Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
No. Dokumen:
29.02.01
No. Revisi:
02
Diterbitkan
Direktur,
Tanggal Terbit :
SPO
Halaman :
1/2
01 Januari 2012
dr. Badrul Munir Jauhari
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
PROSEDUR
lalu menshalatinya.
8. Petugas kamar jenazah membuat perincian biaya
rawat jalan
PEMULASARAN JENAZAH
No. Dokumen:
29.02.01
No. Revisi:
02
Halaman :
2/2
Tanggal Terbit :
SPO
PROSEDUR
Unit Terkait
01 Januari 2012
dan memberikannya kepada wali jenazah agar membayar
biayanya di kasir / bagian keuangan.
9. Petugas menerima tanda bukti pelunasan administrasi,
selanjutnya meminta kepada wali untuk menandatangani
penyerahan jenazah di buku kematian dan petugas mencatat
waktu penyerahannya.
10.
Waktu tunggu kesiapan mobil jenazah saat diperlukan -/
+ 1 jam.
11.
Namun bila wali jenazah sejak awal menghendaki
jenazah dimandikan di rumah,
maka petugas kamar
jenazah/perawat ranap / IGD menyerahkan jenazah kepada wali
untuk segera dibawa pulang dengan menunggu -/+ 2 jam.
12.
Petugas kamar jenazah membuat laporan dalam buku
realisasi jenazah dan buku catatan jenazah keluar.
13.
Apabila wali jenazah menghendaki penggunaan jasa
mobil jenazah, prosedur pelayanannya mengacu kepada
prosedur pelayanan mobil ambulance /jenazah pada prosedur
Mutu Pelayanan Ambulance.
1. Rawat-rawatinap
2. Rawatjalan
3. IGD
4. Satpam
No. Revisi:
02
Diterbitkan
Direktur,
Tanggal Terbit :
SPO
Halaman :
1/2
01 Januari 2012
dr. Badrul Munir Jauhari
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
PROSEDUR
No. Dokumen:
29.02.02
No. Revisi:
02
Halaman :
2/2
Tanggal Terbit :
SPO
PROSEDUR
Unit Terkait
01 Januari 2012
Penatalaksanaan
1. Petugas melakukan cuci tangan dengan menggunakan
antiseptic bisa pilih salah satu antiseptic dan di lanjutkan
dengan mencucitangan kembali dengan air mengalir selama 2-5
Menit.
2. Semua petugas memakai alat pelindung, semua alat harus di
pakai pada saat menangani jenazah untuk mengurangi pejanan
darah dan cairan tubuh jenazah.
3. Petugas yang sudah berpakaian lengkap mengangkat jenazah di
bawa kemeja kamar jenazah untuk di mandikan.
4. Setelah selesai di mandikan jenazah di siram dengan larutan
kaporit, tunggu 5-10 menit dan bila sulang dengan air sampai
kering dengan dosis kaporit dengan konsentrasi 35% :14 gr
kaporit dalam 1 liter air, kaporit dengan konsentrasi 60% : 8 gr
kaporit dalam 1 liter air, kaporit dengan kosentrasi 70% : 7,1 %
gr kaporit dalam satu liter air.
5. Setelah jenazah kering di lakukan pengkafanan dengan
bungkus kain kafan yang harus di lakukan olehpetugas yang
berpakaian lengkap.
6. Setelah di kafani jenazah di bungkus dengan plastic.
7. Setelah petugas selesai mengkafani jenazah, petugas
menyerahkan kemodin / kaum setempat untuk di sholatkan.
8. Modin / kaum memimpin pelaksanaan shalat jenazah saat
pelaksanaan sholat jenazah.
9. Selesai di sholatkan, selanjutnya jenazah di angkat oleh petugas
ke keranda mayat untuk dibawa ke pemakaman.
1. IGD
4
2. Rawat Inap
3. Rawat Jalan
4. Satpam
No. Revisi:
02
Diterbitkan
Direktur,
Tanggal Terbit :
SPO
Halaman :
1/3
01 Januari 2012
dr. Badrul Munir Jauhari
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
PROSEDUR
No. Revisi:
02
Halaman :
2/3
Tanggal Terbit :
SPO
PROSEDUR
01 Januari 2012
No. Revisi:
02
Halaman :
3/3
Tanggal Terbit :
SPO
PROSEDUR
Unit Terkait
01 Januari 2012
18. Apabila dalam 2 x 24 jam tidak ada pihak yang bertanggung jawab,
maka ia digolongkan sebagai jenazah terlantar.
19. Jenazah terlantar menjadi tanggung jawab Negara/pemda setempat.
20. Dalam hal pemakaman jenazah menjadi tanggung jawab keluarga.
21. Waktu pemulasaran jenazah infeksius yaitu 2.5 jam.
22. Waktu tunggu kesiapan mobil jenazah saat diperlukan yaitu -/+ 1
jam.
1. Rawat inap
2. RawatJalan
3. IGD
4. PetugasSatpam
Tanggal Terbit :
SPO
No. Revisi:
02
Halaman :
1/2
Diterbitkan
Direktur,
01 Januari 2012
dr. Badrul Munir Jauhari
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
PROSEDUR
berwenang.
5. Apabila jenazah sudah masuk ruangan maka surat
permintaan Visum ada di IGD.
6. Visum dibuat berdasarkan pemeriksaan jenazah
pada saat permintaan Visum Et repertum, dan
petugas dokter
yang berwenang memeriksa
kondisi secara umum.
7. Visum jenazah dibuat dan ditandatangani oleh
Dokter yang memeriksa / menangani penderita
pada saat visum diterima.
No. Revisi:
02
Halaman :
2/2
Tanggal Terbit :
SPO
PROSEDUR
Unit Terkait
01 Januari 2012
PERAWATAN/PENGAWETAN JENAZAH
No. Dokumen:
29.02.05
Tanggal Terbit :
SPO
No. Revisi:
02
Halaman :
1/3
Diterbitkan
Direktur,
01 Januari 2012
dr. Badrul Munir Jauhari
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
PROSEDUR
kasa.
5. Beri alas kepala dengan kain handuk untuk menampung bila
ada rembesan darah atau cairan tubuh lainnya.
6. Tutup anus dengan kasa dan plester dengan plester kedap air.
7. Lepaskan semua alat kesehatan dan letakkan alat bekas
tersebut kedalam wadah yang aman sesuai dengan kaidah
kewaspadaan unifersal.
8. Tutup setiap luka yang ada dengan plester kedap air.
9. Bersihkan tubuh jenazah serta tutup dengan kain bersih
untuk di saksikan oleh keluarga.
10. Pasang label identitas pada kaki jenazah.
11
PERAWATAN/PENGAWETAN JENAZAH
No. Dokumen:
29.02.05
No. Revisi:
02
Halaman :
2/3
Tanggal Terbit :
SPO
PROSEDUR
01 Januari 2012
12
PERAWATAN/PENGAWETAN JENAZAH
No. Dokumen:
29.02.05
No. Revisi:
02
Halaman :
3/3
Tanggal Terbit :
SPO
PROSEDUR
Unit Terkait
01 Januari 2012
13
No. Revisi:
02
Diterbitkan
Direktur,
Tanggal Terbit :
SPO
Halaman :
1/2
01 Januari 2012
dr. Badrul Munir Jauhari
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
PROSEDUR
14
No. Revisi:
02
Halaman :
2/2
Tanggal Terbit :
SPO
01 Januari 2012
PROSEDUR
Unit Terkait
6. IGD
7. Rawat Inap
8. Rawat Jalan
9. Petugas Satpam
10. Instansi Kepolisian
15