Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Abstract
The research is aimed at: 1) Testing the effect of intellectual intelligence (IQ),
emotional intelligence (EQ), and spiritual intelligence (SQ ) on ethical attitudes of
university accounting students, simultaneously and partially; 2) Testing which
variable that has dominant effect.
The respondents of the research are accounting students at the State University of
Makassar (UNM) and Hasanuddin University (Unhas) in Makassar City. Purposive
sampling technique is chosen with criteria respondents have done Auditing I
Subject. Data was gathered by questionnaires and documentation. IQ variable is
gathered with Intelligence Test CFIT 3 Scale and it is done by Psychologists. Data
analysis to test hypothesis is done with multiple linear regression analysis.
This research results shows that IQ, EQ, and SQ simultaneously had significantly
effect on ethical attitudes of university accounting students. But partially, only IQ
has significantly and dominantly effects on ethical attitudes of university accounting
students.
Keywords : IQ, EQ, SQ, ethichal attitudes, ethics.
K-PEAK 02
Sejak merebaknya kasus Enron yang melibatkan salah satu kantor akuntan
publik The Big Five Arthur Andersen, serta berbagai kasus serupa yang terjadi di
Indonesia meskipun dengan bentuk yang berbeda, penekanan pentingnya etika
profesi khususnya bagi profesional di bidang akuntansi semakin menjadi perhatian.
Perhatian terhadap pentingnya etika ini dilakukan mengingat kasus tersebut tak lepas
dari akibat diabaikannya masalah etika profesi (Santoso, 2002) yang menimbulkan
citra yang negatif terhadap profesi akuntan publik. Hal ini tentu saja akan merusak
citra profesi akuntan di masyarakat yang pada akhirnya menurunkan kepercayaan
masyarakat terhadap profesi akuntan.
Berbagai kasus pelanggaran etika seharusnya tidak terjadi apabila setiap
akuntan mempunyai pengetahuan, pemahaman, dan kemauan untuk menerapkan
nilai-nilai moral dan etika secara memadai dalam pelaksanaan pekerjaan
profesionalnya (Ludigdo, 1999b). Oleh karena itu, terjadinya berbagai kasus
sebagaimana disebutkan di atas, seharusnya memberi kesadaran untuk lebih
memperhatikan etika dalam melaksanakan pekerjaan profesi akuntan.
Berbagai penelitian tentang etika –baik etika profesi akuntan maupun etika
bisnis–memberikan bukti empiris mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi sikap
dan perilaku etis seseorang (dalam hal ini akuntan, mahasiswa, manajer, karyawan,
dan salesman) yang dapat dikelompokkan ke dalam tiga aspek, yaitu: 1) Aspek
individual; 2) Aspek organisasional; dan 3) Aspek lingkungan. Penelitian tentang
etika yang berfokus pada aspek individual menunjukkan berbagai faktor yang
mempengaruhi sikap dan perilaku etis seseorang antara lain: a) Religiusitas (Clark &
Dawson, 1996; Maryani & Ludigdo, 2001; Weaver & Agle 2002), b) Kecerdasan
emosional (emotional quotient/EQ) (Maryani & Ludigdo, 2001; Baihaqi, 2002), c)
Gender (Ruegger & King, 1992; Reiss & Mitra, 1998; Abdulrahim, 1999;
Chrismastuti & Purnamasari, 2004), d) Suasana etis (ethical climate) individu
(Wimbush, Shepard & Markham, 1997), e) Sifat-sifat personal (Verbeke,
Ouwerkerk & Peelen, 1996; Chrismastuti & Purnamasari, 2004), dan f)
Kepercayaan bahwa orang lain lebih tidak etis (Tyson, 1992).
Sementara, aspek organisasi yang mempengaruhi sikap dan perilaku etis
seseorang meliputi faktor-faktor antara lain: a) Suasana etis organisasi (Verbeke
dkk, 1996; Lovell, 2002), dan b) Suasana organisasi (Loeb, 1971; Adam, Tashchian
K-PEAK 02
K-PEAK 02
1
Zohar & Marshall (2002) menggunakan subyek dan obyek ‘kita’. Penggunaan subyek dan obyek ‘seseorang’
dalam tulisan ini dimaksudkan untuk menyamakan dengan seluruh pembahasan.
K-PEAK 02
K-PEAK 02
etika lama dan seluruh kerangkan pikiran yang mendasarinya, memberi kesempatan
K-PEAK 02
Sikap Etis
Sikap dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Dani, 2002:525)
didefinisikan sebagai perbuatan dan sebagainya yang berdasarkan pendirian,
pendapat atau keyakinan. Sementara definisi sikap menurut para ahli hingga saat ini
masih berbeda pandangan, yang secara umum pandangan tersebut dibagi ke dalam
tiga kelompok. Kelompok pertama yang diwakili oleh Thurstone, Likert, dan
Osgood memandang sikap merupakan bentuk evaluasi atau reaksi perasaan terhadap
suatu obyek, yang dapat berupa mendukung atau memihak maupun tidak
mendukung atau tidak memihak. Kelompok kedua yang diwakili oleh Chave,
Bogardus, LaPieree, Mead, dan Allport memandang sikap merupakan kesiapan
untuk bereaksi terhadap suatu obyek dengan cara tertentu apabila individu
dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon. Kelompok ketiga
yang diwakili oleh Secord & Backman memandang sikap merupakan konstelasi
komponen-komponen kognitif, afektif, dan konatif yang saling berinteraksi dalam
memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap suatu obyek (Azwar, 2005:4–5).
Berdasarkan ketiga pandangan di atas, sikap dapat didefinisikan sebagai reaksi
individu terhadap suatu obyek yang merupakan konstelasi kognitif, afektif, dan
konatif yang disebabkan oleh suatu stimulus yang menghendaki adanya respon
(pendirian).
Sikap dan perilaku etis merupakan sikap dan perilaku yang sesuai dengan
norma-norma sosial yang diterima secara umum sehubungan dengan tindakan-
tindakan yang bermanfaat dan yang membahayakan (Griffin & Ebert, 1998 dalam
Maryani & Ludigdo, 2001). Dengan demikian dalam kaitan dengan etika profesi,
sikap dan perilaku etis merupakan sikap dan perilaku yang sesuai dengan etika
profesi tersebut.
Etika dan Etika Profesi
Etika merupakan filsafat atau pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-
ajaran dan pandangan-pandangan moral (Magnis-Suseno, 1997:14). Etika meliputi
suatu proses penentuan yang kompleks tentang apa yang harus dilakukan seseorang
K-PEAK 02
K-PEAK 02
Perumusan Hipotesis
Dalam pandangan kelompok yang menekankan IQ sebagai kemampuan
adaptasi, orang yang inteligen (cerdas) akan memiliki kemampuan untuk
mengorganisasi pola-pola tingkah lakunya sehingga dapat bertindak lebih efektif
dan lebih tepat (Fudyartanta, 2004:12). Ini berarti bahwa makin tinggi inteligensi
seseorang maka akan semakin terdorong untuk bersikap dan berperilaku etis.
EQ berupa kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati, dan keterampilan
sosial akan menuntun pikiran dan perilaku seseorang. Seseorang yang memiliki EQ
yang memadai akan memiliki pertimbangan yang lebih komprehensif dalam
bersikap dan berperilaku sehingga akan bersikap dan berperilaku etis. Hasil
K-PEAK 02
Pengaruh IQ, EQ, dan SQ terhadap sikap etis seseorang mungkin mempunyai
kadar yang berbeda. Dari berbagai hasil penelitian yang dirujuk oleh Agustian
(2004a:xx) telah banyak terbukti bahwa EQ memiliki peran yang jauh lebih penting
dibandingkan dengan IQ. Secara kuantitatif IQ hanya menyumbangkan kira-kira 20
persen bagi faktor-faktor yang menentukan keberhasilan seseorang, sedangkan 80
persen diisi oleh kekuatan-kekuatan lain (EQ) (Goleman, 2003:44). Walaupun
demikian IQ dan EQ saja tidaklah cukup untuk membawa diri seseorang,
perusahaan, masyarakat atau suatu bangsa dalam mencapai kebahagiaan dan
kebenaran yang hakiki. Masih ada nilai-nilai lain yang tidak bisa dipungkiri
keberadaannya yaitu SQ (Agustian, 2004b:65). SQ merupakan landasan yang
diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif. Bahkan SQ merupakan
kecerdasan tertinggi manusia (Zohar & Marshall, 2002:4). Wujud dari SQ ini adalah
K-PEAK 02
METODE
Penelitian ini dilakukan pada Universitas Negeri Makassar (UNM) dan
Universitas Hasanuddin (Unhas) di Kota Makassar dengan sasaran mahasiswa
Program Studi Pendidikan Akuntansi UNM dan mahasiswa Jurusan Akuntansi
Unhas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, dengan
kriteria responden telah menempuh Matakuliah Auditing I.
Pengumpulan data primer dilakukan dengan mengumpulkan responden dalam
suatu ruangan kemudian diberi kuesioner untuk diisi dan dikembalikan pada saat itu
juga. Khusus untuk variabel IQ, dilakukan dengan Tes Inteligensi CFIT Skala 3 dan
dilakukan dengan bantuan Psikolog. Kuesioner yang disebar sebanyak 193 namun
hanya 176 kuesioner yang memenuhi syarat untuk dianalisis (Lampiran 1). Data
sekunder berupa jumlah mahasiswa yang menjadi sasaran penelitian diperoleh dari
dokumentasi.
Analisis data yang meliputi pengujian instrumen (uji validitas dan reliabitas),
pengujian data (uji asumsi klasik), dan pengujian hipotesis dilakukan dengan
program SPSS for Windows. Pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan dengan
analisis regresi berganda dengan model sebagai berikut:
EA = β0 + β1 IQ + β2 EQ + β3 SQ + e (Gujarati, 2004:91)
K-PEAK 02
HASIL
K-PEAK 02
PEMBAHASAN
K-PEAK 02
K-PEAK 02
2 Dominan dalam tanda kutip (‘dominan’) menunjukkan dominan dalam kemampuan mempengaruhi secara
parsial maupun dalam memberikan kontribusi yang paling besar dibandingkan dengan variabel lainnya.
K-PEAK 02
Hasil penelitian ini yang menunjukkan IQ, EQ, dan SQ secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi sedangkan secara
parsial hanya IQ yang berpengaruh signifikan, menggambarkan beberapa hal yang
patut dicermati, yakni: 1) IQ, EQ, dan SQ merupakan ‘trio kecerdasan’ yang tak
K-PEAK 02
K-PEAK 02
K-PEAK 02
RUJUKAN
K-PEAK 02
K-PEAK 02
K-PEAK 02
K-PEAK 02
Perguruan Tinggi
Karakteristik Total Persentase
UNM Unhas
Gender
- Pria 31 31 62 35,2
- Wanita 65 49 114 64,8
Jumlah 96 80 176 100
Angkatan
- 2001 22 26 48 27,3
- 2002 33 40 73 41,5
- 2003 41 14 55 31,3
Jumlah 96 80 176 100
Umur
- 18 tahun - 2 2 1,1
- 19 tahun 8 3 11 6,3
- 20 tahun 34 16 50 28,4
- 21 tahun 28 33 61 34,7
- 22 tahun 16 21 37 21,0
- 23 tahun 10 4 14 8,0
- 24 tahun - - - -
- 25 tahun - 1 1 6,0
Jumlah 96 80 176 100
K-PEAK 02
a. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 176
Normal Parameters a,b Mean .0000000
Std. Deviation 3.64507272
Most Extreme Absolute .051
Differences Positive .030
Negative -.051
Kolmogorov-Smirnov Z .674
Asymp. Sig. (2-tailed) .754
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
b. Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 16.659 3.213 5.185 .000
IQ .042 .019 .167 2.243 .026 .989 1.012
EQ .022 .027 .066 .807 .421 .833 1.201
SQ .076 .054 .114 1.396 .165 .825 1.212
a. Dependent Variable: EA
c. Uji Heteroskedastisitas
Coefficients a
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.703 7.305 .507 .613
lniq -1.662 .878 -.143 -1.893 .060
lneq -.911 1.228 -.061 -.742 .459
lnsq 2.295 1.573 .120 1.459 .146
a. Dependent Variable: lnu2
K-PEAK 02
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 SQ, IQ, EQa . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: EA
Model Summaryb
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 139.035 3 46.345 3.428 .018a
Residual 2325.147 172 13.518
Total 2464.182 175
a. Predictors: (Constant), SQ, IQ, EQ
b. Dependent Variable: EA
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Correlations
Model B Std. Error Beta t Sig. Zero-order Partial Part
1 (Constant 16.659 3.213 5.185 .000
IQ .042 .019 .167 2.243 .026 .183 .169 .166
EQ .022 .027 .066 .807 .421 .120 .061 .060
SQ .076 .054 .114 1.396 .165 .158 .106 .103
a. Dependent Variable: EA
K-PEAK 02