
Reaksi eliminasi etil iodida sebagai berikut.
CH3 CH2I CH2 = CH2 + Hl
etil iodida
etena
asam iodida
4. Jawaban: b
Reaksi 1) merupakan reaksi substitusi karena
terjadi penukaran gugus OH dengan atom Cl.
Sementara itu, reaksi 2) merupakan reaksi adisi
karena pada reaksi tersebut terjadi perubahan
ikatan dari ikatan rangkap dua menjadi ikatan tunggal.
5. Jawaban: c
CH3 CH CH3 CH3 CH = CH2 + HBr
l
Br
2-bromo propana
propena
asam
bromida
H /Ni
2
CH3 CH2 CH = CH2
CH3 CH2 CH2 CH3
1-butena
7. Jawaban: e
Reaksi 1) merupakan reaksi eliminasi karena
terjadi perubahan ikatan, dari ikatan tunggal
menjadi ikatan rangkap.
Reaksi 2) merupakan reaksi substitusi karena
terjadi penggantian gugus atom H pada propanol
dengan gugus atom Na disertai pelepasan gas H2.
8. Jawaban: e
Cl
|
H2C = C CH2 CH3 + HCl CH3 C CH2 CH3
|
|
C2H5
C2H5
2-etil-1-butena
Senyawa Hidrokarbon
3-kloro-3-metil pentana
9. Jawaban: c
Adisi hidrogen pada CH2 = CH CH = CH2
(1,3-butadiena) menghasilkan:
CH2 = CH CH = CH2 + H2 CH2 = CH CH2 CH3
1-butena
10. Jawaban: d
CH2 = CH CH2 CH3 + HCl
1-butena
Cl
|
CH3 CH CH2 CH3
2-kloro butana
butana
B. Uraian
1. a. Reaksi adisi karena terjadi pergantian ikatan
dari ikatan rangkap dua ke tunggal.
b. Reaksi substitusi karena terjadi pergantian
gugus atom H dengan atom Cl.
c. Reaksi adisi karena terjadi pergantian ikatan
dari ikatan rangkap tiga menjadi ikatan
rangkap dua.
d. Reaksi eliminasi karena terjadi penghilangan
gugus Br dari senyawa propana dan terjadi
perubahan ikatan dari ikatan tunggal menjadi
ikatan rangkap dua.
2. Reaksi eliminasi dehidrohalogenasi adalah reaksi
eliminasi yang terjadi pada senyawa alkil halida
dengan melepaskan unsur H dan halogen dari alkil
halidanya membentuk senyawa alkena, air, dan
garam halogen.
Contoh:
H H H
|
| |
H C C C Br + KOH
|
| |
H H H
H
|
H C C = C H + KBr + H2O
|
| |
H H H
Alkena
3. a.
b.
c.
1-bromo butana
4. a.
2-butena
2-kloro butana
b.
5. Persamaan reaksi:
2C2H6 + 7O2 4CO2 + 6H2O
Perbandingan koefisien = perbandingan volume.
Jumlah gas etana yang dibakar = 5 L
Jumlah volume oksigen yang diperlukan pada
pembakaran
=
5 = 17,5 L
Jadi, volume oksigen yang diperlukan pada
pembakaran tersebut sebesar 17,5 L.
H2/Ni
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: a
Kegunaan butana dan propana adalah sebagai
bahan bakar dan komponen LNG. Komponen utama
LPG berupa metana dan etana. Minyak pelumas
mengandung hidrokarbon C16H34 hingga C20H42.
Bahan dasar plastik PVC berupa vinil klorida.
2. Jawaban: e
Fungsi karbohidrat yaitu sebagai sumber energi
bagi tubuh, membantu penghematan protein,
mengatur metabolisme lemak, dan membantu
mengeluarkan feses. Sementara itu, memelihara
sel-sel tubuh dan cadangan energi merupakan
fungsi protein.
3. Jawaban: b
Fungsi lemak dalam tubuh di antaranya sebagai
pengangkut vitamin yang larut dalam lemak dan
pelindung organ-organ tubuh bagian dalam.
Sementara itu, senyawa yang memberikan rasa
manis pada makanan adalah fungsi dari karbohidrat. Pelarut pewarna makanan menggunakan
propilena glikol, sedangkan untuk mempercepat
proses pematangan buah menggunakan gas
asetilena.
4. Jawaban: d
Kayu merupakan senyawa karbon karena
tersusun dari selulosa, lignin, dan hemiselulosa.
Selulosa, lignin, dan hemiselulosa mengandung
Kimia Kelas XI
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: e
Senyawa hidrokarbon aromatik adalah senyawa
karbon yang rantai ikatannya melingkar dengan
ikatan rangkap dua terkonjugasi/berselang-seling,
contoh:
10
Senyawa Hidrokarbon
b.
c.
d.
e.
f.
2. a.
b.
H
C
HC
|
HC
C
H
C
||
C
H
C
C
H
CH
|
CH
3. Jawaban: d
Sikloalkana adalah suatu rantai melingkar yang
ikatan antaratom C-nya tunggal.
CH2
C Z
H2C
CH2
|
|
H2C
CH2
C6H12
Z C
HC2
4. Jawaban: c
Atom karbon mempunyai empat elektron valensi.
Kondisi ini mengakibatkan atom karbon mampu
membentuk rantai yang sangat panjang. Caranya
dengan mengikat atom karbon lain atau dengan
atom lain.
5. Jawaban: d
CH3C2H5
CH3
|
|
|
1
2
3
4
5
6
CH3 C CH CH CH CH3
|
|
CH3
CH3
Rantai induk pada struktur di atas terdiri atas enam
atom karbon (heksana), mengikat dua gugus metil
di atom C nomor 2, satu gugus etil di atom C
8.
9.
2. Jawaban: e
Asam klorida tersusun dari unsur hidrogen dan
klor sehingga asam klorida bukan termasuk
senyawa organik. Senyawa organik mengandung
unsur karbon seperti pada senyawa urea
(CO(NH 2 ) 2 ), metana (CH 4 ), dan sukrosa
(C12H22O11).
7.
bukan isomer
6.
H H
H
|
|
|
dan H C C C H
|
|
|
HCHHCH
|
|
H
H
H H
| |
HCCH
| |
H H
10. Jawaban: e
1
Kimia Kelas XI
11
2-etil-3-etil pentana
2
3
4
CH3 CH2 CH CH CH3
|
|
5,6
C2H5 C2H5
Nama seharusnya 3-etil-4-metil heksana
2-isopropil-3-metil pentana
CH3 CH CH3
|
CH3 CH2 CH CH CH3
|
CH3
Nama seharusnya 2,3,4-trimetil heksana
2,4,4-tribromo pentana
Br
|
CH3 C CH2 CH CH3
|
|
Br
Br
Nama seharusnya 2,2,4-tribromo pentana
1,3-dimetil butana
CH3 CH CH2 CH2
|
|
CH3
CH3
Nama seharusnya 2-metil butana
11. Jawaban: c
Isomer adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama, tetapi berbeda rumus
strukturnya. Rumus molekul a, b, d, dan e: C6H14,
rumus molekul c: C6H12 merupakan senyawa
hidrokarbon alisiklik sehingga bukan merupakan
isomer C6H14.
Jadi, yang bukan isomer C6H14 adalah:
CH3 CH CH CH2 CH3
Z C
CH2
12. Jawaban: c
Reaksi adisi pada butena oleh asam klorida
sebagai berikut.
CH2 = CH CH2 CH3 + HCl CH3 CH CH2 CH3
|
Cl
2-kloro butana
14. Jawaban: d
Alkena yang tidak mempunyai isomer adalah
etena dan propena karena memiliki rantai paling
pendek.
15. Jawaban: b
H
|
CH3 C CH = CH CH3 + HCl CH3 CH CH2 CH CH3
|
|
|
CH3
CH3
Cl
4-metil-2-pentena
2-kloro-4-metil pentana
isomer cis
isomer trans
|
2
CH2
|
1
CH3
3-metil-3-heksena
12
Senyawa Hidrokarbon
C2H5CH2OH:
H H H
|
|
|
H C C C OH
|
|
|
H H H
C2H5CHO:
H H
O
| |
B
HCCC
| |
V
H
H H
CHBrCHBr:
H
H
GC = CH
Br
Br
isomer cis
CH2CHBr:
H
H
GC = CH
H
Br
C2H5COOCH3:
H H
O
| |
B
H
HCCC
bukan isomer geometri
|
| |
V
O C H
H H
|
H
CH COOC H :
3
H
O
|
B
H H
HCC
bukan isomer geometri
|
|
|
V
O C C H
H
|
|
H H
Jadi, pasangan senyawa yang merupakan isomer
geometri yaitu CHBrCHBr dan BrCHCHBr.
19. Jawaban: c
Senyawa di atas mempunyai rumus C5H8, sama
dengan rumus struktur
CH C CH2 CH2 CH3
20. Jawaban: c
Senyawa alkuna = CnH2n 2.
Untuk n ke-2, CH CH tidak memiliki isomer
Untuk n ke-3, CH C CH3; CH3 C CH
tidak memiliki isomer
Untuk n ke-4, CH C CH2 CH3;
CH3 C C CH3 (merupakan isomer)
Jadi, isomer posisi alkuna dimulai dari suku n
ke-4 (butuna).
21. Jawaban: b
Reaksi pada a, c, d, dan e merupakan reaksi
eliminasi karena pada keempat reaksi tersebut
terjadi perubahan ikatan, dari ikatan tunggal menjadi ikatan rangkap. Sementara itu, reaksi b
merupakan reaksi substitusi karena pada reaksi
tersebut terjadi pergantian atom H dengan
atom Na.
22. Jawaban: b
Fungsi protein dalam tubuh yaitu membantu
pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel dalam
tubuh, pembentukan zat antibodi, mengangkut
zat-zat gizi, dan cadangan energi.
Mengatur metabolisme lemak merupakan fungsi
karbohidrat. Pelindung tubuh dari perubahan cuaca,
membantu pengeluaran sisa pencernaan, dan
melindungi organ-organ tubuh bagian dalam
merupakan fungsi lemak.
23. Jawaban: b
Propilena glikol digunakan dalam industri
makanan sebagai penyedap rasa, pelarut
makanan, dan humektan. Asetilena dan etilena
merupakan gas yang banyak digunakan untuk
membantu proses pematangan buah. Sukrosa
merupakan pemanis alami, digunakan untuk
menambah rasa manis pada produk makanan.
Sementara itu, etilen glikol digunakan sebagai zat
aditif untuk menurunkan titik beku pada radiator
mobil.
24. Jawaban: b
CH3 CH CH2 CH3
|
OH
Senyawa tersebut bernama 2-butanol karena
gugus OH terikat pada atom C nomor 2, sedangkan rantai utama terdiri atas empat atom karbon.
CH2 = CH CH2 CH3
Senyawa tersebut bernama 1-butena karena
terdapat ikatan rangkap dua di atom C nomor 1
dan rantai utama terdiri atas empat atom karbon.
25. Jawaban: b
Isomer posisi CH2 = CH CH2 CH3 (1-butena)
yaitu:
CH3 CH = CH CH3
2-butena
Jadi, 1-butena mempunyai isomer posisi sebanyak 2.
26. Jawaban: e
1) Asetilena dibuat dengan mereaksikan karbit
(kalsium karbida) dengan air.
CaC2(g) + 2H2O(A) C2H2(g) + Ca(OH)2(aq)
2)
3)
4)
27. Jawaban: b
Pilihan jawaban d dan c merupakan isomer
n-heksana. Pilihn jawaban a dan e merupakan
isomer n-heptana.
Kimia Kelas XI
13
b.
28. Jawaban: b
6
5
4
3
2
1
CH C CH2 CH C CH
|
CH3
3-metil-1,5-heksadiuna
c.
d.
29. Jawaban: a
H
CH3
GC = CH
CH3
H
trans
CH3
CH3
GC = CH
H
H
30. Jawaban: b
Senyawa aromatik merupakan senyawa hidrokarbon yang terdiri atas enam atom C berstruktur
cincin yang berikatan jenuh dan tidak jenuh secara
berselang-seling. Contoh senyawa benzena.
H
(aromatik)
C
XX
Z
HC
CH
|
||
HC
CH
ZZ X
C
H
Asetilena: CH CH
(alifatik)
Polipropilena: CH2 CH CH2 CH (alifatik)
|
|
n
CH3
CH3
Polietilena: ( CH2 CH2 CH2 CH2 )n (alifatik)
Siklopentana:
CH2
(alisiklik)
X
Z
H2C
CH2
|
|
H2C CH2
B. Uraian
1.
(CH2)n = 56
(1 Ar C + 2 Ar H)n = 56
(1 12 + 2 1)n = 56
14n = 56
n=4
a. Rumus molekul: (CH2)4 = C4H8 = butena.
b. Kemungkinan struktur:
CH2 = CH CH2 CH3: 1-butena
CH3 CH = CH CH3: 2-butena
CH2 = C CH3: 2-metil propena
|
CH3
2. a.
14
Senyawa Hidrokarbon
e.
cis
f.
CH3
GC = CH
H
H
cis-2-butena
H3C
H
GC = CH
H
CH3
6.
a.
b.
trans-2-butena
CH3
|
4
5
6
7
8
3C C CH2 CH2 C CH3
|
|
CH3
2CH2
|
1CH3
Nama IUPAC: 7,7-dimetil-3-oktuna
CH3
|
CH3 CH CH2 CH2 C C CH
|
|
CH3
CH3
Nama IUPAC: 3,3,6-trimetil-1-heptuna
c.
d.
CH3 C = CH CH = CH2
|
CH3
Nama IUPAC: 4-metil-1,3-pentadiena
3
CH2 CH = CH2
|
2
1
CH = CH2
Nama IUPAC: 1,4-pentadiena
b.
c.
Pada reaksi
CH3 CH = CH2 + HBr CH3 CHBr CH3
terjadi perubahan ikatan rangkap menjadi
ikatan tunggal sehingga reaksi tersebut
merupakan reaksi adisi.
Pada reaksi
CH3 CH2 CH2Br + C2H5ONa NaBr
+ CH3 CH2 CH2 O CH2 CH3
terjadi pertukaran gugus Br dengan gugus
OCH 2CH 3. Dengan demikian, reaksi
tersebut merupakan reaksi substitusi.
9. a.
b.
Pada reaksi
CH3 CHBr CH3 + NaOH NaBr + H2O
+ CH2 CH = CH2
terjadi penghilangan atom H dan Br pada
senyawa CH3CHBrCH3 dan pembentukan
ikatan rangkap pada CH2 CH = CH2 sehingga
reaksi ini merupakan reaksi eliminasi.
H3C C = CH CH3 + H2
|
CH3
2-metil-2-butena
Perbandingan mol C : H =
: = 1 : 4.
Jadi, rumus empirisnya (CH4)n.
(CH3)n = 15
12n + 3n = 15
15n = 15
n=1
Rumus alkana = (CH4)n
= CH4
Jadi, alkana tersebut adalah metana.
Kimia Kelas XI
15
Materi
Pembelajaran Kognitif
Kegiatan Psikomotorik
16
Minyak Bumi
Mampu menjelaskan berbagai fraksi minyak bumi dan kegunaannya serta dampak
negatif pembakaran bahan bakar minyak.
Memiliki rasa ingin tahu tinggi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif, dan ulet untuk
mencari dan menuangkan ide-ide tentang bahan bakar alternatif pengganti minyak
bumi.
Mengagumi dan mensyukuri karunia Tuhan YME dan memanfaatkannya secara
efisien.
A. Pilihan Ganda
1.
Jawaban: b
Sikloalkana menyusun minyak bumi sebanyak
49%. Hidrokarbon aromatik menyusun minyak
bumi sebanyak 15%. Alkana menyusun minyak
bumi 30%. Organologam menyusun minyak bumi
sebesar 0,1%. Alkanatiol merupakan alkohol.
2.
Jawaban: b
Berdasarkan komponen terbanyak dalam minyak
bumi, minyak bumi dibedakan menjadi tiga
golongan yaitu parafin, naftalena, dan campuran
parafin-naftalena. Minyak bumi golongan naftalena
digunakan untuk pengeras jalan dan pelumas.
Minyak bumi golongan naftalena berupa senyawa
hidrokarbon rantai siklis atau rantai tertutup.
3.
Jawaban: d
Minyak bumi terbentuk dari fosil hewan dan
tumbuhan laut yang terpendam jutaan tahun yang
lalu, tertimbun endapan lumpur, pasir, dan zatzat lain, serta mendapat tekanan dan panas bumi
secara alami. Oleh karena pengaruh suhu dan
tekanan tinggi, materi organik tersebut berubah
menjadi minyak setelah mengalami proses
berjuta-juta tahun. Itulah sebabnya minyak bumi
pada umumnya bersumber di wilayah lepas pantai
hingga laut dalam.
4.
Jawaban: c
Senyawa aromatik adalah senyawa hidrokarbon
yang mengandung gugus benzena, seperti etil
benzena. Isooktana dan n-alkana merupakan
senyawa golongan alkana, sedangkan metil siklo
pentana dan sikloheksana merupakan senyawa
golongan sikloalkana.
5.
Jawaban: a
Parafin merupakan jenis minyak bumi yang mengandung senyawa hidrokarbon rantai terbuka
digunakan sebagai penghasil gasolin. Naftalena
adalah jenis minyak bumi yang digunakan sebagai
pengeras jalan. Residu merupakan fraksi atau
komponen minyak bumi yang berupa padatan.
6.
Jawaban: d
Secara umum komponen minyak bumi terdiri atas
lima unsur kimia yaitu 8287% karbon, 1115%
hidrogen, 0,016% belerang, 02% oksigen,
0,013% nitrogen, dan sedikit organologam.
7.
Jawaban: b
Fraksi minyak bumi dengan atom karbon sebanyak
1014 dihasilkan saat suhu di kolom fraksinasi
mencapai 215C. Fraksi ini berupa kerosin dan
8. Jawaban: e
Sisa pengolahan minyak bumi yang terdapat di
kolom fraksinasi berupa residu atau bitumen, yaitu
aspal. Aspal digunakan sebagai pengeras jalan
dan bahan pelapis antibocor pada lantai.
9. Jawaban: c
Urutan fraksi minyak bumi dari yang ringan ke berat
adalah bensin, nafta, dan solar. Semakin berat
fraksi minyak bumi, titik didihnya semakin tinggi.
10. Jawaban: c
Proses desalting dilakukan dengan cara
mencampur minyak mentah dengan air. Tujuan
dilakukan proses desalting yaitu menghilangkan
senyawa-senyawa hidrokarbon, mencegah
terjadinya korosi pada pipa minyak, mencegah
terjadinya penyumbatan pada lubang-lubang di
menara, dan melarutkan mineral-mineral dalam
minyak mentah ke dalam air. Sementara itu, menghilangkan senyawa-senyawa nonhidrokarbon
dilakukan dengan cara penambahan asam dan
basa ke dalam minyak mentah.
B. Uraian
1.
2.
a.
b.
c.
d.
Kimia Kelas XI
17
3.
4.
A. Pilihan Ganda
1.
Jawaban: c
Bensin dengan hidrokarbon berantai lurus
mengakibatkan knocking atau penyalakan tak
terkendali pada mesin sehingga mesin bergetar
sangat hebat dan menimbulkan panas terlalu tinggi.
Kondisi ini mengakibatkan mesin cepat rusak. Oleh
karena itu, bensin yang tersusun hidrokarbon
berantai lurus kualitasnya kurang bagus.
2.
Jawaban: b
Campuran alkana bercabang rantai pendek dan
alkena akan terbakar paling sempurna karena
kedua senyawa tersebut terbakar lebih sempurna
daripada alkana rantai panjang dan lurus.
7.
Jawaban: b
Bilangan oktan premium sekitar 86. Sementara
itu, bilangan oktan antara 9092 merupakan
bilangan oktan pertamaks, sedangkan bilangan
oktan 98 merupakan bilangan oktan pertamaks
plus.
Jawaban: c
Viskon merupakan zat aditif yang ditambahkan ke
dalam bensin untuk meningkatkan bilangan oktan
bensin. Viskon digunakan sebagai pengganti TEL
karena lebih ramah lingkungan, mengurangi emisi
gas CO, CxHy, dan NOx.
8.
Jawaban: b
(C2H5)4Pb atau tetraetil timbal merupakan zat
aditif yang ditambahkan ke dalam bensin untuk
menaikkan bilangan oktan. Namun senyawa ini
dapat menimbulkan kerugian, yaitu melepaskan
partikulat timbal (Pb) ke udara pada proses
pembakaran bensin. Partikulat Pb merupakan
polutan yang bersifat racun. Oleh karena itu, saat
ini (C2H5)4Pb dilarang ditambahkan ke dalam
bensin.
9.
Jawaban: c
Senyawa yang berfungsi sebagai bahan
antiketukan pada mesin kendaraan bermotor
adalah TEL dengan rumus molekul (CH3CH2)4Pb
atau MTBE (metil tersier butil eter). C 7 H 16
(heptana) dan C 8 H 18 (oktana) merupakan
senyawa alkana yang menyusun bensin.
Sedangkan C 5 H 10 dan C 6 H 12 merupakan
senyawa sikloalkana penyusun minyak bumi.
3.
4.
Jawaban: c
Nilai oktan dari:
2-metil heksana = 44
n-pentena = 62
2-metil heptana = 23
sikloheksana = 97
Jadi, senyawa hidrokarbon yang memiliki nilai
oktan tertinggi yaitu sikloheksana.
5.
Jawaban: b
Isooktan memiliki nilai oktan 100 karena tidak
mengakibatkan knocking. Sementara normal
heptana memiliki nilai oktan 0 karena mengakibatkan knocking sangat tinggi. Dengan
demikian, perbandingan isooktan dengan
n-heptana adalah 97 : 3.
6.
Jawaban: a
Perengkahan termal adalah proses memecah
senyawa hidrokarbon rantai panjang seperti kerosin
18
Minyak Bumi
d.
10. Jawaban: e
Knocking atau ketukan pada mesin disebabkan
oleh rantai karbon lurus atau sedikit bercabang.
Contohnya n-heptana. Adapun senyawa hidrokarbon dengan banyak cabang umumnya tidak
atau sedikit menimbulkan knocking.
e.
B. Uraian
1.
2.
4.
5.
C H (A) dan C H (A)
C12H26(A)
6 14
6 12
(heksana)
3.
(heksena)
A. Pilihan Ganda
1.
Jawaban: d
Metana merupakan hidrokarbon terbanyak
penyusun gas alam. Jumlah senyawa ini
mencapai 7090%, diikuti etana, propana,
pentana, dan heksana.
2.
Jawaban: e
Minyak bumi tersusun dari senyawa sikloalkana,
yaitu siklopentana dan sikloheksana, contohnya
metil siklopentana dan etil sikloheksana.
3.
Jawaban: c
Nafta merupakan fraksi minyak bumi yang
mendidih pada suhu antara 70170C dengan
Jawaban: b
Solar diperoleh pada suhu antara 250340C. Oli
diperoleh pada suhu antara 350500C. Residu
diperoleh pada suhu 7.500C. Parafin diperoleh
pada suhu 350C. Gasolin diperoleh pada suhu
3575C.
Kimia Kelas XI
19
5. Jawaban: c
Fraksi nomor 5 mempunyai atom C sebanyak
2628 dan mendidih pada suhu > 350C sehingga
fraksi tersebut berupa parafin. Parafin digunakan
sebagai bahan baku pembuatan lilin. Bahan bakar
mesin diesel menggunakan solar yaitu fraksi minyak
bumi yang mempunyai atom C sebanyak 1525
diperoleh pada suhu 250350C. Bahan baku
pembuatan plastik menggunakan nafta, yaitu fraksi
minyak bumi yang mempunyai atom C sebanyak
812, diperoleh pada suhu 70170C. Pelarut dan
dry cleaning menggunakan petroleum eter, yaitu
fraksi minyak bumi yang mempunyai atom C
sebanyak 57, diperoleh pada suhu 3090C.
Bahan bakar kendaraan bermotor menggunakan
bensin, yaitu fraksi minyak bumi yang mempunyai
atom C sebanyak 510, diperoleh pada suhu
3575C.
6. Jawaban: b
Titik didih lilin 350C, bensin 3575C, solar
250340C, oli 350500C, aspal > 500C,
kerosin 170250C, dan petroleum eter 3090C.
Jadi, kelompok fraksi minyak bumi yang disusun
berdasarkan kenaikan titik didih yaitu bensin (2),
kerosin (6), dan lilin (1).
7. Jawaban: c
Sikloalkana merupakan senyawa yang berbentuk
cincin dan bersifat jenuh, misal siklopentana.
Senyawa n-alkana tidak bercabang dan bersifat
jenuh, misal n-oktana. Senyawa isoalkana
merupakan senyawa bercabang dan bersifat jenuh,
misal isooktana. Senyawa organologam misalnya
vanadium dan nikel. Hidrokarbon aromatik adalah
senyawa berbentuk cincin berikatan rangkap, misal
benzena.
8. Jawaban: c
Minyak gosok dan aspal merupakan fraksi minyak
mentah hasil pengolah fraksi residu. Minyak gosok
diperoleh dengan cara mendistilasi residu. Pada
proses distilasi ini dihasilkan uap dan residu. Uap
yang dihasilkan merupakan campuran lilin dan
minyak gosok. Minyak gosok dipisahkan dari lilin
dengan cara ekstraksi pelarut. Sementara itu, residu
yang tertinggal pada proses ini merupakan aspal.
9. Jawaban: c
Proses pemecahan molekul senyawa yang
panjang menjadi molekul pendek dinamakan
cracking. Blending adalah proses pencampuran
atau penambahan zat aditif pada bensin agar
mutu bensin lebih baik. Treating adalah proses
menghilangkan pengotor pada minyak supaya
lebih murni. Reforming adalah mengubah bentuk
struktur (isomer) dari rantai karbon lurus menjadi
20
Minyak Bumi
16. Jawaban: e
1-pentena lebih sedikit menimbulkan ketukan
daripada n-heptana karena angka oktan
1-pentena lebih tinggi daripada bilangan oktan
n-heptana sehingga 1-pentena lebih berkualitas
daripada n-heptana.
17. Jawaban: e
Gas CO sebagai hasil pembakaran tidak sempurna
bahan bakar bersifat sangat berbahaya karena lebih
mudah berikatan dengan Hb dibanding O 2 .
Akibatnya, tubuh menjadi kekurangan oksigen
sehingga metabolisme sel-sel terganggu.
Akibatnya, timbul rasa pusing, muntah, pingsan,
bahkan dapat mengakibatkan kematian. Unsur yang
mengendap di mesin sebagai sisa pembakaran
berupa timbal. Rusaknya lapisan ozon diakibatkan
oleh senyawa klorin dalam CFC yang banyak
terdapat dalam bahan-bahan spray. Perkaratan
logam dipercepat dengan senyawa-senyawa oksida
asam yang terdapat dalam hujan asam. Penyakit
paru-paru diakibatkan oleh asap rokok.
18. Jawaban: c
Ketukan pada mesin kendaraan disebabkan oleh
pembakaran bensin yang terlalu cepat sehingga
efisiensi energi yang dihasilkan berkurang.
19. Jawaban: d
Pertamaks plus memiliki nilai oktan > 95. Nilai
oktan n-heptana = 0, n-heksana = 25, n-heptena
= 60, sikloheksana = 97, dan 2-metil heksana
= 44. Jadi, senyawa yang memiliki nilai oktan
setara dengan nilai oktan pertamaks plus adalah
sikloheksana.
20. Jawaban: e
Penambahan TEL pada bensin menghasilkan
partikulat Pb (timbal) dalam bentuk jelaga atau
asap. Partikulat Pb berupa butiran-butiran halus
yang jika terisap dapat menembus bagian
terdalam paru-paru. Menurunkan knocking dan
menaikkan bilangan oktan menggunakan
senyawa isooktana. Asap hitam timbul akibat
pembakaran tidak sempurna.
21. Jawaban: c
Gas buang penyebab hujan asam yaitu SO2 dan
NOx. Kedua gas ini dapat berikatan dengan uap air
di udara membentuk asam dalam awan. Apabila
awan yang mengandung asam turun menjadi hujan,
air hujan tersebut bersifat asam. Sementara itu, gas
CO merupakan gas beracun yang mudah berikatan
dengan hemoglobin. Gas CO2 mengakibatkan
terjadinya global warming, sedangkan uap air (H2O)
merupakan gas yang tidak beracun, hasil dari
proses pembakaran senyawa karbon.
22. Jawaban: b
Komponen bensin berasal dari isomer-isomer
heptana dan oktana. Isomer-isomer heptana
mempunyai jumlah atom C = 7 dan atom H = 16.
Sementara itu, isomer-isomer oktana mempunyai
jumlah atom C = 8 dan atom H = 18. Jadi, senyawa
hidrokarbon yang terdapat dalam bensin yaitu
2,3-dimetil pentana (C7H16) dan 2,2,3,3-tetrametil
butana (C8H18).
23. Jawaban: a
Gas CO merupakan gas beracun sehingga
keberadaannya di udara harus dibatasi. Gas CO
di udara belum menimbulkan dampak negatif bagi
kesehatan jika berkadar < 100 ppm. Apabila kadar
CO di udara melebihi 100 ppm akan mengakibatkan cepat merasa lelah dan sakit kepala.
24. Jawaban: e
Katalis konverter dipasang di knalpot mobil
dengan tujuan untuk mengubah polutan yang
beracun seperti sisa bensin, gas CO, dan oksida
nitrogen menjadi produk yang lebih aman seperti
gas N2, CO2, dan H2O.
25. Jawaban: e
Peningkatan kadar CO2 di udara mengakibatkan
terjadinya global warming atau pemanasan
global. Sementara itu, gangguan pernapasan
diakibatkan oleh kabut asap, hujan asam
diakibatkan oleh gas SO2 dan oksida nitrogen,
sedangkan gangguan fungsi hemoglobin diakibatkan oleh gas CO.
26. Jawaban: e
Bensin beroktan rendah jika dibakar banyak
menghasilkan jelaga. Sebaliknya, bensin beroktan
tinggi menghasilkan sedikit gas karbon monoksida
jelaga, dan gas karbon dioksida serta, menimbulkan sedikit ketukan pada mesin.
27. Jawaban: d
CO dan partikel timah hitam merupakan bahan
kimia berbahaya yang dihasilkan oleh
pembakaran bahan bakar fosil seperti bensin.
Bahan-bahan tersebut dikeluarkan dalam asap
kendaraan bermotor.
28. Jawaban: e
Senyawa 1,2dibromo etana ditambahkan ke
dalam bensin ber-TEL untuk mengikat timbal sisa
pembakaran bensin yang mengendap di mesin
menjadi senyawa PbBr2.
29. Jawaban: e
Zat antiketukan yang berupa ethyl fluid digunakan
untuk meningkatkan bilangan oktan bensin. Ethyl
fluid terdiri atas campuran 65% TEL (tetra ethyl
lead), 25% 1,2-dibromo etana, dan 10% 1,2-dikloro
etana. MTBE, etanol, metanol, dan viskon
merupakan pengganti TEL.
Kimia Kelas XI
21
30. Jawaban: e
Gas PbBr2 berasal dari pembakaran bensin. Gas
ini mudah menguap dan menimbulkan pencemaran udara. Jika terhirup partikulat Pb-nya
akan mengendap di dalam tubuh sebagai racun.
B. Uraian
1.
2.
3.
4.
Proses pembentukan gas alam berasal dari sisasisa tumbuhan dan hewan yang tertimbun endapan
lumpur, pasir, dan zat-zat lain selama jutaan tahun.
Timbunan material ini mendapat tekanan dan
panas bumi secara alami. Bersamaan dengan
proses tersebut, bakteri pengurai merombak
senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa
hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon tersebut terdiri
atas campuran alkana berwujud gas dengan berat
molekul sedang, seperti metana, etana, propana,
butana, dan isobutana, serta pentana. Gas-gas ini
terkumpul dalam pori-pori batu kapur dan batu
pasir. Dengan adanya gaya kapilaritas, gas alam
akan bergerak ke atas.
Macam-macam pengolahan lebih lanjut fraksi
bensin sebagai berikut.
a. Reforming, yaitu mengubah bentuk struktur
(isomer) rantai karbon lurus menjadi
bercabang untuk meningkatkan mutu bensin.
b. Polimerisasi, yaitu penggabungan molekulmolekul kecil menjadi molekul besar. Molekul
besar yang dihasilkan dapat menaikkan kualitas
bensin karena bilangan oktannya tinggi.
c. Blending, yaitu proses pencampuran atau
penambahan zat aditif pada bensin agar
mutu bensin lebih baik. Misal menambahkan
TEL (tetra etil lead), MTBE (metil tersier butil
eter), AlCl3, H2SO4, dan 1,2-dibromo etana.
Fraksi-fraksi minyak bumi diperoleh melalui proses
di dalam menara distilasi. Proses ini dimulai dengan
memompakan minyak mentah yang telah
dipanaskan hingga suhu 350C ke dalam menara
distilasi. Di dalam menara, sebagian akan
menguap setelah mencapai titik didihnya dan
bergerak melalui bubble caps. Sebagian uap akan
mencair dan mengalir melalui pelat sehingga
terpisah dari fraksi lain. Uap yang tidak mencair
akan terus naik dan lama kelamaan akan mencair
sedikit demi sedikit sesuai dengan titikdidihnya
pada pelat-pelat di atasnya. Selanjutnya, akan
diperoleh fraksi-fraksi minyak bumi.
Bensin dengan nilai oktan 92 dapat dibuat dengan
cara mencampurkan senyawa isooktan dan
n-heptana dengan kadar 92% isooktan dan 8%
n-heptana. Bilangan oktan dihitung berdasarkan
jumlah kadar isooktana dalam campuran bensin
tersebut.
22
Minyak Bumi
Materi
Pembelajaran Kognitif
Reaksi eksoterm.
Reaksi endoterm.
Perubahan entalpi reaksi pembentukan, penguraian,
pembakaran, netralisasi, penguapan, peleburan,
sublimasi, dan pelarutan standar.
Penentuan H reaksi berdasarkan data entalpi
pembentukan standar, hukum Hess, dan energi ikatan.
Kegiatan Psikomotorik
Kimia Kelas XI
23
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: b
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan
panas, yaitu energi berpindah dari sistem ke
lingkungan sehingga lingkungan mengalami
kenaikan suhu. Kondisi ini ditandai dengan tabung
reaksi terasa panas.
2. Jawaban: b
Reaksi eksoterm, disertai pelepasan panas dari
sistem ke lingkungan (H = ), entalpi hasil <
entalpi pereaksi, dan suhu lingkungan > suhu
sistem.
3. Jawaban: e
Reaksi kimia yang ditunjukkan oleh diagram reaksi
tersebut merupakan reaksi endoterm. Entalpi zat
yang bereaksi lebih kecil daripada entalpi zat hasil
reaksi sehingga H berharga positif. H berharga
positif menunjukkan reaksi endoterm.
4. Jawaban: e
Pada reaksi eksoterm terjadi perpindahan kalor dari
sistem ke lingkungan, perubahan entalpi negatif,
reaksi melepas kalor, berlangsung spontan, dan
terjadi kenaikan suhu.
5. Jawaban: c
Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia yang melepas
panas. Oleh karena pada reaksi antara gas metana
dengan oksigen disertai pelepasan panas, reaksi
tersebut termasuk reaksi eksoterm.
6. Jawaban: a
Proses endoterm merupakan proses yang
membutuhkan kalor sehingga terjadi perpindahan
kalor dari lingkungan ke sistem. Suhu setelah
reaksi lebih kecil daripada suhu sebelum reaksi.
Proses endoterm ditunjukkan oleh gambar 1) dan
2). Sebaliknya, gambar 3) dan 4) merupakan
gambar proses eksoterm. Pada reaksi ini sistem
melepaskan kalor ke lingkungan. Suhu setelah
reaksi lebih besar daripada suhu sebelum reaksi.
7. Jawaban: b
Reaksi tersebut membebaskan atau melepaskan
panas pada saat terbentuk produk. Kalor reaksi
+411 kJ berarti H = 411 kJ. Jadi, reaksi tersebut
termasuk jenis reaksi eksoterm.
24
Termokimia
8. Jawaban: a
Reaksi eksoterm ditandai dengan naiknya suhu
lingkungan setelah terjadi reaksi. Reaksi ini
ditunjukkan oleh nomor 1) dan 2).
Reaksi eksoterm melepaskan kalor ke lingkungan
sehingga suhu lingkungan naik. Pada reaksi ini
suhu setelah reaksi lebih besar dari sebelum
reaksi. Jadi, peristiwa yang merupakan reaksi
eksoterm terjadi pada nomor 1) dan 2).
9. Jawaban: c
Besarnya perubahan entalpi reaksi sama dengan
kalor reaksinya dengan tanda yang berlawanan.
Jadi, H = x kJ kalor reaksinya sama dengan
+ kJ (reaksi eksoterm). H = +x kJ kalor reaksinya
sama dengan x kJ (reaksi endoterm).
10. Jawaban: d
Jika suatu reaksi kimia menghasilkan panas, reaksi
tersebut merupakan reaksi eksoterm. Pada reaksi
eksoterm, entalpi reaksi bernilai negatif (entalpi
pereaksi lebih besar daripada entalpi hasil reaksi).
B. Uraian
1. Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai
pelepasan panas atau kalor ke lingkungan. Dalam
reaksi eksoterm, entalpi hasil reaksi lebih kecil dari
entalpi reaktan sehingga DH berharga negatif.
Contoh:
C(s) + O2(g) CO2(g) H = 393,52 kJ
C(s) + O2(g) CO2(g) + 393,52 kJ
Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai
penyerapan panas atau kalor dari lingkungan. Dalam
reaksi endoterm, entalpi hasil reaksi lebih besar dari
entalpi reaktan sehingga H berharga positif.
Contoh:
N2(g) + 2O2(g) 2NO2(g) H = +66,4 kJ
N2(g) + 2O2(g) 2NO2(g) 66,4 kJ
2. a.
b.
CO 2(g)
Reaksi eksoterm
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: d
Perubahan entalpi netralisasi standar (Hc) adalah
perubahan entalpi yang dihasilkan atau diperlukan
pada penetralan 1 mol zat basa oleh asam atau 1
mol asam oleh basa pada suhu 25C dan tekanan
1 atm seperti pada reaksi d. Sementara itu, reaksi
c merupakan reaksi pembentukan, reaksi b
merupakan reaksi fermentasi, reaksi a merupakan
reaksi pembakaran, dan reaksi e merupakan reaksi
hidrolisis.
2. Jawaban: c
Hf merupakan perubahan entalpi pembentukan
standar 1 mol senyawa. Reaksi pembentukan
1 mol senyawa ditunjukkan oleh reaksi 1) dan 2).
Hf adalah perubahan entalpi penguraian standar
1 mol senyawa. Reaksi penguraian ditunjukkan
oleh reaksi 3) dan 4). Hc adalah perubahan
entalpi pembakaran standar 1 mol senyawa,
ditunjukkan oleh reaksi 5). Oleh karena itu, reaksi
H f , H d , dan H c secara berturut-turut
ditunjukkan oleh nomor 1), 3), dan 5).
3. Jawaban: d
Mol bahan bakar =
=
= 0,05 mol
Entalpi pembakaran yang dihasilkan
= mol entalpi =
b.
4. Jawaban: d
4Li(s) + O2(g) 2Li2O(s) Hf = 598,8 kJ/mol
2 mol Li2O = 598,8
Kalor yang dilepas =
150 =
Hf Li2O
598,8
Kimia Kelas XI
25
8. Jawaban: b
Perubahan entalpi pembakaran adalah perubahan
entalpi yang dihasilkan pada standar pembakaran
1 mol zat dengan oksigen.
C2H4(g) + 3O2(g) 2CO2(g) + 2H2O(A)
H = 1.420 kJ
Reaksi a merupakan perubahan entalpi netralisasi
standar. Reaksi c merupakan pembentukan entalpi
hidrolisis standar. Reaksi d merupakan perubahan
entalpi pembakaran bukan pada kondisi standar.
Reaksi e merupakan perubahan entalpi fermentasi.
9. Jawaban: d
Pada reaksi: S + O2 SO2 H = y kJ dapat
disebut
1) H pembentukan SO2 = y kJ.
2) H pembakaran S = y kJ.
3) H penguraian SO2 = +y kJ.
4) Pada pembentukan 2 mol SO2 dibebaskan
kalor sebesar 2y kJ.
5)
= !"# &'*
=
= 0,125 mol
Kalor yang dilepas pada STP
y kJ.
10. Jawaban: b
Reaksi peleburan es: 2H2O(s) 2H2O(A)
H3 = H1 + H2
572 = 584 + H2
H2 = 572 + 584
= 12 kJ
4. a.
H = 5.500 kJ
Persamaan reaksi:
1. Reaksi:
= 0,25 mol
26
(2.372) kJ
= 148,25 kJ
Jadi, kalor yang dilepaskan pada pembakaran
2,8 L C2H2 sebanyak 148,25 kJ.
Termokimia
5.500 kJ
Massa C8H18 = volume massa jenis
= 1 liter 0,684 kg/L
= 684 g
Mol C8H18 =
=
+
= = 6 mol
Dari persamaan reaksi terbaca bahwa untuk
membakar 1 mol C8H18(A) dibebaskan kalor
sebanyak 5.500 kJ. Jadi, untuk membakar
1 liter bensin (terdapat 6 mol isooktana)
dibebaskan kalor sebanyak
= 5.500 kJ = 33.000 kJ
b.
H
2Mg(s) + O2(g)
H = 1.204 kJ
1. Jawaban: b
Kalor reaksi = m c (t2 t1)
= V c (t2 t1)
= 1 g/cm3 (100 + 100) cm3) 4,2 J/g K
(310,5 300) K
= 7.140 J
Reaksi netralisasi
NaOH + HCl NaCl + H2O
Karena reaksi menghasilkan panas (terlihat bahwa
suhu naik) maka H = negatif
(H) netralisasi 1 mol NaOH atau 1 mol HCl =
?
2. Jawaban: a
Qlarutan = m c T
= 6.000 4,2 (88,5 24,8)
= 1.605.240 J
= 1.605,24 kJ
Qkalorimeter = C T
= 2.740 (88,5 24,8)
= 174.538 J
= 174,54 kJ
Qreaksi
= (Qlarutan + Qkalorimeter)
= (1.605,24 + 174,54) kJ
= 1.779,8 kJ
Mol CH4 =
?
= 2 mol
@
#
Hc =
?F
(1.204 kJ)
= 135,45 kJ
MgO(s)
A. Pilihan Ganda
I
3. Jawaban: b
Massa C6H4O2 = 5,4 gram
Mr C6H4O2 = 108 gram/mol
F
= 1.099 kJ/mol
4. Jawaban: c
Reaksi pembakaran CH4:
CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(g) H = 80 kJ/mol
mol CH4 =
$%
$%
=
= 0,5 mol
Jika kalor pembakaran 1 mol CH4 sebesar 80 kJ/mol
maka perubahan entalpi 0,25 mol CH4:
(80 kJ/mol) = 40 kJ
= 890 kJ/mol
Kimia Kelas XI
27
6. Jawaban: d
2NO + O2 N2O4 H = a kJ
. . . (1)
NO + O2 NO2 H = b kJ
. . . (2)
2NO2 N2O4
H = . . . ?
Persamaan (2) dibalik dan dikalikan 2.
2NO + O2 N2O4 H = a kJ
2NO2 2NO + O2 H = 2b kJ
+
2NO2 N2O4
H = (a 2b) kJ
7. Jawaban: a
Reaksi pembentukan kloroform dari senyawa
karbon dan kloroform dapat dicari dengan
persamaan 2), 3), dan 5). Sementara itu,
persamaan 1) dan 4) dibalik, lalu persamaan 1)
dikali dua.
CS2(aq) + 3O2(g) CO2(g) + 2SO2(g)
H = 1.077 kJ/mol
H = 60,2 kJ/mol
H = 135,4 kJ/mol
H = 539,6 kJ/mol
H = 393,5 kJ/mol
CO2(g) C(s) + O2(g)
O2(g)
O2(g) Al2O3(s)
H = +840 kJ
H = 1.680 kJ
28
Termokimia
Q = m c T
= 2.000 4,2 48
= 403.200 J
= 403,2 kJ
Mol elpiji =
$%
$%
= = 1 mol
H =
=
@
= 403,2 kJ/mol
11. Jawaban: c
1) C(s) + O2(g) CO2(g)
H1 = x kJ
H3 = (y x) kJ
12. Jawaban: d
Hreaksi = Hhasil Hreaktan
= (3 Hf CO2 + 4 Hf H2O) (Hf
C3H8 + 5 Hf O2)
= [(3 394) + (4 ( 286))] [(104) + (5 0)]
= (1.182 1.144) (104)
= 2.326 + 104 = 2.222 kJ
13. Jawaban: a
H = Epemutusan reaktan Epenggabungan produk
H = {DH H + DO = O} {2 DH O + DO O}
= (436 + 499} {2(460) + 142}
= 935 1.062 = 127 kJ
14. Jawaban: e
Perubahan entalpi pada pembakaran 1 mol propana
sebesar 2.220 kJ. Persamaan reaksi:
C3H8(g) + 5O2(g) 3CO2 (g)+ 4H2O(g)
mol CO2 =
$
$
= = mol
(2.220) kJ = (2.220) kJ
15. Jawaban: c
Reaksi pembakaran etanol merupakan reaksi
eksoterm karena Hreaksi berharga negatif. H
reaksi diperoleh dari pengurangan Hproduk dengan
Hreaktan. Oleh karena Hreaksi berharga negatif
maka Hproduk < Hreaktan.
Energi
C2H5OH(A ) + 3O2(g)
2CO2(g) + 3H2O(A )
4(414))}
= 154 kJ/mol
Jadi, H reaksi sebesar 154 kJ/mol.
B. Uraian
1. KOH(aq) + HCl(aq) KCl(aq) + H2O(A)
20 ml 0,1 M
2 mmol
20 ml 0,1 M
2 mmol
2 mmol
Q = m c T
= ( Vlarutan) c T
= (1.000 g/L (0,02 L + 0,02 L)) 1 3,6
= 144 kal
(untuk 2 mmol/KCl)
H 1 mol =
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: a
Dalam percobaan tersebut, yang merupakan
sistem adalah larutan HCl dan KOH. Tabung reaksi
merupakan lingkungan.
2. Jawaban: b
Besarnya perubahan entalpi reaksi sama dengan
kalor reaksinya dengan tanda berlawanan untuk
reaksi endoterm. H = + kkal atau kalor reaksinya
(). Sebaliknya jika reaksi eksoterm, H = kkal
atau kalor reaksinya (+).
H = +60 kJ
3. Jawaban: b
Entalpi N2 dan O2 > entalpi NO
H = Hproduk Hreaktan
H = ( HN + HO ) HNO = (+)
2
2
Oleh karena H berharga (+) maka termasuk reaksi
endoterm.
4. Jawaban: b
Reaksi endoterm, disertai penyerapan panas dari
lingkungan ke sistem (H = +), entalpi hasil >
entalpi pereaksi, serta suhu sistem > suhu
lingkungan.
Kimia Kelas XI
29
5. Jawaban: b
Definisi dari kalor pembakaran standar yaitu kalor
yang dilepaskan atau diserap pada pembakaran
1 mol senyawa pada kondisi standar atau pada
pada suhu 25C dan tekanan 1 atm.
6. Jawaban: a
Persamaan termokimia pembentukan CO:
C(s) +
O (g) CO(g)
2
H = x kkal/mol
H = y kkal/mol
CO(g) + O2(g) CO2(g)
Persamaan termokimia pembentukan CO2:
C(s) + O2(g) CO2(g)
H = . . . kkal/mol
Reaksi pembentukan CO2 dapat diperoleh dari
penjumlahan reaksi pembentukan CO dan pembakaran CO dengan persamaan sebagai berikut.
H = x kkal/mol
O (g) CO2(g)
2
H = y kkal/mol
CO(g) +
+
C(s) + O2(g) CO2(g)
H = (x + y) kkal/mol
Jadi, kalor pembentukan CO 2 yang diserap
(x + y) kkal/mol.
7. Jawaban: b
H = Hf produk Hf reaktan
= {(4 H CO2 + 2 H H2O) (2 H
C2H2 + 5 H O2)
2.600 = {(4(395) + 2(285)) (2(H C2H2) +
5(O))}
2.600 = {(2.150) 2(H C2H2)}
2(H C2H2) = 450 kJ
Hf C2H2 =
= +225 kJ
30
Termokimia
10. Jawaban: d
Reaksi pembakaran gas etana:
+ Hf O2)
= (2 (393,5) + (3 (285,8)) ((84,7) +0)
= (787) + (857,4) + 84,7
= 1.644,4 + 84,7
= 1.559,7
Jadi, banyaknya kalor yang dilepas pada pembakaran gas etana 1.559,7 kJ/mol.
11. Jawaban: e
Reaksi penguapan air: H2O(AA) H2O(g)
Dengan demikian reaksi 1) pada soal dibalik.
44 kJ/mol = 5,5 kJ
Jadi, besarnya kalor yang diserap pada proses penguapan 2,25 gram air dari tubuh kita adalah 5,5 kJ.
12. Jawaban: d
Persamaan termokimia penguraian natrium
bikarbonat sebagai berikut.
2NaHCO3(s) Na2CO3(s) + H2O(A) + CO2(g)
H = . . . ?
Hreaksi = Hproduk Hreaktan
= (Hf Na2CO3 + Hf H2O + Hf CO2)
(2 Hf NaHCO3)
= (120 + 80 + 75) (2 95)
= 275 190
= 85
Jadi, perubahan entalpi reaksi penguraian NaHCO3
85 kJ.
13. Jawaban: b
Untuk mendapatkan reaksi:
Cu(s) + Cl2(g) CuCl2(g) maka reaksi 1) dibalik
dan dibagi 2. Reaksi 2) tetap dan dibagi 2, keduanya
menjadi:
H = 137,2 kJ
Mol MgO =
17. Jawaban: c
Kalor yang dihasilkan:
= m c (T2 T1)
= (75 + 175) g 1 kal/gC (33 25)C
= 2.000 kal
H = 2,0 kkal (tanda () karena reaksi eksoterm)
18. Jawaban: b
Hc CH4 merupakan reaksi pembakaran metana
CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(g)
H = 890 kJ/mol
Hf CO2 merupakan reaksi pembentukan CO2
C(s) + O2(g) CO2(g)
H = 393,5 kJ/mol
Hf H2O merupakan reaksi pembentukan air
F
=
= 0,3 mol
@
Hf MgO =
=
= 601,8 kJ/mol
Jadi, Hf MgO(s) sebesar 601,8 kJ/mol.
15. Jawaban: b
Persamaan reaksi fermentasi glukosa sebagai
berikut.
C6H12O6(s) 2C2H5OH(aq) + 2CO2(g)
Perubahan entalpi untuk reaksi tersebut diperoleh
dari penjumlahan kedua reaksi pembakaran
tersebut. Caranya persamaan reaksi 1) dibalik
dikalikan dua, sedangkan persamaan reaksi 2)
tetap.
1)
2)
C6H12O6(s) + 6O2(g) 6CO2(g) + 6H2O(g) H = 2.820
+
H = 60
C6H12O6(s) 2CO2(g) + 2C2H5OH(aq)
19. Jawaban: d
Reaksi pembentukan CO:
2C + 2O2 2CO2 H = 790,4 kJ
2CO2 2CO + O2 H = +568,6 kJ
+
2C + O2 2CO
H = 221,8 kJ
Untuk 1 mol CO, H =
= 110,9 kJ
Mol Mg =
20. Jawaban: d
Sesuai dengan hukum Hess:
H2 + H3 = H1
H2 = H1 H3
21. Jawaban: b
CH2=CH2 + HCl CH3CH2Cl
H = energi ikatan pereaksi energi ikatan
produk
= {4(C H) + (C = C) + (H Cl)} {5(C H)
+ (C C) + (C Cl)}
= {4(412) + (609) + (426)} {5(412) + (345)
+ (326)}
= 2.683 2.731
= 48 kJ/mol
16. Jawaban: c
Persamaan reaksi pembentukan Mg3N2:
3Mg(s) + N2(g) Mg3N2(s) H = 28 kJ
= = 0,125 mol
I
#\#
Mol Mg3N2 =
#\# mol Mg
= 0.125 = 0,0417 mol
Hf Mg3N2 = Hr
=
(28) = 671,5
Kimia Kelas XI
31
22. Jawaban: a
N
2
O
2
NO
? ?
Hn =
=
= 420 kJ/mol
25. Jawaban: b
Hsol KBr =
Q = m c T
1.254 J = (7,5 + 105)g 4,184 J/gC T
T = 2,66C
Takhir = T + Tawal
= (2,66 + 23,6)C
= 20,9C
Termokimia
5 mmol
5 mmol
5 mmol
^
= 66.880 J/mol
= 66,88 kJ/mol 67 kJ/mol
27. Jawaban: c
Menurut hukum Hess, kalor reaksi tidak bergantung
pada jalannya reaksi, tetapi ditentukan oleh awal
dan akhir reaksi. Harga x dari diagram pada soal:
H = H1 + H2
792 = 198 + x
x = 792 + 198 = 594
Jadi, harga x adalah 594 kJ.
28. Jawaban: e
H
|
HCH+2O=OO=C=O+2HOH
|
H
H = (4 DC H + 2 DO = O) (2 DC = O + 2 2
DO H)
= (4 413 + 2 489) (2 799 + 4 463)
= 820 kJ
29. Jawaban: a
Gas ELPIJI mengandung 40% etana.
@
32
26. Jawaban: a
Perubahan panas yang diterima kalorimeter:
Q = m c T
= 100 g 4,18 J/gC (23,4 22,6)C
= 334,4 J
Diketahui dari data bahwa suhu akhir lebih besar
daripada suhu awal sehingga reaksi tersebut
termasuk reaksi eksoterm. Dengan demikian,
besarnya kalor 334,4 J.
Reaksi yang terjadi:
AgNO3 + HCl AgCl + HNO3
(H f C2H6 + 3 Hf O2)
= 2 (395,2) + 3 (286,9)) (84,8 +
3 0)
= (790,4 860,7) + 84,8
= 1.566,3 kJ
Jadi, 2,67 mol C2H6 dari pembakaran 200 gram
gas elpiji menghasilkan kalor 2,67 1.566,3 =
4.182,02 kJ.
30. Jawaban: d
Elpiji terdiri atas campuran 40% etana dan 60%
butana.
1 kg gas elpiji = 400 gram C2H6 = 13,33 mol
1 kg gas elpiji = 600 gram C4H10 = 10,34 mol
Hreaksi pembakaran C2H6 = 1.566,3 kJ
13,33 mol C2H6 = 13,33 1.566,3 = 20.878,78 kJ
Hreaksi pembakaran C4H10 = 2.901 kJ
10,34 mol C4H10 = 10,34 2.901 = 29.996,34 kJ
1 kg gas elpiji menghasilkan kalor sebesar
= 20.878,78 + 29.996,34 = 50.875,12 kJ
Jadi, tiap rupiah menghasilkan kalor
=
?
?
= 8,48 kJ
B. Uraian
AB sebesar = H
Mol H2O =
= (z x) kJ/mol
mol H2O
Kalor untuk
mol air =
44 kJ = 11 kJ
3. H2 = H3 H1
= 983 (206)
= 777 kJ/mol
Jadi, besarnya perubahan entalpi pada pembentukan ZnSO4 sebanyak 777 kJ/mol.
H = +94 kJ
Br (g) + F2(g)
2
BrF3(g) H = 384 kJ
+
BrF(g) + F2(g) BrF3(g)
H = 290 kJ
Jadi, H reaksi tersebut sebesar 290 kJ.
5. 2C6H6(A ) + 15O2(g) 12CO2(g) + 6H2O(A)
Mol C6H6 =
=
H =
$%
$%
mol
@
Hc C6H6 =
adalah (z x) kJ/mol.
7. Persamaan termokimia untuk reaksi pembentukan
standar H2O(A):
= (z x) kJ/mol
F
H3PO4(s)
H = 1.281 kJ mol1
Dengan demikian H penguraian dari:
a. 2H2O(A):
2H2O(A) 2H2(g) + O2(g) H = 571,7 kJ
b. 4H3PO4(s) 6H2(g) + 4P(s) + 8O2(g)
H = 5.124 kJ
8. a.
= 33,2 kJ/mol
= 1.584,745 kJ/mol
Kimia Kelas XI
33
b.
1)
= +33,2 kJ/mol
34
Termokimia
b.
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: d
Pembakaran sempurna senyawa karbon akan
menghasilkan gas CO2. Gas oksigen diperlukan
dalam pembakaran. Gas karbon monoksida
dihasilkan pada pembakaran tidak sempurna. Air
kapur digunakan untuk menguji adanya gas CO2
hasil pembakaran hidrokarbon, uji positif jika
menghasilkan endapan kapur.
2. Jawaban: d
Pemanasan gula menghasilkan H2O. H2O saat
diuji dengan kertas kobalt akan mengubah warna
kertas kobalt dari biru menjadi merah muda.
Terbentuknya air sekaligus membuktikan bahwa
gula mengandung unsur H. Unsur H mudah
teroksidasi oleh oksigen membentuk H2O. Jadi,
pemanasan gula menghasilkan H2O.
3. Jawaban: e
Kekhasan atom karbon adalah mampu berikatan
dengan empat atom karbon lainnya dan atom
unsur lain membentuk rantai ikatan yang sangat
panjang, baik berupa ikatan jenuh maupun tidak
jenuh.
4. Jawaban: d
Senyawa hidrokarbon tidak jenuh adalah
senyawa karbon yang mempunyai ikatan rangkap
dua dan tiga. C2H2 mempunyai ikatan rangkap
tiga, HC CH.
5. Jawaban: c
Atom C tersier = atom C yang mengikat tiga atom
C lain (nomor 3 dan 4).
Atom C kuartener = atom C yang mengikat empat
atom C lain (nomor 2).
Atom C nomor 5 dan 6 merupakan atom C primer.
6. Jawaban: c
Hidrokarbon dengan rantai karbon siklis
merupakan hidrokarbon dengan struktur rantai
melingkar atau tertutup, seperti pada pilihan a, b,
d, dan e. Pilihan c merupakan hidrokarbon rantai
lurus.
7. Jawaban: c
Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang
tersusun dari unsur karbon dan hidrogen, seperti
CH4, C2H2, dan C3H8. Unsur-unsur yang tersusun
dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen
merupakan senyawa organik, seperti CO2, H2O,
dan C6H12O6.
8. Jawaban: e
CH3
|
CH2 CH C CH3
|
|
|
CH3 C2H5 CH3
Senyawa a dan d bernama 3-etil-2,3-dimetil
pentana.
Senyawa b bernama 2-etil-3,3-dimetil pentana.
Senyawa c bernama 3-etil-2,4-dimetil pentana.
9. Jawaban: a
5
Kimia Kelas XI
35
36
13. Jawaban: b
Isomer geometri adalah isomer ruang yang dimiliki
oleh alkena. Isomer geometri terjadi jika atom C
yang berikatan rangkap mengikat gugus-gugus
yang berbeda. Jika gugus yang sama diikat dalam
satu ruang disebut isomer cis. Jika gugus yang
sama diikat dalam ruang berseberangan disebut
isomer trans.
14. Jawaban: b
2-butena merupakan hasil reaksi eliminasi dari
2-kloro-butana. Reaksi yang terjadi:
CH ONa
3
CH3 CH = CH CH3
CH3 CH CH2 CH3
|
Cl
+ HCl
15. Jawaban: b
6
CH C CH2 CH C CH
|
CH3
Alkil (metil) terikat pada atom C nomor 3, ikatan
rangkap tiga terletak pada ikatan atom C nomor 1
dan 5.
16. Jawaban: c
Gas asetilena = gas etuna = C2H2
Jadi, termasuk deret alkuna.
17. Jawaban: c
Senyawa alkuna = CnH2n 2.
Untuk n ke-2, CH CH bukan isomer.
Untuk n ke-3, CH C CH3 CH3 C CH3
bukan isomer.
Untuk n ke-4, CH C CH2 CH3 CH3 C
C CH3 isomer.
Jadi, isomer fungsi alkuna dimulai dari suku n ke-4.
18. Jawaban: a
Gas metana dibuat dengan mereaksikan
aluminium karbida dengan air. Reaksi yang terjadi:
Al4C34 + 12H
3 2O
2 3CH
1 4 + 4Al(OH)3
Sintesis Wurts digunakan untuk membuat alkana
dari5 alkil halida dengan mereaksikan alkil halida
tersebut dengan logam Na:
3CH3Cl + 2Na CH3 CH3 + 2 NaCl
Sintesis Grignard digunakan untuk merupakan
alkana dan reaksi senyawa Grignard dengan air.
CH3MgBr + H2O CH4 + MgOHBr
Sintesis Dumas digunakan untuk membuat alkana
dengan memanaskan campuran garam natrium
karboksilat dengan NaOH.
O
//
CH3 C + NaOH CH4 + Na2CO3
\
O Na
19. Jawaban: b
Polipropilena merupakan polimer yang berasal
dari propena.
CH CH2 CH CH2
|
|
CH
CH
3
3
Propena
(monomer)
20. Jawaban: c
Alkana merupakan senyawa terbanyak penyusun
minyak bumi, diikuti sikloalkana dan hidrokarbon
aromatik.
21. Jawaban: b
Proses pemisahan minyak bumi dilakukan dengan
cara distilasi bertingkat. Proses distilasi menggunakan prinsip perbedaan titik didih.
22. Jawaban: a
Komponen bensin yang paling banyak cabangnya
adalah isooktana atau 2,2,4-trimetil pentana,
dengan rumus molekul
CH3
|
CH3 CH CH2 C CH3
|
|
CH3
CH3
23. Jawaban: a
Persentase isoaktana dalam suatu bensin disebut
bilangan oktan. Makin tinggi harga bilangan oktan
suatu bensin, makin efisien bensin tersebut
menghasilkan energi. Jenis bensin premium
mempunyai bilangan oktan sekitar 82, sedangkan
bensin super mempunyai bilangan oktan 98.
24. Jawaban: c
Fraksi nomor 3 merupakan minyak tanah/kerosin.
Kerosin merupakan bahan bakar kompor minyak.
Fraksi nomor 1 berupa gas, digunakan sebagai
bahan baku elpiji untuk bahan bakar kompor gas.
Fraksi nomor 2 berupa petroleum eter, digunakan
sebagai dry cleaning. Fraksi nomor 4 berupa
solar, digunakan sebagai bahan baku mesin
diesel. Fraksi nomor 5 berupa residu, digunakan
sebagai pengeras jalan.
25. Jawaban: e
Angka oktan adalah angka yang menunjukkan
mutu bensin. Makin tinggi angka oktan, makin baik
mutu bensin yang ditentukan oleh banyaknya
ketukan. Untuk menaikkan angka. Oktan bensin
ditambahkan zat anti ketukan seperti TEL
(tetraethyl lead/tetraetil timbal).
26. Jawaban: e
Kalor pembentukan adalah kalor yang menyertai
pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsur
pembentuknya, seperti pada reaksi e. Sementara
itu, reaksi pada a, c, dan d merupakan reaksi
pembakaran, sedangkan reaksi b merupakan
reaksi pembentukan tetapi dari ion-ionnya.
27. Jawaban: b
Reaksi 6CO2(g) + 6H2O() C6H12O6(aq) + 6O2(g)
2,6 103 kJ merupakan reaksi endoterm. Hal
ini karena reaksi membutuhkan kalor sebesar
2,6 103 kJ. Persamaan reaksi tersebut juga
dapat ditulis sebagai berikut.
6CO2(g) + 6H2O() C6H12O6(aq) + 6O2(g)
H = +2,6 103 kJ
28. Jawaban: b
Massa tembaga = 303 kg = 303.000 g
ctembaga = 0,38 J/g K
t = 90C 25C = 65C = 65 K
Hc C4H10 = 2.475 kJ/mol
Q = m c T
= (303.000 g)(0,38 J/g K)(65 K)
= 7.484,1 kJ
Q
Mol butana = H C H
c 4 10
7.484,1kJ
= 2.475 kJ/mol
= 3,02 mol
Massa butana = mol Mr
= 3,02 mol 58 g/mol
= 175,16 gram
29. Jawaban: e
n AgNO3 = 50 ml 0,1 M
= 5 mmol
= 5 103 mol
n HCl = 50 ml 0,1 M
= 5 mmol
= 5 103 mol
massa = 100 gram
T = 0,8C
c = 4,2 J/gC
Q = m c T
= (100 g)(4,2 J/gC)(0,8C)
= 336 J
Kalor netralisasi HCl (Hn) =
Q
mol
336 J
= 5 103 mol
= 67.200 J/mol
= 67,2 kJ/mol
Kimia Kelas XI
37
30. Jawaban: e
Reaksi CaO(s) + H 2 O() Ca(OH) 2 (s)
H = 65,5 kJ merupakan reaksi eksoterm karena
H bernilai negatif. Reaksi melepaskan kalor
sehingga terjadi perpindahan kalor dari sistem ke
lingkungan. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi
pelarutan CaO dalam air. Pelarutan 1 mol CaO
melepaskan kalor 65,5 kJ sehingga pelarutan
2 mol CaO melepaskan kalor 131 kJ.
31. Jawaban: e
H1 = H2 + H3
44,5 = 287,8 + H3
H3 = 243,3
32. Jawaban: c
1) Reaksi pembentukan CO2:
C(s) + O2(g) CO2(g)
H = a kJmol1
2) Reaksi pembentukan H2O:
1
3)
Entalpi pembentukan C2H4 dihitung dari penjumlahan ketiga reaksi di atas. Reaksi (1) dan (2)
dikalikan dua, sedangkan reaksi (3) dibalik.
Persamaan reaksinya sebagai berikut.
2C(s) + 2O2(g) 2CO2(g)
H = 2a kJmol1
H = 2b kJmol1
33. Jawaban: a
O2(g) + Cl(g) ClO(g) + O(g)
H = +120 kJ
38
1)
3)
H2O(s) H2O()
Hsub = c a kJ
35. Jawaban: b
2C3H8(g) + 10O2(g) 6CO2(g) + 8H2O(g)
H = 4.444 kJ
Reaksi pembakaran 1 mol C3H8
=
Hreaksi
mol
4.444
2
= 2.222 kJ/mol
H = mol Hreaksi
22 g
44 g/mol
= 0,5 mol
0,5
= 1 (2.044,6)kJ
= 1.022,3 kJ
38. Jawaban: c
Reaksi adisi etena oleh hidrogen klorida sebagai
berikut.
H
H
H H
\
/
|
|
C = C + H Cl H C C Cl
/
\
|
|
H
H
H H
56 g
28 g/mol
c.
d.
= 2 mol
{(84,667) + 2 (0)}
3 Hf H2O = 857,52
Hf H2O = 285,84 kJ/mol
Jadi, Hf untuk H2O sebesar 285,84 kJ/mol.
40. Jawaban: b
Reaksi penguraian H2O:
1
= 22,4
= 4,46 103 mol
B. Uraian
1. Pada pembakaran senyawa hidrokarbon akan
menghasilkan gas CO2. Hal ini dibuktikan dengan
mengalirkan gas hasil pembakaran ke air kapur
jernih atau telah disaring. Gas CO2 akan mengeruhkan air karena terjadi reaksi Ca(OH)2 + CO2
CaCO3 + H2O
2. a.
b.
Mol O2 =
25
2
4,46 103
= 0,056 mol
Volum O2 = n 22,4
= 0,056 22,4
= 1,254 L
b.
18
2
570
114
= 5 mol
= 45 mol
Massa H2O = n Mr
= 45 18
= 810 gram
Kimia Kelas XI
39
Mol CO2 =
c.
d.
16
2
= 40 mol
Massa CO2 = n Mr
= 40 44
= 1.760 gram
Pada mesin mobil terjadi proses pembakaran
senyawa karbon yaitu bensin (C8H18) yang
mengakibatkan terbentuknya arang atau
jelaga pada sisa pembakaran. Endapan
berwarna hitam dalam knalpot mobil adalah
unsur karbon yang terurai dari senyawa
karbon akibat proses pembakaran.
Pada mesin mobil dalam keadaan hidup
terjadi proses pembakaran senyawa karbon
yang tidak sempurna menghasilkan gas CO,
seperti pada reaksi:
2C8H18(g) + 17O2(g) 16CO(g) + 18H2O(g)
Ruangan yang luasnya terbatas, misalnya
garasi yang tertutup memungkinkan gas CO
terakumulasi sehingga kadar CO dalam
garasi meningkat. Gas CO merupakan racun
bagi hewan atau manusia, karena gas ini
membentuk kompleks dengan hemoglobin
dalam darah. Kompleks yang terbentuk
disebut karboksi hemoglobin.
Afinitas Hb terhadap CO lebih besar daripada
terhadap oksigen. Hal ini mengakibatkan CO
sukar terlepas dari Hb, akibatnya fungsi Hb
sebagai pembawa oksigen tidak berjalan
lancar dan tubuh kekurangan oksigen dan
dapat menyebabkan kematian.
1
2
mol
1
2
= 2 mol
40
= 395 kJ/mol.
8. Diketahui:
Massa gelas kimia + air = 1.000 g
Massa jenis air = 1 g/cm3
Kalor jenis air + kaca = 4,2 J/gC
T = (33 25)C
= 8C
Ditanyakan: H pembakaran etanol . . . ?
Jawab:
Kalor yang dilepas etanol = kalor yang diterima
air dan kaca
Kalor yang diterima air + kaca
= m c T = 1.000 g 4,2 J/gC 8C
= 33.600 J = 33.6 kJ/mol
Kalor yang dilepas = 33,6 kJ/mol
Jadi, H pembakaran etanol = 33,6 kJ/mol.
9. Mencairkan es berarti reaksi peleburan
H2O(s) H2O( )
Hreaksi = Hf H2O( ) Hf H2O(s)
= 287,28 (293,16) kJ/mol
= 5,88 kJ/mol
1 mol peleburan es menyerap 5,88 kJ.
1.440 g
Materi
Pembelajaran Kognitif
Kegiatan Psikomotorik
Kemolaran.
Pengertian laju reaksi.
Persamaan laju reaksi dan orde reaksi.
Faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi.
Peranan katalis dalam makhluk hidup dan industri.
Penafsiran grafik faktor-faktor yang memengaruhi
laju reaksi.
Menjelaskan teori tumbukan dan pengaruh faktor-faktor laju reaksi pada suatu
reaksi kimia.
Mempunyai jiwa kreatif dan rasa ingin tahu yang tinggi.
Menentukan persamaan laju dan orde reaksi suatu reaksi kimia.
Kimia Kelas XI
41
A.
Pilihan Ganda
1. Jawaban: a
Massa = volume
Misal, volume H2SO4 = x ml.
Volume larutan = 500 ml
Mr H2SO4 = 98
[H2SO4] =
0,1 =
volume
Mr
1.000
V
1.000 ml
1g/ml volume
500 ml
98
0,1 =
x
98
x=
9,8
2
ml = 4,9 ml
10
V2 = 0,01
= 1.000 ml
Volume pelarut yang ditambahkan:
(1.000 100) ml = 900 ml
Jadi, volume pelarut yang ditambahkan sebanyak
900 ml.
3. Jawaban: d
Mr HCl = 1 + 35,5 = 36,5
8 gram
= 0,2 mol
0,2 mol
0,1liter
= 2 mol/liter
4. Jawaban: b
4
1.000
Reaksinya: NO2 NO + 2 O2
Laju berkurangnya (penguraian) NO 2 : laju
pembentukan NO = 1 : 1 (sesuai dengan
perbandingan koefisiennya).
Laju Reaksi
d[N2 ]
dt
= 0,02 mol L1 s1
0,1mol . L1
vAl = dt =
= 0,005 mol L1 s1
20 s
vHCl : vAl = 6 : 2
vHCl = 3 vAl = 3 0,005 = 0,015 mol L1 s1
vAlCl : vAl = 2 : 2
3
vAlCl = vAl = 0,005 mol L1 s1
3
8. Jawaban: e
[P] = 2 1,8 = 0,2 M
t = 2 menit
= 2 60 detik
= 120 detik
[P]
42
5,4
2. Jawaban: c
V1 M1 = V2 M2
100 ml 0,1 M = V2 0,01 M
Molaritas HCl =
6. Jawaban: b
Reaksi penguraian NH3: 2NH3(g) N2(g) + 3H2(g)
Laju reaksi terbentuknya N2
7. Jawaban: b
0,2
11. Jawaban: b
Proses pembentukan fosil memerlukan waktu
jutaan tahun sehingga reaksi ini berlangsung
sangat lambat.
12. Jawaban: d
v = k[A]2 [B]
= k(4)2 (4)
1
2
1
2
= (16)(2)
= 32
Jadi, laju reaksi akan meningkat 32 kali.
13. Jawaban: c
1
vN = 3 vH
14. Jawaban: b
d[N2O4 ]
dt
(4 2) mol/10 liter
10 s
= 0,02 M s1
Laju reaksi penguraian N 2 O 4 : laju reaksi
pembentukan NO2 = 1 : 2 (sesuai perbandingan
koefisien).
Laju reaksi pembentukan NO2
= 2 laju reaksi penguraian N2O4
= 2 0,02 M s1
= 0,04 M s1
Jadi, laju reaksi pembentukan NO 2 adalah
0,04 M s1.
15. Jawaban: a
Perbandingan laju reaksi dinyatakan dengan
perbandingan koefisien zat-zat yang terlibat dalam
raksi. Dengan demikian, vA : vB : vC : vD = 2 : 3 : 2 : 1.
16. Jawaban: b
Persamaan laju reaksi: v = k[P]m[Q]n.
Orde reaksi total merupakan jumlah orde reaksi P
dan Q.
Orde reaksi P dihitung dari percobaan 2) dan 3).
v2
v3
3,5 102
7,0 102
1
2
1
1
2
k [P] [Q]
= k [P]2 [Q]2
3 3
m
=
2
m
=
2
m=1
v1
v3
1,4 101
7,0 102
k [P]1 [Q]1
k [P]3 [Q]3
1,2 10 2
1,2 10 2
3,2 10 2 n
1,6 10 2
2 = (2)n
(2)1 = (2)n
n=1
Orde reaksi total = m + n = 1 + 1 = 2
Jadi, orde reaksi total reaksi tersebut adalah 2.
17. Jawaban: b
2A + B C
Mula-mula : 10 4
Reaksi
: 6 3
3
Sisa
: 4 1
3
Dalam volume 1 L, [A] = 4 M, [B] = 1 M, dan
[C] = 3 M.
1
v t = ( v) 15 vo
T
v t = (3) 15 vo
X = (3)
X = (3)
40 25
15
15
15
0,005
0,005
(3)1
X=
0,005 = 0,015 M/s
Jadi, laju reaksi pada suhu 40C sebesar 0,015 M/s.
19. Jawaban: a
v = k[P]x[Q]y
Jika konsentrasi awal P diperbesar menjadi dua
kali, pada konsentrasi Q tetap, kecepatan reaksi
menjadi dua kali lebih cepat.
v1 = k [2P]x [Q]y = 2k [P]x [Q]y
2x [P]x = 2 [P]x
2x = 2
x=1
Jika konsentrasi awal P dan Q diperbesar dua kali,
kecepatan reaksi menjadi delapan kali lebih cepat.
v2 = k [2P]x [2Q]y = 8k [P]x [Q]y
(2x [P]x) (2y [Q]y) = 8[P]x [Q]y
21 2y = 8
2y = 4
2y = 22
y=2
Jadi, orde reaksi total pada reaksi tersebut adalah
1 + 2 = 3.
Kimia Kelas XI
43
20. Jawaban: d
c.
A + 2B C
1 1
Mula-mula :
Reaksi
: 4
2
4
Sisa
3
4
1
2
1
4
5,6
v = k [A] [B]2 = k [ 4 ] [ 2 ]2 = k [ 4 ] [ 4 ] = 16 k
Jadi, laju reaksi saat A tinggal
3
16
3
4
0,1
mol/L sebesar
k.
d[Fe]
V2 = 0,01
= 500 ml
Volume pelarut yang harus ditambahkan
(500 100) ml = 400 ml
Jadi, volume pelarut yang harus ditambahkan
sebesar 400 ml.
b.
Perc.
[P] M
[Q] M
v (M/s)
1)
1,2 102
3,2 102
1,4 101
2)
6,0 103
1,6 102
3,5 102
3)
1,2 102
1,6 102
7,0 102
d[Fe2O3 ]
dt
c.
vFe =
d[Fe]
dt
d.
vFe
2O3
0,6
vN =
2
2)
1,8
b.
1,2
0,15 0
= 20 = 0,012 M s1
Jadi, laju reaksi penguraian NH3 = 0,012 M s1.
2SO2 ~ 2SO3
2
2
0,012 0,012
vSO = 0,012
2
44
d[NH3 ]
dt
d[SO3 ]
dt
0,24
= 12,5 0
= 0,012 mol L1 s1
b.
0,36
0,6
d[H2 ]
dt
= 20 = 0,018 M s1
Jadi, laju reaksi pembentukan N2 sebesar
0,006 M s 1 , sedangkan laju reaksi
pembentukan H2 = 0,018 M s1.
Laju penguraian NH3
vH =
Molaritas H2 = 5 = 0,36 M
0,12
= 20 = 0,006 M s1
d[CO2 ]
dt
d[N2 ]
dt
dan vCO = dt
dan vCO =
d[CO]
vFe
2O3
0,4
B. Uraian
1.
V1 M1 = V2 M2
100 ml 0,05 M = V2 0,01 M
2. a.
2SO2 ~ 1O2
2
1
0,012 0,006
vO = 0,006 M s1
Laju Reaksi
6.
Reaksi
: 2
7
4
6
Sisa
: 3
4
6
(mol/volume)
(waktu)
2 mol/2 L
30 det ik = 0,033
c.
Laju C2H6 =
=
Laju O2
M/detik
0,6
(mol/volume)
(waktu)
7 mol/2 L
(mol/volume)
(waktu)
(mol/volume)
(waktu)
Laju H2O = +
v1
v2
30 det ik
1,2 103
4,8 103
Persamaan reaksi:
2H2(g) + O2(g) 2H2O(g)
2 mol H2O ~ 1 mol O2
0,15 mol H2O ~ 0,075 mol
1
4
0,15
2,5
b.
8 det ik
v1
v3
1,2 103
2,4 103
= 0,0075 M s1
1
2
2H2 + O2 2H2O
2
0,0075
1
0,00375
vH = 0,0075 M
2
c.
vH O= 0,0075 M
2
2
0,0075
s1;
vO = 0,00375 M
2
0,3
b.
0,06
6
= 0,01 M det1
vH =
2
0,18
6
= 0,03 M
10. a = 10C
n=2
T1 = 25C
T2 = 35C
v1 = 0,040
v2 = n
Molaritas H2 = 5 = 0,18 M
d[H2 ]
dt
=
4
m
k [F ] [ClO ]
0,01 0,1 n
0,01 0,2
n
=
2
n
=
2
n=1
Persamaan laju reaksi: v
= k[F2]m[ClO2]n
= k[F2]1[ClO2]1
= k[F2][ClO2]
s1
Molaritas N2 = 5 = 0,06 M
d[N2 ]
dt
1
2
s1
vN =
m
0,01 0,1
=
4
m=1
Orde reaksi ClO2 dihitung dari percobaan 1)
dan 3)
= 0,06 mol/liter.
0,15 mol
2,5 L
k [F2 ]1 [ClO2 ]1
k [F2 ]2 [ClO2 ]2
= 0,04 0,1
1
4
mol liter
0,075
2,5
0,12
d[NH3 ]
dt
= 6 = 0,02 M det1
Jadi, laju reaksi penguraian NH3 = 0,02 M det1.
vNH =
v2 = 2
det1
T
a
10
10
v1
0,040
21
v2 = 0,040
v2 = 0,080 M/det
Jadi, laju reaksi saat suhu 35C adalah 0,080 M/det.
Kimia Kelas XI
45
A.
Pilihan Ganda
1. Jawaban: d
Reaksi kimia terjadi apabila reaktannya mengalami
tumbukan efektif. Tumbukan efektif terjadi apabila
tumbukan antarpartikel pereaksi berlangsung
sempurna dan menghasilkan produk reaksi, serta
mempunyai energi minimum di atas energi ratarata molekul.
2. Jawaban: e
Energi minimal yang harus dimiliki atau diberikan
kepada partikel agar tumbukannya menghasilkan
reaksi dinamakan energi aktivasi. Pada grafik
tersebut, energi aktivasi ditunjukkan oleh E3 E2.
Sementara itu, E1 merupakan energi zat hasil. E2
merupakan energi reaktan-reaktan. E 2 E 1
merupakan energi yang dibebaskan.
Energi
X = Ea
Y = H
Hasil reaksi
Koordinat Reaksi
4. Jawaban: a
Perhatikan data!
Percobaan 1): 1 gram serbuk Luas permukaan
Percobaan 4): 1 gram larutan larutan > serbuk
Percobaan 1): 1 M Konsentrasi larutan > konsentrasi
Percobaan 4): 2 M serbuk
Jadi, laju reaksi pada percobaan dipengaruhi oleh
luas permukaan dan konsentrasi.
46
Laju Reaksi
6. Jawaban: e
Perbedaan pada percobaan 1) dan 3) adalah
bentuk zat P (konsentrasi dan suhu tetap). Pada
percobaan 1) zat P berbentuk serbuk, sedangkan
percobaan 3) berbentuk kepingan. Hal ini berarti
faktor yang memengaruhi laju reaksi adalah luas
permukaan.
7. Jawaban: a
Kenaikan suhu mengakibatkan energi kinetik
molekul-molekul pereaksi bertambah. Kondisi ini
memungkinkan pereaksi untuk lebih banyak
bertumbukan sehingga reaksi dapat terjadi lebih
cepat.
3. Jawaban: b
Pereaksi
5. Jawaban: d
Kenaikan suhu akan memperbesar energi kinetik
molekul zat yang bereaksi (pereaksi). Energi
kinetik yang tinggi mengakibatkan gerakan
antarmolekul semakin cepat sehingga frekuensi
tumbukan semakin besar. Adanya tumbukan ini
memungkinkan terjadinya tumbukan efektif
semakin banyak sehingga reaksi semakin cepat
berlangsung.
8. Jawaban: c
Reaksi antara HCl dengan Na2S2O3 menghasilkan
endapan belerang dengan reaksi sebagai berikut.
Na2S2O3(aq) + 2HCl(aq) 2NaCl(aq) + S(s) +
SO2(g) + H2O(A)
Pembentukan belerang semakin cepat jika reaksi
berlangsung cepat. Reaksi berlangsung lebih cepat
jika konsentrasi pereaksi besar (volume larutan
kecil) dan reaksi berlangsung pada suhu tinggi.
Penambahan air pada reaktan akan memperkecil
konsentrasi sehingga kecepatan reaksi berkurang.
Jadi, pada reaksi di atas, endapan belerang
akan cepat terbentuk pada 10 ml HCl 2 M + 10 ml
Na2S2O3 1 M pada suhu 45C.
9. Jawaban: c
a =2
n =
v=
60C 20C
10C
an
=4
v0 v = 24 v0 = 16v0
10. Jawaban: d
Katalis berfungsi membantu mempercepat
terbentuknya molekul kompleks teraktivasi dengan
cara mengefektifkan tumbukan antarpereaksi.
Akibatnya, tahap-tahap reaksi akan bertambah dan
energi aktivasi turun.
11. Jawaban: c
Katalis adalah zat yang berfungsi mempercepat
laju reaksi tanpa mengalami perubahan tetap
dalam reaksi tersebut. Zat yang berfungsi sebagai
katalis akan terbentuk kembali dengan jumlah
yang sama pada akhir reaksi seperti zat C.
12. Jawaban: e
V2O5 digunakan sebagai katalis pembuatan asam
sulfat pada proses kontak dari SO2 dan O2. Ni
digunakan sebagai katalis pada industri margarin dari
minyak kelapa. Fe digunakan sebagai katalis pada
sintesis amonia pada proses Haber. MnO2 digunakan
sebagai katalis pada penguraian KClO3. CuCl2
digunakan sebagai katalis pada reaksi oksidasi HCl.
13. Jawaban: d
Dalam dunia industri, penggunaan katalis untuk
mempercepat proses kesetimbangan reaksi. Jika
kesetimbangan cepat tercapai, produk semakin
mudah terbentuk sehingga lebih menguntungkan.
14. Jawaban: e
Pengaruh luas permukaan bidang sentuh untuk
mempercepat laju reaksi hanya berlaku pada zat
padat. Kalsium karbida adalah zat padat yang jika
direaksikan dengan air akan menghasilkan gas
asetilen. Semakin kecil ukuran kalsium karbida,
semakin cepat terbentuk gas asetilen.
15. Jawaban: e
Laju reaksi akan berjalan lambat jika konsentrasi
larutan kecil dan logam seng berbentuk lempeng.
Bentuk lempeng berarti luas permukaan kecil.
Dengan demikian, percobaan yang berlangsung
paling lambat adalah percobaan 1). Laju reaksi akan
berjalan cepat jika konsentrasi larutan besar dan
logam seng berbentuk serbuk. Bentuk serbuk
berarti luas permukaan besar. Dengan demikian,
percobaan yang berlangsung paling cepat adalah
percobaan 5).
B.
Uraian
b.
4. a.
b.
c.
d.
e.
5. a.
b.
1,28
5,12
Kimia Kelas XI
47
A.
5. Jawaban: d
Persamaan reaksi:
Pilihan Ganda
1. Jawaban: c
Mol NaOH =
massa
Mr
10 g
40 g/mol
= 0,25 mol
Volume akuades = 2 L
MNaOH =
mol
volume
0,25
2
2 5
= 0,125 M
= 100 1.400
= 490 gram
Mol glukosa =
massa glukosa
Mr glukosa
490 gram
mol glukosa
volume larutan
2,7 mol
1L
= 2,7 M
Jadi, molaritas glukosa dalam madu 2,7 M.
3. Jawaban: b
M = mol
= 0,1
1.000
V
1.000
200
= 0,5 M
Jadi, konsentrasi larutan Ca(OH)2 sebesar 0,5 M.
4. Jawaban: d
Laju reaksi merupakan pengurangan konsentrasi
pereaksi atau mol pereaksi tiap liter tiap satuan
waktu. Dapat juga diartikan sebagai penambahan
konsentrasi produk atau mol produk tiap liter tiap
satuan waktu.
48
Laju Reaksi
= 2 (2,5 105)
= 1,25 105
Jadi, laju pembentukan gas O 2 sebesar
1,25 105 mol L1 detik1.
6. Jawaban: b
v1 = k[A][B]2
Konsentrasi B diperbesar 2 kali semula.
v2 = k[A][2B]2 maka
v2
v1
k[A][2B]2
k[A][B]2
[2B]2
[B]2
=4
v2 = 4v1 = 4 kali
7. Jawaban: b
2A + B2 2AB
Misal v = k[A]x[B]y
Orde reaksi terhadap A (data 2) dan 3))
2x = 20 x = 0
Orde reaksi terhadap B (data 1) dan 2))
2y = 21 y = 1
Orde reaksi total = x + y = 0 + 1 = 1
8. Jawaban: a
v = k[NO]2[O2]
= 125(2 103)2(3 103)
= 15 106 M/detik
Jadi, laju reaksi 15 106 M/detik.
9. Jawaban: c
Misalkan persamaan laju reaksinya v = k[A]x[B]y.
Menentukan orde reaksi terhadap [A] = x dicari
saat [B] tetap (nomor 1) dan 2)).
s
4s
1
4
1
2
(a)x (b)y
(2a)x (b)y
1
=
1
=
2
x=2
Menentukan orde reaksi terhadap [B] = y dicari
saat [A] tetap (nomor 2) dan 4)).
4s
12s
1
3
Orde reaksi P:
(2a)x (b)y
(2a)x (3b)y
1
=
3
c
72 c
(a)
(2 a )
1
72
1
2
1
72
1
2
36
72
1
2
1
2
1
3
1
3
y=1
Jadi, persamaan laju reaksinya adalah v = k[A]2[B].
10. Jawaban: b
Misal persamaan laju reaksi v = k[A]m[B]n.
Orde reaksi A, [B] tetap percobaan 1) dan 5).
v1
v5
k
k
0,2
0,6
6
54
0,2
0,2
0,2
m
2
1
1
1
=
9
3
3
1
2
m
=
=
3
0,6
m=2
Orde reaksi B, [A] tetap percobaan 1) dan 2).
v1
v2
6
12
=
=
0,2 0,2 n
=
0,4
0,2
n
n
1
1
0, 2
1
1
0, 4 2 =
2
2
k
k
n=1
Persamaan laju reaksi:
v = k[A]2[B]
Pecobaan 1)
v = k[A]2[B]
6 = k(0,2)2(0,2)
1
=
c
16 c
1
16
1
4
(a)
[Q]1
[Q] 2
n
(b)
= (a)
(4 b )
n
1
4
1
4
n=2
Orde reaksi Q = 2.
[Q]
(b)
(6 b )
1
6
1
36
12. Jawaban: b
Rumus laju reaksi: v = k [A]2
v
[A ]
(0,2 mol L1 )
11. Jawaban: b
Misal persamaan orde reaksi v = k[P]m[Q]n.
Orde reaksi P dihitung dari percobaan 1) dan 3)
setelah orde reaksi Q diketahui.
Orde reaksi Q dihitung dari percobaan 1) dan 2):
k [P]1
k [P] 2
1
1
= k [P] [Q]
3
3
m=1
Orde reaksi P = 1.
k=
v1
v2
k [P]
v1
v2
v3
v4
128 10 7
32 10 7
k [NO] 3
k [NO] 4
k
k
4 10 3
3
2 10
[H 2 ] 3
[H 2 ] 4
x
6 10 3
6 10 3
4 = (2)x
(2)2 = (2)x
x =2
Orde reaksi terhadap H 2 , perhatikan data
percobaan 1) dan 2).
v1
v2
32 10 7
64 10 7
1
2
1
2
k [NO]1
k [NO] 2
k 4 10
k 4 10 3
1
2
1
2
[H 2 ]1
[H 2 ] 2
1,5 10 3
3
3 10
y
y
y=1
Jadi, rumus reaksinya adalah v = k[NO]2[H2].
Kimia Kelas XI
49
14. Jawaban: b
Misal persamaan orde reaksi: v = k[CO]m[O2]n.
Menentukan rumus laju reaksi:
Orde reaksi [CO], [O2] tetap
v1
v3
x
4x
k [CO]1
k [CO]3
k (0,2)
k (0,4)
=
0,4
1
4
= 1
= 1
m (0,1) n
(0,1)
x
3x
1
1
3
T
a
v1
80 40
10
k [CO]1
k [CO]2
( 0,2 )
( 0,2 )
[O 2 ]1
[O ]
2 2
0,1
0,3
0,1
=
0,3
n
= 1
3
n=1
Jadi, rumus laju reaksi yaitu v = k[CO]2[O2]. Jika
[CO] = 0,3 M dan [O2] = 0,2 M, v = k(0,3)2(0,2).
15. Jawaban: a
Laju reaksi pembakaran logam magnesium di udara
dipengaruhi oleh suhu udara, bentuk magnesium,
dan konsentrasi oksigen.
16. Jawaban: e
Laju reaksi yang hanya dipengaruhi oleh
konsentrasi terdapat pada gambar nomor 5)
terhadap 1). Laju reaksi pada gambar 1) terhadap
2) dipengaruhi oleh luas permukaan. Laju reaksi
pada gambar 2) terhadap 3) dipengaruhi oleh
konsentrasi, luas permukaan, dan pengadukan.
Laju reaksi pada gambar 3) terhadap 4) dipengaruhi
pengadukan. Laju reaksi pada gambar 3) dan 5)
dipengaruhi oleh pengadukan.
17. Jawaban: b
a = 10C, n = 2
T1 = 40C v1 = x mol1 L1 det1
T2 = 10C v2 = . . .?
T3 = 80C v3 = . . .?
50
v3 = n
= 24x
= 16x mol1 L1 det1
Jadi, reaksi yang berlangsung pada suhu 10C dan
k
k
=2
x
3x
10 40
10
= 8 x mol1 L1 det1
0,2
T
a
= 23 x
[O2 ]1
[O ]
2 3
m=2
Orde reaksi [O2], [CO] tetap
v1
v2
=2
x
4x
1
2
v2 = n
Laju Reaksi
4,06 10 4
(0,27)(0,35)
= 4,3 103
4 10 6
8 10 6
4
8
1
2
k [NO]1
k [NO] 2
k
k
2
4
1
2
2 10 3
3
4 10
[H 2 ]1
[H 2 ] 2
x
2 10 3
2 10 3
x
x
x=1
Orde reaksi terhadap H2 dicari dari percobaan (4)
dan (5).
v4
v5
24 10 6
32 10 6
24
32
3
4
k [NO] 4
k [NO] 5
k 4 10
k 4 10 3
6
8
[H 2 ]
[H 2 ]
6 10 3
3
8 10
y
= 3
y=1
Jadi, orde reaksi total = x + y = 1 + 1 = 2.
20. Jawaban: b
Laju reaksi dapat ditentukan dengan mudah melalui
pengukuran laju pembentukan CO2. Gas CO2 yang
terbentuk ditampung pada alat buret yang
mempunyai ukuran volume sehingga volume gas
CO2 dapat ditentukan. Percobaan dapat dilakukan
dengan rangkaian alat seperti gambar berikut.
Gas CO2
Statif
Buret
Gelas beker
HCl
Air
Batu pualam
Mr H2SO4 = 98 g/mol
[H2SO4] =
=
g
Mr
1.000
V
19,6 1,225
98
1.000
200
= 0,245 5
= 1,225 M 1,23
Jadi, konsentrasi larutan H2SO4 sebesar 1,23 M.
25. Jawaban: a
Laju reaksi akan semakin cepat apabila zat-zat
yang terlibat reaksi (reaktan) mempunyai partikel
berbentuk serbuk dan reaksi berlangsung pada
suhu tinggi. Partikel berbentuk serbuk mempunyai
permukaan bidang sentuh lebih luas sehingga
mudah terjadi tumbukan efektif. Kenaikan suhu
mengakibatkan energi molekul-molekul meningkat
sehingga semakin banyak molekul yang mencapai
energi pengaktifan. Dengan demikian, reaksi
berlangsung lebih cepat.
26. Jawaban: c
Gas H 2 dihasilkan terbanyak jika Zn yang
digunakan berbentuk serbuk dan konsentrasi
H2SO4 paling besar. Bentuk serbuk mempunyai
luas permukaan lebih besar daripada bentuk
kepingan. Dengan demikian, kemungkinan
tumbukan yang dihasilkan berupa tumbukan efektif
lebih besar. Konsentrasi H2SO4 yang paling besar
juga memungkinkan tumbukan yang dihasilkan
berupa tumbukan efektif lebih besar daripada
H2SO4 yang konsentrasinya lebih kecil. Reaksi
yang akan menghasilkan gas H2 terbanyak pada
10 detik pertama adalah 2 g Zn (berbentuk serbuk)
dengan 30 ml H2SO4 0,5 M.
27. Jawaban: e
Alasan yang benar tentang kenaikan laju reaksi
ketika luas permukaan reaktan dinaikkan adalah
penambahan luas permukaan molekul reaktan akan
menaikkan jumlah tumbukan antarpartikel reaktan.
28. Jawaban: b
Misal persamaan laju reaksi: v = [NO]m[Br2]n.
Orde reaksi terhadap [NO], [Br2] tetap.
m
k [NO]2
[NO]3
v2
v3
= k
12
24
= k
1
2
1
1
2
[Br2 ]2
[Br2 ]3
k 0,1 m 0,10 n
0,2 0,10
1
2
1
2
m =1
Kimia Kelas XI
51
v1
v2
k [NO]
k 0,1 m 0,05 n
0,1 0,10
Molaritas N2 = 5 = 0,06 M
1
2
1
2
0,3
29. Jawaban: a
Katalis pada suatu reaksi berfungsi untuk
mempercepat reaksi. Reaksi berlangsung cepat
ditandai dengan banyaknya gelembung gas. Reaksi
ini terjadi pada percobaan (2) dan (4) karena
penambahan MnO2 dan CoCl2. Dengan demikian,
zat yang berfungsi sebagai katalis adalah ion Mn4+
dan ion Co2+.
30. Jawaban: c
Misal persamaan laju reaksi: v = k[H2]m[NO]n.
Orde reaksi terhadap H2 percobaan 3) dan 4).
m
0,1
0,2
1
1
2
b.
0,025
0,1
0,2
0,1
0,2
0,9
Molaritas H2 = 5 = 0,18 M
vH =
2
c.
1
4
1
2
1
2
0,12
= 6 = 0,02 M det1
Jadi, laju reaksi penguraian NH 3 =
0,02 M det1.
vNH =
3
3. a.
Endoterm
Produk
Ea
Reaktan
Jalannya reaksi
b.
Eksoterm
E
0,1
0,2
0,025
0,1
1
2
1
2
= = n=2
Laju Reaksi
= 0,03 M det1
52
0,18
6
1
2
k 0,15
d[H2 ]
dt
[NO]2
[NO]3
= k 0,15
= 0,01 M det1
m=1
k [H2 ]2
k [H2 ]3
0,06
6
d[N2 ]
dt
m 0,2 n
vN =
[NO]3
[NO]4
k 0,15
0,30
= k
1
2
k [H2 ]3
k [H2 ]4
1,3 g/ml 10 63
63 g/mol
n =1
Persamaan laju reaksi: v =k [NO] [Br2]
Dari percobaan 1 diperoleh k sebagai berikut.
v = k [NO] [Br2]
6 = k (0,1) (0,05)
k = 1.200
jika konsentrasi gas NO = 0,01 M dan gas
Br2 = 0,03 M maka:
v = 1.200 (0,01) (0,03)
= 0,36 M/detik
Jadi, harga laju reaksi 0,36 M/detik.
v3
v4
10 %
Mr
= 13 mol/ml = 13 M
Jadi, molaritas asam nitrat pekat sebesar 13 M.
= k
1
2
Uraian
1. M =
[Br ]
1
2 1
= k
[NO]2 [Br2 ]2
6
12
1
2
B.
Ea
Reaktan
Produk
Jalannya reaksi
N2O4(g) R NO2(g)
Mula-mula : 1
Reaksi
: 0,3
0,6
Sisa
: 0,7
0,6
d[NO2 ]
dt
0,6 mol
10 L
12 det ik
0,06 M
= + 12
= +0,005 M/detik
Jadi, laju pembentukan gas NO 2 sebesar
0,005 M/detik.
7. n = 3
T1 = 30C t1 = 9 menit
1
T2 = 90C t2 = 3 menit
T = T2 T1
= (90 30)C
= 60C
1
T2
1
1
3
=na
=3
=3
27 = 3
33 = 3
60
x
1
T1
1
9
60
x
1
9
60
x
60
x
60
x
=3
= 60 = 20C
3
53
9. a.
= k
[NO] [Br2 ]
k [NO] [Br2 ]
1)
y
k (0,1) (0,05)
6
12
[Br]
= k (0,1) (0,10)
1
2
1
1
2
1
=
Data 1)
0,001
2)
0,002
1
10
1
=
v4
v5
c.
= k
[NO] [Br2 ]
k [NO] [Br2 ]
k (0,2)
( 0,5 )
= k (0,3)
( 0,5 )
24
54
2
=
3
4
9
2
=
3
2)
Data 1)
1
t
0,005
1
20
2)
3)
x =2
Orde reaksi terhadap NO = 2, orde reaksi
pertama terhadap Br2 = 1, dan orde reaksi
total = 2 + 1 = 3.
Ambil salah satu data hasil percobaan,
misalnya percobaan 1).
v = k[NO]2[Br2]
6 = k(0,1)2(0,05)
0,010
1
t
Data 1)
0,010
1
20
2)
0,020
Laju Reaksi
b.
c.
54
1
5
(2x) . . . = 4
= 4 [H+]2, orde 2
(2x)2
1
20
(2x) . . . = 1
(2x)0
= 1 [BrO3]0, orde 0
2
=
3
[BrO3]
(2x) = 2x (2x)1 = 2x
[Br]1, orde 1
24
54
2
3
1
t
1
20
y =1
x ditentukan berdasarkan percobaan 4)
dan 5).
b.
Materi
Pembelajaran Kognitif
Kegiatan Psikomotorik
55
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: e
Reaksi kesetimbangan kimia adalah reaksi kimia
yang berlangsung ke kanan (terbentuknya produk)
dan ke kiri (terbentuknya pereaksi) dengan kecepatan yang sama.
2. Jawaban: c
Pada kesetimbangan homogen, komponenkomponen di dalamnya mempunyai wujud atau
fase sama. Pada reaksi Fe3+(aq) + SCN(aq)
FeSCN2+(aq), semua komponennya memiliki fase
sama yaitu larutan (aq).
3. Jawaban: e
Suatu reaksi dikatakan mencapai kesetimbangan
jika laju pembentukan reaktan sama dengan laju
pembentukan produk.
4. Jawaban: b
Persamaan reaksi setelah disetarakan:
2Fe(s) + 3CO2(g)
Fe2O3(s) + 3CO(g)
Tetapan kesetimbangan ditentukan dari zat berfase
5. Jawaban: c
Suatu reaksi dikatakan setimbang jika laju reaksi
ke kanan sama dengan laju reaksi ke kiri.
6. Jawaban: a
Kesetimbangan heterogen adalah suatu kesetimbangan kimia dengan zat-zat yang berada
dalam keadaan setimbang mempunyai fase atau
wujud zat yang berbeda (dua fase atau lebih)
seperti pada reaksi b, c, d, dan e. Reaksi a
merupakan reaksi kesetimbangan homogen karena
zat-zat yang terlibat dalam reaksi mempunyai fase
sama yaitu gas (g).
7. Jawaban: e
Kesetimbangan 4HCl(g) + O2(g)
2H2O(g) +
2Cl2(g) merupakan kesetimbangan homogen
berwujud gas. Persamaan tetapan kesetimbangan
reaksi berasal dari semua zat yang terlibat dalam
reaksi.
Kc =
8. Jawaban: b
Kesetimbangan Al3+(aq) + 3H2O( )
Al(OH3)(s)
+
+ 3H (aq) merupakan kesetimbangan heterogen
berbagai wujud yaitu padat, cair, dan larutan.
56
Reaksi Kesetimbangan
9. Jawaban: a
Persamaan reaksi setara dari reaksi kesetimbangan
tersebut:
2Na2CO3(aq) + 2SO2(g) + O2(g)
2Na2SO4(aq)
+ 2CO2(g)
Spesi kimia yang ada dalam persamaan kesetimbangan berasal dari spesi kimia yang ada
dalam fase gas atau dalam fase larutan. Dengan
demikian, tetapan kesetimbangan reaksi pada soal
sebagai berikut.
Kc =
10. Jawaban: b
Pada reaksi irreversible (tidak dapat balik), zatzat hasil reaksi tidak dapat bereaksi kembali membentuk pereaksi.
B. Uraian
1. Reaksi dapat balik (reversible) adalah reaksi kimia
yang berlangsung dua arah. Pereaksi membentuk
produk, selanjutnya produk bereaksi kembali
membentuk pereaksi.
Contoh: H2(g) + I2(g)
2HI(g)
Reaksi tidak dapat balik (irreversible) adalah reaksi
yang berlangsung satu arah, produk tidak dapat
saling bereaksi kembali membentuk pereaksi.
Contoh: HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O( )
2. a.
Kc =
b.
Kc = [H+][OH]
c.
Kc =
d.
Kc = [CO2]
e.
Kc = [Ag+][Cl]
+
5.
Laju Reaksi
A2 + B2 2AB
v1 = v2
A2 + B2
2AB
2AB A2 + B2
Waktu
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: a
Jika volume diperbesar, kesetimbangan bergeser
ke arah reaksi yang jumlah koefisiennya lebih
besar. Jika koefisien di kedua ruas sama, kesetimbangan tidak akan bergeser.
2. Jawaban: d
Reaksi ke kanan merupakan reaksi eksoterm, jika
suhu diturunkan maka reaksi bergeser ke kanan
(ke arah reaksi eksoterm) sehingga spesi yang
berubah yaitu H2 dan O2 berkurang, sedangkan H2O
bertambah.
3. Jawaban: a
Reaksi ke kanan endoterm (membutuhkan kalor)
sedangkan reaksi ke kiri eksoterm (membebaskan
kalor). Agar kesetimbangan bergeser ke kiri, suhu
harus diturunkan.
4. Jawaban: b
Reaksi kesetimbangan:
2SO2(g) + O2(g)
2SO3(g) H < 0
Produk SO3 akan meningkat apabila tekanan
dinaikkan sehingga kesetimbangan bergeser ke
jumlah koefisien kecil. Suhu diturunkan agar kesetimbangan bergeser ke arah eksoterm (ke arah
produk). Jika pada kesetimbangan volume diperbesar kesetimbangan justru bergeser ke kiri atau
produk terurai kembali menjadi SO 2 dan O 2.
Sementara itu, katalis akan mempercepat laju
reaksi ke arah produk sehingga produksi belerang
trioksida meningkat. Namun, katalis tidak
memengaruhi pergeseran kesetimbangan. Katalis
hanya mempercepat terjadinya kesetimbangan.
5. Jawaban: d
Pada sistem kesetimbangan, apabila suhu dinaikkan kesetimbangan bergeser ke arah reaksi
endoterm (ke kanan).
6. Jawaban: e
Suhu diturunkan akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan (eksoterm).
7. Jawaban: e
Katalis tidak berpengaruh terhadap sistem
kesetimbangan kimia. Katalis hanya berfungsi
mempercepat terjadinya keadaan setimbang.
8. Jawaban: d
Kesetimbangan 6NO(g) + 4NH3(g)
5N2(g) +
6H2O(g) merupakan kesetimbangan homogen
berwujud gas. Perubahan tekanan akan
memengaruhi pergeseran kesetimbangan. Jika
tekanan pada sistem tersebut diperbesar,
kesetimbangan akan bergeser ke arah zat yang
memiliki jumlah koefisien lebih kecil. Pada
kesetimbangan tersebut jumlah koefisien produk
lebih besar dari jumlah koefisien reaktan sehingga
kesetimbangan bergeser ke kiri atau ke arah
reaktan (NO dan NH3).
9. Jawaban: a
Pada kesetimbangan NH4Cl(g)
NH3(g) + HCl(g)
jumlah koefisien produk lebih besar dari jumlah
koefisien reaktan. Konsentrasi NH3 akan berkurang
jika pada kesetimbangan uap NH4Cl dikurangi, gas
HCl ditambah, volume diperkecil, dan tekanan
diperbesar.
10. Jawaban: c
Jika konsentrasi CO dikurangi, kesetimbangan
akan bergeser ke kiri.
Fe3O4(s) + 4CO(g)
3Fe(s) + 4CO2(g)
Dengan demikian, gambar partikel hasil reaksi
(CO2) berkurang dan gambar partikel pereaksi (CO)
bertambah. Gambar partikel
tidak berubah
karena Fe berwujud padat. Dengan demikian,
hanya gambar partikel
saja yang berkurang.
Gambar c merupakan gambar partikel hasil reaksi
yang berkurang. Sementara itu, gambar a
Kimia Kelas XI
57
58
Reaksi Kesetimbangan
2SO3(g) H = 197 kJ
4. a.
Jika jumlah gas amonia dikurangi, kesetimbangan akan bergeser ke arah produk sehingga
hasil yang diperoleh maksimal.
b. Jika konsentrasi gas nitrogen dikurangi,
kesetimbangan akan bergeser ke arah reaktan
sehingga jumlah produk berkurang.
c. Jika pada sistem tekanan diperkecil,
kesetimbangan akan bergeser ke arah zat yang
jumlah koefisiennya lebih banyak, yaitu ke arah
reaktan. Kondisi ini dapat mengurangi produk.
5. Pada reaksi kesetimbangan:
2SO2(g) + O2(g)
2SO3(g)
a.
b.
B. Uraian
1. Pada sistem kesetimbangan homogen, jika
tekanan diperbesar (volume diperkecil), kesetimbangan bergeser ke arah reaksi yang mempunyai
jumlah koefisien lebih kecil yaitu ke kanan. Hal ini
berarti NO2 bertambah, sedangkan NO dan O2
berkurang.
2. Fe2O3(s) + 3CO(g)
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: a
BiOCl(s) +
Kesetimbangan BiCl3(aq) + H2O( )
2HCl(aq) merupakan kesetimbangan heterogen
yang melibatkan berbagai fase, yaitu padat (s),
cair ( ), dan larutan (aq). Dengan demikian, harga
tetapan kesetimbangannya hanya berasal dari zat
yang berfase larutan (aq). Oleh karena itu,
persamaan tetapan kesetimbangannya sebagai
berikut.
x =
= 1,6 mol
5. Jawaban: b
Reaksi: N2(g) + 3H2(g)
Kp = 54
Kp
2. Jawaban: d
'
& $
PN2 =
'
* $
2Al(s) + 3H2O(g)
Al2O3(s) + 3H2(g)
Mol awal
:1
1
Mol bereaksi : 0,4
0,6
0,2
0,6
= 0,4 M
= 0,7 M
[SO2] =
[SO3] =
Kc =
= 0,6 M
Kc =
3. Jawaban: e
Mol mula-mula :
CO + H2O
a
a
CO2 + H2
a
a
a
a
a
a
a
a
Mol terurai
:
Mol setimbang :
Kc =
!"!
!
!"!
= #
4. Jawaban: d
Reaksi kesetimbangan:
2SO2(g) + O2(g)
2SO3(g)
Konsentrasi gas pada saat kesetimbangan
[SO2] = 0,4 mol/5 liter = 0,08 mol/L
[O2] = x mol/5 liter = x/5 mol/L
[SO3] = 0,8 mol/5 liter = 0,16 mol/L
Kc =
12,5 =
& &
6. Jawaban: a
Konsentrasi =
[O2] =
&
54 =
Kc =
2NH3(g)
% $
( )
( )
= 3,375
Mol terurai
: 0,5
0,5
0,5
0,5
>
!"!
!"!
= 0,33
8. Jawaban: c
Reaksi 1): 2SO2(g) + O2(g)
Reaksi 2): SO3(g)
2SO3(g) K1 = K
SO2(g) + O2(g) K2 = . . . ?
Reaksi 2) merupakan kebalikan reaksi 1), koefisien
12,5 = $
K2 =
@
Kimia Kelas XI
59
9. Jawaban: d
Reaksi kesetimbangan:
NH4Cl(s)
NH3(g) + HCl(g)
Harga Kp diperoleh dari zat berfase gas sehingga
Kp = (PNH )(PHCl)
3
Kp = a
PNH = PHCl, karena koefisiennya sama maka:
3
a = (PNH )2
3
PNH = PHCl =
3
Ptotal = PNH + PHCl
14. Jawaban: b
Kc =
15. Jawaban: c
Misalkan jumlah gas CO yang harus ditambahkan
= x mol/L.
CO(g) +
Kc =
0,8 =
$
0,8 =
$
0,8 =
&E
&Q
x4=
&E
%
+
=2
=
10. Jawaban: c
Reaksi kesetimbangan: 2X(g)
3Y(g)
%
N2(g) + 3H2(g)
2NH3(g)
Mol mula-mula : 0,3 mol
0,9 mol
Mol bereaksi : 0,2 mol
0,6 mol
0,4 mol
12. Jawaban: c
Volume = 1.000 ml = 1 L
!
!
! !
! !
= 16
13. Jawaban: e
Volume larutan: 1 L
P
+
Q R + S
Mol mula-mula : 1 mol
1 mol
Mol bereaksi : 0,8 mol
0,8 mol 0,8 mol 0,8 mol
Kc =
60
Z
&\
% %
Reaksi Kesetimbangan
!
!
= 0,004 mol/L
[PCl5] =
!
!
= 0,004 mol/L
!
!
&
&
[Cl2] =
2SO2(g) + O2(g)
2SO3(g)
Mol mula-mula : 0,5 mol
0,3 mol
Mol bereaksi : 0,4 mol
0,2 mol
0,4 mol
%
$
%
%
B. Uraian
11. Jawaban: d
CO2(g) + H2O(g)
x = 10 + 4
= 14 mol/L
Jadi, jumlah gas CO yang harus ditambahkan 14 mol/L.
PY3 = 82 %
PY3 = 8
PY = 2 atm
K c=
H2O(g)
Kp =
=
= 4 4 = 16
Kc =
= 0,02 mol/L
=
= 50
a(1 ) : a = 4 : 3
(1 ) : = 4 : 3
6 = 3 3
9 = 3
=
PCl5(g)
A2B2(g)
: n
2A(g)
Kc =
+ 2B(g)
Mol terurai
: m
m
m
Mol setimbang
: n
Konsentrasi pada
saat setimbang : [A2B2] =
=
=
!_``
!
{
^ = ^
m
^
[A] =
[B] =
Kp =
=
&}
& &}
% %
= 4,56 103
b.
%|%|
= || = 16
Jadi, harga tetapan kesetimbangan reaksi tersebut
16.
5. a.
CO(g) + H2O(g)
CO2(g) + H2(g)
Mol awal
: 1
1
Mol reaksi
: 0,8
0,8
0,8
0,8
Kp = Kc(RT)n
n = mol zat produk mol zat reaktan
= 2 (2) = 0
R = 0,082 L atm K1mol1
T = 490 + 273
= 763 K
Kp = Kc(RT)0 (RT)0 = 1
4,56 103 = Kc
Jadi, harga Kp = Kc = 4,56 103.
Kimia Kelas XI
61
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: b
Kesetimbangan akan cepat tercapai apabila dalam
reaksi tersebut digunakan katalis. Katalis mempercepat terjadinya kesetimbangan tanpa ikut bereaksi.
2. Jawaban: a
2BaO2(s)
Kesetimbangan 2BaO(s) + O2(g)
merupakan kesetimbangan heterogen. Tetapan
kesetimbangan reaksi tersebut berasal dari zat
yang berfase gas sehingga Kc =
3. Jawaban: d
@~
Kc =
Z^
@~
Z +
@~
Z
= Kp(RT)2
AB
A +
B
Mol mula-mula : 1 mol
Mol bereaksi : 0,4 mol
0,4 mol
0,4 mol
Kc =
! !
!
!
! !
!
!
= 0,27
5. Jawaban: b
Misalkan La2(C2O4)3 yang bereaksi = x
La2(C2O4)3(s)
Tekanan parsial pada saat setimbang hanya ditentukan oleh zat berfase gas. Ptotal = 0,2 atm
ntotal pada saat setimbang = nCO + nCO
2
= (3x + 3x) mol
= 6x mol
$
$
pCO =
pCO =
2
$
$
Kp = (pCO)3 (pCO )3
2
62
Reaksi Kesetimbangan
6. Jawaban: d
Kc = 0,5
R = 0,082 L atm mol1 K1
T = 27C = 300 K
CH3OH(g) CO(g) + 2H2(g)
n = 3 1 = 2
Kp = Kc (RT)n
= 0,5 (0,082 300)2
7. Jawaban: e
Reaksi kesetimbangan:
2CO(g)
Saat setimbang =
C(s) + CO2(g)
a
a(1 )
a
!"!
%!"!
= 0,27 mol
= 0,325
8. Jawaban: b
Reaksi kesetimbangan: 2AB(g)
Pada saat setimbang:
a(1 )
!"!
%!"!#
= 0,062 mol
Jumlah mol B2 yang terjadi =
0,062 =
a=
a
0,8
= 0,155 mol
9. Jawaban: b
Kp = Kc(RT)n
= Kc(RT)(2 + 1) 2
= Kc(RT)1
= Kc(RT)
a
2A(s) + B2(g)
a
a
10. Jawaban: d
Jika tekanan diperbesar maka kesetimbangan
bergeser ke arah zat yang jumlah koefisiennya
kecil. Oleh karena itu jika diinginkan produk
bertambah maka jumlah koefisien produk harus
lebih kecil dari jumlah koefisien reaktan. Reaksi
ini terdapat pada reaksi nomor (2) dan (4).
11. Jawaban: c
N2O4(g)
Reaksi kesetimbangan 2NO(g) + O2(g)
H = x kkal merupakan reaksi eksoterm. Jika
pada kesetimbangan suhu dinaikkan, kesetimbangan akan bergeser ke arah endoterm atau ke arah
reaktan. Kondisi ini mengakibatkan jumlah gas NO
dan gas O2 bertambah, sedangkan jumlah N2O4
semakin berkurang.
12. Jawaban: b
2HBr(g)
H2(g) + Br2(g)
H = 72 kJ
Kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri jika:
1) konsentrasi HBr dikurangi;
2) suhu diturunkan;
3) konsentrasi H2 atau Br2 ditambah.
13. Jawaban: c
Jika ditambahkan 0,5 mol NH 3 (produk), kesetimbangan akan bergeser ke kiri (pereaksi).
14. Jawaban: d
Untuk memperoleh zat hasil (XY2) sebanyakbanyaknya, reaksi harus bergeser ke kanan.
1
!
! !
V2 = 2V1
Kc =
=
!
!
!
! !
!
! !
18. Jawaban: a
Persamaan
: N2(g) + 3H2(g)
2NH3(g)
Mol awal
: 1
3
Mol reaksi
: 0,5
1,5
1
&
& &
#
= 0,59
A + AC2
2AC
K = (0,5 16)
=8
20. Jawaban: d
Perubahan tekanan tidak akan memengaruhi pergeseran kesetimbangan pada reaksi kesetimbangan
yang jumlah koefisien antara produk dan reaktan
sama. Reaksi kesetimbangan tersebut dimiliki oleh
persamaan reaksi d. Jika tekanan diperbesar,
kesetimbangan pada reaksi a dan b akan bergeser
ke kiri, sedangkan pada reaksi c dan e akan
bergeser ke kanan.
21. Jawaban: a
H2(g) + Br2(g)
Persamaan reaksi : 2HBr(g)
Mol awal
: 0,1
Mol reaksi
: 0,05
0,025 0,025
Mol setimbang
: 0,05
0,025 0,025
Kc =
!
!
!
! !
Kimia Kelas XI
63
`
`
||
|
25. Jawaban: c
= 0,5 =
= 2,5 101
Jadi, harga tetapan kesetimbangan untuk reaksi
tersebut sebesar 2,5 101.
22. Jawaban: b
Volume = 1 L
CO(g) + H2O(g)
Setimbang:
CO2(g) + H2(g)
Q
@
O (g)
2
K2 = ?
dengan
&
=4
N2O4(g)
2NO2(g)
Mol mula-mula : 1 x
Mol terurai
: x
x
Mol setimbang : x
x
!_``
= !
{
= =
$
= = 0,25
24. Jawaban: b
Reaksi
: PCl5(g)
PCl3(g) + Cl2(g)
Mol awal
: 0,1
Mol reaksi
: 0,1
0,1
0,1
+
Mol setimbang : (0,1 0,1) 0,1
0,1
Kc =
&
&
0,05 =
2 + 0,5 0,5 = 0
( + 1)( ) = 0
=0
27. Jawaban: d
Reaksi 1): 2X + 2Y
Reaksi 2): 2Z
Reaksi Kesetimbangan
4Z
X+Y
K1 = 0,04
K2 = . . . ?
@
= 5
28. Jawaban: e
Reaksi kesetimbangan: H2(g) + I2(g)
[H2] =
64
&
2NO2(g) K1 = 16
NO(g) +
= 3 atm = 1 atm
4
26. Jawaban: b
Untuk kesetimbangan:
Kp =
23. Jawaban: c
2NO(g) + O2(g)
NO2(g)
N2O4(g)
2NO2(g)
Mol mula-mula :
4
Mol terurai
:
2
4
Mol setimbang :
2
4
mol = 2 + 4 = 6 mol
&\
Z
[CO] =
PN
&\
Z
1,2 =
0,5 =
_``
_``
Kc =
=
= 0,5 atau = 50%
Jadi, banyak mol PCl5 yang terurai 50%.
2HI(g)
Reaksi:
[HI] =
}
}
Kc =
= 1,042
a
2HI(g)
H2(g) +
I2(g)
Mol mula-mula : 0,02
Mol terurai
: 0,001
0,0005
0,0005
= 0,3 mol
b.
3. a.
Kc =
b.
@~
Z
= 5 105
2MgO(s) + O2(g)
a(1 )
!
!
n = 2 1 = 1
Kp = Kc(RT)n
= 5 105 (0,0821 546)1
= 2,24 103
4. 2MgO2(s)
@~
Z
H2(g) + I2(g)
Z^
@~
= 6,9 104
n = 2 2 = 0
Kp = Kc(RT)0 = Kc = 6,9 104
30. Jawaban: d
0,00025
= 0,75
Jadi, derajat disosiasi SO3 adalah 0,75 atau 75%.
Kc =
#
Kc =
0,4 = 0,3
=
}
}
0,00025
a.
0,8 = 0,3
0,0095
#
76 cmHg = 1 atm
%
= Kp(RT)
3,24 = n 32,68
B. Uraian
n=
&
1. a.
Kp =
b.
Kp =
c.
Kp = (PNH )(PHCl)
d.
&^
&
= 0,33
&
2NaI(g) + Na2S4O6(aq)
0,6 = 0,1
0,3 = 0,1
& &
2. Reaksi titrasi:
I2(g) + 2Na2S2O3(aq)
= 0,1 mol
& &
Kp =
%
5. Reaksi:
N2(g) + 3H2(g)
2NH3(g)
H = 22 kkal
merupakan reaksi eksoterm. Perlakuan yang dapat
mengoptimalkan produksi amonia sebagai berikut.
a. Mengatur suhu agar tidak terlalu tinggi, karena
jika suhu tinggi produk akan terurai menjadi
reaktan kembali.
Kimia Kelas XI
65
b.
c.
d.
e.
Mol setimbang
: 5y
2y
Pada kondisi setimbang mol N2O4 = mol NO2, maka:
5 y = 2y
2y y = 5
3y = 5
y =
Dengan demikian, persamaan reaksinya menjadi:
Reaksi
: N2O4(g)
2NO2(g)
Mol awal
:
5
Mol reaksi
:
+
2SO2(g) + O2(g)
a
Mol SO3 : O2 = 2 : 3
Mol setimbang :
a.
Derajat disosiasi () =
(1 ) : = 2 : 3
1: =2:3
=
b.
1)
[N2O4] =
_ _``
= _
2)
_ _``
[NO2] =
=
Kc =
=
c.
Kc = =
d.
Kp = Kc(RT)n
= M
T = 27C = 300 K
n = 2 1 = 1
=
R = 0,082 L atm/mol K
Reaksi Kesetimbangan
= M
Kc =
= 0,675(0,082 550)1
= 30,4
66
c.
= 0,675
Kp = Kc(RT)n
= =
reaksi =
=
3 3 =
4 = 3
b.
_`
{
Kp = (0,082 300)1
= 82
8. A + B
C
Kc = 4
. . . (1)
2A + D
C
Kc = 8
. . . (2)
C+D
2B
Kc = ?
. . . (3)
Reaksi (3) dapat diperoleh dari penjumlahan
kebalikan reaksi (1) dikali dua dan reaksi (2)
sebagai berikut.
(1)
!
+ 2B
Kc =
(2) + D
Kc = 8
+
(3) C + D
2B
PN =
2
!
!!
!
!
!!
!
4=
$
22 =
$
2 = $
4 2x = x
3x = 4
& &
$
$
$ $
$ $
$
2B adalah .
&
Kc =
$
4=
PH = !
!!
! 3 atm = 0,75 atm
2
Kp =
Konsentrasi pada
saat setimbang :
9. Reaksi
: N2(g) + 3H2(g)
2NH3(g)
Mol mula-mula : 4
3
Mol reaksi
: 0,5
1,5
1
CO(g) + H2O(g)
CO2(g) + H2(g)
Mol mula-mula
: 2
2
Mol bereaksi
: x
x
x
x
Mol setimbang
:2x
2x
x
x
Kc = 8
x = mol
Jadi, jumlah mol uap air dalam kesetimbangan
2 = mol.
= 0,338
Kimia Kelas XI
67
A. Pilihan Ganda
1.
Jawaban: c
Senyawa tidak jenuh adalah senyawa yang
memiliki ikatan rangkap atau ikatan rangkap tiga,
seperti alkana dan alkuna. Senyawa tidak jenuh
mempunyai rumus:
CnH2n (alkena), contoh C2H4, C3H6, dan C4H8
serta CnH2n 2 (alkuna), contoh C2H2, C3H4, dan
C3H6)
2.
Jawaban: e
Senyawa hidrokarbon alifatik tidak jenuh berupa
rantai karbon terbuka dengan ikatan rangkap
seperti pilihan jawaban e. Pilihan jawaban b
merupakan senyawa hidrokarbon alisiklik yaitu
senyawa hidrokarbon yang rantai C-nya tertutup
(melingkar) dan bersifat alifatik. Pilihan c dan d
merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh.
Jawaban: b
-------------------CH3 CH2 CH CH2 CH3
-------
4.
Jawaban: c
1) Perubahan warna kertas kobalt(II) dari biru
menjadi merah muda menunjukkan adanya
uap air.
2) Gas yang dapat mengeruhkan air kapur
adalah CO2 (ada unsur C dan O).
3) Terjadi jelaga menunjukkan adanya karbon.
6.
------------
Jawaban: a
Isomer adalah senyawa-senyawa yang memiliki
rumus molekul sama (jumlah atom C dan H-nya
sama), tetapi rumus molekul berbeda. Senyawa
68
0,1 =
14n = 42 n = 3
Rumus alkena = C3H6
Jadi, alkena yang dimaksud adalah propena.
7.
Jawaban: a
CaC2(s) + 2H2O(A) Ca(OH)2(aq) + C2H2(g)
Kalsium karbida
8.
Etuna (asetilena)
Jawaban: e
Komponen bensin adalah isomer-isomer dari
heptana dan oktana. Di antara senyawa di atas
yang bukan merupakan isomer heptana dan
oktana adalah:
CH3 CH CH CH3
|
|
CH3 CH3
2,3 dimetil butana
3-etil-2,2-dimetil pentana
5.
Mr =
= 42
Mr CnH2n = 42 (n 12) + (2n 1) = 42
----------------- |
2
CH3 C CH3
|
1
CH3
------
Jawaban: d
Pada keadaan STP, jumlah mol alkena adalah
-----------------
3.
Jawaban: d
Bensin yang tersusun oleh hidrokarbon berantai
lurus mempunyai kualitas kurang baik karena
bensin tersebut dapat mengakibatkan penyalakan
tak terkendali (knocking atau ketukan) pada mesin
sehingga mesin bergetar dengan hebat dan
menimbulkan panas yang terlalu tinggi. Akibatnya
mesin menjadi cepat rusak.
10. Jawaban: a
Zat aditif yang ditambahkan dalam bensin sebagai
pengganti TEL adalah metil tersier butil eter
(MTBE).
11. Jawaban: e
Entalpi N2 dan O2 > entalpi NO
H = ( H N2 + H O2) H NO
= (+) reaksi endoterm
12. Jawaban: d
Hreaksi = Hhasil Hreaktan
= (Hf CO2 + 2 Hf H2O)
= (c + 2 d) (a + 2 b)
= [(c + 2d) (a + 2b)] kJ
1 mol
14. Jawaban: b
Entalpi pembentukan adalah perubahan entalpi
pembentukan standar pada pembentukan 1 mol
senyawa dari unsur-unsurnya.
15. Jawaban: d
(1) 2NO(g) + O2(g) N2O4(g)
= 110,9 kJ
17. Jawaban: a
Reaksi pembakaran metana:
CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(A)
Hreaksi = Hhasil Hreaktan
= (HCO
f
2 + 2 H
f H2O)
(Hf CH4 + 2 Hf O2)
= (94,1 136,6) kkal (17,9 0) kkal
= 212,8 kkal
13. Jawaban: c
Hf AgNO3 = x (H pembentukan standar AgNO3)
Reaksi pembentukan standar (H f) adalah
reaksi pembentukan 1 mol senyawa dari unsurunsurnya.
Reaksi pembentukan harus dari unsur-unsurnya.
Dari unsur-unsurnya
18. Jawaban: c
Hreaksi = Epemutusan Epenggabungan
Untuk 1 mol CO H =
= (EC C + EC = O + 4EC H + EO = O)
(EC C + EC = O + EC O + 3EC H + EO H)
H = a
H = b
H = . . . ?
+ 3 Hf O2)
Kimia Kelas XI
69
21. Jawaban: c
Laju reaksi N2 : laju reaksi H2 =
Laju reaksi N2 =
vN =
laju reaksi H2
vH
22. Jawaban: a
29. Jawaban: b
Reaksi penguraian NH3:
2NH3(g) N2(g) + 3H2(g)
Laju reaksi terbentuknya N2:
vAl = =
= 0,005 mol L1 s1
vHCl : vAl = 6 : 2 vHCl = 3 vAl
L1
s1
23. Jawaban: e
Dimisalkan laju reaksinya: v = k[A]x[B]y
I.
= ( ) = ( )x x = 1
II.
( ) = ( )x
( )2 = ( )y
( )y
()
( )y
y=2
70
28. Jawaban: e
Orde reaksi nol terhadap CO berarti bahwa laju
reaksi sebanding dengan besarnya konsentrasi
CO berpangkat nol sehingga berapa pun
besarnya konsentrasi CO tidak akan berpengaruh
terhadap laju reaksi.
!"
30. Jawaban: c
Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai berkurangnya konsentrasi pereaksi (A dan B) per satuan
waktu atau bertambahnya konsentrasi hasil reaksi
(C dan D) per satuan waktu.
31. Jawaban: c
Reaksi ke kanan endoterm (membutuhkan kalor),
sedangkan reaksi ke kiri eksoterm (membebaskan kalor) agar kesetimbangan bergeser ke kiri,
suhu ruang harus diturunkan.
32. Jawaban: b
N2 diperoleh melalui proses penyulingan bertingkat
udara cair. Sedangkan H 2 diperoleh dengan
mereaksikan gas metana dengan oksigen.
CH4(g) + O2(g) CO2(g) + 2H2(g)
33. Jawaban: d
Reaksi ke kanan merupakan reaksi eksoterm. Jika
suhu diturunkan maka reaksi bergeser ke kanan
(ke arah reaksi eksoterm) sehingga spesi yang
berubah H2 dan O2 berkurang dan H2O bertambah.
34. Jawaban: b
Kesetimbangan sistem akan bergeser ke kiri jika:
1) tekanan diperkecil karena mol zat di sebelah
kiri lebih besar, n = 3;
2) suhu diturunkan (H positif berarti reaksi ke
kanan endoterm dan ke kiri eksoterm);
3) pereaksi dikurangi.
35. Jawaban: c
Agar kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan O (ke kanan) maka tekanan harus
diperbesar karena jika tekanan diperbesar,
kesetimbangan bergeser ke arah reaksi yang
jumlah koefisiennya lebih kecil. Jika temperatur
dinaikkan, jumlah O ditambah, volume diperbesar,
dan N dikurangi, maka kesetimbangan akan
bergeser ke kiri.
36. Jawaban: d
Tetapan kesetimbangan Kc sama dengan Kp jika
harga n = 0, seperti pada reaksi 3) dan 5).
2.
37. Jawaban: e
CO(g) + H2O(g) R CO2(g) + H2(g)
Mula-mula : a
a
a
a
a
Kc =
#$ %
#$%$
#$
H2O =
<
%$
Kc =
'$ $
)(
4.
a.
= 80
40. Jawaban: d
Volume larutan = 1 liter
2HBr(g) R H2(g) + Br2(g)
Mula-mula : 0,1 mol
Terurai
: 0,03 mol
0,015 mol 0,015 mol
%
%
a.
b.
c.
d.
e.
b.
5.
a.
= 4,6 102
B. Uraian
1.
<
39. Jawaban: d
Volume = 1.000 mL = 1 L
2SO2(g) + O2(g) R 2SO3(g)
Mula-mula : 0,5 mol
0,3 mol
Bereaksi : 0,4 mol
0,2 mol
0,4 mol
= *
+
<@ = 1 mol
3.
&
38. Jawaban: a
Pada reaksi kesetimbangan apabila suhu
dinaikkan reaksi bergeser ke arah reaksi endoterm
(ke kanan), sedangkan harga Kc tetap. Harga Kc
tidak dipengaruhi oleh pergeseran kesetimbangan,
tetapi dipengaruhi oleh konsentrasi dan koefisien
zat-zat yang terlibat dalam reaksi.
CO2 =
= *
+
<@ = 2 mol
Perbandingan mol CO2 : mol H2O yang terbentuk
= perbandingan koefisien CO2 : H2O, maka reaksi
menjadi CnH2n + 2 + O2 1CO2 + 2H2O. Alkana
tersebut adalah CH4 (metana).
Terurai
: a
a
a
a
Setimbang: a
1-butuna
1,3-pentadiuna
2-heptuna
3-3-4-trimetil-1-pentuna
4-metil-1-heksuna
= 104 kJ
b.
Jika Ba(OH)2 yang bereaksi 1 mol menghasilkan panas = 208 kJ, maka untuk menghasilkan panas sebesar 41,6 kJ diperlukan
Ba(OH)2 sebanyak
<
= mol Mr Ba(OH)2
<
Kimia Kelas XI
71
6.
a.
= 26,67 mol
Orde terhadap Q2
F
= 20,69 mol
C4H10(g) +
b.
F
7.
a.
72
F
F
W X
W X
*
@ * @
* @ * @
128 = k(0,2)2(0,2)2
k=
<
= 80.000 mol1 L s1
8.
9.
a.
2NH (g) H = 92 kJ
N2(g) + 3H2(g)
3
c.
= 11,23 kJ
*
@ * @
*
@ * @
= 50.540,55 kJ
c.
4CO2(g) + 5H2O(g)
H = (4 Hf CO2 + 5 Hf H2O)
W
X
W X
b.
Hf O2)
O (g)
2
= ( )y ( )2 = ( )y y = 2
Jadi, rumus laju reaksnya v = k[P2]2[Q2]2.
<
= ( )x x = 2
= ( )x ( )2
\" + ^$
%#
% #
< +
<
< <
< + +
2HCl(g)
H2(g) + Cl2(g)
KII =
Pada kesetimbangan I:
[H2] =
[Cl2] =
[HCl] =
<
<
<
<
%#
KI = % # =
= 0,1333 mol/liter
[Cl2] =
[HCl] =
< + +
&
= 0,1 mol/liter
=
= 0,9
(KI = KII)
=
3,6 + 24x + 40x2 = 4,5 13,5x + 9x2
31x2 + 37,5x 0,9 = 0
Nilai x dapat ditentukan dengan rumus abc:
= 0,0833 mol/liter
*
@
*
@* @
x1,2 =
_ _ `
x1 = 0,023
x2 = 1,23
< +
<
<
mol/liter
<
mol/liter
<
< +
mol/liter
<
Kimia Kelas XI
73
akrilik
alifatik
: senyawa yang mempunyai susunan atom karbon rantai terbuka, bukan lingkar tertutup
alisiklik
: senyawa yang mempunyai atom karbon lingkar tertutup namun mempunyai sifat alifatik
anestesis
antibodi
: zat yang dibentuk dalam darah untuk memusnahkan atau melawan toksin yang dihasilkan
bakteri atau virus
antiklinal
biokimia
: senyawa atau proses kimia yang terdapat pada sel makhluk hidup
briket
ekstraksi
entalpi
fraksi
: pelembab
jelaga
: butiran arang berwarna hitam yang sangat lunak terjadi dari asap kendaraan
kalor
: tenaga panas yang dapat diterima dan diteruskan oleh suatu benda ke benda lain
kalorimeter : alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang dibutuhkan atau dikeluarkan
suatu benda dalam proses reaksi
katalis
korosif
lignin
lipid
: zat lemak
nomenklatur : tata nama yang digunakan dalam suatu bidang ilmu pengetahuan tertentu
olefin
orde
: bilangan pangkat yang menyatakan hubungan konsentrasi reagen dengan laju reaksi
parsial
: bagian
partikel
penyulingan : proses mendidihkan zat cair dan mengembunkan uap serta menampung embun di dalam
wadah lain
petroleum
: minyak bumi
pirolisis
polimer
: senyawa yang dihasilkan dengan cara polimerisasi suatu molekul yang sangat banyak
dengan satuan struktur berantai panjang
sungkup
: barang yang berongga di dalamnya, dipakai untuk menutup dengan jalan ditelungkupkan
surfaktan
: zat aktif permukaan yang mempunyai sifat suka air dan suka minyak pada kedua ujungnya,
seperti sabun
ultraviolet
74
Kimia Kelas XI
74
Anwar, Budiman. 2005. 1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan Kimia untuk SMA/MA. Bandung: Yrama
Widya.
______. 2008. Panduan Jitu Meraih Juara Olimpiade Kimia untuk tingkat SMA/MA. Bandung: Yrama
Widya.
Anonim. 1988. Chemistry A New Approach. Third Edition. Hong Kong: Macmillan Publishers.
______. 2000. Chemistry In Context. United Kingdom: Graham Hill and John Holman.
Basset, John. 2006. Seri Kegiatan Sains Lingkungan Kita. Bandung: Pakar Raya.
Brown, T.L., H.Eugene Le May, Ir., Bruce E.Bursten. 2000. Chemistry The Central Science. Eighth
Edition. New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
Chan, Kim Fatt, Eric YK Lam, Lam Peng Kwan, dan Loo Poh Lim. 2003. Federal Science Adventure For
Secondary 1. Singapore: Times Media Private Limited.
Chew, Charles dan Cheng, Leong See. 1994. Comprehensive Physics for O Level. Singapore: Arico
Printers Pte Ltd.
C.P, See. 2004. O-level Classified Science (Chemistry). Singapore. Web Publication Pte Ltd.
Daintith, Colin. 2006. Seri Kegiatan Sains Di Dalam Materi. Bandung: Pakar Raya.
Departemen Pendidikan Nasional. 2013. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/
Madrasah Aliyah. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Leng, Loh Wai and Tan On Tin. 2006. Exploring Chemistry form ICSS 4. Selangor: Oxford Fajar. Bhd.
Leng, Loh Wai and Anne Looi. 2010. Effective Practice ICSS form 4. Selangor: Oxford Fajar. Bhd.
Magloff, Lisa. 2006. Seri Kegiatan Sains Kimia Sehari-hari. Bandung: Pakar Raya.
Pudjaatmaka, A. Hadyana, dan Meity Taqdir Qodratillah. 2004. Kamus Kimia. Jakarta: Balai Pustaka.
S. Alastair, Philip C., dan Corrinne H. 2006. Pustaka Sains Tersambung-Internet Material. Alih bahasa:
Athanasius A.N. Bandung: Pakar Raya.
Setyawati, A.A. 2007. Kimia Mengkaji Fenomena Alam untuk Kelas XI SMA/MA. Klaten: Cempaka Putih.
Sudiono, S, Sri Juari Santosa, dan Deni Pranowo. 2007. Kimia Kelas XI untuk SMA dan MA. Klaten:
Intan Pariwara.
Tin, Tan On. 2010. Achievel! SPM Chemistry Model Test Papers. Selangor: Oxford Fajar. Bhd.
Too, Tan Yin, Loh Wai Leng, and Tan On Tin. 2010. Success Chemistry SPM. Selangor: Oxford Fajar.
Bhd.
Tim Penyusun. 2013. Detik-Detik UN Kimia untuk SMA/MA Program IPA. Klaten: Intan Pariwara.
Too, Tan Yin, Loh Wai Leng, and Kathirasan Muniandy. 2010. Ace Ahead STPM Text Chemistry
Volume1 second edition. Kuala Lumpur: Oxford Fajar Sdn. Bhd.
Tim Penyusun. 2004. Buku Pegangan Guru Kimia Kelas 2 SMA Semester 1. Klaten: Intan Pariwara.
Yunita. 2007. Panduan Demonstrasi dan Percobaan Permainan Kimia Jilid 2 untuk SD, SMP, SMA, dan
yang Sederajad. Bandung: Pudak Scientific.
75
Daftar Pustaka
Kimia Kelas XI
75
Kimia Kelas XI
245
:
:
:
:
Indikator
Senyawa Hidrokarbon
Definisi senyawa
hidrokarbon
Alkana, alkena, dan
alkuna
Reaksi-reaksi pada
senyawa hidrokarbon
Kegunaan Senyawa
Hidrokarbon
Materi Pokok
Pembelajaran
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Penilaian
8 jp 45
menit
Alokasi
Waktu
Buku PR Kimia
SMA/MA Kelas XI
Semester 1, PT
Intan Pariwara
Buku PG Kimia
SMA/MA Kelas XI
Semester 1, PT
Intan Pariwara
Internet
1. http://goo.gl/
QTsiyM
2. http://goo.gl/
RhBUav
Alat dan Bahan
untuk Praktikum
Identifikasi
Senyawa Hidrokarbon
1. Nasi
2. Gula pasir
3. Serbuk CuO
Sumber Belajar
Kimia
SMA/MA
XI/1
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran
Satuan Pendidikan
Kelas/Semester
Kompetensi Inti
SILABUS
Senyawa Hidrokarbon
246
Silabus
Kompetensi Dasar
Menjelaskan definisi
senyawa hidrokarbon.
Mengidentifikasi keberadaan unsur karbon
dan hidrogen dalam
senyawa organik.
Menjelaskan sumber,
kekhasan, posisi,
serta penggolongan
senyawa hidrokarbon.
Menjelaskan isomer,
gugus alkil, tata nama,
sifat-sifat, pembuatan,
dan kegunaan alkana,
alkena, dan alkuna.
Menyebutkan reaksireaksi yang terjadi
pada senyawa hidrokarbon.
Indikator
Materi Pokok
Pembelajaran
Tes Tertulis
Pilihan Ganda
Uraian
Tes Unjuk Kerja
Uji Petik Kerja
Prosedur
Rubrik
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Penilaian
Alokasi
Waktu
4. Air kapur
5. Statif
6. Tabung
reaksi +
sumbat
berlubang
7. Erlenmeyer
8. Pembakar
spiritus
9. Slang kecil
10. Sendok
makan
11. Spatula
12. Kertas
kobalt(II)
Sumber Belajar
Kimia Kelas XI
247
Menjelaskan dampak
pembakaran senyawa
hidrokarbon terhadap
lingkungan dan kesehatan serta cara
mengatasinya.
Indikator
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
Portofolio
Kumpulan laporan
Portofolio
Kumpulan laporan
Tes Tertulis
Pilihan Ganda
Uraian
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber Belajar
248
Silabus
Minyak Bumi
Minyak Bumi dan
Gas Alam
Bensin dan Dampak
Pembakaran Bahan
Bakar
Materi Pokok
Mengamati animasi di
alamat web http://goo.gl/
l3W5h mengenai pembentukan minyak bumi dan
gas alam dengan saksama.
Mencari informasi tentang
proses
pembentukan
minyak bumi melalui
internet.
Mencari informasi mengenai daerah-daerah
kilang minyak di Indonesia.
Mencermati artikel untuk
mengetahui dampak pembakaran minyak bumi dan
gas alam serta upaya
untuk mengatasinya.
Membuat bahan presentasi tentang minyak bumi
dan bahan bakar alternatif.
Pembelajaran
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Penilaian
4 jp 45
menit
Alokasi
Waktu
Sumber Belajar
Kimia
SMA/MA
XI/1
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
2. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
3. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Indikator
:
:
:
:
Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran
Satuan Pendidikan
Kelas/Semester
Kompetensi Inti
SILABUS
Minyak Bumi
Kimia Kelas XI
249
Menjelaskan pengertian
bilangan oktan sebagai
ukuran kualitas bensin.
Menjelaskan
dampak
pembakaran bahan bakar
minyak.
Menyebutkan jenis bahan
bakar alternatif sebagai
pengganti minyak bumi
dan gas alam.
Portofolio
Tugas mandiri dan kelompok
Portofolio
Tugas mandiri dan kelompok
4.2 Menyajikan hasil pemahaman tentang proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak
bumi beserta kegunaannya.
Tes Tertulis
Pilihan Ganda
Uraian
Tes Tertulis
Pilihan Ganda
Uraian
Penilaian
Pembelajaran
Materi Pokok
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran berlangsung
Saat melakukan pengamatan
Saat mengerjakan tugas
Indikator
Mampu bekerja sama
dalam kelompok.
Menunjukkan sikap cinta
damai dan peduli lingkungan saat mendiskusikan
dampak bahan bakar.
Kompetensi Dasar
Alokasi
Waktu
Sumber Belajar
250
Silabus
Termokimia
Reaksi termokimia
dan
perubahan
entalpi
Macam-macam perubahan entalpi
Penentuan perubahan entalpi reaksi
Materi Pokok
Pembelajaran
Alokasi
Waktu
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Pengamatan Sikap
12 jp 45
Saat pembelajaran
menit
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Penilaian
Sumber Belajar
Kimia
SMA/MA
XI/1
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Indikator
:
:
:
:
Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran
Satuan Pendidikan
Kelas/Semester
Kompetensi Inti
SILABUS
Termokimia
Kimia Kelas XI
251
Indikator
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Melakukan percobaan
sederhana menggunakan
kayu, korek, dan es untuk
mengetahui adanya kalor
reaksi dan perubahan
entalpi.
Menghitung nilai perubahan entalpi reaksi es
mencair hingga mendidih.
Melakukan percobaan
untuk menentukan perubahan entalpi reaksi dengan
kalorimeter sederhana.
Membuat laporan tertulis
mengenai perbandingan
kalor antara minyak tanah
dan elpiji dalam program
konversi energi.
Pembelajaran
Tes Tertulis
Pilihan Ganda
Uraian
Tes Unjuk Kerja
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber Belajar
252
Silabus
Kompetensi Dasar
Menentukan H reaksi
menggunakan kalorimeter.
Menghitung nilai H
reaksi berdasarkan
data entalpi standar.
Menghitung H reaksi
berdasarkan hukum
Hess dan energi
ikatan.
Membandingkan perubahan entalpi pembakaran bahan bakar
secara sempurna dan
tidak sempurna.
Indikator
Materi Pokok
Pembelajaran
Uji Petik Kerja
Prosedur
Rubrik
Portofolio
Tugas mandiri dan
kelompok
Laporan praktikum
Portofolio
Tugas mandiri dan
kelompok
Laporan praktikum
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber Belajar
Kimia Kelas XI
253
Mensyukuri anugerah
Tuhan Yang Mahakuasa
berupa pengetahuan mengenai laju reaksi dan
memanfaatkannya untuk
kesejahteraan manusia.
Laju Reaksi
Kemolaran dan Pengertian Laju Reaksi
Teori Tumbukan dan
Faktor-Faktor yang
Memengaruhi Laju
Reaksi
Materi Pokok
Pembelajaran
Alokasi
Waktu
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Pengamatan Sikap
12 jp 45
Saat pembelajaran
menit
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Penilaian
Sumber Belajar
Kimia
SMA/MA
XI/1
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Indikator
:
:
:
:
Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran
Satuan Pendidikan
Kelas/Semester
Kompetensi Inti
SILABUS
Laju Reaksi
254
Silabus
Indikator
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Melakukan percobaan
untuk mengamati pengaruh
konsentrasi terhadap laju
reaksi.
Melakukan percobaan
untuk mengamati pengaruh
luas permukaan terhadap
laju reaksi.
Melakukan percobaan
untuk mengamati pengaruh
suhu terhadap laju reaksi.
Melakukan percobaan
untuk mengamati pengaruh
katalis terhadap laju reaksi.
Pembelajaran
Tes Tertulis
Pilihan Ganda
Uraian
Tes Unjuk Kerja
Uji Petik Kerja
Prosedur
Rubrik
Tes Tertulis
Pilihan Ganda
Uraian
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber Belajar
Kimia Kelas XI
255
Menjelaskan peranan
katalis dalam industri
kimia.
Menafsirkan dan membuat grafik pengaruh
faktor terhadap laju
reaksi.
Menyajikan laporan tertulis hasil diskusi mengenai hubungan tumbukan dengan laju reaksi.
Indikator
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
Portofolio
Tugas mandiri dan
kelompok
Laporan praktikum
Portofolio
Tugas mandiri dan
kelompok
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber Belajar
256
Silabus
Kesetimbangan Kimia
Kesetimbangan dinamis
Pergeseran arah
kesetimbangan
Tetapan kesetimbangan (Kc dan Kp)
Materi Pokok
Pembelajaran
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Penilaian
16 jp
Alokasi
Waktu
Sumber Belajar
Kimia
SMA/MA
XI/1
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Indikator
:
:
:
:
Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran
Satuan Pendidikan
Kelas/Semester
Kompetensi Inti
SILABUS
Reaksi Kesetimbangan
Kimia Kelas XI
257
Kompetensi Dasar
Indikator
Materi Pokok
Mempresentasikan hasil
rancangan percobaan
pergeseran arah kesetimbangan.
Melakukan eksperimen
untuk mengetahui pengaruh
konsentrasi, suhu, dan
katalis terhadap pergeseran arah kesetimbangan.
Mengamati video mengenai pergeseran kesetimbangan di alamat web
http://goo.gl/8ZCbw dan
http://goo.gl/dFykZ dan
membandingkannya
dengan hasil praktikumnya.
Mengumpulkan informasi
mengenai pabrik pupuk di
Indonesia dari internet,
majalah, atau koran dan
mempresentasikan.
Mengaplikasikan faktorfaktor yang mempengaruhi pergeseran arah
kesetimbangan untuk
mendapatkan hasil yang
optimal.
Menentukan komposisi
zat dalam keadaan setimbang, derajat disosiasi
(), tetapan kesetimbangan (Kc dan Kp) dan hubungan Kc dan Kp.
Pembelajaran
Tes Tertulis
Pilihan Ganda
Uraian
Tes Unjuk Kerja
Uji Petik Kerja
Prosedur
Rubrik
Tes Tertulis
Pilihan Ganda
Uraian
Tes Unjuk Kerja
Uji Petik Kerja
Prosedur
Rubrik
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Pengamatan Sikap
Saat pembelajaran
berlangsung
Saat melakukan
pengamatan
Saat mengerjakan
tugas
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber Belajar
258
Silabus
Kompetensi Dasar
Indikator
Materi Pokok
Pembelajaran
Tes Tertulis
Pilihan Ganda
Uraian
Tes Unjuk Kerja
Uji Petik Kerja
Prosedur
Rubrik
Portofolio
Laporan pengamatan
Laporan praktikum
Tugas Mandiri dan
kelompok
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber Belajar
B.
:
:
:
:
:
Kimia
SMA/MA
XI/1
Minyak Bumi
4 45 menit (2 kali pertemuan)
Berperilaku teliti, objektif, dan kritis dalam mengamati proses pembentukan minyak bumi.
Menunjukkan sikap cinta damai dan peduli lingkungan saat mendiskusikan dampak bahan bakar.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan
masalah dan membuat keputusan.
Indikator:
Bersikap responsif dan proaktif saat berdiskusi.
3.2 Memahami proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya.
Indikator:
Menyebutkan jenis bahan bakar alternatif sebagai pengganti minyak bumi dan gas alam.
4.2 Menyajikan hasil pemahaman tentang proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak
bumi beserta kegunaannya.
Indikator:
Menyajikan bahan presentasi tentang pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi.
4.3 Menyajikan laporan tertulis mengenai daerah kilang minyak di Indonesia beserta hasilnya.
Indikator:
Menyajikan bahan presentasi tentang minyak bumi, gas alam, dan bahan bakar alternatif.
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam.
2. Siswa mampu menyebutkan komposisi minyak bumi.
3. Siswa mampu menjelaskan proses pengolahan minyak bumi.
4. Siswa mampu menyebutkan fraksi-fraksi hasil pengolahan minyak bumi serta kegunaannya.
Kimia Kelas XI
259
5.
6.
7.
Siswa mampu menjelaskan pengertian bilangan oktan sebagai ukuran kualitas bensin.
Siswa mampu menjelaskan dampak pembakaran bahan bakar minyak.
Siswa mampu menyebutkan jenis bahan bakar alternatif sebagai pengganti minyak bumi dan gas alam.
C.
Materi Pembelajaran
D.
Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan ilmiah (Scientific Approach)
Mode
: Siklus Belajar (Learning Cycle)
Metode
: Discovery dan Diskusi
E.
F.
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I ( 2 45 menit)
1.
2.
3.
260
c.
Guru menugasi siswa untuk mengerjakan Latihan 1 yang terdapat pada buku PR Peminatan IPA
Kimia Kelas XI Semester I, PT Intan Pariwara.
Pertemuan II (2 45 menit)
1.
2.
3.
G. Penilaian
1. Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik
2.
Bentuk Instrumen
Pengamatan Sikap
Tes Tertulis
Portofolio
Contoh Instrumen
a. Lembar Penilaian Sikap
No.
1.
2.
Berperilaku teliti, objektif, dan kritis dalam mengamati proses pembentukan minyak bumi.
3.
4.
5.
6.
7.
Keterangan
YME yang
alam berupa
dengan mehemat.
Kimia Kelas XI
261
b.
262
1.
2.
YME yang
alam berupa
dengan mehemat.
3.
4.
Keterangan
3 : Menunjukkan sikap bersyukur
kepada Tuhan YME yang
menganugerahkan kekayaan alam
berupa minyak bumi dan gas alam
dengan memanfaatkan secara
bijak dan hemat.
2 : Menunjukkan sikap bersyukur
kepada Tuhan YME yang menganugerahkan kekayaan alam
berupa minyak bumi dan gas alam
namun bersikap boros dalam
pemanfaatannya.
1 : Belum menunjukkan sikap bersyukur kepada Tuhan YME yang
menganugerahkan kekayaan alam
berupa minyak bumi dan gas alam
serta dalam pemanfaatannya
bersikap boros.
3: Menunjukkan perilaku teliti, objektif,
dan kritis dalam mengamati pembentukan minyak bumi, misal sering
bertanya mengenai pembentukan
minyak bumi.
2: Menunjukkan perilaku teliti, subjektif,
dan kurang kritis dalam mengamati
pembentukan minyak bumi, misal
jarang bertanya mengenai pembentukan minyak bumi.
1 : Menunjukkan perilaku tidak teliti,
subjektif, dan kurang kritis dalam
mengamati pembentukan minyak
bumi, misal tidak pernah bertanya
mengenai pembentukan minyak bumi.
3 : Menunjukkan sikap mampu membedakan fakta dan opini saat
menanggapi masalah, misal mampu
menjawab pertanyaan berdasarkan
fakta yang ada dengan jelas.
2 : Menunjukkan sikap mampu
membedakan fakta dan opini namun
tidak mampu menanggapi masalah,
misal mampu menjawab pertanyaan
namun tidak dapat menjelaskan
fakta-fakta yang mendukung.
1 : Menunjukkan sikap kurang mampu
membedakan fakta dan opini saat
menanggapi masalah, misal tidak
mampu menjawab pertanyaan dan
menjelaskan fakta-fakta yang
mendukung.
3 : Menunjukkan sikap disiplin dan
bertanggung
jawab
dalam
mengerjakan tugas, misalnya
mengerjakan tugas dengan
sungguh-sungguh dan tepat waktu.
2 : Menunjukkan sikap kurang sikap
disiplin namun bertanggung jawab
dalam mengerjakan tugas, misalnya
mengerjakan
tugas
namun
selesainya tidak tepat waktu.
1 : Menunjukkan kurang sikap disiplin
dan kurang bertanggung jawab
dalam mengerjakan tugas, misalnya
mengerjakan tugas seenaknya
sendiri dan tidak tepat waktu.
No.
Keterangan
5.
6.
7.
Mengetahui
Kepala SMA/MA . . .
.........................
NIP_________________________
.........................
NIP_________________________
Kimia Kelas XI
263
:
:
:
:
:
Kimia
SMA/MA
XI/1
Reaksi Kesetimbangan
16 45 menit (8 kali pertemuan)
Mempunyai motivasi internal dan rasa ingin tahu yang tinggi dalam mengkaji reaksi kesetimbangan.
Bersikap jujur, disiplin, teliti, dan proaktif dalam merancang dan melakukan praktikum.
2.2 Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai, dan peduli lingkungan serta hemat
dalam memanfaatkan sumber daya alam.
Indikator:
Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai, dan peduli sesama dalam
melaksanakan praktikum di laboratorium.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan
masalah dan membuat keputusan.
Indikator:
Menggunakan senyawa kimia dan alat-alat laboratorium secara bijaksana sesuai fungsi dan
kebutuhan.
3.8 Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran arah kesetimbangan yang diterapkan dalam
industri.
Indikator:
Menyebutkan berbagai reaksi kesetimbangan dalam industri, tubuh manusia, dan kehidupan seharihari.
Menjelaskan kondisi optimum untuk memproduksi bahan-bahan kimia di industri yang didasarkan
pada reaksi kesetimbangan.
3.9 Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan.
Indikator:
Menjelaskan tetapan kesetimbangan.
4.8 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang
memengaruhi pergeseran arah kesetimbangan.
Indikator:
Menganalisis pengaruh perubahan konsentrasi, tekanan, volume, suhu, dan katalis terhadap pergeseran kesetimbangan berdasarkan hasil percobaan.
Menyajikan laporan hasil percobaan pengamatan faktor-faktor yang memengaruhi arah pergeseran
kesetimbangan.
264
4.9 Memecahkan masalah terkait hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi
kesetimbangan.
Indikator:
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan ciri-ciri reaksi kesetimbangan dinamis, kesetimbangan homogen, dan
heterogen.
2. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran kesetimbangan kimia.
3. Siswa mampu menyebutkan berbagai reaksi kesetimbangan dalam industri tubuh manusia dan kehidupan
sehari-hari.
4. Siswa mampu menjelaskan kondisi optimum untuk memproduksi bahan-bahan kimia di industri yang
didasarkan pada reaksi kesetimbangan.
5. Siswa mampu menjelaskan tetapan kesetimbangan.
6. Siswa mampu meramalkan arah pergeseran kesetimbangan berdasarkan hasil percobaan.
7. Siswa mampu menganalisis pengaruh perubahan konsentrasi, tekanan, volume, suhu, dan katalis
terhadap pergeseran kesetimbangan berdasarkan hasil percobaan.
8. Siswa mampu menyajikan laporan hasil percobaan pengamatan faktor-faktor yang memengaruhi arah
pergeseran kesetimbangan.
9. Siswa mampu menentukan komposisi zat dalam keadaan setimbang dan derajat ionisasi.
10. Siswa mampu menghitung harga Kc, Kp, dan hubungan antara Kc dan Kp.
C.
Materi Pembelajaran
Kesetimbangan dinamis
D.
Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan ilmiah (Scientific Approach)
Model
: Discovery dan Diskusi
E.
Media
Power point
2.
3.
Sumber Belajar
a. Buku PR Peminatan IPA Kimia SMA/MA Kelas XI Semester I, PT Intan Pariwara
b. Buku PG Peminatan IPA Kimia SMA/MA Kelas XI Semester I, PT Intan Pariwara
c. Internet: http://goo.gl/8ZCbw dan http://goo.gl/dFykZ
Kimia Kelas XI
265
F.
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I ( 2 45 menit)
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
266
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
267
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
G. Penilaian
1. Teknik
dan Bentuk Instrumen
Teknik
Bentuk
2.
268
Instrumen
Pengamatan Sikap
Tes Tertulis
Portofolio
Contoh Instrumen
a. Lembar Penilaian Sikap
No.
1.
2.
3.
4.
Keterangan
b.
No.
5.
6.
7.
Keterangan
Keterangan
1.
2.
3.
Kimia Kelas XI
269
No.
Keterangan
1 : Bersikap jujur, namun tidak
disiplin, teliti, dan proaktif dalam
merancang dan melakukan
praktikum, misalnya tidak ikut
melakukan praktikum sesuai
dengan langkah kerjanya dan
tidak memakai jas praktikum.
270
4.
5.
6.
7.
No.
Keterangan
1 : Menggunakan senyawa kimia
dan alat-alat laboratorium
secara tidak bijaksana sesuai
fungsi dan kebutuhan, misalnya
mengambil bahan kimia yang
tidak dibutuhkan secara berlebihan.
c.
Keterangan
Pengaruh Konsentrasi
1.
2.
3.
Pengaruh Suhu
1.
2.
3.
Pengaruh Katalis
d.
1.
2.
3.
Keterangan
1.
2.
Kimia Kelas XI
271
Skor
No.
Keterangan
1
2 : Jika cara memasukkan zat/
larutan tidak tepat dan ada
sebagian yang tertinggal di
dinding tabung reaksi atau ada
sebagian zat/larutan yang
tumpah.
1 : Jika cara memasukkan zat/
larutan sangat tidak tepat dan
ada sebagian zat yang tumpah.
272
3.
4.
Mengetahui
Kepala SMA/MA . . .
.........................
NIP_________________________
.........................
NIP_________________________