Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
S
DI RUANG BERSALIN OBSTETRI
RSUP Dr. KARIADI SEMARANG
Nama Mahasiswa
: 07-05-2015
NIM
: P17420113006
: Obstetri
Ruang/RS
PENGKAJIAN
A DATA UMUM KLIEN
1 Initial klien
2 Usia
3 Status perkawinan
4 Pekerjaan
5 Pendidikan terakkhir
6 Alamat
7 Inisial Suami
8 Usia
9 Pekerjaan
10 Pendidikan terakhir
: Ny. S
: 22 th
: Menikah
: Pegawai Swasta
: Tamat SMA
: Jln. Tambran Dalam RT06/RW09 Kec. Kuningan
: Tn. Y
: 27 th
: Pegawai Swasta
: Tamat SMA
selama hamil.
Jenis alergi yang pernah dialami: pasien tidak mempunyai riwayat elergi.
Diet khusus yang dijalani selama kehamilan terkait budaya: tidak ada.
Frekuensi BAK: 7x/hari, masalah BAK yang dialami: tidak ada. Frekuensi BAB: 2-3
mengapa................................................................................................................................
2
...............................................................................................
Status obstetrikus G: 1, P: 0, A: 0 dengan usia kehamilan 38 minggu
3
4
Jenis Kelamin
Hamil ini
Cara Lahir
BB lahir
Keadaan
Umur
saat ini
Anak
spontan
h
i
3
4
5
6
7
34cm
Leupold ke I: teraba bulat lunak bagian atas
Leupold ke II: pada sisi kiri teraba ada bagian yang keras, memanjang.
Leupold ke III: sudah masuk ke PAP
Leupold ke IV: kepala sudah masuk PAP 2/5 bagian
Kesimpulan leupold: letak bayi memanjang, pungung sebelah kiri, presentasi
Hasil
Satuan
Nilai normal
Ket
Hemoglobin
10.5
gr%
12,00-15,00
Hematokrit
30.5
35,0-47,0
Eritrosit
3.7
Juta/mmk
3,90-5,60
MCH
28.5
Pg
27,00-32,00
MCV
82.9
fL
76,00-96,00
MCHC
34.4
g/dL
29,00-36,00
Leukosit
7.3
Ribu/mmk
4,00-11,00
185.00
Ribu/mmk
150,0-400,0
RDW
13.5
11,60-14,80
MPV
9.9
fL
4,00-11,00
Hematologi paket
Trombosit
ANALISA DATA
Nama Klien
: Ny. S
Alamat
Umur
: 22 thn.
No
1
Tgl/Jam
Kala I
Data Fokus
DS:
07-05-2015
menurunya
tahan
Klien mengatakan haus
meningkatnya
Klien
mengatakan
metabolisme
mual/nek
Diagnosa Keperawatan
Resiko tinggi kekurangan
cairan
bd
asupan,
DO:
disediakan
Keringat
yang
berlebihan
DS :
pinggang
belakang,
perut
bagian
terasa
kenceng kenceng
DO :
uterus
delatasi
servik,
tekanan
bagian
presentasi
terhadap
Kala II
DS : Klien mengatakan
07-05-2015
Pkl 17.10-
17.55 WIB
lagi.
terhadap perinium.
DO :
Pembukaan 10 cm
Ibu terus-menerus
mengejan
Muncul keringat
Kala III
menonjol.
DS : Klien mengatakan
07-05-2015
Pkl 18.00-
insersinya / tertinggalnya
18.10 WIB
mules
DO :
kuat
perubahan bentuk uterus
dari bentuk cakram
menjadi oval bulat
sewaktu plasenta
bergerak ke segmen
bawah uterus
darah berwarna gelap
keluar secara tiba-tiba
Kala IV
dari introitus
talipusat putus saat
ditarik
DS : Klien mengatakan
07-05-2015
Pkl 16.31
daerah perinium
WIB
DO :
pengeluaran pervaginam
lokhia rubra: darah, sisa
plasenta, sisa cairan
amnion.
TD : 130/80mmHg,
N : 82x/menit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1
Nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus, hipoksia jaringan uterus delatasi servik,
tekanan bagian presentasi terhadap segmen bawah rahim dan ketegangan ligamentum.
Resiko terjadi trauma jalan lahir (ruptur perinium) b.d tekanan bagian presentasi terhadap
perinium.
Resiko terjadi perdarahan b.d lepasnya plasenta dari insersinya / tertinggalnya sebagian
jaringan plasenta.
Resiko terjadi perdarahan b.d trauma jalan lahir.
RENCANA KEPERAWATAN
No
1
Diagnosa
Tujuan
Resiko
tinggi Setelah dilakukan
kekurangan
volume
bd
Intervensi
Pantau intake dan
2
3
output cairan
Memberikan minuman
Berikan cairan per
tindakan
asupan,
meningkatnya
proses persalinan.
metabolisme
Klien dapat
parentral
menyadari bahwa
nutrisi sebagai
bagian dari proses
1
2
persalinan.
Nyeri
Setelah dilakukan
berhubungan
tindakan
dengan
keperawatan, klien
adalah fisiologis.
Ajari pasien teknik
penghilang nyeri
(distraksi, relaksasi,
hipoksia
massage punggung)
penjelasan nyeri
jaringan
delatasi
rahim persalinan.
TTD
dan ketegangan
ligamentum.
3
Resiko terjadi
Ruptur
perinium 1
trauma jalan
dapat
dihindari
dengan kenyamanan
lahir (ruptur
dengan
perinium) b.d
keperawatan
tekanan bagian
30
presentasi
kriteria:
1 Bayi lahir
terhadap
perinium.
intervensi
menit
1x10-
membantu kelancaran
dengan
pervaginam
Perinium utuh/
II
Gunakan clemek dan
sarung tangan
Ajarkan ibu cara
laserasi grade 1/
ruptur akibat
episiotomi
Tidak ada
berulang-ulang
Beri ibu motifasi/
perdarahan yang
bersumber dari
memungkinkan
jalan lahir
Vital sign ibu
dalam rentang
normal
5
6
keluarga.
Beri injeksi lidokain
Lakukan segera prasat
episiotomi
Tahan perinium dengan
tangan kanan dan atur
defleksi kepala
Resiko terjadi
perdarahan b.d
lepasnya
dalam perawatan
plasenta dari
insersinya /
kriteria hasil:
rekumben
Kosongkan kandung
kemih
Periksa kontraksi
uterus
tertinggalnya
sebagian
Plasenta segera
Periksa tanda-tanda
vital ibu
Anjurkan ibu
lahir lengkap
jaringan
dalam waktu
plasenta.
kurang dari 15
2
menit
Kontraksi uterus
baik
Tanda-tanda vital
dengan metode
penegangan tali pusat
ibu dalam
4
rentang normal
Perdarahan antara
kontraksi
Lahirkan plasenta
terkendali
Tangkap plasenta
setelah tampak divulva
150-300 cc.
melakukan ekstraksi.
Periksa keutuhan,
insersi, berat, dan
pambalut/pempers.
10 Beri injeksi metergin
5
Resiko terjadi
Perdarahan kala IV
perdarahan b.d
trauma jalan
lahir.
10 UI melalui IM.
Periksa adanya laserasi/
ruptur jalan lahir atau
tidak
Periksa pengeluaran
pervaginam setiap 15
menit pada 1 jam
pertama dan setiap 30
menit pada 1 jam
kedua.
Anjurkan ibu untuk
menyusui bayinya.
CATATAN KEPERAWATAN
No Tgl/jam
Diagnosa
Implementasi
Evaluasi
11-00-15
keperawatan
Resiko
tinggi
1.Pantau intake
S:
Pkl 07.30
kekurangan
-17.05WI
volume
bd
dan output
cairan
Klien
cairan
2.Memberikan
menurunya
mengatakan
mau makan
minuman
asupan,
dan minum
3.Berikan cairan
meningkatnya
walaupun
per parentral
metabolisme
TTD
sedikit dan
dipaksa
O:
1
Klien
makan
dan minum
A:Masalah
teratasi
P:1 Mengkaji
Nyeri
nyeri pasien
berhubungan
2
dengan
uterus
delatasi
servik,
tekanan bagian
yang
3
terhadap segmen
rahim
Klien
mengatakan
nyeri
nyeri
dialami 3
berkurang
Klien
adalah fisiologis
mengatakan
Mengajari
skala nyeri
pasien
presentasi
Memberi
bahwa
hipoksia
jaringan
S:
penjelasan
kontraksi uterus,
bawah
skala
teknik
turun menjadi
penghilang nyeri
(distraksi,
5
O:
dan ketegangan
relaksasi,
Klien menarik
ligamentum.
massage
nafas
punggung)
saat
panjang
terasa
nyeri
3
Ekspresi wajah
tampak
lebih
tenang
A:Masalah
teratasi sebagaian
P:Lanjutkan
intervensi :
Ingatkan
teknik
relaksasi
dan
massage
saat
Mengatur posisi
terasa nyeri
S: klien
trauma jalan
ibu sesuai
mengatakan sakit
Pkl 17.10-
lahir (ruptur
dengan
17.55
perinium) b.d
WIB
tekanan bagian
dengan prinsip
tahan lagi.
presentasi
membantu
O:
terhadap
kelancaran
Pembukaan 10
perinium.
proses
cm
persalinan kala
Klien tampak
II
Menggunakan
kesakitan
Kala II
Resiko terjadi
11-05-15
clemek dan
3
sarung tangan
Mengajarkan
ibu cara
mengedan yang
baik dan benar
A: sebagian
teratasi
P: lanjutkan
intervensi dg
melakukan teknik
tarik nafas dalam
secara berulang4
ulang
Membarikan
ibu motifasi/
dukungan
morel, bila
memungkinkan
libatkan suami
atau keluarga.
Menginjeksi
lidokain
Menahan
perinium
dengan tangan
kanan dan atur
defleksi kepala
denmgan tangan
kiri
11-05-15
Resiko terjadi
Pkl 18.00-
Memposisikan
S: klien
perdarahan b.d
ibu dorsal
mengatakan
18.10
lepasnya
mules
WIB
plasenta dari
rekumben
mengosongkan
kandung kemih
memeriksa
lahir lengkap
kontraksi uterus
memeriksa
jaringan
tanda-tanda
kurang dari 15
plasenta.
vital ibu
menganjurkan
menit
Kontraksi
uterus baik
Tanda-tanda
insersinya /
tertinggalnya
sebagian
O:
dalam waktu
ibu mengedan
saat ada
6
kontraksi
melahirkan
Plasenta segera
plasenta dengan
Perdarahan
metode
antara 150-300
penegangan tali
cc.
pusat terkendali
menangkap
plasenta setelah
tampak divulva
2/3 bagian
A: masalah
teratasi
P: hentikan
intervensi
dengan kedua
tangan dan
putar searah
jarum jam tanpa
melakukan
8
ekstraksi.
memeriksa
keutuhan,
insersi, berat,
dan panjang tali
pusat.
membersihkan
ibu dari darah,
ganti pakaian
ibu, pasang
pambalut/
pempers.
25-04-
Resiko terjadi
2013
Periksa adanya
S: klien
perdarahan b.d
laserasi/ ruptur
mengatakan
Pkl 18.20
trauma jalan
WIB
lahir.
tidak.
Periksa
pada pperinium
pengeluaran
pervaginam
O:
Perdarahan kala
IV terjadi
setiap 15 menit
A: masalah
pada 1 jam
teratasi
pertama dan
P: hentikan
setiap 30 menit
intervensi
pada 1 jam
3
kedua.
Anjurkan ibu
untuk menyusui
bayinya.