Está en la página 1de 21

Pengertian Akuntansi menurut Paul Grady adalah suatu body of knowledge serta fungsi

organisasi yang secara sistematik, autentik dan orisinal, mencatat, mengklasifikasikan,


memperoses, mengikhtisarkan, menganalisis, menginterprestasikan seluruh transaksi dan
kejadian serta karakter keuangan yang terjadi dalam operasi entitas akuntansi dalam
rangka menyediakan informasi yang berarti dibutuhkan manajemen sebagai laporan dan
pertanggungjawaban atas kepercayaan yang diterimanya.
Kieso dan Weygandt menyatakan Pengertian Akuntansi ialah suatu sistem informasi
yang mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikakan kejadian ekonomi dari suatu
organisasi kepada pihak yang berkepentingan.
Dalam APB (Accoungting Principle Board) Statement No.4 merumuskan Pengertian
Akuntansi merupakan suatu kegiatan jasa. Fungsinya yaitu memberikan informasi
kuantitatif, umumnya dalam ukuran materi (uang), mengenai suatu badan ekonomi yang
dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi, dimana
digunakan dalam memilih di antara beberapa alternatif.
Pengertian Akuntansi menurut AICPA (American Institute of Certified Public
Accountant) ialah seni pencatatan, pengikhtisaran dan pengelolaan dengan cara tertentu
dan dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang pada umumnya bersifat
keuangan dan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya.
Dari Pengertian-pengertian Akuntansi di atas, dapat kita simpulkan bahwa Pengertian
Akuntansi yang pertama penekanannya sebagai body of knowledge atau seperangkat
pengetahuan yang dihasilkan dari suatu proses pemikiran yang menghasilkan konsep,
prinsip, standar, prosedur, teknik dalam rangka menyediakan informasi yang berarti
sebagai pertanggungjawaban manajemen.
Dari pengertian-pengertian akuntansi diatas, maka akuntansi terdiri dari tiga aktivitas atau
kegiatan utama yaitu:
1. Aktivitas identifikasi yaitu mengidentifikasikan transaksi-transaksi yang terjadi
dalam perusahaan.
2. Aktivitas pencatatan yaitu aktivitas yang dilakukan untuk mencatat transaksitransaksi yang telah diidentifikasi secara kronologis dan sistematis.
3. Aktivitas komunikasi yaitu aktivitas untuk mengkomunikasikan informasi
akuntansi dalam bentuk laporan keuangan kepada para pemakai laporan keuangan
atau pihak yang berkepentingan baik internal perusahaan maupun pihak eksternal.
Read more: PENGERTIAN AKUNTANSI ::: Fungsi dan Bidang Akuntansi | Ilmu
Akuntansi
1. Pengertian dan Penggolongan Akun
a. Pengertian Akun
Sesuai dengan prinsip akuntansi Indonesia, perkiraan atau akun digolongkan menjadi :

1) Kelompok Perkiraan Riil atau Perkiraan Neraca


Kelompok ini dapat digolongkan menjadi 3 (tiga):
a) harta lassets.;
b) utang/kewajiban (liability)
c) modal (capital)
2) Kelompok Perkiraan Laba Rugi dan Perkiraan Nominal
yaitu perkiraan:
a) pendapatan
b) beban
2. Pengertian dan Penggolongan Harta
a. Pengertian Harta (Assets)
Harta adalah jumlah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang di dalamnya terdiri
atas "harta yang berwujud" dan "harta yang tak berwujud". Seluruh harta ini dapat dinilai
dengan uang.
b. Penggolongan Harta (Assets)
1) Harta Lancar (Current Assets)
Harta ini berbentuk uang tunai atau dapat diuangkan dengan segera, misalnya kas, wesel
tagih dan piutang usaha.
2) Harta Tetap
Harta ini sifatnya permanen atau dapat digunakan dalam beberapa periode akuntansi,
misalnya tanah, gedung, hak paten, hak cipta, dan merk dagang.
a) Harta tetap berwujud
Misalnya: tanah, gedung dan kendaraan
b) Harta tetap tak berwujud
Misalnya: hak paten. hak cipta, merk dagang, dan goodwill.
3. Penggolongan Harta Berdasarkan Tingkat Likuiditas
a. Harta Lancar
1) kas
2) surat-surat berharga
3) Piutang wesel
4) piutang usaha
5) beban-beban yang dibayar di muka
6) pendaPatan Yang akan diterima
7) persediaan-Persediaan
b. Harta Tetap
1) Harta Tetap Berwujud
a) tanah

b) bangunan
c) Peralatan
d) kendaraan
2) HartaTetap Tak Berwujud
a) hak cipta
b) hak paten
c) merk dagang
d) goodwill
4. Pengertian dan Penggolongan Kewajiban Berdasarkan Jangka Waktu
a) Pengertian Utang (Liabitity)
Utang adalah kewajiban perusahaan pada pihak luar pemilik perusahaan dan dibayar
dalam jangka waktu tertentu.
b. Penggolongan Kewajiban Berdasarkan Jangku Waktu
1) Utang jangka pendek adalah kewajiban perusahaan kepada pihak luar pemilik
perusahaan dan dibayar kurang dari satu tahun.
Contoh: wesel bayar dan utang usaha
2) Utang jangka panjang adalah utang perusahaan karena meminjam lebih dari satu tahun.
Contoh: utang hipotik, dan obligasi
5. Pengertian Modal dan Macam-macam Modal
a. Pengertian
Selisih harta dengan utang adalah modal --> M = H - U
Dapat juga diartikan kewajiban pihak perusahaan kepada pemilik untuk membayar
haknya bila diperlukan.
b. Macam-macam Modal:
1) modal pribadi
2) modal saham
3) laba yang ditahan
6. Pengertian Pendapatan dan Penggolongan pendapatan
a. Pengertian Pendapatan (Income)
Pendapatan adalah kegiatan perusahaan dalam pemberian jasa/barang kepada pihak luar
perusahaan.
b. Penggolongan Pendapatan
1) Pendapatan Usaha yaitu pemberian jasa atau barang yang langsung berhubungan
dengan kegiatan usaha. Misalnya pendapatan jasa dan penjualan barang dagangan.
2) Pendapatan Luar Biasa yaitu hasil pemberian jasa/barang yang tidak langsung
berhubungan dengan kegiatan usaha. Misalnya pendapatan bunga, sewa, dan penerimaan
komisi.

7. Pengertian Beban dan penggolongan Beban


a. Pengertian Beban (Expense)
Beban adalah pengorbanan yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh pendapatan
dalam perusahaan.
b. Penggolongan Beban:
1) Beban Usaha adalah pengorbanan yang dikeluarkan langsung berhubungan dengan
kegiatan usaha, misalnya beban gaji, listrik, air, dan penyusutan.
2) Beban di Luar Usaha adalah pengorbanan yang dikeluarkan tidak berhubungan
langsung dengan perusahaan, misalnya beban bunga dan beban kegiatan rupa-rupa.
8. Kode Perkiraan
a. Pengertian dan Kegunaan Kode Perkiraan
1) Pengertian
Arti kode perkiraan adalah pemberian kode pada perkiraan sehingga setiap perkiraan
mudah diingat, dimengerti, dan digunakan. Biasanya dinyatakan dengan notasi angka,
huruf atau kombinasi angka dan huruf,.
2) Kegunaan
a) mempermudah dalam mengidentifikasi perkiraan buku besar
b) mempermudah mencari perkiraan buku besar yang diinginkan
b. Macam-macam Kode Perkiraan
Cara menentukan kode perkiraan diantaranya adalah:
1) Sistem Kode Numeral
Dalam sistem perkiraan biasanya dinyatakan dengan angka yaitu dari 1 s/d.9.
a) Kode angka berurutan (Sequential Number Code)
Dalam hal ini, perkiraan buku besar diberi nomor halaman buku.
100 - 115 Harta lancar
101 Kas
102 Kas Kecil
103 Bank
104 BRI
105 Efek
106 Piutang Dagang
116 120 Harta Tetap
117 Kendaraan
118 Akumulasi Penyusutan Kendaraan
119 Peralatan
120 Akumulasi Penyusutan Peralatan
2) Sistem Kode Desimal

Untuk tiap-tiap perkiraan buku besar akan diberi nomor kode yang dinyatakan dengan
angka-angka.
Setiap perkiraan dibagi menjadi 2 bagian yang dipisahkan oleh tanda titik yang
menunjukkan suatu klasifikasi primer sedangkan bagian yang keduanya adalah klasifikasi
sekunder.
Contoh:
Apabila suatu perkiraan oleh suatu perusahaan ditetapkan nomor kodenya ada 6 angka,
maka angka-angka itu akan dibagi menjadi 2 bagian:
a) Bagian pertama terdiri atas 4 angka yang menunjukkan perkiraan-perkiraan buku
besarnya. misalnya :
Perkiraan biaya iklan, nomor kodenya dinyatakan sebagai berikut:
5XXX.XX Kelompok beban
51XX.XX Golongan beban usaha
512X.XX Sub golongan beban penjualan
5121.XX Perkiraan beban gaji
b) Bagian kedua terdiri atas 2 angka:
XXXX.30 Bagian gudang
5121.30 Beban gaji bagian gudang
XXXX.40 Bagiankeuangan
5121.40 Beban gaji bagian keuangan
9. Kode Perkiraan Mnemonic
Kode perkiraan dengan mnemonic ialah perkiraan yang menggunakan huruf. huruf yang
dipakai adalah huruf awal yang disesuaikan dengan kelompok, golongan, serta jenis-jenis
yang bersangkutan.
10. Kode Perkiraan dengan Kombinasi Huruf dan Angka
Kode perkiraan dengan kombinasi huruf dan angka ialah pemberian kode perkiraan yang
dipadukan antara huruf dengan angka sesuai dengan prekiraan yang digunakan. dalam
meletakkan tempat huruf sebagai tanda perkiraan. Kemudian di belakang huruf diberikan
angka-angka untuk menunjukkan nomor perkiraan
Akun adalah tempat untuk mencatat transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Akun
terbagi dalam dua golongan besar, yaitu akun riil dan akun nominal.
1. Akun Riil
Akun riil adalah akun-akun yang terdapat dalam neraca. Akun riil terdiri dari :
a. Aktiva (Aset/Harta)
Aktiva adalah harta yang terdapat dan digunakan dalam kegiatan perusahaan. Aktiva
terdiri dari tiga jenis, yaitu :
* Aktiva Lancar
Aktiva lancar adalah harta perusahaan yang biasanya habis dipakai kurang dari satu

tahun. Akun dalam aktiva lancar diurutkan berdasarkan dari yang paling lancar (liquid).
Aktiva lancar terdiri dari : Kas, Piutang, Sediaan, dan lain - lain.
* Aktiva Tetap
Aktiva tetap adalah harta perusahaan yang biasanya habis dipakai lebih dari satu tahun.
Aktiva tetap terdiri dari : Peralatan, Mesin, Gedung, Tanah, dan lain - lain.
* Aktiva Lain - lain
Aktiva lain - lain adalah harta perusahaan yang tidak dapat digolongkan ke dalam aktiva
lancar dan aktiva tetap. Aktiva lain - lain terdiri dari : Mesin dalam proses perbaikan,
Gedung dalam proses pembangunan, dan lain - lain.
b. Hutang
Hutang adalah kewajiban perusahaan yang harus dilunasi pada waktu tertentu. Hutang
terdiri dari :
* Hutang Jangka Pendek
Hutang jangka pendek adalah kewajiban perusahaan yang harus dilunasi dalam jangka
waktu kurang dari satu tahun. Hutang jangka pendek terdiri dari : hutang dagang, hutang
bunga, hutang gaji, dan lain - lain.
* Hutang Jangka Panjang
Hutang jangka panjang adalah kewajiban perusahaan yang harus dilunasi dalam jangka
waktu lebih dari satu tahun. Hutang jangka panjang terdiri dari : hutang bank, hutang
obligasi, dan lain - lain.
c. Modal
Modal adalah hak pemilik atas harta perusahaan setelah dikurangi kewajiban. Modal
dapat juga diartikan sebagai uang, tanah, gedung, dan barang berharga lain yang
diserahkan pemilik kepada perusahaan.
2. Akun Nominal
Akun nominal adalah akun - akun yang terdapat dalam laporan rugi-laba. Akun nominal
terdiri dari :
a. Pendapatan
Pendapatan adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan dari kegiatan operasional
maupun non operasional. Pendapatan terdiri dari :
* Pendapatan dalam Usaha
Pendapatan dalam usaha adalah pendapatan yang diperoleh perusahaan melalui kegiatan
operasionalnya. Contohnya : pendapatan usaha.
* Pendapatan diluar Usaha
Pendapatan diluar usaha adalah pendapatan yang diperoleh perusahaan melalui kegiatan
non operasional. Contohnya : pendapatan sewa.

b. Beban / Biaya
Dalam akuntansi biaya, beban
dan biaya adalah dua jenis akun
yang berbeda. Namun dalam
kesempatan kali ini, aku tidak
akan membahasnya.
Beban terdiri dari :
* Beban dalam usaha
Beban dalam usaha adalah beban yang muncul karena kegiatan operasional perusahaan.
Contohnya : beban gaji, beban iklan, beban listrik, dan lain - lain.
* Beban diluar Usaha
Beban diluar usaha adalah beban yang muncul karena kegiatan non operasional.
Contohnya : beban bunga, beban administrasi bank, dan lain - lain.
Itulah beberapa hal yang dapat
kubagi kepada kalian semua, dan
aku minta maaf apabila dalam
penjelasan diatas terdapat
kekeliruan. Maklum, aku hanya
seorang pemula yang sedang
dalam tahap belajar.
Akun merupakan tempat
mencatat transaksi keuangan yang memengaruhi keseimbangan harta, utang,
dan modal. Akun dibedakan menjadi dua, yaitu akun riil dan akun nominal.
Akun riil merupakan jenis akun yang tercatat di neraca, seperti harta,
utang, dan modal. Akun nominal merupakan akun yang tercatat di laporan
laba/rugi, seperti pendapatan dan beban.
a. Akun harta
Harta atau aktiva merupakan sumber daya ekonomi yang dimiliki perusahaan
untuk melaksanakan kegiatan usaha sekarang dan akan datang. Harta dapat
dibedakan sebagai berikut:
1.
Harta lancar, adalah harta yang memiliki tingkat likuiditas tinggi
dan umur pemakaiannya kurang dari satu tahun. Misalnya kas, surat-surat
berharga, piutang usaha, wesel tagih, persediaan, perlengkapan, dan
beban dibayar di muka.
2.
Harta tetap, adalah harta yang berwujud dan memiliki umur ekonomis
lebih dari satu tahun. Misalnya tanah, peralatan, gedung, mesin, dan
alat transportasi.
3.
Harta tidak berwujud, adalah harta yang secara kasatmata tidak
bisa dilihat, tetapi memiliki nilai ekonomi. Misalnya, hak paten, hak
cipta, merek, franchise, dan goodwill.
4.
Investasi jangka panjang, adalah harta perusahaan yang berupa
surat-surat berharga. Misalnya saham dan deposito.

b. Akun utang
Utang atau kewajiban merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membiayai
kegiatan usaha perusahaan. Utang dapat dibedakan menjadi sebagai
berikut:
1.
Utang lancar, adalah kewajiban yang harus dibayar perusahaan dalam
jangka waktu kurang dari satu tahun. Misalnya wesel bayar, utang usaha,
beban masih harus dibayar, dan pendapatan diterima di muka.
2.
Utang jangka panjang, adalah kewajiban yang harus dibayar
perusahaan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Misalnya, utang
bank, hipotek, dan obligasi.
c. Akun modal
Modal merupakan kekayaan dari pemilik atas sebagian harta perusahaan.
Pencatatan modal pada akuntansi diikuti dengan nama pemilik modal.
d. Akun pendapatan
Pendapatan merupakan hasil yang diperoleh perusahaan atas kegiatan
usahanya. Pendapatan dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan
di luar usaha. Pendapatan usaha adalah pendapatan yang diperoleh
berkaitan dengan kegiatan usaha. Pendapatan di luar usaha adalah
pendapatan yang diperoleh atas kegiatan di luar usaha. Misalnya,
pendapatan bunga, sewa, dan komisi.
e. Akun beban
Beban merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan karena menjalankan
kegiatan usaha. Beban dibedakan menjadi beban usaha dan beban di luar
usaha. Beban usaha adalah biaya yang dikeluarkan akibat menyelenggarakan
kegiatan usaha. Biaya di luar usaha adalah biaya yang dikeluarkan
perusahaan karena melakukan kegiatan di luar usaha. Misalnya beban bunga
dan sewa.
POS-POS DALAM NERACA
Aktiva (Asset)
1.

Aktiva lancar (Carrent asset)

Aktiva lancar kadang2 disebut juga sebagai harta lancar.Yang termasuk dalam kelompok
aktiva lancar adalah kas/bank,aktiva yang diharapkan menjadi uang tunai atau dipakai
habis dalam setahun atau satu siklus kegiatan usaha.Urutan aktiva lancar adalah
berdasarkan jangka waktuyang diperlukan untuk diubahmenjadi uang tunai.Pos2 dalam
aktiva lancar antara lain :
a.

Kas/bank (cash/bank)

Kas terdiri dari saldo kas dari perusahaan dan saldo rekening giro dibank.Cek mundut
tidak boleh dimasukkan kedalam kas.pengertian kas disini adalah alat pembayaran yang
siap dipakai pada saat tersebut.

b.

Surat berharga (marketable secutities)

Pengertian disini adalah yang merupakan investasi sementara.Surat berharga disini adalah
untuk memanfaatkan kelebihan likuiditas,bukan investasi selamanya.
c.

Deposito (time deposito)

Deposito merupakan simpanan yang mempunyai jangka waktu tertentu,misalnya 1 bulan.


d.

Piutang usaha (Accout receivable)

Piutang usaha timbul dari penjualan secara kredit.Piutang usaha disini adalah piutang
yang diperkirakan akan tertagih dalam kurun waktu sampai dengan satu tahun terhitung
dari tanggal neraca.Selain piutang usaha,kadang2 terdapat piutang wesel (notes
receivable)
e.

Persediaan (Inventory)

Pos persediaan berisi persediaan barang dagang (untuk perusahaan adalah pos yang
cukup banyak menggunakan alternative metode peilaian.
Beberapa metode yang dikenal antara lain adalah FIFO(first in first out),LIFO (last in
fidrst out)dan rata2 (average).untuk perusahaan tertentu dapat menggunakan metode
harga terendah antara harga pasar dan harga perolehan.
f.

Biaya dibayar dimuka (prepaid expanse)

Biaya dibayar dimuka adalah biaya yang sudah dibayar,tetapi belum dipakai,jadi
manfaatnya belum di nikmati.Biaya dimuka diharapkan akan dipakai dalam satu siklus
operasi yang aka datang.Pos ini umumnya terdiri dari asuransi,sewa,alat tulis/kantor
g.

Uang muka pajak (prepaid)

Uang muka pajak timbul apabila kita membayar pajak dimuka,baik untuk pajak
pertambahan nilai maupun pajak penghasilan.
h.

Pendapatan masih harus diterima (Accrued income receivable)

Pendapatan masih harus diterima timbul apabila disaat kita seharusnya mengakui adanya
pendapatan,tapi pada saat itu ternyata belum kita terima uangnya.contohnya pendapatan
bunga.deposito diakhir tahun sudah menjadi hak kita tetapi belum dibayarkan oleh
perusahaan.
2.

Aktiva tidak lancer (non carrent asset)

a.

Penyertaan/investasi (invesment)

Pos ini berisi asset perusahaan yang ditanamkan dalam perusahaan lain atau dalam
bentuk surat utang.Yang termasuk dalam penyertaan antara lain :

Saham pada perusahaan afiliasi

Obligasi (yang diterbitkan pihak lain)

Tanah untuk expansi/spekulasi

Holding company akan banyak bermain dalam penyertaan.


b.

Aktiva tetap (fixed asset)

Yang termasuk golongan aktiva tetap adalah aktiva yang memenuhi kriteria :

Berwujud dan siap pakai,baik dibuat sendiri/dibeli pihak lain

Digunakan dalam operasi

Tidak dijual dalam kegiatan normal perusahaan

Masa manfaat lebih dari 1 tahun/ 1 siklus kegiatan usaha

Nilai relatif tinggi

Yang termasuk dalam aktiva tetap adalah

Tanah

Bangunan

Peralatan

Mesin

Setiap aktiva tetap disusut (dialokasikan sebagai biaya)sesuai dengan umur


ekonominya,kecuali untuk tanah.Apabila suatu saat aktiva tetap diperbaiki dengan dana
yang cukup besar serta dapat memperpanjang umurnya,maka jumlah biaya perbaikan
akan ditambah pada nilai aktiva tetap,sebagai akibatnya penyusutan akan mungkin
mengalami perhitungan baru.Aktiva tetap dihapus apabila sudah tidak dipakai lagi.
c.

Aktiva tidak berwujud (intangible asset)

Criteria aktiva tak berwujud :

Tidak mempunyai wujud


Memcerminkan hak istimewah/kemampuan menghasilkan keuntungan dimasa

depan yang aka datang


Yang termasuk aktiva tak berwujud :

Hak paten (patent)

Hak cipta (copyright)

Goodwill

d.

Aktiva lain2

Contoh :

Piutag lebih dari satu tahun

Pekerjaan dalam penyelesaian

Beban yang ditangguhkan (biaya emisi efek)

Pos aktiva lain2 biasanya bukan merupaka pos yang abadi,dibandingkan dengan pos
yang lain,dalam pengertian bahwa suatu saat akan dipindah ke pos yang lain.Pekerjaan
dalam penyelesaian,misalnya,akan dipindah ke aktiva tetap apabila gedung atau pabrik
yang dibangun sudah siap pakai.
Utang (Liabilities)
Pencatatan pada pos utang berbasis pada nilai nominal.sebagai contoh,kalau kita
menerbitkan obligasi dengan nilai nominal Rp 100 juta dan dijual dengan harga Rp 105
juta,maka pada sisi utang dicatat utang obligasi sebesar Rp 100 juta dan premium Rp 5
juta.Bandingkan dengan cara pencatatan pada sisi aktiva.
1.

Utang Lancar (Current Liabilities)

Utang lancar adalah utang yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 tahun.Termasuk dalam
pos utang lancer antara lain :
a.

Utang usaha (account payable)

Utang usaha (dagang) timbul karena perusahaan membeli secara kredit dari
supplier.utang ini bebas bunga.
b.

Biaya masih harus dibayar (accrued expanse,accrued liabily)

Biaya masih harus dibayar timbul apabila kita sudah membebankan biaya pada labarugi.tetapi kita belum mengeluarkan uang untuk membayarnya.contohnya,utang gaji dan
utang bunga.
c.

Pendapatan diterima dimuka (unerned revenue)

Pendapatan diterima dimuka terjadi apabila ada pembeli menyerahkan uang kepada
perusahaan,tetapi perusahaan belum mengyerahkan barang/jasa.Diwaktu yang akan
datang perusahaan wajib menyerahkan barang/jasa.
d.

Utang pajak (tax payable)

Utag pajak timbul pada waktu ada kewajiban pajak dan akan berkurang pada waktu
dibayar.
e.

Utang cerukan (overdraft)

Cerukan adalah fasilitas pinjaman dari bank dari bank yang bersifat jangka pendekdan
darurat.
f.

Utang bank (bank loan)

Utang bank disini adalah utang bank yang sifatnya jangka pendek,misalnya kredit modal
kerja.
2.

Utang jangka panjang

Pos utang japan adalah pos yang berisi utang yang akan jatuh tempodalam waktu lebih
dari 1 tahun.beberapa contoh utang japan akan di bahas dibawah ini.
a.

Utang obligasi (bonds payable)

Utang obligasi diproleh dengan menerbitkan obligasi di pasar modal.Obligasi mempunyai


taggal jatuh tempo tertentu.
b.

Utang sewa guna usaha (lease obligation)

Utang sewa guna usaha timbul bersamaan pada saat kita mendapatkan aktiva sewa guna
usaha.
c.

Utang bank

Semua jenis utag bank japan akan masuk kategori ini,misalnya kredit investasi.
3.

Utang lain2

Utang lain2 adalah utang yang tidak dapat dikelompokan kedalam utang jangka
pendek,maupun utang japan.contohnya utang subordinasi.Utang subordinasi.Utang
tersebut biasanya jatuh tempoya tidak jelas,misalnya dilunasi setelah perusahaan
mempunyai cukup likuiditas.
Modal (Equity)
1.

Modal disetor (paid in capital)

Adalah modal yang benar2 sudah disetor oleh pemiliknya dan diterbitkan sahamnya.
2.

Agio saham (excess over par)

Selisih harga jual saham

3.

Saldo laba (retained earning)

Saldo laba adalah laba bersih yang belum dibagikan perusahaan kepada pemiliknya
(investor).jumlah saldo laba akan terus di akumulasi sampai tahun terakhir.Kadang2
perusahaan juga menampilkan sub-item laba tahun ini untuk menunjukan jumlah laba
tahun yang belum dibagi.
4.

Cadangan (appropriation,reserve)

Cadangan diambil dari saldo laba.cadangan berfungsi untuk menahan sebagian laba agar
tetap berada diperusahaan.pada dasarnya cadangan adalah saldo laba yang sudah
disepakati untuk tujuan tertentu.

Laporan Posisi Keuangan


Seperti terlihat pada contoh di atas, Laporan Posisi Keungan yang dahulu pernah disebut
Neraca terdiri dari 3 kelompok akun. Kelompok pertama adalah ASET (dahulu
disebut aktiva). Kelompok kedua adalah LIABILITAS (dahulu disebut kewajiban).
Dan kelompok ketiga adalah EKUITAS.
A. Kelompok ASET, terdiri dari 2 sub-kelompok, yakni:
1. ASET LANCAR Suatu Aset diklasifikasikan sebagai Aset lancar, jika Aset tersebut
memenuhi salah satu dari kriteria berikut ini: (a) Berupa kas atau setara kas yang
penggunaannya tidak dibatasi; (b) Diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual
atau digunakan dalam jangka waktu siklus operasi normal perusahaan; dan (c) Dimiliki
untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek dan diharapkan akan direalisasi
dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan dari tanggal Laporan Posisi Keuangan. Subkelompok Aset Lancar terdiri dari bebarapa akun, yaitu:
a. Kas dan Setara Kas Kas merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas
dipergunakan untuk membiayai kegiatan Perusahaan. Sedangkan Setara Kas adalah
investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat
dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai. Instrumen
yang dapat diklasifikasikan sebagai setara kas meliputi: (a) Deposito berjangka yang akan
jatuh tempo dalam waktu 3 bulan atau kurang dari tanggal penempatannya serta tidak
dijaminkan; (b) Instrumen pasar uang yang diperoleh dan akan dicairkan dalam jangka
waktu tidak lebih dari 3 (tiga) bulan; Kas dan setara kas yang telah ditentukan
penggunaanya atau yang tidak dapat digunakan secara bebas tidak diklasifikasi dalam kas
dan setara kas.
b. Investasi Jangka Pendek Akun ini merupakan bentuk investasi yang dimaksudkan
untuk pemanfaatan dana perusahaan dalam jangka pendek. Investasi jangka pendek
antara lain adalah deposito dan efek yang jatuh tempo atau pemilikannya dimaksudkan

tidak lebih dari 12 (dua belas) bulan. Investasi Jangka Pendek dalam efek yang nilai
wajarnya tersedia dapat berupa efek hutang (debt securities) dan efek ekuitas (equity
securities) yang dapat digolongkan dalam 3 (tiga) kategori yaitu:

Diperdagangkan (trading) -Yang termasuk dalam kategori ini adalah efek yang
dibeli dan dimiliki untuk menghasilkan keuntungan dari perbedaan harga jangka
pendek. Efek untuk Diperdagangkan disajikan di Laporan Posisi Keuangan
sebesar nilai wajar, dan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui
dalam Laporan Laba Rugi.
Dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity) Kategori ini merupakan Aset
keuangan dengan kepastian pembayaran dan kepastian tanggal jatuh tempo,
dimana perusahaan bermaksud dan mampu memilikinya hingga jatuh tempo. Efek
yang dimiliki hingga jatuh tempo disajikan di Laporan Posisi Keuangan sebesar
biaya perolehan setelah diperhitungkan amortisasi premi atau diskonto.
Perusahaan harus secara konsisten menggunakan metode amortisasi yang
menghasilkan penyajian wajar dalam laporan keuangan.
Tersedia untuk dijual (available for sale) Efek yang termasuk dalam kategori
ini adalah efek yang tidak memenuhi kriteria Diperdagangkan atau
Dimiliki hingga jatuh tempo. Efek ini disajikan sebesar nilai wajarnya.
Sedangkan keuntungan/kerugian yang belum direalisasi diakui sebagai komponen
ekuitas, sampai Efek tersebut dijual atau dilepas, dan pada saat tersebut
keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui dalam Laporan Laba
Rugi.

c. Wesel Tagih Akun ini merupakan piutang usaha yang didukung janji tertulis. Wesel
tagih disajikan terpisah antara pihak ketiga dan pihak yang mempunyai hubungan
istimewa apabila wesel tagih tersebut berkaitan dengan kegiatan normal perusahaan.
Wesel Tagih disajikan sebesar jumlah yang dapat direalisasi, setelah memperhitungkan
penyisihan porsi yang diperkirakan tidak dapat ditagih.
d. Piutang Usaha Akun ini merupakan piutang yang berasal dari kegiatan normal
perusahaan. Piutang usaha disajikan terpisah antara pihak ketiga dan pihak yang
mempunyai hubungan istimewa. Piutang ini disajikan sebesar jumlah yang dapat
direalisasikan, setelah memperhitungkan penyisihan porsi yang diperkirakan tidak dapat
ditagih.
e. Piutang Lain-lain Akun ini tiada lain dari tagihan perusahaan pada pihak ketiga
yang menurut sifat dan jenisnya tidak dapat dikelompokkan dalam akun-akun pada
piutang jenis c dan d di atas. Piutang Lain-lain disajikan sebesar jumlah yang dapat
direalisasi, setelah dikurangi penyisihan porsi yang diperkirakan tidak dapat ditagih.
f. Persediaan Persediaan adalah Aset perusahaan yang: tersedia untuk dijual dalam
kegiatan usaha normal; dalam proses produksi; atau dalam bentuk bahan atau
perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa;
atau dalam perjalanan. Persediaan disajikan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi
bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost or net realizable value).
g. Pajak Dibayar Dimuka Akun ini bisa jadi berupa: (1) kelebihan pembayaran pajak

(misalnya PPN masukan atau lebih bayar) yang akan ditagih kembali atau
dikompensasikan terhadap liabilitas pajak masa berikutnya; atau (2) kelebihan jumlah
PPh yang telah dibayar pada periode berjalan dan periode sebelumnya dari jumlah pajak
yang terhutang untuk periode-periode tersebut (misal: PPh Pasal 25). Aset Pajak
Kini harus dikompensasikan (offset) dengan Liabilitas Pajak Kini dan nilai
bersihnya harus disajikan pada Laporan Posisi Keuangan.
h. Biaya Dibayar Dimuka Akun ini merupakan biaya yang telah dibayar namun
pembebanannya baru akan dilakukan pada periode yang akan datang, pada saat manfaat
diterima, misal: premi asuransi dibayar di muka dan sewa dibayar di muka. Biaya dibayar
dimuka disajikan sebesar nilai yang belum terealisasi.
i. Aset Lancar Lain-lain Akun ini mencakup Aset lancar yang tidak dapat
dikelompokkan ke dalam point a hingga h di atas disajikan sebagai aset lancar lainlain, termasuk pembayaran di muka untuk memperoleh barang/jasa yang akan
digunakan dalam satu tahun buku. Aset lancar lain-lain disajikan sebesar nilai tercatat.
2. ASET TIDAK LANCAR Masuk dalam sub-kelompok ini adalah semua Aset yang
tidak dapat diklasifikasikan sebagai Aset lancar. Sub-kelompok aset tidak lancar terdiri
dari:
a. Piutang Hubungan Istimewa Akun ini merupakan piutang yang timbul sebagai
akibat dari transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, selain untuk
akun yang telah ditentukan penyajiannya pada Kas dan Setara Kas, Investasi Jangka
Pendek dan Piutang Usaha. Piutang Hubungan Istimewa disajikan sebesar jumlah yang
dapat direalisasi.
b. Aset Pajak Tangguhan Akun ini merupakan jumlah PPh yang diperkirakan akan
terpulihkan pada periode mendatang. Aset pajak tangguhan bisa timbul karena 2
penyebab berikut. Penyebab pertama adalah adanya perbedaan temporer yang boleh
dikurangkan. Sedangkan penyebab kedua adalah berupa sisa kompensasi kerugian
konsekuensi pajak dimana dari saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui
sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa
yang akan datang memadai untuk dikompensasi. Aset pajak tangguhan disajikan sebesar
jumlah yang dapat dipulihkan kembali. Aset Pajak Tangguhan harus dikompensasi
(offset) dengan Liabilitas Pajak Tangguhan, dan nilai bersihnya disajikan pada
Laporan Posisi Keuangan.
c. Investasi pada Perusahaan Asosiasi Akun ini merupakan investasi pada
perusahaan asosiasi yang dimaksudkan untuk dimiliki oleh perusahaan dalam jangka
waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan. Investasi pada perusahaan asosiasi (=perusahaan
memiliki 20% sampai dengan 50% bagian ekuitas perusahaan investee), harus disajikan
menggunakan metode ekuitas sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk
bagian pemilikan perusahaan atas perubahan nilai buku perusahaan asosiasi.
d. Investasi Jangka Panjang Lain Akun ini merupakan investasi yang dimaksudkan
untuk dimiliki oleh perusahaan dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan.
Investasi ini dapat berbentuk investasi dalam efek hutang dan efek ekuitas, investasi
dalam properti dan investasi lainnya.
e. Aset Tetap Aset tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap
pakai, baik melalui pembelian maupun dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam

kegiatan usaha perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan
normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap dapat
berupa:

Pemilikan Langsung Akun ini merupakan aset tetap yang siap pakai,
transaksinya telah selesai, dan menjadi hak perusahaan secara hokum, dicatat
sebesar biaya perolehan.
Aset Sewa Guna Usaha Akun ini merupakan Aset tetap yang diperoleh melalui
transaksi sewa guna usaha yang memenuhi kriteria capital lease. Aset sewa
guna usaha dicatat sebesar nilai tunai (present value) dari seluruh pembayaran
sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar oleh
penyewa guna usaha pada akhir masa sewa.
Aset dalam Penyelesaian Akun ini merupakan Aset yang masih dalam proses
pembangunan dan belum siap untuk digunakan, serta dimaksudkan untuk
dipergunakan oleh perusahaan dalam kegiatan usahanya. Aset ini dicatat sebesar
biaya yang telah dikeluarkan. Dalam hal proses pembangunan Aset tersebut
terhenti dan tidak mungkin dilanjutkan, maka harus dikeluarkan dari komponen
Aset tetap.

Catatan: Aset tetap disajikan sebesar biaya perolehannya dikurangi dengan akumulasi
penyusutannya. Tanah pada umumnya tidak disusutkan, KECUALI: kondisi kualitas
tanah tidak lagi digunakan dalam operasi utama perusahaan ATAU prediksi manajemen
atau kepastian bahwa perpanjangan atau pembaharuan hak kemungkinan besar atau pasti
tidak diperoleh. Biaya perolehan Aset tetap harus memperhitungkan hal-hal sebagai
berikut (jika ada): biaya pinjaman yang secara langsung dapat diatribusikan dengan
perolehan atau konstruksi Aset tetap yang memenuhi syarat untuk dikapitalisasi,
penurunan dan pemulihan kembali nilai aset tetap, serta penilaian kembali (revaluasi),
sekalilagi BILA ADA.
f. Aset Tidak Berwujud Akun ini merupakan Aset non-moneter yang dapat
diidentifikasi dan tidak memiliki wujud fisik, serta dimiliki untuk: digunakan dalam
menghasilkan dan/atau menyerahkan barang/jasa, untuk disewakan kepada pihak lainnya,
untuk tujuan administratif. Akun ini antara lain terdiri dari hak paten, merek dagang,
goodwill, dan biaya pengembangan. Aset Tidak Berwujud disajikan sebesar nilai tercatat,
yaitu biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi
penurunan nilai Aset tidak berwujud setelah revaluasi.
g. Aset Lain-lain Akun-akun yang tidak dapat digolongkan dalam kelompok Aset
tetap, Aset lancar, investas maupun Aset tidak berwujud, disajikan dalam kelompok
Aset Lain-lain. Akun ini antara lain mencakup: aset tetap yang tidak digunakan lagi,
aset dari segmen usaha yang telah diputuskan oleh manajemen untuk dihentikan atau
akan dijual, atau beban tangguhan (misal: biaya yang timbul untuk pengurusan legal
tanah dan biaya perluasan usaha). Aset lain-lain disajikan sebesar nilai tercatat, yaitu
biaya perolehan setelah dikurangi dengan amortisasi dan penurunan nilai (jika ada).

B. Kelompok LIABILITAS, terdiri dari 2 sub-kelompok, yaitu:


1. LIABILITAS JANGKA PENDEK Suatu liabilitas diklasifikasikan sebagai
liabilitas jangka pendek jika diperkirakan akan diselesaikan (dilunasi) dalam jangka
waktu 12 bulan dari tanggal Laporan Posisi Keuangan. Akun-akun yang masuk ke dalam
sub-kelompok LIABILITAS JANGKA PENDEK antara lain:
a. Pinjaman Jangka Pendek Akun ini merupakan liabilitas perusahaan kepada bank
atau lembaga keuangan lainnya. Bunga yang telah jatuh tempo disajikan sebagai Hutang
Bunga.
b. Wesel Bayar Akun ini merupakan hutang usaha pada pihak ketiga yang didukung
janji tertulis untuk membayar dalam jangka waktu kurang dari 12 bulan dari tanggal
Laporan Posisi Keuangan atau satu siklus operasi normal perusahaan (mana yang lebih
lama).
c. Hutang Usaha Akun ini merupakan liabilitas yang timbul dalam rangka kegiatan
normal operasi Perusahaan, baik liabilitas kepada pihak ketiga maupun pihak yang
memiliki hubungan istimewa.
d. Hutang Pajak Akun Hutang Pajak dapat berupa: liabilitas pajak perusahaan dan
pajak lainnya yang belum dibayar, liabilitas pajak kini (jumlah Pph terutang atas
penghasilan kena pajak pada periode berjalan). Liabilitas Pajak Kini harus
dikompensasi (offset) dengan Aset Pajak Kini dan nilai bersihnya disajikan pada
Laporan Posisi Keuangan.
e. Beban Masih Harus Dibayar Akun ini merupakan beban yang telah menjadi
liabilitas perusahaan namun belum jatuh tempo.
f. Pendapatan Diterima Dimuka Akun ini merupakan penerimaan pembayaran dari
pelanggan yang belum dapat diakui sebagai pendapatan karena penyerahan jasa belum
diselesaikan.
g. Bagian Liabilitas Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun
Akun ini merupakan bagian liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam
waktu 12 (dua belas) bulan dari tanggal Laporan Posisi Keuangan. Akun ini disajikan
dalam Laporan Posisi Keuangan dengan cara merinci jenis liabilitas jangka panjang yang
akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun (misal: Pinjaman Jangka Panjang, Hutang Sewa
Guna Usaha, Hutang Obligasi).
h. Liabilitas jangka pendek Lain-Lain Akun ini merupakan liabilitas jangka pendek
yang tidak dapat diklasifikasikan dalam akun-akun liabilitas jangka pendek di atas.
2. LIABILITAS JANGKA PANJANG Semua liabilitas lainnya yang tidak dapat
diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek merupakan LIABILITAS JANGKA
PANJANG. Masuk ke dalam sub-kelompok ini adalah akun:
a. Hutang Hubungan Istimewa Akun ini merupakan hutang yang timbul dari
transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, selain untuk akun hutang
usaha yang telah ditentukan penyajiannya.
b. Liabilitas Pajak Tangguhan Akun ini merupakan jumlah PPh terutang untuk
periode mendatang sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena pajak. Liabilitas
Pajak Tangguhan harus dikompensasi (offset) dengan Aset Pajak Tangguhan dan

nilai bersihnya disajikan pada Laporan Posisi Keuangan.


c. Pinjaman Jangka Panjang Akun ini merupakan liabilitas perusahaan kepada pihak
bank atau lembaga keuangan lainnya yang jatuh tempo dalam jangka waktu lebih dari
satu tahun.
d. Hutang Sewa Guna Usaha Akun ini merupakan liabilitas perusahaan kepada
perusahaan sewa guna usaha (leasing company) sehubungan dengan perolehan aset
perusahaan. Hutang Sewa Guna Usaha disajikan sebesar nilai tunai dari seluruh
pembayaran sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) dikurangi angsuran pokok.
e. Keuntungan Tangguhan Aset Dijual dan Disewa Guna Usaha Kembali Jika
perusahaan melakukan penjualan dan penyewagunausahaan kembali (istilahnya sales
and lease-back), maka transaksi tersebut harus diperlakukan sebagai dua transaksi yang
terpisah, yaitu: (1) transaksi penjualan; dan (2) transaksi sewa guna usaha. Selisih antara
harga jual dan nilai buku aset yang dijual harus diakui dan dicatat sebagai keuntungan
atau kerugian yang ditangguhkan. Keuntungan atau kerugian yang ditangguhkan ini harus
diamortisasi.
f. Hutang Obligasi Akun ini merupakan liabilitas perusahaan kepada pemegang
obligasi sehubungan dengan penerbitan obligasi perusahaan. Hutang obligasi disajikan
sebesar nilai nominal setelah memperhitungkan amortisasi premium atau diskonto.
g. Liabilitas jangka panjang Lainnya Akun ini mencakup liabilitas jangka panjang
yang tidak dapat dikelompokkan dalam butir a sampai dengan f di atas. Liabilitas jangka
panjang Lainnya di dalam Laporan Posisi Keuangan disesuaikan dengan urutan jatuh
temponya.
h. Hutang Subordinasi Akun ini merupakan pinjaman yang diperoleh berdasarkan
suatu perjanjian subordinasi, dengan ketentuan pinjaman tersebut baru dapat dibayar
kembali apabila perusahaan telah melunasi seluruh liabilitasnya atau liabilitas tertentu.

C. Kelompok EKUITAS, umumnya terdiri akun-akun sebagai berikut:


1. Modal Saham Pada akun ini disajikan nilai nominal untuk setiap jenis saham.
Disamping itu, pada akun ini disajikan:
a. Modal Dasar, yakni jumlah saham untuk setiap jenis saham sesuai dengan anggaran
dasar perusahaan.
b. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh, yakni jumlah dari bagian dari modal dasar
yang telah ditempatkan dan disetor penuh untuk tiap jenis saham.
2. Tambahan Modal Disetor Bersih Tambahan Modal Disetor disajikan pada
Laporan Posisi Keuangan dengan menjumlahkan akun-akun berikut ini:
a. Agio Saham Akun ini merupakan kelebihan setoran pemegang saham di atas nilai
nominal
b. Biaya Emisi Efek Ekuitas Akun ini merupakan biaya yang berkaitan dengan
penerbitan efek ekuitas perusahaan (mencakup fee dan komisi yang dibayarkan kepada
penjamin emisi, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, serta biaya pencetakan

dokumen pernyataan pendaftaran, biaya pencatatan efek ekuitas di bursa efek, dan biaya
promosi).
c. Selisih Modal dari Perolehan Kembali Saham Akun ini merupakan selisih antara
jumlah yang dibayarkan pada saat perolehan kembali saham dengan (1) jumlah yang
diterima pada saat pengeluaran saham jika menggunakan cost method; atau (2) nilai
nominal jika menggunakan par value method
d. Selisih Kurs atas Modal yang Disetor Akun ini merupakan selisih kurs mata uang
asing yang timbul sehubungan dengan transaksi modal.
e. Modal Sumbangan Akun ini merupakan modal yang berasal dari sumbangan yang
diperoleh perusahaan dari pemerintah, pemegang saham dan atau pihak lain;
f. Modal Disetor Lainnya Akun ini antara lain terdiri dari: (1) setoran modal yang
belum dapat dibukukan sebagai modal disetor penuh karena masih menungggu
pengesahan peningkatan modal dasar dari instansi yang berwenang; (2) nilai waran pisah
(detachable warrants) yang belum dan tidak dilaksanakan; dan (3) selisih kurs atas
penjabaran laporan keuangan
3. Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi Akun ini merupakan
perbedaan antara nilai investasi perusahaan pada perusahaan asosiasi sebagai akibat
adanya perubahan ekuitas perusahaan asosiasi yang bukan berasal dari transaksi antara
perusahaan dengan perusahaan asosiasi tersebut.
4. Keuntungan atau Kerugian yang belum Direalisasi dari Efek yang Tersedia untuk
Dijual Akun ini merupakan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari efek
ekuitas dan efek hutang yang tersedia untuk dijual.
5. Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap Akun ini merupakan tambahan nilai Aset
tetap sebagai hasil penilaian kembali sesuai ketentuan Pemerintah, setelah
memperhitungkan pajak yang terkait. Akun ini disajikan apabila perusahaan memilih
untuk membukukan hasil penilaian kembali Aset tetap.
6. Waran Akun ini merupakan nilai efek yang diterbitkan perusahaan yang memberi
hak kepada pemegangnya untuk memesan saham perusahaan pada harga dan periode
waktu tertentu.
7. Opsi Saham Akun ini merupakan nilai efek yang menjadi basis kompensasi
pemerian saham kepada karyawan perusahaan.
8. Saldo Laba Akun ini merupakan akumulasi hasil usaha periodik setelah
memperhitungkan pembagian dividen dan koreksi laba rugi periode lalu. Dalam hal
dilakukan kuasi reorganisasi, jumlah saldo laba negatif (defisit) yang dieliminasi harus
disajikan selama tiga tahun berturut-turut sejak tahun kuasi reorganisasi dilakukan.
9. Modal Saham yang Diperoleh Kembali Akun ini merupakan nilai saham
perusahaan yang diperoleh kembali dan disajikan sebagai berikut: (1) Pengurang ekuitas
jika menggunakan cost method. (2) Pengurang modal saham jika menggunakan par value
method.

A. Tahap Pencatatan
1. Pembuatan atau penerimaan bukti transaksi
2. Pencatatan dalam jurnal (buku harian)
3. Pemindahbukuan ke buku besar
B. Tahap Pengihtisaran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Pembuatan neraca saldo (trial balance)


Jurnal penyesuaian
Neraca saldo disesuaikan
Perhitungan rugi laba dan neraca
Penyusunan laporan keuangan
Jurnal penutup
Pembuatan neraca saldo penutup
Jurnal pembalik.

Pengertian Siklus Akuntansi


Sedangkan menurut Michell Suharli (2006:49) dalam bukunya Akuntansi untuk bisnis
jasa dan dagang, yang mengemukakan tentang tahap siklus akuntansi adalah :
A. Tahap pencatatan
1. Jurnal
2. Buku besar
3. Neraca saldo
B. Tahap pengikhtisaran
1. Jurnal penyesuaian
2. Jurnal pembalik
3. Neraca lajur
C. Tahap pelaporan
1. Laporan keuangan
2. Jurnal penutup
3. Neraca saldo setelah penutupan.
Read more: Pengertian Siklus Akuntansi | Ilmu Akuntansi

También podría gustarte