Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perawatan Mesin Bensin dan Diesel
Diploma III Program Studi Teknik Mesin
Oleh:
Dean Ananta
121211040
Evan M. Fathurrahman
121211044
Fadhil Fahmi
121211045
Fajar Bahari
121211046
Feri Supriyanto
3MM 1
121211047
B. LANGKAH PENGAMATAN
Dalam melakukan perawatan dan perbaikan mesin bensin, terdapat beberapa
pengamatan yang harus dilakukan sesuai prosedur yang telah ditentukan. Prosedur dalam
melakukan pengamatan, diantaranya
1. Pemeriksaan, Pengaturan, dan Perbaikan Sistem Pengapian (Ignition System)
Konvensional
1.1. Langkah penyetelan celah platina
a. Menyiapkan peralatan yang akan digunakan.
b. Membuka penutup distributor.
c. Mengecek kondisi platina.
d. Jika platina terbakar parah atau berlubang, maka platina harus segera diganti.
e. Mengatur celah platina serta pegas penahan.
f.
Celah blok yang dianjurkan adalah 0.45 mm.
g. Mengatur celah udara antara rotor dan proyeksi koil.
h. Celah udara yang dianjutkan adalah 0.2 - 0.4 mm.
i.
Menutup penutup distributor.
j.
Menghidupkan mesin kembali, untuk mengetahui kinerja mesin setelah
k.
l.
f.
g.
h.
i.
wise / CCW) sampai timbul bunga api pada titik kontak platina.
Mengencangkan baut klem pada posisi dimana timbul bunga api pada titik
j.
k.
l.
kontak platiana.
Memasang penutup distributor.
Memasang kabel tegangan tinggi ke busi.
Menghidupkan mesin kembali, untuk mengetahui kinerja mesin setelah
m.
n.
o.
e.
f.
tersedia dengan feeler gauge pada celah lengan penumbuk (rocker arm).
Pada posisi pertama, katup yang dapat diatur adalah katup hisap dan buang
g.
h.
i.
j.
k.
tersedia dengan feeler gauge pada celah lengan penumbuk (rocker arm).
Pada posisi berikutnya, katup yang dapat diatur adalah katup hisap dan buang
katup buang silinder 2, katup hisap silinder 3, serta katup hisap dan buang
l.
silinder 4.
Mengendorkan mur pengunci dan mengatur baut penyetel untuk mendapatkan
m.
n.
o.
p.
q.
r.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
komponen karburator.
Membersihkan setiap komponen karburator menggunakan bahan bakar (bensin)
Merakit karburator bagian tengah, bawah, serta atas.
Memasang karburator pada dudukannya dimesin.
Memasang selang suplai (fuel line) dan selang pengembali (fuel return line)
o.
p.
q.
C. DATA PENGAMATAN
Serangkaian kegiatan praktikum perawatan dan perbaikan Mesin Bensin
dilakukan selama 2 minggu (pertemuan). Berikut jadwal kegiatan praktikum yang dilakukan
oleh praktikan/mahasiswa.
Tabel 1 Kegiatan praktikum perawatan dan perbaikan Mesin Bensin
No
1
Minggu ke1
2
Kegiatan
Melakukan
pemeriksaan,
pengaturan,
Keterangan
serta
(ignition timing)
Melakukan
pemeriksaan,
pengaturan,
serta
pemeriksaan, pengaturan, serta perbaikan pada katup mesin (valve) sekaligus komponen
karbutrator. Semua kompetensi tersebut dapat dilihat pada pembahasan berikut ini.
1. Distributor
Distributor merupakan salah satu komponen pada sistem pengapian (ignition
system) yang berfungsi untuk membagi arus tinggi yang dihasilkan coil kesetiap busi (spark
plug) sesuai dengan urutan pengapian (firing order). Berikut ini adalah gambar rangkaian
sistem pengapian konvensional pada mesin bensin, yaitu
c. Distributor cap
Terminal kabel tegangan tinggi yang akan dipasok ke spark plug, sekaligus
pelindung breaker point.
d. Rotor
Pembagi tegangan tinggi dari kabel ignition coil, ke terminal-terminal
distributor cap, membagi secara berotasi.
e. Breaker point
Pemutus/penghubung arus dari kumparan primer Ignition coil ke massa, agar
terbentuk tegangan tinggi di kumparan skunder ignition coil.
f. Condensor
Penyimpan sementara arus induksidari kumparan skunder ignition coil (timbul
saat contact point tertutup), agar tidak meloncat sendiri ke massa ketika contact
point mulai membuka.
g. Centrifugal advance mechanism
Unit yang bekerja berdasarkan gaya sentrifugal. Bekerja untuk mempercepat
terbukanya contact point, ketika putaran mesin bertambah, agar timbulnya
tegangan tinggi di ignition coil mampu menyesuaikan diri dengan meningkatnya
putaran mesin.
h. Cam
Poros bersudut yang jumlah sudutnya disesuaikan dengan jumlah silinder
mesin, berfungsi untuk menutup/ membuka contact point.
i. Vacum advance mechanism
Fungsinya sama dengan sentrifugal advance mechanism, namun bekerja
berdasarkan vacum yang pengaturannya bekerjasama dengan karburator
Distributor
Gambar
Uraian
Pasang puli poros engkol pada posisi waktu
pengapian silinder 1, yakni pada 8 sebelum
TMA (titik mati atas)
Posisikan
rotor
distributor
menghadapi
harus
menunjuk
ke
pertengahan
Gambar
Uraian
Setel silinder 1 pada TMA / kompresi
batang
katup
dan
lengan
penumbuk
Tahankan
sekrup
penyetel
pada
Seteleh
celah
katup
selebihnya
seperti
3. Karburator
Karburator bekerja untuk mencampur udara (yang mengalir) dengan bensin (yang
terhisap) sehingga menjadi bahan bakar yang mudah terbakar dengan jumlah yang
disesuaikan dengan kebutuhan (dalam hal ini, putaran mesin akibat beban yang harus ditarik).
Gambar 7 Karburator
Pada saat torak bergerak kebawah (dari TMA menuju ke TMB), kondisi katup
masuk terbuka dan katup buang tertutup, maka didalam silinder terjadi pembesaran volume
ruang. Terjadilah perbedaan tekanan, diruang silinder lebih rendah dari pada diluar silinder.
Akibatnya udara luar mengalir kedalam silinder untuk menyamakan tekanan. Aliran udara
luar yang menuju kedalam selinder tersebut dilewatkan merlalui karburator yang diameter
bagian tengahnya diperkecil.
3.1. Prinsip kerja karburator
Prinsip pengisapan bensin oleh udara, adalah akibat peningkatan kecepatan udara
saat dialirkan melewati daerah lubang yang diameternya dipersempit. Dengan peningkatan
kecepatan ini mengakibatkan terjadi penurunan tekanan pada daerah tersebut. Penurunan
inilah yang digunakan untuk menghisap bensin, hisapan melalui pipa kecil yang terendam
dalam bensin.
Komponen-komponen utama tersebut, tersusun menjadi suatu bagian kecil yang memiliki fungsi khusus dalam mencapai fungsi utama
karburator. Beberapa bagian komponen karburator dapat digolongkan diantaranya
Tabel 4 Komponen pada karburator
Nama bagian
Gambar
Fungsi
o
1
Floater (pelampung)
E. SIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tujuan
kompetensi dari diadakannya praktikum perawatan dan perbaikan Mesin Bensin dapat
tercapai, yaitu sebagai berikut
1. Mahasiswa dapat memahami sekaligus melakukan pemeriksaan, pengaturan, dan
perbaikan sistem pengapian (ignition system) konvensional.
2. Mahasiswa dapat memahami sekaligus melakukan pemeriksaan, pengaturan, dan
perbaikan sistem bahan bakar (fuel system) konvensional.
Selain itu, tujuan serta kompetensi lain yang disimpulkan serta didapatkan oleh praktikan
adalah sebagai berikut
1. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan, pengaturan, serta perbaikan pada
komponen distributor, diantaranya celah platina (contact point) dan saat pengapian
(ignition timing)
2. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan, pengaturan, serta perbaikan pada katup
mesin (valve) sekaligus komponen karbutrator
F. REFERENSI
Jurusan Teknik Mesin. Fuel System, Gasoline Engine. Politeknik Negeri Bandung : 2005
Toyota. Pedoman Reparasi Mesin Seri K, termasuk 2K, 3K H, 4 K & 5 K. PT Toyota Astra
Motor : 1981