Está en la página 1de 43

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN

PROSES

SIMULASI
Dosen Pembimbing : Ir. Umar Khayam.

Disusun oleh :

Desi Supiyanti
NIM. 131411005
Kelompok 2
2A-TK

D-III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2015

DATA PENGAMATAN
A. Perubahan pada Ti

Keadaan awal

Keadaan Ti = 0.001

Keadaan Ti = 0.005

Keadaan Ti = 0.009

Keadaan Ti = 0.05

Keadaan Ti = 0.09

Keadaan Ti = 0.2

Keadaan Ti = 0.3

Keadaan Ti = 0.4

Keadaan Ti = 0.6

Keadaan Ti = 1.1

Keadaan Ti = 1.2

Keadaan Ti =1.5

Keadaan Ti = 1.7

Keadaan Ti = 2

B. Perubahan pada Kc

Posisi :
Setpoint=5
Kc=1

Ti = 1
Td = 1
Laju alir = 1L/min

Perubahan dari posisi 0 ke posisi 1.


Perubahan dari Kc=1 menjadi
Kc=3

Kc=6

Kc=10

Kc=13

Kc=20

Kc=23

Kc=27

Kc=30

Kc=35

Kc=40

Posisi
11
Kc=45

Posis 12
Kc=50

Posisi 14
Kc=55

c. Perubahan pada Td
Simulasi (variabel yang berubah = Td)

Kondisi Awal

d. Variasi Set Point

Set Point 1.0

Set Point 1.5

Set Point 2.0

Set Point 2.5

Set Point 3.0

Set Point 3.5

Set Point 4.0

Set Point 4.5

Set Point 5.0

Set Point 5.5

Set Point 6.0

Set Point 6.5

Set Point 7.0

Set Point 7.5

Set Point 8.0

Set Point 8.5

Set Point 9.0

Set Point 9.5

Set Point 10.0

e. Variasi Pumped Flow

Laju Pompa 0.5

Laju Pompa
1.0

Laju Pompa
1.5

Laju Pompa
2.0

Laju Pompa
2.5

Laju Pompa
3.0

Laju Pompa
3.5

Laju Pompa
4.0

Laju Pompa
4.5

Laju Pompa 5.0

Laju Pompa 5.5

Laju Pompa
6.0

Laju Pompa
6.5

Laju Pompa
7.0

Laju Pompa
7.5

Laju Pompa
8.0

Laju Pompa
8.5

Laju Pompa 9.0


Pembahasan
Pada percobaan ini kami melakukan simulasi water level control dengan
menggunakan sebuah aplikasi computer simulasi control station v3.5 dengan tujuan untuk
mengetahui pengaruh proportional band, waktu integral, waktu derivatif, set point, dan
pumped flow terhadap suatu pengendalian yang dijalankan. Parameter pengendali yang
digunakan dalam percobaan adalah parameter PID dengan berbagai macam variasi, yaitu:
proporsional (P), integral (I), derivatif (D), proporsional integral (PI), proporsional derivatif
(PD), integral derivatif (ID), dan proporsional integral derivatif (PID). Variabel yang
berpengaruh dalam pengendalian tersebut adalah pompa dan katup yang akan diatur agar
menghasilkan level ketinggian air pada tangki yang sesuai dengan yang disetting atau yang
diinginkan. Simulasi dengan gangguan adalah simulasi water level control yang telah
memiliki pengendali namun terdapat gangguan di dalamnya. Pengendalian sistem seperti ini
bertujuan untuk melihat bagaimana pengaturan pengendali PID yang akan diberikan terhadap
plant agar menghasilkan output yang sesuai dengan harapan walaupun mengalami gangguan.
Pertama-tama kami menentukan nilai Kc yang merupakan perbandingan antara
perubahan sinyal kendali (u) dan perubahan error (e). penentuan Kc dilakukan dengan dengan
membuat variasi Kc sebanyak 14 variasi, yaitu 1;3;6;10;13;20;23;27;30;35;40;45;50;55.
Pengaturan nilai Kc ini dilakukan agar perubahan pada sinyal pengukuran (PV) akan
menghasilkan sinyal kendali yang akan mengubah posisi valve secukupnya sehingga mampu
menghilangkan error.

Dilanjutkan dengan penentuan nilai waktu integral (Ti) dan waktu derivatif (Td).
penetuan Ti dan Td ini dilakukan dengan membuat variasi masing-masing sebanyak 14
variasi, dengan nilai 0,005; 0,009; 0,05; 0,09; 0,2; 0,3; 0,4; 0,6; 1,1; 1,2; 1,5; 1,7; 2 untuk Ti
0; 0,025; 0,05; 0,075; 0,25; 0,5; 0,75; 1,25; 1,5; 1,75; 2; 2,25; 2,5; 2,75; 3 untuk Td. jika aksi
integral merupakan pengulangan dari aksi proporsional, akan menambah kelambatan dan
ketidakstabilan sistem, maka aksi derivatif dapat mengurangi bahkan menghilangkan
kelambatan yang diakibatkan oleh aksi integral tersebut. Aksi derivatif ini bertujuan untuk
mempercepat tanggapan sekaligus memperkecil overshoot PV. Dengan penambahan derivatif
pengendali dpat mengantisipasi perubahan beban atau mengurangi total penyimpangan.
Berdasarkan hasil data yang telah diamati, maka dapat diketahui bahwa, semakin
besar Kc semakin besar osilasi terjadi di amati pada Controller Output yang tidak stabil. Pada
grafik measured process variable level offset yang terjadi besar pada Kc yang besar bila
dibandingkan dengan Kc yang kecil offsetnya kecil. Sedangkan waktu intgral akan
berbanding terbalik terhadap osilasi yang terjadi, dimana osilasi akan semakin besar apabila
waktu integral semakin kecil. Namun beda halnya dengan waktu derivatif, karena seiring
bertambah besarnya waktu derivatif, maka osilasi akan bertambah besar.
Hasil variasai set point menunjukan apabila set point dirubah maka PV akan berubah,
persen bukaan valve maksimum pun akan berubah. Sedangkan variasi pumped flow ini akan
berpengaruh terhadap aliran masuk ke tangki.

Daftar Pustaka
https://logmeunund.files.wordpress.com
Petunjuk Praktikum Pengendalian Proses.2015.Bandung: Politeknik Negeri Bandung. 2015.

También podría gustarte