Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
BERAPAPUN
ADMINISTRASI
Serikat Pekerja
ADMINISTRASI
Serikat Pekerja
Jakarta, 2006
Penggambaran-penggambaran yang terdapat dalam publikasi-publikasi ILO, yang sesuai dengan praktik-praktik Persatuan
Bangsa-Bangsa, dan presentasi materi yang berada didalamnya tidak mewakili pengekspresian opini apapun dari sisi
International Labour Office mengenai status hukum negara apa pun, wilayah atau teritori atau otoritasnya, atau mengenai
delimitasi batas-batas negara tersebut.
Tanggung jawab atas opini-opini yang diekspresikan dalam artikel, studi dan kontribusi lain yang ditandatangani
merupakan tanggung jawab pengarang seorang, dan publikasi tidak mengandung suatu dukungan dari International
Labour Office atas opini-opini yang terdapat didalamnya.
Referensi nama perusahaan dan produk-produk komersil dan proses-proses tidak merupakan dukungan dari International
Labour Office, dan kegagalan untuk menyebutkan suatu perusahaan, produk komersil atau proses tertentu bukan
merupakan tanda ketidaksetujuan.
Publikasi ILO dapat diperoleh melalui penjual buku besar atau kantor ILO lokal di berbagai negara, atau langsung dari
ILO Publications, International Labour Office, CH-1211 Geneva 22, Switzerland. Katalog atau daftar publikasi baru akan
dikirimkan secara cuma-cuma dari alamat diatas.
Dicetak di Jakarta
ii
Pengantar
Sebagai bagian dari Respons Tsunami ILO pada 2005, dukungan diberikan kepada serikatserikat pekerja/buruh di Aceh dan Nias untuk membantu mereka menjalankan kembali
layanan keanggotaan. Hal ini pun menjadi bagian dari tantangan untuk membangun
kapasitas serikat pekerja/buruh agar memungkinkan mereka mengadaptasi strategi-strategi
untuk menanggulangi tantangan-tantangan pasca tsunami di Aceh dan Nias.
Pada 2006, dengan dukungan dari Kongres Serikat Pekerja/Buruh Inggris, kegiatan
pembangunan kapasitas dilaksanakan di bawah Proyek Rehabilitasi Serikat Pekerja/Buruh
melalui Pendidikan dan Pelatihan. Proyek ini bertujuan memperkokoh organisasi serikat
pekerja/buruh di Aceh dan Nias, serta membangun mereka mengidentifikasi pendekatanpendekatan baru atas pembentukan serikat pekerja/buruh, yang termasuk:
Serikat pekerja/buruh meningkatkan organisasi dan layanan terhadap para anggota;
Serikat pekerja/buruh mengadaptasi keterampilan mereka agar dapat beroperasi di
lingkungan yang berubah, khususnya dalam mengorganisir pekerja;
Serikat pekerja/buruh memberikan penjelasan kepada masyarakat umum mengapa
serikat pekerja/buruh diperlukan dan memainkan peranan;
Serikat pekerja/buruh membangun dialog yang efektif dengan pengusaha, dan
mencapai kesepakatan mengenai kondisi kerja; dan
Serikat pekerja/buruh mewakili kepentingan-kepentingan pekerja dalam pengembangan
program dan kebijakan untuk bidang-bidang utama, seperti jaminan sosial, penegakan
hukum ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja, hak-hak pekerja serta strategi
pembangunan ekonomi.
Manual ini bertujuan memperkuat peranan serikat pekerja/buruh dalammemberikan: (1)
layanan terhadap anggota mereka, dan (2) dukungan terhadap masyarakat Aceh dan Nias.
Serikat pekerja/buruh di Indonesia pun dapat mengambil manfaat dari Manual ini sebagai
bahan acuan, sejalan dengan kegiatan pendidikan dan pelatihan serikat.
Alan Boulton
Direktur, ILO Jakarta
Desember 2006
iii
iv
Pendahuluan
Manual ini disusun sejalan dengan pelaksanaan Proyek ILO/Kongres Serikat Pekerja/Buruh
Inggris mengenai Rehabilitasi Serikat Pekerja/Buruh melalui Pendidikan dan Pelatihan,
2006. Manual ini telah diujicobakan selama enam bulan dengan serikat-serikat pekerja/
buruh di Aceh dan Nias. Rasa terima kasih mendalam diberikan kepada para peserta
lokakayar serikat pekerja/buruh, para pelatih dan pemuka di Aceh dan Kepulauan Nias
untuk masukan-masukan yang diberikan.
Manual ini disasarkan terutama bagi pendidik/pelatih dan pemimpin serikat pekerja/buruh.
Saran, strategi dan pendekatan yang dipaparkan dalam manual ini disusun berdasarkan
adaptasi dari pengalaman-pengalaman banyak orang yang disadur dari beragam literatur.
Manual tidak harus diikuti seperti apa adanya; ataupun menjawab seluruh pertanyaan yang
muncul atau juga mengantisipasi kondisi yang mungkin muncul dalam pelaksanaan
manajemen serikat pekerja/buruh sebagai sebuah organisasi.
vi
Bagaimana
Menggunakan
Manual ini
Manual ini terbagi dalam sembilan modul. Masing-masing modul diawali dengan Tujuan/
Hasil Pembelajaran modul tersebut. Ini diikuti dengan Sesi Perencanaan yang detil untuk
diterapkan pendidikan/pelatih serikat sebagai panduan dalam memfasilitasi serangkaian
lokakarya mengenai beragam aspek dari administrasi serikat pekerja/buruh. Catatan
Panduan memberikan serikat/pelatih latar belakang literatur sederhana yang terkait dengan
tema lokakarya. Bacaan dan persiapan lebih lanjut merupakan hal-hal yang senantiasa
penting sebelum penyelengaraan sebuah lokakarya. Daftar refensi diberikan di akhir modul
untuk memberikan panduan kepada pendidik/pelatih. Lampiran memiliki kaitan dengan
kegiatan lokakarya yang dirancana untuk membantu peserta lokakarya menerapkan
informasi dan pengetahuan yang mereka dapatkan selama lokakarya.
vii
viii
Daftar Isi
Kata Pengantar
Pendahuluan
Bagaimana Menggunakan Manual ini
iii
v
vii
Modul 1
Modul 2
9
20
21
22
Modul 3
23
30
31
Modul 4
33
ix
1
7
49
51
52
53
Modul 5
55
65
66
67
68
69
70
73
Modul 6
Penulisan Proposal
75
Modul 7
85
Modul 8
91
Modul 9
Mengorganisir Pekerja/Buruh
Lampiran 1 Survei terhadap Iklim Pengorganisasian
Serikat Pekerja/Buruh
99
Referensi
107
Modul 1
MODUL
Tujuan/Hasil Pembelajaran
Mendefinisikan apa yang dimaksud dengan serikat pekerja/buruh sesuai dengan
Undang-Undang Pekerja/Buruh (UU No. 21 Tahun 2000).
Menjelaskan fungsi dan peran serikat pekerja/buruh yang mendasar.
Rencana Pembelajaran
WAKTU
30 mnt
TOPIK
KEGIATAN
Pengantar
Memperkenalkan topik yang
diajarkan, melakukan Alur
Pengetahuan.
Mengindikasikan sebuah garis
dalam bayangan yang membagi
kelompok SETUJU dan TIDAK
SETUJU.
Meminta peserta untuk
mendengarkan Anda selama
membaca pernyataan.
Mereka diminta menuju ke
kelompok berdasarkan apakah
mereka setuju, tidak setuju,
atau berdiri di tengah
keduanya di garis pembatas
bayangan sebagai tanggapan
atas pernyataan yang
dibacakan.
Sambil terus membaca kartukartu pernyataan, tanyakan
kepada peserta mengapa
mereka berdiri memilih untuk
setuju, tidak setuju, atau
ditengah-tengah.
Alur
Pengetahuan
SUMBER DAYA
Kartu
Pernyataan
WAKTU
30 mnt
TOPIK
KEGIATAN
SUMBER DAYA
Ceramah
dan Diskusi
Kerja
Kelompok
Lembar
pencatat
Ceramah
dan Diskusi
Kegiatan
Bagilah peserta ke dalam
kelompok-kelompok berdasarkan
serikat pekerja/buruh yang mereka
wakili.
Mintalah kelompok untuk
mengangkat seorang ketua dan
juru catat.
Mintalah kelompok untuk
mendiskusikan pertanyaanpertanyaan berikut ini:
Apa yang dilakukan oleh serikat
Anda?
Tugas-tugas teridentifikasi mana
yang merupakan fungsi?
Tugas-tugas teridentifikasi mana
yang merupakan peran?
Apakah ada fungsi lain yang
Anda inginkan untuk serikat
Anda? Mengapa?
Apakah ada peran lain yang
Anda inginkan untuk serikat
Anda? Mengapa?
Buatlah kelompok-kelompok
tersebut menuliskan jawaban
mereka di sebuah lembar pencatat,
dan kemudian memberikan laporan
dalam sesi pleno.
15 mnt
Kesimpulan
Simpulkan diskusi kegiatan
kelompok dengan mengulangi
kembali hal-hal berikut:
Fungsi dan peran serikat sekarang
ini nyaris selalu tumpang tindih
dengan adanya tantangantantangan globalisasi.
Serikat harus memastikan
relevansi mereka dengan para
anggota dan masyarakat
dengan meninjau kembali fungsifungsi dan peran-peran serikat
secara berkala guna memastikan
serikat senantiasa menanggapi
kebutuhan-kebutuhan anggota.
Modul 1
Catatan Panduan
Definisi Serikat Pekerja/Buruh1
Sebuah serikat pekerja/buruh adalah sebuah organisasi yang berdasarkan pada
keanggotaan pekerja/buruh di berbagai bentuk pekerjaan, perdagangan, dan profesi.
Organisasi tersebut harus bebas, terbuka, independen, demokratis, dan bertanggung jawab.
Fungsi vs Peran
Fungsi berarti pekerjaan/kerja/tugas yang harus dilakukan oleh serikat pekerja/buruh.
Peran mengacu pada wilayah pengaruh serikat pekerja/buruh.
Pasal 1 (1), dan 3, UU Serikat Buruh / Pekerja Indonesia (UU No. 21/2000). Lihat pula pasal 10 UU yang sama.
Ibid., Pasal 4 (1), (2)
Waktu telah melihat perkembangan lima peran serikat pekerja/buruh yang bersifat umum
tetapi penting, yaitu wilayah-wilayah di mana mereka dapat memberikan pengaruh, meski
bukannya tanpa batas. Wilayah-wilayah yang dimaksud adalah:
1. Peran Keterwakilan Fungsi utama sebuah serikat pekerja/buruh adalah mewakili
orang-orang dalam pekerjaannya, tetapi juga memiliki peran yang lebih luas dalam
membela kepentingan-kepentingan anggota.
2. Peran Pendidikan Serikat-serikat pekerja/buruh juga memiliki peran pendidikan yang
penting, menyelenggarakan kursus-kursus untuk para anggota mengenai berbagai
macam bidang, menguatkan organisasi dan anggota-anggotanya, dan mendidik
masyarakat mengenai hak-hak pekerja dan isu-isu perburuhan.
3. Peran Pelayanan Serikat memberikan beragam manfaat yang lain. Misalnya, beberapa
serikat menawarkan nasihat hukum profesional secara gratis mengenai masalah-masalah
perburuhan. Serikat-serikat lainnya memberikan manfaat keanggotaan, seperti fasilitas
kredit dan hibah pendidikan. Yang lain memberikan layanan informasi yang terbuka
bagi masyarakat mengenai hak-hak pekerja dan isu-isu perburuhan, seperti brosur
mengenai hak-hak buruh migran, sistem jaminan sosial, dan lain sebagainya.
4. Peran Regulasi Hampir setiap perbaikan di tempat kerja, dan di bidang perburuhan,
kondisi kerja misalnya UU kesetaraan upah, UU kesehatan dan keamanan yang lebih
baik, dan kewajiban hukum untuk membayar kompensasi atas PHK dapat dicapai
berkat tekanan-tekanan dari serikat-serikat pekerja/buruh.
5. Peran Politik Serikat pekerja/buruh baik secara individual maupun nasional
memainkan peran sangat penting dalam melobi pemerintah dan para pembuat
keputusan untuk memastikan tercapainya kondisi ketenagakerjaan yang sebaik mungkin
bagi rakyat.
Negosiasi
Negosiasi adalah saat di mana perwakilan-perwakilan serikat pekerja/buruh berdiskusi
dengan pihak manajemen mengenai permasalahan yang menyangkut kondisi bekerja
dalam sebuah organisasi. Serikat pekerja/buruh mencari tahu pandangan-pandangan
anggota dan menyampaikannya kepada pihak manajemen. Mungkin terdapat perbedaan
pendapat antara pihak manajemen dan anggota-anggota serikat. Negosiasi berupaya
menemukan solusi atas perbedaan-perbedaan ini. Proses ini juga dikenal sebagai
perundingan bersama.
Pembayaran, jam kerja, hari libur dan perubahan lainnya terhadap praktik-praktik kerja
adalah beragam permasalahan yang dinegosiasikan. Mereka yang bekerja di organisasiorganisasi di mana serikat pekerja/buruhnya diakui, menerima bayaran yang lebih baik dan
memiliki kemungkinan lebih kecil untuk tumpang tindih dibandingkan dengan mereka
yang bekerja dengan serikat pekerja/buruh yang tidak diakui.
Keterwakilan
Serikat pekerja/buruh juga mewakili anggota-anggota secara perorangan ketika mereka
menghadapi masalah dalam bekerja. Apabila seorang pegawai merasa diperlakukan secara
tidak adil, ia dapat meminta perwakilan serikat pekerja/buruh untuk membantu
menyelesaikan permasalahan tersebut dengan manajer atau pengusaha.
Apabila tidak dapat diselesaikan dengan baik, permasalahan tersebut dapat dibawa ke
pengadilan industrial. Pengadilan industrial memastikan bahwa hukum ketenagakerjaan
dilaksanakan dengan baik oleh pekerja/buruh dan pengusaha. Pengadilan industrial terdiri
dari orang-orang di luar tempat kerja yang mendengarkan sudut pandang pengusaha dan
pekerja/buruh, serta kemudian mengambil keputusan mengenai kasus tersebut. Orang
dapat meminta serikat pekerja/buruh untuk mewakili mereka di pengadilan industrial.
Kebanyakan kasus yang dibawa ke pengadilan industrial adalah kasus-kasus mengenai
pembayaran, pemecatan yang tidak adil, tumpang tindih atau diskriminasi di tempat kerja.
Serikat pekerja/buruh juga menawarkan keterwakilan hukum bagi anggota-anggotanya.
Biasanya, hal ini untuk membantu mereka memperoleh kompensasi finansial atas kerugian
yang terkait dengan pekerjaan atau untuk membantu mereka yang telah mengajukan
pengusaha ke pengadilan.
Layanan Keanggotaan
Selama sepuluh tahun terakhir, serikat-serikat pekerja/buruh telah meningkatkan jenis-jenis
layanan yang mereka tawarkan kepada anggota. Layanan-layanan tersebut mencakup:
Pendidikan dan pelatihan Kebanyakan serikat pekerja/buruh menyelenggarakan
kursus-kursus pelatihan untuk anggota-anggotanya mengenai hak-hak ketenagakerjaan,
keselamatan dan kesehatan kerja, dan isu-isu lain. Beberapa serikat pekerja/buruh juga
membantu anggota-anggotanya yang telah meninggalkan sekolah dengan tingkat
pendidikan yang rendah dengan menawarkan kursus-kursus mengenai keterampilanketerampilan dasar, dan kursus-kursus yang mengarah pada kualifikasi profesional.
Modul 1
Di banyak tempat kerja, terdapat perjanjian formal antara serikat pekerja/buruh dan
perusahaan yang menyatakan bahwa serikat pekerja/buruh memiliki hak untuk
bernegosiasi dengan pengusaha. Dalam organisasi-organisasi ini, serikat pekerja/buruh
diakui untuk melakukan perundingan bersama.
Bacalah pernyataan-pernyataan di bawah ini dan tanyakan kepada para peserta apakah
mereka SETUJU, TIDAK SETUJU atau KEDUANYA.
Pernyataan 1
Fungsi serikat pekerja/buruh adalah menjadi lembaga yangmenyusun Perundingan Kerja
Bersama, dan menyelesaikan perselisihan industrial.
Pernyataan 2
Peran serikat pekerja/buruh adalah mewakili pekerja/buruh dalam masalah-malasah yang
terkait ketenagakerjaan di tingkat kelembagaan.
Pernyataan 3
Fungsi serikat pekerja/buruh adalah menciptakan hubungan industrial yang harmonis, serta
menjunjung keadilan dan hukum.
Pernyataan 4
Peran serikat pekerja/buruh merupakan struktur yang menjadi wadah aspirasi dari para
anggotanya melalui upaya memperjuangkan hak serta kepentingan para anggotanya.
Pernyataan 5
Fungsi serikat pekerja/buruh merupakan pihak yang berhak melakukan aksi mogok yang
sejalan dengan peraturan.
Pernyataan 6
Serikat pekerja/buruh berfungsi mewakili pekerja/buruh tanpa mempertimbangkan
besarnya kepemilikan saham di perusahaan.
Modul 1
Mendirikan dan
Membubarkan
Serikat Pekerja/
Buruh
Tujuan/Hasil Pembelajaran
Untuk menjelaskan dasar hukum mendirikan sebuah serikat pekerja/buruh sesuai
dengan Undang-Undang (UU) No. 21 Tahun 2000.
Untuk menjelaskan dasar hukum membubarkan sebuah serikat pekerja/buruh sesuai
dengan UU No. 21 Tahun 2000.
Rencana Pembelajaran
WAKTU
5 mnt
TOPIK
KEGIATAN
Pengantar
SUMBER DAYA
Ceramah
Tugas
mandiri/
individual
Kuesioner
pengetahuan
Bagian I: Definis
Siapkan sesi dengan membaca
catatan panduan di halaman
berikut gunakanlah sebagai
dasar ceramah Anda.
Bagikan kuesioner pengetahuan
benar atau salah kepada para
peserta untuk dijawab. Berikanlah
waktu 10 menit untuk melakukan
tugas tersebut.
Diskusikanlah jawabanjawabannya dalam sesi pleno,
dengan mengacu pada hukum,
sorotilah dengan menggunakan
OHP/LCD.
Modul 2
MODUL
WAKTU
TOPIK
KEGIATAN
SUMBER DAYA
30 mnt
Ceramah
dan diskusi
Kerja
Kelompok
Studi Kasus
30 mnt
10
Lembar
pencatat
15 mnt
TOPIK
KEGIATAN
SUMBER DAYA
Ceramah
dan diskusi
Lembar
pencatat
Ceramah
dan diskusi
Lembar
pencatat
Kerja
Kelompok
Studi Kasus
Modul 2
WAKTU
30 mnt
Kegiatan mengenai
Pembubaran Serikat Pekerja/
Buruh
Bagilah peserta menjadi
kelompok-kelompok, pastikan
Anda mencampur peserta dari
serikat-serikat yang berbeda.
Mintalah kelompok untuk
menunjuk seorang ketua dan
seorang yang akan
menyampaikan laporan.
Bagikan studi kasus mengenai
pembubaran serikat.
Mintalah kelompok untuk
membaca studi kasus yang
diberikan dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan di bagian akhir studi
kasus tersebut.
Mintalah kelompok untuk
menjelaskan jawaban mereka di
sesi pleno.
Mintalah kelompok-kelompok
yang tersisa menjawab apakah
menurut mereka jawaban yang
diberikan benar, sesuai dengan
hukum dan ceramah yang
diberikan.
11
Lembar
pencatat
WAKTU
15 mnt
TOPIK
KEGIATAN
Kesimpulan
Simpulkan diskusi kegiatan
kelompok dengan mengulangi
kembali hal-hal berikut ini:
Pemimpin serikat harus
memahami dengan jelas
bagaimana sebuah serikat berdiri
secara sah. Hal ini berdampak
pada status organisasi dan
legalitas kegiatannya.
Pemimpin serikat harus menyadari
bagaimana serikat dibubarkan,
menurut hukum.
Ceramah
dan diskusi
SUMBER DAYA
Catatan Panduan
Definisi menurut UU No. 21 Tahun 2000
Definisi Serikat Pekerja/Buruh1
Sebuah serikat pekerja/buruh merupakan sebuah organisasi yang berasal dari, didirikan
oleh, dan untuk, baik para pekerja/buruh yang terikat dalam perusahaan atau bebas.
Organisasi pekerja/buruh ini bersifat bebas, terbuka, independen, demokratis, dan
bertanggung jawab. Organisasi ini memperjuangkan hak-hak dan kepentingan-kepentingan
pekerja/buruh, dan melindungi hak-hak dan kepentingan-kepentingan tersebut. Organisasi
ini juga berupaya meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarga mereka.
Definisi Pekerja/Buruh2
Seorang pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja untuk mendapatkan upah, atau
remunerasi dalam bentuk-bentuk lain.
Definisi Pengusaha3
Seorang pengusaha adalah:
a) Seorang individu, sebuah kemitraan, atau sebuah badan hukum yang mengoperasikan
sebuah perusahaan milik sendiri;
b) Seorang individu, sebuah kemitraan, atau sebuah badan hukum yang mengoperasikan
sebuah perusahaan yang bukan milik sendiri secara independen;
c) Seorang individu, sebuah kemitraan, atau sebuah badan hukum yang terletak di Indonesia, dan mewakili sebuah perusahaan (seperti dinyatakan dalam (a) dan (b) di atas), yang
berdomisili di luar wilayah Indonesia.
1
2
3
Depnakertrans Indonesia & ILO/USA Declaration Project, Indonesia, 2002, Undang-Undang Serikat Pekerja/buruh/Buruh Indonesia
(UU No. 21 Tahun 2000) Pasal 1 (1), 3, 10
Ibid., Pasal 1 (6)
Ibid., Pasal 1 (7)
12
Pendirian Serikat7
Setiap pekerja/buruh di Indonesia, baik yang bekerja di sektor publik maupun swasta, dan/
atau bekerja di perekonomian formal atau informal, memiliki hak untuk menjadi anggota
sebuah serikat pekerja/buruh.8
Pegawai negeri sipil memiliki hak dan kebebasan untuk berorganisasi, tetapi pelaksanaan
hak ini tidak diatur dalam undang-undang mengenai serikat pekerja/buruh yang baru.9
Sebuah serikat pekerja/buruh didirikan dengan jumlah minimum sepuluh (10) pekerja/
buruh.10
Sebuah federasi serikat pekerja/buruh didirikan dengan jumlah minimum lima (5) serikat
pekerja/buruh.11
Sebuah konfederasi serikat pekerja/buruh didirikan dengan jumlah minimum tiga (3)
federasi serikat pekerja/buruh.12
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Modul 2
Definisi Perusahaan4
AD/ART serikat pekerja/buruh akan mengatur organisasi dan struktur serikat pekerja/buruh,
termasuk pengaturan hierarkinya.13
Seluruh serikat harus didirikan berdasarkan kehendak bebas para pekerja/buruh, tanpa
tekanan atau intervensi dari pengusaha, pemerintah, partai politik atau badan/pihak
manapun. Hal ini disebut sebagai serikat pekerja/buruh yang bebas dan mandiri.14
Sebuah serikat dapat didirikan berdasarkan sektor bisnis, jenis pekerjaan/perdagangan, atau
kategori lain, sesuai dengan kehendak pekerja/buruh.15
Setiap serikat harus memiliki AD/ART. Anggaran dasar harus mengandung, setidaknya, halhal berikut:16
Domisili
Dasar hukum
pendirian
serikat
Prosedur
Keanggotaan &
Administrasi
Serikat
Tanggal Pendirian
Serikat
KOMPONEN
YANG PENTING
DALAM
ANGGARAN
DASAR
SERIKAT
Tujuan Serikat
Domisili/Alamat
Serikat
Ideologi Negara
(Pancasila)
Audit
Ketentuan
mengenai
perubahan dalam
AD/ART Serikat
Sumber
Keuangan
13
14
15
16
Ibid., Pasal 8. Lihat juga Modul 5 mengenai Organisasi & Struktur Serikat Pekerja/buruh.
Ibid., Pasal 9
Ibid., Pasal 10
Ibid., Pasal 11
14
PERATURAN
PERTEMUAN
Pemilihan di
seluruh
tingkatan
Meninggalkan Serikat
Seorang pekerja/buruh dapat meninggalkan serikat, tetapi ia harus menyerahkan sebuah
pemberitahuan tertulis mengenai hal ini ke kantor serikat.24
17
18
19
20
21
23
24
Ibid., Pasal 21
Ibid., Bab IV, Pasal 12
Ibid., Pasal 13
Ibid., Pasal 14 (1)
Ibid., Pasal 14 (2)
Ibid., Pasal 15
Ibid., Pasal 17 (1)
15
Modul 2
Langkah 1:28
Menyampaikan pemberitahuan tertulis ke dinas tenaga kerja setempat (Disnakertrans)
mengenai pendirian serikat. Surat pemberitahuan tersebut dilampiri dengan:
a) Daftar yang berisi nama-nama anggota pendiri;
b). AD/ART serikat; dan
c). Daftar pengurus serikat, dengan jabatan kantor dan nama serikat.
Sertakan pula lambang serikat. Pastikan bahwa lambang tersebut tidak sama dengan
lambang serikat yang lain, atau Disnakertrans akan menolak aplikasi pendaftaran Anda.29
Sebagai catatan, buatlah dua salinan yang asli satu untuk Disnakertrans dan yang lain
untuk serikat.
Langkah 2:30
Setelah diserahkan, Disnakertrans akan menyimpan catatan serikat tersebut di buku catatan
serikat,31 dan mengeluarkan nomor pendaftaran serikat. Perhatikan bahwa buku catatan
yang disimpan oleh Disnkertrans setempat harus terbuka untuk inspeksi setiap saat, dan
publik harus memiliki akses ke buku catatan tersebut.32
Nomor pendaftaran harus dikeluarkan dalam waktu 21 hari kerja, mulai dari tanggal
diterimanya pemberitahuan tersebut.33
25
26
27
28
29
30
31
32
33
16
Berbagai penundaan harus dikomunikasikan dalam bentuk tertulis kepada serikat. Surat ini
harus mengandung alasan penundaan tersebut. Surat tersebut harus dikomunikasikan
kepada serikat dalam periode minimum 14 hari sejak tanggal pemberitahuan serikat
diterima oleh Disnakertrans setempatl.35
Langkah 3:36
Setelah nomor pendaftaran dikeluarkan, pengurus serikat harus memberitahukan serikatserikat lain, dalam bentuk tertulis, mengenai pendaftaran yang baru dilakukan tersebut.
Setelah nomor pendaftaran dikeluarkan, hal tersebut memberikan hak kepada serikat
untuk:37
a) menegosiasikan perjanjian kerja bersama dengan manajemen;
b) mewakili pekerja/buruh dalam penyelesaian perselisihan industrial;
c) mewakili pekerja/buruh dalam institusi ketenagakerjaan, yaitu komite tripartit;
d) mendirikan institusi, atau melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan upayaupaya untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh; dan
e) melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan ketenagakerjaan lainnya sesuai
dengan hukum Indonesia yang berlaku pada saat ini.
Hal ini berarti bahwa serikat berkewajiban untuk:38
a) melindungi dan membela anggota-anggotanya dari berbagai pelanggaran hak dan
memajukan kepentingan mereka;
b) meningkatkan kesejahteraan anggota-anggotanya, dan keluarga mereka, dan
c) bertanggung jawab atas anggota-anggotanya mengenai kegiatan-kegiatan serikat, sesuai
dengan AD/ART serikat.
Dengan terdaftar secara sah (yaitu memiliki nomor pendaftaran) juga memungkinkan
serikat untuk berafiliasi atau bekerja sama dengan serikat-serikat atau organisasi-organisasi
pekerja/buruh internasional, selama masih berada dalam batasan-bagasan hukum Indonesia.39
17
Modul 2
Ibid., Pasal 41
Ibid., Bab XII, Pasal 42 (1)
Ibid., Pasal 42 (2)
Ibid., Chapter X, and Article 37
Ibid., Article 38
18
Para pengurus dan/atau anggota serikat tersebut, yang terbukti bersalah di pengadilan
sehingga mengakibatkan pembubaran serikat, tidak diperbolehkan untuk:47
Mendirikan sebuah serikat, atau
Menjadi pengurus sebuah serikat selama periode tiga tahun, dimulai dari tanggal
putusan pembubaran serikat oleh pengadilan.
19
Modul 2
Ketika sebuah serikat dibubarkan, para pengurusnya masih bertanggung jawab untuk
menyelesaikan urusan-urusan organisasi sampai kewajiban-kewajiban mereka tersebut
sepenuhnya telah dilaksanakan.46
Pertanyaan
Benar
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
20
Salah
Studi Kasus 1
Perkebunan Penny telah beroperasi selama 5 tahun dan mempekerjakan 300 pekerja/
buruh. Tiga belas orang pekerja/buruh memutuskan untuk mendirikan serikat pekerja/
buruh guna merundingkan upah yang lebih layak. Dua puluh pekerja/buruh lainnya
kemungkinan akan turut bergabung.
Susun langkah-langkah yang harus mereka ambil dalam mendirikan serikat pekerja/buruh
yang sah di perusahaan tersebut.
Studi Kasus 2
Pekerja/buruh garmen dan tekstil di Bijang merupakan anggota Asosiasi Pekerja/Buruh
Tekstil Bijang. Asosiasi sejenis juga terdapat di Provinsi Kitan, Utam, dan Bijur, serta
Kabupaten Jabar dan Sulo.
Dapatkah mereka mendirikan serikat pekerja/buruh? Apa saja persyaratannya?
Dapatkah mereka mendirikan federasi pekerja/buruh tekstil? Apa saja persyaratannya?
Dapatkah mereka mendirikan konfederasi serikat pekerja/buruh tekstil? Apa saja
persyaratannya?
Studi Kasus 3
Pekerja/buruh transportasi di Pitan ingin mendirikan serikat pekerja/buruh namun ingin
membatasi keanggotaannya dengan kriteria berikut:
Hanya pekerja/buruh transport yang juga penduduk asli Pitan yang dapat menjadi
anggota;
Mereka harus berusia antara 18 dan 30 saja;
Mereka harus memiliki pendidikan minimal sekolah menengah atas; dan
Mereka harus laki-laki.
Selanjutnya, calon ketua dari serikat pekerja/buruh adalah Direktur Jenderal dari Layanan
Transportasi dari Departemen Transportasi dan Perhubungan.
Diskusikan kemungkinan pendirian serikat pekerja/buruh ini.
21
Modul 2
Studi Kasus 2
Saat aksi mogok tahun lalu, 3 pemimpin Serikat/Pekerja Buruh P.T. Zero ditahan polisi
karena melakukan tindak kekerasan di wilayah sekitar perusahaan berdiri.
Mereka tertangkap basah melemparkan batu dan botok ke rumah-rumah milik perusahaan.
Mereka ditahan atas tuduhan melakukan tindak kriminal, dan diganjar dengan hukuman
penjara selama 2, 4, dan 6 tahun.
Karena ketiga pemimpin serikat terlibat, pengadilan memutuskan untuk membubarkan
Serikat Pekerja/Buruh P.T. Zero.
Apakah pembubaran ini sah secara hukum? Diskusikan.
22
MODUL
Modul 3
Struktur Organisasi
dan Administrasi
Serikat Pekerja/
Buruh
Tujuan/Hasil Pembelajaran
Memahami dimensi-dimensi struktur serikat pekerja/buruh.
Melihat struktur serikat Anda sendiri.
Rencana Pembelajaran
WAKTU
5 mnt
TOPIK
KEGIATAN
Pengantar
SUMBER DAYA
Ceramah
Kerja
kelompok
Lembar
pencatat
Ceramah
dan diskusi
Ceramah
dan diskusi
15 mnt
23
WAKTU
TOPIK
KEGIATAN
SUMBER DAYA
15 mnt
Ceramah
dan diskusi
Ceramah
dan diskusi
Ceramah
dan diskusi
Lembar
pencatat
Ceramah
dan diskusi
30 mnt
15 mnt
Kesimpulan
Simpulkan diskusi kegiatan kelompok
dengan mengulangi hal-hal berikut:
Struktur serikat harus
mencerminkan kebutuhan
anggota-anggotanya. Hal ini
terkait dengan relevansi
organisasi, dan manfaat kegiatankegiatannya bagi anggotaanggotanya.
24
Catatan Panduan
Definisi
Organisasi vs Struktur
Organisasi berarti koordinasi orang, proses, sistem, struktur, dan kegiatan, untuk tujuan
memberikan layanan administratif, teknis, dan perwakilan kepada anggota-anggota serikat.
Oleh karena itu, sebuah struktur organisasi terkait dengan koordinasi kegiatan-kegiatan
dan layanan-layanan serikat pekerja/buruh melalui proses administratif dan jalur
komunikasi yang teridentifikasi. Hal tersebut dibutuhkan untuk melaksanakan strategistrategi organisasi.
Modul 3
Struktur mengacu pada jenis, dan klasifikasi serikat yang berbeda, berdasarkan pola
rekrutmennya, dan bidang kerja di mana keanggotaan berasal.
Ketika mendirikan sebuah serikat, struktur yang diadopsi harus merupakan sebuah struktur
yang paling dapat mewakili kepentingan-kepentingan anggota.
26
Kedaulatan Anggota
Kualitas anggota.
Keasertifan dalam hal hak dan tanggung jawab
anggota.
Pengabdian untuk menjalankan tugas-ugas yang
ditetapkan oleh serikat.
Supremasi anggota, karena mereka menentukan
kekuatan dan efektifitas serikat.
CATATAN: Supremasi anggota tidak boleh digunakan
sebagai alat pertarungan.
Keterwakilan
Delegasi
Layanan
27
Modul 3
28
Pada awal permulaan pergerakan perburuhan, pemimpin serikat lebih menyerupai pekerja
lapangan. Sekarang, terdapat kebutuhan bagi para pemimpin serikat untuk memperhatikan,
mencegah para pemimpin menjadi birokrat. Semangat dalam pekerjaan serikat pekerja
dapat digantikan dengan godaan uang, pengaruh politik, dan kekhawatiran akan karir dan
bukan memberikan layanan untuk keperluan anggota-anggotanya, dan secara lebih luas,
masyarakat pada umumnya.
29
Modul 3
Lampiran 1
Tiga Sayap Operasional Serikat
Tugas
POLITIK
EKSEKUTIF
OPERASIONAL
Badan
Komite Eksekutif
Serikat
Sekretariat Serikat
Departemen
Anggota
Presiden
Wakil Presiden
Sekretaris Jenderal
Pembantu
Sekretaris Jenderal
Asisten Sekretaris
Jenderal
Bendahara
Anggota Komite
Sekretaris
Jenderal
Pembantu
Sekretaris
Jenderal
Asisten Sekretaris
Jenderal
Koordinator
masing-masing
departemen yang
terdapat di
sebelah kanan
Administrasi
Keuangan
Layanan
Masyarakat
Koperasi
Hubungan
Industrial
Kesehatan &
Keselamatan Kerja
Organisasi
Pengembangan
Keterampilan
Perempuan
Pemuda/Pekerja
Muda
Teknologi
Informasi
Hukum
Pendidikan
Media
Penelitian
Perpustakaan/
Pusat Informasi
Catatan
Komite bertemu
sebulan sekali,
sekali setiap dua
bulan, atau setiap
kwartal.
Komite
mengawasi kerja
Sekretariat
Keputusan
kebijakan dibuat
di tingkat ini
Biasanya
Sekretariat
memiliki staf
yang bekerja
penuh
Keputusan
operasional
dibuat di tingkat
ini
Program-program,
kegiatan-kegiatan,
dan layanan
diimplementasikan
di tingkat ini
30
Lampiran 2
Komponen-Komponen yang Penting dalam Anggaran Dasar
Serikat Pekerja/Buruh
PUNGUTAN
IURAN
PENANGANAN
KELUHAN &
BANDING
PERTEMUAN UMUM
LUAR BIASA
PERTEMUAN
UMUM TAHUNAN
KESETARAAN
JENDER DALAM
KEPEMIMPINAN
NAMA &
L AMBANG
KOMPONEN
PENTING
ANGGARAN
DASAR SERIKAT
PEKERJA
KEANGGOTAAN
HAK &
KEWAJIBAN
ANGGOTA
KOMITE
EKSEKUTIF
AUDIT
PENGAM
BILAN
SUARA
KEUANGAN
& DANA
ATURAN
PERTEMUAN
KEWAJIBAN &
TANGGUNG JAWAB
PENGURUS
31
PEMILIHAN DI
SELURUH
TINGKATAN
Modul 3
PERNYATAAN
PRINSIP
PEMBUKAAN
32
MODUL
Perencanaan Strategis
Serikat Pekerja/Buruh
untuk Pengembangan
Organisasi
Rencana Pembelajaran
WAKTU
5 mnt
TOPIK
KEGIATAN
Pengantar
Menjelaskan tujuan sesi dan hasil
pembelajaran.
Memberitahukan rencana
pembelajaran dengan
menyatakan bahwa sesi ini dibagi
menjadi lima segmen:
Bagian I: Perencanaan Strategis
Bagian II: Analisis SWOT
Bagian III: Pernyataan Misi dan Visi
Bagian IV: Tujuan dan Rencana
Bagian V: Evaluasi
1 jam
SUMBER DAYA
Ceramah
dan diskusi
Diskusi
Bagian I: Perencanaan
Strategis
Bersiap-siaplah dengan membaca
catatan panduan dan
mempersiapkan presentasi Anda
sesuai dengan catatan panduan
tersebut.
Sebagai suatu pengantar,
tanyakan para peserta apa yang
mereka pahami dengan istilah
perencanaan strategis. Tuliskan
pada lembar pencatat atau
transparansi.
33
Kegiatan
kelompok
Modul 4
Tujuan/Hasil Pembelajaran
WAKTU
TOPIK
KEGIATAN
Ceramah
SUMBER DAYA
34
Ceramah
Kegiatan
kelompok
sesuai
dengan
serikat
pekerja/
buruh
masingmasing
Lembar
pencatat
1 jam
TOPIK
KEGIATAN
1 jam
SUMBER DAYA
Diskusi dan
ceramah
Kegiatan
kelompok
Lembar
pencatat
Ceramah
Kegiatan
kelompok
Lembar
pencatat
Modul 4
WAKTU
35
WAKTU
1 jam
TOPIK
KEGIATAN
SUMBER DAYA
Bagian V: Evaluasi
Sampaikan pemaparan mengenai
evaluasi.
Ceramah
Kerja
kelompok
Lembar
pencatat
Mengidentifikasi kegiatan,
layanan ataupun program pokok
serikat pekerja/buruh mereka.
Mendiskusikan maksud kegiatan,
layanan atau program tersebut.
Mengembangkan kriteria untuk
mengukur keberhasilan/
efektivitas.
Mendiskusikan metode dan
menggambarkan alat-alat untuk
mengumpulkan informasi.
Menggambarkan mekanisme
untuk meninjau kembali dan
umpan balik.
Minta mereka untuk menggunakan
panduan pada lampiran 4 untuk
mencatat diskusi mereka.
36
Catatan Panduan
A. Perencanaan Strategis bagi Pengembangan Organisasi
Perencanaan adalah suatu proses terus menerus dan bukan suatu kegiatan yang hanya
dilakukan sekali. Perencanaan merupakan alat dan proses yang digunakan untuk
menerapkan visi organisasi dalam tindakan.
37
Modul 4
Perencanaan Strategis merujuk pada suatu persiapan dan penjadwalan atas pengaturanpengaturan yang perlu dibuat, atau kegiatan-kegiatan yang perlu diadakan, dengan maksud
agar suatu organisasi dapat mencapai tujuan-tujuannya. Perencanaan Strategis merupakan
alat yang berguna untuk memonitor kemajuan dan perkembangan serikat pekerja/buruh.
38
ANALISIS LEMBAGA
ANALISIS LINGKUNGAN
Mengelompokkan tren/kondisi
menjadi kekuatan-kekuatan
dan kelemahan-kelemahan.
39
Modul 4
LANGKAH
Visi merupakan sebuah mimpi mengenai keadaan di masa depan yang diinginkan. Visi
adalah mengenai memiliki bayangan yang sama tentang seperti apa serikat pekerja/buruh
yang Anda inginkan.
Jika membicarakan masa depan, ada tiga jenis orang:
Mereka yang membiarkannya terjadi;
Mereka yang berpikir mengenai apa yang sudah terjadi; dan
Meeka yang membuatnya terjadi.
Kategori orang yang terakhir adalah orang-orang yang memiliki visi.
Visi dapat dikembangkan dengan:
Memeriksa kondisi organisasi saat ini;
Membuat suatu kasus untuk dijalankan; dan
Memfokuskan perhatian pada keadaan yang perlu dicapai oleh orang-orang dan
organisasi.
Contoh Pernyataan Visi dari suatu Serikat Pekerja/Buruh
Visi serikat adalah agar setiap pekerja/buruh memiliki keahlian yang lebih baik sehingga
ia dapat memperoleh pekerja/buruhan yang lebih baik, menikmati gaji yang lebih baik,
dan menjalani hidup yang lebih baik.
Untuk mencapai komitmen terhadap visi, serikat pekerja/buruh harus mempersiapkan
struktur dan sistem yang diperlukan utnuk memenuhi visi tersebut.
Jika anda ingin mengubah perilaku, Anda harus mengubah sistem. Jika ditempatkan
dalam sistem yang sama, orang, betapapun berbedanya, cenderung menghasilkan
hasil yang sama. (Peter Senge)
40
41
Modul 4
Visi mengandung:
Keinginan kita untuk menjadi apa; dan
Apa yang kita ingin capai.
Dapat dicapai
Dibatasi waktu
BEBERAPA CONTOH MISI, DAN VISI, PERNYATAAN SERIKAT PEKERJA/BURUH
SP/SB
MISI
VISI
Mengembangkan, melindungi,
meningkatkan, dan mengamankan
hak-hak seluruh pekerja/buruh dan
keluarga mereka.
D. Sasaran
Setelah mendapatkan Misi (tujuan-tujuan) dan Visi (arah masa depan) dari serikat pekerja/
buruh, Tujuan harus ditetapkan untuk mencapai Misi dan Visi.
Tujuan merupakan tonggak-tonggak dalam jalan yang panjang untuk mencapai misi dan
visi organisasi. Dengan mencapai tujuan tersebut, serikat pekerja/buruh dengan perlahan
akan mendekati situasi optimal.
Saat menetapkan tujuan, hasil dari Ringkasan Analisis SWOT harus disertakan, yaitu:
Tujuan harus membawa kepentingan para anggota dan kepentingan mereka yang
penting bagi serikat pekerja/buruh.
Tujuan harus dibangun dari titik-titik yang kuat dan memperbaiki titik-titik lemah
organisasi.
Tujuan harus menggunakan kesempatan-kesempatan yang ada di lingkungan, dan pada
saat bersamaan, meminimalisir ancaman-ancaman.
Tujuan harus dirumuskan secara konkrit, dibatasi oleh waktu, dan realistis.
42
Persyaratan Tujuan
Tujuan harus:
Personal dan agresif tujuan harus menuntut sesuatu dari seseorang; jika sebuah tujuan
dapat terpenuhi dengan sendirinya, itu bukanlah tujuan tetapi sebuah fenomena alam.
Realistis harus dapat dicapai jika Anda ingin agar siapapun dapat bertanggung jawab
atas tujuan tersebut.
Dapat dikelola harus dapat mengukur kemajuan terhadap tujuan dengan cara yang
sederhana.
Dibatasi waktu harus ada tanggal yang pasti untuk mencapai setiap tujuan.
SMART tujuan harus disusun dengan cara yang KHUSUS (SPECIFIC), DAPAT
DIUKUR (MEASURABLE), DAPAT DIJALANKAN (ACTIONABLE), BERORIENTASI
PADA HASIL (RESULT-ORIENTED), dan DIBATASI WAKTU (TIME-BOUND).
Hirarki Tujuan
Modul 4
Ada:
Tujuan jangka panjang keseluruhan;
Tujuan jangka menengah; dan
Tujuan langsung atau jangka pendek.
Tujuan bagi pekerja/buruh yang akan dilaksanakan oleh staf serikat pekerja/buruh harus
terinci/khusus.
Rencana
Rencana memberikan rincian mengenai usaha-usaha/strategi-strategi utama yang
diperlukan untuk mewujudkan tujuan. Dengan seperangkat strategi, seperangkat kegiatan
akan diidentifikasi untuk mewujudkan setiap tujuan rencana harus diarahkan untuk
pencapaian tujuan.
Kegiatan menjabarkan siapa yang harus melakukan apa, di mana, kapan, untuk berapa
banyak. Oleh karena itu, rencana harus memperhitungkan sumber daya yang tersedia bagi
serikat pekerja/buruh, dan sumber daya yang dapat disediakan bagi serikat pekerja/buruh.
Setelah tujuan-tujuan diidentifikasi, rencana aksi (rencana strategis) harus dirumuskan.
Rencana aksi harus termasuk:
Sekumpulan kegiatan untuk mencapai tujuan harus ada hubungan antara misi
(tujuan), tujuan, dan kegiatan.
Kelompok-kelompok sasaran tercakup dalam kegiatan.
Pemberian wewenang dan tanggung jawab siapa harus melakukan apa?
Jangka waktu tanggal-tanggal yang telah dijadwalkan untuk pelaksanaan/penyelesaian
kegiatan/tugas.
Tempat di mana kegiatan akan diadakan: di tingkat bawah/tingkat pabrik atau tingkat
federasi nasional atau tingkat cabang, atau tingkat konfederasi nasional?
Sumber daya yang dibutuhkan, dan yang tersedia jika ada kesenjangan dalam alokasi
sumber daya (keuangan, manusianya, infrastruktur fisik, dan sebagainya), bagaimana hal
ini diatasi?
43
Struktur
Sentralisasi perubahan struktur yang meningkatkan kekuatan formal di tingkat tertinggi
hirarki.
Desentralisasi perubahan struktur yang meningkatkan kekuatan formal pada tingkat
lokal atau regional.
Fleksibilitas perubahan struktur yang melibatkan pengelolaan yang berhubungan
dengan situasi tersebut, seperti proyek berbasis pelayanan atau matriks kegiatan/
organisasi.
Rasionalisasi perubahan struktur yang menyederhanakan organisasi politik, atau
sistem administrasi, seperti komite yang lebih sedikit; alur komunikasi yang lebih
pendek; spesialisasi fungsi; dan sebagainya.
Proses
Pengembangan Manajemen perbaikan proses perencanaan dan pengambilan
keputusan sehubungan dengan staf manajemen, rapat-rapat, ekonomi, dan proyek.
Pengembangan Kerjasama memperkuat kesatuan dengan memperbaiki:
Proses komunikasi dan kelompok;
Pembagian pekerja/buruh antara pejabat yang ditunjuk dan karyawan;
Penanganan kasus secara internal.
Pengembangan Produktivitas menyederhanakan proses kerja melalui, misalnya,
rasionalisasi; komputerisasi; pengembangan pekerja/buruh yang meningkatkan
motivasi.
Kapasitas
Berkualifikasi pelatihan perwakilan, penjaga toko dan karyawan.
Memperkuat Budaya meningkatkan kesadaran akan budaya serikat pekerja/buruh
antara para pemimpin dan anggota.
Peningkatan Teknologi pengadaan dan peningkatan penggunaan teknologi untuk
meningkatkan kapasitas
Konsolidasi peningkatan ekonomi melalui:
Pengurangan kegiatan
Pengurangan biaya tetap/permanen
Fasilitas umum, fungsi dan kegiatan bersama dengan serikat pekerja/buruh lainnya
Meningkatnya biaya keanggotaan
Meningkatnya pendapatan melalui sumber-sumber yang mendatangkan pendapatan
44
Produksi
Re-Orientasi Pelayanan peningkatan atau pengurangan layanan yang kurang penting.
Pengembangan Layanan pengembangan layanan baru
Pembedaan Layanan Keanggotaan menganalisis kebutuhan di antara kelompok
anggota yang berbeda, dan membuat paket layanan yang pantas.
45
Modul 4
Pelaksanaan/Implementasi
Menilai bagaimana satu kegiatan, atau lebih, dari serikat pekerja/buruh telah dijalankan;
dan
3 Menilai tingkat kepuasan anggota serikat pekerja/buruh dengan serikat pekerja/buruh
tersebut.
Sebagian pertanyaan yang mungkin ingin dijawab dengan adanya evaluasi mencakup satu
hal atau lebih, dari yang berikut:
a) Peninjauan kembali
Sampai sejauh mana serikat pekerja/buruh telah memenuhi tujuannya?
Seberapa baik kegiatan/layanan/program tertentu dijalankan?
b) Membuat Patokan atau Perbandingan
Apakah ada serikat pekerja/buruh lain yang lebih baik daripada kita dalam berbagai
hal?
Hal apa saja yang dilakukan oleh serikat pekerja/buruh lain yang juga harus kita
pertimbangkan untuk dilakukan? Mengapa?
c) Perbaikan
Apa yang menjadi pertimbangan atas kesuksesan?
Bagaimana suatu kegiatan/layanan/program dapat ditingkatkan?
Apakah ini merupakan cara terbaik untuk menjalankannya?
Apakah kita menggunakan sumber daya kita dengan cara yang terbaik?
Perubahan-perubahan apakah yang diperlukan dalam hal sumber dan penggunaan
dana untuk mencapai hasil keseluruhan yang lebih baik?
47
Modul 4
Peningkatan
jumah
perunding
CBA sebesar
15%
Ukuran
Jumlah anggota
serikat pekerja/
buruh yang
menyelesaikan
Kursus Pelatihan
Negosiasi Dasar
Hasil
17 yang
terselesaikan
dibandingkan
dengan tujuan
sejumlah 25
Tindak Lanjut
Tindakan apa
yang diambil
untuk
menjembatani
kesenjangan?
Frekuensi Evaluasi
Evaluasi merupakan proses berkelanjutan. Tujuannya adalah unuk memperbaiki kinerja
dari kegiatan-kegiatan masing-masing orang (pengurus, staf) dan serikat pekerja/buruh itu
sendiri. Frekuensi evaluasi tergantung pada sifat dari apa yang sedang dievaluasi.
Laporan bulanan, tiga bulanan, dan tahunan tentang berbagai kegiatan akan sangat
berguna. Tergantung pada siklus hidup kegiatan, pelayanan, atau program, periode
evaluasi dapat ditentukan dengan tepat. Monitoring dan evaluasi berkala akan berfungsi
sebagai titik-titik periksa, dan memungkinkan adanya koreksi ditengah jalan, jika
diperlukan.
48
Lampiran 1:
Model Alternatif untuk Memulai Proses Perencanaan Strategis
Tiga pendekatan yang mungkin dapat digabungkan sebagai suatu persiapan untuk
lokakarya visi.
1 Masukan dari para pengurus pemimpin serikat pekerja/buruh harus mengundang
seluruh pengurus untuk memberikan masukan mengenai apa yang harus menjadi
visi serikat pekerja/buruh itu.
2 Melakukan studi mengenai serikat pekerja/buruh serikat pekerja/buruh dapat
melaksanakan seluruh kegiatan sendiri atau meminta seorang ahli eksternal untuk
mempelajari:
Harapan anggota serikat pekerja/buruh;
Makna perubahan dalam lingkungan intenal dan eksternal serikat pekerja/buruh;
dan pilihan-pilihan yang serikat pekerja/buruh miliki untuk menangani
dampaknya;
Bagaimana serikat pekerja/buruh dapat distrukturisasi untuk memenuhi
tantangan-tantangan perubahan dalam lingkungan.
3 Mengadakan sesi curah pendapat dengan para anggota dari berbagai tingkatan
tanpa anggota, tidak ada serikat pekerja/buruh. Suatu bagian penting dari visi adalah
para anggota dan serikat pekerja/buruh harus menggunakan pendekatan dari bawah
ke atas dan dari atas ke bawah dalam membawa perubahan dalam organisasi. Untuk
menggulirkan visi umum dan bersama, anggota di berbagai tingkatan dan pengurus
harus terlibat di berbagai tingkat, dalam rangkaian sesi sumbang saran.
4 Mengadakan lokakarya visi
Berdasarkan masukan dan data yang disediakan mengenai kerja serikat pekerja/
buruh saat ini dan yang diproyeksikan, komite eksekutif, dan pengurus, harus
bertemu dalam lokakarya dua atau tiga hari dengan fasilitator eksternal.
Dalam lokakarya, mereka akan merumuskan visi, misi, dan strategi serikat
pekerja/buruh secara luas, menjabarkan tujuan kualitatif dan kuantitatif untuk tiga
hingga lima tahun ke depan
2. Membentuk suatu Komite suatu komite pengarah harus dibentuk untuk mengawasi
penerjemahan visi menjadi rencana strategis, termasuk penerapannya, dan pelaporan
berkala kepada komite eksekutif.
Anggota komite eksekutif bertanggung jawab atas komite pengendali: sekretaris
umum atau salah satu dari para wakil presiden.
Anggota komite pengarah: harus terdiri dari para anggota serikat pekerja/buruh yang
berpengalaman; dan memiliki keahlian dalam serikat pekerja/buruh dan
keanggotaan dalam bidang berbeda-beda, misalnya ahli dalam konsep perencanaan;
manajemen; penelitian; hukum; ekonomi; dan sebagainya.
49
Modul 4
1. Mengadakan suatu Lokakarya Misi/Visi hal ini adalah untuk mengawali proses
perencanaan strategis dengan suatu visi bersama. Untuk memfasilitasi lokakarya,
penting untuk melihat situasi di serikat pekerja/buruh. Diskusikan pengembangan misi
dan visi secara terperinci.
Para pemimpin serikat pekerja/buruh dan kepala berbagai departemen dalam serikat
pekerja/buruh harus dengan kritis meninjau rencana aksi dan menawarkan saran
yang cocok dan telah modifikasi sebelum diajukan ke komite eksekutif untuk
dipertimbangkan dan disempurnakan, dan pada tahap akhir diajukan ke badan
serikat pekerja/buruh umum guna mendapatkan persetujuan sesuai angaran dasar
serikat pekerja/buruh.
3. Restrukturisasi Organisasi Struktur organisasi harus mengikuti strategi. Sehubungan
dengan rencana dan strategi yang diubah, dalam suatu lingkungan yang biasanya
dianggap berbeda dari satu lingkungan yang ada sebelumnya, serikat pekerja/buruh
harus mempertimbangkan apakah perubahan harus dibuat dalam struktur serikat
pekerja/buruh, seperti:
Struktur organisasi serikat pekerja/buruh departemen/bagian /unit dihubungkan
dengan tugas-tugas baru.
Kebutuhan akan staf untuk berbagai departemen/bagian/unit dalam sekretariat dan/
atau kantor lapangan.
Sistem manajemen informasi, khususnya komunikasi horisontal dan vertikal di
antara para pengurus, dan antara pengurus dengan anggota tingkat bawah.
4. Penerapan dan Peninjauan kembali tidak ada rencana yang layak disusun jika tidak
ada strategi penerapan. Masalah penerapan harus dipertimbangkan pada saat
perencanaan, khususnya yang berhubungan dengan sumber daya.
Karenanya, Komite harus memiliki orang-orang yang memegang tanggung jawab dan
akuntabilitas yang tinggi di antara para anggotanya, untuk memfasilitasi penerapan
rencana.
Hal-hal berikut dianggap penting untuk penerapan yang sukses atas rencana strategis
serikat pekerja/buruh:
Komunikasi antara komite eksekutif, dan antara komite eksekutif dengan anggota di
berbagai tingkatan sehingga ada pemahaman yang lebih baik atas dasar alasan, isi
dan implikasi dari rencana yang diajukan;
Pengembangan keterampilan dan pengetahuan yang sesuai, melalui pelatihan dan
kunjungan konsultasi, jika perlu;
Komitmen dan dukungan pemimpin serikat pekerja/buruh, dari tingkat atas ke
tingkat bawah.
Karenanya, penting untuk:
Mengidentifikasi maksud, kriteria, dan ukuran untuk memonitor dan mengevaluasi
hasil-hasil rencana;
Mengomunikasikan hal ini kepada mereka yang memegang tanggung jawab untuk
memfasilitasi dan/atau menerapkan rencana sebelum penerapan dimulai;
Memastikan suatu mekanisme umpan balik yang transparan, terbuka, dua arah,
karena hal ini memfasilitasi arus informasi yang bebas mengenai pengalaman dan
masalah, jika ada;
Memiliki tinjauan ulang atas perubahan terus menerus dalam lingkungan, dan
sumber daya; dan
Memperbaharui secara berkala, melalui peninjauan ulang ditengah periode, atau
evaluasi, jika relevan.
50
Lampiran 2:
Tabel Analisis SWOT
Analisis SWOT
Titik Lemah
Kesempatan
Ancaman
Modul 4
Titik Kuat
51
Kegiatan
Tujuan:
Tujuan:
Kelompok Sasaran
(untuk siapa?)
Lampiran 3:
(pada tanggal
berapa?)
Waktu
52
53
Tujuan unit
Ukuran kinerja
Tanggal
penyelesaian
Hasil sampai
saat ini
Lampiran 4:
Modul 4
Alas an untuk
hasil/varian
negatif, jika ada
Tindakan yang
diambil untuk
menangani
varian
Catatan atau
rekomendasi
54
MODUL
Keuangan dan
Alokasi Sumber Daya
Serikat Pekerja/
Buruh
Tujuan/Hasil Pembelajaran
Memahami dari mana sumber daya serikat berasal dan bagaimana sumber daya tersebut
dapat digunakan secara efektif.
Memahami bagaimana cara untuk menganalisis pendapatan dan pengeluaran serikat.
Memahami bagaimana cara untuk mengembangkan strategi untuk mendatangkan
pendapatan bagi serikat.
WAKTU
5 mnt
TOPIK
KEGIATAN
Pengantar
Ceramah
dan diskusi
Ceramah
Kerja
kelompok
Lembar
pencatat
SUMBER DAYA
55
Modul 5
Rencana Pembelajaran
WAKTU
TOPIK
KEGIATAN
SUMBER DAYA
1 jam
1 jam
Ceramah
Kerja
kelompok
Ceramah
Kerja
kelompok
Ceramah
Kerja
kelompok
56
Catatan Panduan
A. Sumber dan Penggunaan, Dana Serikat Pekerja/Buruh
Iuran keanggotaan bulanan atau tahunan, dan bunga tabungan merupakan sumber
pendapatan utama bagi sebagian besar serikat pekerja/buruh. Beberapa serikat pekerja/
buruh memperoleh bantuan luar negeri, tanpa syarat, untuk kegiatan atau proyek tertentu.
Serikat pekerja/buruh kebanyakan menggunakan uangnya untuk kegiatan-kegiatan serikat,
gaji staf, perjalanan, pencetakan publikasi, kongres/pertemuan nasional/regional serikat,
dan biaya operasional serta lainnya.
57
Modul 5
Laporan keuangan diserahkan kepada anggota untuk dikaji dan dicermati. Di Indonesia,
pernyataan keuangan serikat tidak harus diaudit, dan pendapatan serikat pekerja/buruh
tidak dikenakan pajak. Meskipun demikian, beberapa serikat melakukan audit eksternal
untuk catatan keuangannya, sementara yang lain menunjuk satu orang atau lebih dari
dalam serikat untuk mengaudit rekening mereka. Terdapat beberapa serikat pekerja/buruh
yang melakukan audit eksternal dan internal terhadap catatan keuangan mereka.
58
Layanan/Kegiatan yang
Harus Dibayar
Layanan/Kegiatan
Pembangunan
Pengumpulan dan
penyebaran informasi
Publikasi
Keterwakilan, lobi,
advokasi
Menangani perselisihan
industrial di pengadilan
perburuhan
Diskusi dengan
pemerintah, organisasi
pengusaha (bipartit
dan/atau tripartit)
Pelatihan dan
Pengembangan
Hubungan masyarakat
(media dan publik)
Saran mengenai
perundingan bersama,
dan sebagainya kepada
afiliasi
59
Modul 5
Layanan/
Kegiatan Cuma-Cuma
60
61
Modul 5
1.
Buat daftar tujuan
dan kegiatan besar
yang dirancang
untuk mencapai
tujuan serikat
2.
Perkirakan waktu yang
diperlukan untuk
setiap kegiatan
3.
Perkirakan pengeluaran
langsung untuk
mencapai setiap
tujuan/kegiatan . Data
sebelumnya dapat
menjadi panduan yang
berguna dalam
menyiapkan perkiraan .
6.
Gabungkan anggaran untuk seluruh
kegiatan dan rangk um dalam satu
format.
5.
Tentukan jumlah biaya
administratif . Dihitung sebagai
sebuah persentase jumlah
keseluruhan, mencakup gaji
staf, perawatan peralatan, dan
sebagainya.
4.
Perkirakan pemasukan langsung untuk setiap
kegiatan, termasuk biaya yang dikenakan
(jika ada), kontribusi dalam bentuk barang,
donasi tunai, hibah, dan sebagainya. Data
sebelumnya dapat menjadi panduan yang
berguna dalam menyiapkan perkiraan n.
62
Persetujuan Anggaran
Sebelum anggaran disetujui oleh eksekutif serikat yang terkait, sebagai aturan dan praktek
dalam serikat pekerja/buruh, anggaran yang diajukan untuk setiap kegiatan, layanan, atau
program harus ditinjau ulang oleh komite/departemen/bagian.
Pengurus/staf yang bertanggung jawab atas berbagai kegiatan harus memiliki kebebasan
untuk mengoperasikan anggaran yang telah disetujui dengan wewenang dan akuntabilitas
yang diperlukan.
Perkiraan Anggaran
Perkiraan anggaran merupakan ekspresi untuk mengimplementasikan ide-ide dan rencanarencana. Perkiraan anggaran harus fleksibel dan dapat disesuaikan terhadap perubahanperubahan situasi yang tidak diantisipasi sebelumnya. Jarang ada yang dapat
memperkirakan pengeluaran masa depan serikat dengan kepastian 100%, atau bahwa
hasilnya akan sama seperti perkiraan anggaran. Anggaran bukan merupakan tujuan.
Tujuannya adalah untuk mengimplementasikan rencana serikat dalam kerangka ekonomi
yang ditentukan. Anggaran adalah sebuah alat untuk mencapai tujuan serikat.
63
Modul 5
64
65
Sumber
Pendapatan
Tahun 1
Tahun 2
Modul 5
Tahun 3
Bagi kebanyakan serikat, sumber utama pendapatan adalam iuran, donasi dari anggota, dan bunga dari dana umum/investasi. Apabila serikat
Anda memiliki sumber pendapatan lain diluar dari tiga sumber yang telah disebutkan di atas, silahkan tuliskan seluruh pendapatan serikat,
dengan bagian persentasenya dalam total pendapatan.
Lampiran 1:
Jenis
Pengeluaran
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Apakah pengeluaran-pengeluaran utama serikat pekerja/buruh Anda? Berapakah persentase dari masing-masing pengeluaran ini terhadap total
pengeluaran?
Lampiran 2:
66
67
Sumber
Pendapatan
Tahun
Alasan
Modul 5
Jenis Pengeluaran
Tahun
Alasan dan
Implikasi bagi
Tindakan Serikat
Pekerja/Buruh
Perubahan besar apakah, baik dalam sumber pendapatan atau jenis pengeluaran, yang terjadi selama tiga tahun terakhir?
Lampiran 3:
Aspek Hambatan
Alasan
Apakah keuangan merupakan hambatan yang besar dalam serikat Anda? Jelaskan alasannya.
Lampiran 4:
68
69
Modul 5
Ditawarkan secara:
(a) cuma-cuma
(b) dengan biaya
(c) sebagai kegiatan pembangunan
Apakah kegiatan/layanan yang tengah dilaksanakan oleh serikat Anda? Apakah dampak dari setiap layanan/kegiatan ini?
Lampiran 5:
Kemungkinan dampak
terhadap Keuangan:
(a) tidak ada
(b) dapat menghasilkan
surplus
(c) subsidi
Salah satu tampilan organisasi jasa yang efektif dan efisien adalah pemberian layanan baru, berdasarkan harapan anggota.
(a) Layanan/kegiatan baru apa yang dapat dilaksanakan oleh serikat Anda?
Lampiran 6:
70
71
Nama kegiatan/layanan
Modul 5
Salah satu tampilan organisasi jasa yang efektif dan efisien adalah pemberian layanan baru, berdasarkan harapan anggota.
(a) layanan/kegiatan apa, jika ada, yang telah dipikirkan sebelumnya tetapi tidak disediakan karena kekurangan sumber daya?
Lampiran 7:
Salah satu tampilan organisasi jasa yang efektif dan efisien adalah pemberian layanan baru, berdasarkan harapan anggota.
(a) Layanan/kegiatan apa yang saat ini ditawarkan, atau dapat ditawarkan, oleh serikat Anda di kemudian hari secara CUMA-CUMA dan
yang mana yang dapat ditawarkan dengan BIAYA?
Lampiran 8:
72
73
Sumber
Pendapatan
NCU Tahun
Anggaran
Modul 5
Jenis
Pengeluaran
NCU Tahun
Anggaran
Tuliskan deskripsi singkat mengenai kegiatan yang mengakibatkan disiapkannya anggaran tahunan:
Lampiran 9:
Komentar
74
MODUL
Penulisan Proposal
Tujuan/Hasil Pembelajaran
Mengetahui bagaimana cara untuk menulis proposal proyek.
Mengetahui informasi apa yang harus dimasukkan ke dalam proposal proyek.
Rencana Pembelajaran
WAKTU
5 mnt
TOPIK
KEGIATAN
SUMBER DAYA
Pengantar
30 mnt
Ceramah
1 jam
Struktur SPROUT
Ceramah
Kerja
kelompok
Lembar
pencatat
1 jam
Kegiatan
Bagilah peserta menjadi kelompokkelompok menurut serikat yang
mereka wakili. Ajak kelompok untuk
menuliskan SPROUT yang sederhana
kepada ILO, berdasarkan ceramah.
75
Modul 6
WAKTU
TOPIK
KEGIATAN
SUMBER DAYA
Catatan Panduan
Apakah SPROUT?
Tujuan SPROUT berlipat ganda:
sebagai alat penyusunan proposal proyek, terutama dalam konsultasi dengan komite
eksekutif serikat, pengurus, dan anggota di berbagai tingkatan, yang berguna sebagai
dasar diskusi di dalam serikat mengenai kemungkinan pelaksanaan proyek;
sebagai dokumen proposal proyek (dalam bentuk SPROUT), diberikan kepada badan
keuangan, untuk mengidentifikasi kemungkinan ketertarikan mereka dalam mendanai
proyek. Lembaga keuangan biasanya tidak akan menyetujui proyek secara resmi
sebelum dokumen lengkap telah disampaikan.
SPROUT harus ringkas dan singkat (panjang yang disarankan: sekitar lima halaman).
SPROUT terdiri dari komponen-komponen proyek yang penting berikut ini, yang
ditegaskan dalam cetakan TEBAL:
Latar Belakang dan Pembenaran, termasuk deskripsi masalah-masalah yang
diidentifikasi.
Analisis dan perencanaan jender.
Strategi proyek untuk mengatasi masalah(-masalah).
Kelompok(-kelompok) sasaran.
Mitra utama proyek.
Kerangka kerja kelembagaan untuk implementasi proyek, yaitu:
76
Judul Proyek:
Durasi Sementara:
Tanggal Mulai (indikatif):
Cakupan Geografis:
Lokasi Proyek:
Bahasa proyek:
Badan Eksekusi:
Badan Implementasi:
Badan Kerja sama Lain:
Kontribusi oleh Badan Keuangan Eksternal:
Kontribusi Serikat:
Tanggal persiapan (apabila terdapat revisi, silahkan beri tanda seperti berikut:
Revisi 1 (tanggal); Revisi 2 (tanggal), dan seterusnya.
Tambahan informasi mengenai isi, perumusan, dan aplikasi berbagai komponen proyek dapat diperoleh dari PROG/EVAL. Lihat
Design, monitoring and evaluation of technical cooperation programmes and projects: A training manual, ILO, Geneva, 1996.
77
Modul 6
Struktur SPROUT
Struktur SPROUT adalah sebagai berikut.
78
79
Modul 6
mereka (titik kuat dan titik lemah). Dalam proyek bantuan langsung, mitra utama akan
menjadi kelompok penerima manfaat yang dimaksud dan organisasi yang mewakili
mereka. Dalam proyek-proyek pengembangan kelembagaan, mitra utamanya adalah
staf yang berada dalam lembaga yang akan dikembangkan atau dikuatkan; hal ini
disebut sebagai penerima langsung. Proyek-proyek pengembangan kelembagaan juga
harus mengidentifikasi kelompok penerima manfaat yang dimaksud, yaitu klien atau
anggota lembaga atau organisasi, yang akan menjadi lebih baik sebagai hasil
perbaikan layanan yang akan diberikan.
Mendeskripsikan sejauh mana mitra proyek khususnya penerima manfaat yang
dimaksud dan/atau penerima langsung dilibatkan dalam mengidentifikasi masalah/
kebutuhan dan pengembangan strategi proyek. Konsultasi harus dilakukan di beberapa
tahapan dengan mitra proyek sebelum proyek disetujui dan diimplementasi. Hal ini
penting baik untuk partisipasi dan akuntabilitas seluruh pihak yang terkait.
Sebuah proyek akan sering bekerja dengan sejumlah mitra atau aktor termasuk beragam
kelompok penerima manfaat yang dimaksud dan/atau penerima langsung, lembagalembaga pemerintah lain dan/atau LSM dan badan-badan pendana lainnya yang
diasosiasikan dengan proyek. Penting untuk menyusun mekanisme koordinasi dan
untuk mendefinisikan peran dan tanggung jawab aktor-aktor yang berbeda untuk
memastikan implementasi proyek yang lancar dan perampingan kegiatan-kegiatan
proyek. Hal ini disebut sebagai kerangka kerja kelembagaan.
Menjabarkan hubungan proyek dengan instrumen-instrumen internasional, seperti
Standar Perburuhan Internasional ILO; Konvensi Hak-hak Asasi Manusia PBB, dan
sebagainya:
sebutkan apakah negara Anda merupakan negara anggota ILO dan PBB, dan apakah
konvensi-konvensi yang terkait dengan hak-hak asasi manusia dasar dan bidangbidang teknis yang relevan yang akan dicakup proyek telah diratifikasi oleh negara
Anda;
pertimbangkan apakah proyek akan memiliki dimensi standar perburuhan
internasional (International Labour Standard/ILS) atau standar hak-hak asasi manusia
internasional (International Human Rights Standard/IHRS), yaitu proyek harus,
apabila mungkin, mengandung langkah-langkah praktis untuk mempromosikan ILO
dan IHRS, misalnya melalui peningkatan kesadaran dalam pertemuan-pertemuan/
lokakarya, saran teknis mengenai kapasitas untuk meratifikasi, dan sebagainya, dan,
apabila memungkinkan, memperkenalkan unsur-unsur yang relevan dengan ILS/
IHRS di bagian-bagian SPROUT yang lain (tujuan, keluaran - output, dan
sebagainya.);
informasi dapat diperoleh di situs ILO (www.ilo.org) dan situs UNOHCHR
(www.unohchr.org) yang dapat membantu dalam menyelesaikan bagian ini.
2. Tujuan
2.1 Tujuan Pembangunan
Tujuan pembangunan mendeskripsikan konteks yang luas dan tujuan keseluruhan
untuk melaksanakan proyek. Sebuah proyek tidak dapat diharapkan untuk dapat
menghasilkan pencapaian tujuan pengembangan, tetapi dapat berkontribusi pada
pencapaiannya. Identifikasi tujuan yang lebih tinggi ini dapat mengkaji keterkaitan
ekonomi, sosial, dan politik dari tujuan langsung dan kelayakan proyek dalam tingkat
prioritas negara Anda dan di bidang kompetensi serikat Anda.
Proyek juga harus menyebutkan secara eksplisit sektor pemerintah, pengusaha atau
organisasi pekerja atau tujuan program yang hendak disumbangkan oleh proyek.
Buatlah referensi terhadap dokumen atau pernyataan kebijakan yang terkait, termasuk
yang berasal dari LSM yang terkait, rencana pembangunan nasional (rencana sektoral,
program khusus atau program tertentu, dan sebagainya) yang dapat memberikan
kerangka kebijakan yang memadai untuk intervensi proyek yang diajukan.
3. Indikator Pencapaian
Indikator pencapaian meningkatkan ketepatan pada pernyataan tujuan langsung dan
memberikan bukti yang dapat diverifikasi untuk mengkaji kemajuan yang dibuat menuju
pencapaiannya. Bagian ini harus mencakup deskripsi singkat dari situasi yang diinginkan
atau diharapkan pada akhir proyek, menyoroti perubahan-perubahan yang akan dibantu
oleh proyek untuk diwujudkan.
Definisi yang lengkap mengenai indikator pencapaian akan diperlukan pada saat tahap
perumusan dokumen proyek yang lengkap. Informasi mengenai indikator harus
dikumpulkan secara berkala dari permulaan proyek sehingga perubahan yang dihasilkan
seiring dengan waktu dapat dilihat.
Dalam mendeskripsikan situasi akhir yang diinginkan, harus diingat bahwa jarang sekali
sebuah indikator dapat membawa perubahan komprehensif yang disebutkan dalam
pernyataan tujuan langsung. Oleh karena itu, diperlukan lebih dari satu indikator untuk
menambah ketepatan definisi apa yang ingin dicapai.
Kata kunci dalam konsep keluaran adalah menghasilkan. Keluaran adalah produk
yang dihasilkan dari kegiatan-kegiatan proyek.
Perhatikanlah jenis keluaran yang akan dihasilkan proyek, tergantung, secara luas, pada
tujuan langsungnya. Sebutkan keluaran utama yang akan dihasilkan proyek dan
hubungkan dengan tujuan langsung tertentu.
Keluaran harus didefinisikan dengan tepat. Misalnya, berikan jumlah pelatih yang
dilatih dalam pemisahan berdasarkan karakteristik yang relevan, seperti usia dan jenis
kelamin, secukup mungkin.
Dalam proyek pengembangan kelembagaan, keluaran biasanya merupakan, misalnya,
rekan yang dilatih, program baru yang dirancang, laporan yang diterbitkan. Dalam
proyek-proyek bantuan langsung, keluaran dapat berupa jumlah kesempatan kerja yang
tercipta, jumlah perempuan dan laki-laki yang dilatih, skema pinjaman yang disusun,
dan sebagainya.
81
Modul 6
Daftar tersebut harus mencakup seluruh kegiatan yang penting bagi produksi keluaran
utama (termasuk pekerjaan di tahap persiapan, apabila ada) dan kaitkan dengan
keluaran tertentu.
Ingatlah bahwa daftar kegiatan harus memperlihatkan urutan logis (misalnya
mengorganisir acara pelatihan berarti bahwa peserta harus dipilih terlebih dahulu).
Daftar kegiatan juga harus mengindikasikan siapa yang akan menjadi pihak yang
memegang tanggung jawab utama dalam pelaksanaan setiap kegiatan.
Menyelenggarakan kegiatan sedemikian rupa sehingga seluruh pihak yang terkait dapat
berpartisipasi dan memperoleh manfaatnya. Misalnya, kaum perempuan mungkin
terhambat oleh tugas-tugas rumah tangga dan hanya dapat memiliki waktu luang pada
jam-jam tertentu dalam suatu hari.
82
Kesimpulan
Modul 6
Verifikasikan bahwa berbagai komponen proposal proyek bersifat koheren dan terstruktur
dengan baik di dalam kerangka berpikir logis (logical framework) yang dijabarkan di atas.
Dengan kata lain, periksa keterkaitan antara komponen-komponen proyek, yaitu apabila
masukan yang diminta telah tersedia, kegiatan-kegiatan yang direncanakan telah
dilaksanakan dan keluaran telah dihasilkan, kemungkinan tujuan langsung yang
dinyatakan akan tercapai, sebagai sumbangan terhadap pemecahan masalah/pemenuhan
kebutuhan?
83
84
MODUL
Fungsi Perwakilan
Serikat Pekerja/
Buruh di Tempat
Kerja
Tujuan/Hasil Pembelajaran
Memahami peranan perwakilan serikat pekerja/buruh di tempat kerja dan kaitannya
dengan pengoperasian serikat yang kuat.
Memahami fungsi perwakilan serikat pekerja/buruh di tempat kerja.
Rencana Pembelajaran
WAKTU
TOPIK
KEGIATAN
5
menit
Pengantar
1 jam
Ceramah
Diskusi dan
ceramah
Lembar
pencatat
85
Modul 7
SUMBER DAYA
Catatan Panduan
Pengantar
Peran kunci serikat adalah untuk mewakili kepentingan anggota-anggotanya di tempat
kerja. Agar peranan ini dapat dilakukan secara efektif, serikat membutuhkan:
Perwakilan tempat kerja lokal yang terlatih dan kompeten.
Prosedur yang efektif dan telah disepakati sehingga dapat menyelesaikan permasalahan
bersama dengan manajemen perusahaan.
Hak-hak bagi perwakilan serikat pekerja/buruh di tempat kerja yang telah disepakati
dengan manajemen perusahaan agar wakil tersebut dapat bekerja dengan baik tanpa
adanya batasan-batasan yang tidak adil.
Sistem perwakilan tempat kerja yang kuat adalah kunci dari hubungan yang baik dengan
para anggota, dan dasar bagi serikat yang kuat.
86
Menjaga hubungan
erat dengan
anggotanya
Mengembangkan
kepercayaan dan
kepemimpinan
Menambah jumlah
anggota serikat
pekerja/buruh
Mengangkat
masalah para
pekerja/buruh
Bekerja sebagai
bagian dari serikat
pekerja/buruh
87
Modul 7
Fungsi/Tanggung Jawab/Tugas
Memimpin dan
menuntun para
anggota
88
Peralatan akses dapat memakai peralatan dasar seperti telepon, komputer, mesin
cetak, mesin fotokopi dan faks, dan internet.
Informasi daftar pekerja/buruh, termasuk pekerja/buruh baru, dan informasi mengenai
peraturan perusahaan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja, jaminan soaial,
asuransi, kompensasi bagi pekerja/buruh, kesetaraan kesempatan kerja, PHK, cuti
hamil, persamaan hak pekerja/buruh, skala gaji dan tingkatan, dan lain-lain.
Pengumpulan iuran menyediakan waktu untuk mengumpulkan iuran Serikat pekerja/
buruh, atau bagi manajemen untuk memfasilitasi proses tersebut melalui proses
akuntansi/keuangan internal (pemotongan langsung, dan lain-lain).
89
90
MODUL
Pendidikan untuk
Pekerja/Buruh dan
Pelatihan Serikat
Pekerja/Buruh
Tujuan/Hasil Pembelajaran
To understand the need for workers education and trade union training.
To be able to undertake training needs assessment of the union members and
institution.
Rencana Pembelajaran
WAKTU
TOPIK
KEGIATAN
5
menit
Pengantar
1 jam
SUMBER DAYA
Ceramah
Ceramah
dan diskusi
kelompok
Lembar
pencatat
OHP atau LCD
Lembar bacaan
91
Modul 8
WAKTU
TOPIK
KEGIATAN
SUMBER DAYA
Catatan Panduan
Definisi
Dalam modul ini:
Pendidikan pekerja/buruh mengacu pada kegiatan-kegiatan pendidikan untuk anggotaanggota serikat biasa, yaitu kegiatan-kegiatan pendidikan yang berorientasi pada seluruh
anggota serikat.
Pelatihan serikat pekerja/buruh mengacu pada pelatihan bagi para penggiat serikat,
pengurus, perwakilan serikat lokal, pemimpin serikat, dan pejabat serikat lain yang terpilih.
Pendidikan Pekerja/Buruh
Isi pendidikan pekerja/buruh terkait erat dengan kondisi hidup dan kondisi kerja para
pekerja/buruh.
Pendidikan pekerja/buruh memungkinkan diangkatnya isu-isu mengenai kehidupan
pada umumnya, dan kondisi kerja dan kondisi hidup mereka pada khususnya.
Pendidikan pekerja/buruh menguatkan demokrasi dalam serikat dengan memotivasi
anggota untuk berpartisipasi dan mengambil bagian dalam urusan serikat.
Pendidikan pekerja/buruh membuat pekerja/buruh serikat lebih efektif.
Semua orang ingin menjadi anggota masyarakat yang berguna, melakukan sesuatu yang
bernilai lebih dari sekedar pekerja/buruh biasa. Perasaan melakukan sesuatu yang
berguna dalam pekerja/buruh merupakan hal yang penting. Pendidikan pekerja/buruh
memberikan pengetahuan tentang nilai social pekerja/buruh, dan pentingnya
berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan serikat pekerja/buruh.
Pekerja/buruh ingin mengembangkan keterampilan intelektual dan keterampilan fisik.
Ketika mereka mengetahui bahwa mereka bagus dalam melakukan sesuatu, mereka
memperoleh kepuasan pribadi yang besar. Satu cara untuk mengembangkan
keterampilan tersebut adalah dengan berpartisipasi dalam pendidikan pekerja/buruh.
Pekerja/buruh juga ingin menjadi kreatif, dan cocok dengan orang lain. Kita memiliki
kebutuhan untuk saling berhubungan, yang pada gilirannya akan membuat kita merasa
aman. Pendidikan pekerja/buruh dewasa yang terencana dengan baik membantu
memuaskan kebutuhan-kebutuhan ini.
Kegiatan-kegiatan pendidikan pekerja/buruh merupakan cara-cara yang paling penting
yang dimiliki oleh para pekerja/buruh untuk mengembangkan keterampilanketerampilan yang akan membuat mereka mampu membela hak-hak asasi manusia,
hak-hak sosial dan ekonomi mereka sendiri di tempat kerja dan di dalam masyarakat
luas.
Pendidikan pekerja/buruh harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan pendidikan mereka.
93
Modul 8
94
Modul 8
Sebuah daftar berisi 25 pertanyaan disajikan di bawah ini. Pemeriksaan yang terperinci
terhadap tiap-tiap isu di bawah ini akan membantu serikat memahami situasi pada saat ini
mengenai pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh di serikat mereka. Hal ini juga akan
memberikan pemahaman mengenai apa yang dibutuhkan oleh serikat. Analisis tersebut
juga membantu dalam mengembangkan kebijakan, struktur, rencana, dan anggaran untuk
pendidikan pekerja/buruh dan pelatihan serikat pekerja/buruh.
95
KEBUTUHAN
1. Apa saja kegiatan-kegiatan pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh yang ada
pada saat ini? Di bidang apa saja pendidikan dan pelatihan tersebut harus
dikembangkan dan diperluas?
2. Apakah kebutuhan serikat pekerja/buruh? Apakah kebutuhan anggotaanggotanya? Keterampilan apa yang harus mereka pelajari atau kembangkan?
Sikap seperti apa yang harus mereka miliki terhadap pekerja/buruh mereka, dan
terhadap serikat?
3. Siapa aktivis-aktivisnya? Keterampilan apa yang perlu mereka pelajari atau
kembangkan? Sikap terhadap serikat seperti apa yang harus mereka miliki?
4. Bagaimana kebutuhan pelatihan, tujuan pelatihan dan kelompok sasaran untuk
pelatihan diidentifikasi?
5. Bagaimana bahan-bahan dan metodologi pelatihan dipilih? Bagaimana program
pelatihan tersebut dievaluasi?
2.
3.
4.
5.
6.
Sumber daya apa yang sekarang ini tersedia di serikat (tingkat pabrik/
perusahaan/federasi nasional/konfederasi nasional) untuk pendidikan dan
pelatihan pekerja/buruh?
7.
Berapa banyak sumber daya keuangan dan sumber daya manusia serikat yang
harus disisihkan untuk kebutuhan pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh?
8.
9.
96
Modul 8
21. Apakah terdapat upaya yang sistematis untuk meninjau ulang dan mengevaluasi
efektifitas program-program pelatihan?
97
98
MODUL
Mengorganisasi
Pekerja/Buruh
Tujuan/Hasil Pembelajaran
Memahami hubungan yang penting antara peningkatan keanggotaan serikat pekerja/
buruh dan kelangsungan organisasi.
Memahami bagaimana pekerja/buruh dapat diorganisasikan secara efektif.
Rencana Pembelajaran
TOPIK
KEGIATAN
10 mnt
Diskusi
Lembar
pencatat
30 mnt
Kerja
kelompok
Fotokopi
pertanyaan
survei
99
SUMBER DAYA
Modul 9
WAKTU
WAKTU
TOPIK
KEGIATAN
SUMBER DAYA
5 mnt
Diskusi
Lembar
pencatat
30 mnt
Kerja
kelompok
Lembar
pencatat
Definisi Mengorganisasikan
Mengorganisasikan adalah merekrut pekerja/buruh perempuan dan laki-laki ke dalam
serikat pekerja/buruh.
100
101
Modul 9
Beragam Tugas
Masalah organisasi harus dibahas di tiap-tiap pertemuan serikat di tiap tingkatan. Baik
untuk menunjuk seseorang yang bertanggung jawab untuk mengorganisasikan dalam
masalah ini. Sangatlah baik apabila orang yang bertanggung jawab mengorganisasikan
adalah seseorang yang:
Memiliki pemahaman mengenai sejarah, kondisi saat ini, tujuan dan obyektif dari
serikat;
Populer di kalangan pekerja;
Meyakinkan, terpercaya, dan memunyai kredibilitas;
Dengan pengalaman profesional yang panjang;
Pendengar yang baik;
Sabar;
Gigih dalam mencapai tujuan dan obyektif strategis;
Dapat memberikan saran.
102
103
Modul 9
Sistematis. Kalem
Berpikir hati-hati siapa yang harus pertama kali bergabung dengan serikat? Siapa yang
paling mudah untuk direkrut? Di mana Anda akan memulai?
Kontak personal. Bertemu muka. Ini merupakan langkah terpenting.
Mendengarkan dengan baik, apabila Anda adalah pendengar yang baik, orang-orang
akan datang kepada Anda dan memberitahu argumentasi seperti apa yang harus
dikeluarkan untuk mendekati para kandidat.
Jangan pernah menggunakan argumentasi yang melemahkan Anda. Jangan
menggunakan kalimat klise. Pertajam argumentasi. Jangan sebutkan apa yang
seharusnya penting bagi pekerja/buruh dan tidak.
Aktif selama pertemuan penting serikat dan mendorong rekan serikat untuk hadir.
Anda harus benar-benar memperjuangkan kapan pun Anda mendengar seorang anggota
keluar dari serikat. Cobalah agar ia membicarakan masalahnya dengan pemimpin
serikat.
Datang ke pertemuan-pertemuan serikat, mendiskusikan masalah Anda dengan
organisatoris dan berbagi pengalaman dengan mereka.
104
Lampiran 1:
Survei terhadap Iklim Organisasi Serikat Pekerja/Buruh
Sebelum melaksanakan pelatihan organisasi yang berskala penuh, serikat-serikat pekerja/
buruh perlu melaksanakan kajian mandiri mengenai apakah masing-masing serikat sudah
memiliki budaya dan iklim pengorganisasian. Tabel 1 dibawah ini merupakan survei yang
sederhana dan cepat yang dapat digunakan oleh serikat pekerja/buruh sebelum
mengadakan pengorganisasian terhadap pekerja/buruh yang belum terorganisasi.
Pertanyaan-pertanyaan berikut membantu mengetahui apakah serikat pekerja/buruh
Anda memiliki budaya dan iklim pengorganisasian. Jika jumlah jawaban YA:
Kurang dari 10: Iklim pengorganisasian dalam serikat pekerja/buruh Anda buruk.
Antara 10 15: Iklim pengorganisasian di serikat pekerja/buruh Anda sedang.
Antara 15 20: Iklim pengorganisasian pada serikat pekerja/buruh Anda baik.
Di atas 20: Iklim pengorganisasian dalam serikat pekerja/buruh Anda sangat baik.
1
2
8
9
10
Pertanyaan
Apakah serikat pekerja/buruh anda memiliki daftar nonanggota?
Apakah serikat pekerja/buruh Anda mendorong para
perwakilannya untuk melakukan kegiatan pengorganisasian di
tempat kerja mereka?
Apakah serikat pekerja/buruh anda meminta para perwakilan
tersebut untuk melakukan kegiatan pengorganisasian di tempat
lain?
Apakah para eksekutif atau komite cabang/regional secara
teratur diberitahu tentang statistik keanggotaan dan kegiatan
organisasi?
Apakah jelas bagi para organisatoris bahwa perekrutan dan
pengorganisasian merupakan prioritas, dan bahwa kegiatan
tersebut dapat diukur?
Apakah serikat pekerja/buruh Anda memiliki literatur yang
cukup untuk kampanye perekrutan seperti brosur, poster,
formulir keanggotaan, dan lain-lain?
Apakah serikat pekerja/buruh atau organisatoris Anda
menghubungi pekerja/buruh baru pada hari pertamanya
bekerja?
Apakah organisatoris menghubungi non-anggota secara teratur
di pekerja/buruh mereka?
Apakah setiap organisatoris memiliki formulir keanggotaan dan
materi perekrutan?
Apakah serikat pekerja/buruh Anda memiliki tim perekrutan
dan pengorganisasian yang baik untuk mengatur tempat-tempat
non-serikat atau yang rendah keanggotaan serikatnya?
105
Ya
Tidak
Modul 9
No.
No.
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Pertanyaan
Ya
106
Tidak
Referensi
Publikasi
Dunlop, J., 1990, The Management of Labour Unions, Lexington Books, New York.
International Confederation of Free Trade Unions, 1996, Building Trade Unions into the
21st Century, ICFTU-APRO, Singapore.
Weil, D., 1994, Turning the Tide: Strategic Planning for Labour Unions, Lexington Books,
New York.
Yates, C. A. B., 2002, Expanding Labours Horizons: Union Organising and Strategic
Change in Canada, in JUST LABOUR vol. 1 (2002), pp. 31 40.
Perundangan
Undang-Undang Serikat Pekerja/Buruh (UU No. 21 tahun 2000), Republik Indonesia.
Situs
Rencana untuk Perorganisasian Serikat Pekerja/Buruh
www.laboreducator.org/gameplan.htm
Manual untuk Mengorganisir Kampanye
www.icftu.org/displaydocument.asp?Index=990916423&Language=EN
Sumber daya untuk Pengorganisasian Serikat
www.union-organizing.com
Langkah-langkah Pengorganisasian
www.ilwu.org/organize/organizingstepsone.cfm
www.ilwu.org/organize/organizingstepstwo.cfm
Pengorganisasian Tempat Kerja
www.iww.org/en/organize/why
107
108